• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV TINJAUAN KHUSUS PROYEK"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

TINJAUAN KHUSUS PROYEK

4.1.

WAKTU PELAKSAAN KERJA PRAKTEK

4.2.

LINGKUP PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR

Praktik Profesi yang dilaksanakan oleh praktikan dimulai dari tanggal 27 Februari 2017 sampai dengan tanggal 27 Mei 2017. Lamanya Praktik Profesi dilaksanakan oleh penulis adalah 40 hari kerja. Lingkup tinjauan pada Praktik Profesi dibagi menjadi tiga tinjauan yaitu Finishing Arsitektur, Struktur dan Mekanikal Elektrikal. Pada Praktik Profesi ini penulis mengamati tentang pekerjaan Finishing Arsitektur pada Proyek Springwood Residence. Serpong Tangerang. Lingkup pekerjaan Arsitektur pada Proyek Springwood ResidenceSerpong Tangerang, yaitu:

 Pekerjaan dinding interior apartemen o Pemasangan bata Hebel (bata ringan) o Plester dinding dan aci dinding

o Marking (penandaan) pada dinding o Pekerjaan cat dinding luar dan dalam o Pekerjaan dinding keramik kamar mandi o Pekerjaan dinding partisi dengan gypsum  Pekerjaan lantai

o Marking (penandaan) pada lantai o Pekerjaan plester dinding (Screed) o Pekerjaan Waterproofing Coating o Pekerjaan keramik lantai

TAHAP STRUKTUR

TAHAP STRUKTUR

TAHAP STRUKTUR

TAHAP STRUKTUR

KULIAH PRAKTEK

KULIAH PRAKTEK

KULIAH PRAKTEK

KULIAH PRAKTEK

FINISHING

FINISHING

FINISHING

FINISHING

(2)

 Pekerjaan pintu dan jendela  Pekerjaan plafon gypsum

 Pekerjaan railing balkon (pagar pembatas) unit apartemen  Pekerjaan expose beton

 Pekerjaan exterior (bagian luar bangunan) o Pekerjaan dinding exterior (Precast) o Pekerjaan façade bangunan (Precast)

4.3.

LINGKUP PEKERJAAN FINISHING ARSITEKTUR YANG DIAMATI

Dari penjabaran pekerjaan arsitektur pada Proyek Springwood Residence. Serpong Tangerang, penulis hanya menjabarkan beberapa pekerjaan arsitektur. Mengingat waktu yang diberikan untuk terjun langsung dalam proyek tidak cukup banyak untuk mengikuti semua proses pekerjaan pada proyek yang penulis tinjau. Tinjuan yang praktikan dapat selama menjalani Praktik Profesi ini dituliskan dalam catatan dan juga berupa dokumentasi yang kemudian dijabarkan dalam bentuk laporan. Berikut ini adalah tinjauan tentang pekerjaan pada Proyek Springwood Residence. Serpong Tangerang.

4.3.1. PEKERJAAN INTERIOR ( KERAMIK )

4.3.1.1. ALAT DAN BAHAN

NO GAMBAR NAMA ALAT DAN

BAHAN KETERANGAN 1 (Sumber : Penulis ) GRANITE TILE Ukuran yang digunakan pada lantai 60 x 60 cm  Ukuran yang digunakan pada dinding toilet 60 x 20 cm

(3)

2

(Sumber : google )

CUTTER MARBLE

Merupakan alat yang digunakan untuk memotong granit tile sehingga didapatkan pola dan ukuran yang diinginkan

3

(Sumber : google )

PALU KARET

Digunakan sebagai alat bantu dalam proses pemasangan granite tile

4

(Sumber : google )

SENDOK SEMEN

Alat bantu yang digunakan untuk mengoleskan bahan

perekat pada

permukaan yang akan di keramik dan juga keramik itu sendiri

5

(Sumber : penulis )

LASER

Alat bantu yang digunakan dalam proses marking line untuk menentukan titik starpoint keramik dan juga pola keramik yang akan dipasang

(4)

6

(Sumber : penulis )

BAHAN PEREKAT

Merupakan bahan yang digunakan dalam proses permasangan keramik berupa campuran semen dan pasir

7

(Sumber : penulis )

BENANG

Merupakan alat bantu yang digunakan sebagai

pemberi tanda

mengenai ketinggian lantai dalah tahap pemasanagn agar keramik yang terpasang menjadi rata

8

(Sumber : google )

WATTERPAS

Digunakan sebagai alat bantu yang berfungsi untuk mengetahui apakah keramik yang terpasang memiliki ketinggian yang sama rata

9

(Sumber : google )

WATTERPOFING

Merupakan bahan pelapis yang diguakan untuk memberikan lapisan pada area kamar mandi agar tidak terjadi kebocoran

(5)

4.3.1.2. PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

A. PERSIAPAN PEKERJAAN

1. Pembersihan Area Kerja

Proses pertama adalah pembersihan area kerja. Proses ini dilakukan setelah semua pekerjaan struktur pada area kerja telah selesai. Pekerjaan struktur meliputi pekerjaan plat lantai, balok, kolom, shearwall dan area tangga atau lift.

2. Screed

Screed adalah suatu lapisan bahan plester atau lainnya yang ditempatkan pada permukaan sebagai panduan untuk ketebalan yang tepatdari plester atau beton yang akan diterapkan di area tersebut. Atau dapat dikatakan pula screed adalah lapisan atas yang halus di lantai beton atau permukaan lainnya. Sebuah bagian yang sangat penting dari konstruksi adalah screed. Tidak peduli apa yang sedang dibangun, pekerjaan screed memainkan peran yang sangat penting dalam mencapai tampilan yang tepat dan desain yang diinginkan

.

Gambar 4. 1. Screed Lantai (Sumber : penulis )

(6)

3. Marking line

Adalah salah satu item pekerjaan yang dilakukan surveyor dalam proses tahapan pemsangan keramik. Marking line dilakukan untuk memberikan acuan mengenai letak starpoint keramik pada ruangan dengan berdasarkan acuan terhadap gambar kerja (shopdrawing).

4. pemasangan benang

pemasangan benang pada tahap proses pemasangan keramik bertujuan untuk memberikan acuan ketinggian keramik dalam proses pemasangan keramik agar kermaik yang terpasang memiliki ketinggian sama rata.

Gambar 4. 2. Marking Line Lantai (Sumber : penulis )

Gambar 4. 3. Pemasangan Benang Untuk Lantai (Sumber : penulis )

(7)

B. PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

1. Setelah screeding sudah dapat dikatakan siap. Bersihkan permukaan yang akan dipasangi keramik lalu basahkan area yang akan diapasangi keramik dengan sedikit air agar daya ikat dengan adhesive tile lebih kuat.

2. Persiapan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa semen dicampur pasir dengan perbandingan 1: 5 (satu bagian semen : lima bagian pasir) ditambah air secukupnya agar bahan dapat ditempelkan di bagian belakang keramik setebal 1 cm untuk diletakkan di dasar lantai yang akan ditutup dengan keramik di dalam manajemen proyek. Bahan perekat dapat juga berupa adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 semen : 10 pasir

3. Pemasangan keramik dimulai dari starpoint yang telah diberkian pada proses marking yang bertujuan agar pola lantai yang diinginkan dapat sesuai dengan gambar kerja

Gambar 4. 4. Bahan Perekat (Additive) (Sumber : penulis )

(8)

C. GAMBAR RENCANA PEMASANGAN KERAMIK LANTAI

(9)
(10)

Tabel 2. Gambar Rencana Pemasangan Keramik (Sumber : Data Proyek Springwood Residence )

4.3.1.3. PEMASANGAN KERAMIK DINDING TOILET

A. PERSIAPAN PEKERJAAN

1. Pembersihan Area Kerja

Proses pertama adalah pembersihan area kerja. Proses ini dilakukan setelah semua pekerjaan struktur pada area kerja telah selesai. Pekerjaan struktur meliputi pekerjaan plat lantai, balok, kolom, shearwall dan area tangga atau lift.

