• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam peradaban manusia semenjak ribuan tahun lalu. Penelitian terhadap karya sastra penting dilakukan untuk mengetahui relevansi karya sastra dengan kenyataan yang ada dalam masyarakat. Nilai-nilai yang terkandung dalam masyarakat pada dasarnya mencerminkan realitas sosial dan memberikan pengaruh terhadap masyarakat. Karya sastra baik berupa puisi ataupun prosa memiliki kompleksitas makna yang terkandung didalamnya, sehingga kegiatan apresiasi sastra akan memberikan berbagai macam manfaat yang dapat diambil dengan membaca dan mengapresiasi sastra akan memberikan berbagai macam manfaat bagi pembaca. Salah satu jenis karya sastra adalah cerpen atau biasa disebut cerita pendek.

Cerpen merupakan jenis karya sastra yang dapat memberikan manfaat kepada pembacanya. Di antaranya mampu mengembangkan pandangan hidup atau kepribadian pembaca, dapat memberikan pengalaman pengganti, kenikmatan, mengembangkan imajinasi, mengembangkan pengertian tentang perilaku manusia, dan dapat menyuguhkan pengalaman yang universal. Pengalaman yang universal itu tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia bisa berupa masalah perkawinan, percintaan, tradisi, agama, persahabatan, sosial, politik, pendidikan, dan sebagainya. Semua hal tersebut seperti nyata dan hidup karena pengarang dalam menggambarkan tokoh-tokohnya seolah-olah ada dan benar-benar terjadi dan rasional.

(2)

Menurut Sugihastuti dan Suharto (2010: 2) sastra Indonesia memandang perempuan menjadi dua bagian kategori. Kategori pertama adalah peran perempuan dilihat dari segi biologisnya (istri, ibu, dan objek seks) atau berdasarkan tradisi lingkungan. Kedua, bahwa peranan yang didapat dari kedudukannya sebagai individu dan bukan sebagai pendamping suami. Tokoh perempuan seperti kategori tersebut, biasanya disebut sebagai perempuan feminis yaitu perempuan yang berusaha mandiri dalam berpikir, bertindak, dan menyadari hak-haknya. Perempuan merupakan sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Hingga saat ini, belum terjadi keseimbangan antara laki-laki dan perempuan, ketidakseimbangan tersebut dapat dilihat dari masih adanya anggapan bahwa perempuan memiliki keterbatasan dari segi fisik dan mental yang kemudian berpengaruh pada segi pembagian peran dan perlakuan dalam masyarakat. Adanya anggapan keterbatasan tersebutlah yang membuat perempuan dianggap tidak layak menempati posisi tertentu.

Berdasarkan angapan-anggapan tersebut, ternyata secara tidak sadar membuat masyarakat telah mempraktikkan gender. Sedangkan pada dasarnya gender itu sendiri adalah suatu konsep kultural yang berupaya membuat perbedaan dalam peran, perilaku, mentalitas, dan karakter emosional antara laki-laki dan perempuan yang berkembang dalam masyarakat. Pada hakikatnya gender bukanlah kodrat ataupun ketentuan Tuhan. Oleh karena itulah gender pada hakikatnya hanya berkaitan dengan proses keyakinan bagaimana seharusnya laki-laki dan perempuan berperan dan bertindak sesuai dengan tata nilai yang terstruktur, ketentuan sosial dan budaya di tempat mereka berada. Jika mengacu pada konsep gender maka dapat dipahami bahwa gender itu muncul karena perkembangan pola pikir manusia mengenai kedudukan perempuan bersama laki-laki dalam kehidupan bermasyarakat.

(3)

Di dalam gender dikenal adanya sistem hirarki yang menciptakan kelompok-kelompok yang bersifat operasional. Kelompok tersebut saling bergantung atau bahkan bersaing untuk mempertahankan kekuasaan masing-masing. Sejarah perbedaan gender antara laki-laki dan perempuan terjadi melalui proses panjang. Seperti perbedaan gender dikarenakan konstruksi secara sosial maupun kultural, melalui ajaran keagamaan dan negara. Melalui proses-proses tersebutlah yang menyebabkan sosialisasi gender dianggap menjadi ketentuan Tuhan, seolah-olah bersifat biologis (Fakih, 2012: 9). Berdasarkan hal tersebut maka perbedaan-perbedaan gender dianggap dan dipahami sebagai kodrat laki-laki dan perempuan.

Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender. Namun, ternyata perbedaan gender telah melahirkan berbagai ketidakadilan, terutama terhadap kaum perempuan. Salah satu cerpen yang mengangkat masalah ketidakadilan gender adalah kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra. Cerpen ini menceritakan ketertindasan perempuan baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik, domestik dan sosial. Berdasarkan pengamatan yang lebih khusus, terdapat tujuh belas judul cerita di dalam buku kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung yang menceritakan tentang ketidakadilan gender. Namun dari tujuh belas cerpen tersebut peneliti membatasi lima cerpen yang peneliti analisis.

Pemilihan pada lima cerpen dalam penelitian ini mengacu pada empat alasan, di antaranya sebagai berikut. 1) tokoh dalam cerpen ini mayoritas perempuan; 2) menggambarkan bentuk ketidakadilan gender berupa subordinasi, stereotipe, dan kekerasan; 3) merupakan gender cerita pendek yang padat dan memasyarakat; dan 4) memiliki nilai kehidupan yang dapat memberikan motivasi bagi pembacanya. Alasan

(4)

peneliti mengambil ketidakadilan gender dalam penelitian ini adalah: pertama, ketidakadilan gender terlahir karena adanya pelestarian budaya partriarki. Oleh sebab itulah laki-laki lebih berkuasa daripada kaum perempuan baik di masyarakat ataupun di rumah tangga yang mengakibatkan perempuan mengalami diskriminasi. Kedua, ketidakadilan gender didasari pemahaman para laki-laki yang menganggap perempuan adalah makhluk yang lemah sehingga tidak dipercaya untuk mendapatkan peran sama sekali.

Masalah gender sangat berhubungan dengan gerakan feminisme. Pada hakikatnya feminisme adalah jalan bagi kaum perempuan untuk menuntut agar kesadaran kultural yang selalu memarginalkan perempuan dapat diubah sehingga keseimbangan yang terjadi adalah keseimbangan yang dinamis. Feminisme menganggap dominasi patriarki merupakan penyebab utama ketidakadilan gender perempuan. Menurut Fakih (2012: 78) pada umumnya orang berprasangka bahwa feminisme adalah gerakan pemberontakan terhadap kaum laki-laki, upaya melawan pranata sosial yang ada. Misalnya institusi rumah tangga, perkawinan maupun usaha pembrontakan perempuan untuk mengingkari apa yang disebut sebagai kodrat.

Mengacu pada pemahaman tersebut maka dapat dipahami dengan kesalahpahaman seperti itu feminisme tidak saja kurang mendapat tempat di kalangan kaum perempuan sendiri, bahkan secara umum ditolak oleh masyarakat. Gerakan feminisme yang berangkat dari asumsi dan kesadaran bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi, serta harus ada upaya mengakhiri penindasan dan eksploitasian tersebut. Kondisi inilah yang membutuhkan perhatian lebih dari perempuan untuk dapat mewujudkannya. Feminisme dalam penelitian ini bukan berarti sebagai perlawanan dari kaum perempuan terhadap kaum laki-laki dari segi

(5)

perbedaan jenis kelamin mereka. Namun kesadaran akan persamaan yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan yang memiliki kedudukan yang sering menimpa kaum perempuan, baik dalam lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.

Fokus dari penelitian ini adalah feminisme pada tokoh perempuan dalam kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra. Penelitian yang difokuskan pada tokoh perempuan ini disesuaikan dengan konsep dasar feminis. Konsep dasar feminisme yang dianalisis yaitu tokoh perempuan yang mengalami penindasan, ketidakadilan dan ketidakseimbangan terhadap laki-laki. Alasan peneliti meneliti kajian feminisme karena dalam kajian feminisme ini hendaknya mampu mengungkapkan aspek-aspek ketertindasan. Selain itu aspek ketidakadilan yang dirasakan tokoh perempuan di dalam kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra.

Pembelajaran sastra dengan materi gender dinilai sangat penting dilaksanakan dan diharapkan juga menjadi acuan utamanya terjadi penanaman nilai-nilai keadilan dan kesetaraan gender pada generasi muda. Tujuan utamanya yaitu tercipta masyarakat yang berkeadilan gender dan saling menghormati serta menghargai antar sesama. Ketidakadilan gender dipilih sebagai materi pembelajaran sastra di SMA sejalan dengan karakteristik perkembangan emosi, sosial, dan moral usia siswa SMA. Pada masa-masa ini penting untuk ditumbuhkan kepekaan tentang gender, sehingga dapat menanamkan konsep kesetaraan gender sejak dini. Munculnya berbagai bentuk ketidakadilan gender yang sering menimpa kaum perempuan antara lain adalah subordinasi, stereotipe, kekerasan, dan beban kerja lebih karena adanya anggapan bahwa laki-laki lebih superioritas jika dibandingkan dengan perempuan.

