BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian
Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental dengan rancangan penelitian The Post Test-Only Control Design Group.
4.2 Sampel Penelitian
4.2.1 Teknik Pengambilan Sampel
Simple Random Sampling
4.2.2 Sampel Penelitian
Sampel penelitian adalah gigi sapi (bovine) yang diperoleh dari rumah potong hewan Pegirian Surabaya. Gigi sapi dicabut dari rahang bawah sapi bagian depan telah dipotong dari rahang bawahnya yang utuh. Kemudian dibersihkan jaringan pulpa dan periodontalnya dengan scalpel dibawah air yang mengalir. Setelah itu direndam dalam larutan fisiologis.
4.2.3 Kriteria sampel a. Tidak abrasi
b. Tidak terdapat retak-retak 4.2.4 Ukuran sampel
Silinder dengan diameter 4 mm dan tinggi 4 mm 4.2.5 Pembagian sampel
Kelompok 1 : dentin yang dietsa dengan teknik total etch
Kelompok 2 : dentin yang dietsa dengan teknik self etch
4.2.6 Jumlah Sampel
Rumus menentukan banyak sampel menggunakan tes hipotesa untuk rata-rata dua populasi (one-sided test) (Lemeshow, 1990):
n = jumlah sampel minimum σ = harga varians di populasi
µo - µα = selisih nilai mean yang diteliti dengan mean populasi
Z1-α = nilai distribusi normal pada α tertentu
Z1- β = nilai distribusi normal pada β tertentu
n = 2,01
Berdasarkan perhitungan rumus, diperoleh jumlah sampel minimal yang diperlukan adalah 2. Pada penelitian ini, penulis menggunakan 7 sampel untuk masing-masing perlakuan. 4.3 Variabel Penelitian 4.3.1 Variabel Bebas a. Total etch n = 2σ2(Z 1-α/2 + Z1- β)2 ( µ0 - µα )2 n = 2.(0,43)2 (2,57+ 2,57)2 ( 2,2 )2 n = 2. 0,185 . 26,4 4,84
b. Self etch
4.3.2 Variabel Terikat
Kekuatan perlekatan geser 4.3.3 Unit Experimental
Dentin bovine 4.4.4 Variabel Terkendali
a. Jenis gigi yang digunakan dalam penelitian b. Luas permukaan dentin yang dilekati bonding
c. Jenis Resin Komposit
d. Alat yang digunakan untuk penyinaran (Light Emitting Diode)
e. Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur kekuatan Geser 4.4 Definisi Operasional
- Kekuatan Geser adalah kekuatan maksimum yang dapat diterima suatu material sebelum bahan tersebut terpisah/bergeser. Kekuatan geser merupakan kombinasi dari komponen tarikan dan kompresi.
- Sistem bonding Total etch adalah menggunakan teknik etsa dengan cara
melakukan pengetsaan secara terpisah kemudian dilakukan pencucian dan pengeringan sehingga permukaan dentin bersih dari smear layer dan garam
setelah pengetsaan
- Sistem bonding Self etch adalah pengaplikasi etsa primer dan adesif secara
simultan dan tidak dilakukan pencucian sehingga masih terdapat smear layer
4.5 Kriteria Hasil (Arnis, 2006 ; Shinoda, 2011 ; Jacques, 2005) a. Sampel tidak mendapat tekanan selain dari alat autograph.
b. Setelah uji kekuatan geser terjadi pelepasan komposit dan dentin.
c. Setelah dilakukan uji kekuatan geser tidak ada komposit yang melekat pada dentin.
d. Setelah dilakukan uji kekuatan geser cincin plastik tidak ikut rusak (karena pergeseran).
