• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar

PAI Di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran

2015/2016

FAUZIAH1, MUHAMMAD WALI2

1Guru PAI Pada SD Negeri 2 Sabang 2AMIK Indonesia

Abstrak. Media komik dan media handout memiliki persamaan dan perbedaan tertentu. Adapun persamaannya

yaitu kedua media ini tergolong ke dalam media hasil teknologi cetak. Sedangkan perbedaannya terletak pada isi dari masing-masing media. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa guru mata pelajaran PAI di SDN 2 Sabang telah menerapkan media cetak pada proses pembelajaran, tetapi hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI Di SDN 2 Sabang tahun ajaran 2015/2016. Pada siklus pertama bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 14 siswa dan 9 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Sedangkan pada siklus kedua terjadi peningkatan dari persentase siklus pertama dimana hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar ,87,0% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 45%, itu artinya siswa hanya menjawab 9 soal yang benar dari 20 soal. Pada siklus II persentase ketuntasan klasikal terjadi peningkatan yaitu sebesar 85%, ini berarti dari 20 soal siswa mampu menjawab 17 soal dengan benar.

Kata kunci: media komik, hasil belajar PAI.

Received: 01 September 2016, Revision: 04 Oktober 2016, Accepted: 11 Desember 2016 Print ISSN: 2549-7189

(2)

Pendahuluan

Guru merupakan suatu profesi, yang berarti suatu jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang pendidikan. Seorang guru perlu mengetahui dan dapat menerapkan beberapa prinsip mengajar agar ia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, diantaranya yaitu guru harus dapat membangkitkan perhatian peserta didik pada materi pelajaran yang diberikan serta dapat menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi (Hamzah, 2007:16).

Arsyad (dalam Seel dan Richey, 1994) mengemukakan bahwa, “Berdasarkan perkembangan teknologi, media pembelajaran dapat dikelompokkan dalam empat kelompok, yaitu (1) media hasil teknologi cetak, (2) media hasil teknologi audio-visual, (3) media hasil teknologi yang berdasarkan komputer, (4) media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer”.

Teknologi cetak adalah cara untuk menghasilkan atau menyampaikan materi, seperti buku dan materi visual statis terutama melalui proses percetakan mekanis atau fotografis. Kelompok media hasil teknologi cetak meliputi teks, grafis, foto atau representasi fotografik dan reproduksi. Teknologi ini menghasilkan materi dalam bentuk salinan tercetak.

Media yang tergolong ke dalam teknologi cetak yaitu media komik dan media handout. Komik merupakan suatu media yang berbentuk rangkaian gambar, yang disusun dalam kotak yang keseluruhannya merupakan rentetan suatu cerita (Shadley, 1990). Hasil penelitian Artani (2008) memaparkan bahwa penggunaan media komik mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Handout merupakan bahan ajar yang dituangkan secara ringkas yang berguna sebagai pegangan dalam pembelajaran. Dengan adanya handout guru dapat

membantu peserta didik dalam mengikuti pembelajaran secara lebih terarah dan terfokus. Guru yang terbiasa berpikir dengan alur pikir runtut dapat dengan mudah menulis handout ketika akan mengajar. Hal ini karena handout berisi pokok-pokok pikiran utama dari materi ajar yang disampaikan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Priyanto (2013) menunjukkan bahwa media belajar berupa handout dapat meningkatkan efektifitas pembelajaran siswa.

Media komik dan media handout memiliki persamaan dan perbedaan tertentu. Adapun persamaannya yaitu kedua media ini tergolong ke dalam media hasil teknologi cetak. Sedangkan perbedaannya terletak pada isi dari masing-masing media.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan ditemukan bahwa guru mata pelajaran PAI di SDN 2 Sabang telah menerapkan media cetak pada proses pembelajaran, tetapi hasil belajar siswa masih tergolong rendah. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan sebuah penelitian yang berjudul “Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang Tahun Ajaran 2015/2016”

Metodologi Penelitian

Adapun tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 2 Sabang yang dilaksanakan pada tanggal 20 April sampai dengan 4 Mei tahun 2016, pada pembelajaran semester genap tahun ajaran 2015-2016.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan statistic deskriptif karena dalam penelitian ini menggunakan data-data yang diolah dengan menggunakan metode statistik dan dijelaskan kembali menggunakan kata- kata. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas.

Untuk penelitian ini yang dijadikan subjek adalah siswa kelas V SD Negeri 2 Sabang 2014/2015 dengan jumlah siswa 23 orang. Selanjutnya, objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar PAI kelas IV pada pokok materi

(3)

iman kepada rasul Allah dengan menggunakan media komik.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (action research). Sebelum melakukan tindakan di kelas, penulis melakukan persiapan, yaitu :

1. Tahap persiapan

1) Menentukan kelas penelitian yaitu kelas kelas IV SD Negeri 2 Sabang.

2) Menentukan materi yang akan diajarkan. 3) Menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP).

4) Menyusun instrument lembar observasi aktivitas guru dan siswa selama KBM melalui media komik.

5) Menyusun lembar respon siswa terhadap pembelajaran selama KBM melalui media komik.

6) Menyusun lembar kerja siswa selama KBM melalui media komik.

7) Menyusun instrument lembar kerja siswa untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa setelah KBM melalui media komik. 2. Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan KBM untuk setiap kali pertemuan mengikuti siklus rancangan penelitian tindakan (action research), yaitu rencana, tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap perencanaan, peneliti penyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP-1). Disamping itu, peneliti juga menyiapkan alat dan perangkat pembelajaran lainnya yang dibutuhkan pada RPP-1. Selanjutnya melakukan tindakan, yaitu melaksanakan KBM sesuai dengan RPP-1. Pada saat guru melaksanakan KBM dilakukan pengamatan atau observasi terhadap aktivitas guru dan siswa dalam KBM strategi pembelajaran media komik oleh dua orang pengamat. Setelah selesai KBM, guru bersama pengamat melakukan refleksi terhadap pelaksanaan RPP-1. Hasil atau masukan yang diberikan oleh pengamat ini dijadikan pedoman oleh guru dalam merevisi berbagai kelemahan pada RPP-1 dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran 2 (RPP-2).

Berdasarkan refleksi atau hasil masukan pada kegiatan pada pembelajaran pertama RPP-1. Selanjutnya guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran 2 (RPP-2). Berdasarkan hasil refleksi atau masukan pada kegiatan pada pembelajaran ke 1 (RPP-1), guru menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran ke 2 (RPP-2). Selanjutnya guru melakukan tindakan, yaitu melaksanakan KBM sesuai RPP 2. Pada saat guru melaksanakan KBM juga dilakukan pengamatan atau observasi oleh dua orang pengamat. Setelah KBM guru dan pengamat melakukan refleksi, dan begitu seterusnya untuk siklus-siklus berikutnya.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Lembar observasi aktivitas siswa melalui media komik (instrument 1). Instrument ini untuk melihat aktivitas siswa selama KBM.

b. Lembar respon siswa terhadap pembelajaran selama KBM melalui strategi media komik (instrument 3). Instrument ini untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran melalui media komik.

c. Lembar tes untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa (instrument 4). Instrument ini dimaksud untuk melihat hasil belajar siswa setelah penerapan media komik.

Adapun teknik pengolahan data yang digunakan adalah statistik deskriptif dengan melakukan langkah sebagai berikut :

a. Data aktivitas siswa melalui penerapan media komik dianalisis dengan menggunakan persentase, yaitu :

= × 100% (Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :

P = Persentase yang dicari

F = Frekuensi aktivitas yang dilakukan N = Jumlah waktu yang digunakan

(4)

b. Data respon siswa terhadap kegiatan belajar mengajar melalui penerapan media komik dianalisis dengan menggunakan persentase, yaitu:

= × 100% (Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :

P = Persentase yang dicari F = Frekuensi respon siswa N = Jumlah siswa seluruhnya

c. Data peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan media komik dianalisis dengan menggunakan persentase, yaitu :

 Untuk tingkat ketuntasan individual :

= × 100% (Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :

P = Persentase yang dicari

f = Frekuensi jawaban yang benar N = Jumlah soal

 Untuk tingkat ketuntasan klasikal :

= × 100% (Sudjiono, 2009:43)

Keterangan :

P = Persentase yang dicari

F = Frekuensi siswa yang tuntas individual N = Jumlah siswa seluruhnya

Peserta didik dipandang tuntas belajar jika ia memperoleh nilai 73. Diadakan remedial klasikal apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari 73. Sesuai dengan Salikum dan Lukman (2014: 33), “Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diadakan remedial klasikal sesuai dengan kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik nilai kurang dari 73”.

Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi dan hasil analisis data yang dilakukan selama 2 siklus (2 kali pertemuan) maka diperoleh hasil

penelitian sebagaimana diuraikan dibawah ini.

1. Siklus I

Setelah semua persiapan penelitian dipersiapkan, peneliti (sebagai guru) melaksanakan tindakan dikelas yang diamati oleh dua orang pengamat yaitu Khadijah (Guru SDN 2 Sabang) dan Ramisah, S.Pd (Guru SDN 2 Sabang). Penelitian ini dilaksanakan pada kelas V SDN 2 Sabang. 1) Perencanaan

Pada awal siklus ini, dimulai terlebih dahulu menginformasikan pada siswa tentang maksud, bentuk dan tujuan dari penelitian ini. Sebelum penelitian dilakukan, pada tahap perencanaan peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan diantaranya rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) selama 3 jam pelajaran, soal post test untuk mengukur hasil belajar siswa, serta Lembar kerja Siswa (LKS).

2) Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 April 2016 jam ke 1,2,3 (07.30-09.05 WIB). Pada siklus ini, proses KBM difokuskan pada submateri materi iman kepada rasul Allah. Pelaksanaan tindakan pembelajaran berlangsung sesuai dengan perencanaaan yang telah disusun dalam RPP (lampiran 2).

3) Observasi

Pada saat melaksanakan tindakan siklus 1 selama 3 x 35 menit pada kelas V SDN 2 Sabang diamati oleh 2 orang pengamat. Adapun kompenen-komponen yang diamati meliputi: membuat hipotesis, membentuk kelompok belajar, melakukan kegiatan membuktikan hipotesis, mengerjakan LKS, melaporkan hasil kerja kelompok, mengkaji ulang hasil pengamatan, mengerjakan soal. 4) Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus I Untuk mengukur berapa kemampuan awal siswa maka dilaksanakan pre-test. Pre-test di laksanakan sebelum pembelajaran dengan

(5)

penerapan media komik. Pretest dalam bentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.

Selanjutnya hasil belajar siswa pada siklus I submateri materi kitab-kitab suci melalui rasulnya dapat diukur melalui post-test dengan soal pilihan ganda sebanyak 20 soal Berdasarkan data yang di peroleh dapat di gambarkan bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 14 siswa dan 9 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar siswa ditinjau secara klasikal, dimana hanya 45,0% butir soal yang tuntas atau 9 butir soal yang tuntas dan sisanya tidak tuntas.

2. Siklus II

Siklus II dilaksanakan sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah direncanakan dengan acuan refleksi pada siklus I.

1. Perencanaan

Sebelum penelitian dilakukan, pada tahap perencanan peneliti menyiapkan beberapa hal yang diperlukan diantaranya rencana peleksanaan pembelajaran (RPP) selama 3 jam pelajaran, soal post test untuk mengukur hasil belajar siswa, lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa, lembar pengamatan kemampuan guru serta lembar kerja siswa (LKS).

2. Pelaksanaan

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 4 Mei 2016 pada jam 1,2,3 dari pukul 07.30 Wib sampai Pukul 09.05 Wib. Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam beberapa tahap yang dilakukan selama 105 menit. Jumlah siswa yang hadir pada pelaksanaan tindakan sebanyak 23 orang. Proses KBM pada siklus II difokuskan pada submateri kitab-kitab suci melalui rasulnya. Pelaksanaan siklus II berdasarkan RPP yang telah disusun sebelumnya (lampiran 2).

3. Observasi

Pada saat melaksanakan tindakan siklus 2 selama 3 x 35 menit pada kelas V SDN 2 Sabang diamati oleh 2 orang pengamat. Adapun kompenen-komponen yang diamati meliputi: membuat hipotesis, membentuk kelompok belajar, melakukan kegiatan membuktikan hipotesis, mengerjakan LKS, melaporkan hasil kerja kelompok, mengkaji ulang hasil pengamatan, mengerjakan soal. 1) Guru kurang maksimal dalam

membentuk kelompok sehingga banyak waktu yang terbuang percuma,

2) Guru kurang maksimal dalam mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua
kelompok atau langsung kepada semua siswa.

3) Guru kurang maksimal dalam melakukan evaluasi hasil dan proses dari kegiatan yang telah dilakukan.

4) Siswa maksimal dalam mengikuti peraturan dan tata tertib saat memulai
dan mengakhiri kegiatan kerja kelompok, dan

5) Siswa kurang maksimal dalam melakukan evaluasi hasil dan proses.

4. Analisis Hasil Belajar Siswa Siklus II Hasil belajar siswa pada siklus II submateri iman kepada rasul Allah dapat diukur dengan uji kompetensi melalui soal pilihan ganda sebanyak 20 soal.

Berdasarkan tabel 4.4 dan 4.5 menggambarkan bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 87,0 % dengan kata lain yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar siswa ditinjau secara klasikal, dimana hanya 85% butir soal yang tuntas atau 17 butir soal yang tuntas dan sisanya tidak tuntas.

A.Siklus II

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.

(6)

1. Perencanaan

Pada siklus II ini dilakukan perencanaan yang lebih baik dari pada siklus I, agar kesalahan-kesalahan pada siklus I tidak terjadi pada siklus II ini. Perencanaan yang dipersiapkan adalah :

a. Peneliti melakukan analisis kurikulum untuk menentukan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang akan di sampaikan kepada siswa.

b. Membuat rencana pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, menyusun alat evaluasi pembelajaran.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 08 Novembber 2013 di kelas VI/A semester I dengan jumlah siswa 21 siswa. Adapun proses pembelajaran mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

Pada akhir proses pembelajaran siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

1) Aktivitas Guru

Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa aktivitas guru dalam proses belajar mengajar IPS melalui metode belajar kelompok sudah menunjukkan hasil yang positif. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas guru dalam proses belajar mengajar siklus II sudah banyak mengalami perubahan. Hal ini dapat dilihat dari kriteria skor rata-rata pencapaian pada siklus II adalah 3,4 atau 86,1%. Skor 86,1% dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%.

2) Aktivitas Siswa

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan

bahwa aktivitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar IPS melalui metode belajar kelompok dapat sudah menunjukkan hasil sebagaimana yang diharapkan. Hasil observasi perolehan skor rata-rata aspek aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar siklus II sudah menunjukkan banyak kemajuan, hal ini dapat dilihat dari kriteria skor rata-rata pencapaian adalah 3,4 atau 86,1%. Skor 86,1% dapat dikatakan berhasil karena kriteria skor dikatakan berhasil harus mencapai lebih atau sama dengan 85%. 3) Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa melalui metode belajar kelompok diperoleh nilai rata-rata siswa kelas VI/A semester I SD Negeri 2 Sabang tahun pelajaran 2013/2014 secara klasikal pada siklus II adalah 88, dan ketuntasan mencapai 95,2%. Berdasarkan data yang di peroleh dapat di gambarkan bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 87,0 % dengan kata lain yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Hasil belajar siswa ditinjau secara klasikal, dimana hanya 85% butir soal yang tuntas atau 17 butir soal yang tuntas dan sisanya tidak tuntas.

Pembahasan

1. Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan analisis data ternyata hasil belajar siswa setelah diterapkan penerapan media komik mengalami peningkatan sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diterapkan.

Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan persentase ketuntasan individual secara keseluruhan antara siklus pertama dan kedua. Pada siklus pertama bahwa hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar 60,9% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 14 siswa dan 9 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya. Sedangkan pada siklus kedua terjadi peningkatan dari

(7)

persentase siklus pertama dimana hasil belajar siswa secara individual tingkat ketuntasan belajar siswa sebesar ,87,0% dengan kata lain yang tuntas sebanyak 20 siswa dan 3 siswa yang tidak tuntas hasil belajarnya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar tidak hanya pada model pembelajaran yang digunakan. Banyak faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini sependapat dengan Komsiyah (2012:89), mengatakan “ Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa adalah faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar”.

Selain ketuntasan individual, ketuntasan klasikal juga terjadi peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua.

Berdasarkan data yang dikumpulkan dapat dijelaskan bahwa adanya peningkatan ketuntasan kalsikal siklus pertama sampai dengan siklus kedua. Pada siklus I persentase ketuntasan klasikal hanya mencapai 45%, itu artinya siswa hanya menjawab 9 soal yang benar dari 20 soal. Pada siklus II persentase ketuntasan klasikal terjadi peningkatan yaitu sebesar 85%, ini berarti dari 20 soal siswa mampu menjawab 17 soal dengan benar.

Simpulan

Berdasarkan data penelitian dan pembahasan pada bab IV sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa adanya Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar PAI di SDN 2 Sabang tahun ajaran 2015/2016.

Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah: 1. Guru diharapkan memiliki pengetahuan

dan kemampuan untuk membuat media pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa tertarik untuk membaca dan memahami media yang diberikan kepadanya.

2. Hendaknya guru menggunakan media komik sebagai salah satu media dalam pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk dapat mengoptimalkan penggunaan media komik agar hasil belajar PAI siswa dapat lebih meningkat serta untuk mengetahui apakah media komik dapat lebih efektif bila diterapkan pada materi PAI yang berbeda.

Daftar Pustaka

Abdulhak, Ishak. 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan UPI

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press

Artani, K. 2007. Pengaruh Penggunaan Komik Dalam Pembelajaran Terhadap

Hasil Belajar Siswa SMP N 6 Singaraja

Emzir. 2013. Metodelogi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif. Depok: Raja Grafindo Persada

Enterprise, Jubilee. 2010. Membuat Presentasi Powerpoint 2010 Tanpa Usaha. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo

Faizah, dkk. 2014. Pengembangan Handout Fisik Berbasis Guided Note Talking Guna Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 3 Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014

Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001: 894) Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001:78) Lestari, dkk. 2009. Media Grafis. UPI

(8)

Alat Ukur Sudut Langsung Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Shadely, H. 1990. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Ichsan baru-Van Hoeve

Slameto. 2003. Belajar ddan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Sudjana, Nana. 2005. Metoda Statistika.

Bandung: Tarsino

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif). Bandung: Alfabeta

Referensi

Dokumen terkait

1.1.a) forests within nature reserves and national parks (forests designated only for nature conservation not compromising productive needs) excluding forests within landscape

individu maupun kelompok berdasarkan fenomena tersebut dapat diperlukan solusi digunakan sebagai oenyelesaian peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok dengan

Kristanto (2008:8),”Pengolahan Data merupakan waktu yang digunakan untuk menggambarkan perubahan bentuk data menjadi informasi yang memiliki kegunaan”..

Disamping menanamkan konsep kurikulum 2013 kegiatan On The Job Learning ( OJL ) juga melaksanakan pendampingan dalam menganalisis materi ajar semestar I yang meliputi

Kegiatan Kepramukaan berjalan baik dengan adanya Pembina Pramuka, pembina yang baik sebagaimana dikatakan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka (2011: 92) mengatakan 1)

Berdasarkan keterangan pada tabel di atas, dapat diketahui tentang pekerjaan para responden di Koperasi Syariah IHYA, yang menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah

b.. pun dibuat dengan diperhalus dan diperindah, baik dari segi penampilannya, ukuran, maupun hiasannya. Pada akhirnya, masyarakat mem- produksi kerajinan perkakas

Menurut Howarf F yang dikutip oleh Baridwan (1991;4) mendefinisikan bahwa sistem akuntansi adalah formulir-formulir, catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang