• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARIMUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROFIL KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARIMUN"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

(1)

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KARIMUN

TAHUN 2012

PROFIL KESEHATAN

PROFIL KESEHATAN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. dengan mengucap Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan kesediaan para pengelola data dan informasi kesehatan serta sektor terkait untuk bekerja sama dalam penyusunan buku “Profil Kesehatan Kabupaten Karimun 2011“ ini akhirnya dapat diterbitkan.

Sebagaimana Profil Kesehatan tahun – tahun yang lalu, “Profil Kesehatan Kabupaten Karimun 2011“ ini juga masih menyimpan banyak kekurangan. Oleh karena itu, walaupun data yang ditampilkan dalam Profil Kesehatan ini belum seluruhnya memenuhi variabel yang dibutuhkan, namun diharapkan dapat menjadi panduan khususnya bagi par a pengelola dan pelaksana program di lingkungan Dinas Kesehatan serta unit-unit pelaksana teknis, mitra terkait di luar sektor kesehatan dan siapa saja yang memiliki perhatian dan kepentingan terhadap program-program kesehatan termasuk masyarakat umum, lembaga swadaya masyarakat dan kalangan swasta dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Akhirnya, terima kasih kami haturkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi sejak awal proses penyusunan Buku Profil Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2011 ini hingga selesai.

Tanjung Balai Karimun, 2012 KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN KARIMUN

Dra. Hj. SENSISSIANA, M.Si Pembina Utama Muda NIP. 19611003 198603 2 010

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang…...……….... 1

1.2 Tujuan Penyusunan Profil …...………... 2

1.3 Sistematika Penulisan…...………... 3

Bab II : GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARIMUN 2.1 Sejarah...…….………...……....………... 5

2.2 Keadaan Geografi... 7

2.3 Keadaan Demografi... 8

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya... 9

2.5 Keadaan Sarana Kesehatan... 12

Bab III : SITUASI DERAJAT KESEHATAN 3.1 Mortalitas... 14

3.2 Morbiditas... 16

3.3 Status Gizi... 22

Bab IV : SITUASI UPAYA KESEHATAN 4.1 Pelayanan Kesehatan... 25

4.2 Akses Dan Mutu Pelayanan Kesehatan... 35

4.3 Perilaku Hidup Masyarakat... 37

4.4 Keadaan Lingkungan... 39

Bab V : SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN 5.1 Sarana Kesehatan... 42 5.2 Tenaga Kesehatan………. 44 5.3 Pembiayaan Kesehatan... 47 Bab VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan... 48 6.2 Saran... 49 Lampiran

(4)

Profil Kesehatan Tahun 2011

1

1.1

1.1

1.1

1.1

Latar Belakang

Latar Belakang

Latar Belakang

Latar Belakang

Dalam era desentralisasi seperti sekarang ini, pemerintah Kabupaten/ Kota diberi tugas, wewenang, kewajiban dan tanggung jawab dalam menangani urusan pemerintahannya, termasuk dalam melaksanakan pembangunan di bidang kesehatan sesuai dengan permasalahan dan kondisi spesifik Kabupaten/ Kota tersebut.

Hal tersebut juga sejalan dengan adanya Visi Departemen Kesehatan RI yaitu “Masyarakat Yang Mandiri dan Berkeadilan” yang diwujudkan ditingkat Kabupaten dengan Visi Dinas Kesehatan yang dinyatakan sebagai berikut “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sehat Sejahtera yang Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Berkeadilan” ini merupakan sebuah gambaran masa depan dimana masyarakat hidup dalam lingkungan sehat dan berperilaku hidup bersih dan sehat, memilih dan menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata, sehingga memiliki derajat kesehatan yang optimal.

Untuk dapat melaksanakan tugas dan kewenangan tersebut diperlukan kemampuan yang prima dari segenap jajaran kesehatan serta didukung oleh Sistem Informasi Kesehatan yang berkualitas. Salah satu produk dari Sistem Informasi Kesehatan Kabupaten adalah "Profil Kesehatan Kabupaten Karimun" yang dapat digunakan sebagai sarana penyedia data dan informasi kesehatan, disamping itu dapat digunakan sebagai pedoman dan acuan untuk perencanaan, penggerak, pelaksanaan serta evaluasi dari cakupan program-program kesehatan dan sektor terkait. Khususnya pada aspek perencanaan, dengan adanya

BAB I

BAB I

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

(5)

Profil Kesehatan Tahun 2011

2

Sistem Informasi Kesehatan yang baik dan benar seperti akurasi data, ketepatan waktu dan analisis spesifik akan dapat memudahkan dalam penyusunan kebijakan dan pengambilan keputusan.

Profil Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2011 memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi kesehatan masyarakat Karimun tahun 2011, dan juga memuat data-data meliputi data untuk indikator hasil, data untuk indikator kinerja, data umum, dan data lain yang diperlukan guna mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan.

Profil Kesehatan Kabupaten Karimun perlu terus ditingkatkan tampilan data dan analisanya. Hal tersebut agar didapat gambaran kondisi kesehatan Kabupaten Karimun sehingga bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan perencanaan berbagai program kesehatan dan sektor terkait, guna membangun Kabupaten Karimun yang berwawasan kesehatan dalam rangka mencapai Visi “Terwujudnya Kabupaten Karimun Sehat Sejahtera yang Mandiri Melalui Pelayanan Kesehatan yang Prima dan Berkeadilan“.

1.2

1.2

1.2

1.2

Tujuan Penyusunan

Tujuan Penyusunan

Tujuan Penyusunan

Tujuan Penyusunan Profil

Profil

Profil

Profil

1.1.1.1.

U m u m

U m u m

U m u m

U m u m

Tersedianya data dan informasi kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2011 yang akurat dan selesai tepat waktu.

2.

2.

2.

2.

KK

K hhhh uuuu ssss uuuu ssss

K

a. Diketahuinya gambaran keadaan umum, lingkungan fisik, geografi, sosial ekonomi, pendidikan, dan demografi di Kabupaten Karimun tahun 2011.

b. Diketahuinya visi, misi dan strategi pembangunan kesehatan serta program-program dan target-target tahunan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun tahun 2011.

(6)

Profil Kesehatan Tahun 2011

3

c. Diketahuinya hasil pencapaian pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun tahun 2011.

d. Diketahuinya kinerja pembangunan kesehatan, sumber daya pembangunan kesehatan dan permasalahan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karimun tahun 2011.

1.3

1.3

1.3

1.3

Sistematika

Sistematika PPPPenulisan

Sistematika

Sistematika

enulisan

enulisan

enulisan

Profil Kesehatan Kabupaten Karimun disajikan dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I.

BAB I.

BAB I.

BAB I. Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Pendahuluan

Menyajikan secara ringkas tentang latar belakang, maksud dan tujuan serta sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2011.

BAB II.

BAB II.

BAB II.

BAB II. Gambaran Umum Kabupaten

Gambaran Umum Kabupaten

Gambaran Umum Kabupaten

Gambaran Umum Kabupaten Karimun

Karimun

Karimun

Karimun

Menyajikan tentang gambaran umum Kabupaten Karimun, yang meliputi letak geografis, administratif serta faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalnya kependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

BAB III.

BAB III.

BAB III.

BAB III. Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Situasi Derajat Kesehatan

Menguraikan tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan dan angka status gizi masyarakat

(7)

Profil Kesehatan Tahun 2011

4

BAB

BAB

BAB

BAB IV.

IV.

IV. Situasi Upaya Kesehatan

IV.

Situasi Upaya Kesehatan

Situasi Upaya Kesehatan

Situasi Upaya Kesehatan

Menyajikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun.

BAB V.

BAB V.

BAB V.

BAB V.Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Situasi Sumber Daya Kesehatan

Menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan sumber daya kesehatan lainnya.

BAB VI

BAB VI

BAB VI

BAB VI.... Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran

Menggambarkan secara umum tentang hal-hal yang berkaitan dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI), pencapaian pembangunan kesehatan, kinerja pembangunan kesehatan, serta saran-saran berupa rekomendasi dalam rangka mengatasi masalah-masalah kesehatan yang ada.

Lampira

Lampira

Lampira

Lampirannnn

Berisi resume/angka pencapaian Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun yang merupakan Indikator Pencapaian Kinerja Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan tahun 2011 serta disajikan dalam bentuk data terpilah dengan berdasarkan kepada pengarus utamaan gender.

(8)

Profil Kesehatan Tahun 2011

5

2.1

2.1

2.1

2.1

Sejarah

Sejarah

Sejarah

Sejarah

Karimun pada awalnya berada di bawah kekuasaan kerajaan Sriwijaya hingga keruntuhannya pada abad ke-13, dan pada masa itu pengaruh agama Budha mulai masuk. Hal ini dibuktikan dengan adanya Prasasti di Desa Pasir Panjang. Pada masa itu disebutkan Karimun sering dilalui kapal-kapal dagang hingga pengaruh Kerajaan Malaka (Islam) mulai masuk tahun 1414.

Pada tahun 1511 Malaka jatuh ke tangan Portugis, saat itu Sultan Mansyur Syah yang memerintah memberi larangan pada keturunan rajaraja untuk tinggal di Malaka, dan mendirikan kerajaan-kerajaan kecil, lalu muncullah kerajaan Indrasakti, Indrapura, Indragiri, dan Indrapuri. Sementara itu banyak rakyat Malaka yang tinggal berpencar di pulau-pulau yang berada di Kepulau-pulauan Riau termasuk Pulau Karimun. Sejak kejatuhan Malaka dan digantikan perannya oleh kerajaan Johor, Karimun dijadikan basis kekuatan angkatan laut untuk menentang Portugis sejak masa pemerintahan Sultan Mahmud Syah I (1518-1521) hingga Sultan Ala Jala Abdul Jalil Ri’ayat Syah (1559-1591). Pada kurun waktu 1722-1784, Karimun berada dalam kekuasaan Kerajaan Riau-Lingga dan pada masa itu daerah Karimun, terutama Kundur dikenal sebagai penghasil gambir dan penghasil tambang (seperti: timah, granit, dll) dan Karimun berkembang menjadi daerah perdagangan serta mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Ali Haji. Jauh sebelum ditandatanganinya

BAB II

BAB II

BAB II

BAB II

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

GAMBARAN UMUM

(9)

Profil Kesehatan Tahun 2011

6 Treaty of London, Kerajaan Riau-Lingga dan Kerajaan Melayu dilebur menjadi satu sehingga semakin kuat dengan wilayah kekuasaan meliputi.

Kepulauan Riau, daerah Johor dan Malaka (Malaysia), Singapura dan sebagian kecil wilayah Indragiri Hilir.

Setelah Sultan Riau meninggal pada tahun 1911, Pemerintah Hindia Belanda menempatkan amir-amirnya sebagai District Thoarden untuk daerah yang besar dan Onder District Thoarden untuk daerah yang agak kecil. Pemerintah Hindia Belanda akhirnya menyatukan wilayah Riau-Lingga dengan Indragiri untuk dijadikan sebuah karesidenan yang dibagi menjadi 2 (dua) Afdelling, yaitu : Afdelling Tanjungpinang dan Afdelling Indragiri. Berdasarkan Surat Keputusan delegasi Republik Indonesia, provinsi Sumatera Tengah tanggal 18 Mei 1950 No. 9/Deprt. menggabungkan diri ke dalam Republik Indonesia dan Kepulauan Riau diberi status daerah Otonom Tingkat II yang dikepalai oleh Bupati sebagai kepala daerah dengan membawahi 4 (empat) kawedanan sebagai berikut :

1. Kawedanan Tanjungpinang meliputi wilayah Kecamatan Bintan Selatan. 2. Kawedanan Karimun meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan

Moro.

3. Kawedanan Lingga meliputi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.

4. Kawedanan Pulau Tujuh meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kemudian berdasarkan Surat Keputusan No. 26/K/1965 dengan mempedomani Instruksi Gubernur Riau tanggal 10 Februari 1964 No. 524/A/1964 dan Instruksi No. 16/V/1964 dan Surat Keputusan Gubernur Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965, tanggal 15 November 1965 No. UP/256/5/1965 menetapkan terhitung mulai 1 Januari 1966 semua daerah Administratif kawedanan dalam kabupaten Kepulauan Riau dihapuskan.

Pada tahun 1999, berdasarkan UU No. 53 Tahun 1999 Kabupaten Kepulauan Riau dimekarkan menjadi 3 kabupaten, yaitu

(10)

Profil Kesehatan Tahun 2011

7 Kabupaten Kepulauan Riau, Kabupaten Karimun, dan Kabupaten Natuna. Akhirnya, Karimun diresmikan sebagai kabupaten yang berdiri sendiri

dengan terdiri dari 3 (tiga) wilayah kecamatan, 6 (enam) kelurahan, dan 24 (dua puluh empat) desa. Selanjutnya, dalam rangka mendekatkan dan meningkatkan pelayanan umum, maka berdasarkan Peraturan Daerah No. 16 Tahun 2001, Kabupaten Karimun dimekarkan menjadi 7 (tujuh) wilayah kecamatan dengan 19 (sembilan belas) kelurahan dan 25 (dua puluh lima) desa. Sekarang Karimun telah menjadi sebuah kabupaten otonom yang merupakan gabungan dari 9 kecamatan dengan 22 (dua puluh dua) kelurahan dan 32 (tiga puluh dua) desa.

2.2

2.2

2.2

2.2

K

Keadaan

K

K

eadaan

eadaan G

eadaan

G

G

Geografi

eografi

eografi

eografi

Kabupaten Karimun terletak di antara 00 35’ Lintang Utara sampai dengan 10 10’ Lintang Utara dan 1030 30’ Bujur Timur sampai dengan 1040 Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Karimun terdiri atas daratan dan perairan, yang secara keseluruhan kurang lebih seluas 7.984 Km2 . Kabupaten Karimun merupakan sebuah kabupaten kepulauan yang terdiri dari pulau besar dan kecil. Kabupaten Karimun saat ini terdiri dari 249 buah pulau, dimana semua pulau sudah bernama dan hanya sebanyak 54 pulau yang sudah berpenghuni (Data terakhir hasil verifikasi Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun). Tiga pulau terbesar di wilayah ini menjadi sentra berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan juga pemukiman penduduk, yaitu Pulau Karimun, Pulau Kundur dan Pulau Moro. Wilayah Kabupaten Karimun berada di antara Kota Batam, Singapura, Malaysia, Kepulauan Riau dan Riau. Hal ini menjadikan Karimun sebagai tempat yang sangat strategis terutama untuk berbagai kegiatan perekonomian.

Batas-batas Kabupaten Karimun yaitu :

1. Utara : Philip Channel Singapura dan Semenanjung Malaysia 2. Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir

(11)

Profil Kesehatan Tahun 2011

8 3. Barat : Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis dan

Kecamatan Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan. 4. Timur : Kota Batam

Secara umum Karimun mempunyai dataran yang datar dan landai dengan ketinggian antara 20 sampai 500 meter dari permukaan laut. Namun ada juga bagian yang berbukit-bukit dengan kemiringan sampai 400 serta ketinggian antara 20 sampai 500 meter. Di Karimun terdapat sebuah gunung yaitu Gunung Jantan dengan ketinggian 478 meter dan merupakan salah satu sumber mata air di Karimun. Kecamatan -kecamatan yang ada di Karimun ini juga mempunyai karakteristik yang hampir mirip.

2.3

2.3

2.3

2.3

Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Keadaan Demografi

Pada tahun 2011, penduduk Kabupaten Karimun tercatat 212.561 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 27 jiwa per Km2. Penduduk Kabupaten Karimun terpusat di berbagai sentra-sentra ekonomi dan pemerintahan. Beberapa daerah yang cukup banyak dihuni adalah Kecamatan Karimun, Kecamatan Kundur, dan Kecamatan Meral.

Dari data BPS Tahun 2011, penduduk Kabupaten Karimun tercatat sebanyak 212.561 jiwa yang terdiri dari 108.923 penduduk laki-laki dan 103.638 penduduk perempuan. Perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (Rasio Beban Tanggungan) sebesar 51,90% dan perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu (Rasio Jenis Kelamin) 105,10.

Laju pertumbuhan penduduk untuk Kabupaten Karimun masih berpegang pada hasil Sensus Penduduk 1990 dengan Sensus Penduduk 2000 yaitu sebesar 2,17.

(12)

Profil Kesehatan Tahun 2011

9

2.4

2.4

2.4

2.4 Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan

Keadaan Sosial Ekonomi Dan Budaya

Budaya

Budaya

Budaya

Menyambut otonomi daerah dan asas desentralisasi, pada tahun 2006 Kabupaten Karimun telah dikembangkan menjadi 9 kecamatan dan terbagi 54 Desa/Kelurahan.

2.4.1.

2.4.1.

2.4.1.

2.4.1. Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Pendapatan Regional Per Kapita

Berbagai program pembangunan telah dan akan dilaksanakan oleh pemerintah Kabupaten Karimun untuk dapat lebih menggerakkan roda perekonomian di Karimun. Sebagai sebuah kabupaten baru, Karimun memang berusaha melakukan pembangunan yang lebih merata dan menyeluruh ke berbagai aspek kehidupan masyarakat. Tentunya pembangunan ekonomi makro yang dilakukan pemerintah daerah perlu dievaluasi agar dapat mengukur tingkat kemajuan pembangunan yang telah dicapai. Untuk hal tersebut, maka diperlukan beberapa indikator ekonomi.

Salah satu indikator tersebut adalah angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Melalui Produk Domestik Regional Bruto ini dapat dihasilkan indikator-indikator lainnya seperti laju pertumbuhan ekonomi secara umum maupun sektoral. Produk Domestik Regional Bruto per kapita atas dasar harga berlaku, tahun 2009 sebesar Rp.16.485.487 dan tahun 2011 nilainya mencapai Rp.20.148.019,28. Sedang Produk Domestik Regional Bruto per kapita atas Dasar Harga Konstan pada tahun 2009 sebesar Rp.8.269.3874 dan tahun 2011 sebesar Rp.9.592.653,56. Hal ini menunjukkan bahwa Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tahun 2011 meningkat dibandingkan tahun 2009.

(13)

Profil Kesehatan Tahun 2011

10

2.4.2.

2.4.2.

2.4.2.

2.4.2. Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Penduduk Miskin

Jumlah Penduduk Miskin tahun 2011 yang tercatat di Kabupaten Karimun sebanyak 43.098 jiwa. (Sumber dari UPTD JPKM Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun Tahun 2011).

2.4.3.

2.4.3.

2.4.3.

2.4.3. Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Pendidikan Penduduk

Penduduk yang berpendidikan dan berkualitas tinggi merupakan aset yang sangat berharga bagi pembangunan daerah tersebut. Melalui suatu sistem pendidikan yang terpadu dan menjangkau seluruh masyarakat baik di kota maupun di desa, maka diharapkan kualitas penduduk di Kabupaten Karimun dapat lebih meningkat.

Pendidikan Dasar

Seiring dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pendidikan terutama pendidikan dasar 9 tahun, di Kabupaten Karimun telah banyak berdiri sekolah-sekolah mulai dari taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah tingkat pertama. Begitu pula halnya dengan tenaga pengajar yang juga mengalami peningkatan baik dari segi jumlah maupun mutunya.

Dengan pencanangan wajib belajar 9 tahun, maka setiap siswa yang telah lulus dari sekolah dasar diharuskan/diharapkan melanjutkan ke sekolah menengah tingkat pertama sehingga kualitas dari siswa itu dapat meningkat. Jumlah sekolah-sekolah menengah tingkat pertama baik negeri maupun swasta dan madrasah tsanawiyah ada sebanyak 56 unit. Dengan jumlah siswa 11.219 orang dan guru 873 orang. Berarti 1 orang guru mengajar sebanyak 13 siswa.

Pendidikan Menengah

Bila suatu daerah ingin maju dan berkembang, maka penduduk yang berkualitas dan berkemampuan tinggi sangat diperlukan guna mendukung pembangunan daerah tersebut. Untuk

(14)

Profil Kesehatan Tahun 2011

11 itu pendidikan dasar saja belum cukup, tapi masih perlu ditambah lagi dengan pendidikan menengah.

Pendidikan Non-Formal

Dewasa ini persaingan dalam dunia kerja semakin meningkat. Bila seseorang hanya memiliki kemampuan yang terbatas pada pendidikan formal saja, maka dia akan sulit bersaing. Karena itu, selain kemampuan formal dalam dunia kerja dituntut pula kemampuan nonformal seperti kemampuan komputer dan berbahasa Inggris.

Di Kabupaten Karimun telah berdiri juga lembaga pendidikan non-formal mulai dari kursus sampai pendidikan professional. Lembaga-lembaga tersebut menawarkan berbagai jenis kemampuan non-formal yang diperlukan dalam dunia kerja. Pendidikan merupakan titik sentral untuk mengatasi rendahnya kualitas sumber daya manusia khususnya masalah ketenagaan.

2.4.4.

2.4.4.

2.4.4.

2.4.4. Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencaharian Penduduk

Mata Pencaharian Penduduk

Sektor pertanian merupakan sumber utama penghasilan sebagian besar penduduk Kabupaten Karimun yang dikelompokkan kedalam 5 sub sektor, yaitu Tanaman Pangan, Peternakan, Perikanan, Kehutanan, dan Perkebunan.

Diantara kelima sub sektor pertanian yang terdapat di Kabupaten Karimun, sub sektor yang paling menonjol peranannya adalah sub sektor perikanan. Hal ini wajar mengingat kondisi geografis Kabupaten Karimun terdiri atas wilayah lautan yang cukup luas yang kaya akan potensi perikanan dan hasil laut lainnya.

2.4.5.

2.4.5.

2.4.5.

2.4.5.Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Persentase Penduduk Melek Huruf

Data Penduduk yang melek huruf di Kabupaten Karimun berdasarkan data BPS Tahun 2011 adalah 160.598 dari penduduk di atas 10 tahun yang berjumlah 168.362 atau 95,39% dan data tersebut

(15)

Profil Kesehatan Tahun 2011

12 merupakan proporsi dari angka kabupaten sehingga persentase tiap-tiap kecamatan sama dengan persentase angka Kabupaten dan data tersebut merupakan data keadaan tahun 2011. Jika dibandingkan menurut jenis kelamin, persentase laki-laki adalah 96,82 % laki-laki melek huruf sedangkan perempuan yang melek huruf berkisar 93,89 %. (lihat tabel 4)

2.5

2.5

2.5

2.5 Keada

Keada

Keadaan Sarana

Keada

an Sarana

an Sarana

an Sarana

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Kesehatan

Penyediaan sarana kesehatan melalui peningkatan jumlah Rumah Sakit, Rumah Bersalin, Balai Pengobatan, Puskesmas, Pustu, Apotek, Pelayanan Kesehatan Swasta dan Posyandu telah menjangkau sebagian besar masyarakat sampai ke desa-desa sehingga sebagian besar penduduk telah mendapatkan pelayanan secara optimal.

Keadaan Sarana Kesehatan di Kabupaten Karimun Tahun 2011 adalah sebagai berikut :

(16)

Profil Kesehatan Tahun 2011

13 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Puskesmas Puskesmas Pembantu

Rumah Sakit Umum Pemerintah RS. TNI

Rumah Sakit Swasta Apotek

Toko Obat

PBF (Pedagang Besar Farmasi) Gudang Farmasi Rumah Bersalin Balai Pengobatan/Klinik Pusling Posyandu Posyandu Lansia Poskesdes / Polindes Praktek dokter Praktek drg : : : : : : : : : : : : : : : : : 9 buah 37 buah 1 buah - 1 buah 22 buah 35 buah - buah 1 buah - buah 9 buah 20 buah 212 buah 82 buah 61 buah 54 buah 13 buah

(17)

Profil Kesehatan tahun 2011

14

Derajat kesehatan masyarakat adalah suatu keadaan atau ukuran tentang kesehatan dalam masyarakat pada suatu saat dan dibandingkan dengan suatu keadaan kesehatan masyarakat yang dianggap standar. Pengetahuan tentang derajat kesehatan sangat penting bagi administrator kesehatan untuk menyusun rencana program kesehatan dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai dalam pembangunan kesehatan.

Derajat Kesehatan Masyarakat baik tingkat kesehatan perorangan, kelompok atau masyarakat dapat diukur dengan angka kematian, angka kesakitan dan status gizi.

Dari kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun 2011 maka diperoleh hasil pencapaiannya melalui beberapa indikator untuk derajat kesehatan seperti dibawah ini :

3.1

3.1

3.1

3.1

Mortalitas

Mortalitas

Mortalitas

Mortalitas

Kejadian kematian dalam suatu kelompok populasi dapat mencerminkan kondisi kesehatan masyarakatnya. Keberhasilan pelayanan kesehatan dan berbagai program pembangunan kesehatan lainnya juga dapat diukur melalui tingkat kematian yang ada.

