• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3. Analisa Perusahaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3. Analisa Perusahaan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

51

BAB 3

Analisa Perusahaan

3.1 Sejarah Perusahaan

Pada 1828 De Javasche Bank didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda sebagai bank sirkulasi yang bertugas mencetak dan mengedarkan uang.

Tahun 1953, Undang-Undang Pokok Bank Indonesia menetapkan pendirian Bank Indonesia untuk menggantikan fungsi De Javasche Bank sebagai bank sentral, dengan tiga tugas utama di bidang moneter, perbankan, dan sistem pembayaran. Di samping itu, Bank Indonesia diberi tugas penting lain dalam hubungannya dengan Pemerintah dan melanjutkan fungsi bank komersial yang dilakukan oleh DJB sebelumnya.

Pada tahun 1968 diterbitkan Undang-Undang Bank Sentral yang mengatur kedudukan dan tugas Bank Indonesia sebagai bank sentral, terpisah dari bank-bank lain yang melakukan fungsi komersial. Selain tiga tugas pokok bank-bank sentral, Bank Indonesia juga bertugas membantu Pemerintah sebagai agen pembangunan mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

Tahun 1999 merupakan Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia, sesuai dengan UU No.23/1999 yang menetapkan tujuan tunggal Bank Indonesia yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.

(2)

Status dan Kedudukan Bank Indonesia

a. Sebagai Lembaga Negara yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang-undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang-undang ini memberikan status dan kedudukan sebagai suatu lembaga negara independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Sebagai suatu lembaga negara yang independen, Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut. Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk apapun dari pihak manapun juga. Untuk lebih menjamin independensi tersebut, undang-undang ini telah memberikan kedudukan khusus kepada Bank Indonesia dalam struktur ketatanegaraan Republik Indonesia. Sebagai Lembaga negara yang independen kedudukan Bank Indonesia tidak sejajar dengan Lembaga Tinggi Negara. Disamping itu, kedudukan Bank Indonesia juga tidak sama dengan Departemen, karena kedudukan Bank Indonesia berada diluar Pemerintah. Status dan kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

b. Sebagai Badan Hukum

Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publi maupun badan hukum perdata ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank

(3)

Indonesia berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan. Tujuan dan Tugas Bank Indonesia

Dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai satu tujuan tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah ini mengandung dua aspek, yaitu kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, serta kestabilan terhadap mata uang negara lain. Aspek pertama tercermin pada perkembangan laju inflasi, sementara aspek kedua tercermin pada perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara lain. Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Dengan demikian, tercapai Dewan Gubernur BI

Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya Bank Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur. Dewan ini terdiri atas seorang Gubernur sebagai pemimpin, dibantu oleh seorang Deputi Gubernur Senior sebagai wakil, dan sekurang-kurangnya empat atau sebanyak-banyaknya tujuh Deputi Gubernur. Masa jabatan Gubernur dan Deputi Gubernur selama-lamanya lima tahun, dan mereka hanya dapat dipilih untuk sebanyak-banyaknya dua kali masa tugas. Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Gubernur

Gubernur dan Deputi Gubernur Senior diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Sementara Deputi Gubernur diusulkan oleh Gubernur dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan DPR. Anggota

(4)

Dewan Gubernur Bank Indonesia tidak dapat diberhentikan oleh Presiden, kecuali bila mengundurkan diri, berhalangan tetap, atau melakukan tindak pidana kejahatan.

Pengambilan Keputusan

Sebagai suatu forum pengambilan keputusan tertinggi, Rapat Dewan Gubernur (RDG) diselenggarakan sekurang-kurangnya sekali dalam sebulan untuk menetapkan kebijakan umum di bidang moneter, serta sekurang-kurangnya sekali dalam seminggu untuk melakukan evaluasi atas pelaksanaan kebijakan moneter atau menetapkan kebijakan lain yang bersifat prinsipil dan strategis. Pengambilan keputusan dilakukan dalam Rapat Dewan Gubernur, atas dasar prinsip musyawarah demi mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai, Gubernur menetapkan keputusan akhir.

Para Gubernur Bank Indonesia

Sejak dibentuk, orang-orang yang terpilih sebagai Gubernur BI, sebagai berikut: • 2010-sekarang Darmin Nasution

• 2009-2010 Darmin Nasution (Pelaksana tugas) • 2009 Miranda Gultom (Pelaksana tugas) • 2008-2009 Boediono • 2003-2008 Burhanuddin Abdullah • 1998-2003 Syahril Sabirin • 1993-1998 Sudrajad Djiwandono • 1988-1993 Adrianus Mooy • 1983-1988 Arifin Siregar • 1973-1983 Rachmat Saleh

(5)

• 1966-1973 Radius Prawiro • 1963-1966 T. Jusuf Muda Dalam • 1960-1963 Mr. Soemarno • 1959-1960 Mr. Soetikno Slamet • 1958-1959 Mr. Loekman Hakim

• 1953-1958 Mr. Sjafruddin Prawiranegara

3.2 Struktur Organisasi

BI dipimpin oleh Dewan Gubernur yang terdiri dari seorang Gubernur, seorang Deputi Gubernur Senior dan sekurang-kurangnya 4 orang atau sebanyak-banyaknya 7 orang Deputi Gubernur yang diusulkan dan diangkat oleh Presiden dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

Secara garis besar, tugas BI dilaksanakan melalui 4 sektor (sektor moneter, sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor manajemen intern), Kantor Bank Indonesia (KBI) dan Kantor Perwakilan (KPw) yang kesemuanya bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur

(6)
(7)

3.3 Topologi Jaringan Saat Ini

Gambar 3.2 Topologi Bank Indonesia saat ini

Topologi Bank Indonesia menggunakan topologi Bus. Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti

(8)

bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi.

Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan. Topologi linear bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Coaxial menjamur.

Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi Star untuk menghubungkan dengan client atau node).

Berdasarkan jenis hubungan jaringan komputernya, Bank Indonesia menggunakan model client-server dimana terdapat server yang melayani servis dari client tetapi proses terjadi di masing-masing client. Keuntungan dari model jaringan ini adalah bahwa proses pengolahan data tersebar di masing-masing client sehingga tidak membebani server utama.

(9)

3.4 Permasalahan

Berdasarkan hasil pengamatan, tidak ditemukan adanya masalah pada jaringan komputer Bank Indonesia. Yang menjadi kendala adalah adanya masalah pada cara sharing data antar karyawan Bank Indonesia. Saat ini mereka masih menggunakan LAN, USB, atau email untuk melakukan sharing data.

Kemudian, adanya peningkatan mobilitas dari para karyawan Bank Indonesia itu sendiri. Saat ini, mereka tidak selalu bekerja di area kantor saja. Terkadang karyawan melakukan meeting dengan para klien atau vendor-vendor di luar kantor.

Karyawan Bank Indonesia banyak menggunakan aplikasi office (word processor, spreadsheet, dan sebagainya) untuk keperluan pekerjaan sehari-hari mereka seperti membuat surat penawaran, surat kontrak kerja, laporan kerja, dan sebagainya. Dan terkadang, mereka membutuhkan suatu sistem yang dapat membuat mereka sharing data ini dengan cepat dan aman. Setiap data ini biasanya mempunyai tingkat kerahasiaan yang cukup tinggi.

3.5 Analisis Masalah

Untuk mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh para karyawan Bank Indonesia seperti yang dijabarkan diatas, maka dibutuhkan solusi yang tepat. Oleh karena itu, diperlukan tekhnik yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut. Diharapkan teknik tersebut dapat membantu para karyawan dalam menjalankan pekerjaan mereka. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa teknik mem-virtualisasikan computer.

(10)

Beberapa alternative tersedia, antara lain : 1. Server Virtualization (Virtualisasi Server)

Virtualisasi Server adalah suatu tekhnik yang memungkinkan beberapa server berjalan di dalam satu hardware. Dibandingkan dengan menggunakan beberapa server untuk beberapa keperluan – misalnya server mail, server file, dan sebagainya – dengan virtualisasi server hal itu dapat dilakukan hanya dengan satu server saja yang di-virtualisasi menjadi beberapa server virtual. Tetapi bila di setiap server tersebut, di-install aplikasi resmi yang berbayar, hal ini tidak terlalu efisien dan juga akan memakan biaya yang cukup besar.

2. Application Virtualization (Virtualisasi Aplikasi)

Tekhnik ini memungkinkan user untuk menjalankan aplikasi yang seharusnya tidak bisa berjalan di operating system yang dipakai oleh user tersebut. Contohnya dalah penggunaan aplikasi Wine di Linux untuk menjalankan aplikasi-aplikasi Windows. Keuntungannya adalah mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengimplementasi sistem untuk menjalankan aplikasi tersebut. Tetapi terdapat kekurangan di tekhnik ini. Salah satunya adalah tidak semua aplikasi dapat dijalankan dengan metode ini, misalnya software yang memerlukan device driver, atau ada juga aplikasi yang memerlukan integrasi tinggi ke OS yang seharusnya, sehingga tidak memungkinkan untuk di-virtualisasi.

3. Cloud Computing

Merupakan penggabungan virtualisasi server dan juga virtualisasi aplikasi. Tekhnik ini menggabungkan optimisasi virtualisasi server dengan

(11)

fleksibilitas virtualisasi aplikasi. Software yang banyak beredar untuk Cloud Computing pun kebanyakan software yang bersifat open source. Virtualisasi server dan aplikasi dengan menggunakan metode Cloud Computing ini tidak terlalu sulit, membutuhkan biaya yang tidak terlalu besar, dan tidak memerlukan sumber daya yang besar.

3.6 Pemecahan Masalah

Jika melihat dari permasalahan yang terdapat pada Bank Indonesia diatas, maka tekhnologi yang menggunakan cloud computing server yang bersifat private adalah jawaban yang paling tepat. Dilihat dari segi keamanan, dan kecepatan share data ini adalah cara yang paling bagus menurut kami. Cloud computing pun tidak membutuhkan sumber daya yang besar. Dia bisa berjalan walaupun hanya memakai server yang mempunyai spesifikasi standar. Yang paling penting adalah, server harus terus menyala 24 jam agar data dapat terus diakses oleh karyawan-karyawan yang membutuhkan.

Cara untuk membuat cloud computing ini bersifat private adalah dengan menambahkan login page yang menggunakan nomor ID karyawan tersebut ditambah dengan password. Jadi orang dari luar kantor sudah tentu tidak dapat mengakses ke dalam database Bank Indonesia. Dan juga data tersebut bisa di-setting untuk otomatis terhapus setelah beberapa lama untuk menambah keamanan dari private cloud computing ini.

Layanan Cloud Computing yang akan digunakan adalah bagian dari infrastruktur atau disebut IaaS (Infrastructure as a Service) dengan fitur-fitur yang seperti beragam virtual machine, pre OS installed, aplikasi office, penyimpanan

(12)

data (storage&server), optimization dan tools lainnya. Jadi setiap karyawan akan memiliki personal storage yang mereka bisa gunakan untuk mempermudah pekerjaan mereka.

Gambar

Gambar 3.1 Sruktur Organisasi Bank Indonesia
Gambar 3.2 Topologi Bank Indonesia saat ini

Referensi

Dokumen terkait

Reaksi pembukaan cincin epoksida dengan menggunakan alkohol dapat menghasilkan senyawa beta hidroksi eter dan keton (Rios 2003). Hasil transformasi gugus epoksida menjadi

Satu rangkap berkas (poin a sampai j) dimasukkan ke dalam map (warna biru untuk S1 / D.IV dan warna merah untuk D.III) sesuai urutan di atas dengan menuliskan nama

Untuk memecahkan permasalahan sistem tridiagonal, digunakan strategi dekomposisi secara geometrik, karena lebih banyak melihat pada masalah struktur data dari

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 9 ayat (6) dan Pasal 27 ayat (1) huruf j Peraturan Daerah Kabupaten Sumedang Nomor 6 Tahun 2011

Dengan bantuan Panduan Umum Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PBBM) ini, seluruh anggota masyarakat bisa bekerja sama untuk membuat perencanaan yang tepat

Penelitian ini dilakukan pada tuturan pejabat pemerintah dalam surat kabar harian Jawa Pos Radar Solo, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, serta

4.11 Peningkatan Hasil Observasi Kolabolator terhadap Peneliti dalam Kegiatan Layanan Penguasaan Konten dengan Media Audio Visual pada Siswa Kelas XI IPS A MA

Lokasi sarana prasarana air Kota Tangerang Selatan adalah : IPA Serpong terletak di jalan arteri sekunder di kecamatan Serpong , 4 titik di kecamatan Serpong