• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KINERJA BARISTAND INDUSTRI SURABAYA TAHUN 2014"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KINERJA

BARISTAND INDUSTRI SURABAYA

TAHUN 2014

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI

BALAI RISET DAN STANDARDISASI INDUSTRI SURABAYA

Jl. Jagir Wonokromo No. 360 Surabaya, Telp. (031) 8410054 Fax (031) 8410480

(2)

i

Rencana Kinerja Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya (Baristand Industri Surabaya) Tahun 2014 disusun dalam rangka penjabaran dari Rencana Strategis Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya Tahun 2010-2014 yang merupakan reposisi kompetensi inti yang diarahkan pada bidang elektronika dan telematika.

Namun demikian, karena saat ini masih merupakan masa-masa transisi, maka khususnya untuk bidang telematika masih belum banyak dilakukan. Hal ini, dikarenakan sarana-sarana pendukungnya baik sumber daya manusia maupun fasilitas laboratoriumnya masih dalam tahap pengembangan. Sementara itu, kegiatan-kegiatan litbang dan pengujian teknis dengan teknologi kimia masih kami lakukan, walaupun tidak dominan.

Penyusunan Rencana Kinerja (Renkin) Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 dimaksudkan untuk memberikan arah dan pedoman kerja bagi aparat di lingkungan Baristand Industri Surabaya selama Tahun Anggaran 2014. Selain itu, Rencana Kinerja juga dapat digunakan sebagai sarana untuk mengharmonisasikan program secara komprehensif sehingga mampu mendukung kebijakan pembangunan industri nasional, khususnya kebijakan industri nasional elektronika dan telematika. Rencana Kinerja memuat perkembangan pembangunan industri, kegiatan dan indikator kinerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya.

Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 diharapkan akan mampu meningkatkan sinergi dan keterkendalian perencanaan program kerja yang ada dalam rangka mencapai kinerja yang tinggi sebagaimana yang digariskan pada indikator kinerja dari masing-masing program kerja, sehingga tujuan dan sasaran organisasi pada akhirnya dapat dicapai sebagaimana yang diharapkan

Surabaya, 22 Pebruari 2013

Kepala

(3)

ii

Hal Kata Pengantar.………... i Daftar Isi ... Daftar Tabel ... Daftar Lampiran ... ii iii iv BAB I PENDAHULUAN……….……….. A. Latar Belakang ... B. Maksud dan Tujuan ... C. Tugas Pokok dan Fungsi... D. Ruang Lingkup ... 1 1 1 2 3

BAB II PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI ... A. Hasil – Hasil Pembangunan ... B. Arah Pembangunan ...

4 4 10

BAB III RENCANA KINERJA... A. Sasaran ... B. Indikator Kinerja ... 13 13 15 BAB IV PENUTUP... 22 LAMPIRAN

(4)

iii

Hal

Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Penelitian dan Rancang Bangun

Perekayasaan Industri Selama Periode Tahun 2009 – 2013

4

Tabel 2.2 Perkembangan Artikel Litbang Selama Tahun 2009 – 2013 6

Tabel 2.3 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengujian Selama Periode Tahun

2009 – 2013

9

Tabel 2.4 Perkembangan Hasil Kegiatan Sertifikasi Produk Selama Periode

Tahun 2009 – 2013

9

Tabel 2.5 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengambilan Contoh Uji Selama

Periode Tahun 2010 – 2013

10

(5)

iv

Lampiran 1 Formulir Rencana Kinerja Tahun 2014

Lampiran 2 Kegiatan Riset dan RBPI 2009 – 2013

Lampiran 3 Artikel Litbang Tahun 2009 – 2012

Lampiran 4 Ruang Lingkup Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi Baristand Industri

Surabaya sampai dengan 31 Desember 2012

Lampiran 5 Ruang Lingkup Sertifikasi LS Pro Baristand Industri Surabaya sampai

(6)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perekonomian dunia telah menuju kearah era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi. Industri Elektronika dan Telematika (Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika) menjadi pilar utama dalam pertumbuhan sektor-sektor perekonomian di berbagai negara. Termasuk di Indonesia, kebijakan pembangunan industri nasional yang menetapkan industri elektronika dan telematika sebagai salah satu industri prioritas. Untuk mewujudkan industri yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor serta meningkatkan kompetensi sumber daya manusia industri elektronika dan telematika yang tangguh dalam menghadapi pasar global, maka peranan lembaga litbang mutlak sangat diperlukan.

Seiring dengan perspektif industri elektronika dan telematika tersebut diatas serta sesuai dengan arahan pimpinan pusat, Balai Riset dan Standarisasi Industri Surabaya mengembangkan diri menuju tugas pokok dan fungsi yang lebih besar dan sektoral yaitu dengan kompetensi inti bidang elektronika dan telematika.

Dalam upaya memenuhi perspektif industri elektronika dan telematika, Baristand Industri Surabaya telah menyusun Rencana Strategi Usaha ( RSU ) tahun 2010 – 2014. Implementasi strategi ini diwujudkan dalam bentuk :

a. Mengkonsolidasi laboratorium yang ada menjadi laboratorium penelitian dan

pengembangan serta laboratorium pengujian bahan baku, komponen dan produk elektronika dan telematika.

b. Memprioritaskan peralatan pengujian bahan baku, komponen dan produk sesuai dengan kebutuhan industri nasional yang sudah berkembang.

c. Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan serta rancang bangun perekayasaan sesuai kebutuhan teknologi dari industri.

d. Memprioritas investasi pada pengembangan sumber daya manusia yang memiliki spesialisasi dan kompetensi inti.

e. Mengembangkan jaringan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat industri dan perguruan tinggi.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan Tujuan dari penyusunan Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya Tahun 2014 ini adalah :

1. Sebagai pedoman para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

(7)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

2

2. Sebagai sarana untuk melaksanakan keterpaduan pelaksanaan program dengan unit kerja lainnya, dalam rangka mewujudkan sinergi antara unit kerja melalui koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

3. Sebagai acuan bagi para pejabat didalam mengukur, menganalisis, mengharmonisasikan pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun 2014, sehingga diharapkan akan mampu mendukung pencapaian tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri. Baristand Industri Surabaya memiliki tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, kerjasama, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi, dan pengembangan kompetensi industri elektronika telematika sesuai kebijakan teknis. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Baristand Industri Surabaya menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penelitian dan pengembangan teknologi industri di bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk serta penanggulangan pencemaran industri.

2. Penyusunan program dan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang.

3. Perumusan dan penerapan standart, pengujian dan sertiifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk.

4. Pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil riset/penelitian dan pengembangan.

5. Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan.Pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan Baristand Industri serta pengelolaan perpustakaan.

Selanjutnya untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi diatas, maka Organisasi Baristand Industri Surabaya terdiri atas :

a. Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian, keuangan, inventarisasi barang milik negara, tata persuratan, perlengkapan, kearsipan, rumah tangga, koordinasi penyusunan bahan rencana dan program, penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan, serta pengelolaan perpustakaan.

b. Seksi Teknologi Industri, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penelitian dan pengembangan teknologi industri bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk, serta penanggulangan pencemaran industri.

(8)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

3

c. Seksi Program dan Pengembangan Kompetensi, mempunyai tugas melakukan pengembangan kompetensi di bidang jasa riset/litbang, penyusunan program dan penyelenggaran kegiatan bimbingan teknis kepada dunia industri.

d. Seksi Standardisasi dan Sertifikasi, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan dan penerapan standar, pengujian dan sertifikasi dalam bidang bahan baku, bahan penolong, proses, peralatan/mesin, dan hasil produk.

e. Seksi Pengembangan Jasa Teknik, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

pemasaran, kerjasama, promosi, pelayanan informasi, penyebarluasan dan

pendayagunaan hasil penelitian dan pengembangannya.

D. RUANG LINGKUP

Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya merupakan bagian dari Rencana Kinerja Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri yang ruang lingkupnya mencakup: pembangunan industri berupa hasil – hasil pembangunan dan arah pembangunan, serta rencana kinerja yang mencakup sasaran dan indikator kinerja selama kurun waktu 1 (satu) tahun, yaitu per 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2014 yang disusun berdasarkan tugas pokok dan fungsi Baristand Industri Surabaya.

(9)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

4

BAB II

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INDUSTRI

A. HASIL – HASIL PEMBANGUNAN

Sebagaimana yang telah tercantum dalam Rencana Strategis 2010-2014, kompetensi yang dipilih untuk menjadi fokus penanganan Baristand Industri Surabaya adalah bidang elektronika dan telematika. Baristand Industri Surabaya merencanakan kegiatan yang diuraikan berdasarkan progam untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program - program yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika

Program ini meliputi kegiatan Riset dan Rancang Bangun Perekayasaan Industri (RBPI) dalam memperkuat fokus dan klaster industri serta kompetensi daerah. Kegiatan riset ini diarahkan untuk pemanfaatan hasil riset dan RBPI pada industri. Selama periode 5 (lima) tahun ini, Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Perkembangan jumlah hasil riset sebanyak 41 judul yang terdiri dari 39 judul penelitian dan 2 judul rancang bangun. Rincian selengkapnya mengenai detil kegiatan litbang dan rancang bangun selama tahun 2009-2013 dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Riset dan Rancang Bangun Perekayasaan Industri Selama Periode Tahun 2009-2013

No. Tahun Riset Rancang Bangun Perekayasaan

Indusri 1. 2009 5 2 2. 2010 8 - 3. 2011 8 - 4. 2012 9 - 5. 2013 11 -

Sumber Inti : Lampiran 2 (diolah)

b. Pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika

Dalam rangka mendukung program pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika. Kegiatan yang dilaksanakan adalah rintisan pendidikan gelar S2 dan pengembangan kompetensi berupa diklat teknis maupun fungsional dan penerbitan karya tulis ilmiah. Pelaksanaan kegiatan rintisan pendidikan dan diklat selama tahun 2009-2013 dalam menunjang program ini diantaranya :

(10)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

5

1. Tahun 2009

Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2008 dan pemberian beasiswa baru kepada 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Elektro Bidang Keahlian Teknik Sistem Pengaturan dan Sistem Informasi. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat berskala internasional di Yokohama, Jepang mengenai konservasi energi untuk sektor industri sebanyak 1 pegawai dan pelatihan pengujian produk elektronika dan pemahaman tentang National Certification Body (NCB) serta prosedur-prosedurnya di Singapura sebanyal 2 pegawai. Diklat pengujian Komponen Audio Video & Househole Appliances sebanyak 1 pegawai. Magang Tenaga Telematika dan Elektronika telah diikutkan 4 pegawai untuk pelatihan magang bidang telematika di Fakultas Teknik Elektro ITS Surabaya.

2. Tahun 2010

Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2009 sebanyak 2 pegawai dan pemberian beasiswa baru kepada 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Elektro Bidang Telematika dan Teknik Fisika Material. Beasiswa S3 didapatkan dari pembiayaan BPKIMI sebanyak 1 pegawai untuk melanjutkan studi S3 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Teknik Mesin. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat fungsional peneliti sebanyak 1 pegawai dan diklat teknis yaitu diklat pengujian elektronika dan RoHS sebanyak 3 pegawai, On The Job Training of Household Appliances Safety Testing According to SNI/IEC dan Pelatihan Ketidakpastian Pengukuran dalam Pengujian sesuai IEC Guide 123 sebanyak 7 pegawai.

3. Tahun 2011

Rintisan pendidikan gelar yaitu kelanjutan pemberian beasiswa S2 di tahun 2010 sebanyak 2 pegawai. Beasiswa S2 juga didapatkan dari pembiayaan Kementerian Komunikasi dan Informasi sebanyak 2 pegawai untuk melanjutkan studi S2 di Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya Jurusan Telematika. Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada diklat teknis yaitu pelatihan publikasi ilmiah era digital sebanyak 3 pegawai, diklat pengujian HOUS dan LITE sebanyak 2 pegawai, Training of Flat Panel Display and Digital Video Multimedia di Seoul, Korea sebanyak 1 pegawai dan Pelatihan IECEE CB Scheme dari Dispatch Expert JICA di Bandung sebanyak 2 pegawai.

4. Tahun 2012

Pengembangan kompetensi yaitu keikutsertaan pada mengikuti diklat fungsional peneliti sebanyak 2 pegawai dan diklat teknis yaitu diklat pengujian konsumsi energy BRESL sebanyak 3 pegawai, diklat pengujian audio video sebanyak 1 pegawai, diklat pengujian audio video TRON sebanyak 1 pegawai, technical consulting for IECEE-CB scheme implementation sebanyak 8 pegawai, Pelatihan pengoperasian alat impulse generator, programmable power source sebanyak 10 pegawai dan pelatihan kalibrasi kelistrikan sebanyak 16 pegawai.

(11)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

6

5. Tahun 2013

Pengembangan kompetensi berupa mengikuti diklat fungsional peneliti sebanyak 2 pegawai dan diklat teknis yaitu pelatihan elektronika (inhouse training) yang diikuti sebanyak 16 pegawai.

Penerbitan majalah riset yang merupakan media publikasi karya tulis ilmiah dimaksudkan juga untuk mendukung program pengembangan SDM kompetensi. Rincian selengkapnya mengenai detil kegiatan artikel litbang selama tahun 2009-2013 dapat dilihat pada Lampiran 3. Perkembangan artikel litbang selama tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel dibawah ini

Tabel 2.2 Perkembangan Artikel Litbang Selama Tahun 2009-2013

No. Tahun Jumlah Artikel Litbang

1. 2009 13

2. 2010 29

3. 2011 25

4. 2012 15

5. 2013 14

Sumber inti : Lampiran 4 (diolah)

c. Peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri

Selama periode tahun 2009-2013 Baristand Industri Surabaya telah melakukan kegiatan pemasaran jasa teknis yang bertujuan untuk memasyarakatkan hasil litbang (riset). Untuk memasyarakatkan hasil litbang tersebut maka diadakan diseminasi hasil litbang, pameran teknologi, bussiness gathering dan sosialisasi kegiatan balai melalui media website dan penyebaran profil balai.

1. Tahun 2009

Penyelenggaraan diseminasi hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti diantaranya Pameran PPI di Jakarta International Expo Kemayoran dan Pameran Teknologi dan Hasil Litbang Industri Balai Besar dan Baristand di Plasa Pameran Industri, Departemen Perindustrian.

2. Tahun 2010

Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia usaha. Selain itu dilakukan kegiatan Road show di beberapa kota di Jawa Timur, diantaranya Blitar dan Magetan. Kegiatan pameran yang diikuti diantaranya Pameran / Gelar Teknologi

(12)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

7

Tepat Guna XII di Yogjakarta dan Pameran Hasil Litbang Balai Besar dan Baristand di Plasa Deperind – Jakarta.

3. Tahun 2011

Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 130 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia Usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti diantaranya Pameran/Gelar TTG untuk IKM se Jawa Timur di UPT Logam, Trosobo, Pameran Pelayanan Publik dan Gelar Budaya Kerja 2011 Propinsi Jawa dan Pameran Kompetensi Inti Balai di Plasa Industri Kementerian Perindustrian. 4. Tahun 2012

Penyelenggaraan workshop hasil litbang di Gedung Juang 45 - Surabaya yang dihadiri 30 orang terdiri dari perguruan tinggi negeri dan swasta, dinas terkait serta dunia Usaha. Kegiatan Pameran yang diikuti yaitu Pameran Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri Th. 2012 di Gramedia Expo – Surabaya.

5. Tahun 2013

Penyelenggaraan workshop hasil litbang diadakan pada akhir tahun yang dihadiri oleh dinas terkait serta dunia usaha, perguruan tinggi negeri dan swasta. Pameran yang direncanakan akan diikuti adalah di Jakarta sebanyak 1 kali yaitu International Metal and steel trade fair for southest Asia Expo kemayoran dan di daerah sebanyak 2 kali.

Dalam rangka mendukung penyebaran informasi dilakukan kegiatan pengelolaan teknologi informasi diantaranya :

1. Tahun 2009

Kegiatan yang dilakukan pengembangan web. website Baristand Industri Surabaya

pertama kali diluncurkan dan dapat diakses pada alamat

surabaya.bpkimi.kemenperin.go.id. Selain itu Baristand Industri Surabaya melakukan pembuatan video profil, brosur, leaflet, booklet dan pengembangan Sistem Informasi Laboratorium (SIL) untuk mendukung kinerja pelayanan jasa teknis. Pengembangan SMS Center Informasi dilakukan dimaksudkan untuk mempermudah mendapatkan informasi mengenai layanan serta penyampaian saran dan kritik bagi para pelanggan.

2. Tahun 2010

Kegiatan yang dilakukan selain memaintain website, SIL dan SMS center, juga dilakukan pengelolaan teknologi informasi secara rutin yaitu penanganan software dan hardware dengan tujuan untuk mendukung kegiatan pelayanan publik.

3. Tahun 2011

Kegiatan yang dilakukan berupa pengembangan SIL yang sebelumnya dalam bentuk desktop dikembangkan ulang dalam bentuk aplikasi web based dengan tujuan dapat digunakan cross platform dan peningkatan efisiensinya.

(13)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

8

4. Tahun 2012

Kegiatan yang dilakukan berupa pengelolaan teknologi informasi yaitu manajemen bandwith dan update intranet yang bertujuan untuk memaintain performa intranet. Ini dilakukan melalui perbaikan hardware dan software termasuk mengganti alat absensi lama dengan alat absensi baru yang terdiri dari alat finger print dan face recognition serta

pembangunan Unified Management System yang bertujuan memudahkan manajemen

dalam mengakses file saat berada dimanapun dengan syarat memiliki sambungan internet. 5. Tahun 2013

Kegiatan yang akan dilakukan teknologi informasi adalah pengembangan SIL untuk Laboratorium Elektronika, Laboratorium. Fisika dan Bendahara Penerimaan serta perbaikan untuk Laboratorium Pencemaran. Penambahan acces point untuk outdoor sebanyak 2 buah dan indoor sebanyak 4 buah untuk kelancaran koneksi wifi serta melakukan subnetting jaringan untuk memperlancar proses kegiatan para pegawai.

d. Pengembangan kapasitas laboratorium pengujian dan kalibrasi

Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai lembaga pengujian memiliki 4 (empat) laboratorium uji dan 1 (satu) laboratorium kalibrasi, yaitu :

a. Laboratorium Kimia b. Laboratorium Pencemaran c. Laboratorium Fisika

d. Laboratorium Elektronika dan Telematika e. Laboratorium Kalibrasi

Semua laboratorium uji dan kalibrasi telah berhasil memperoleh sertifikat akreditasi ISO 17025:2005, dimana penerapannya berkomitmen untuk memberikan jasa pelayanan teknis pengujian dan kalibrasi yang selalu mengutamakan dan meningkatkan mutu pelayanan secara konsisten serta berkesinambungan dengan didukung oleh personil yang berkompeten untuk tujuan kepuasan pelanggan. Selain memperoleh akreditasi ISO 17025:2005, Laboratorium Uji Baristand Industri Surabaya telah terakreditasi ISO 9001:2008 yang berkomitmen untuk menjadi mitra terpercaya yang memberikan jasa pelayanan teknis dan meningkatkan mutu pelayanan secara konsisten serta berkesinambungan untuk kepuasan pelanggan. Hingga akhir tahun 2012, sebanyak 47 ruang lingkup pengujian dan kalibrasi yang telah diakui oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN). Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Selama periode Tahun 2009-2013 Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan pengujian sebanyak 12.318 sampel, dengan rincian sebagai berikut :

(14)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

9

Tabel 2.3 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengujian Selama Periode Tahun 2009 - 2013

No. Tahun Pengujian

(Sampel) 1 2009 2.335 2 2010 2.855 3 2011 2.961 4 2012 3.635 5 2013 532*

* hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013

Kegiatan Pengembangan Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi dilakukan dengan peningkatan faktor pendukungnya yaitu sarana dan prasarana peralatan pengujian. untuk mendukung sarana dan prasarana peralatan pengujian. Pengadaan peralatan laboratorium yang sudah dilakukan antara lain adalah pengadaan alat uji produk elektronika (impulse generator, osciloscope, dan lain-lain) dan alat kalibrasi. Sedangkan alat uji yang akan segera diadakan antara lain AAS, autoclave dan alat uji EMC.

e. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk

Baristand Industri Surabaya memilki lembaga sertifikasi yaitu LS Pro Surabaya dan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). LS-Pro Surabaya telah mendapatkan sertifikat akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). Hingga saat ini perluasan lingkup LS Pro meliputi 51 ruang lingkup yang telah diakreditasi oleh KAN dan 45 komoditi SNI Wajib yang ditunjuk Menteri Perindustrian. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Selama periode Tahun 2009-2013 Baristand Industri Surabaya telah melaksanakan kegiatan sertifikasi produk industri kepada dunia usaha sebanyak 615 produk Industri, dengan rincian sebagai berikut :

Tabel 2.4 Perkembangan Hasil Kegiatan Sertifikasi Produk Selama Periode Tahun 2009 - 2013

No. Tahun Sertifikasi

(Perusahaan) 1 2009 165 2 2010 128 3 2011 176 4 2012 132 5 2013 14*

* hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013

Kegiatan pelayanan teknis lainnya yang dapat mendukung kegiatan sertifikasi produk yaitu pengambilan contoh uji (sampling). Pengambilan contoh uji merupakan salah satu cara untuk mendapatkan sampel produk yang mewakili dari keseluruhan produk yang dihasilkan oleh suatu industri. Perkembangan kegiatan pengambilan contoh uji selama periode tahun 2010-2013 dapat dilihat pada Tabel 2.5.

(15)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

10

Tabel 2.5 Perkembangan Hasil Kegiatan Pengambilan Contoh Uji Selama Periode Tahun 2010 - 2013

No. Tahun Pengambilan Contoh Uji

(Kegiatan)

1. 2010 328

2. 2011 316

3. 2012 618

4. 2013 178*

* hasil sampai dengan 20 Pebruari 2013

f. Pengembangan lembaga sertifikasi sistem mutu

Kegiatan Akreditasi LSSM telah dilakukan survailen yang pertama dari KAN. Dokumentasi sistem mutu pada LSSM Surabaya terjadi perubahan dari ISO 17021:2008 menjadi ISO 17021:2011. Pada tanggal 25 Mei 2012 LSSM Surabaya telah terakrditasi oleh KAN yang meliputi 9 ruang lingkup, yaitu :

1. Produk Makanan, Minuman dan Tembakau 2. Bahan Kimia, Produk Kimia dan Serat 3. Produk Mineral Non Logam

4. Beton, Semen, Kapur, Gips

5. Logam Dasar dan Produk Terbuat dari Logam 6. Mesin dan Peralatan

7. Peralatan Listrik dan Peralatan Optik 8. Proses Daur Ulang

9. Penyediaan Kelistrikan

Pada akhir tahun 2012, LSSM Surabaya telah menerbitkan sertifikat sistem mutu SNI/ISO 9001:2008 sebanyak 3 sertifikat yaitu untuk PT Madura Guano Industri (Ltd), PT New Simo Mulyo dan PT Poly Arrad Pusaka.

B. ARAH PEMBANGUNAN

Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian No. 49/M-IND/PER/6/2006, Baristand Industri Surabaya merupakan unit pelaksana teknis dibawah Badan Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri. Baristand Industri Surabaya memiliki tugas melaksanakan riset dan standardisasi serta sertifikasi dibidang industri. Mulai tahun 2010, pengembangan kemampuan Balai diarahkan menuju kompetensi inti dalam bidang elektronika dan telematika. Di samping tugas pembangunan yaitu mendorong tumbuhnya industri elektronika telematika nasional, Baristand Industri Surabaya secara internal mempunyai tugas untuk meningkatkan kemampuan diri melalui peningkatan kompetensi serta memberikan jasa layanan teknis kepada industri menengah dan besar.

(16)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

11

Sesuai dengan tugas dan fungsi Baristand Industri Surabaya, maka rencana bisnis tahun 2010-2014 telah disusun yang berisi rencana program dan kegiatan yang diuraikan secara komprehensif untuk mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu :

VISI

Sebagai Lembaga Riset Dan Standarisasi Terkemuka Yang Menjadi Mitra Industri Elektronika Dan Telematika Nasional Dalam Berperan Sebagai Basis Produksi Yang Melayani Kebutuhan Nasional Maupun Dunia Pada Tahun 2025

MISI

1. Menghasilkan riset dan rancang bangun perekayasaan industri elektronika dan telematika;

2. Menghasilkan pelayanan kesesuaian (pengujian, kalibrasi dan sertifikasi) produk industri elektronika dan telematika;

3. Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada industri elektronika dan telematika;

Sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan dengan mengacu pada sasaran-sasaran usaha yang ada, maka Baristand Industri Surabaya perlu membuat perencanaan program sebagai panduan pelaksanaan kerja untuk mencapai visi dan misinya tersebut secara optimal. Program-program yang telah ditetapkan yaitu sebagai berikut :

1. Peningkatan kuantitas dan kualitas riset bidang elektronika dan telematika; 2. Pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika ;

4. Peningkatan penyuluhan dan penyebaran informasi melalui diseminasi hasil litbang, pameran teknologi, temu pelanggan dan pelatihan HAKI pada masyarakat industri; 5. Pengembangan kompetensi SDM dalam hal teknologi Informasi dan Komunikasi; 6. Peningkatan kemampuan SDM Riset dan Standardisasi;

7. Pembuatan majalah berita Litbang Industri;

8. Pengembangan dan penyelenggaraan laboratorium pengujian; 9. Pengambilan dan pemeriksaan sample;

10. Pengembangan kerjasama dengan lembaga sertifikasi produk; 11. Pengembangan auditor (Jumlah dan macam komoditi) ;

12. Pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk dan sertifikasi sistim mutu; 13. Pembinaan dan Bimbingan Teknis ;

14. Penguatan kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi;

Dalam merealisasikan implementasi program diatas, pada tahun 2014 arah pembangunan Baristand Industri Surabaya yang mendukung pada Program Pengkajian Kebijakan, Iklim dan Mutu Industri akan diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :

(17)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

12

Tabel 2.6 Kegiatan yang akan Dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014

No. Kegiatan Rincian

1. Penelitian produk / teknik produksi 10 riset

2. Pendukung Penelitian 7 paket

3. Diseminasi hasil litbang 1 kegiatan

4. Pameran teknologi regional dan nasional 3 kegiatan

5. Sosialisasi potensi Baristand Industri Surabaya 1 kegiatan

6. Workshop auditor dan PPC Baristand Industri Surabaya 1 kegiatan

7. Penerbitan majalah 2 penerbitan

8. Penyelenggaraan laboratorium 5 Lab

9. Pelayanan pengujian 5 Lab

10. Pengambilan dan pemeriksaan sampel 1 kegiatan

11. Sertifikasi produk dalam negri 1 kegiatan

12. Teknologi Informasi 1 kegiatan

13. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen laboratorium pengujian 1 kegiatan

14. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen laboratorium kalibrasi 1 kegiatan

15. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen LS Pro Surabaya 1 kegiatan

16. Perluasan lingkup akreditasi / surveilen LSSM Surabaya 1 kegiatan

17. Akreditasi ISO 9001:2008 1 kegiatan

18. Penguatan kompetensi laboratorium penguji 1 paket

19. Pengembangan Gedung Laboratorium EMC 1 unit

20. Pengadaan Inventaris Perkantoran 1 paket

21. Diklat analis / operator laboratorium 1 kegiatan

22. Diklat teknis fungsional 1 kegiatan

23. Diklat keahlian profesi 1 kegiatan

24. Pelatihan tenaga Elektronika dan Telematika 1 kegiatan

25. Implementasi hasil riset bagi IKM dan Industri Mikro 4 kegiatan

26. Pelatihan IKM 4 kegiatan

(18)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

13

BAB III

RENCANA KINERJA

A. SASARAN

Baristand Industri Surabaya memiliki beberapa tujuan antara lain meningkatkan kemampuan penguasaan teknologi elektronika dan telematika, meningkatkan kemampuan pelayanan jasa teknis kesesuaian, khususnya dalam pelayanan industri elektronika dan telematika, mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pada industri elektronika dan mengembangan ketatausahaan organisasi Baristand Industri Surabaya, Berdasarkan tujuan yang telah ditetapka. Baristand Industri Surabaya merumuskan sasaran sebagai berikut :

1. Meningkatnya riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika yang dapat memenuhi kebutuhan teknologi industri elektronika dan telematika

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan riset teknologi elektronika dan telematika dalam mendukung klaster industri elektronika dan telematika serta meningkatkan kemampuan SDM dalam penguasaan teknologi industri elektronika dan telematika

2. Meningkatnya jumlah industri / produk industri / industri yang dapat dilayani hasil riset dan RBPI bidang elektronika dan telematika

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk memasyarakatkan hasil riset teknologi terutama bidang elektronika dan telematika yang dapat dimanfaatkan oleh kalangan industri serta diharapkan dapat mengembangkan jaringan antara lembaga riset sehingga menambah wawasan teknologi antar sesama peneliti. Program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah peningkatan komunikasi dan diseminasi dengan industri, khususnya elektronika dan telematika, yang terdiri

3. Meningkatnya jumlah produk industri yang dapat dilayani jasa pengujian dan kalibrasi, khususnya produk industri elektronika dan telematika

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian pada khususnya industri elektronika dan telematika dalam rangka meningkatkan daya saing dan perlindungan konsumen. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini adalah pengembangan kapasitas laboratorium dan pengembangan pelayanan prima, yang mencakup beberapa kegiatan diantaranya pengembangan pelayanan prima yang dibuktikan dengan telah terpenuhinya syarat ISO 9001:2008 sehingga mendapatkan sertifikat akreditasi

(19)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

14

ISO 9001:2008, Pengelolaan Teknologi Informasi dan Pengadaan sarana dilakukan dengan Penguatan kompetensi laboratorium pengujian dan kalibrasi dengan penyediaan peralatan uji yang memadai dalam mendukung kegiatan tupoksi sehingga dapat tercipta pelayanan jasa yang lebih baik dan profesional, slain itu, sasaran tersebut juga dicapai melalui program pengembangan SDM peneliti khususnya bidang elektronika dan telematika diantaranya diklat analis, diklat teknis fungsional peneliti dan pelatihan di bidang elektronika dan telematika.

4. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi produk dan bahan.

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan jasa kesesuaian khususnya di bidang sertifikasi produk dan bahan. Dua program utama dalam mendukung pencapaian sasaran ini, yang pertama adalah pengembangan auditor (jumlah dan jenis komoditi) sehingga dapat tersedia lead auditor yang berkompeten dan profesional guna mendukung pemberian pelayanan prima kepada pelanggan untuk Meningkatnya kinerja dan kompetensi personil (lead auditor) serta peningkatan kepuasan pelanggan melalui pelayanan yang prima dari personil Baristand Industri Surabaya. Program kedua adalah serta peningkatan kompetensi PPC (Petugas Pengambil Contoh yang teregister sehingga dapat mewujudkan kerjasama dengan pihak industri dalam bidang pengambilan contoh sesuai standard yang berlaku. Selain itu pengembangan kompetensi kelembagaan sertifikasi produk dengan mengajukan perluasan lingkup akreditasi khususnya untuk komiditi yang telah memiliki SNI Wajib juga akan dilakukan. Dengan demikian ditingkatkan pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika

5. Meningkatnya jumlah organisasi / industri yang dapat dilayani jasa pelayanan teknis sertifikasi sistem mutu

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk mendukung pelayanan jasa teknis khususnya elektronika dan telematika. Program utama untuk mencapai sasaran ini yaitu pendirian lembaga sertifikasi sistem mutu, yang mencakup kegiatan Perluasan ruang lingkup LSSM Surabaya dengan terpenuhinya syarat akreditasi LSSM Baristand Industri Surabaya. Dengan Semakin bertambahnya ruang lingkup LSSM Baristand Surabaya, juga akan meningkat pelayanan jasa teknis terhadap industri khususnya elektronika dan telematika

6. Meningkatnya jumlah organisasi/ SDM yang dapat dilayani (jasa pelayanan teknis pengembangan sumber daya manusia industri dan sertifikasi personil bidang elektronika dan telematika )

Sasaran utama ini dimaksudkan untuk mendukung kegiatan peningkatan kompetensi SDM industri kecil menengah melalui pelatihan yang efektif yang diharapkan dapat mendorong

(20)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

15

tercapainya peningkatan mutu produk. Program utama dalam mencapai sasaran ini adalah peningkatan kompetensi sumber daya industri, yang mencakup kegiatan Implementasi hasil

riset bagi IKM dan industri mikro yang diharapkan dapat menghasilkan output Terlaksananya

kegiatan penerapan hasil riset kepada industri kecil menengah di Jawa Timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya guna meningkatkan kompetensi pelaku industri kecil menengah. Selain itu, sasaran diatas dapat dicapai melalui kegiatan Pelatihan IKM yang efektif baik yang pelaksanaannya dilingkungan Baristand Industri Surabaya maupun di lingkungan industri yang membutuhkan. Kesiapan lain yang akan dilakukan adalah pembinaan dan konsultasi IKM dalam rangka penerapan SNI Wajib. Ini bertujuan untuk memberikan pemahaman sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 kepada industri kecil menengah di Jawa Timur khususnya dan wilayah indonesia umumnya sehingga meningkatkan daya saing pelaku industri kecil menengah

B. INDIKATOR KINERJA

Untuk menentukan ukuran keberhasilan atau kegagalan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan, maka ditentukan indikator kinerja sebagaimana yang tercantum dalam formulir Rencana Kinerja dengan masing-masing sasaran adalah sebagai berikut :

1. Hasil penelitian dan pengembangan yang siap diterapkan

Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Pada tahun 2014 memiliki target 6 (enam). Adapun berikut 14 (empat belas) judul penelitian yang telah diajukan :

a. Pengawetan Cabe Hijau Dengan Cara Pengeringan Terkendali

b. Inovasi Teknologi Pengembangan Olahan Beras Analog Menjadi Aneka Panganan Khas Gresik

c. Pengaruh Penambahan Tepung Tempe Sebagai Bahan Pengisi Terhadap Kualitas dan Citarasa Nugget Ayam

d. Pengaruh Presentase Ragi Tempe dan Lama Fermentasi Terhadap Karakteristik Tepung Jagung dan Penggunaannya untuk Substansi Terigu

e. Pemanfaatan Limbah Industri Minuman Ringan untuk Pembuatan Asam Asetat

f. Penerapan Microbial Fuel Cell untuk Limbah Industri

g. Pemurnian Biogas dari Kandungan Karbondioksida (CO2)

h. Peluang Daur Ulang Kaca Lampu Bekas

i. Pembuatan Perangkat Deteksi Kebocoran LPG dan Suhu Dengan Pengaman Otomatis

di Area Dapur

j. Implementasi Kendali Optimal untuk Kendaraan Perkotaan dengan Daya Hibrid

(21)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

16

l. Rancang Bangun Antena Wire Bowtie pada Aplikasi Griund Penetrating Radar (GPR)

untuk Mendeteksi Keretakan Paving Block

m. Pengembangan Model Sortasi Basah Pada Industri Tembakau untuk Tembakau Bawah Naungan (TBN) sebagai Bahan Baku Industri Cerutu

n. Pengaruh Perubahan Tegangan Catu Terhadap Umur Lampu Hemat Energi o. Otomatisasi Umpan Batubara pada Pemanasan Bahan di Industri Jawa Timur

2. Karya tulis ilmiah yang dipublikasikan

Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu pengetahuan (science) dan teknologi

yang berbentuk ilmiah. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau peneliti. Tujuan karya ilmiah adalah sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis, Menumbuhkan etos ilmiah sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki pegawai dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan sedangkan hakikat karya ilmiah adalah mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten. Pada tahun 2014 direncanakan akan ada 14 (empat belas) karya tulis ilmiah yang dibagi menjadi 2 (dua) edisi dan akan diterbitkan bulan Agustus dan November.

3. Hasil penelitian dan pengembangan yang telah diimplementasikan

Baristand Industri Surabaya melaksanakan kegiatan penelitian dan perekayasaan yang diarahkan menuju kegiatan fokus yaitu elektronika dan telematika, namun kegiatan penelitian non fokus tetap dilaksanakan dalam rangka mendukung kompetensi daerah. Adapun pada tahun 2014 merencanakan 4 (empat) dari penelitian telah diimplementasikan.

4. Kerjasama R & D instansi dengan industri

Kerjasama R&D merupakan kerjasama hasil litbang antara instansi dengan dunia industri. Dengan bersinerginya dua pihak ini diharapkan mampu menghasilkan litbang yang apilkatif sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat industri. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 adalah terbina 1 kerjasama litbang.

5. Peningkatan jumlah jenis produk yang sudah bisa diuji di laboratorium

Peningkatan jenis produk salah satunya adalah dengan meningkatkan status komoditi tiap masing-masing laboratorium dari status belum terakreditasi menjadi terakreditasi dengan mengajukan permohonan perluasan ruang lingkup ke KAN (Komite Akreditasi Nasional), yang kemudian laboratorium akan diassement untuk komoditi yang sudah terakreditasi

(22)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

17

sebelumnya maupun untuk komoditi yang diajukan perluasan ruang lingkup. Perluasan ruang lingkup dapat dilakukan untuk komoditi yang telah direvisi SNI Wajibnya ataupun untuk beberapa parameter yang belum terakreditasi. Target pada tahun 2014 ditetapkan terjadi peningkatan jumlah jenis produk yang diuji sebesar 10 % dari tahun sebelumnya. Adapun rencana perluasan ruang lingkup untuk tahun 2014 pada masing-masing laboratorium adalah sebagai berikut :

 Laboratorium Kimia

o Biskuit

o Susu Bubuk

o NPK 2010 parameter logam berat

o AMDK parameter Pb, Ba, Se

o Pupuk parameter Hg, Cd, As  Laboratorium Pencemaran o Amoniak (NH3) o Nitrat (NO2) o Kekeruhan o Warna  Laboratorium Fisika

o Parameter Uji Tarik

o Parameter Uji Lengkung

o Parameter Kekerasan HB, HV, HRB, HRC

o Parameter Microvicker

o Komposisi Kimia

 Laboratorium Elektronika & Telematika

o Hair Dryer

o Lemari Pendingin

o Uji Performance untuk Lampu

 Laboratorium Kalibrasi

o Termometer

o Waterbath

6. Tingkat kepuasan pelanggan

Dalam mengoptimalkan pelayanan publik, Baristand Industri Surabaya mengacu pada Keputusan Menpan No.25/M.PAN/2/2004 yang menyatakan bahwa pengukuran indeks pelayanan publik dinyatakan dengan skala 1- 4. Target yang ditetapkan pada tahun 2014 ini adalah mencapai indeks 4.

(23)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

18

7. Ketepatan pelayanan sesuai SPM (%)

Aspek ketepatan waktu penyelesaian dalam pelayanan pengujian merupakan bagian yang penting dalam mengoptimalkan pelayanan kepada publik. Setiap periode akhir bulan, aspek ini senantiasa dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah kinerja laboratorium telah memenuhi standar waktu penyelesaian pengujian yang telah ditetapkan. Indikator ketepatan pelayanan sesuai SPM pada tahun 2014 ditargetkan sebesar 95%.

8. Jumlah JPT

Aspek penerimaan jasa pelayanan teknis mencakup penerimaan dari kegiatan pengujian, sertifikasi, pengambilan contoh, pelatihan dan bimbingan teknis serta jasa teknis lainnya. Target penerimaan jasa layanan teknis yang ditetapkan untuk tahun 2014 adalah sebesar Rp.5.500.000.000,-

9. Jumlah sertifikasi produk yang dilayani

Pada tahun 2014 adalah sejumlah 110 perusahaan pelayanan terhadap sertifikasi produk yang direncanakan. Sertifikasi produk ditujukan untuk memberikan jaminan kepastian mutu produk kepada konsumen sesuai persyaratan dan spesifikasi teknik yang berlaku. Sertifikasi produk diharapkan dapat melindungi konsumen dan produsen, menjamin praktek perdagangan yang etis dan adil, memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan sehingga membantu dalam meraih peningkatan akses pasar.

10. Jumlah survailen SPPT SNI

Untuk memastikan bahwa produk yang telah disertifikasi selalu memenuhi persyaratan, maka kegiatan survailen akan dijadwalkan secara berkala dan teratur sesuai peraturan. Kunjungan survailen yang dilakukan difokuskan untuk mengamati konsistensi yang meliputi penilaian sistem manajemen mutu dan laboratorium uji, pengambilan contoh uji, pengujian dan evaluasi. Contoh uji diambil dengan metode dan jumlah sesuai dengan aturan yang berlaku. Jumlah survailen yang direncanakan dilayani pada tahun 2014 mencapai 110 survailen SPPT SNI.

11. Jumlah sertifikat sistem mutu yang dilayani

LSSM (Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu) Surabaya merupakan salah satu kegiatan sertifikasi di Baristand Industri Surabaya yang dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Baristand Industri Surabaya No. 108/SK/BPPI/BRS-SBY/III/2010 tanggal 02 Maret 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu. Maksud dan tujuan pendirian LSSM Surabaya adalah untuk memenuhi kebutuhan Lembaga Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu sebagai Pihak Ke-3 yang mampu melaksanakan jasa sertifikasi penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001/SNI ISO 9001 bagi organisasi/perusahaan. Semua tarif Sertifikasi Sistem Mutu sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 47 Tahun 2011 yang bisa

(24)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

19

diunduh dari situs Direktorat Jenderal Anggaran kementerian Keuangan. LSSM Surabaya sudah terakreditasi sejak Mei 2011. Pada tahun 2014 LSSM memiliki target 10 (sepuluh) perusahaan.

12. Terbangunnya sistem pengendalian intern di unit kerja

Pengendalian intern adalah suatu proses, dijalankan oleh kepala, managemen, dan pegawai lain dari suatu entitas, dirancang untuk memberikan jaminan memadai sehubungan dengan pencapaian tujuan. Tujuannya diantaranya adalah efektivitas dan efesiensi operasional serta kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku. Pengendalian intern merupakan suatu proses yang berkelanjutan, suatu alat untuk mencapai tujuan, bukan merupakan tujuan itu sendiri. Pengendalian intern dipengaruhi oleh orang-orang yang ada pada setiap tingkatan di organisasi, bukan hanya merupakan kebijakan dan prosedur serta dokumentasinya semata. Pengendalian intern tidak pernah bisa menghilangkan risiko tetapi dapat memberikan keyakinan memadai bahwa pengendalian telah berjalan untuk mengurangi risiko.

Adapun pengendalian intern yang dilakukan di satker Baristand Industri Surabaya diantaranya :

 Survailen ISO 9001:2008

Survailen ISO 9001:2008 dilakukan oleh Tim Auditor dari Sucofindo. ISO 9001 sangat fokus pada kepuasan pelanggan, mulai dari memberikan form kepuasan pelanggan sampai dengan tata cara penanganan keluhan dan klaim dari pelanggan yang sudah diatur dalam prosedur yang baku. Ini menjamin kepuasan pelanggan dapat terus dipertahankan dengan baik. Manfaat yang didapatkan dengan penerapan Sistem Manajemen Mutu seperti ISO 9001:2008 adalah Aspek Konsistensi Pelaksanaan dan

Pengawasan, Aspek Pengendalian Pencegahan, Aspek Pertumbuhan dan

Pengembangan, Memberikan pendekatan praktik yang sistematis untuk manajemen

mutu, Memastikan konsistensi untuk memelihara mutu produk / jasa

Menetapkan kerangka kerja untuk proses peningkatan mutu lebih lanjut dengan membakukan proses guna memastikan konsistensi dan mampu menelusuri serta meningkatkan hubungan antar fungsi yang mempengaruhi mutu. Menentukan secara jelas tanggung jawab dan wewenang dari personel kunci yang mempengaruhi mutu. Mendokumentasikan prosedur secara baik dalam menjalankan operasi dan proses bisnis. Menerapkan sistem dokumentasi yang efektif melalui mekanisme audit mutu internal dan tinjauan manajemen yang berkelanjutan. Selain itu jika tersertifikasi ISO 9001:2008 dapat digunakan sebagai sarana pemasaran, Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan konsumen / pelanggan, Meningkatkan citra dan daya saing serta produktifitas organisasi

 Renewal SNI ISO/IEC 17025:2005 untuk Laboratorium Uji dan Renewal Asesmen

(25)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

20

Asesmen untuk mendapatkan akreditasi untuk penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 dilakukan oleh Tim Asessor dari KAN (Komite Akreditasi Nasionl) Standar pada SNI ISO/IEC 17025:2005 menetapkan persyaratan umum kompetensi dalam melakukan pengujian dan/atau kalibrasi, termasuk pengambilan contoh. Hal ini mencakup pengujian dan kalibrasi dengan menggunakan metode yang baku, metode yang tidak baku, dan metode yang dikembangkan laboratorium. Standar ini dapat diterapkan pada semua organisasi yang melakukan pengujian dan/atau kalibrasi. Hal ini mencakup, misalnya laboratorium pihak pertama, pihak kedua, pihak ketiga, dan laboratorium yang kegiatan pengujian dan/atau kalibrasinya merupakan bagian dari inspeksi dan sertifikasi produk. Standar ini dapat diterapkan pada semua laboratorium tanpa memperhatikan jumlah personel atau luasnya lingkup kegiatan pengujian dan/atau kalibrasi. Apabila laboratorium tidak melakukan satu kegiatan atau lebih yang tercakup dalam Standar ini, misalnya pengambilan contoh dan desain/pengembangan metode baru, persyaratan dari ketentuan tersebut tidak diterapkan. Tujuan Penerapan SNI ISO/IEC 17025:2005 ini untuk mengembangkan sistem manajemen untuk kegiatan mutu, administrasi dan teknis. Pelanggan (customer) laboratorium, regulator dan badan akreditasi dapat juga menggunakannya dalam melakukan konfirmasi atau mengakui kompetensi laboratorium. Standar ini tidak ditujukan sebagai dasar sertifikasi laboratorium. Apabila laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi memenuhi persyaratan ni, berarti laboratorium telah mengoperasikan sistem manajemen untuk kegiatan pengujian dan kalibrasi yang juga memenuhi prinsip ISO 9001.

13. Jumlah peserta pelatihan keterampilan dan keahlian SDM industri

Terdapat 3 (tiga) jenis pelatihan yang direncanakan akan diberikan Baristand Industri Surabaya pada masyarakat umum ataupun perusahaan adalah sebagai berikut

 Implementasi hasil riset kepada 60 (enam puluh) orang

Untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat maka perlu dilakukan sosialisasi dan implementasi hasil riset yang telah dilakukan, Peningkatan kuantitas penelitian dan pengabdian pada masyarakat hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas dari kegiatan yang dilakukan. Salah satu upaya peningkatan kualitas dan kuantitas penelitian yang ada di lingkup Baristand Industri Surabaya dengan melakukan implementasi hasil penelitian

 Pelatihan IKM (Industri Kecil Menengah) kepada 40 (empat puluh) orang

Industri Kecil Menengah (IKM) memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi nasional.Industri tersebut terbukti tangguh dari terjangan memburuknya situasi ekonomi global. Selain itu,IKM mampu menyerap tenaga kerja yang besar dan mendorong pemerataan pendapatan masyarakat Oleh karena pentingnya peran IKM tersebut, sejumlah program pun digencarkan, salah satunya dengan memberikan pelatihan IKM sesuai dengan kebutuhan .

(26)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

21

 Pembinaan dan Penerapan SNI Wajib kepada 6 (enam) perusahaan

Penerapan SNI secara wajib itu dimaksudkan untuk mengoptimalkan penerapan SNI guna meningkatkan mutu hasil industri, melindungi konsumen dan sekaligus untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat dan adil.

(27)

Balai Riset dan Standardisasi Industri Surabaya

22

BAB IV PENUTUP

Rencana Kinerja Baristand Industri Surabaya tahun anggaran 2014 membuat program-program yang terkait dengan pembangunan industri dan rencana kegiatan beserta indikatornya. Rencana Kinerja merupakan pedoman bagi para pejabat di lingkungan Baristand Industri Surabaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Kinerja Tahun 2014 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis Baristand Industri Surabaya 2010-2014, dimana substansinya mengembangkan misi untuk mewujudkan peningkatan kemampuan industri elektronika dan telematika melalui peranan litbang serta meningkatkan sumber daya manusia industri elektronika dan telematika yang tangguh. Sesuai dengan Program kerja Baristand Industri Surabaya, kegiatan-kegiatan pada tahun 2014 ini lebih difokuskan pada kompetensi inti bidang elektronika dan telematika dengan menerapkan strategi : “Investasi selektif, perdalam dan kuasai kompetensi inti baru, sesuaikan organisasi dan kembangkan jaringan kerja dengan para stake holder dan perguruan tinggi”.

Rencana Kinerja diharapkan dapat menjadi titik tolak untuk acuan tahun-tahun berikutnya, sehingga terdapat kesinambungan program. Selain itu, perencanaan program kerja serta indikator kinerja yang objektif tersebut dapat menjadi acuan bagi seluruh jajaran di lingkungan

Baristand Industri Surabaya didalam mengukur, mengevaluasi, mengharmonisasikan

pelaksanaan program, serta pengendaliannya selama kurun waktu tahun 2014. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja ini akan berhasil apabila didukung oleh instansi/pihak yang terkait dan didukung oleh dana yang mencukupi.

Gambar

Tabel 2.1 Perkembangan Kegiatan Riset dan  Rancang Bangun Perekayasaan Industri  Selama Periode Tahun 2009-2013
Tabel 2.2 Perkembangan Artikel Litbang Selama Tahun 2009-2013  No.  Tahun  Jumlah Artikel Litbang
Tabel 2.3  Perkembangan Hasil Kegiatan Pengujian Selama Periode Tahun 2009 - 2013  No
Tabel 2.5  Perkembangan Hasil Kegiatan Pengambilan Contoh Uji       Selama Periode Tahun 2010 - 2013
+2

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data empirik yang diperoleh dari hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) kualitas produk media pembelajaran praktik pengayaan motor listrik DC dalam

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah Mencari perbandingan produktivitas antara tenaga kerja lokal dengan tenaga kerja yang didatangkan dari luar kota Jambi dalam

rendah, serta karbohidrat lebih tinggi dibandingkan perhitungan kandungan gizi makanan selingan yang dianjurkan bagi penderita diabetes melitus tipe 2. Uji tingkat

Alabaina, bada beste tesi bat, euskal literatura ez kanonizatuaz mintzo dena eta gure artean gutxiago ezagutzen dena: Linda Whitek 1996an Renoko Uniber tsitatean irakurri zuen

Hasil analisis usahatani (Tabel 4) menunjukkan bahwa ubikayu dengan cara sambung (mukibat) dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi dari pada mengusahakan ubikayu dengan

Penilaian ulama kritik hadis terhadap para periwayat Syi’ah bervariasi. Sebagian mereka memandang periwayat Syi’ah diberlakukan sama seperti periwayat hadis lain, tetap diberi

Jumlah Target dan Realisasi Penerimaan Anggaran per Kelurahan di Kecamatan Bandung Wetan Tahun

Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan selama 28 hari diperoleh bahwa pengaruh pemberian pakan alami yang berbeda pada benih ikan mas koki (Carassius