BAB III

BAB III

BAB III

BAB III

SITUASI DERAJAT

SITUASI DERAJAT

SITUASI DERAJAT

(18)

Profil Kesehatan tahun 2011

15

3.1.1

3.1.1

3.1.1

3.1.1....Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi

Angka Kematian Bayi (AKB)

(AKB)

(AKB)

(AKB) per

per

per

per----1.000 Kelahiran Hidup

1.000 Kelahiran Hidup

1.000 Kelahiran Hidup

1.000 Kelahiran Hidup

Berdasarkan tabel 6 didapat Data Kelahiran hidup di Kabupaten Karimun pada tahun 2011 tercatat sebanyak 4.587 dan terdapat 30 kasus lahir mati yang terdiri dari 15 bayi laki-laki dan 15 bayi perempuan, ini berarti ada 6 per 1.000 terjadi kasus lahir mati {fetal death}. (lihat tabel 6). Sedang data jumlah bayi yang mati berdasarkan tabel 7 ada 63 kasus terdiri dari 44 bayi laki-laki dan 19 bayi perempuan yang berarti angka kematian bayi tahun 2011 adalah 14 per 1.000 kelahiran hidup. Ini berarti Angka kematian bayi mengalami penurunan hingga 22 % dibanding tahun 2010. Tahun 2010 ada 41 kasus lahir mati dan 72 kasus bayi mati dari 4.041 kelahiran hidup atau sebanyak 17,8 atau 18 per 1.000 kelahiran hidup.

Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa 8 tahun terakhir jumlah kematian bayi yaitu trend dari tahun 2004 sampai tahun 2007 mengalami penurunan dan meningkat lagi ditahun 2008 s/d 2010 dan ditahun 2011 mengalami penurunan kembali.

3.1.2

3.1.2

3.1.2

3.1.2....

Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita per

Angka Kematian Balita

Angka Kematian Balita

per

per

per----1.000

1.000 Ke

1.000

1.000

Ke

Kelahiran Hidup

Ke

lahiran Hidup

lahiran Hidup

lahiran Hidup

Berdasarkan tabel 7 Angka kematian balita yang terjadi di Kabupaten Karimun tahun 2011 tercatat 68 kasus yang terdiri dari 47 balita laki-laki dan 21 balita perempuan dari 4.587 kelahiran hidup, dimana angka kematian Balita 15 per

1.000 Kelahiran Hidup. Penyebab terbanyak kematian balita ini disebabkan oleh BBLR 18 Kasus (26%), sedangkan diurutan ke 2 terbanyak disebakan oleh Asfiksia 17

(19)

Profil Kesehatan tahun 2011

16

Kasus (25%). Jumlah ini menurun 21% dibandingkan tahun 2010 yaitu jumlah kematian 75 kasus balita mati dari jumlah 4.041 kelahiran hidup dengan angka kematian balita 18,6 per 1.000 kelahiran hidup.

3.1.3.

3.1.3.

3.1.3.

3.1.3.

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Angka Kematian Ibu

Kematian ibu adalah kematian yang terjadi pada ibu karena peristiwa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Dari tabel 8 diketahui Data Angka kematian ibu pada tahun 2011 sebanyak 7 kasus atau 153 per 100.000 Kelahiran Hidup Penyebabnya yaitu karena pendarahan 2 kasus (28,6%), Infeksi 1 Kasus (14,3%), HDK 2 Kasus (28,6%) serta lain-lain 2 Kasus (28,6%) dari 4.587 jumlah lahir hidup. Keadaan ini menurun jika dibandingkan tahun 2010 terjadi kematian ibu sebanyak 11 kasus atau 272,21 per 100.000 Kelahiran Hidup dari 4.041 jumlah lahir hidup yaitu mengalami penurunan kasus sebanyak 43,8 % atau 109 per 100.000.

3.2

3.2

3.2

3.2

Morbiditas

Morbiditas

Morbiditas

Morbiditas

Tingkat kesakitan juga mencerminkan situasi derajat kesehatan masyarakat yang ada di dalamnya. Bahkan tingkat morbiditas penyakit menular tertentu yang terkait dengan komitmen internasional senantiasa menjadi sorotan dalam membandingkan kondisi kesehatan antar negara.

3.2.1

3.2.1

3.2.1

3.2.1....

AF

AF

AF

AFP Pada Anak Usia <15

P Pada Anak Usia <15

P Pada Anak Usia <15

P Pada Anak Usia <15

Pada tahun 2011 tidak ditemukan kasus penderita AFP (Acute Flaccid Paralysis) atau penderita dengan gejala lumpuh layuh mendadak (akut), bukan disebabkan oleh ruda paksa, yang ditemukan pada anak usia <15 tahun yang diduga kuat poliomyelitis, begitu juga dengan tahun 2010 tidak dtemukan penderita AFP di wilayah Kabupaten Karimun. (Data terinci lihat lampiran tabel 9).

(20)

Profil Kesehatan tahun 2011

17

3.2.2.

3.2.2.

3.2.2.

3.2.2.

Prevalensi Tuberkulosis(

Prevalensi Tuberkulosis(

Prevalensi Tuberkulosis(TB Paru

Prevalensi Tuberkulosis(

TB Paru

TB Paru

TB Paru))))

Millenium Development Goals (MDG’s) menjadikan penyakit TB paru sebagai salah satu penyakit yang menjadi target untuk diturunkan, selain malaria dan HIV/AIDS. Pada level nasional berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini, diantaranya melalui program Directly Observed Treatment Shortcourse Chemotherapy (DOTS).

Berdasarkan tabel 10 diketahui Data Jumlah kasus baru TB Paru sebanyak 143 kasus atau 67 per 100.000 penduduk yang terdiri dari 101 orang berjenis kelamin laki-laki dan 42 orang berjenis kelamin perempuan, sedangkan kasus lama hanya berjumlah 14 kasus yang terdiri dari 9 orang berjenis laki-laki dan 5 orang berjenis kelamin perempuan. Angka prevalensi sebanyak 74 per 100.000 penduduk. Jumlah kematian akibat TB Paru ada 10 kasus atau kematian akibat TB Paru di Kabupaten Karimun sebanyak 5 per 100.000 penduduk yang didominasi oleh laki-laki sebanyak 8 kasus dibandingan perempuan yang hanya 2 kasus.

3.2.3

3.2.3

3.2.3

3.2.3....

Angka

Angka Penemuan

Angka

Angka

Penemuan

Penemuan

Penemuan Kasus Penderita

Kasus Penderita

Kasus Penderita

Kasus Penderita TB Paru BTA

TB Paru BTA

TB Paru BTA

TB Paru BTA((((++++))))

Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat data Penyakit TB Paru BTA positif tahun 2011 sebanyak 143 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 101 orang dan 42 orang berjenis kelamin perempuan dan TB Paru Klinis 1.028 kasus dengan jumlah 611 berjenis kelamin laki-laki dan 417 orang berjenis kelamin perempuan, jika dibandingkan dengan data tahun 2010 yaitu TB Paru Positif 143 kasus dan TB Paru klinis sebanyak 927 kasus berarti kasus TB Paru positif stabil dan TB Paru klinis mengalami kenaikan 10,9 %.

3.2.4

3.2.4

3.2.4

3.2.4....

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA

Angka Kesembuhan Kasus Penderita TB Paru BTA((((++++))))

Dari tabel 12 dapat dilihat bahwa data Tahun 2011 jumlah penderita TB Paru BTA(+) yang diobati sebanyak 110 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 71 orang dan 39 orang berjenis perempuan dan Angka Keberhasilan (kesembuhan) pengobatan penderita TB Paru BTA(+) di Kabupaten Karimun tahun 2011 sebesar 63,64 %, masih jauh dari target yang diinginkan sebesar 85 %.

(21)

Profil Kesehatan tahun 2011

18

3.2.5

3.2.5

3.2.5

3.2.5....

Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Pneumonia Balita

Berdasarkan tabel 13 dapat dilihat bahwa Perkiraan Penderita kasus Pneumonia pada balita di Kabupaten Karimun Tahun 2011 sebanyak 2.526 kasus dengan jumlah penderita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 1.295 orang dan 1.232 berjenis kelamin perempuan dan penderita Pneumonia yang ditemukan dan ditangani sebanyak 536 atau 21,2 % dimana wilayah Kecamatan Meral yang paling banyak ditemukan kasus pnemonia yaitu sebanyak 488 Balita (91,4 %), ini dikarenakan Puskesmas Meral memiliki Program MTBS nya yang sudah berjalan dengan baik dan adanya perbedaan Definisi Operasional (DO) antara Program dengan pendidikan kedokteran. Kasus Pnemonia di tahun 2011 ini mengalami peningkatan yang sangat jauh dibandingkan tahun 2010 yaitu terdapat 2.750 kasus penderita Pneumonia balita dan yang ditangani sebanyak 48 kasus atau 1,75 %.

3.2.6

3.2.6

3.2.6

3.2.6....

Penyakit HIV

Penyakit HIV

Penyakit HIV / AIDS

Penyakit HIV

/ AIDS

/ AIDS

/ AIDS

Penyakit HIV/ AIDS telah sejak lama menyita perhatian berbagai kalangan. Kasus penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini, senantiasa meningkat dari tahun ke tahun. Berbagai upaya penanggulangan telah ditempuh, namun tidak mampu membendung peningkatan kasus yang terjadi. Permasalahan ini tidak dapat dipungkiri berkaitan dengan mobilitas penduduk yang meningkat pesat disertai peningkatan perilaku seksual yang tidak aman dan penggunaan NAPZA suntik makin meluas.

Berdasarkan data tabel 14 dapat dilihat bahwa data Kasus pengidap HIV pada tahun 2011 sebanyak 121 kasus HIV dengan jumlah penderita berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 orang dan 60 orang berjenis kelamin perempuan dan dapat dilihat 49 kasus AIDS dengan penderita berjenis kelamin lak-laki sebanyak 27 orang dan 22 orang berjenis kelamin perempuan, sedangkan tahun 2010 sebanyak 141 kasus HIV dan 76 kasus AIDS atau mengalami penurunan kasus sebesar 14 % untuk HIV dan 35,5 % untuk AIDS. Dari tabel 14 dapat dilihat Jumlah tingkat kematian akibat AIDS terjadi di Kecamatan Tebing Puskesmas Tebing sebanyak 12 kasus dengan 3 orang berjenis kelamin laki-laki dan 6 orang berjenis kelamin perempuan.

(22)

Profil Kesehatan tahun 2011

19

3.2.7

3.2.7

3.2.7

3.2.7.... Penyakit

Penyakit

Penyakit

Penyakit Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual

Infeksi Menular Seksual ((((IMS

IMS

IMS

IMS))))

IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah Infeksi yang sebagian besar menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular, Infeksi ini menyebar terutama melalui kontak seksual orang ke orang sedangkan keterkaitan IMS dengan HIV/AIDS sangat erat hubungannya, dimana seorang yang terinveksi IMS akan lebih mudah terinfeksi HIV/AIDS 2 sampai 9 kali, dengan kata lain IMS memfasilitasi penularan penyakit HIV dan AIDS, maka pengendalian kasus IMS dengan memperpendek masa Infeksi (episode) sangat berarti dalam mengurangi resiko HIV/AIDS.

Berdasarkan tabel 14 dapat diketahui bahwa Kasus IMS di Kabupaten Karimun sebanyak 1.108 kasus dengan jumlah jenis laki-laki sebanyak 24 orang dan 1.084 orang berjenis kelamin perempuan pada tahun 2011 dan 802 kasus pada tahun 2010 sehingga mengalami kenaikan sebesar 38,15 %.

3.2.8

3.2.8

3.2.8

3.2.8....

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Darah Donor Diskrining terhadap HIV

Berdasarkan data pada tabel 15 dapat dilihat Jumlah pendonor darah pada tahun 2011 di Kabupaten Karimun yaitu sebanyak 2.243 pendonor dengan 2.020 orang berjenis kelami laki-laki dan 223 orang berjenis kelamin perempuan sedangkan sampel darah yang diperiksa sebanyak 2.243 sampel atau 100 % dan yang dinyatakan positif HIV sebanyak 17 kasus atau 0,76 % yang terdiri dari 15 laki-laki dan 2 perempuan.

3.2.9

3.2.9

3.2.9

3.2.9....

Kasus

Kasus

Kasus Diare

Kasus

Diare

Diare Ditangani

Diare

Ditangani

Ditangani

Ditangani

Tingkat kematian akibat diare dapat diturunkan dengan adanya tata laksana yang tepat dan cepat, diantaranya melalui pelatihan petugas yang diintegrasikan dengan MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit). Selain itu juga dapat dilakukan pengamatan tatalaksana diare di puskesmas sentinel. Berdasarkan tabel 16 dapat dilihat bahwa Jumlah kasus diare yang ditemukan pada tahun 2011 berjumlah 8.991 kasus dengan jumlah jenis kelamin laki-laki sebanyak 4.607 orang dan jenis kelamin perempuan sebanyak 4.384 orang serta kasus diare yang ditangani sebanyak 3,736 kasus atau 42 % sedangkan tahun 2010 kasus diare sebanyak

(23)

Profil Kesehatan tahun 2011

20

3.286 kasus dan kasus diare yang ditangani sebanyak 1.378 atau 41.94 % dalam hal ini terjadi peningkatan sebesar 0,14 %.

3.2.10

3.2.10

3.2.10

3.2.10....

Kusta

Kusta

Kusta

Kusta

Berdasarkan tabel 17 dan 19 dapat dilihat bahwa Di Kabupaten Karimun Jumlah kasus baru kusta tahun 2011 terdapat 2 kasus Multi Basiler (MB)/ Kusta Basah ≥ 15 tahun yaitu di kecamatan Karimun dengan jenis kelamin perempuan dan Tebing dengan jenis kelamin laki-laki masing-masing 1 kasus atau 0,94 per 100.000 penduduk. Angka Prevalensi yaitu sebesar 0,09 per 10.000 penduduk ini menurun dibanding tahun 2010 yang terdapat 5 kasus MB.

3.2.11.

3.2.11.

3.2.11.

3.2.11.

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat

Dari tabel 19 dapat dilihat bahwa Pada tahun 2011 penderita kusta (PB) yaitu sebanyak kasus sedangkan penderita kusta (MB) pada tahun 2011 yaitu sebanyak kasus dimana 1 orang berjenis kelamin perempuan berasal dari Puskesmas Karimun dan 1 orang berjenis kelamin laki-laki dari puskesmas tebing.

3.2.12.

3.2.12.

3.2.12.

3.2.12.

Kasus Penyakit Menular yang dapat

Kasus Penyakit Menular yang dapat

Kasus Penyakit Menular yang dapat

Kasus Penyakit Menular yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I)

dicegah dengan imunisasi (PD3I)

dicegah dengan imunisasi (PD3I)

dicegah dengan imunisasi (PD3I)

Data Kasus PD3I pada tahun 2011 dari tabel 21 dan 22 hanya ada pada kasus campak sebanyak 2 kasus berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2 orang yaitu terdapat di wilayah kecamatan Tebing dan Meral masing-masing 1 kasus, kasus ini menurun dibandingkan pada tahun 2010 ditemukan kasus yang sama yaitu campak dimana berjumlah 15 kasus terdiri dari 1 kasus di kecamatan Karimun, 13 kasus di Kecamatan Meral dan 1 kasus di Kecamatan Kundur Utara. Dalam hal ini menunjukan peningkatan sebesar 86,7 %.

3.2.13

3.2.13

3.2.13

3.2.13....

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD)

Berdasarkan tabel 23 diketahui Data laporan yang diperoleh dari tiap-tiap puskesmas di Kabupaten Karimun jumlah kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada

(24)

Profil Kesehatan tahun 2011

21

tahun 2011 sebanyak 117 kasus terdiri dari 53 orang berjenis kelamin laki-laki dan 64 orang berjenis kelamin perempuan dan jumlah yang ditangani sebanyak 117 kasus (100 %). Angka Kesakitan DBD 55 per 100.000 penduduk, Jumlah ini mengalami penurunan kasus sebanyak 21 % jika dibandingkan dengan tahun 2010 jumlah kasus DBD 148 kasus jumlah yang ditangani 148 kasus (100 %) atau 69,63 per 100.000 penduduk.

3.2.14

3.2.14

3.2.14

3.2.14....

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD)

Dari tabel 23 juga dapat dilihat bahwa Angka kematian yang diakibatkan oleh DBD yaitu 1 kasus yang terdapat di puskesmas Buru berjenis kelamin perempuan sedangkan pada tahun 2010 angka kematian 1 kasus terdapat di Puskesmas Tg. Balai berjenis kelamin perempuan.

3.2.15

3.2.15

3.2.15

3.2.15....

Angka Kesakitan Malaria

Angka Kesakitan Malaria

Angka Kesakitan Malaria

Angka Kesakitan Malaria per

per

per

per----1.000 penduduk

1.000 penduduk

1.000 penduduk

1.000 penduduk

Kabupaten Karimun merupakan daerah endemis malaria, berdasarkan tabel 24 diketahui jumlah kasus malaria pada tahun 2011 dengan sediaan pemeriksaan darah positif sebanyak 52 kasus terdiri dari 37 laki-laki dan 15 perempuan, dimana angka kesakitan yaitu 0,2 per 1.000 penduduk ini menurun jika dibanding dengan tahun 2010 dimana kasus malaria dengan penderita positif sebanyak 148 kasus dengan angka kesakitan 0.7 per 1000 penduduk, keadaan ini menunjukkan penurunan kasus yang signifikan sebanyak 96 kasus (64,86 %) dan angka kesakitan menurun sebanyak 71 % dibandingkan tahun 2010.

3.2.16

3.2.16

3.2.16

3.2.16....

Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Angka Kematian Malaria

Baik ditahun 2010 dan tahun 2011 tidak terdapat kasus kematian yang disebabkan oleh malaria. (lihat tabel 24)

(25)

Profil Kesehatan tahun 2011

22

3.2.17

3.2.17

3.2.17

3.2.17....

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Kasus Penyakit Filariasis Ditangani

Filariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa cacing filaria, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wuchereria bancrofti, Brugia malayi dan Brugia timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe (getah bening). Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang mengandung cacing filaria dalam tubuhnya. Dalam tubuh manusia, cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap di jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai, lengan dan organ vital.

Berdasarkan tabel 25 dapat diketahui data Pada tahun 2011 di Kabupaten Karimun kasus penyakit filariasis tidak ditemukan.

3.3

3.3

3.3

3.3

Status Gizi

Status Gizi

Status Gizi

Status Gizi

3.3.1.

3.3.1.

3.3.1.

3.3.1.

Bera

Bera

Berat Ba

Bera

t Ba

t Ba

t Bayi

yi Lahir Rendah

yi

yi

Lahir Rendah

Lahir Rendah (BBLR)

Lahir Rendah

(BBLR)

(BBLR)

(BBLR)....

Dari tabel 26 dapat dilihat Jumlah bayi lahir hidup di Kabupaten Karimun pada tahun 2011 yaitu 4.587 bayi dimana jumlah bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.354 dan bayi lahir perempuan 2.233, bayi yang ditemukan dengan berat badan lahir rendah yaitu ada 102 bayi yang berarti 2 % dari jumlah bayi lahir hidup yaitu 54 berjenis kelamin laki-laki dan 48 berjeis kelamin perempuan. Dibandingkan tahun 2010 angka ini mengalami peningkatan sebesar 32 % dimana pada tahun 2010 dari 4.041 jumlah bayi lahir hidup bayi yang ditemukan dengan berat badan lahir rendah berjumlah 61 bayi atau 1,51 %.

3.3.2.

3.3.2.

3.3.2.

3.3.2.

Balita Dengan Gizi Kurang

Balita Dengan Gizi Kurang

Balita Dengan Gizi Kurang

Balita Dengan Gizi Kurang

Berdasarkan tabel 27 dapat dilihat Pada tahun 2011 terdapat 11.089 balita, dari jumlah tersebut terdapat 1.456 balita menderita gizi kurang atau 13,13 % (BB/U) dari jumlah balita yang ada terdiri dari 747 berjenis kelamin laki-laki dan 709 balita berjenis kelami perempuan, sedangkan pada tahun 2010 jumlah kasus

(26)

Profil Kesehatan tahun 2011

23

balita yang menderita gizi kurang terdapat 279 atau 1,01 % dari jumlah balita sebanyak 27.497 balita, keadaan ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan kasus gizi kurang tahun 2010.

Dari tabel 27 juga dapat diketahui Pada tahun 2011 kasus gizi kurang terbanyak ditemukan di wilayah Kecamatan Moro yaitu 326 balita (27,74 %), Karimun 310 balita (20,23 %) dan Kundur 249 balita (14,44 %).

3.3.3

3.3.3

3.3.3

3.3.3....

Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Balita Dengan Gizi Buruk

Berdasarkan tabel 27 Dari jumlah 11.089 balita, balita yang mengalami gizi buruk berdasarkan BB/U pada tahun 2011 diwilayah Kabupaten Karimun terdapat 310 balita (2,80 %) yang terdiri dari 157 balita berjenis kelamin laki-laki dan 153 balita berjenis kelamin perempuan, sedangkan tahun 2010 balita yang menderita gizi buruk terdapat 88 balita (0,31 %) dari jumlah 27,497 balita. Sama halnya dengan balita Gizi kurang, balita gizi buruk pun mengalami peningkatan ditahun 2011 ini dibanding dengan tahun 2010. Penderita gizi buruk terbanyak ditemukan diwilayah kecamatan Moro 68 balita (5,79 %) yang terdiri dari 35 balita berjenis kelamin laki-laki dan 33 balita berjenis kelamin perempuan dan Meral 62 balita (2,53 %) yang terdiri dari 32 balita bejenis kelamin laki-laki dan 30 balita berjenis kelamin perempuan.

(27)

Profil Kesehatan tahun 2011

24

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa jumlah penderita balita gizi buruk berdasarkan indeks BB/U cenderung meningkat pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2009 dan 2010. Hal ini disebabkan pada tahun 2009 dan 2010 jumlah balita gizi buruk tersebut diambil berdasarkan pada kondisi dibulan Desember saja, sedangkan pada tahun 2011 jumlah balita gizi buruk tersebut diambil berdasarkan jumlah kumulatif dari bulan ke bulan. Selain itu, pada tahun 2009 dan 2010 dalam penentuan status gizi balita menggunakan standar WHO-NCHS sedangkan tahun 2011 menggunakan standar baru yaitu Standar Antropometri WHO 2005.

(28)

Profil Kesehatan tahun 2011

25

4.1

4.1

4.1

4.1

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata merupakan gambaran pelayanan kesehatan yang sesuai dengan Visi Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan , untuk mewujudkan hal tersebut di Kabupaten Karimun telah tersedia sarana pelayanan kesehatan yang tersebar di seluruh kecamatan sampai ke desa-desa, baik sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun sarana pelayanan kesehatan swasta.

Upaya yang telah dilaksanakan Dinas Kesehatan Kabupaten Karimun tahun 2011 dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masayarakat dapat diketahui dari uraian sub indikator berikut :

4.1.1

4.1.1

4.1.1

4.1.1

Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil

Kunjungan Ibu Hamil((((K1 dan K4)

K1 dan K4)

K1 dan K4)

K1 dan K4)

Masa kehamilan merupakan masa yang rawan kesehatan, baik kesehatan ibu yang mengandung maupun janin yang dikandungnya sehingga dalam masa kehamilan perlu dilakukan pemeriksaan secara teratur. Hal ini dilakukan guna menghindari gangguan sedini mungkin dari segala sesuatu yang membahayakan terhadap kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya.

Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kandungan dan kebidanan, dokter umum, bidan dan perawat) sesuai pedoman pelayanan antenatal yang ada dengan titik berat pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan kunjungan ibu hamil K1 dan K4.

Berdasarkan tabel 28 dapat diketahui Persentase cakupan pelayanan K1 tahun 2011 sebesar 5.119 ibu hamil (95 %) dan K4 sebesar 4.861 ibu hamil (90 % )

BAB IV

BAB IV

BAB IV

BAB IV

SITUASI UPAYA KESEHATAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN

SITUASI UPAYA KESEHATAN

(29)

Profil Kesehatan tahun 2011

26

dari jumlah 5.384 ibu hamil sedangkan tahun 2010 pelayanan K1 95,21 % sedangkan K4 90,81 % dari 4.387 ibu hamil dan mengalami penurunan sebesar 0,14 untuk K1 dan 0,57 untuk K4.

4.1.2.

4.1.2.

4.1.2.

4.1.2.

PPPPertolongan Pe

ertolongan Pe

ertolongan Pe

ertolongan Persalinan Oleh

rsalinan Oleh

rsalinan Oleh

rsalinan Oleh Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan

Komplikasi dan kematian ibu maternal serta bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa di sekitar persalinan, hal ini antara lain disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan (profesional).

Dari tabel 28 juga dapat diketahui Jumlah persalinan di Kabupaten Karimun tahun 2011 yaitu sebanyak 5.139 persalinan. Dari jumlah tersebut, persalinan yang telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 4.514 persalinan (88 %) yang terbanyak di Kecamatan Meral. Jika dibandingkan dengan target program KIA yang telah ditentukan yaitu sebesar 85 persen, maka pencapaian jumlah persalinan yang ditolong tenaga kesehatan tersebut sudah melebihi target. Hal ini disebabkan karena sistem pencatatan yang sudah baik, penyebaran tenaga kesehatan sesuai dengan kebutuhan, sarana penunjang yang sudah cukup mendukung untuk melakukan kegiatan pada setiap saat. Tapi jika dibandingkan dengan tahun 2010 dimana sebanyak 4.190 persalinan dan yang telah ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 3.924 persalinan (93,65 %) maka telah terjadi penurunan sebanyak 6,03 %.

4.1

4.1

4.1

4.1.3.

.3.

.3.

.3.

Pelayanan

Pelayanan

Pelayanan Ibu

Pelayanan

Ibu

Ibu Nifas

Ibu

Nifas

Nifas

Nifas

Dari tabel 28 diketahui Pelayanan kesehatan ibu nifas tahun 2011 yaitu sebanyak 4.002 ibu nifas dari 5.139 jumlah ibu nifas (78 %) dan kunjungan yang tertinggi terdapat di Kecamatan Karimun Puskesmas Tg. Balai 768 ibu nifas (14,9 %).

4.1.4

4.1.4

4.1.4

4.1.4....

Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Imunisasi TT Ibu Hamil

Dari tabel 29 dapat dilihat pada tahun 2011, dari jumlah ibu hamil sebanyak 5.384 ibu, yang mendapatkan imunisasi Tetanus Toxoid (TT-1) sebanyak 753 orang (14,0 %), TT-2 sebanyak 1.225 orang (22,8 %), TT-3 sebanyak 1.135 orang (21,1), TT-4 sebanyak 778 orang (14,5 %), TT-5 sebanyak 553 orang (10,3

(30)

Profil Kesehatan tahun 2011

27

%) dan TT2+ sebanyak 3.691 orang (68,6 %).

4.1.5.

4.1.5.

4.1.5.

4.1.5.

Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Ibu Hamil yang Mendapat Tablet Fe

Pemberian tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil bertujuan untuk mencegah terjadinya anemia gizi selama kehamilan dan mencegah perdarahan pada proses persalinan. Berdasarkan tabel 30 Pencapaian cakupan pemberian tablet tambah darah (Fe) tahun 2011 sebanyak 3.823 (71.01 %) untuk Fe1 dan 3.871 (71.90 %) untuk Fe3.

Baik Fe1dan Fe3 yaitu kurang dari target nasional (90 %), tidak tercapainya target karena kunjungan Bumil ke praktek bidan atau dokter tidak dilaporkan kepada petugas resmi pemerintahan/puskesmas atau kurang koordinasi dengan intansi terkait.

4.1.6.

4.1.6.

4.1.6.

4.1.6.

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Komplikasi Kebidanan yang Ditangani

Berdasarkan tabel 31 diketahui Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi yang ditangani oleh tenaga medis berjumlah 714 orang (66 %) dari jumlah 1.077 ibu hamil yang berisiko tinggi/komplikasi dan jumlah tertinggi terdapat di Kecamatan Kundur Puskesmas Tg.Batu.

4.1

4.1

4.1

4.1.7.

.7.

.7.

.7. Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Neonatus dengan Komplikasi Ditangani

Dari perkiraan Neonatal dengan komplikasi ditangani yaitu 688 neonatal, yang ditangani yaitu sebanyak 385 (56 %).

4.1.8.

4.1.8.

4.1.8.

4.1.8. Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

Pemberian Vitamin A pada Bayi, Anak Balita dan Ibu Nifas

Berdasarkan tabel 32 dapat diketahui Cakupan vitamin A pada bayi yaitu berjumlah 1.915 bayi (39,12 %) yang terdiri dari 981 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 934 bayi berjenis kelamin perempuan dari 4.895 jumlah bayi. Sedangkan anak balita berjumlah 12.678 anak balita (62,25 %) yang terdiri dari 6.503 anak balita berjenis kelamin laki-laki dan 6.175 anak balita berjenis kelamin perempuan dari 20.366 jumlah anak balita.

(31)

Profil Kesehatan tahun 2011

28

Ibu nifas yang mendapat vitamin A sebanyak 4.452 orang (86,63 %) dari jumlah 5.139 ibu nifas dan yang paling tinggi yaitu di Kecamatan Karimun Puskesmas Tg. Balai.

4.1.9

4.1.9

4.1.9

4.1.9.... Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis

Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Dari tabel 33 diketahui data Pada Tahun 2011 persentase Peserta KB Aktif yaitu jenis IUD (1,90 %), MOP (0,03 %), MOW (0,57 %), Implan (3,57 %), Suntik (52,70 %), Pil (40,09 %), Kondom (1,15 %). Dari uraian tersebut dapat dilihat bahwa pengguna KB Jenis Suntik dan Pil paling diminati oleh masyarakat di wilayah Kabupaten Karimun.

4.1.10.

4.1.10.

4.1.10.

4.1.10. Peserta KB Baru menurut Jenis

Peserta KB Baru menurut Jenis

Peserta KB Baru menurut Jenis

Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Kontrasepsi

Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui Persentase peserta KB baru Tahun 2011 diwilayah Kabupaten Karimun yaitu IUD (1,78 %), MOP (0,31 %), Implan (5,51 %), Suntik (50,69 %), Pil (40,48 %), Kondom (1,24 %). Sama halnya dengan peserta KB Aktif, pengguna KB Baru mayoritas memilih jenis KB Suntik dan KB Pil.

4.1.11.

4.1.11.

4.1.11.

4.1.11. Peserta

Peserta

Peserta

Peserta KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

KB Baru dan KB Aktif

Dari tabel 35 dapat diketahui Jumlah peserta KB Baru ditahun 2011 ini sebanyak 3.886 orang (10 %) dan peserta yang tertinggi yaitu peserta dari Kecamatan Tebing dan peserta KB Aktif sebanyak 23.715 orang (60 %) dari jumlah 39.843 Pasangan Usia Subur.

(32)

Profil Kesehatan tahun 2011

29

Gambar : Peserta KB Aktif Tahun 2011

4.1.12.

4.1.12.

4.1.12.

4.1.12.Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Kunjungan Neonatus

Berdasarkan tabel 36 diketahui Kunjungan Neonatus 1 kali (KN1) sebanyak 4.527 bayi (99 %) dengan jumlah bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.324 bayi dan 2.203 bayi berjenis kelamin perempuan dimana wilayah Puskesmas Tebing dan Tg. Batu dengan persentase 100 %. Sedangkan untuk Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) sebanyak 3.969 bayi (87 %) yang terdiri dari 2.039 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 1.930 bayi berjenis kelamin perempuan dari jumlah bayi lahir hidup sebanyak 4.587 bayi.

4.1.13.

4.1.13.

4.1.13.

4.1.13.Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Kunjungan Bayi

Berdasarkan tabel 37 dapat dilihat pada Tahun 2011 Cakupan Kunjungan Bayi (Minimal 4 kali) yaitu sebanyak 114 bayi (2 %) dimana hanya terdapat dipuskesmas Karimun sebanyak 15 bayi (2 %) yang terdiri dari 8 bayi laki-laki dan 7 dan Puskesmas Meral 99 bayi (10 %) yang terdiri dari 52 bayi laki-laki dan 47 bayi perempuan.

4.1.14.

4.1.14.

4.1.14.

4.1.14.Desa/Kelurahan “Universal Child

Desa/Kelurahan “Universal Child

Desa/Kelurahan “Universal Child

Desa/Kelurahan “Universal Child Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Immunization” (UCI)

Berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2011 pada tabel 38 dari 54 desa/kelurahan terdapat 53 desa/kelurahan, yang mencapai UCI atau 98 %. Kurang tercapainya UCI disebabkan oleh estimasi jumlah balita terlalu besar dari

(33)

Profil Kesehatan tahun 2011

30

jumlah balita yang ada, tingkat partisipasi masyarakat untuk imunisasi balita kurang, serta kompetensi petugas untuk melaporkan kegiatan imunisasi belum maksimal dan jumlah kunjungan tiap kegiatan imunisasi berkurang sehingga pencapaian target tidak terpenuhi.

4.1.15.

4.1.15.

4.1.15.

4.1.15.Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Cakupan Imunisasi Bayi

Berdasarkan tabel 39 dapat diketahui Persentase Cakupan Imunisasi DPT, HB, dan Campak pada bayi pada tahun 2011 yaitu untuk DPT1+HB1 sebanyak 93 % dengan jumlah bayi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.343 bayi dan 2.228 bayi berjenis kelamin perempuan, DPT3+HB3 sebanyak 88 % dengan jumlah bayi yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.196 bayi dan 2.092 bayi berjenis kelamin perempuan dan Campak sebanyak 87 % yang terdiri dari bayi berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2.181 bayi dan 2.078 bayi berjenis kelamin perempuan. Sedangkan untuk Imunisasi BCG dilihat dari tabel 40 dapat diketahui sebanyak 92 % yang terdiri dari 2.313 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 2.202 bayi berjenis kelamin perempuan dan imunisasi Polio3 sebanyak 88 % yang terdiri dari 2.215 bayi berjenis kelamin laki-laki dan 2.109 bayi berjenis kelamin perempuan.

4.1.16.

4.1.16.

4.1.16.

4.1.16.Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Bayi yang mendapat ASI Eksklusif

Dari tabel 41 dapat diketahui Persentase pemberian ASI Eksklusif terhadap bayi di Kabupaten Karimun tahun 2011 yaitu 23,59 % dimana wilayah kecamatan Durai dengan persentase tertinggi yaitu 59,70 % disusul Kecamatan Buru 44,66 % dan Kundur Barat 40,00 %. Angka ini masih sangat rendah bila dibandingkan dengan target nasional yaitu 80 %. Tidak tercapainya pemberian ASI Ekslusif dikarenakan pertama : persentase berdasarkan jumlah bayi yang ada pada tahun 2011, seharusnya kalau merujuk pada Definisi Operasional berdasarkan jumlah bayi 0-6 bulan yaitu 123 bayi dari 2.589 atau sebesar 4,75 %, kedua faktor perilaku masyarakat yang beranggapan bila bayi menangis menandakan bahwa bayinya lapar dan harus diberi makan, ketiga karena dengan pemberian ASI eksklusif, bayi tidak dapat ditinggal kerja (wanita karier).

(34)

Profil Kesehatan tahun 2011

31

4.1.17.

4.1.17.

4.1.17.

4.1.17.Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6----24 Bulan Keluarga

Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6

24 Bulan Keluarga

24 Bulan Keluarga

24 Bulan Keluarga

Miskin

Miskin

Miskin

Miskin

Pemberian Makanan Pendamping ASI untuk anak usia 6-24 bulan dari keluarga miskin yang berjumlah 3.825 anak yaitu sebanyak 571 anak atau hanya 14,93 % dimana 292 anak berjenis kelamin laki-laki dan 279 anak berjenis kelamin perempuan.

4.1.18.

4.1.18.

4.1.18.

4.1.18. Balita Ditimban

Balita Ditimban

Balita Ditimbangggg Di Posyandu

Balita Ditimban

Di Posyandu

Di Posyandu

Di Posyandu

Berdasarakan tabel 44 jumlah Balita yang ada di Kabupaten Karimun pada tahun 2011 sebanyak 25.260 balita sedangkan balita yang ditimbang sebanyak 11.608 balita (46 %) yang terdiri dari 5.947 balita berjenis kelamin laki-laki dan 5.661 balita berjenis kelamin perempuan dan balita yang berat badan naik yaitu berjumlah 7.159 balita (62 %) yang terdiri dari 3.662 balita berjenis kelamin laki-laki dan 3.497 balita berejnis kelamin perempuan dan yang dinyatakan Bawah Garis Merah (BGM) yaitu sebanyak 209 balita (2 %) yang terdiri dari 106 balita berjenis kelamin laki-laki dan 103 balita berjenis kelamin perempuan dan yang dinyatakn Bawah Garis Merah tertinggi terdapat di Kecamatan Kundur Puskesmas Tg.Batu.

4.1.19.

4.1.19.

4.1.19.

4.1.19.Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan

Berdasarkan tabel 45 dapat diketahui bahwa Jumlah balita di Kab. Karimun tahun 2011 yang menderita gizi buruk yaitu 34 balita dimana Wilayah Kecamatan Moro menduduki Tingkat pertama yaitu sebanyak 10 balita yang terdiri dari 4 balita berjenis kelamin laki-laki dan 6 balita berjenis kelamin perempuan dan Wilayah Kecamatan Durai diurutan kedua sebanyak 9 Balita yang terdiri dari 3 balita berjenis kelamin laki-laki dan 6 balita berjenis kelamin perempuan, sebaliknya untuk wilayah Kecamatan Tg. Batu dan Buru tidak ditemukan balita yang menderita gizi buruk dan balita gizi buruk yang mendapat perawatan sebanyak 28 balita (82 %) yang terdiri dari 18 balita berjenis kelamin laki-laki dan 10 balita berjenis kelamin perempuan.

(35)

Profil Kesehatan tahun 2011

32

4.1.20.

4.1.20.

4.1.20.

4.1.20.Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Pelayanan Anak Balita

Dari tabel 43 dapat diketahui Anak balita yang mendapatkan pelayanan kesehatan (minimal 8 kali) yaitu sebanyak 34 anak balita yaitu 33 anak balita dari wilayah Puskesmas Tg. Balai yang terdiri dari 17 anak balita berjenis kelamin laki-laki dan 16 anak balita berjenis kelamin permpuan dan 1 anak balita dari wilayah Puskesmas Meral berjenis kelamin laki-laki dari 20.366 jumlah keseluruhan anak balita di wilayah Kabupaten Karimun.

4.1.21.

4.1.21.

4.1.21.

4.1.21.Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Penjaringan Kesehatan Siswa SD

Dari tabel 46 dapat dilihat bahwa Penjaringan Kesehatan untuk siswa SD dan Setingkat di wilayah Kabupaten Karimun Tahun 2011 sebanyak 5.055 siswa dan yang mendapat pelayanan Kesehatan sebanyak 5.030 siswa yang berjenis kelamin laki-laki terdiri dari 2.631 siswa dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 2.399 siswa atau hampir 100 % siswa SD dan Setingkat yang dijaring mendapat perawatan Kesehatan.

4.1.22.

4.1.22.

4.1.22.

4.1.22.Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Pelayanan Kesehatan Siswa SD

Berdasarkan tabel 27 dapat diketahui bahwa jumlah siswa SD dan Setingkat tahun 2011 sebanyak 28.630 siswa, yang mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar yaitu berjumlah 9.427 siswa (33 %) yang terdiri dari 4.960 siswa berjenis kelamin laki-laki dan 4.467 siswa berjenis kelamin perempuan.

4.1.23.

4.1.23.

4.1.23.

4.1.23.Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Pelayanan Kesehatan Usila

Dari tabel 48 diketahui Jumlah Usila atau Usia Lanjut yang berkisar umur 60 tahun+ di Kabupaten Karimun yaitu berjumlah 21.255 jiwa yang terdiri dari 10.892 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 10.363 jiwa berjenis kelamin perempuan, sedangkan yang mendapatkan pelayanan Kesehatan yaitu 3.066 jiwa (14,42 %) dimana semua berjenis kelamin perempuan.

Gambar

TABEL 6 KABUPATEN KARIMUN TAHUN  2011 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 KARIMUN TG. BALAI 494 2 496 448 2 450 942 4 946 2 MERAL MERAL 464 3 467 457 3 460 921 6 927 3 TEBING TEBING 280 1 281 279 1 280 559 2 561 4 BURU BURU 93 2 95 102 1 103 195 3 198 5 KUNDUR TG
TABEL 10 KABUPATEN KARIMUN TAHUN  2011 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 KARIMUN TG
TABEL  14 KABUPATEN KARIMUN TAHUN  2011 L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 1 KARIMUN TG
TABEL 22 KABUPATEN KARIMUN TAHUN  2011 L P L+P L P L+P L P L+P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1 KARIMUN TG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kemudian madame akan menunjuk salah satu dari kalian untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan presentasi tersebut..

Aurkitutako morfotipo guztien ezaugarriak eranskineko laminatan ikus ditza- kegu; hemen, morfotipo bakoitzaren zorroa eta hifen kolorea, adarkadura-mota eta forma, zorroaren itxura

Untuk user guest menu main dapat digunakan untuk mengakses beberapa menu lain, yaitu: menu lokasi, menu sejarah Surabaya, menu simulasi sejarah, menu download

Terbukti masih banyak siswa yang membuang sampak secara sembarangan baik diluar dan didalam kelas, karena minimnya kesaradarn siswa dalam menjaga kebersihan

Hasil belajar peserta didik setelah proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran aktif tipe guided note taking yang dibantu media power point pada konsep

• mempunyai kelayakan akademik dan teknikal yang tinggi, kepelbagaian kemahiran dan pengetahuan menggunakan Teknologi Maklumat dan Komunikasi (ICT) serta nilai- nilai dan etika

Ketika penerjemah nasional melakukan terjemahan, mereka biasanya tidak memiliki latar belakang pendidikan dan Alkitab yang misionaris miliki. Karena fakta itu,