Dalam tahapan pekerjaan pemasangan keramik pada lantai unit. Pemasangan keramik paling awal dimulai dari area pintu depan yang merupakan area entrance utama pada unit dengan mengambil posisi di bagian sisi yang dekat dinding toilet. Keramik kemudian dipasang dengan mengisi bagian tengah terlebih dahulu agar tidak perlu melakukan pemotongan keramik yang dapat memakan waktu. Setelah bagian tengah terisi, barulah pada bagian sisi – sisi ruang yang belum terpasang keramik mulai dilakukan pemasangan keramik dengan melakukan pemotongan keramik dikarenakan ukuran keramik yang di perlukan harus menyesuaikan dengan kondisi yang ada Dengan metode pemasangan ini, dimungkinkan pada area entrance utama unit memiliki pola antai yang rapih dikarenakan tidak terdapat keramik sisia yang terpasang pada area entrance. Selain itu dengan memfokuskan pemasangan pada bagian tengah ruangan terlebih dahulu dapat memberikan pola keramik yang lebih rapih dikarenakan sisa keramik yang terpasanag hanya terdapat pada sisi-sisi ruang saja. Selain itu proses pemasangan menjadi lebih cepat karena proses pemotongan dilakukan sekaligus di tahap akhir

(11)

2. Instalasi MEP dinding

Dalam proses pengerjaan pemasangan keramik dinding pada area toilet. Proses pekerjaan MEP pada dinding toilet harus dipastikan telah selelsai agar ketika proses pemasangan tidak terjadi pembongkaran keramik yang telah terpasang akibat dari pekerjaan MEP belum terlaksana

3. Waterproofing

Waterprofing merupakan proses pelapisan yang berfungsi sebagai proteksi terhadap area pada bangunan yang memiliki intensitas terkena air secara terus menerus seperti atap bangunan ataupun area basah lainnya seperti kamar mandi. Watterprofing berfungsi sebagai lapisan yang dapat meminimalkan terjadinya kebocoran ataupun rembesan pada bangunan yang dapat merusak bangunan.

Gambar 4. 6. Instalasi MEP Dinding Toilet (Sumber : penulis )

Gambar 4. 7. Waterproofing Dinding Toilet (Sumber : penulis )

(12)

4. Marking line

Adalah salah satu item pekerjaan yang dilakukan surveyor dalam proses tahapan pemsangan keramik. Marking line dilakukan untuk memberikan acuan mengenai letak starpoint keramik pada ruangan dengan berdasarkan acuan terhadap gambar kerja (shopdrawing).

5. pemasangan benang

pemasangan benang pada tahap proses pemasangan keramik bertujuan untuk memberikan acuan ketinggian keramik dalam proses pemasangan keramik agar keramik yang terpasang memiliki ketinggian sama rata.

Gambar 4. 8. Marking Line Dinding Toilet (Sumber : penulis )

Gambar 4. 9. Pemasangan Benang Keramik Dinding Toilet (Sumber : penulis )

(13)

B. PEMASANGAN KERAMIK DINDING TOILET

1. Setelah proses watterprofing sudah dapat dikatakan siap. Permukaan yang akan dipasangi keramik perlu dengan sedikit air agar daya ikat dengan adhesive tile lebih kuat.

2. Persiapan bahan additive atau bahan yang bersifat sebagai perekat. Bahan perekat dapat berupa semen dicampur pasir dengan perbandingan 1: 5 (satu bagian semen : lima bagian pasir) ditambah air secukupnya agar bahan dapat ditempelkan di bagian belakang keramik setebal 1 cm untuk diletakkan di dasar lantai yang akan ditutup dengan keramik di dalam manajemen proyek. Bahan perekat dapat juga berupa adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1 semen : 10 pasir

3. Pemasangan keramik dimulai dari startpoint (kepalaan keramik) yang dimulai dari bagian baris terbawah dengan memberikan space berupa jarak 1 keramik yang dimaksudkan agar dalam proses tes watterprofing lantai, bagian kermaik terbawah tidak mengalami kerusakan. Ukuran keramik diberkian pada proses marking yang bertujuan agar pola lantai yang diinginkan dapat sesuai dengan gambar kerja

Gambar 4. 10. Bahan Additive (Perekat) (Sumber : penulis )

(14)

C. GAMBAR RENCANA PEMASANGAN DINDING TOILET

(15)

Tabel 3. Gambar Rencana Pemasangan Dinding Toilet (Sumber : Data Proyek Springwood Residence )

Dalam tahapan pekerjaan pemasangan keramik pada dinding toilet. Jenis keramik yang digunaka adalah yang memiliki dimensi P x L 60 cm X 20 cm. pada tahapan proses pemasangan keramik dinding toilet, pasangan awal keramik dimulai dari baris kedua keramik dari bagaian terbawah seperti terlihat pada gambar rencana diatas. Hal ini dikarenakan pada bagian baris terbawah perlu dilakukan waterproofing dan juga tes rendam. Sehingga bagian baris terbawah dipasang di akhir perkejaan setelah proses waterproofing dan tes rendam telah dilakukan.

