• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PENELITIAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

3.1 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif, dimana penelitian ini menekankan pada eksperimentasi, deskripsi, survei dan menemukan korelasional. Tujuan dari penelitian Kuantitatif biasanya digunakan untuk menguji suatu teori, untuk menyajikan suatu fakta atau mendeskripsikan statistik, untuk menunjukan hubungan antarvariabel, dan ada pula yang bersifat mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif, dimana menurut Travers (1978), metode deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Sedangkan menurut Gay (1976) metode ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang mneyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset. (Umar,2008:81)

Analisis data deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti. Untuk memudahkan penulis dalam menginterpretasikan hasil penelitian dalam tabel maka penulis mengacu penafsiran data, sebagai berikut :

0 % : Tidak seorang pun dari responden

1 – 25 % : Sangat sedikit dari responden

26 – 49 % : Sebagian kecil/ hampir setengah dari responden

50 % : Setengah dari responden

51 – 76 % : Sebagian besar dari responden

77 – 99 % : Hampir seluruh dari responden

100 % : Seluruh responden (Arikunto, 2002 ; 246)

Rancangan penelitian ini diajukan untuk mengetahui interaksi atau pengaruh antara variabel pelatihan dan varibel lingkungan kerja dengan variabel kinerja karyawan. Variabel bebas atau independent variable (X) dalam penelitian

(2)

ini adalah Pelatihan (X1) , Lingkungan Kerja (X2) dan variabel terikat atau dependent variable (Y) adalah kinerja karyawan. Jawaban responden atas sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang diajukan dalam kuisioner akan ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dari hasil perhitungan menggunakan SPSS.

3.2 Jenis/ Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian survei dimana menurut kerlinger (1996), mengatakan bahwa penelitian survei ini adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yng dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi terebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian hubungan antar variabel sosiologis maupun psikolgis.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan di Novotel Nusa Dua Bali Hotel and Ressidences,

dari bulan Januari hingga bulan Mei 2009. Penyebaran kuisioner dilakukan pada bulan Mei 2009. Penyebaran kuisioner dilakukan pada semua karyawan divisi front office dari mulai front office Manajer, Asisten front office Manajer, Manager

on Duty, hingga karyawan Reservasi, Front desk, Guest relations officer,

Operator, dan Bellboy. Untuk penyebaran kuisioner bagi konsumen Novotel Nusa dua-Bali dilakukan dari mulai jam 08.00 hingga 21.00. Penyebaran kuisioner dilakukan di restoran, bar,cafe, dan lobby. Untuk penyebaran di lobby tidak dilakukan pada saat jam-jam sibuk sebab hal tersebut akan mengganggu

konsumen dan karyawan front office yang sedang bekrja, jadi untuk penyebaran di

lobby dilakukan pada saat jam-jam dimana tidak terlalu banyak proses check-in dan check-out.

Guna menjawab permasalahan yang diteliti, penulis akan menghimpun data primer yang langsung diperoleh dari responden yang menjadi subjek penelitian maupun data sekunder yang berhubungan dengan peneltian sebagai berikut :

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden yang

(3)

tertutup, yang disebarkan kepada pegawai maupun pelanggan Novotel Nusa Dua Bali. Teknik kuisioner adalah suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang akan dijawab / diisi oleh responden sendiri.

2. Data sekunder adalah data yang dikulpulkan yang diperoleh dari

membaca buku teks, literatur, laporan bulanan, laporan statistik, data – data pelatihan serta dari incident report para pelanggan Novotel Nusa Dua Bali.

Pada penelitian ini, teknik pengambilan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang terdiri dari kuisioner pertanyaan umum dan pertanyaan khusus. Pertanyaan umum dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik dari responden, sementara pertanyaan khusus ditujukan untuk mengidentifikasi persepsi pelanggan, terhadap kinerja karyawan front office Novotel Nusa Dua Bali, serta mengidentifikasi persepsi karyawan mengenai pelatihan yang telah dilaksanakan dan lingkungan kerja yang mereka rasakan.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam menghimpun data tersebut sebagai berikut :

1. Metode Observasi yang dilakukan adalah observasi langsung atau

pengamatan langsung, yaitu cara pengumpulan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tanpa melalui alat bantu yang terstandar, (Subana, Sudrajat , 2005:143). Observasi untuk variabel pelatihan dilakukan pada bulan Mei, dengan mengamati secara langsung pelatihan manager on duty yang dilaksanakan di ruang training karyawan dengan materi

kepemimpinan yang disampaikan oleh training manager Bapak

Yastike.

