• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setelah Garis Finish

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Setelah Garis Finish"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

Setelah Garis Finish

Dalam beberapa pertandingan Olimpiade seringkali ada seorang atlet yang ceroboh dan mengakibatkan hasil yang fatal. Kemenangan yang sudah didepan mata sirna hanya karena kepuasan diri sesaat yang membutakan konsentrasi. Ada beberapa kejadian dimana pelari dan atlet balap sepeda melakukan selebrasi sebelum garis finish dilewati.

Selebrasi itu mengakibatkan mereka kehilangan konsentrasi dan keseimbangan. Akibatnya lawan yang mengejar dibelakang dapat merebut posisi pertama dengan mudah. Kejadian itu dapat menjadi contoh hidup bagaimana seringkali kita ceroboh untuk menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik. Padahal hasil memuaskan dan tidak terbayarkan akan kita raih jika saja kita mau tekun untuk menyelesaikan dengan baik.

Banyak dari kita lupa bahwa usaha dan perjuangan harus dilakukan bukan saja saat sebelum garis finish, namun setelah garis finish pun konsentrasi dan perjuangan kita harus terus dilakukan.perjuangan untuk mempersiapkan pertandingan selanjutnya. Belajar dari pertandingan saat ini dan menjadikannya kekuatan untuk pertandingan nantinya.

Keyakinan, persiapan dan proses selalu kita lakukan secara maksimal sebelum garis finish. Segala kemampuan kita kerahkan untuk mencapai garis tersebut. Namun sadarkah kita, bahwa sebelum garis finish itu kita lewati, belum ada pertandingan yang selesai? Karena itu lewatilah dulu garis finish itu. Setelah garis finish, baru kita dapat menyadari dan belajar dari apa yang telah kita lakukan selama pertandingan tersebut. Hanya seorang pemenang sejati yang akan mendapatkan makna sesungguhnya dari memenangkan pertandingan. Yaitu menyelesaikan pertandingan dengan baik dengan keyakinan setelah garis finish. Selamat mengejar “setelah garis finish”,

(2)

saudara!

Sumber: jawaban.com

Meraih Keberhasilan Bersama

Yesus

“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya. Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.” 2 Tawarikh 26:4-5

Uzia diangkat menjadi raja Yehuda pada saat berumur enam belas tahun. Dan ia memerintah selama lima puluh dua tahun lamanya di Yerusalem. Tuhan menyertai dia dan membuat segala usahanya menjadi berhasil.

Lima puluh dua tahun bukan merupakan waktu yang sebentar. Pada waktu itu, tidak banyak orang yang bisa menjadi raja dan memerintah cukup lama. Tetapi Uzia melakukannya sejak ia masih muda.

Banyak orang yang merasa bahwa mereka tidak cukup pengalaman dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepada mereka. Mereka merasa tidak mempunyai cukup keahlian, pengetahuan, ketrampilan, kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan masih banyak lagi alasan.

Tidak sedikit juga yang menolak tugas-tugas baru yang diberikan kepada mereka, karena merasa tidak percaya diri dalam menjalankan tanggung jawab yang lebih besar.

(3)

Uzia menerima tanggung jawab yang besar pada usia yang masih belia. Tetapi dia tidak takut dan gentar dalam menerima dan menjalankan tugas baru tersebut. Dan kita dapat melihat bahwa dia berhasil memerintah dalam waktu yang cukup lama.

Apa yang menjadi kunci keberhasilan Uzia selama menjadi raja? 1. Melakukan apa yang benar di mata Tuhan

“Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN” 2 Tawarikh 26:4a Uzia hanya perlu melakukan hal yang benar di mata Tuhan. Dia tidak melihat umurnya sebagai suatu kekurangan. Tetapi dia tetap fokus melakukan apa yang harus dilakukan, yaitu kebenaran. Dengan demikian, Tuhan senantiasa menyertai setiap langkah hidupnya. Musuh-musuh dapat dikalahkan dengan mudah, bahkan mereka gentar terhadap Uzia.

Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.” Yosua 1:8

Renungkanlah Firman Tuhan setiap hari, maka kita akan tahu apa yang benar dan berkenan di hadapan Tuhan dan apa yang tidak berkenan di hadapanNya. Lakukanlah apa yang berkenan bagi Tuhan, maka Dia akan menyertai setiap langkah hidup kita. Dia akan memberi kita hikmat, sehingga kita dapat mengambil keputusan yang tepat di saat-saat yang genting. Dia akan memberikan kita keberanian, sehingga kita dapat melangkah dengan iman untuk meraih keberhasilan. Dan Dia akan memberikan kita keberuntungan, sehingga kita dapat senantiasa berhasil dalam setiap tindakan kita.

(4)

2. Mencari Tuhan

“Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah.” 2 Tawarikh 26:5a

Uzia senantiasa mencari Tuhan pada masa pemerintahannya, dan dia belajar untuk takut akan Tuhan. Tuhan menjadi fokus hidupnya selama dia memerintah. Dia mengutamakan Tuhan dalam tiap langkahnya. Dia mengerti bahwa dengan mencari Tuhan, maka dia akan menemukan sumber dari segala hikmat yang pernah ada di muka bumi ini.

Uzia mendapatkan hikmat, kebijaksanaan dan pengetahuan yang dia perlukan untuk memerintah sebagai raja. Semuanya itu dia peroleh dengan cara mencari Tuhan.

“Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan.” Amsal 1:7

“untuk mengetahui hikmat dan didikan, untuk mengerti kata-kata yang bermakna, untuk menerima didikan yang menjadikan pandai, serta kebenaran, keadilan dan kejujuran, untuk memberikan kecerdasan kepada orang yang tak berpengalaman, dan pengetahuan serta kebijaksanaan kepada orang muda–

baiklah orang bijak mendengar dan menambah ilmu dan baiklah orang yang berpengertian memperoleh bahan pertimbangan– untuk mengerti amsal dan ibarat, perkataan dan teka-teki orang bijak.” Amsal 1:2-6

Kita mungkin tidak memiliki cukup pengetahuan, pengalaman dan kepandaian untuk melakukan suatu tanggung jawab yang besar yang ada di depan kita. Tetapi ketika kita rajin mencari wajah Tuhan, maka Tuhan akan memberikan hikmat dari segala hikmat yang membuat kita dapat menjalankan dan menyelesaikan pekerjaan yang besar.

Tiada yang mustahil bagi Tuhan, Dia akan bekerja di dalam hidup kita, sehingga kita akan sanggup melakukan

(5)

pekerjaan-pekerjaan yang besar. Jangan takut atas apa yang sedang kita hadapi. Carilah wajah Tuhan, maka Dia akan memberikan keberhasilan bagi tiap langkah hidup kita.

Lakukanlah apa yang benar di mata Tuhan dan carilah Tuhan selama Ia masih berkenan ditemui. Maka kita akan melihat banyak pintu-pintu yang dibukakan bagi jalan kita. Kita akan melihat keberhasilan demi keberhasilan di dalam hidup kita. Apa yang kelihatannya mustahil bagi manusia, Tuhan akan membuat menjadi mungkin di dalam hidup kita. Raihlah keberhasilan bersama dengan Tuhan. Haleluya!

“Maka engkau akan berhasil, jika engkau melakukan dengan setia ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum yang diperintahkan TUHAN kepada Musa untuk orang Israel. Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan janganlah tawar hati.” 1 Tawarikh 22:13

Sebuah Pensil

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat .

“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?” Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, “Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.” “Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti” ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada

(6)

yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. “Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya.” Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, “Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini.” “Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini.” Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

“Kualitas pertama, pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya” .

“Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik“.

“Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar“..

“Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu“.

“Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau

(7)

apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”.

(by Paulo Coelho)

– S e e m o r e a t : http://artikelkristen.com/sebuah-pensil.html#sthash.vcPNmYqg.d puf

Ada pelangi di balik hujan

Hidup manusia di dunia ini tidak selalu penuh dengan kebahagiaan, kesuksesan, keindahan, akan tetapi ada kalanya kehidupan manusia seperti roda yang berputar , mengalami penderitaan, kesedihan, kegagalan, dan lainnya. Pada intinya tidak selalu ada sukacita dalam hidup dan ada kalanya masalah datang dalam hidup manusia.

Tokoh-tokoh Alkitab juga tidak selalu dijanjikan dengan keindahan, kebahagiaan, akan tetapi ada kalanya mereka harus menghadapi masalah terlebih dahulu, ujian barulah mereka mendapat kelegaan. Kita lihat Hana, ibu Samuel, dalam perjalanan hidupnya tidak selalu dia mengalami sukacita dalam hidupnya, kita lihat dari kehidupan keluarganya, dia tidak mengalami keindahan dalam keluarganya, dia malahan mengalami sakit hati,dimana ia dimadu, dan dihina oleh madunya karena ia mandul. ( I Sam 1:6). Kesakitan hatinya tidak membuat dirinya jauh dari Tuhan. Kesakithatian Hana justru membuat Hana makin dekat dengan Tuhan. Dia tidak mencari orang terdekat untuk share masalahnya. Langkah pertama yang dia lakukan adalah Hana berdoa kepada Tuhan dan menangis dengan tersedu-sedu ( I Sam 1: 9-10) bahkan karena pedihnya di hatinya Hana, tidak

(8)

berkata-kata dalam doanya akan tetapi dia hanya bibirnya yang bergerak tapi tidak terdengar suaranya.

Akan tetapi Allah tidak tidur. Allah tahu kesedihannya dan setelah itu, Allah memberikan kepadanya seorang anak laki-laki sesuai kerinduannya dan Hana juga tidak melupakan janjinya. Hana tetap merawat Samuel dengan baik dan setelah Samuel disapih ia memberikan anaknya untuk melayani Tuhan.

Hidup manusia tidak selalu ada penderitaan, ada tagngisan air mata saja akan tetapi ada pelangi di balik hujan. Tuhan tidak memberikan ujian kepada kita yang membuat kita tidak sanggup untuk menanggung ujian itu. ( I kor 10:13). Bahkan dalam Roma 8:28 dikatakan, ” Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Allah.” Memasuki tahun baru 2013, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di depan kita, kita juga mungkin tidak tahu sampai berapa lama kita diberikan hidup, kita juga tidak tahu apa penderitaan , sakit, kesedihan yang akan kita alami di tahun baru ini akan tetapi kita harus lihat seburuk-buruknya masalah, sesakit-sakitya kita akan tetapi ada pelangi di balik hujan . Amin. Tuhan memberkati kita semua.

S u m b e r

: http://artikelkristen.com/ada-pelangi-di-balik-hujan.html

MTPJ 3 - 9 Agustus 2014

TEMA BULANAN: “Berdemokrasi Dalam Ekonomi Yang Berkeadilan” TEMA MINGGUAN: “Etika Pelaku Ekonomi”

(9)

ALASAN PEMILIHAN TEMA

Ekonomi dan bisnis sering dipandang sebagai sesuatu yang tidak boleh disentuh oleh orang-orang percaya (Gereja), sebab ekonomi dan bisnis adalah kotor dan kurang pantas bagi orang jujur, saleh dan bermoral. Padahal untuk bertahan hidup, apalagi mengembangkan hidup, setiap manusia pasti melakukan aktivitas ekonomi. Pemenuhan kebutuhan hidup, seperti sandang, pangan dan papan, harus ditempuh melalui kerja-kerja ekonomi tanpa harus mengabaikan etika. Pada kenyataannya manusia kerapkali melakukan kegiatan ekonomi yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan yang pada gilirannya, merugikan orang lain. Contohnya praktek monopoli dagang dan praktek-praktek bisnis tidak etis lainnya.

Gereja terpanggil dan bertanggungjawab untuk memberi nilai-nilai iman dalam praktek ekonomi dan bisnis. Sebab salah satu tugas gereja adalah melengkapi warga gereja yang juga adalah pelaku-pelaku ekonomi. Sehingga memiliki sikap moral dan tanggungjawab etis atas karunia dan potensi yang dimiliki untuk kesejahteraan dan kesentosaan banyak orang.

PEMBAHASAN TEMATIS

Pembahasan Teks Alkitab (Exegese)

Filipi adalah kota pertama di bagian Makedonia, suatu kota perantauan orang Roma (Kis. 16:12). Jemaat di Filipi adalah yang pertama di Eropa dan didirikan oleh Paulus, Silas, Timotius dan Lukas dalam perjalanan penginjilan Paulus yang kedua pada tahun 49-51M. Paulus mengadakan penginjilan biasanya dengan mencari tempat berkumpul orang-orang seperti pasar, tempat ibadah ataupun rumah-rumah tertentu. Di Filipi ini, rupanya agak sulit ditemukan tempat Ibadah orang Yahudi (Sinagoge), sebab kota Filipi bersuasana Romawi. Filipi boleh dikatakan kota Romawi yang sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan adat istiadat Romawi. Orang Romawi di kota itu menganggap

(10)

orang Yahudi di Filipi sebagai kelompok minoritas dan hina sehingga mereka tidak diizinkan untuk membangun sinagoge. Karena itu, setelah menyusuri sungai, yang Paulus temui hanyalah sebuah tempat sembahyang, yaitu sebuah rumah yang digunakan oleh orang Yahudi untuk berkumpul. Di tempat sembahyang yang disebut “Proseuche” inilah pertama-tama Paulus bertemu dengan beberapa wanita Yahudi dan salah seorang diantaranya adalah perempuan bernama Lidia, yang berasal dari Tiatira, yaitu sebuah kota Asia kecil di daerah Lidia. Tiatira dan seluruh Lidia terkenal oleh pembuatan bahan celup ungu dari siput ungu, yang dengannya itu kain wol dicat secara indah sekali. Kain ungu harganya sangat mahal sehingga tidak heran kalau hanya dipakai oleh orang kaya dan bangsawan. Sebagai orang yang berasal dari daerah penghasil kain ungu maka tidak salah kalau Lidia yang adalah pedagang (pebisnis) dan penjual kain tersebut. Maka dapat dipastikan juga bahwa dia adalah orang kaya dan terpandang. Dia dibaptis bersama seisi rumahnya termasuk para budaknya. Setelah dibaptis, Lidia meminta Paulus dan Silas untuk menumpang di rumahnya (ay.15) Inilah cikal-bakal jemaat Filipi. Jemaat di Filipi, seperti semua jemaat lain di Perjanjian Baru, terdiri dari orang-orang kudus yang dipimpin oleh para penilik jemaat (para penatua) dan diaken. Setelah itu, Paulus juga mengunjungi Filipi dalam perjalanannya yang ketiga (Kis. 20:1-6).

Kehadiran Paulus di Filipi bukan saja diterima dengan sukacita iman seperti yang dilakukan oleh Lidia, tapi juga harus berhadapan dengan tantangan dari seorang perempuan lain, seorang perempuan yang mempunyai roh tenung (Yun. Pythoon; menjadi nama seekor naga, nama ini juga digunakan untuk roh-roh peramal masa depan). Kemampuan dari perempuan ini rupanya dimanfaatkan untuk hal-hal yang tidak baik. Tuan-tuannya memanfaatkannya ini untuk mencari uang dan kesuksesan besar. (ay. 16). Berbeda dengan Lidia yang digambarkan sebagai perempuan kaya (kemampuan secara ekonomi) ulet, rajin dan memiliki jaringan usaha/bisnis yang luar biasa bahkan berkedudukan tinggi serta yang beribadah kepada Allah (ay.

(11)

14). Perempuan yang lain ini justru sebaliknya, yaitu seorang budak, miskin dan memiliki roh tenung. Bahkan dimanfaatkan oleh orang lain untuk kepentingan dan keuntungan mereka semata.

Amsal 10:15-16, Materi pengajarannya tidak dapat dilepaskan dari Amsal 10:1-32, yang bersifat teknis dan praktis, didasarkan pada pengalaman sehari-hari, berguna untuk mencapai keberhasilan hidup individual dan kesejahteraan masyarakat. Misalnya kerajinan yang dibanding kan dengan kemalasan di musim panen. Pengajaran-pengajarannya adalah juga gambaran dari kehidupan pertanian, yaitu kehidupan masyarakat petani desa atau kota yang biasa. Masyarakat ini pada umumya menginginkan kemakmuran yang lebih, tetapi menolak untuk memperkaya diri dengan tidak bermoral, antara lain dengan menindas golongan lemah.

Pokok pikiran pasal ini (10:1-32) adalah bahwa kondisi kehidupan material seseorang ditentukan oleh sikap dan perilakunya, tetapi sikap dan perilaku seseorang ditentukan dirinya sendiri. Konsep sebab akibat sepertinya sangat jelas di sini. Diungkapkan bahwa pengetahuan, kebaikan, kerajinan akan mendatangkan kekayaan dan kesejahteraan; sebaliknya kebodohan, kejahatan, kemalasan akan mengakibatkan kemiskinan dan kesusahan.

Khususnya ayat 15,16 pengajaran yang muncul adalah refleksi dari realita yang terjadi pada umumnya dalam kehidupan orang kaya dan orang miskin ditengah-tengah masyarakat Israel kuno. Harta orang kaya adalah kotanya yang kuat. Kekayaan bagaikan kota berbenteng tebal dan kuat, yang dapat memberikan perlindungan dari semua bahaya dan penyakit. Kekayaan menjadi jaminan dalam menghadapi kehidupan yang berubah-ubah dan segala kemalangan.

Dalam konteks ini harta dan kekayaan menjadi tolak ukur kehidupan yang nyaman, kebutuhan-kebutuhan dapat dipenuhi. Sebaliknya kemelaratan dan kemiskinan membuat orang binasa.

(12)

Meskipun nampaknya ada perbandingan antara kekayaan dan kemiskinan, tidak berarti orang kaya dijunjung tinggi dan orang miskin direndahkan. Bekerja keras dan mengumpulkan harta bagian dari pengajaran ini (ay.4) tetapi juga disadari ada orang yang menjadi kaya dengan cara jahat, dan hal itu dicela (ay.2). Bukan tidak disadari bahaya moral dari kekayaan, tetapi barangkali manfaat harta, nilai uang bahkan problem kemiskinan adalah sasaran pengajaran juga. Kemiskinan tak diingini dan kekayaan tak dihindari. Selanjut nya pekerjaan menjadi ukuran lainnya juga, sebab orang benar akan bekerja dengan benar berdasarkan prinsip kebenaran dan keadilan.

Konsekwensinya bahwa penghasilan orang benar dari pekerjaan yang benar. Orang benar tidak akan melakukan pekerjaan yang bertentangan dengan iman percayanya, merugikan orang lain dan membahayakan posisinya. Pengajaran cara menggunakan penghasilan dengan benar. Menggunakan hasil dengan benar akan membawa seseorang pada kehidupan dengan umur panjang dan kebahagiaan di bumi ini. Sebaliknya kebinasaan menanti, bagi mereka yang melakukan pekerjaan jahat, dan menggunakan hasilnya untuk kejahatan.

