OPTIMASI PEMBUATAN ELEKTRODA
KERJA PLATINA TERMODIFIKASI FILM
POLIPIROL-ASAM GLUTAMAT (PPy-Asg)
SECARAVOLTAMMETRI SIKLIK
Anceu Murniati A Adi PurnomoB
AJurusan Kimia Fakultas MIPA-UNJANI Jl.Terusan Sudirman PO.BOX 148 Cimahi BJurusan Fisika Fakultas MIPA-UNJANI Jl.Terusan Sudirman PO.BOX 148 Cimahi
Email : an_murniati@yahoo.co.id
Abstrak
Optimasi kondisi elektropolimerisasi film polipirol-asam glutamate (PPy-Asg) yaitu 0,05 M ; 0,01 M dan KClO4 0,1 M sebagai elektrolit
pendukung. Voltamogram PPy-Asg sebanyak 10 siklus pada potensial 0-1000 mV dan laju selusur 100 mV/detik. Hasil rekaman FTIR film PPy-Asg memberikan pola spektrum khas, yang ditandai pergeseran polimerisasi dengan vibrasi melemah (pergeseran puncak N-H amina dari 3407 cm-1 menjadi 3398 cm-1 dan gugus fungsi O-H karboksilat (3123 cm-1) yang memungkinkan adanya interaksi dari asam glutamat yang teramobilkan dalam jaringan PPy Kata kunci : elekroda, film PPy-Asg. elektropolimerisasi, voltamogram,
Abstract
Optimation condition electropolymerization of Polypirrole-glutamic acid (PPy-Asg) between
0.05 M; 0.01 M and 0.1 M of KClO4 as
supporting electrolyte. The potential scan was 0 to 1000 mV and scan rate was carried out at 100 mV/s for 10 cycles. FTIR spectrum of PPy-Asg was sharper top and the happening of friction of polymerize is marked with weaken vibration ( friction of top N-H amine out of 3407 cm-1 becomes 3398 cm-1, the spectrum of PPg-Asg is marked by functional group O-H ( 3123 cm-1) what enables existence imobilized glutamic acid in PPy network.
Keywords: electrode, PPy-Asg film. electropolymerization, voltamogram,
PENDAHULUAN
Saat ini, polipirol (PPy) merupakan salah satu polimer konduktif yang paling menjanjikan. Karena itu, PPy dapat memiliki penerapan yang luas dalam berbagai bidang, seperti sensor.
Penelitian PPy untuk keperluan
biosensor adalah penelitian Elkinci et
al. (2007) dan Kiralp et al. (2003). Film
PPy diperoleh dengan cara
elektropolimerisasi secara Voltammetri siklik (CV) yaitu dengan mendepositkan monomernya dalam larutan elektrolit pada permukaan elektroda pada potensial anodik (oksidasi). Elektron pada konduksi polimer mampu merubah
keadaan konduktif selama proses
reduksi ataupun oksidasi. Dengan
terbentuknya muatan positif pada PPy maka anion tertentu dapat disisipkan
dengan memanfaatkan antaraksi
perbedaan muatan untuk mendapatkan PPy termodifikasi (Wang, 2000).
NH NH NH NH N H n polipirol pirol elektroda e- e-+
▸ Baca selengkapnya: elektroda yang terdapat pada sel aki
(2)2 Gambar 1. Pertumbuhan film PPy (Cheung
et.al, 1990)
Menurut Wang (2000), PPy yang bermuatan positif dapat bergabung secara reversibel dengan spesi anionik pada suatu larutan melalui proses
oksidasi dan reduksi :
e A P A P _
dengan P adalah polipirol (PPy) dan A
-sebagai dopan anion untuk menetralkan
muatan. Adanya antaraksi perbedaan
muatan dari polipirol melalui
penyisipan anion dapat menghasilkan polipirol yang termodifikasi. Dalam keadaan oksidasi, sistem konjugasi elektron memperlihatkan pelepasan elektron mendorong ke arah polimer konduktif. Muatan positif itu diimbangi
oleh counter ion X-. Dalam keadaan
reduksi, elektron bertambah, dan
menghilangnya muatan positip dari rantai polimer. Secara serempak,
counter ion itu dipindahkan dari polimer untuk menetralkan muatan. Pada polimerisasi secara elektrokimia, monomer dilarutkan dalam pelarut yang sesuai yang berisi larutan garam sebagai elektrolit pendukung. Monomer tersebut dioksidasi pada permukaan
elektroda pada potensial anodik
(oksidasi). Pada oksidasi awal,
monomer membentuk radikal kation lalu bereaksi dengan monomer lain dalam larutan membentuk oligomer dan
pertumbuhan rantai selanjutnya
terbentuk polimer. Perpanjangan
polimer terkonyugasi yang dihasilkan mengakibatkan terjadinya penurunan potensial oksidasi dibandingkan dengan oksidasi monomer.
elektroda polimer larutan
PPyo
X
-elektroda polimer larutan
PPyo
X
-elektroda polimer larutan
PPyo
X
-elektroda polimer larutan
PPyo X -e -e -tahap-1 tahap-2 tahap-3 tahap-1
Gambar 2 Transfer anion selama proses redoks pada pertumbuhan polimer PPy Elektroda termodifikasi polimer telah
dipertunjukkan sebagai sensor
potentiometrik untuk menentukan
berbagai ion ataupun molekul serta
aplikasi biologi (Alumaa et a., 2000)
Miller,et al (Cheung et.al., 1990) telah
meneliti bahwa asam glutamat dan dopamin dapat dijerap dan dilepaskan dari membran film polipirol dengan potensial yang terkontrol.
Asam glutamat dengan rumus molekul
C5H9NO4 merupakan suatu asam amino
yang dibutuhkan tubuh kita. Gugus R pada asam glutamat bermuatan negatif
dan mempunyai tambahan gugus
karboksil. Sifat gugus R pada asam
glutamat menentukan polaritasnya.
Asam glutamat dapat diproduksi dari senyawa lain , yaitu hidrolisis dari glutamin dengan enzim GLS dan GLS-2 (Lehninger, 1995 )
glutamin + H2O → asam glutamat + NH3
Asam glutamat yang merupakan suatu asam amino, apabila larut dalam air akan membentuk zwitter ion (ion amfoter dan memiliki titik isoelektrik sebesar 3,22.
Purwanto (2004) telah mempelajari pelapisan PPy pada elektroda emas. Amobilisasi suatu asam amino pada fim PPy pada elektroda platina (Suratman (2003); dan Widya (2005), sedangkan penelitian tentang amobilisasi film PPy-Asg pada elektroda kawat terlapis
3 platina (Pt) telah dilakukan (Murniati,
et.al, 2007). Optimasi kondisi
elektropolimerisasi diperoleh dari
variasi dua elektroda Pt pada kondisi komposisi berbeda dari larutan pirol dan
KClO4 sebagai elektrolit pendukung.
Uji kinerja elektroda tersebut dengan parameter faktor nerst dan batas deteksi. Dari kajian penelitian sebelumnya
tentang kondisi optimasi
elektropolimerisasi film PPy-Asg
penelitian sebelumnya, maka pada
penelitian ini dilakukan kondisi
optimasi parameter elektrometri dari
elektroda kerja kawat platina
termodifikasi film polipirol-asam
glutamat (PPy-Asg). Hasil rekaman FTIR memberikan informasi bahwa kehadiran ionofor asam glutamat dapat diamobilisasi dalam jaringan film PPy.
METODOLOGI 1.Bahan Kimia
Bahan-bahan kimia yang digunakan berkualitas pro analisis sebagian besar
produk Merck. Sebagai monomer
digunakan pirol 98 % (Sigma-Aldrich) digunakan sebagai bahan pembuatan polipirol, asam glutamat merupakan
ionofor. Sebagai elektrolit pendukung
digunakan KClO4. Digunakan juga
larutan glutamin, glisin, leusin yang
dipelajari pengaruhnya sebagai ion pengganggu. Semua senyawa tersebut dilarutkan dengan pelarut akuabides.
2. Peralatan
a. Peralatan elektroda kerja
Digunakan kawat platina dengan
diameter 0,5 mm dan panjangnya sekitar 3 cm. Untuk melengkapi panjang dari elektroda kerja tersebut digunakan batang tembaga dengan diameter 0,6 mm dengan panjang 7 cm. Elektroda yang telah dipatri tersebut dimasukkan
ke dalam badan elektroda lalu
direkatkan dengan parafilm untuk memperkuat elektroda dengan badan elektroda.
b. Peralatan pengukuran
Peralatan gelas yang biasa digunakan di
laboratorium kimia. Untuk
mempercepat pelarutan reagen dan sampel digunakan pengaduk magnetik dan batang magnetik, sedangkan untuk pengukuran pH digunakan pHmeter.
Peralatan untuk elektropolimerisasi
PPy-Asg yaitu seperangkat sel
elektrolisis terdiri dari elektroda kerja Pt, elektroda pembanding Ag/AgCl dan elektroda pembantu dari kawat Pt
3. Pembuatan larutan
Dibuat larutan untuk keperluan
elektropolimerisasi pirol yaitu pirol 0,05 M, asam glutamat 0,01M dan kalium perklorat 0,1 M. Untuk keperluan pengukuran koefisien selektivitas dibuat beberapa larutan berikut: asam glutamat 0,25 M, glutamin 0,25 M larutan glisin 0,25 M; dan larutan leusin 0,25 M.
4. Pelapisan film PPy-Asg pada elektroda kerja Pt
Pelapisan elektroda kerja Pt dilakukan dalam sel elektrolisis yang terdiri dari elektroda kerja platina, elektroda pembantu dan elektroda pembanding Ag/AgCl. Sel elektrokimia tersebut
dihubungkan dengan potensiostat.
Pemindaian potensial dilakukan secara voltametri siklik.(Gambar.3).
Gambar 3. Sel elektropolimerisasi pirol secara voltametri siklik
4
5. Optimasi elektropolimerisasi pirol
(Murniati, et al, 2007)
Optimasi elektropolimerisasi PPy-Asg meliputi pemilihan daerah potensial kerja, jumlah siklus, laju selusur dan
komposisi larutan elektropolimerisasi.
Optimasi pengukuran diperoleh pada jendela potensial 0-1000 mVdan laju selusur 100 mV/s sebanyak 10 siklus. Sedangkan untuk komposisi larutan elektropolimerisasi pirol terdiri dari Py-Asg 0,05 M dan 0,1 M dengan larutan KClO4 0,1 M.
6.Karakterisasi film dengan FTIR
Sejumlah pirol, polipirol dan PPy-Asg dilakukan uji FTIR untuk memperoleh informasi gugus fungsi dari masing-masing struktur tersebut.
7.Karakterisasi elektroda kerja
terlapis polipirol-asam glutamat
Karakterisasi dilakukan secara
potensiometrik yaitu pengukuran
potensial yang meliputi penentuan trayek pengukuran, faktor nernst, waktu respon, umur elektroda, dan selektivitas.
HASIL PEMBAHASAN
1.Hasil pelapisan film PPy-Asg
Optimasi kondisi eletropolimerisasi
PPy-Asg Optimasi pengukuran
diperoleh pada jendela potensial 0-1000 mVdan laju selusur 100 mV/s sebanyak 10 siklus. Sedangkan untuk komposisi larutan elektropolimerisasi pirol terdiri dari Py-Asg 0,05 M dan 0,1 M dengan larutan KClO4 0,1 M.seperti pada Gambar . 6 berikut : -1.0 -0.5 0.0 0.5 1.0 1.5 -0.0002 0.0000 0.0002 0.0004 0.0006 0.0008 i (A) E (V vs Ag/AgCl) 0,927; 4,9x10-4 0,129; -9,739x10-5 a PPy 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 -0.002 -0.001 0.000 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 i (A ) E (V, Vs Ag/AgCl) b PPy 0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0 -0.002 0.000 0.002 0.004 0.006 0.008 i (A) E (V, vs Ag/AgCl) PPy PPy-Asg c
Gambar 4. (a).PPy satu siklus, (b)PPy 10 siklus dan (c). PPy-Asg 10 siklus
2.Hasil rekaman FTIR
Dihasilkan rekaman puncak-puncak
serapan yang khas spektrum FTIR dari senyawa polipirol dan polipirol-asam glutamat (PPy-Asg):
5 Gambar 5. Spektrum IR PPy, dan PPy-ASg. Spektrum IR polipirol (Gambar.5b) terdapat puncak yang lebih tajam dan terjadinya pergeseran puncak, karena
terbentuk polimerisasi (molekul
bertambah besar) sehingga vibrasi melemah, misalnya N-H amina pada
puncak 3407 cm-1 untuk pirol dan
terjadi pergeseran menjadi 3398 cm-1
untuk polipirol (Tabel 2)
Tabel 2. Hasil analisis FTIR polipirol
Puncak serapan (cm-1) Gugus fungsi Bentuk pita 3398 N-H, amina kuat, melebar 3134 C-H lingkar aromatik sedang,tajam 2920 C-H alkana sedang, tajam 1541 C=C cincin aromatik sedang, tajam 1400 C-N amina sedang, tajam 905 C=C alkena sedang, tajam
Struktur popirol-asam glutamat (PPy-Asg) ditandai gugus fungsi O-H
karboksilat pada puncak 3123 cm-1,
yaitu puncak melebar sampai sekitar
2000 cm-1, sebelumnya terdapat pada
2000 – 3500 cm-1.. Ini menunjukkan
asam glutamat yang teramobilkan dalam jaringan PPy.
Tabel 3. Hasil analisis FTIR polipirol-asam glutamat
Puncak serapan
(cm-1)
Gugus fungsi Bentuk pita
3123 O-H dan C-H kuat, melebar 1541 C=C cincin
aromatik
sedang,tajam 1400-1464 C-H alkana sedang, tajam 1288-1089 C-O asam
karboksilat
kuat, tajam 1137-1287 C-N amina sedang, tajam
905 C=C alkena sedang, tajam
KESIMPULAN
1. Optimasi elektropolimerisasi
film PPy-Asg dicapai pada komposisi pirol 0,05 M ; 0,01 M
dan KClO4 0,1 M sebagai
elektrolit pendukung. Pelapisan
film PPy-Asg dipelajari
derdasarkan voltammogram
siklik sebanyak 10 siklus pada potensial 0-1000 mV dan laju selusur 100 mV/detik.
2. Hasil rekaman FTIR film
PPy-Asg memberikan pola spektrum
khas, ditandai pergeseran
bilangan gelombang dengan
vibrasi melemah (puncak N-H
amina dari 3407 cm-1 menjadi
3398 cm-1 dan gugus fungsi O-H
karboksilat 3123 cm-1) yang
memungkinkan adanya interaksi
dari asam glutamat yang
teramobilkan dalam jaringan polipirol.
6
UCAPAN TERIMAKASIH
1. Terimakasih kepada Prof. Dr Buchari atas saran-saran inovatif yang berkaitan dengan pengembangan penelitian ini. 2. Terimakasih kepada Ketua Kelompok Keahlian Kimia (KK) Analitik ITB atas
dukungan fasilitas laboratorium
Penelitian Kimia Analitik dan
Laboratorium Instrumentasi Kimia
Analitik.
DAFTAR PUSTAKA
Alumaa, A., Hallik, A., Macorg, U., Sammelsel, V dan J,Tamm (2000):
Electrochimica Acta , 49, 1767-1774.
Cheung, K.M., Bloor,D. dan
Steven.G.C (1990): The influence of unusual counterions on the
electrochemistry and physical
properties of polypyrrole, Journal of
Material Science, 25, 3814 ̶ 3847.
Ekinci,O., Boyukbayram., A.E.,
Kiralp,S., Toppare,L. dan Yagci, Y
(2007): Characterization and
potential applications of
immobilized glucose oxidase and
polyphenol oxidase, Journal of
Macromolecular Science, Part A:
Pure and Applied Chemistry, 44,
801–808.
Ernayati,W (2005): Pembuatan
Elektroda Tipe Kawat Terlapis
Film Polipirol-Lisin dan
Penggunannya sebagai sensor
Potensiometrik Lisin, Tesis,
Departemen Kimia, ITB, Bandung.
Kiralp,S., Toppare,L dan Yagci,Y
(2003): Immobilization of
polyphenol oxidase in conducting
copolymers and determination of phenolic compounds in wines with
enzyme electrodes, International
Journal of Biological
Macromolecules,33, 37–41.
Lehninger, 1995, Dasar-dasar
Biokimia, Jilid I, Penterjemah Maggy Thenawidjaja, Erlangga, Jakarta.
Murniati,A and Buchari (2007):
Polypyrrolle glutamic acid coated
wire electrode, Proceeding in
ICCS, Yogyakarta: ANL/27-4.
Purwanto, E (2004): Elektropolimerisasi
Pirol dan Penggunannya Dalam Studi Penghantaran Antibiotik
melaui membran, Tesis,
Departemen Kimia, ITB, Bandung.
Suratman, A(2003): Pengaruh Asam
Amino Pada Proses
Elektropolimerisasi Pirol, Tesis, Departemen Kimia, ITB, Bandung.
Wang, J. (2000): Analytical
Electrochemistry, second edition, John Willey and sons, New York.