• Tidak ada hasil yang ditemukan

REFORM OF GOVERNMENT INTERNAL AUDITING SYSTEM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REFORM OF GOVERNMENT INTERNAL AUDITING SYSTEM"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

www.bpkp.go.id

REFORM OF GOVERNMENT

INTERNAL AUDITING SYSTEM

DISAMPAIKAN PADA ACARA

SEMINAR NASIONAL INTERNAL AUDIT (SNIA – 2014)

LOMBOK RAYA HOTEL, KAMIS 17 APRIL 2014

Oleh:

BINSAR H. SIMANJUNTAK

(2)

Reformasi Sistem

(3)

PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN

PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

DEMOKRASI YANG SEHAT

TUNTUTAN PERUBAHAN DAN DINAMIKA SOSIAL

REFORMASI

BIROKRASI

REFORMASI BIDANG

POLITIK

REFORMASI BIDANG

HUKUM

(4)
(5)

BREAKING NEWS...?

40

8

4

11

7

10

35

73

94

114

0

20

40

60

80

100

120

Lain-lain

Hakim

Duta Besar

Kepala Lembaga/Kementerian

Komisioner

Gubernur

Wali Kota/Bupati & Wakil

Anggota DPR/DPRD

Swasta

Eselon I, II, & III

PELAKU KORUPSI (2004 - 2013)

(6)

Transparency International, sejak tahun 1995

meluncurkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang mengukur tingkat persepsi korupsi di sektor publik,

yaitu korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara dan politisi negara-negara di dunia,

membandingkan kondisi korupsi di suatu negara terhadap negara lain, melalui penilaian ahli dan hasil

survei, dengan skala 10 (sangat bersih) ke 0 (sangat korup). "(30.1.2012)

CORRUPTION PERCEPTION INDEX

COUNTRY / TERRITORY

2012 2011

IPK RANK IPK RANK

New Zealand 9.0 1 9.5 1 Singapore 8.7 5 9.2 5 Australia 8.5 7 8.8 8 Malaysia 4.9 54 4.3 60 Sri Lanka 4.0 79 3.3 86 China 3.9 80 3.6 75 Thailand 3.7 88 3.4 80 India 3.6 94 3.1 95 Philippines 3.4 105 2.6 129 Indonesia 3.2 118 3.0 100 Vietnam 3.1 123 2.9 112 Iran 2.8 133 2.7 120 Rusia 2.8 133 2.4 143 North Korea 0.8 174 1.0 182

(7)

BREAKING NEWS...IPK 2013?

Skor Indeks Persepsi

Korupsi (IPK)

Indonesia tahun

2013 yaitu 32

(peringkat 114

dari

177 negara)

IPK direpresentasikan dalam bentuk score

dengan rentang 0-100. Skor 0 berarti negara dipersepsikan sangat korup, sementara skor

100 berarti dipersepsikan sangat

bersih dari korupsi.

(8)

BREAKING NEWS... Pendapat KPK

Terhadap Kinerja APIP

KBR68H, Jakarta -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

mendesak APIP untuk

memaksimalkan kinerjanya. Ketua KPK, Abraham Samad mengatakan, selama 10 tahun

KPK berdiri, Direktorat Pengaduan Masyarakat KPK hanya menerima 12 informasi indikasi

tindak pidana korupsi dari beberapa kementerian dan lembaga. Padahal kata dia,

berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008 tentang sistem pengawasan

intern menjelaskan APIP harus berperan aktif apabila ada indikasi tindak pidana korupsi

di lembaganya.

Ketua KPK, Abraham Samad menambahkan,

selama ini APIP hanya menerima laporan adanya

indikasi tindak pidana korupsi di kementerian

lembaga tanpa menindaklanjutinya kepada aparat

penegak hukum. Dia menyadari hal tersebut

karena posisi APIP yang berada di bawah

kementerian lembaga. Oleh karenanya dia

meminta APIP bersikap independen.