(16)

4.3.2. DETAIL INTERIOR ( PLAFOND )

(17)
(18)

Tabel 4. Gambar Rencana Plafond (Sumber : Data Proyek Springwood Residence )

Down ceiling Up ceiling

Pada desain plafond yang terdapat pada masing – masing unit. Penerapan up ceiling dan down ceiling disesuaikan dengan kondisi yang ada. Penerapan up ceiling pada unit apartement hanya terdapat pada area – area dimana tidak terdapat jalur ataupun intalasi plumbing di atas ruang. Seperti pada ruang utama dan juga kamar tidur. Penerapan up ceiling pada ruang ruang tersebut dapat memberikan kesan ruang menjadi luas dikarenakan tinggi dari lantai ke plafond mencapai sekitar 2.8 meter. Sedangkan untuk penerapan down ceiling dilakukan pada area - area dimana terdapat jalur ataupun instalasi plumbing di atas ruang. seperti pada area pantry, toilet dan juga balkon. Pada ruang tersebut penerpan down ceiling dinaggap tidak bermasalah walaupun memebrikan kesan ruang menjadi kecil. Tetapi untuk ruang – ruang tersebut kesan luas memang tidak terlalu di pertimbangkan karena fungsi dari area – area tersebut hanyalah sebagai area service. Tinggi dari lantai ke plafond sekitar 2.6 m

(19)

4.3.2.2. ALAT DAN BAHAN

Tabel 5. Alat dan Bahan Pekerjaan Plafond (Sumber : Penulis )

NO GAMBAR NAMA ALAT DAN

MATERIAL KETERANGAN

(Sumber : Google )

GYPSUM BOARD 9 mm

Merupakan material utama yang berfungsi sebagai penutup plafond (Sumber : Google ) BAJA Merupakan material yang digunakan sebagai rangka dalam pemasangan plafond (Sumber : Google ) PAKU SKRUP Berfungsi sebagai alat untuk mnyambung rangka baja plafond dengan gypsum board

(Sumber : Google )

CAT

Digunakan untuk memberikan warna tampilan yang lebih baik (Sumber : Google ) COMPOUND GYPSUM Merupakan bahan yang digunakan sebagai penambal pada area area plafond yang berlubang

(20)

4.3.3. DETAIL INTERIOR ( TALI AIR )

TALI AIR PLAFOND TALI AIR LANTAI

Tali air pada umumnya diterapkan pada area opening seperti area kusen dan juga pada area plint lantai. Namun pada proyek Springwood Residence. Tali air hanya diterapkan pada plint lantai dan juga pada plafond. fungsi tali air pada plint lantai memiliki fungsi sebagai akses untuk mengalirnya air yang bersumber dari adanya rembesan air pada dinding sehingga air yang mengalir pada dinding tidak langsung menuju lantai. Selain itu penggunaan tali air pada dinding dapat meberikan kesan yang tidak monoton pada dinding karena cekungan pada tali air dapat memberikan sebuah pola pada dinding

Sedangkan fungsi tali air pada plafond dapat dikatakan hanya berfungsi sebagai estetika saja. Karena desain plafond yang diterapkan pada proyek Springwood Residence tidak menggunakan list profil, tapi hanya memakai tali air (shadow line ) yang berfungsi sebagai pemanis pada tepi plafon diantara dinding dengan plafond

Gambar 4.13. Tali Air Plint Lantai (Sumber : Penulis )

(21)

4.3.4. TAHAPAN PEKERJAAN FINISHING UNIT

Dalam prosesn pekerjaan finishing unit. Pekerjaan yang paling awal dilakukan adalah pekerjaan pasangan bata ringan. Pasangan bata ringan dilakukan dengan cara mengikuti pola dari hasil marking line agar sesuai dengan desain pada gambar. Setelah unit terbangun, selanjutnya dilakukan proses plesteran dan acian agar permukaan dinding menjadi halus dan juga rapih.