(6)

Berdasarkan hal tersebut maka ketidakadilan yang sering menimpa kaum perempuan jelas bertentangan dengan nilai-nilai kesetaraan gender. Oleh karena itu perlu dibangkitkan lagi semangat untuk memperjuangkan persamaan hak. Jika melihat ketidakadilan gender yang masih sering terjadi di tengah masyarakat, maka implementasi pembelajaran sastra dengan materi ketidakadilan gender dinilai penting untuk dilaksanakan di sekolah-sekolah. Hal tersebut merupakan salah satu usaha untuk mensosialisasikan tentang kesetaraan gender, sehingga dapat menanamkan nilai-nilai hidup, sikap, dan pribadi siswa agar lebih dapat menghargai tentang kesetaraan gender. Implementasi proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan sesuai silabus SMA kurikulum 2013 kelas XI semester I dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar sebagai berikut:

KI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prsedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

KI 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan. KD 3.3. Menganalisis teks cerita pendek, baik melalui lisan maupun tulisan. KD 4.1. Menginterpretasi makna teks cerita pendek, baik secara lisan

maupun tulisan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti ingin menyumbangkan pikiran untuk menumbuhkan daya apresiasi siswa khususnya dalam bidang sastra. Maka dari itu, peneliti menganggap penting dan menarik untuk meneliti kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra. Dalam hal ini peneliti mengkaji tentang ketidakadilan gender tokoh perempuan. Berdasarkan tema tersebut

(7)

judul dalam penelitian ini adalah “Ketidakadilan Gender Tokoh Perempuan dalam Kumpulan Cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra dan Saran Implementasi sebagai Materi Pembelajaran Sastra di SMA”. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kritik sastra feminis.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang peneliti paparkan tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Bagaimanakah bentuk ketidakadilan gender tokoh perempuan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra?

2. Bagaimanakah saran implementasi cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra sebagai materi pembelajaran sastra di SMA?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini mengacu pada rumusan masalah tersebut, yakni sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan bentuk ketidakadilan gender tokoh perempuan yang terdapat dalam kumpulan cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra. 2. Mendeskripsikan saran implementasi cerpen Yang Menunggu dengan Payung

karya Zelfeni Wimra sebagai materi pembelajaran sastra di SMA.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis

a. Memperkaya ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat terhadap perkembangan kritik sastra di Indonesia dengan memanfaatkan kritik sastra feminis.

(8)

b. Meningkatkan kemampuan, dan ketrampilan dalam mengapresiasikan karya sastra, khususnya ketidakadilan gender dalam cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai alternatif bahan pengajaran sastra dan mempermudah dalam menjelaskan materi unsur-unsur karya sastra khususnya ketidakadilan gender dalam cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra.

b. Sebagai referensi bagi guru/siswa dalam mempelajari, memahami dan menemukan ketidakadilan gender dalam cerpen Yang Menunggu dengan Payung karya Zelfeni Wimra.

Referensi

Dokumen terkait

Hero Digital Printing juga bergerak di bidang penjualan alat-alat percetakan. Menjalin kerjasama dengan perusahan yang bergerak di bidang yang sama sehingga Hero

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa instrumen tingkat keterlaksanaan penilaian otentik siswa SMA untuk mata pelajaran Fisika yang telah dikembangkan sudah valid

Pencucian garam dari permukaan tanah ke lapisan yang lebih dalam (sub soil) dengan air yang tidak salin (misalnya air hujan) akan menurunkan hasil bacaan EM dipermukaan tanah,

Bintang Alam Rejeki Site CEM-Tanah Merah di samarinda Hasil penelitian pada uji dominan yang dilakukan menggunakan program software SPSS versi 21 menunjukkan bahwa

Penyusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Evaluasi Radiografi Keberhasilan Perawatan Kaping Pulpa Indirek dengan Bahan Kalsium Hidroksida Tipe Hard Setting di RSGM

Keutuhan dari garapan ini tercermin dari ide dan konsep dengan keterampilan dalam memainkan instrumen yang dipergunakan, sehingga pesan yang disampaikan dapat ditangkap

18 Bagi Kierkegaard tujuan utama hidup manusia adalah kembali kepada Tuhan dan bagi Heidegger manusia harus memahami dirinya sendiri dalam dunia ini dan bersama-sama

Kegiatan pratikum atau perkuliahan kerja lapangan khususnya embedded system membutuhkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan Permasalahan tersebut dapat diatasi