• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODUL PENGANTAR EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SISWA SMK 1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGEMBANGAN MODUL PENGANTAR EKONOMI BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SISWA SMK 1)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL PENGANTAR EKONOMI

BERBASIS KOMPETENSI UNTUK SISWA SMK

1)

Oleh

YS. Sri Retno Winarni2), Pargito3), Raden Gunawan Sudarmanto4)

The aims of research are to produce an introductory to economic module competency based at tenth grade of SMK which is interesting and feasible used in learning, and to find out the effectiveness of module in increasing student competency. Design of research used design (R & D). Design of learning development follows steps Dick and Carey. To know the effectiveness product was done by Experiment Model Test Pretest – Pos test (Control Group Design). The result of development research can conclude: 1) the result of expert assessment matter, design expert, student and teacher product can be said to be feasible (2) according to result of product t-test can be said that module is very effective in improving student competency. The effectiveness was tested by using t-test was gotten t-test coefficient is higher than t- table coefficient (3,759 > 1,997), it means introductory to economic module learning is very effective.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi Siswa SMK Kelas X yang menarik dan layak digunakan dalam pembelajaran, dan mengetahui efektifitas modul dalam meningkatkan kompetensi siswa. Desain penelitian menggunakan R&D. Desain pengembangan pembelajaran mengikuti langkah-langkah Dick and Carey. Untuk mengetahui efektifitas produk dilakukan dengan Uji Eksperimen Model Pretest-Postest (Control Group Design). Hasil pengembangan dapat disimpulkan: (1) Hasil penilaian ahli materi, ahli desain, siswa dan guru produk dapat dikatakan layak digunakan (2) Berdasarkan hasil uji coba produk dapat dikatakan bahwa Modul efektif digunakan untuk meningkatkan kompetensi siswa. Efektifitas diuji dengan menggunakan uji-t diperoleh koefisien t hitung lebih besar dari koefisien t table (3,759>1,997), dengan demikian pembelajaran menggunakan modul pengantar ekonomi dinyatakan lebih efektif.

Kata kunci: berbasis kompetensi, modul, pengantar ekonomi, pengembangan

1

Tesis Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Tahun 2014.

2

YS Sri Retno Winarni.Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Email: retnos89@yahoo.co.id. HP 081272322360.

3

Hi.Pargito. Dosen Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedungmeneng Bandar Lampung 35145 Tlp. (0721)704624 Fax (0721) 704624. Email: pargitodr@gmail.com

4

R. Gunawan Sudarmonto Dosen Pascasarjana Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Jln. Soemantri Brojonegoro No.1 Gedungmeneng Bandar Lampung 35145 Tlp. (0721)704624 Fax (0721) 704624. Email:

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Dalam pendidikan ada dua konsep yang saling berkaitan yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (instruction). Pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu alternatif untuk mendapatkan pengetahuan yang berorientasi pada kesiapan para siswa untuk terjun ke dalam dunia kerja. Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan siswa untuk melaksanakan jenis pekerjaan yang dipilih, disesuaikan dengan minat siswa dan standar yang ditetapkan di dunia usaha/dunia industri. SMK dalam Sistem Pendidikan Nasional menekankan pemberian bekal kemampuan dan pengembangan diri tamatan dan lebih berorientasi kepada kebutuhan pemakai tamatan.

Hal ini sesuai dengan tujuan pendidikan SMK Negeri 1 Bandar Lampung yaitu (1) menyiapkan siswa agar memiliki kepribadian yang bermoral dan beretika sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup dan memiliki keahlian yang andal di bidangnya, (2) menyiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang trampil produktif untuk dapat mengisi lowongan kerja yang ada dan mampu menciptakan lapangan kerja sesuai bidangnya, (3) menyiapkan siswa agar mampu menguasai dan mengikuti perkembangan teknologi, dan (4) memberikan peluang masa depan yang lebih baik, jika tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Untuk mencapai tujuan pendidikan dan mewujudkan visi SMK dalam kegiatan pembelajaran , salah satu mata pelajaran yang harus dipelajari oleh siswa di SMK adalah pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Pengantar Ekonomi dan Bisnis merupakan mata pelajaran dasar Bidang Kejuruan Bisnis dan Manajemen (kelompok C) yang diberikan di kelas X (sepuluh) dan kelas XI (sebelas) pada program keahlian Tata Niaga, Keuangan dan Administrasi Perkantoran pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK)

(3)

Keberhasilan proses pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis sangat tergantung pada kemampuan dan apresiasi guru. Guru bukan satu-satunya sumber belajar bagi siswa dan tidak hanya berperan sebagai pengajar yang memberikan informasi dan pengetahuan kepada siswa, tetapi guru harus berperan sebagai fasilitator, motivator, dan evaluator bagi upaya belajar siswa dalam menggunakan berbagai sumber belajar yang dikembangkan bersama antara guru dan siswa sesuai dengan minat, bakat, dan taraf perkembangan siswa (Sukadi, 2003: 6). Dalam konteks pendidikan berbasis kompetensi, guru diberi kebebasan untuk menetapkan materi yang cocok untuk siswanya, sehingga guru mempunyai peluang besar untuk mengembangkan materi sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Sesuai dengan Permen No. 19 Tahun 2005 pasal 20, dan Permen Diknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses, yaitu mengatur tentang perencanaan pembelajaran yang mengharuskan guru mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Salah satu komponen RPP adalah sumber belajar berupa modul. Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistimatis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul berfungsi sebagai sarana yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri sesuai dengan kecepatan masing-masing peserta didik. Kegiatan pembelajaran ini banyak melibatkan peran siswa secara individu dibandingkan dengan guru.

Pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis di SMK N 1 Bandar Lampung kebanyakan sumber belajar yang dipakai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang diterbitkan oleh salah satu penerbit yang komersial, dan siswa tidak memiliki buku sebagai literatur untuk belajar, sedangkan buku paket Pengantar Ekonomi dan Bisnis di perpustakaan masih minim. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran guru akan pentingnya menyusun sumber belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan manfaatnya dalam pembelajaran. Menindaklanjuti kondisi sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis sehingga upaya mencapai kompetensi siswa sesuai dengan profil kemampuan siswa dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), maka dilakukan

(4)

penelitian dalam Pengembangan Modul Pengantar Ekonomi dan Bisnis Berbasis Kompetensi Di SMK Negeri 1 Bandar Lampung.

METODE PENELITIAN

Pengembangan Modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi ini menggunakan model Dick dan Carey. Model Dick dan Carey terdapat sepuluh tahapan pengembangan pembelajaran, tahapan tersebut dapat dicermati berikut yaitu meliputi: (1) Identify Instructional Goals (Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran). (2) Conduct Instructional Analysis (Melakukan Analisis Pembelajaran). (3) Identify Entry Behaviours (Mengidentifikasi Karakteristik Siswa), (4) Write Performance Objectives (Merumuskan Tujuan Khusus), (5) Develop criterian Reference Tests (Mengembangkan Butir Tes), (6) Develop Instructional Strategy (Mengembangkan Strategi Pembelajaran), (7) Develop And Select Instructional Materials (Mengembangkan dan Memilih Bahan Ajar), (8) Develop and Conduct Formative Evaluation (Merancang dan Melaksanakan Evaluasi Formatif), (9) Revise instructional (Merevisi Pembelajaran), (10) Develop and Conduct Sumative Evaluation (Mengembangkan dan Melaksanakan Sumatif (Dick and Carey, 2001: 3).