Setelah itu, proses selnajutnya ialah pemasangan keramik. Pemasangan keramik dinding toilet dilakukan terlebih dahulu dikarenakan. Pada saat proses pemasangan bata ringan selesai, pemasangan keramik dinding toilet sudah bisa langsung dilakukan dikarenakan tidak perlu adanya proses plesteran dan acian pada dinding toilet hanya perlu diberi waterproofing untuk area shower sehingga proses pemasangan keramik dinding toilet bisa dilakukan lebih dahulu ataupun berbarengan dengan proses plesteran dan acian pada area dinding lain.

PASANGAN BATA RINGAN

PLESTERAN DAN ACIAN

KERAMIK DINDING TOILET

KERAMIK LANTAI

PLAFOND

CAT

RAILING BALKON

(22)

Selanjutnya ialah proses pemasangan keramik lantai unit. Pemasangan keramik lantai unit dilakukan apabila pekerjaan plesteran dan acian benar – benar telah selesai. Hal ini dimaksudkan agar ketika keramik lantai sudah benar-benar terpasang, sudah tidak terdapat lagi pekerjaan yang dapat menyebabkan keramik menjadi kotor bahkan rusak seperti terkena semen dalam proses plester dinding.

Pemasangan plafond menjadi salah satu item pekerjaan yng dilakukan di akhir. Hal ini dikarenakan terdapat pekerjaan intalasi MEP dan plumbing di langit-langit ruang yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan tentu juga membutuhkan waktu yang cukup lama. Sehingga, proses pemasangan plafon baru dapat dilakukan apabila pekerjan MEP dan plumbing telah benar benar selesai dilakukan.

4.3.5. PEKERJAAN EKSTERIOR ( Pemasangan Precast )

4.3.5.1. ALAT DAN BAHAN

NO GAMBAR NAMA ALAT DAN

BAHAN KETERANGAN 1 (Sumber : Penulis ) TOWER CRANE Digunakan sebagai alat untuk memindahkan panel precast ke posisi / area yang akan dipasang

2

(Sumber : Google )

CHAIN BLOCK

Merupakan alat yang digunakan untuk menggantung panel precast sekaligus sebagai adjustable panel precast pada saatn pemasangan

(23)

3 (Sumber : Google ) LAS Digunakan sebagai penyambung plat embedded pada lantai dengan plat embedded yang terdpat pada panel precast

4

(Sumber : Penulis )

EMBEDED

Merupakan plat baja yang digunakan sebagai media penyambung panel precast dengan plat lantai

5

(Sumber : Google )

DINABOLT

Merupakan salah satu komponen yang digunakan pada pemasanngan

embedded pada plat lantai

6

(Sumber : Google )

ZINCROMATE

Merupakan bahan pelapis berupa cat yang digunakan sebagai proteksi plat embede agar tidak mengalami karat

(24)

7 (Sumber : Penulis ) CAIRAN KIMIA Digunakan untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan pada plat embeded

Tabel 6. Alat dan Bahan Pekerjaan Precast (Sumber : Penulis )

A. PERSIAPAN PEKERJAAN

1. Sebelum precast panel dianaikan dengan menggunakan tower crane ke lokasi pemasangan. Alat bantu berupa Chainblock , adjustable dan tekel harus dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Tekel digantung dengan menggunakan chain block dan dikaitkan pada lift hook yang tertanam pada struktur

B. PROSES PEMASANGAN

1. Pemasangan embedded untuk sambungan precast panel dengan plat lantai di lokasi pemsangan

Gambar 4.16. Pemasangan Awal Embedded (Sumber : Penulis )

(25)

2. Precast dinaikan dengan menggunakan tower crane menuju lokasi pemasangan

3. Precast panel dipindahkan dari tower crane ke chainblock/ tekel. Kemudian Precast panel di setting dengan menggunakan tekel dan adjustable