4.6 Lokasi Penelitian
Labotarium Dasar Bersama Universitas Airlangga 4.7 Alat dan Bahan:
4.7.1 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini berupa contra anglelow speed,
mikromotor, wheel bur, diamond disc, bur fissure, microbrush, rubber, glass lab, spad insulin, pinset, sonde, mangkuk karet, semen spatel, blower, plastik
mika, cotton pellet, setting plate, Kertas amplas no.400 dan no. 1000 (Fujistar,
Japan), kaliper geser, LED (Light Emitting Diode) curing unit, dan alat ukur
Autograph. 4.7.2 Bahan
Bahan yang digunakan terdiri dari gigi bovine, resin komposit Hybrid merk 3M, bonding self etch merk 3M (Adper Easy One), bonding total etch
merk 3M (Scotchbond etchant dan Adper single Bond), vaselin, gypsum keras
Gambar 4.1 a) Bahan bonding Self etch, b) Bahan bondingTotal etch 4.8 Cara Kerja
a. Membersihkan kalkulus dan sisa jaringan periodontal pada gigi bovine. b. Merendam gigi bovine yang telah dibersihkan dalam larutan PZ sampai
gigi-gigi tersebut siap dipreparasi.
c. Membuat cetakan berbentuk silinder dengan cara memotong tabung spad insulin dengan diameter 4 mm dan tinggi 4 mm.
d. Mempreparasi dentin gigi bovine dengan ukuran sesuai cetakan spad insulin. (untuk mengetahui posisi dentin diketahui ketebalan enamel kurang lebih 2 mm, dan warna dentin tampak lebih kekuningan daripada enamel).
e. Membuat adonan gypsum keras tipe 3, dan memasukkan ke dalam cetakan
spad insulin.
f. Menanam potongan dentin dalam gypsum keras, dengan permukaan oklusal
dentin menghadap atas. Ditutup dengan plastik dan ditekan dengan glass-lab hingga permukaan gigi dengan pinggiran cincin plastik rata.
g. Membersihkan permukaan dentin yang menghadap atas dari gypsum yang
menempel di permukaan dentin. Menggosok permukaan dentin dengan kertas abrasif (amplas) di bawah air mengalir.
h. Dilakukan pengukuran kembali untuk memastikan ukuran sampel diameter 4 mm dan tinggi 4 mm dan memasukkan pada setting plate yang sebelumnya
telah dioleskan vaselin.
i. Secara acak sampel dibagi menjadi 3 kelompok -Kelompok 1 : sistem bonding total etch
Spesimen dentin diulasi etsa asam selama 15 detik. Setelah itu dentin dicuci dengan air selama 10 detik kemudian dikeringkan dengan teknik blot dry
menggunakan cotton pellet lembab disentuhkan pelan selama 1-2 detik untuk
menghilangkan kelebihan air, kemudian bahan bonding (primer dan adesif)
diteteskan pada microbrush, lalu diulaskan pada dentin dan dibiarkan 20 detik
kemudian disemprot udara untuk menghilangkan kelebihan solvent (pelarut
yang terkandung dalam primer yaitu aseton). Menyinari permukaan dentin menggunakan LED selama 10 detik.
-Kelompok 2 sistem bondingself etch
Bahan bonding (etsa,primer,adesif dalam satu larutan) diteteskan pada mikrobrush kemudian mengoleskan pada dentin.menunggu 15 detik kemudian
Mengeringkan permukaan dentin dengan semprotan udara. Menyinari permukaan dentin menggunakan LED selama 10 detik.
-Kelompok 3
Tanpa pengetsaan dilakukan pemberian bahan bonding (primer,adesif)
diteteskan pada mikrobrush, lalu diulaskan pada dentin (2 kali ulasan) dan
dibiarkan 20 detik kemudian disemprot udara untuk menghilangkan kelebihan
solvent (pelarut yang terkandung dalam primer yaitu aseton). Menyinari
j. Mengoleskan vaselin pada tepi permukaan cincin plastik pertama yang menghadap cincin kedua.
k. Cincin plastik kosong kedua diletakkan diatas sampel pertama dan difiksasi dalam setting plate.
l. Kemudian mengisi cetakan dengan komposit dengan ketebalan 4 mm. Polimerisasi komposit dilakukan dengan penyinaran selama 10detik setiap ketebalan 2mm.
4.2 penyinaran komposit pada silinder 4.3 setting plate untuk penelitian
yang ditempatkan pada setting plate
m. Meratakan permukaan dengan kertas mika yang atasnya diberi glass lab dan
beban 1 kilogram.
n. Setelah polimerisasi selesai, merendam sampel dalam air dengan suhu ruangan selama 24 jam untuk mencapai polimerisasi yang optimal.
o. Meletakkan sampel pada plunger dengan tepat. Sampel masuk kedalam
plunger A dengan cetakan A dentin dalam gypsum. Cincin B berisi komposit berada bebas, lalu plunger B dipasangkan pada plunger A lubang pada plunger B diisi bagian sampel cincin plastik yang diisi komposit, kemudian kedua plunger dirapatkan dan diselubungi dengan tabung dan dikunci kedua bagian.
4.4 Alat Bantu Penelitian
p. Meletakkan plunger pada Autograph dan melepaskan salah satu kunci yakni
kunci yang bagian atas.
4.5 sampel pada alat penguji autograph
q. Mengaktifkan Autograph. Pengait Autograph menarik kaliper geser ke atas sampai cetakan yang berisi semen resin terpisah dari dentin.
4.9 Analisis Data
Analisis data dari hasil penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Smirnov
untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal. Analisis Statistik dengan menggunakan uji One-way ANOVA untuk mengetahui perbedaan antar kelompok kemudian dilakukan uji Tukey HSD untuk mengetahui kemaknaan tiap kelompok.
Skema Pembuatan Sampel
a. Menyiapkan cetakan silinder untuk tempat menanam sampel ( terbuat dari spad insulin) yang telah disesuaikan dengan plunger alat uji.
Tampak samping Tampak atas
b. Menanam potongan dentin dengan gypsum pada silinder. Memasukkan
silinder ke dalam setting plate
cetakan silinder Gypsum Setting plate
c. Mengulaskan bahan bonding yang diaplikasikan sesuai aturan pabrik.
d. Meletakkan cincin kedua diatas cincin pertama yang telah diulas vaselin kemudian memasukkan komposit dengan tebal 4 mm, melakukan penyinaran setiap ketebalan 2mm.
4 mm 4 mm
Selapis tipis Bahan
bonding Diulasi bahan bonding Bahan bonding komposit komposit 4 mm Dentin Dentin Gypsum 4 mm
Skema Pengujian Sampel
a. Sampel dimasukkan ke dalam plunger A dengan bagian bawah di
dalamnya berisi dentin tertanam dalam gypsum, sedangkan bagian atas
(yang berisi komposit) berada bebas
b. Plunger lawan dipasangkan pada plunger A
c. Kedua plunger dirapatkan dan tidak dapat bergerak
d. Sampel dimasukkan selubung tabung dan kemudian dikunci
Diberikan dua kunci sebelum dilakukan uji kekuatan geser
A B B A B A A
e. Sampel diletakkan pada autograph dan salah satu kunci dilepas yakni yang bagian atas.
Arah geser
Bagian yang ditahan dengan kunci
Alur penelitian Penumpatan KEL A KEL
B KEL C (kontrol) tanpa
pengetsaan Etsa diulas pada dentin,
ditunggu selama 15 detik
Etsa,primer,adesif dalam 1 larutan diulas pada dentin, ditunggu selama 15 detik
primer,adesif dalam 1 larutan diulas pada dentin, ditunggu selama 20 detik
Dentin dicuci dengan air ditunggu selama 5detik
Dikeringkan dengan
teknik blot dry
menggunakan cotton
pellet lembab disentuhkan pelan selama 1-2 detik
primer,adesif dalam 1 larutan diulas pada dentin, ditunggu selama 20 detik
Disemprot udara disinari selama 10 detik
Tumpat komposit pada cetakan B dengan ketebalan 4mm, disinari
dengan Light Emitting diode selama 10detik setiap ketebalan 2mm.
sampel direndam pada air pada suhu ruangan selama 24jam sampel diuji kekuatan geser
Persiapan Sampel
Gigi diasah mengikuti bentuk cincin plastik
Dentin ditanam pada cincin plastik A kemudian ditambahkan gypsum (permukaan oklusal