2. Metode Kuisioner atau angket yaitu seperangkat pertanyaan yang

harus dijawab atau dilengkapi oleh responden. Secara umum kuisioner dalam penelitian ini memuat pertanyaan mengenai fakta dan pertanyaan mengenai pendapat (opini) atau sikap. Untuk cara pengumpulan data yang dipakai adalah dengan mengajukan pertanyaan tertutup secara langsung. Teknik pengumpulan data dengan metode

(4)

kuisioner, penyusun pergunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu data yang akan dipergunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Data primer yang dimaksud adalah :

a. Data tentang pelatihan (independet variable)

b. Data tentang Lingkungan kerja (independet variable)

c. Data tentang kinerja (dependet variable)

Metode Wawancara merupakan cara`observasi langsung guna memperoleh keterangan-keterangan. wawancara umumnya bersifat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi setempat dan individual. Bentuk wawancara ialah bentuk pertanyaan yang direncanakan guna memperoleh jawaban yang elevan bagi maksud dan tujuan peneliti. Bentuk wawancara sedimikian itu dapat merupakan wawancara yang tersusun atau wawancara yang tidak terususun. (Dajan, 2008:34), dan untuk penelitian ini penulis menggunakan wawancara yang tersusun dengan mengunakan perrtanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Didalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara hanya sebagai metode pelengkap , maka teknikwawancara ini penyusun pergunakan untuk :

- Meminta penjelasan mengenai informasi umum Novotel

Nusa Dua Bali, dan apabila ditemukan hal yang kurang jelas dalam jawaban kuisioner.

- Menggali keterangan yang lebih mendalam mengenai

pelatihan, lingkungan kerja dan evaluasi kinerja karyawan. Untuk pelaksanaannya wawancara akan dilakukan pada

pihak penyelenggaran pelatihan, dan Front Office Manager

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi juga dapat diartikan sebagai kumpulan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan front office dan pelanggan Novotel NusaDua Bali.

Dalam menentukan jumlah responden yang akan digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua kelompok yaitu :

(5)

1. Kelompok populasi karyawan front office Noovtel Nusa Dua Bali. sampel yang dipilih dijadikan anggota sampel dari pegawai adalah tenaga front liner yang pekerjaannya langsung berhubungan dengan pelanggan, dengan menggunakan studi sensus, yaitu cara pengumpulan data dari populasi dengan mengambil seluruh anggota populasi yang berjumlah 31 orang.

2. Kelompok responden yang berasal dari pelanggan atau tamu Novotel

Nusa Dua Bali Hotel and Residences. Populasi yang akan diambil dari pelanggan adalah menggunakan teknik non-probability sampling ialah teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan sampel, dan untuk penelitian ini menggunkan teknik sampling aksidental ialah teknik penentuan sampel berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang tidak sengaja bertemu dengan peneliti digunakan sebagai sampel. (Ridwan, 2004:61).

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berkaitan dengan kegiatan pengumpulan dan pengolahan data, sebab instrumen penelitian merupakan alat bantu pengumpulan dan pengolahan data tentang variabel-variabel yang diteliti. Sebagai alat pengumpul data, instrumen berhubungan erat dengan teknik pengumpulan data yang dipengaruhi oleh jenis metode penelitian. Secara garis besar instrumen terbagi atas; instrumen tes (berupa tes obyektif dan tes uraian), instrumen non tes (berupa angket, wawancara, observasi atau studi dokumentasi).Untuk karakteristik instrumen yang baik hendaklah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas.

Untuk mendapatkan data tentang variabel-variabel penelitian yang terdiri dari Pelatihan, lingkungan kerja dan Kinerja karyawan di Novotel Nusa Dua Bali, alat yang digunakan adalah kuisioner. Menurut Subana & Sudrajat (2005:135) kuisioner atau angket merupakan alat pengumpul data yang terdiri dari seperangkat pertanyaan yang harus dijawab atau dilengkapi oleh responden, secara umum angket dapat memuat; pertanyaan mengenai fakta dan pertanyaan mengenai opini atau sikap.