4. Precast panel di setting dengan menggunakan tekel dan adjustable. Setelah didapat settingan yang tepat. Precast dipasang dengan menyambungkan plat embeded pada lantai dengan plat embeded yang terdapat pada precast panel dengan cara pengelasan

Gambar 4.17. Pengangkatan Precast Menggunakan Tower Crane (Sumber : Penulis )

(26)

5. Tekel / chain block dilepas apabila pekerjaan pemasangan benar – benar telah diselesaikan

6. Melakukan pengecekan hasil pengelesan dengan cairan kimia untuk mengetahui kualitas hasil pengelasan

Gambar 4.19. Pengelasan Plat Embedded (Sumber : Penulis )

Gambar 4.20. Panel Yang Telah Terpasang (Sumber : Penulis )

(27)

7. Pemberian lapisan cat zincromat pada embedded bertujuan untuk mencegah terjadinya karat pada plat embedded karena dapat mengurangi kekuatan embedded

8. Embedded yang telah di beri cat pelapis selanjutnya ditutup dengan campuran bahan semen dan pasir yang bertujuan untuk menutup embedded agar tidak terlihat sekaligus memberikan kekuatan pada embeded

Gambar 4.21. Cek Kualitas Las Embedded (Sumber : Penulis )

Gambar 4.22. Cat Pelapis Zincromat (Sumber : Penulis )

(28)

4.4.

PERMASALAHAN DALAM PROYEK

4.4.1. KETIDAKSESUAIN PEKERJAAN DILAPANGAN DENGAN METODE

KERJA

1. PEMASANGAN KERAMIK DINDING KAMAR MANDI

Pada tahapan pemasangan keramik dinding pada area kamar mandi. Terdapat ketidaksesuaian metode. Yaitu, pada tahap pemasangan keramik dinding. Sebelumnya Perlu dilakukan pelapisan waterprofing terlebih dahulu pada area-area yang memiliki intensitas terkena air. Akan tetapi pada proses pekerjaan pemasangan keramik pada dinding kamar mandi. Terdapat beberapa kamar mandi yang tidak melalui proses pelapisan watterprofing terlebih dahulu.

METODE YANG BENAR

Gambar 4.23. Pelapisan Embedded Menggunakan Campuran Semen Dan

Pasir (Sumber : Penulis )

(29)

2. PEMASANGAN BATA YANG TIDAK SESUAI DENGAN METODE

Pada proses pemasangan dinding bata. Terdapat kesalahan yang dilakukan oleh para pekerja dilapangan. Diantaranya pola penyusunan bata yang seharusnya dibuat saling mengunci pada setiap pertemuan sudut. Pada kondisi dilapangan masih terdapat kesalahan yang dilakukan pekerja sehingga bata yang tersusun menjadi tidak rata.

SOLUSI :

Pada permasalahan perkerjaan pasangan dinding keramik kamar mandi upaya pembongkaran keramik yang telah terpasang harus dilakukan pada area shower. Hal tersebut dilakukan agar rembesan air yang bersumber dari shower tidak merusak dinding toilet akibat dari tidak terwaterproofingnya area shower. Sehingga pembongkaran pada area tersebut perlu dilakukan agar dapat dilakukan waterproofing

SOLUSI :

 Pada permasalahan perkerjaan pasangan dinding keramik kamar mandi upaya pembongkaran keramik yang telah terpasang harus dilakukan pada area shower. Hal tersebut dilakukan agar rembesan air yang bersumber dari shower tidak merusak dinding toilet akibat dari tidak terwaterproofingnya area shower. Sehingga pembongkaran pada area tersebut perlu dilakukan agar dapat dilakukan waterproofing

SOLUSI :

 Pada permasalahan metode untuk pemasangan bata ringan. Seharusnya sangatlah diperlukan proses pembongkaran dinding dikarenakan metode pemasangan yang tidak sesuai dengan metode menyebabkan berkurangnya kekuatan struktur dari dinding tersebut dan tentu akan membahayakan pengguna

 Koordinasi antar pihak yang terlibat seperti kontraktor, MK dan pekerja harus lah lebih ditingkatkan agar setiap pekerjaan yang dilakukan dapat sesuai dengan hasil yang diinginkan

SOLUSI :