Makna dan Implikasi Firman

Kehidupan di era sekarang ini, telah membuka ruang terjadinya kompetisi (persaingan) di bidang ekonomi. Dinamika kehidupan bergerak begitu cepat sehingga mereka yang lambat otomatis pasti akan ketinggalan. Meningkatnya kebutuhan hidup merangsang manusia untuk melakukan apa saja untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Panggilan terhadap orang percaya adalah untuk menjadi pelaku ekonomi yang bijaksana. Lidia seorang perempuan penjual kain ungu, adalah seorang pelaku ekonomi dan bisnis, yang memberi dirinya bukan saja untuk dunia usaha tetapi juga menjadi pelaku firman. Ia memberi ruang bagi kehadiran Allah dalam

(13)

hidupnya, bahkan fasilitas yang dimilikinya (rumah) untuk menjadi sarana pelayanan.

Tak jarang kita juga menemukan bahwa ada orang yang juga mempergunakan orang lain untuk kepentingan dan keuntungan pribadi dan kelompok serta golongan semata. Mereka tidak segan-segan menggunakan berbagai macam cara untuk mencapai tujuan. Termasuk penipuan, monopoli, korupsi dan bertindak tidak adil terhadap sesama. Kekayaaan dan harta dicari dengan mengorbankan orang lain.

Allah menghendaki orang-orang percaya berhasil dan sukses dengan cara-cara yang sehat dan beriman. Allah tidak menghendaki manusia melakukan pekerjaan untuk memuas- kan kebutuhannya dengan cara-cara yang licik, ruci dan dibalut kemunafikan. Semua itu hanya akan mengantar mereka pada kebinasaan, kemelaratan dan hukuman. Muliakanlah Tuhan dengan hartamu.

PERTANYAAN DISKUSI

1. Bagaimana saudara memahami perikop Kisah Para Rasul 16:13-18 dan Amsal 10:15-16 bacaan ini dalam hubungan dengan etika pelaku ekonomi?

2. Bagaimana kiat kita menempatkan diri sebagai pelaku usaha yang diterangi Firman?

NAS PEMBIMBING: Efesus 4:28 POKOK-POKOK DOA

Untuk Warga gereja yang menggeluti dunia usaha Kepedulian gereja terhadap orang-orang miskin

(14)

TATA IBADAH YANG DIUSULKAN: HARI MINGGU BENTUK I NYANYIAN YANG DIUSULKAN:

Nyanyian Persiapan : NNBT No. 2

Sesudah Nas Pembimbing : NNBT No. 26 Pengakuan Dosa : NNBT No. 11

Berita Anugerah Allah : NNBT No. 9 Pengakuan Iman : KJ No. 242

Hukum Tuhan : NNBT No.24 Persembahan : NNBT No.15 Penutup : NNBT No.28:1,4 ATRIBUT YANG DIGUNAKAN:

Warna dasar hijau dengan simbol salib dan perahu di atas gelombang.

Referensi

Dokumen terkait

Prinsip syariah sebagai dasar operasional bank syariah diartikan sebagai aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk jasa

Kristen Indonesia Raya Hankam , Jl Raya Hankam No. 45 Pondok Melati - Bekasi Majelis Jemaat GKI Gunung Sahari beserta segenap anggota jemaat menyampaikan selamat kepada

Ketika kita mengenal Tuhan lebih dalam, segala keputusan yang kita ambil tidak akan melenceng dari apa yang Tuhan kehendaki dan kita akan menyenangkan hatiNya.. Secara kesuluruhan

Perlakuan panjang entres 3 cm adalah perlakuan yang memberikan pengaruh yang rendah pada persentase sambung hidup (yaitu 92%), peubah jumlah tunas, panjang tunas,

Hasil Pengamatan komponen produksi terlihat bahwa perlakuan cekaman kekeringan berpengaruh terhadap biomas khususnya berat segar daun Moringa Oleifera (L) dari empat

Dengan demikian faktor-faktor di daerah tujuan yang dinilai bisa menjadi faktor penarik bagi terjadinya mobilitas penduduk perempuan ke luar desa cenderung memiliki kekuatan

Tujuan utama program bersama ini adalah untuk membantu memperkuat kapasitas kelembagaan agar dapat meningkatkan mata pencarian produktif dan berkelanjutan serta

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah memberikan segala hikmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul