J
UMAT,
21
O
KTOBER2016
IHSG
M
ARKETM
OVEMENTIHSG melemah 0,10% ke 5.403,690 diasaat kesulurahan perdagangan berada di posisi positif. Investor asing tercatat melakukan net buy dengan nilai transaksi mencapai Rp235,9 miliar di seluruh pasar. Enam sektor melemah, sementara 4 sektor lainnya menguat. Sektor industri dasar memimpin pelemahan indeks sore ini sebesar 1,03%. Sementara sektor perdagangan mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,76%. Bursa regional Asia kompak menguat pada perdagangan sore kemarin. Perdagangan hari ini, minimnya sentimen positif dari bursa global dan masih menunggunya data laporan keuangan 3Q16 ini, kami perkirakan IHSG dapat berakhir datar dan cenderung melemah.
G
LOBALU
PDATEPasar saham AS melemah pada perdagangan kemarin akibat tajamnya penurunan saham sektor telekomunikasi, namun penurunan saham telekomunikasi ini bisa ditahan dengan kenaikan saham sektor kesehatan dan keuangan. Contohnya American Express, yang sahamnya lompat 10,3% karena kinerjanya yang kuat sepanjang kuartal 3Q16. Indeks Dow Jones turun 40,27 poin (0,22%) ke 18.162,35. Indeks S&P 500 turun 2,95 poin (0,14%) ke 2.141,34. Sementara indeks Nasdaq Composite turun 4,58 poin (0,09%) ke 5.241,83. Bursa saham Eropa berhasil menguat dimana Indeks Stoxx50 dan FTSE100 masing-masing naik 0,7% ke 3.076,6 dan 0,1% ke 7.026,9.
E
CONOMICU
PDATE RDG BI Oktober 2016BI 7-days RR Rate turun 25 bps Pemulihan ekonomi global melambat
Surplus NPI dan deficit transaksi berjalan yang membaik Terjaganya sistem ketahanan perbankan nasional
N
EWSH
IGHLIGHTSBRMS lunasi utang Credit Suisse Ag senilai USD350 juta BSDE raih dana segar US$ 200 juta dari obligasi Kisaran harga rights issue JSMR Rp 3.700-4.500/saham SOBI cari pinjaman US$ 100 juta
PTPP jajaki akuisisi PLTG EMDE Garap Lahan 200ha
MMLP Ekspansi Gudang Rp9,3 triliun PTPP Catat Kontrak Baru Rp24,3 triliun SMSM Tetapkan DPR minimal 45%
SMSM Anggarkan Capex Rp100 miliar tahun depan Laju Kredit Diprediksi 6-7%
Statistik Close Prev % chg
IHSG 5.403,7 5.409,3 -0,1
Nilai (Rp Miliar) 5.954,4 6.469,4 -8,0
Volume (jt saham) 2.251,6 1.487,7 51,4
Net asing (Rp miliar) 235,9 -64,5 -465,8
Sumber: LOTS GRAFIK IHSG
Sumber: LOTS
BURSA DUNIA
Indeks Close Prev % chg
Dow Jones 18.162,4 18.202,6 -0,2 S&P 500 2.141,3 2.144,3 -0,1 Nasdaq 5.241,8 5.246,4 -0,1 DJ Euro Stoxx 3.076,6 3.055,9 0,7 FTSE 100 7.026,9 7.021,9 0,1 Nikkei 225 17.235,5 16.998,9 1,4 Hang Seng 23.374,4 23.305,0 0,3 Shanghai 3.084,5 3.084,7 0,0 KOSPI 2.040,6 2.040,9 0,0 STI 2.842,6 2.844,6 -0,1 KLSE 1.667,2 1.668,3 -0,1 SET 1.492,7 1.486,3 0,4 Sensex 28.129,8 27.984,4 0,5 Sumber: Bloomberg HARGA KOMODITAS
Komoditas (USD) Close Prev % chg
Minyak Mentah 50,4 51,6 -2,3 Kelapa Sawit 2.755,0 2.755,0 0,0 Nikel 10.086,5 10.265,5 -1,7 Timah 19.950,0 20.017,0 -0,3 Emas 1.265,8 1.269,2 -0,3 Batubara2 67,0 67,2 -0,3 Batubara1 61,8 61,8 0,0 Tepung terigu 127,9 127,9 0,0 Karet 1,7 1,7 0,0 Sumber: Bloomberg
*) Dalam Ringgit Malaysia 1) Hargamingguan, Newcastle index 2) CIF ARA 1yr-forward price
SAHAM DUAL LISTING
Emiten Close* Eq. Rp % chg
TLKM 64,4 4.187,3 -0,2 TINS 0,1 654,0 1,8 ANTM 0,0 526,0 -7,9 *) Penutupan terakhir (USD/saham) Sumber: Bloomberg INDIKATOR EKONOMI
Kurs Close Prev % chg
IDR/USD 13.008,0 13.008,0 0,0
BI Rate dan Inflasi MoM YoY
Inflasi, Sept 2016 0,22% 3,07%
BI 7 day RR, Sept 2016 5,00%
Sumber: BPS, BI dan Bloomberg
REKSADANA
20-Oct-16 NAB 30 hari (%)
Lautandhana Equity Plus 1.117,1 0,5
Lautandhana Saham Syariah 1.075,7 0,2
Please see important disclosures at the end of this report
BURSA HARI INI
JUMAT, 21 OKTOBER 2016
D
AILY
V
IEW
Hal.| 2
Economic Update
RDG BI Oktober 2016 BI 7-days RR Rate turun 25 bps
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) memutuskan kembali menurunkan suku bunga acuan BI 7-days RR Rate sebesar 25 bps dari 5% menjadi 4,75%. Suku bunga Deposit dan Lendig Facility juga diturunkan sebesar 25 bps masing-masing menjadi 4% dan 5,5% berlaku efektif 21 Oktober 2016. Penurunan ini dilandasi oleh rendahnya angka inflasi, deficit transaksi berjalan yang membaik, berlanjutnay surplus neraca pembayaran dan stabilnya nilai tukar Rupiah.
Pemulihan ekonomi global melambat
Perekonomian AS diproyeksikan tumbuh lebih rendah dari perkiraan sejalan dengan belum solidnya indicator konsumsi, kontraksi investasi dan ketidak pastian penaikkan FFR yang diperkirakan mengalami kenaikan satu kali di 2016. Sementara itu, ekonomi Eropa diperkirakan mengalami pertumbuhan lebih tinggi didorong oleh perbaikan pendapatan dan peningkatan konsumsi. Disisi lain, harga komoditas terutama batubara, CPO, nike dan timah mulai menunjukan penguatan signifikan sehingga dapat menopang perbaikan kinerja ekspor kedepannya. Harga minyak dunia diperkirakan masih akan berada pada level yang rendah di US$ 50/barrel sejalan dengan tingginya produksi minyak OPEC.
Surplus NPI dan deficit transaksi berjalan yang membaik
HIngga 3Q16, deficit transaksi berjalan diperkirkan berada di bawa 2% terhadap PDB ditopabng oleh surplus neraca perdagangan seiring dengan membaiknya ekspor komoditas primer dan turunnya impor migas. Neraca perdagangan RI tercatat surplus sebesar US$ 2,09 miliar meningkat dari 2Q16 sebesra US$ 1,92 miliar sedangkan capital infloe asing ke pasar modal tercatat US$ 12,1 miliar. Melihat perkembangan tersebut, nilai cadangan devisa RI per September 2016 tercatat US$ 115,7 miliar yang setara dengan 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
Terjaganya sistem ketahanan perbankan nasional
Per Agustus 2016, CAR perbankan tercatat sebesar 23% dengan rasio NPL sedikit melebar ke level 3,2%. Pertumbuhan kredit tercatat sebesar 6,8% YoY lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan September 2016 7,8% YoY sedangkan DPK tercatat tumbuh 5,6% YoY. Transisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung, tercermin dari berlanjutnya penurunan suku bunga deposito dan suku bunga kredit.
Hal.| 3
News Highlights
C
ORPORATEBRMS lunasi utang Credit Suisse Ag senilai USD350 juta
BRMS menargetkan mampu melunasi utangnya sebesar USD350 juta kepada Credit Suisse AG pada November 2016. Pelunasan utang akan berasal dari dana hasil penjualan 24% saham Newmont Nusa Tenggara kepada Amman Mineral International.
BSDE raih dana segar US$ 200 juta dari obligasi
BSDE merampungkan proses penerbitan obligasi USD. Melalui anak usahanya, Global Prime Caputal Pte Ltd (GPC), BSDE mendapatkan dana segar senilai US$ 200 juta dengan mematok kupon 5,5% dan akan jatuh tempo pada tahun 2023.
Kisaran harga rights issue JSMR Rp 3.700-4.500/saham
JSMR akan melakukan rights issue dengan menerbitkan saham baru sebanyak 396,8 juta hingga 482,6 juta lembar saham dan menetapkan harga pelaksanaan pada kisaran Rp 3.700 per saham – Rp 4.500 per saham. Rasio right issue ini adalah 750.000 saham lama berhak memperoleh 43.767-53.230 saham baru. Total dana yang akan diperoleh senilai Rp 1,4 triliun hingga Rp 2,1 triliun yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan proyek jalan tol.
SOBI cari pinjaman US$ 100 juta
Sobi tengah mengajukan pinjaman senilai total US$ 100 juta kepada perusahaan terafiliasinya, PT Cargill Indonesia yang akan digunakan untuk refinancing pinjaman dan tambahan modal kerja. Selain itu, perseroan juga tengah mempersiapkan rencana delisting saham dari BEI.
PTPP jajaki akuisisi PLTG
PTPP melalui anak perusahaannya, PT PP Energi tengah menjajaki akuisisi sebagian kepemlikan pembangkit listrik tenaga gas (PKTG) yang sudah selesai di Sumatera dan Kalimantan. PTPP sendiri menargetkan untuk memperoleh proyek pembangkit listrik berkapasitas 4.000 MW hingga tahun 2020 mendatang.
EMDE Garap Lahan 200ha
EMDE berencana menggarap lahan seluas 200ha di Sentul, Bogor mulai 2018 berupa superblock bernama Megapolitan Sentul City. Pengembangan tahap 1 akan difokuskan untuk perumahan segmen menengah ke atas. Superblok ini nantinya akan mencakup area komersial, perumahan, pusat perbelanjaan dan pusat pendidikan.
MMLP Ekspansi Gudang Rp9,3 triliun
MMLP menargetkan pembangunan gudang modern seluas 500.000m2 rampung dalam 3 tahun ke depan. Ekspansi ini mendapat dukungan dana sebanyak SGD1 miliar atau sekitar Rp9,36 triliun dari perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, Government Investment Corporation (GIC). Untuk tahap awal, perseroan telah memulai pembagunan 3 gudang baru di Bekasi dan Cileungsi yang ditargetkan rampung 2017, dengan luas sewa bersih mencapai 115.000m2 di atas tanah seluas 135.740m2 dengan total investasi Rp800 miliar.
PTPP Catat Kontrak Baru Rp24,3 triliun
PTPP hingga pertengahan 10M16 ini telah mencatatkan kontrak baru Rp24,3 triliun atau 78,39% dari target Rp31 triliun sepanjang tahun ini, yang terdiri dari kontrak PTPP Rp20,8 triliun, dan Rp3,42 triliun sisanya dari anak usahanya yakni PPTO Rp1,45 triiliun, PT PP Pracetak Rp1,62 triliun dean PT PP Peralatan Rp356 miliar. Adapun perseroan menargetkan total pendapatan Rp20,18 triliun dan laba bersih Rp1,04 triliun tahun ini, denga total ekuitas yang diubah dari target awal Rp6 ttriliun menjadi Rp10,42 triliun dengan adanya rights issue yang sebagian besar berasal dari PMN tahun ini.
SMSM Tetapkan DPR minimal 45%
SMSM berkomitmen untuk membayarkan dividen minimal 45% dari total laba bersih setiap tahun termasuk pada 2016. Tahun ini, perseroan telah membayar dividen interim sebanyak 2 kali dengan total Rp122,37 miliar (Rp85/saham), setara dengan 59% total laba bersih 1H16 yang mencapai Rp208 miliar.
JUMAT, 21 OKTOBER 2016
D
AILY
V
IEW
Hal.| 4 SMSM Anggarkan Capex Rp100 miliar tahun depan
Tahun 2017, SMSM menganggarkan capex Rp100 miliar yang akan berasal seluruhnya dari kas internal perseroan. Adapun dana tersebut akan digunakan untuk memperbaharui peralatan produksi, line balancing, otomatisasi dan perawatan berkala alat lainnya di 2 pabrik yang dimiliki perseroan di Kapuk, Jakarta Utara dan Tangerang.
SECTORAL
Laju Kredit Diprediksi 6-7%
OJK memperkirakan angka pertumbuhan kredit industry perbankan tahun ini hanya berkisar 6-7%, jauh dibandingkan dengan proyeksi awal tahun 12-14%, seiring dengan situasi perekonomian global dan domestic serta banyaknya pelunasan yang tidak diimbangi dengan permintaan. Adapun penyaluran kredit pada pihak ketiga hingga 8M16 tercatat Rp4.146,28 triliun, tumbuh 6,82% YoY, namun melambat dibandingkan pertumbuhan 10,44% YoY di 2015. OJK juga menyatakan adanya tekanan pada profitabilitas perbankan, yang salah satunya disebabkan besarnya pencadangan yang diminta OJK kepada bank untuk mengcover rasio kredit bermasalah (NPL).
Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel : (021) 5785 1818 Fax : (021) 5785 1637
RESEARCH TEAM
Theodorus ArielKristian Analyst theodorus.ariel@lautandhana.com (62-21) 5785 1818 ext.2050 Febby Stephanie Analyst febby.stephanie@lautandhana.com (62-21) 5785 1818 ext.2068 Rendy Candra Analyst rendy.candra@lautandhana.com (62-21) 5785 1818 ext.2069 Wijaya Naibaho Support wijaya.naibaho@lautandhana.com (62-21) 5785 1818 ext.2052
BRANCH OFFICE
Pluit Kelapa Gading
Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B No. 7
Jakarta 14440 Jakarta Utara 14240 Tel : +6221 6667 5345 Tel : +6221 4585 6402 Fax : +6221 6667 5234 Fax : +6221 4587 3961
Bandung Puri
Komplek Paskal Hyper Square Blok C No. 15 Rukan Grand Taman Aries Niaga Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Jl. Taman Aries – Kembangan Blok G 1 No. 1 I
Bandung 40181 Jakarta Barat 11620 Tel : +6222 8606 1027 Tel : +6221 2931 9515 Fax : +6222 8606 0684 Fax : +6221 2931 9516
Medan Surabaya
Jalan Cut Mutia No.15B Jl. Diponegoro 48D-E
Medan 20152 Surabaya 60264
Tel : +6261 451 8855 Tel : +6231 562 2555 Fax : +6261 451 1833 Fax : +6231 567 1398
Medan
Kampus STMIK-STIE MIKROSKILL Jl. Thamrin No. 140
Medan 20152
DISCLAIMER
This report has been prepared by PT. Lautandhana Securindo on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lautandhana Securindo.
While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lautandhana Securindo makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT. Lautandhana Securindo who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT Lautandhana Securindo nor any officer or employee of PT Lautandhana Securindo accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT Lautandhana Securindo and/or persons connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based, before publication.