METODE YANG BENAR

TIDAK RATA DAN TIDAK

SALING MENGUNCI RATA DAN SALING MENGUNCI

(30)

3. EMBEDED YANG BELUM MELALUI PROSES TES KUALITAS PENGELASAN

Pada tahap pekerjaan pemasangan precast panel. Perlu dilakukan pengecekan mengenai kualitas pengeasan pada plat embeded guna mengetahui kualitas pengelasan embeded telah baik atau belum. Tetapi bebrpa permasalahan dilapangan terdapat embedded yang telah dilapisi cat pelapis zincromate sehingga proses Pengecekan kualiats pengelasan tidka dapat dilakukan. Karena dalam tahap pengecekan kulaitas pengelasan. Kondisi embedded seharusnya belum dialpisi zincromate

4.4.2. KUALITAS MATERIAL

1. KULIATAS BATA

Dalam pengerjaan pasangan bata pada proyek sprinwood residence. Terdapat perbedaan kualitas bata yang terdapat di lapangan. Hal tersebut menyebabkan ukuran bata memiliki perbedaan antara merek satu dengan yang lainnya sehingga pada tahap proses pemasangan bata, Susuan bata yang terpasang menjadi tidak merata diakibatkan ukuran bata yang berbeda-beda

SOLUSI :

Proses pengawasan pekerjaan embeded haruslah sangat intensif agar tidak terdapat proses pekerjaan yang terlewatkan. Karena plat embeded yang telah di zincromate sebelum melalui cek kualitas pengelasan sudah tidak dimungkinkan untuk dilakukan pengecekan kualitas pengelasan ulang dikarenakan lapisan zincormate akan menyebabkan cairan kimia untuk pengecekan kualitas las tidak akan berfungsi

SOLUSI :

 Proses pengawasan pekerjaan embeded haruslah sangat intensif agar tidak terdapat proses pekerjaan yang terlewatkan. Karena plat embeded yang telah di zincromate sebelum melalui cek kualitas pengelasan sudah tidak dimungkinkan untuk dilakukan pengecekan kualitas pengelasan ulang dikarenakan lapisan zincormate akan menyebabkan cairan kimia untuk pengecekan kualitas las tidak akan berfungsi

(31)

4.5.

KENDALA DALAM PROYEK

1. Banyaknya pihak (sub kontraktor) yang terlibat menyebabkan sulitnya koordinasi yang dilakukan pihak kontraktor utama dalam mengawasi setiap pekerjaan yang ada. Sehingga terdapat pekerjaan yang memiliki kualitas yang tidak sesuai dengan yang diinginkan

2. Minimnya jumlah tim pelaksana menyebabkan sulitnya pengawasan dan pelaksanaan setiap pekerjaan yang terdapat dilapangan sehingga pekerjaan yang terjadi dilapangan menjadi lebih lama dan juga sulit untuk ditangani seluruhnya

3. Masih banyaknya desain yang mengalami perubahan menyebabkan terjadinya beberapa pekerjaan yang harus dilakukan pembongkaran bahkan mengalami penundaan sehingga menyebabkan durasi pembangunan menjadi lebih lama

4. Masih kurangnya kesadaran pekerja dilapangan terhadap keselamatan bekerja. Sehingga resiko terjadinya kecelakaan dalam berkerja menjadi lebih tinggi

SOLUSI :

Perlu adanya pengawasan yang ketat terhadap setiap bahan material yang masuk. Pengecekan kualitas dan juga sumber bahan materiall harus harus benar-benar di perhatikan. Selain itu, pada saat distribusi material di lapangan haruslah diperhatikan penempatannya. Agar dapat meminimalkan hal-hal yang tidak diinginkan

(32)

4.6.

MEETING KOORDINASI

Dalam setiap kegiatan pekerjaan yang terjadi dilapangan harus selalu dilaporkan agar setiap pekerjaan yang terjadi dapat terus selalu terpantau proses dan hasil pekerjaannya. Dalam proyek Springwood Residence. Setiap kegiatan ataupun hal-hal yang berhubungan dengan pekerjaan proyek selalu dilaporkan dalam rapat.

4.6.1. MEETING KOORDINASI INTERNAL

Meeting yang dilakukan pihak kontraktor dengan tim yang terlibat biasanya dilakukan dalam satu kali seminggu. Dalam meeting ini. hal-hal yang dibahas merupakan progress setiap pekerjaan yang terjadi dilapangan dan juga kendala-kendala yang terjadi dilapangan. Tujuan meeting tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana progres pekerjaan yang telah dikerjakan dan juga mencarikan solusi terkait permasalahan ataupun kendala-kendala yang terjadi

4.6.2. MEETING KOORDINASI OWNER DAN KONTRAKTOR

Meeting yang dilakukan pihak owner dengan pihak kontraktor biasanya dilakukan ketika terdapat permasalahan ataupun hal-hal lain yang berhubungan dengan proyek baik itu adanya perubahan desain ataupun lainnya

SOLUSI :

 Perlu adanya meeting koordinasi yang intesif terhadap pihak kontraktor dan pihak sub kontraktor agar setiap pekerjaan yang berjalan dpat memberikan hasil yang sesuia dengan yang diinginkan. Serta pengawasan yang intesif juga perlu dilakukan saat dilapangan agar tidak terdpaat kesalah dalam proses pekerjaan yang dilakukan

Diperlukannya penambahan tim pelaksanan agar setiap perkarjaan dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Serta pengawasan perkerjaan dilapangan menjadi lebih maksimal sehingga dapat meminimalisir kesalahan pekerjaan yang terjadi

 Perlunya tindakan yang harus dilakukan untuk meberikan kesadaran kepada pekerja terhadap keselamatan bekerja agar resiko kecelakan dalam berkerja dapat di minimalisir

Gambar 2. 13. Struktur Organisasi FungsionalSOLUSI :

Perlu adanya meeting koordinasi yang intesif terhadap pihak kontraktor dan pihak sub kontraktor agar setiap pekerjaan yang berjalan dpat memberikan hasil yang sesuia dengan yang diinginkan. Serta pengawasan yang intesif juga perlu dilakukan saat dilapangan agar tidak terdpaat kesalah dalam proses pekerjaan yang dilakukan

Diperlukannya penambahan tim pelaksanan agar setiap perkarjaan dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Serta pengawasan perkerjaan dilapangan menjadi lebih maksimal sehingga dapat meminimalisir kesalahan pekerjaan yang terjadi

 Perlunya tindakan yang harus dilakukan untuk meberikan kesadaran kepada pekerja terhadap keselamatan bekerja agar resiko kecelakan dalam berkerja dapat di minimalisir

Gambar

Tabel  1. Alat dan Bahan Pekerjaan Keramik
Gambar 4. 1. Screed Lantai  (Sumber : penulis )
Gambar 4. 3. Pemasangan Benang Untuk Lantai  (Sumber : penulis )
Gambar 4. 4. Bahan Perekat (Additive)  (Sumber : penulis )
+7

Referensi

Dokumen terkait

Metode perbaikan tanah dengan teknik kolom kapur atau bahan pozzolan merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk meningkatkan daya dukung tanah ekspansif akibat beban

Family Centered Maternity Care (FCMC) merupakan perawatan berpusat pada keluarga yaitu dengan menyediakan perawatan bagi wanita serta keluarga mereka yang

Semakin banyak hal yang bisa dilakukan secara bersamaan (dalam waktu yang sama), semakin banyak pekerjaan yang bisa diselesaikan. Dalam penelitian ini, saya mencoba

Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, Lembaga Adat adalah lembaga kemasyarakatan baik yang

Pada era global sekarang ini, keamanan sistem informasi berbasis internet menjadi suatu ”Keharusan” untuk diperhatikan, karena jaringan komputer internet yang sifatnya

 Contoh kalimat tanya tersamar dalam kehidupan sehari- hari  Santun dalam bertanya sesuai dengan situasi komunikasi  Santun dan lugas dalam bertanya sesuai dengan situasi

Tujuan dari studi ini adalah untuk mengisolasi dan karakterisasi bakteri penghasil bakteriosin hasil isolasi dari sapi yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri ETEC

Dalam mekanika kuantum orang juga dapat bekerja tidak dalam suatu represen- tasi (ruang) tertentu, yaitu orang bekerja bukan dengan fungsi gelombang (wave function), melainkan