Editor: Taufik Wijaya

KPK Menilai APIP Belum Optimal Bantu Pemberantasan Korupsi

(9)

INDIKASI

APIP

BELUM

BERPERAN

DENGAN EFEKTIF

KKN

Bottlenecking

9

Tim Investigasi: Jembatan Kukar Salah Sejak

Perencanaan Mega Putra Ratya -

detikNews

Kamis, 09/02/2012 00:08 WIB

(10)

KONDISI LEVEL KAPABILITAS APIP

SECARA NASIONAL sd Tahun 2013

Sumber: Laporan Pembinaan JFA dan Tata Kelola APIP Tahun 2013

0 50 100 150 200 250 300 350 400 Level 1 Level 2 Level 3 362 33 1 SECARA NASIONAL 396 APIP

IACM

(91,41%) (5,33%) (0,25%)

(11)

Level IA-CM

LEVEL 5

Optimizing

LEVEL 4

Managed

LEVEL 3

Integrated

LEVEL 2

Infrastructure

LEVEL 1

Initial

IA learning from inside and outside the

organization for continuous improvement

IA integrates information from across the organization to

improve governance and risk management

IA management and professional practices

uniformly applied

Sustainable and repeatable IA

practices and procedures

No sustainable, repeatable capabilities – dependent upon individual efforts

Sumber:

Revisi Panduan Assessment (Evaluasi) Tata Kelola APIP, Nomor: PDM-1248/JF.2/2013 tgl 21 Mei 2013 Referensi Buku IACM, For The Public Sector, IIA 2009.

(12)

LEVEL 5

Optimizing

LEVEL 4

Managed

LEVEL 3

Integrated

LEVEL 2

Infrastructure

LEVEL 1

Initial

APIP menjadi agen perubahan

APIP mampu memberikan

assurance

secara

keseluruhan atas tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern

APIP mampu menilai efisiensi,efektivitas

ekonomis suatu kegiatan dan mampu membe kan

konsultasi pada tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern

A

PIP mampu memberikan

keyakinan yang memadai proses

sesuai dengan peraturan, mampu

mendeteksi terjadinya korupsi

APIP belum dapat

memberikan jaminan (untuk

mencegah, menangkal, dan

mendeteksi) atas kesesuaian

proses tata kelola dengan

ketentuan yang berlaku

TINGKATAN

OUTCOME

IACM

12

Sumber:

(13)

a. memberikan keyakinan yang memadai atas

ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas

pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas

dan fungsi IP (

assurance activities

);

b. memberikan peringatan dini dan

meningkatkan efektivitas manajemen risiko

dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi IP;

dan

c. memelihara dan meningkatkan kualitas tata

kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi IP

Pasal 11 PP No. 60 Tahun 2008

(14)

Kapabilitas APIP berada pada level 3 (Integrated)

Sd Des 2013, 362 APIP 91,41 % berada di level 1 (initial), baru

33 APIP (8,33%)

(infrastructured)) dan 1 APIP (0,25%) berada di level 3

(integrated)

14

Kondisi Saat Ini

PENDEKATAN

Kondisi Yang

diharapkan

IACM

VISI RB (PerPres81/2010) Pemerintahan Sekelas Dunia

(World Class)

Tujuan RB pada Area Pengawasan: Terwujudnya pemertintahan yg

bersih, bebas dari KKN

Perwujudan Peran APIP yang Efektif Psl 11 PP 60 Th 2008

Dengan Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP, Pembinaan JFA dan

Organisasi AAIPI

Perlu peningkatan kualitas hasil audit intern, Melalui Reformasi Sistem Audit Intern Pemerintah

Dasar Reformasi Sistem Audit Intern Pemerintah

5

8

7

6

3

2

1

Inpres No. 4 /2011 ttg percepatan peningkatan kualitas akuntabilitas

keuangan negara , terutama Instruksi no. 2 mempercepat penyelenggaraan SPIP dan 3 mengintensifkan peran APIP

(15)

Lingkungan Yang Dipertimbangkan

Dalam Reformasi Sistem Audit Intern Pemerintah

(16)

Reformasi Lingkungan

Internal APIP

Peta dan Kebutuhan Kompetensi SDM APIP Panduan Rekrutmen SDM APIP Diklat/ Sertifikasi/ In House Training/ CPE/CPD Partisipasi dalam organisasi profesi Sarana Prasarana, Penerapan Perangkat Berbasis Teknologi PKPT Berbasis Risiko Layanan Assurance dan Consulting utk perbaikan G,RM, C Mekanisme Pelaporan ke Pimpinan K/L/D Penetapan dan Penerapan Standar