Sedangkan pada pengembangan ini, tahapan prosedur pengembangan dilaksanakan hanya sampai tahap ke-9 yaitu melaksanakan evaluasi formatif dan merevisi produk, sedangkan untuk tahap ke-10 dari model Dick dan Carey tidak dilaksanakan. Pengembangan modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi hanya sebatas uji coba prototype produk.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian dan Pengembangan

Pengembangan Modul Pengantar Ekonomi dan Bisnis Berbasis Kompetensi untuk siswa SMK dan MAK kelas X di SMK Negeri 1 Bandar Lampung mengikuti langkah-langkah pengembangan model Dick and Carey. Untuk memudahkan langkah kerja, dalam pengembangan tersebut dibagi kedalam beberapa tahapan, yaitu tahap merumuskan tujuan umum pembelajaran

(5)

(Kompetensi Inti), melakukan analisis pembelajaran, mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik siswa, menulis tujuan khusus pembelajaran (Kompetensi Dasar), mengembangkan asesmen belajar, mengembangkan strategi pembelajaran, mengembangkan dan memilih materi pembelajaran, merancang dan melakukan evaluasi formatif serta evaluasi sumatif. Secara lengkap proses pengembangan Draft Modul Pengantar Ekonomi dan Bisnis Berbasis Kompetensi untuk siswa SMK dan MAK di SMK Negeri 1 Bandar Lampung diperoleh, dan akan diuraikan secara lengkap sebagai berikut.

1 Analisis Kebutuhan

Dalam pembahasan ini analisis kebutuhan dilakukan untuk mengetahui masalah-masalah apa sajakah yang dihadapi siswa dalam mengikuti pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis, sehingga perlu diadakan pengembangan modul dan apa yang diharapkan setelah siswa menyelesaikan proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar modul. Sumber informasi diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan dengan beberapa orang siswa kelas X PBR dan guru mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis di SMK Negeri 1 Bandar Lampung. Berikut ini adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada tahap analisis kebutuhan.

1) Hasil analisis data pengamatan dan wawancara dengan guru Pengantar Ekonomi dan Bisnis dan beberapa siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung tentang masalah yang dihadapi oleh guru dan siswa dalam pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis, diperoleh data sebagai berikut.

a. Dalam pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis belum ada bahan ajar yang dapat digunakan sesuai dengan kurikulum 2013, bahan ajar yang digunakan berupa LKS untuk mata pelajaran IPS kelas X semester genap kurikulum 2006 (KTSP) yang diterbitkan oleh salah satu penerbit komersial. Guru tidak menggunakan buku-buku Ekonomi yang tersedia di perpustakaan sekolah karena jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mencukupi, buku-buku tersebut diperoleh dari banyak penerbit dan masih merupakan buku-buku terbitan lama.

(6)

b. Dalam pembelajaran mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis sebagian besar siswa masih harus melalui remedial untuk memperoleh nilai mencapai Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70.

2) Menganalisis silabus dan RPP yang telah dibuat oleh guru.

Silabus dan RPP disusun oleh guru masing-masing sesuai tingkat kelasnya, dengan mengikuti pedoman pembuatan berdasarkan kurikulum 2013. Tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, materi ajar, dan alokasi waktu yang dikembangkan sudah mengarah pada kompetensi yang diharapkan. Dalam pelaksanaannya kegiatan pembelajaran direncanakan berpusat pada murid (bersifat student centered), tetapi dalam kenyataannya pelaksanaan pembelajaran masih konvensional didominasi oleh guru.

3) Berdasarkan hasil reviu bahan ajar yang dipakai dalam pembelajaran, diketahui bahwa materi dalam LKS masih kurang lengkap, penyajiannya kurang menarik, soal-soal evaluasi masih kurang sesuai dengan indikator yang dibuat guru dalam silabus dan hanya mengarah kepada kognitif saja.

2. Mengidentifikasi Tujuan Pembelajaran

Hasil analisis Kurikulum SMK Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013-2014, diperoleh gambaran tentang kualifikasi kompetensi yang diharapkan dicapai siswa setelah mengikuti pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis di kelas X. Hasil analisis tersebut dapat dikemukakan sebagai berikut.

1) Mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampuberkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara,dan peradaban dunia. Selain itu tujuannya adalah membentuk sikap bijak, rasional, dan bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan dan ketrampilan ilmu ekonomi dan bisnis yang bermanfaat bagi diri sendiri, rumah tangga, masyrakat dan negara.

2) Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah dalam aspek sikap Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia, berilmu, percaya diri,

(7)

dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia, dalam aspek pengetahuan. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban yang terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian, sedangkan untuk aspek ketrampilan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang diharapkan memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sebagai pengembangan dari yang dipelajari di sekolah secara mandiri.

3) Kompetensi Inti yang diharapkan dapat dicapai pada akhir pembelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis pada kelas X adalah siswa dapat memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4) Kompetensi Dasar mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis semester ganjil adalah (1) memahami sejarah perkembangan, ruang lingkup, dan jenis ilmu ekonomi, (2) menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia) dan strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya, (3) menganalisis masalah pokok ekonomi dan alternatif pemecahannya melalui berbagai sistem ekonomi, (4) model dan pelaku ekonomi, (5) memahami perilaku konsumen dan produsen serta peranannya dalam kegiatan ekonomi, (6) mendeskripsikan teori kepuasan berdasarkan Hukum Gossen, dan (7) mendeskripsikan teori kebutuhan ( berdasarkan teori Maslow)

3. Melaksanakan Analisis Pembelajaran

Tahapan untuk melakukan analisis pembelajaran dengan mengidentifikasi Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI 3), Kompetensi Dasar

(8)

(KD), sehingga dari hasil analisis pembelajaran tersusunlah pemetaan KI, KD, tahapan berfikir, materi pokok/sub pokok, indikator pencapaian kompetensi, dan alokasi waktu. Selanjutnya secara rinci pemetaan dikembangkan dalam silabus serta RPP.

4. Mengidentifikasi Karakteristik Siswa

Modul Pengantar Ekonomi yang dikembangkan akan digunakan oleh siswa kelas X yang berusia 11-18 tahun. Menurut teori perkembangan kognitif Piaget, usia tersebut tingkat berfikir seseorang berada pada tingkat operasi formal. Sesuai dengan tingkat berfikirnya, setiap siswa diberi rangsangan yang berbeda. Sehingga rangsangan itu dapat direspon dengan mempengaruhi perilaku yang diharapkan. Siswa belajar melalui pengenalan dengan lingkungan yang melewati tiga tahap, yaitu : tingkat konkrit, tingkat skematis, dan tingkat abstrak.

Siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung kelas X telah memiliki pengetahuan awal/prasyarat adalah mendeskripsikan pengertian ilmu ekonomi, membedakan ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro, mengidentifikasi jenis-jenis analisis ekonomi, membedakan peristiwa-peristiwa ekonomi, mengidentifikasi kegiatan ekonomi berdasarkan motif, menguraikan prinsip ekonomi yang telah dipelajari sebelumnya. Berdasarkan hasil analisis Ketuntasan Belajar Siswa, diketahui kemampuan awal (intage) siswa sebagian besar rata-rata sedang, gaya belajar mandiri dan kelompok terbimbing, perlu pemberian motivasi dalam belajar. Sebagian besar siswa mengatakan belajar Pengantar Ekonomi termasuk sulit, namun siswa masih memiliki sikap dan minat yang cukup tinggi untuk mempelajari mata pelajaran Pengantar Ekonomi dan Bisnis. Modul Pengantar Ekonomi yang akan dikembangkan harus menyajikan materi yang dapat merangsang siswa untuk berfikir melewati tahap tingkat konkrit, tingkat skematis, dan tingkat abstrak melalui pembelajaran yang melatih siswa untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu dalam modul disajikan contoh-contoh kongkrit, gambar-gambar yang menarik, kata-kata sederhana, huruf yang jelas yang akan memudahkan siswa untuk memahami dan mempelajarinya.

(9)

5. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi.

Tahap menulis tujuan khusus pembelajaran/indikator berdasarkan SKL, KI, KD, dan karakteristik serta kemampuan awal siswa. Tujuan khusus pembelajaran/ indikator pencapaian kompetensi mata pelajaran ekonomi yang diharapkan setelah berakhirnya pembelajaran dengan modul kelas X semester 1 (ganjil) adalah siswa dapat: (1) Mendeskripsikan pengertian ilmu ekonomi, (2) Membedakan ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro, (3) Mengidentifikasi jenis-jenis analisis ekonomi, (4) Membedakan peristiwa-peristiwa ekonomi, (5) Mengidentifikasi kegiatan ekonomi berdasarkan motif, (6) Menguraikan prinsip ekonomi.

6. Mengembangkan Butir Tes Acuan.

Butir Tes Acuan dikembangkan berdasarkan indikator pencapaian kompetensi yang telah dirumuskan disusun secara langsung untuk mengukur tingkah laku yang digambarkan dalam tujuan. Perumusan mengacu pada pendapat Dick and Carey, dalam pembelajaran modul Pengantar Ekonomi dan Bisnis berbasis kompetensi ada empat jenis tes acuan patokan : (1) Tes perilaku awal atau entry behavior test, (2) Tes pendahuluan atau pre test, (3) Latihan adalah tes yang bertujuan untuk membuat pebelajar berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, (4) Post test adalah tes acuan patokan yang mencakup seluruh tujuan pembelajaran yang mencerminkan hasil belajar yang dilakukan siswa. Keempat jenis tes itu dimaksudkan untuk digunakan selama proses desain pembelajaran (Dick, et al, 2001: 147-148).

7. Mengembangkan Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran adalah teknik atau cara yang digunakan untuk memperoleh keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan. Berdasarkan karaktersistik siswa dan tujuan pembelajaran pengantar ekonomi dan bisnis, serta pembelajaran berbasis kompetensi dengan menggunakan modul maka strategi pembelajaran menggunakan pembelajaran tuntas (mastery learning) dengan menggunakan modul. Pendekatan konstruktivisme dengan menggunakan metode diskusi, penugasan dan pemecahan masalah baik secara individul maupun secara kelompok. Siswa diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam membangun konsep secara bersama teman-temannya.

(10)

Strategi belajar tuntas meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut: (1) pelaksanaan tes secara teratur untuk mendapatkan balikan terhadap bahan yang dipelajari sebagai alat untuk mendiagnosa kemajuan (diagnostis progress test) belajar; (2) siswa baru dapat mempelajari kegiatan belajar berikutnya setelah ia benar-benar menguasai materi pelajaran sebelumnya sesuai dengan patokan yang ditentukan; (3) pelayanan bimbingan terhadap siswa yang belumberhasil mencapai taraf penguasaan penuh, melalui remedial; dan (4) memberikan tambahan waktu untuk siswa yang membutuhkan/belum menguasai materi belajar secara tuntas.

Strategi pembelajaran dengan modul dilakukan dengan cara membagikan modul seminggu sebelum pembelajaran dimulai, agar siswa dapat mempelajari modul secara mandiri. Ketika pelaksanaan pembelajaran di kelas, hal-hal yang tidak dipahami akan didiskusikan dengan teman-temannya atau dengan guru. Siswa yang berhasil menyelesaikan kegiatan belajar yang ditetapkan lebih cepat dari teman-temannya, dapat meminta kepada guru materi atau latihan tambahan untuk pemantapan.

Dalam pembelajaran menggunakan modul urutan kegiatannya dapat dikelompok an menjadi tiga yaitu (1) pendahuluan, (2) penyajian, dan (3) penutup.

1) Pada aktivitas pendahuluan meliputi: pemberian motivasi tentang pentingnya mempelajari sejarah perkembangan, ruang lingkup, dan jenis-jenis ilmu ekonomi dalam kehidupan sehari-hari, penjelasan isi modul dan cara mempelajarinya, tujuan pembelajaran kemampuan yang menggambar kan kemampuan yang akan dimiliki siswa setelah belajar dengan mengguna kan modul, serta pengetahuan prasyarat untuk menghantarkan siswa pada materi yang akan dipelajari.

2) Pada penyajian informasi terdiri atas uraian materi modul. Materi yang disajikan sesuai dengan urutan kompetensi dasar. Rangkaian materi yang disajikan dalam modul dibagi dalam unit kegiatan belajar. Setiap unit kegiatan belajar meliputi uraian materi, tugas-tugas, rangkuman, tes formatif, serta umpan balik.

3) Partisipasi siswa meliputi kegiatan siswa untuk mengerjakan tugas-tugas dari materi yang telah dipelajari. Siswa diharapkan untuk memperbaiki pekerjaan melalui penelaahan terhadap umpan balik.

(11)

4) Pada komponen penutup meliputi tes. Evaluasi diberikan dalam bentuk tes formatif. Evaluasi diberikan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran.

5) Setelah melakukan evaluasi, siswa dapat mencocokan jawaban yang dipilih dengan kunci jawaban yang telah tersedia pada halaman akhir modul. KELAYAKAN PENGEMBANGAN MODUL

Berdasarkan hasil penilaian kelayakan para ahli dan pengujian terbatas dapat dijabarkan sebagai berikut.

a) Ahli materi pembelajaran.

Berdasarkan hasil penilaian ahli materi maka draft modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi layak untuk dilanjutkan pada uji coba berikutnya, karena termasuk dalam kategori sangat baik, tentunya setelah dilakukan revisi sesuai dengan yang disarankan oleh ahli materi

b) Ahli desain pembelajaran

Hasil penilaian ahli desain pembelajaran, draft modul pengantar ekonomi dan bisnis secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik sesuai/konsisten/ menarik. Ahli desain juga memberi komentar/saran draft modul dapat diuji coba ke tahap berikutnya tanpa revisi.

c) Riviu oleh Guru

Hasil penilaian guru terhadap draft modul pengantar ekonomi dan bisnis secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik/sesuai/konsisten/ menarik.

d) Uji coba perseorangan

Berdasarkan evaluasi perorang, maka draft modul pengatar ekonomi dan bisnis dinyatakan baik/sesuai/konsisten/sistematis/menarik, sehingga dapat dilanjutkan untuk uji coba tahap selanjutnya, setelah dilakukan revisi.

e) Uji coba kelompok kecil

Berdasarkan jumlah skor penilaian seluruh siswa (645), terdapat dalam rentang 585 ≤ ≤ 720, maka dapat dinyatakan bahwa penilaian siswa pada uji coba kelompok kecil terhadap draft modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi termasuk dalam kategori sangat baik/sesuai/konsisten/ sistematis/menarik.

(12)

f) Uji coba lapangan

Untuk uji coba lapangan dilakukan pada siswa SMK Negeri 1 Bandar Lampung dengan membandingkan kelompok yang belajar menggunakan modul pengantar ekonomi dan bisnis hasil pengembangan (kelompok eksperimen) dan kelompok belajar yang tidak menggunakan modul pengantar ekonomi dan bisnis hasil pengembangan (kelompok kontrol). Untuk kelompok kelas eksperimen dipilih kelas X PM 3 berjumlah 34 orang dan untuk kelompok kelas kontrol dipilih kelas X PM 2 juga berjumlah 34 orang. Seluruh siswa di kedua kelas tersebut tidak diikut sertakan dalam uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok satu-satu, karena uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok satu-satu diambil siswa dari kelas X PBR 1. Hasil analisis nilai ujian sekolah ketiga kelas X PBR di SMK Negeri 1 Bandar Lampung mempunyai tingkat kemampuan relatif rata-rata sama.

Untuk menguji keefektifan modul pengantar ekonomi dan bisnis, menggunakan uji t, harus mempunyai asumsi dasar bahwa distribusi dari variabel adalah normal dan kedua populasi mempunyai variance yang sama. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas data. Uji normalitas dan homogenitas dengan menggunakan perangkat lunak SPSS. Untuk nilai kemapuan awal diperoleh nilai signifikansi (Sig) sebesar 0,065 untuk kelas eksperimen; dan 0,071 untuk kelas kontrol; sedangkan untuk nilai ketercapaian kompetensi siswa diperoleh nilai signifikan (Sig) sebesar 0,080 untuk kelas eksperimen dan 0.081 untuk kelas kontrol. Dengan demikian karena nilai signifikansi untuk keempat kelompok data tersebut lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa keempat kelompok data tersebut terdistribusi secara normal. Oleh karena memenuhi persyaratan untuk menggunakan statistic parameter sebagai alat ujinya.

Signifikansi homogenitas sebesar 0,214 untuk kelas eksperimen dan 0.517 kontrol. Karena signifikan data kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok data tersebut mempunyai varian sama atau homogen. Angka Levene Statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenetasnya.

(13)

Diperoleh bahwa nilai t adalah 3,759 sedangkan nilai t pada α = 0,05; df = 66 adalah sebesar 1,997 Sesuai kriteria uji hipotesis di atas maka karena t t maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sedangkan jika dilihat dari nilai signifikasinya diperoleh hasil bahwa signifikasi hasil perhitungan sebesar 0,000 Sesuai dengan kriteria uji hipotesis di atas, maka karena nilai signifikansi hasil perhitungan lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dari kedua kriteria pengujian hipotesis di atas maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang mengatakan bahwa terdapat perbedaan rata-rata peningkatan hasil belajar antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol dapat diterima.

Hasil analisis diperoleh hasil ketuntasan klasikal belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 73,52% dan kelas kontrol sebesar 35,29,74%. Berdasarkan hasil tersebut maka Draft Modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi untuk siswa SMK dan MAK kelas X dapat dikatakan efektif.

PEMBAHASAN PENGEMBANGAN MODUL

Pengembangan modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi merupakan salah satu upaya membantu siswa secara individual maupun klasikal untuk mencapai pembentukan dan pengembangan kompetensi inti dan kompetensi dasar sehingga tercapai standar kompetensi lulusan secara tuntas. Ketercapaian kompetensi jika siswa dapat menguasai pengetahuan, memiliki nilai-nilai dan sikap, serta ketrampilan dasar pokok yang dibutuhkan minimal untuk bekal hidup yang harmonis di masyarakat maupun untuk kepentingan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam pengembangann modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi berjudul Inti masalah ekonomi terbagi menjadi dua kegiatan belajar yaitu kegiatan belajar satu membahas tentang ilmu dan hukum ekonomi sedangkan kegiatan belajar dua membahas tentang motif dan prinsip ekonomi dalam kegiatan bisnis. Modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi memenuhi komponen-kompoen dan karakteristik sesuai dengan ketentuan.

(14)

Pendahuluan berisi (1) deskripsi modul, (2) kompetensi inti dan kompetensi dasar, (3) prasyarat kemampuan awal, (4) petunjuk penggunaan modul, (5) tujuan pembelajaran akhir, dan tes kemampuan.

2) Pembelajaran

Materi pembelajaran dibuat dalam satu modul, yang terdiri dua kegiatan belajar. Pemenggalan materi menjadi beberapa kegiatan belajar berdasarkan agar siswa mudah untuk mempelajari secara tuntas. Untuk memfasilitasi siswa memproses informasi secara mendalam, disediakan rangkuman. 3) Penutup, berisi kesimpulan dan tindak lanjut.

4) Kunci jawaban, berisi jawaban pertanyaan dari tes formatif yang diberikan pada setiap kegiatan pembelajaran dan evaluasi pencapaian kompetensi, dilengkapi dengan kriteria penilaian.

5) Glosarium, memuat penjelasan tentang kata-kata sulit, arti setiap istilah dan kata-kata asing yang digunakan dan disusun menurut urutan abjad. 6) Daftar Pustaka, semua referensi/pustaka yang digunakan sebagai acuan

pada saat penyusunan modul.

Berdasarkan hasil penilaian siswa yang belajar menggunakan modul pengantar ekonomi hasil pengembangan serta penilaian guru pengantar ekonomi, bahwa modul pengantar ekonomi hasil pengembangan, dapat dinyatakan layak digunakan dalam pembelajaran. Didukung oleh teori-teori yang mendasari pengembangannya, maka modul pengantar ekonomi berbasis kompetensi untuk siswa SMK dan MAK kelas X, layak dan efektif untuk digunakan dalam pembelajaran. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh: Tri Suhartati tentang modul pembelajaran mata pelajaran matematika tahun (2006).

KESIMPULAN

Hasil pembahasan diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa bahan ajar modul pengantar ekonomi dan bisnis berbasis kompetensi untuk siswa SMK/MAK di SMK Negeri 1 Bandar Lampung, dihasilkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan model Dick and Carey yang didesain mengikuti kurikulum 2013.

(15)

Sangat tepat dikembangkan karena belum adanya bahan ajar yang sesuai dan dapat digunakan dalam pembelajaran.

Modul Pengantar Ekonomi Berbasis Kompetensi hasil pengembangan efektif untuk digunakan dalam meningkatkan kompetensi siswa. Hal ini dapat dilihat rata hasil prestasi siswa kelas eksperimen yang belajar dengan menggunakan modul hasil pengembangan lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata prestasi belajar siswa pada kelas kontrol yang belajar dengan menggunakan LKS yang dibuat penerbit. Dilihat ketuntasan belajar secara klasikal, kelas eksperimen ketuntasan belajar klasikal > 65%. Sedangkan kelas kontrol ketuntasan belajar klasikal < 65%.

DAFTAR RUJUKAN

Dick, W dan Carey L. 2001. The Systematic Design of Instruction (5thed). New York: Addison-Wesley Education Publisher Inc.

Sukadi, et al., 2003. Implementasi Model Konstruktivis dalam Pembelajaran IPS (Model Praktik Belajar Kewarganegaraan pada Pembelajaran PPKn Tingkat SLTP). Singaraja: IKIP Singaraja

Suhartati Tri. 2011 Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kelas X Semester II SMK Negeri 2 Bandar Lampung. Jakarta: Program Pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Kajian Tentang Prestasi Belajar Siswa .... Pendekatan dan Jenis

Sesuai dengan tahapan Pengadaan Konstruksi pada Pekerjaan Rehab Berat 4 (empat) Ruang Kelas SD Padasuka I Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2012,

Buku Siswa.. barang dalam suatu toko untuk materi perbandingan. Pada halaman dua sampai sepuluhnya menyajikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan konteks pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa melalui sikap kerjasama dalam pembelajaran permainan bolavoli di SMAN I Soreang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, disimpulkan bahwa rata-rata persentase kesulitan belajar siswa pada sub materi invertebrata sebesar 58,89% yang termasuk

Pengukuran tinggi akan dikalibrasi dengan menggunakan stopwatch sebagai penghitung waktu, kecepatan motor akan didapat dengan menggunakan rumus kecepatan, dengan

[r]

OSAMAX is the product used for the treatment of osteoporosis, but OSAMAX not only provides remedy for the treatment of osteoporosis, it will help patient to gain Bone mass and