(6)

1. Variabel Independent, artinya variabel bebas, dalam penelitian ini adalah pelatihan (X1) dan lingkungan kerja (X2).

2. Variabel dependent, artinya adalah variabel terikat atau tidak bebas.

Yang termasuk ke dalam variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kinerja Karyawan front office (Y).

Kedua variabel tersebut didapatkan dengan mengajukan kuisioner tertutup mengenai nama dan identitas diri responden yang disebarkan kepada karyawan front office dan para tamu hotel. Pertanyaan kuisioner ini menggunakan model Skala Likert. Menurut Kinnear (1988), skala likert ini berhubungan dengan pernyataan tentang sikap sesorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tudak setuju, senang-tidak senang dan baik-tidak baik. Responden diminta untuk mengisi pernyataan dalam skala ordinal berbentuk verbal dalam jumla kategori tertentu bias 5, 7 (agar dapat menampung kategori yang netral) atau memasukkan kategori ‘tidak tahu’. Ada beberapa lagkah untuk membuat skala liker, yaitu :

a. kumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang akan

iukur da dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau tidak positif)

b. berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok responden

untuk diisi dengan benar.

c. Respons dari setiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan

angka-angaka dari masing-masing pertanyaan, misalnya bernilai 5 ntuk sangat positif dan bernilai 1 untuk yang sangat negatif. (Umar, 2008:133) Disamping itu, data lain yang digunakan untuk variabel kinerja karyawan didapatkan melalui data sekunder yaitu laporan mingguan dan bulanan incident report divisi front office. Hal ini dilakukan untuk memperkecil subjektivitas penilaian penyelia terhadap kinerja bawahannya. Penyusunan pertanyaan-pertanyaan dalam kuisioner tersebut akan ditentukan dari indikator masing-masing variabel yang akan diukur.

(7)

3.6Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Validitas Instrumen

Validitas adalah dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung pada suatu angket (kuesioner) akan mengukur apa yang ingin diukur (Umar, 2002 : 97).

Sedangkan menurut Azwar (2001:40) suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memeberikan hasil ukur yang sesuai dengan kasus dilakukan pengukurun tersebut. Jadi dapat disimpulkan semakin tinggi validitas alat ukur, maka alat ukur akan semakin baik.

Jika menggunakan angket dalam pengumpulan data, maka angket yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya stelah tersusun dan teruji validitasnya dalam praktek, belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid, karena ada beberapa hal yang dapat mengurangi validitas data.

Mengacu pada buku Arikunto langkah-langkah pengujian validitas dapat dijelaskan dapat sebagai berikut :

a. Mendifinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. Konsep

yang akan di ukur hendaknya dijabarkan terlebih dahulu sehingga operasionalnya dapat dilakukan.

b. Melakukan uji coba alat ukur tersebt pada sejumlah responden

c. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban. (Umar, 2002 : 105)

Cara Menguji validitas dan reabilitas untuk mengetahui apakah instrumen penelitian sudah valid dan konsisten, yaitu dengan memeberikan angket yang telah disusun kepada responden dari populasi. Hal tersebut dilakukan sebelum angket dibagikan kepada responden yang sesungguhnya. Hasil uji coba tersebut akan menunjukan apakah responden dapat memahami pertanyaan dalam angket atau tidak.

Pada penelitian ini untuk menguji kevalidan instrumen, peneliti menggnakan SPSS 11.5 dengan rumus Pearson.

∑ ∑

− = } ) ( }{ ) ( { ) )( ( 2 2 2 2 Y Y n X X n Y X Y X n r i i i i i i i xy

(8)

Dengan:

n = Jumlah responden X = skor item

Y = total skor untuk tiap responden

Berdasarkan Guillford (1956) memberikan kriteria tentang koefisien korelasi – validitas sebagai berikut :

Kurang dari 0,2 tidak ada korelasi

0,20 - < 0, 40 korelasi rendah

0,40 - < 0,70 korelasi sedang

0,70 - < 0,90 korelasi tinggi

0,90 - < 1,00 korelasi tinggi sekali

1,00 korelasi sempurna

3.6.2 Reliabilitas Instrumen

Reabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukan sejauhmana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulang kali (Umar, 2002 : 98). Jika ada alat ukur telah dinyatakan valid, berikutnya alat ukur tersebut diuji reabilitasnya.

Reabilitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2002 :108). Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan memberikan hasil pengukuran yang konsisten. Untuk mengukur hal yang mencangkup fenomena sosial seperti sikap, persepsi pengukuran yang konsisten agak sulit dicapai.

Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang disebut Koefisien Reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien reliabilias berkisar antara 0,00 – 1,00. Selain itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) maupun negatif (-) dalam hal reliabilitas, koefisien yang besarannya kurang dari nol (0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien yang positif.

Pada penelitian ini digunakan metode pengukuran realibilitas dengan

metode Alpha Cronbach. Berdsarkan kriteria yang ditetapkan oleh American

(9)

dipenuhi oleh suatu alat ukur adalah 0,70 yang berarti bahwa secara keeluruhan alat ukur telah memiliki konsistensi yang dapat diandalkan.

metode uji reliabilitas yang digunakan adalah dengan nilai atau Cornbach’s Alpha

dengan rumus:

α = k x (1 – α . S2 i) k – 1 S2sum

Keterangan :

k = jumlah butir dalam aspek

S2 i = varian dalam butir secara individual S2sum = varian dalam butir secara keseluruhan

3.7Teknik Analisis Data Ø Analisa kualitatif :

Yaitu suatu teknik penganalisaan data yang memberikan gambaran serta penjelasan tentang hasil penelitian tanpa memberikan pembuktian maupun pengujian melalui perhitungan dengan menggunakan metode statistik.

Ø Analisa kuantitatif :

Yaitu teknik penganalisaan data dengan cara memberikan gambaran dan penjelasan mengenai hasil penelitian dan pembahasan masalah hasil dengan menggunakan pengukuran – pengukuran dan pembuktian – pembuktian khususnya mengenai pengujian hipotesa yang telah dirumuskan sebelumnya dengan menggunakan metode statistik.

Ø Korelasi Berjenjang (Spearman Rank Order Correlation)

Kegunaan : Korelasi Spearman berfungsi menentukan besarnya hubungan dua variabel (gejala) yang berskala ordinal atau tata jenjang. Biasanya data yang dianalisis merupakan angka yang berjenjang. Misalnya 1, 2, 3, 4, dan 5. Angka – angka tersebut sebenarnya bukan angka sebenarnya, atau hanya simbol saja. Oleh sebenarnya karena itu, korelasi ini termasuk uji statistic non – parametrik. Besarnya korelasi 0 s/d 1. Korelasi dapat bernilai positif, yang artinya searah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin besar juga. Korelasi negatif,

(10)

yang artinya berlawanan arah: jika variabel pertama besar, maka variabel kedua semakin mengecil. (Sarwono, 2006: 158)

Rumus : rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : 6∑D2

rhoxy =

N(N2 – 1) rhoxy = Koefisien Korelasi

D = Diference (perbedaan antar jenjang / rank) N = Jumlah responden

Referensi

Dokumen terkait

Teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling yang mana kesempatan setiap individu untuk menjadi sampling tidak

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Non Probability Sampling dengan metode Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel

Hasil penelitian ini menunjukkan perencanaan suksesi yang telah dilakukan oleh pendiri (generasi pertama) Roti Gempol adalah dengan memisahkan dana, mengevaluasi

Oleh karena itu permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada pengaruh variabel ukuran pemerintah daerah, pertumbuhan ekonomi, kompleksitas pemerintah

Dari hadis tersebut dapat dipahami bahwa nabi menganjurkan umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah ekonomi dan menghindari sistem

Ketika fuel solenoid valve membuka, bahan bakar yang bertekanan akan mengalir menuju fuel atomizer.. Atomizer akan menyemburkan bahan bakar ke

Teknik yang digunakan pengambilan sampel adalah Non-Probability sampling yang merupakan teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama

Dalam pandangan Umar, pemberian bagian zakat kepada golongan muallaf pada awalnya adalah dilakukan karena melihat yang ada pada saat itu, yaitu kondisi mental para