Audit, Kode Etik, Kendali Mutu

Pedoman Audit Intern untuk setiap

jenis layanan APIP, Pedoman Perencanaan penugasan sd Pelaporan dan TL

Internal Reviu untuk memastikan

efektivitas penerapannya

Sumber:

(17)

Reformasi Lingkungan

Organisasi K/L/D

Internal Audit Charter Komitmen tertulis Pimpinan K/L/D untuk memberdayakan APIP Jaminan pemberian akses terhadap seluruh informasi

Jaminan tidak ada pembatasan ruang

lingkup Jaminan

ketersediaan sumber daya Penegasan Sifat jasa

yang diberikan APIP Penegasan Standar

yang digunakan APIP

IAC direviu dan di-update secara

periodik dan dijadikan sarana bagi

Pimpinan K/L/D untuk mengevaluasi

kinerja APIP

Kebijakan K/L/D kondusif untuk peran APIP yang

efektif, spt: penyediaan SDM APIP dengan kualitas

dan kuantitas yang memadai, Anggaran, Diklat , Sarpras yang

memadai

Sumber:

(18)

RUU Sistem Pengawasan Intern Pemerintah Dasar untuk Independensi, Obyektivitas, dan Profesionalisme APIP Pengangkatan/Pemberhentian Pimpinan APIP serta

Sertifikasi bagi Pimpinan APIP dan Auditor, Pelaporan Hasil Audit Intern

Organisasi Profesi

menyusun: Standar Audit, Kode Etik, Telaah Sejawat, Pengembangan profesi Organisasi Profesi AAIPI

Standar

Audit

Kode

Etik

Telaah

Sejawat

Reformasi Lingkungan

Pemerintahan/ Negara

Sumber:

(19)

ASOSIASI AUDITOR

INTERN

PEMERINTAH INDONESIA

Yang mewadahi seluruh APIP

19

AAIPI

Pengukuhan Dewan Pengurus

Nasional 19 Desember 2012

Dibentuk 30 November 2012

Sumber:

(20)

• Jurnal profesi

• Kerja sama profesi

• Masukan kebijakan

• Sinergi diklat substansi

STRUKTUR ORGANISASI AAIPI

Sumber: AD/ART AAIPI

Notaris Sunjoto, SH (Surat Keputusan Men KUM dan HAM Nomor: C-1079.HT.03.02 th 2012), Akte Nomor: 02 Tanggal 2 Agustus 2013

Dewan Pembina

Anggota Kehormatan/ Tenaga Ahli

Direktur Eksekutif Wakil Direktur Eksekutif

Sekretariat

Anggota Eksekutif Tidak Tetap Anggota Eksekutif

Tetap

Komite Kode Etik Komite Standar Audit Komite Telaahan Sajawat Komite Pengembangan Profesi

Pengurus Wilayah di Ibukota Provinsi Ketua Umum

(21)

Wapres Boediono, Menteri PAN Dan RB, Kepala BPKP, Menteri Keuangan,

Kepala BKN saat pengukuhan DPN AAIPI

(22)
(23)

PENGEMBANGAN ORGANISASI AAIPI di Daerah

(AAIPI WILAYAH)

Target: 34 AAIPI Wilayah

di Seluruh Propinsi Indonesia

Saat ini: 1) AAIPI Wilayah (Papua Barat)

2)

AAIPI Wilayah (Kalimantan Selatan)

3) AAIPI Wilayah (Sulawesi Utara)

PENINGKATAN

Jumlah AAIPI

Wilayah

23

Forbes APIP Daerah secara

otomatis melebur

menjadi

(24)

• Jurnal profesi

• Kerja sama profesi

• Masukan kebijakan

• Sinergi diklat substansi

Sumber:

Keputusan No: Kep-002/AAIPI/DPN/2013 Tanggal 24 April 2013 Tentang Tata Cara Pembentukan Dan Pengukuhan AAIPI Wilayah Serta Pemilihan Dan Pertanggungjawaban Dewan Pengurus AAIPI Wilayah

STRUKTUR ORGANISASI AAIPI WILAYAH

Anggota Kehormatan/ Tenaga Ahli

Direktur Eksekutif Wakil Direktur Eksekutif

Sekretariat

Anggota Eksekutif Tidak Tetap Anggota Eksekutif

Tetap

Komite Kode Etik Komite Standar Audit Komite Telaahan Sajawat Komite Pengembangan Profesi

Ketua Umum

(25)

Keputusan No: Kep-001/AAIPI/DPN/12/2012

Tanggal 30 November 2012 Tentang Struktur

Organisasi dan Susunan Dewan Pengurus Nasional

AAIPI

Keputusan No: Kep-002/AAIPI/DPN/2013 Tanggal

24 April 2013 Tentang Tata Cara Pembentukan Dan

Pengukuhan AAIPI Wilayah Serta Pemilihan Dan

Pertanggungjawaban Dewan Pengurus AAIPI

Wilayah

SE-003 /AAIPI/2013 Tanggal 24 April2013 Tentang

Organisasi AAIPI Wilayah

HASIL KEGIATAN AAIPI

(26)

Tanggal 19 Desember 2012:

Pengukuhan Dewan Pengurus Nasional AAIPI di Kantor

Wakil Presiden RI oleh Bapak Wakil Presiden RI

Penyelenggaraan Seminar Nasional

AAIPI “

Peran AAIPI

Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Di

Indonesia”

di Ruang Serba Guna Lantai 17, Gedung Utama

Kementerian Pekerjaan Umum.

Dihadiri Menteri PAN dan RB, Menteri Keuangan, Menteri

PU, Kepala BPKP, Kepala BKN, Wakil Menteri PAN dan RB,

30 Inspektorat Kementerian, 18 Perwakilan LPNK, 18

Perwakilan Unit Pengawasan Pada Lembaga Setingkat

Menteri, 2 Perwakilan Undangan lain dan Asosiasi Profesi,

24 Inspektorat Provinsi, 18 Inspektorat Kota/Kabupaten,

32 Pengurus Nasional AAIPI dan 34 Undangan lain 182

peserta

HASIL KEGIATAN AAIPI

(27)

Penyusunan Program Kerja AAIPI pada Rapat

Konsolidasi Pengurus (Senin, 28 Januari 2013 Di

Kementerian PU serta Audiensi Dengan Rebecca Anne

Batts,

Inspector General

Pada Lembaga Penjaminan

Pensiun Amerika

Penyelenggaraan Konferensi Nasional AAIPI Tanggal

27 Agustus 2013 Di Kementerian Keuangan, untuk

due process:

Draf Standar Audit

Draf Kode Etik

Draf Pedoman Telaah Sejawat

Konsep Pedoman Reviu Rencana Kerja dan

Anggaran Kementerian/Lembaga

Konsep Pedoman Konsultasi Revisi Anggaran

HASIL KEGIATAN AAIPI

(28)

KONFERENSI AAIPI 27 AGUSTUS 2013

(29)

EMBRIO AAIPI

WILAYAH

(30)

AD/ART AAIPI

Pasal 10

(1) Untuk menjaga mutu hasil audit yang dilaksanakan

oleh APIP disusun standar audit.

(2) Standar audit disusun oleh Komite yang khusus

dibentuk untuk tujuan tersebut oleh Dewan

KOMITE - KOMITE DAN ALAT KELENGKAPAN KEPENGURUSAN

Pasal 17

Komite-komite terdiri dari:

Komite Kode Etik;

Komite Standar Audit;

Komite Telaahan Sejawat; dan

(31)

CURRENT ISSUE

DALAM

STANDAR AUDIT

1. Penyusunan Rencana Pengawasan (PKPT) Berpeduli Risiko dengan

ditandatangani /disetujui Pimpinan Orgainsasi K/L/D,

selaras

dengan IACM

2. Kewajiban pimpinan APIP untuk menyusun Piagam Audit Intern

(

Audit Charter

),

selaras dengan IACM

3. Perencanaan penugasan audit intern wajib memasukkan penilaian

internal control

dan deteksi

fraud

,

selaras dengan IACM

4. Sifat kerja audit intern berupa Tata Kelola Sektor Publik,

Manajemen Risiko, dan Pengendalian Intern. Semuanya dilakukan

secara terintegrasi bukan terpisah,

selaras dengan IACM

5. Keharusan mengikuti sertifikasi profesi untuk menunjang

kompetensi dan profesionalisme,

selaras dengan IACM

6. Dalam setiap laporan yang disusun oleh APIP harus menyatakan

bahwa laporan telah disusun sesuai Standar Audit yang disusun oleh

AAIPI.

7. Koordinasi perencanaan dan pemanfaatan hasil pengawasan

8. Hubungan standar audit ini, dengan kebijakan APIP, dengan SPKN

BPK

(32)

REFERENSI PEMBUATAN STANDAR AUDIT

Referensi

Permenpan

05/2008:

SA APIP

IPPF

IIA 2011)

SPKN

(Perka BPK:

01/2007)

SPAP (IAI

2001)

SAIN

SA

APFP

(33)

Peran Standar Audit dalam Peningkatan

Kualitas Tata Kelola Birokrasi

Good Governance

dan

Clean Government

Peran APIP yang Efektif

Reformasi Birokrasi

Assurance

Activities

Consulting

Activities

Auditor Profesional dan Kompeten

Menjaga Mutu Hasil Audit Intern

Standar Audit

(34)

Internal

Audit

Assurance Activities Audit Audit Keuangan Audit Kinerja Audit Dengan Tujuan Tertentu

Evaluasi Reviu Monitoring

Consulting Activities Bimtek Sosialisasi Asistensi Konsultansi

Ruang Lingkup Kegiatan Auditor Intern

(35)

SISTEMATIKA STANDAR AUDIT

STANDAR AUDIT INTERN

PEMERINTAH INDONESIA

Prinsip-Prinsip Dasar

Standar Umum

Assurance

Standar Pelaksanaan

Audit Intern

Consulting

Assurance

Standar Komunikasi

Audit Intern

Consulting

Standar Atribut (

Attribute Standards

):

(36)

Assurance Activities Consulting Activities Anti Corruption Activities Jenis Jasa (PP 60/2008) •Audit •Evaluasi •Reviu •Pemantauan (Monitoring) •Pengawasan Lain (Consulting) Standar Jasa •Standar Audit •Standar Evaluasi •Standar Reviu •Standar Pemantauan (Monitoring)

•Standar Pengawasan Lain (Consulting) Standar SDM •Standar Kompetensi Auditor

Tujuan Pengawasan

Efektivitas Proses Tata Kelola Sektor Publik/Organisasi (Auditi), Pengendalian Intern Pemerintah, Dan Manajemen Risiko

Tujuan Organisasi

K

E

R

A

N

G

K

A

K

O

N

S

E

P

T

U

A

L

(37)

TUJUAN

DAN

FUNGSI

STANDAR AUDIT

Ukuran

Mutu

Minimal

Praktik

Terbaik

Pelaksanaan Koordinasi Pelaksanaan Perencanaan Penilaian Efektivitas TL

Prinsip

Dasar

Kerangka

Kerja

Mengarahkan

kerja Auditor

Percepatan

Perbaikan

Dasar Penilaian

Keberhasilan

Pedoman

Pekerjaan

(38)

STANDAR AUDIT

SEBAGAI

LIVING DOCUMENT

Standar Audit Supplement: Standar Reviu Standar Evaluasi Standar Monitoring Standar Bimtek Dan Lain-Lain Pedoman atau Petunjuk di masing2 APIP: Pedoman Teknis Petunjuk Teknis Pedoman Pelaksanaan Petunjuk Pelaksanaan Dan Lain-Lain Dinamis, sejalan perkembangan dan perubahan: kondisi, kebutuhan, lingkungan pengawasan, dan ilmu pengetahuan. Perlu penyesuaian dan penyempurnaan

(39)

PRINSIP-PRINSIP DASAR

Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan

Tanggung Jawab APIP (

Audit Charter

)

1000

Independensi dan Obyektivitas

: APIP dan kegiatan

audit intern harus independen serta para auditornya harus objektif dalam pelaksanaan tugasnya. Pimpinan APIP bertanggung jawab kepada

pimpinan K/L/Pemda agar tanggung jawab pelaksanaan audit dapat terpenuhi.Auditor harus memiliki sikap netral, tidak bias serta

menghindari konflik kepentingan dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan penugasan yang dilakukannya

1100

Kepatuhan terhadap Kode Etik

:

Auditor harus

mematuhi Kode Etik yang telah ditetapkan

(40)

STANDAR UMUM

Kompetensi dan Kecermatan

Profesional:

Auditor mempunyai kompetensi untuk melaksanakan tanggung jawabnya, tingkat Pendidikan Formal Auditor, Sertifikasi Jabatan serta Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan, Penggunaan Tenaga Ahli

2000

Kewajiban Auditor:

Mengikuti

Standar Audit, Meningkatkan Kompetensi (CPE)

2100

Program Pengembangan dan Penjaminan

Kualitas:

Pimpinan APIP harus merancang, mengembangkan, dan menjaga program pengembangan dan penjaminan kualitas yang meliputi semua aspek kegiatan audit intern.

(41)

STANDAR PELAKSANAAN

AUDIT INTERN

Mengelola Kegiatan Audit Intern:

Pimpinan APIP harus mengelola kegiatan audit intern secara efektif untuk memastikan bahwa kegiatan audit intern memberikan nilai tambah bagi auditi

3000

Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern:

Mengevaluasi dan memberikan kontribusi pada perbaikan tata kelola sektor publik, manajemen risiko, dan pengendalian intern

3100

Perencanaan Penugasan Audit Intern:

Auditor harus mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan, termasuk tujuan, ruang lingkup, waktu, dan alokasi sumber daya penugasan, mempertimbangkan SPI ketidakpatuhan auditi terhadap peraturan , kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse).

3200

Pelaksanaan Penugasan Audit Intern:

Auditor harus mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasi- kan informasi yang memadai untuk mencapai tujuan penugasan audit intern.

(42)

STANDAR KOMUNIKASI

AUDIT INTERN

Komunikasi Hasil Penugasan Audit

Intern

, al: Auditor harus mengomunikasikan hasil penugasan audit intern mencakup sasaran dan ruang lingkup penugasan , kesimpulan yang berlaku,

rekomendasi, dan rencana aksi, kelemahan SPI auditi, ketidakpatuhan terhadap peraturan, kecurangan, dan ketidakpatutan (abuse). Komunikasi hasil a harus tepat waktu, lengkap, akurat, objektif, meyakinkan, konstruktif, jelas, serta ringkas dan singkat, tanggapan auditi,

kesesuaian dengan standar audit

4000

Pemantauan Tindak Lanjut:

Auditor

harus memantau dan mendorong tindak lanjut atas

simpulan, fakta, dan rekomendasi audit.

(43)

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jl. Pramuka 33 Jakarta 13120 Telepon (021) 85910031 (hunting)

Web: http://www.bpkp.go.id email: warta_pengawasan@bpkp.go.id

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Dari 20 data yang penulis gunakaan, Tirto.id cenderung menampilkan representasi negatif dari Anies-Sandi dan representasi positif dari Ahok-Djarot dengan memanfaatkan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan yang pertama sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya pada materi

ABSTRAK.” Pengelolaan Sampah di Pasar Terong Kota Makassar. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh Imam Suyitno

Beberapa penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang mungkin digunakan didalam dunia pendidikan khususnya di sekolah diantaranya adalah : Jaringan komputer

Hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan tidak langsung antara persepsi kerentanan dengan kejadian MDR TB melalui variabel kepatuhan pasien dalam minum

Dua operator terbesar yaitu Telkom dan Bakrie, tingkat pemanfaatan kapasitas yang relative cukup tinggi khususnya pada tahun 2007 yang hampir mencapai 70%

perhitungan yang telah dilakukan, akan semakin baik, hal ini dapat dilihat dari hasil perbandingan antara aplikas iyang dibuat dengan software pembanding. Sistem

Melakukan penyisipan objek pada materi presentasi Uraian, penugasan individu dan kelompok 1 x 20” Buku Theory and Application of ICT 3, Modul TIK, buku referensi lain,