MANFAAT (USE USEFULNESS) SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus: BRI Syariah KC Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh:
RIESKA AMALIA SETIAWAN
NIM 213-14-100
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
MANFAAT (USE USEFULNESS) SEBAGAI VARIABEL
INTERVENING
(Studi Kasus: BRI Syariah KC Semarang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
RIESKA AMALIA SETIAWAN
NIM 213-14-100
JURUSAN S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
viii
MOTTO:
”
Success is walking from failure to failure with no loss of enthusiasm and to get a success, your
corrage must be greater than your fear
”.
Kupersembahkan kepada:
Untuk kedua orangtua yang tiada henti memberikan do’a, motivasi serta bimbingannya.
Adiku tersayang yang selalu memberikan dukungan serta bantuannya.
Sahabat-sahabat seperjuanganku.
ix
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan karunia, nikmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“PengaruhKemudahan Penggunaan, Sikap Penggunaan Teknologi, Persepsi Manfaat
(perceived usefulness) terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking”, sebagai
upaya melengkapi syarat untuk mencapai jenjang Sarjana Strata 1 pada Program Studi
Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN Salatiga. Shalawat serta salam
selalu tercurahnkan kepada manusia yang paling mulia dengan keluhuran akhlaknya, yaitu
Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir
zaman.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih terdapat kesalahan dan
kekurangan akan tetapi harapan penulis skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun
yang membacanya, atau mungkin menjadi sebuah ispirasi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya. Amin
Selanjutnya dalam proses penulisan skripsi ini penulis menyadari tidak terlepas dari
berbagai hambatan dan rintangan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak maka segala
macam hambatan dapat teratasi dengan baik. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M. Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis IAIN
x
perkembangan selama perkuliahan berlangsung.
5. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M selaku pembimbing skripsi yang telah banyak
meluangkan waktu, memberikan saran, bimbingan dan mengarahkan dengan sangat
sabar.
6. Segenap Dosen, Staf Administrasi dan Pengurus Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu dan bantuan selama ini.
7. Seluruh karyawan dan nasabah di PT. BRI Syariah (Persero) Tbk. Kantor Cabang
Semarang yang telah membantu dakam penelitian.
8. Kepada Mamah dan Papah kedua Orangtuaku yang tersayang, yang selalu menjadi
motivasi hidup penulis. Terima kasih atas setiap do’a yang tidak pernah henti
dipanjatkan dan kasih sayang yang tidak pernah henti diberikan, membantu dan
mendukung penulis baik secara moril maupun materil, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.
9. Kakaku, Trendy Setiawan, Fatonah Sismiasih, Detha Septiana yang telah membantu
mendo’akan, memberi support, membantu dalam hal moril maupun materil.
10.Sahabat-sahabat Retno Sri Rahayu, Rohmiyatun Istiqomah, Ainy Afifatun N, Nurma
Susilowati, Isna Anisa, Nabila Azka Amalia, Salis Rahma, Silvya Putriani, M Arif
sukron.terimakasih telah menjadi penyemangat terbaik. Terimakasih doa, saran, dan
supportnya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Semoga suatu saat
kita akan sukses bersama
11.Adikku, Farras Belva Setiawan yang selalu menemani saat pembuatan skripsi ini
xi
14.Sahabat-sahabat seperjuangan, khususnya keluarga besar Perbankan Syariah
Angkatan 2014 yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
15.Pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Akhir kata hanya Allah penulis memanjatkan do’a, semoga Allah SWT memberikan
balasan berupa amal yang berlipat kepada mereka. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan
memberikan kontribusi bagi orang lain. Aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salatiga, 21 Juli 2018
Penulis
Rieska Amalia Setiawan
xii
Setiawan, Rieska Amalia. 2018.Pengaruh Kemudahan Penggunaan dan Sikap Penggunaan Teknologiterhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking dengan Persepsi Manfaat (perceived usefulness) sebagai Variabel Intervening (Studi kaus:BRI Syariah KC Semarang.Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Faqih Nabhan, M. M.
.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PengaruhKemudahan Penggunaan, Sikap Penggunaan Teknologi, Persepsi Manfaat (perceived usefulness) terhadap Minat Nasabah Menggunakan Internet Banking pada PT.BRI Syariah (Persero) Tbk, Kantor Cabang Syariah Semarang.Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitan ini adalah dengan menggunakan kuesioner tang menggunakan skala interval. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 100 sampel dengan menggunakan purposive sampling.
Hasil uji Ttestmenunjukkan bahwa hanya persepsi manfaat (Z) yang berpengaruh
signifikan karena probabilitas signifikan untuk Z dibawah 0,05 sedangkan kemudahan penggunaan (X1) dan sikap penggunaaan teknologi (X2) tidak signifikanterhadap minat nasabah menggunakan internet banking. Uji Ftestmenunjukkan bahwa
variablepengaruhkemudahan penggunaan, sikap penggunaan teknologi, persepsi manfaat berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan inernet banking. Kemudian uji R2 menunjukkan bahwa besarnya adjusted R2 adalah 0,842, hal ini berarti 8,42% variasi income dapat dijelaskan oleh variasi dari ke tiga variabel independen kemudahan penggunaan(X1), sikap penggunaan teknologi (X2), persepsi manfaat (Z). Sedangkan sisanya (15,8%) dijelaskan oleh sebab sebab yang lain diluar model. Dengan menggunakan path analysis hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan, sikap penggunaan teknologi, persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking. Persepsi manfaat tidak memediasi antara pengaruh variabel kemudahan penggunaan dan sikap penggunaan teknologi. kedua variabel berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN COVER ...
HALAMAN BERLOGO ... ii
HALAMAN JUDUL ... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iv
PENGESAHAN KELULUSAN ... v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR... viii
ABSTRAK... xii
DAFTAR ISI ... xiii
BAB 1: PENDAHULUAN A Latar Belakang Masalah ... 1
B Rumusan Masalah ... 9
C Tujuan Penelitian ... 9
D Kegunaan Penelitian ... 10
E Sistematika Penulisan ... 11
BAB II : LANDASAN TEORI A Telaah Pustaka... 13
xiv
4. Komponen sikap penggunaan ... 28
5. Pembentukan sikap ... 28
6. Definisi persepsi manfaat (use usefulness) ... 29
7. Faktor-faktor persepsi manfaat ... 32
8. Definisi minat ... 33
9. Faktor-faktor minat ... 35
10.Definisi pengertian internet banking ... 36
11.Keuntungan internet banking ... 40
12.Kriteria internet banking ... 40
13.Jenis-jenis internet banking ... 40
14.Keuntungan internet banking ... 40
15.Kerangka penelitian ... 42
16.Hipotesis ... 43
BAB III : METODE PENELITIAN A Jenis penelitian ... 47
B Lokasi dan waktu penelitian ... 47
C Populasi dan sampel ... 48
D Teknik pengumpulan data ... 50
E Skala pengukuran ... 51
F Definisi konsep dan operasional ... 52
xv
a. Uji Multikolonieritas ... 56
b. Uji Heteroskedastisitas ... 58
c. Uji Normalitas ... 58
d. Uji Linieritas ... 60
e. Path analysis ... 61
H Alat analisis ... 62
BAB IV : PEMBAHASAN A Deskripsi objek penelitian... 63
1. Sejarah ... 63
2. Visi dan Misi ... 66
B Analisis Data 1. Karakteristik Responden ... 67
2. Hasil Uji Validitas... 72
3. Hasil uji Reliabilitas ... 74
4. Hasil Uji Parsial (T test) ... 75
5. Hasil Uji Pengaruh Simultan (F test) ... 76
6. Hasil Uji Determinasi (R2) ... 77
7. Hasil Uji Multikolonieritas ... 78
8. Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 80
9. Hasil Uji Normalitas ... 82
10.Hasil Uji linieritas ... 85
xvi
B Saran ... 97
DAFTAR PUATAKA ... 98
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, perkembangan sistem teknologi informasi
berkembang dengan pesat. Dimulai dari era akuntansi pada tahun
1950, sampai ke era jejaring global di mulai tahun 1990, sistem
teknologi informasi telah banyak sekali mengalami perubahan
(Jogiyanto, 2008:1). Hal ini terjadi karena sistem teknologi informasi
dapat memenuhi kebutuhan dalam segala aspek dan memberikan
kemudahan bagi kehidupan masyarakat pada zaman mobilitas tinggi
seperti sekarang. Ditambah lagi dengan kebutuhan manusia yang
selalu menuntut untuk bisa lebih cepat, lebih aman, tidak terikat
waktu, dan bisa dimana saja membuat tuntutan penyesuaian,
menjadikan kebutuhan tersebut semakin kompleks (Aditya, 2010).
Salah satu jenis perusahaan yang berkaitan erat dengan tuntutan
kebutuhan manusia adalah industri perbankan. Sekarang telah banyak
pelaku ekonomi yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam
bertransaksi, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern
yang lebih efisien dan efektif.
Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan
internet. Salah satu aplikasi yang mulai mendapat perhatian adalah
internet banking. Internet banking adalah salah satu pelayanan jasa
bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh informasi,
melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui
jaringan internet dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet (Tampubolon,
2004). Internet banking membuka paradigma baru, struktur baru dan
strategi yang baru bagi retail bank, dimana bank menghadapi
kesempatan dan tantangan yang baru (Mukherjee dan Nath, 2003).
Internet banking memberikan keuntungan bagi nasabah maupun bank.
Bagi nasabah, internet banking menawarkan kemudahan dan
kecepatan dalam melakukan transaksi perbankan. Keuntungan dari
menyediakan layanan internet banking bagi bank adalah internet
banking bisa menjadi solusi murah pengembangan infrastruktur
dibanding membuka outlet ATM (Automated Teller Machine).
Dari setiap tahun teknologi informasi mengalami perubahan
dan perkembangan cepat dan pesat. Tujuan perkembangan teknologi
informasi ini adalah perubahan kehidupan masa depan manusia yang
lebih baik, mudah, murah, cepat dan aman. Perkembangan teknologi
yangpesat di era globalisasi ini menciptakan peluang-peluang bisnis di
mana transaksi-transaksi semakin banyak dilakukan di media
elektronika, salah satunya di dunia perbankan adalah dengan
Perkembangan internet banking ini di rasakan oleh semua lapisan
mayarakat, banyak lembaga atau organisasi yang menyadari manfaat
yang besar dari penggunaan layanan internet banking salah satunya
adalah bank. Untuk memudahkan nasabah dalam melakukan transaksi
perbankan, bank menyediakan fasilitas internet banking dengan
keamanan dan kemudahan bagi para nasabah. Bank Syariah Mandiri
percaya bahwa internet banking telah membantu para nasabah dalam
bertansaksi dengan cepat dan tepat dan akan dapat meningkatkan
profit bagi perusahaan di masa yang akan datang.
Meskipun banyak keuntungan yang didapat oleh nasabah,
namun pada kenyataannya layanan ini sangat jarang digunakan oleh
nasabah dan cenderung tidak diminati. Pada kenyataannya jumlah
pengguna internet banking di Indonesia lebih sedikit dibanding
dengan pengguna internet. Masyarakat menganggap bahwa belum ada
manfaat yang pasti yang dapat mereka rasakan dengan mengandalkan
layanan ini, karena menurut mereka sistem ini terlalu rumit dan tidak
terlihat secara fisik manfaatnya. Oleh sebab itu, memunculkan sebuah
pertanyaan tentang bagaimana persepi kemudahan penggunaan
layanan internet banking terhadap minat para nasabahnya.
Kenyataannya banyak nasabah yang mempunyai fasilitas internet
banking namun tidak pernah memanfaatkannya, dikarenakan
pengoperasian sistem yang kadang terkesan rumit dan tidak semua
yang mempengaruhi minat nasabah dalam penggunaan internet
banking, yaitu persepsi kemudahan penggunaan.
Davis et al. (1989) mendefinisikan faktor kemudahan sebagai
tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem
informasi adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari
pemakainya untuk dapat melakukaannya. Berdasarkan definisinya
maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan penggunaan
(perceived ease of use) ini juga merupakan suatu kepercayaan tentang
proses pengambilan keputusan. Jika seseorang percaya bahwa sistem
informasi tersebut mudah untuk digunakan maka orang tersebut akan
menggunakannya. Penelitian yang menyebutkan hal yang sama juga
pernah dilakukan diantaranya peneltian yang dilakukan oleh Hong et
al.(2001), Kamel dan Hassan (2003), dan Chan dan Lu (2004).
Menurut Sukirno (2013:60) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan bahwa Kemudahan penggunaan berpengaruh kepada
minat menggunakan internet banking. Hal ini mengandung implikasi
agar kedepannya internet banking melakukan pengembangan dan
pemeliharaan kemudahan teknologi yang lebih baik lagi sehingga
konsumen lebih mudah bertransaksi.
Menurut Sulistiyarini,S (2012:12) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan kemudahan penggunaan berpengaruh
terhadap minat dalam menggunakan mobile banking. Persepsi
keyakinan seseorang dalam menggunakan suatu sistem sehingga tidak
perlu mengeluarkan usaha yang keras.
Menurut Irmadhani (2012:18) menyatakan bahwa penelitian
ini menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif
terhadap minat mengggunakan Online Banking. Kemudahan
penggunaan mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun
tenaga untuk mempelajari sistem atau teknologi karena individu yakin
bahwa sistem atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami.
Intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan
sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan.
Menurut Laksana dan Dewantara (2015:1) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan Internet Banking.
Persepsi kemudahan penggunaan merupakan sejauh mana seseorang
percaya bahwa dalam menggunakan suatu teknologi tidak
memerlukan usaha yang besar, artinya mudah untuk digunakan.
manfaat yang dirasakan dalam menggunakan Internet Banking
mempengaruhi seseorang untuk memiliki minat untuk
menggunakannya. Hal ini didasari atas efisiensi waktu yang dirasakan,
kemampuan melakukan transaksi, kemudahan operasional internet
Menurut Habibi dan Zaky (2015:20) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan kemudahan tidak berpengaruh terhadap
minat penggunaan mobile banking syariah. Kemudahan penggunaan
suatu teknologi tidak berpengaruh bagi seorang pengguna teknologi
yang umumnya dimasa kini telah mengenal teknologi dengan sangat
baik. Sehingga perlu dipertimbangkan lagi dalam minat menggunakan
layanan internet banking.
Menurut Aryani H (2015:15) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan kemudahan penggunaan tidak berpengaruh terhadap
minat untuk menggunakan layanan internet banking. Hasil ini dapat
disebabkan karena faktor terkuat yang dipertimbangkan oleh
seseorang dalam minat menggunakan internet banking adalah
kegunaan dari penerapan layanan internet banking, meskipun sistem
yang digunakan dalam layanan internet banking telah dibuat mudah
untuk dioperasikan dan sederhana, namun seseorang merasa tetap
mempertimbangkan segi kegunaan dalam minat menggunaan layanan
internet banking.
Menurut Tjini dan Baridwan (2013:8) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan tidak
berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat menggunaan
internet banking. Hasil ini dapat disebabkan karena faktor terkuat
yang dipertimbangkan oleh responden dalam menggunakan internet
Informasi atas Online Banking (The Amount of Information).
Meskipun sistem yang digunakan dalam internet banking telah dibuat
sesederhana dan mudah untuk dioperasikan, namun responden tetap
mempertimbangkan segi keamanan dan privasi sebagai faktor
fundamental saat bertransaksi menggunakan internet banking.
Menurut sherly R (2013:3) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap
minat menggunakan internet banking. Meski fasilitas internet banking
menawarkan berbagai manfaat, faktanya minat nasabah untuk
menggunakannya masih sangat rendah tercermin dari masyarakat
Indonesia lebih menyukai transaksi perbankan secara manual.
Disamping itu masih banyak nasabah bank di Indonesia yang
menggunakan internet banking hanya sekedar melihat saldo, sehingga
nasabah tidak benar-benar merasakan manfaat internet banking.
Karena internet banking masih tergolong baru bagi masyarakat, pihak
bank haruslah mengetahui faktor-faktorapa saja yang bisa
mempengaruhi nasabah dalam menggunakan fasilitas internet
banking. Dengan demikian diharapkan dapat memberikan keunggulan
Tabel 1.1
Temuan ReseachGap
Gap Penulis Temuan
Isu: Pengaruh kemudahan terhadap minat penggunaan internet banking
Reseach Gap:
Terdapat perbedaan hasil penelitian Pengaruh kemudahan terhadap minat penggunaan internet banking
Terdapat pengaruh kemudahan terhadap minat penggunaan internet banking
Sukirno, 2013 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh kepada minat menggunakan Internet Banking. Kemudahan penggunaan merupakan hasil sistem yang dapat digunakan dan dioperasikan dengan mudah oleh seseorang.
Sulistiyarini S, 2012
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat dalam menggunakan mobile banking.
Irmadhani, 2014 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Online banking.
Laksana dan Dewantara, 2015
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif terhadap minat Penggunaan Internet Banking.
Tidak terdapat pengaruh kemudahan terhadap minat penggunaan internet banking
Habibi dan Zaky, 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan mobile banking syariah.
Tjini dan Baridwan, 2013
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan internet banking.
ly Sherly R, 2013 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh terhadap minat penggunaan internet banking.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik
untuk melakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan internet banking
terutama pada mahasiswa, dengan judul Pengaruh Kemudahan
Penggunaan Dan Sikap Penggunaan TeknologiTerhadap Minat Nasabah
Menggunakan Internet Banking Dengan Persepsi Manfaat (Use
Usefulness) Sebagai Variabel Intervening.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap minat
menggunakan internet banking pada nasabah Bank BRI Syariah KC
Semarang?
2. Bagaimana pengaruh sikap penggunaan teknologi terhadap minat
menggunakan internet banking pada nasabah Bank BRI Syariah KC
3. Bagaimana pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulness) terhadap
minat menggunakan internet banking pada nasabah Bank BRI Syariah
KC Semarang?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap
minat menggunakan internet banking pada nasabah Bank BRI
Syariah KC Semarang.
D. Kegunaan Penelitian
Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi
manfaat bagi pihak-pihak berikut :
1. Bank penyelenggara layanan internet banking
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi bank
mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nasabah dalam
menggunakan layanan Internet Banking dan dapat dijadikan sebagai
bahan acuan kebijakan dalam upaya meningkatkan layanan Internet
Banking.
2. Nasabah
Pengguna layanan internet banking dapat memberikan kontribusi
positif dalam rangka menyediakan informasi tentang persepsi yang
mempengaruhi penggunaan internet banking dan mensosialisasikan
3. Akademis
Penelitian ini dapat menghasilkan suatu temuan baru tentang persepsi
yang dapat mempengaruhi nasabah dalam menggunakan internet
banking dan menjadi pelengkap dari penelitian–penelitian serupa yang
pernah dilakukan Sebelumnya.
E. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang jelas tentang isi dan materi yang
dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan sistematika
penulisan yang mengacu pada pedoman penulisan skripsi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN (Institut Agama Islam Negeri)
Salatiga
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas tentang pertama latar belakang masalah yang
berisi alasan penelitian ini perlu diteliti berupa data atau fenomena
empiris dari obyek yang akan diteliti, research gap, adanya
kesenjangan penelitian yang perludi teliti dan alasan yang kuat bagi
peneliti untuk meneliti masalah yang diajukan. Kedua rumusan
masalah terdiri dari pernyataan masalah penelitian dan rumusan
masalah penelitian. Ketiga tujuan penelitian, keempat kegunaan
penelitian dan kelima sistematika penulisan.
Dalam bab ini akan membahas tentang pertama telaah pustaka berisi
ringkasan penelitian terdahulu, memberikan gambaran posisi
penelitian terhadap penelitian yang lain. Kedua karangka teori,
bangunan teori dan konsep yang akan digunakan untuk menganalisis.
Konsep-konsep yang terkait dan penting untuk dikaji sebagai landasan
dalam menulis bab analisis dan mengambil kesimpulan. Ketiga
kerangka penelitian, berisi telaah kritis untuk menghasilkan hipotesis
dan model penelitian yang akan diuji disajikan dalam bentuk gambar
dan atau persamaan. Dan terakhir hipotesis,sub bab ini berisi hipotesis
yang diajukan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan memberikan informasi jenis penelitian, lokasi dan
waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data,
skala pengukuran, variable penelitian, definisi konsep dan operasional,
instrument penelitian, uji instrumen penelitian dan alat analisis yang
digunakan dalam penelitian ini.
BAB IV ANALISIS DATA
Pada bab ini akan membahas tentang deskripsi obyek penelitian yang
berkaitan dengan penelitian, serta menguraikan hasil uji analisis data
dari data yang telah diperoleh, berup auji asumsi klasik yang meliputi
uji multicollinearity, uji heteroscendasticity dan uji normalitas. Juga
koefisien determinasi yang menggambarkan pengaruh variabel yang
digunakan.
BAB V PENUTUP
Merupakan bab yang memuat kesimpulan dan saran berdasarkan hasil
14
BAB II
LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka
Penelitian terdahulu merupakan hasil-hasil penelitian yang telah
dilakukan
oleh peneliti-peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian
yang akan dilakukan. Hasil-hasil penelitian yang dilakukan yang berkaitan
dengan pengaruh persepsi kemudahan penggunaan dan sikap penggunaan
teknologiterhadap minat nasabah menggunakan internet bankingdengan
persepsi manfaat (perceived usefulness) sebagai variable interveningtelah
diteliti pada berbagai penelitian terdahulu.
Guna mendukung penelitian dengan penelitian sebelumnya, berikut
akan dibahas beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian penulis
yang berjudul pengaruh persepsi kemudahan penggunaan, sikap
penggunaan teknologi, persepsi manfaat (perceived usefulness) terhadap
minat nasabah menggunakan internet banking pada Bank BRI Syariah KC
Semarang.
Menurut Sukirno (2013:60) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh kepada minat
menggunakan internet banking. Hal ini mengandung implikasi agar
kedepannya internet banking melakukan pengembangan dan pemeliharaan
kemudahan teknologi yang lebih baik lagi sehingga konsumen lebih
Menurut Sulistiyarini,S (2012:12) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan kemudahan penggunaan berpengaruh terhadap minat dalam
menggunakan mobile banking. Persepsi kemudahan penggunaan
(perceived ease of use) sebagai tingkat keyakinan seseorang dalam
menggunakan suatu sistem sehingga tidak perlu mengeluarkan usaha yang
keras.
Menurut Irmadhani (2012:18) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif
terhadap minat mengggunakan Online Banking. Kemudahan penggunaan
mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun tenaga untuk
mempelajari sistem atau teknologi karena individu yakin bahwa sistem
atau teknologi tersebut mudah untuk dipahami. Intensitas penggunaan dan
interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan
kemudahan penggunaan.
Menurut Laksana dan Dewantara (2015:15) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh
positif terhadap minat menggunakan internet banking. Persepsi
kemudahan penggunaan merupakan sejauh mana seseorang percaya bahwa
dalam menggunakan suatu teknologi tidak memerlukan usaha yang besar,
artinya mudah untuk digunakan. manfaat yang dirasakan dalam
menggunakan internet banking mempengaruhi seseorang untuk memiliki
dirasakan, kemampuan melakukan transaksi, kemudahan operasional
internet banking dan fleksibilitas yang dirasakan ketika menggunakannya.
Menurut Kharismawan dan Widiyanto (2016:11) menyatakan
bahwa penelitian ini menunjukkan persepsi kemudahan penggunaan
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi kemudahan penggunaan yang
dirasakan, maka semakin tinggi pula minat menggunakan internet
banking.
Menurut baridwan dan Astia (2012:12) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan sikap penggunaan berpengaruh positif
terhadap minat menggunakan internet banking. Hal ini berarti bahwa
minat untuk menggunakan internet banking dipengaruhi oleh sikap dan
sikap untuk menggunakan layanan internet banking dipengaruhi oleh
persepsi kemudahan penggunaan dan kecocokan. Implikasi dari penelitian
ini relevan bagi pihak manajemen perbankan dan analis internet banking
untuk mempertimbangkan sikap, persepsi kemudahan penggunaan dan
kecocokan dalam menerapkan dan mengembangkan transaksi internet
banking dalam sistem perbankannya.
Menurut Rithmaya (2016:11) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan sikap penggunaan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan internet banking. Penggunaan internet
akan membentuk perilaku seseorang dalam penggunaan suatu teknologi
informasi (internet banking).
Menurut Larasati (2016:2) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan sikap penggunaan berpengaruh positif terhadap minat
menggunakan internet banking. Semakin banyak informasi yang diperoleh
nasabah tentang internet banking, maka nasabah akan semakin dapat
mengevaluasi layanan internet baning pada suatu bank khususnya sebagai
salah satu fasilitas yang digunakan untuk melakukan pembayaran. Jika
informasi yang diterima mahasiswa mengenai internet banking adalah hal
yang positif, maka akan berdampak pada semakin positif pula minat yang
ditunjukkan.
Menurut Rukhfiyanti dan Arthana (2015:40) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan sikap penggunaan teknologi berpengaruh
positif signifikan terhadap minat menggunakan internet banking. Sikap
memmengaruhi individu dalam penggunaan internet banking dikarenakan
sikap sebagai perasaan positif atau negatif pengguna internet banking yang
ditunjukkan oleh perasaan suka atau tidak suka seseorang terhadap
internet banking.
Menurut Hadipradjitno dan Istiarni (2014:8) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan sikap penggunaan teknologi berpengaruh
positif terhadap minat menggunakan internet banking. Hubungan
signifikan ini terjadi karena nasabah yang telah memakai internet banking
didapat dari pemakaiannya, maka mereka akan menggunakan internet
banking secara berulang.
Menurut Fachruddin dan fadhli (2016:2) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi manfaat (perceived usefulness)
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking. Dapat
diketahui rata-rata responden menyatakan setuju atau merasa bermanfaat
menggunakan fasilitas internet banking, baik itu manfaat yang
dirasakannya dariaspek peningkatan produktivitas dan efektivitaskerja,
ataupun manfaat yang membuatpekerjaannya menjadi lebih cepat dan
fleksibel.
Menurut Yuniarta dan Sinarwati (2017:1) menyatakan bahwa
penelitian ini menunjukkan persepsi manfaat (perceived usefulness)
berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
Semakin banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh nasabah maka dapat
meningkatkan minat konsumen untuk menggunakan sistem tesebut.
Menurut Amanullah (2014:22) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif
terhadap minat menggunakan internet banking. Hasil penelitian
menunjukan kemanfaatan yang dipersepsikan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap penggunaan sistem informasi (internet banking).
Menurut Afifah (2017:27) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif
teknologi untuk mengharapkan manfaat yang diterimanya serta
membantunya dalam menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih efektif dan
efisien. Semakin besar manfaat yang diterima, seseorang akan
menggunakan teknologi tersebut.
Menurut Irmadhani (2014:14) menyatakan bahwa penelitian ini
menunjukkan persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif
signifikan terhadap minat menggunakan online banking.Hasil penelitian
ini mengindikasikan bahwa persepsi nasabah mengenai manfaat dari
online banking yang semakin tinggi, maka akan meningkatkan
penggunaan online banking sebagai media bagi nasabah untuk melakukan
transaksi perbankan.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Penulis Temuan
Isu: Pengaruh persepsi kemudahan penggunaan terhadap minat nasabah menggunakan internet banking
1 Sukirno, 2013 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kemudahan penggunaan berpengaruh kepada minat menggunakan Internet Banking. Kemudahan penggunaan merupakan hasil sistem yang dapat digunakan dan dioperasikan dengan mudah oleh seseorang.
banking.
3 Irmadhani, 2014 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Penggunaan Online banking.
4 Laksana dan Dewantara, 2015 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh positif 5terhadap minat Penggunaan Internet Banking.
5 Kharismawan dan Widiyanto, 2016
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi kemudahan penggunaan berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
Isu: Pengaruh sikap penggunaan teknologi terhadap minat nasabah menggunakan internet banking
6 Baridwan dan Astia, 2012 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap penggunaan teknologi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking
7 Rithmaya, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap penggunaan teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan internet banking.
8 Larasati, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap penggunaan teknologi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
9 Rukhfiyanti dan Arthana, 2015
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sikap penggunaan teknologi berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan internet banking.
2014 sikap penggunaan teknologi berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
Isu: Pengaruh persepsi manfaat (perceived usefulness) terhadap minat nasabah menggunakan internet banking
11 Fachruddin dan Fadhli, 2016 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan internet banking.
12 Yuniarta dan Sinarwati, 2017 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
13 Amanullah, 2014 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap minat menggunakan internet banking.
15 Irmadhani, 2014 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi manfaat (perceived usefulness) berpengaruh positif signifikan terhadap minat menggunakan online banking.
Sumber: Afifah (2017), Amanullah (2014), Baridwan (2012), Irmadhani (2014), Hadipradjitno (2014), Laksana (2015), Kharismawan (2016), Larasati (2016), Fachruddin (2016), Rithmaya (2016), Sukirno (2013), Yuniarta (2017), Rukhfiyanti (2015).
B. Kerangka Teori
1. Persepsi kemudahan penggunaan
a. Pengertian kemudahan penggunaan
Persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use)
dapat didefinisikan bahwa seseorang percaya menggunakan suatu
teknologi akan bebas dari usaha. Persepsi kemudahan (perceived
ease of use) merupakan kepercayaan seseorang dimana dalam
menggunakan suatu teknologi dapat dengan mudah digunakan dan
dipahami (Tjini dan Baridwan, 2011:6). Kemudahan dalam
bertransaksi menggunakan internet banking disediakan oleh pihak
perbankan agar mudah untuk dipahami dan mudah untuk
memerlukan usaha yang tinggi untuk mempelajarinya. Selain itu
kemudahan yang diberikan oleh layanan internet banking dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Menurut Nurrahmanto (2015:24) konsep kemudahan
penggunaan menunjukkan tingkat dimana seseorang meyakini
bahwa penggunaan sistem informasi yang dalam hal ini adalah
minat menggunakan internet banking adalah mudah dan tidak
memerlukan usaha yang keras dari pemakainya untuk dapat
menggunakannya. Apabila sistem informasi mudah digunakan,
maka pengguna akan cenderung untuk menggunakan sistem
informasi tersebut dalam bertransksi.
Menurut Jogiyanto (2009) menyatakan persepsi kemudahan
penggunaan didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya
bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha. Dari
definisinya maka dapat diketahui bahwa persepsi kemudahan
merupakan suatu kepercayaan tentang proses pengambilan
keputusan. Jika seseorang merasa percaya bahwa sistem informasi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya. Persepsi
kemudahan penggunaan (perceived ease of use) menurut Widjana
(2010:33) persepsi kemudahan penggunaan berarti keyakinan
individu bahwa menggunakan sistem teknologi informasi tidak
akan merepotkan atau membutuhkan usaha yang besar pada saat
Selanjutnya menurut Amanullah (2014:25) kemudahan
penggunaan didefinisikan sebagai tingkat keyakinan seseorang
bahwa dalam menggunakan sisitem tertentu tidak diperlukan usaha
yang keras. Meskipun usaha menurut setiap orang berbeda-beda
tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari pengguna
sistem atas sistem yang dikembangkan, maka sisitem harus mudah
diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan usaha yang
memberatkan, itensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna
dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan
penggunaan.Konsep kemudahan penggunaan menunjukkan tingkat
dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan sistem informasi
adalah mudah dan tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya
untuk bisa menggunakannya. Konsep ini mencakup kejelasan
tujuan penggunaan sistem informasi dan kemudahan penggunaan
sistem untuk tujuan sesuai dengan keinginan pemakai. Konsep ini
memberikan pengertian bahwa apabila sistem informasi mudah
digunakan, maka pengguna akan cenderung untuk menggunakan
sistem informasi tersebut.
Selanjutnya menurut Andi (dalam Andriyanto, 2014)
persepsi kemudahan memberikan indikasi bahwa suatu system
dirancang bukan untuk menyulitan pemakaiannya, akan tetapi
penggunaan sistem justru mempermudah seseorang dalam
menggunakan system akan bekerja lebih mudah dibandingkan
dengan seseorang yang tidak menggunakan system atau manual.
Menurut Sebayang (2017:13) kemudahan penggunaan
merupakan suatu keyakinan tentang proses pengambilan
keputusan. Jika seseorang merasa yakin bahwa sistem informasi
mudah digunakan maka dia akan menggunakannya.
Sebaliknya,jika seseorang merasa yakin bahwa sistem informasi
tidak mudah digunakan maka dia tidak akan menggunakannya.
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa persepsi
kemudahan penggunaan merupakan suatu sikap dimana seseorang
berpikir bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari
usaha. Variabel kemudahan penggunaan teknologi internet banking
didefinisikan sebagai suatu keyakinan dimana seseorang berpikir
bahwa penggunaan layanan internet banking tersebut dapat dengan
mudah untuk dipahami, dipelajari, dan digunakan. Dalam
penelitian ini persepsi kemudahan bagi nasabah percaya bahwa
bertransaksi menggunakan internet banking akan memberikan
waktu yang lebih efisien dan akan berkelanjutan dimasa yang akan
datang.
Apabila nasabah beranggapan internet banking mudah
dipelajari, maka layanan tersebut mudah untuk digunakan dan akan
sering digunakan oleh nasabah. Apabila para nasabah beranggapan
pengoperasiannya, maka layanan tersebut mudah untuk dijalankan
dan tidak membutuhkan banyak usaha.
Sebaliknya, jika para nasabah beranggapan bahwa internet banking
tidak mudah untuk dipelajari, tidak simpel, terlalu rumit dan susah
dalam pengoperasiannya, maka layanan internet banking tersebut
tidak menimbulkan rasa minat bagi para nasabah untuk
menggunaannya. Jika para nasabah beranggapan penggunaan
layanan internet banking tidak membutuhkan banyak usaha dan
ketika menggunakan layanan tersebut mereka merasa bahwa
pekerjaan yang diinginkan akan lebih mudah, maka internet
banking akan sering digunakan.
b. Dimensi kemudahan penggunaan
Venkatesh dan Davis (2000: 201) membagi dimensi persepsi
kemudahan
penggunaan menjadi berikut:
a. Interaksi individu dengan sistem jelas dan mudah
dimengerti (clear and understandable).
b. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi
dengan sistem tersebut (does not require a lot of mental
effort).
d. Mudah mengoperasikan sistem sesuai dengan apa yang
ingin individu kerjakan (easy to get the system to do what
he/she wants to do).
2. Persepsi sikap penggunaan teknologi
a. Pengertian sikap penggunaan teknologi
Sikap menurut Ajzen dan Fishbein (1975) didefinisikan
sebagai perasaan positif atau negatif seseorang tentang sebuah
perilaku. Sikap merupakan ungkapan perasaan konsumen tentang
suatu objek apakah disukai atau tidak, dan sikap juga bisa
menggambarkan kepercayaan konsumen terhadap berbagai atribut
dan manfaat dari obyek tersebut Sumarwan (2011:166). Sehingga
sikap merupakan ungkapan perasaan positif-negativ atau
suka-tidak suka terhadap suatu obyek atau perilaku.
Sikap penggunaan (attitude toward using) dalam TAM
dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang
berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila
seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya
(Davis, 1993). Sikap menjelaskan penerimaan seseorang terhadap
teknologi informasi (Hoppe et al.(2001). Dalam widyarini (2005)
disebutkan sikap menyatakan apa yang kita sukai atau tidak. Sikap
seseorang terdiri atas unsur kognitif/cara pandang (cognitive),
perilaku (behavioral components). Sikap dalam yahyapour (2008)
didefinisikan sebagai salah satu bentuk evaluasi terhadap
konsekuensi telah melaksanakan suatu perilaku. Menurut usuma
dan Susilowati (2007) serta yahyapour (2008) Attitude toward
using intenet banking diukur dengan indikator teknologi internet
banking dinilai perlu, menghimbau semua bank menggunakan
internet, serta menggunakan internet banking merupakan ide yang
bijaksana.
Sikap merupakan evaluasi positif atau negatif dalam
melakukan perilaku, Nazar dan Syahran (2008). Sikap terhadap
perilaku menunjukkan tingkatan seseorang mempunyai evaluasi
yang baik atau yang kurang baik tentang perilaku tertentu. Sikap
terdiri dari dua elemen yaitu ide yang sangat baik dan sesuatu yang
diinginkan. Ide yang sangat baik menunjukkan bahwa seberapa
jauh seseorang berpikir bahwa melakukan perilaku di masa yang
akan datang merupakan ide yang sangat baik. Sesuatu yang
diingikan menunjukkan seberapa jauh seseorang berpikir bahwa
melakukan perilaku di masa yang akan datang merupakan sesuatu
yang sangat diinginkan.
Sedangkan menurut Havelka (2004), sikap menunjuk pada
penilaian tingkat perasaan mengenai sasaran perilaku. Sikap
merupakan jumlah dari afeksasi (perasaan) yang dirasakan
perilaku, misalkan baik atau jelek, setuju atau menolak, dan
sebagainya. Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa sikap
seseorang terhadap sistem informasi menunjukkan seberapa jauh
orang tersebut merasakan bahwa sistem informasi baik atau jelek
bagi dirinya. (Fishbein dan Ajzen, 1975 dalam Jogiyanto, 2007).
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa sikap
penggunaan adalah suatu tingkatan penilaian terhadap dampak
yang dialami oleh seseorang bila menggunakan suatu sistem
tertentu dalam pekerjaan. Sikap yaitu evaluasi dalam waktu lama
tentang yang disukai atau tidak disukai seseorang, perasaan
emosional, dan kecenderungan tindakan terhadap beberapa objek
atau ide. Bahwa sikap pengguna secara keseluruhan dalam
menggunakan teknologi dan informasi merupakan faktor utama
yang menentukan apakah seseorang menggunakan sistem tersebut.
Sikap merupakan perasaan yang timbul pada seseorang saat
melakukan suatu perilaku, bisa berupa perasaan yang positif
maupun negatif.
b. Komponen sikap penggunaan
Engel, dkk (dalam Priaji, 2011:69) Beberapa komponen sikap
penggunaan, yaitu :
1). Kognitif atau evaluasi adalah segmen opini atau keyakinan dari
sikap, yang menentukan tingkatan untuk bagian yang lebih penting
2). Afektif atau perasaan, perasaan adalah segmen emosional atau
perasaan dari sebuah sikap yang menimbulkan hasil akhir perilaku.
3). Perilaku atau tindakan adalah sikap merujuk pada suatu maksud
atau berperilaku dalam cara tertentu terhadap sesuatu atau
seseorang.
c. Pembentukan sikap
Proses pembentukan sikap berlangsung secara bertahap,
dimulai dari proses belajar. Proses belajar ini dapat terjadi karena
pengalaman-pengalaman pribadi seseorang dengan objek tertentu
seperti orang, benda, atau peristiwa dengan cara menghubungkan
objek tersebut dengan pengalaman-pengalaman lain dimana
seseorang telah memiliki sikap tertentu terhadap pengalaman itu
atau melalui proses belajar sosial dengan orang lain.
3. Persepsi manfaat (Perceived Usefulness)
a. Pengertian persepsi manfaat
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (2008), persepsi
didefinisikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung dari
sesuatu atau atau proses seseorang mengetahui beberapa hal
melalui panca indra. Individu bertindak berdasarkan pada
persepsinya tanpa memperhatikan apakah persepsi tersebut akurat
atau tidak akurat dalam menggambarkan kenyataan. Penjelasan
yang satu dengan individu yang lain. Kehadiran suatu teknologi
akan dipersepsikan secara berbeda oleh seseorang. Ada seseorang
yang menganggap teknologi tersebut akan memberikan kemudahan
dan manfaat tetapi ada pula yang berfikir sebaliknya.
Persepsi manfaat merupakan suatu tingkatan dimana
seseorang percaya bahwa penggunaan suatu sistem tertentu akan
dapat meningkatkan prestasi kerja, menambah produktifitas dan
efektifitas kerja orang tersebut (Koeswoyo, 2006). Berdasarkan
definisi tersebut dapat diartikan bahwa manfaat dari penggunaan
teknologi informasi adalah dapat meningkatkan kinerja dan
prestasi kerja orang yang menggunakannya.
Menurut Andriyano (2014:46) persepsi kebermanfaatan
merupakan suatu pemikiran mengenai penggunaan teknologi
informasi dapat meningkatkan kinerja dan memberikan keuntungan
bagi penggunanya. Dengan demikian, jika seseorang merasa bahwa
dengan menggunakan teknologi informasi dapat mendatangkan
manfaat baik itu dapat berupa peningkatan kinerja atau keuntungan
bagi dirinya, maka dia akan menggunakannya. Sebaliknya jika
seseorang merasa bahwa dengan menggunakan teknologi informasi
kurang bermanfaat maka dia tidak akan menggunakannya.
Menurut Jogiyanto (2007:14) yang dimaksud manfaat yang
dirasakan atau Perceived Usefulness adalah sejauh mana seseorang
meningkatkan kinerja pekerjaannya. Dapat disimpulkan konteks
dari penelitian ini bahwa manfaat dalam internet banking
merupakan pandangan subyektif nasabah mengenai manfaat yang
diperoleh oleh para nasabah dalam peningkatan kinerjah nasabah
karena menggunakan internetbanking. ketika nasabah
menggunakan internet banking fasilitas layanan berkali-kali, maka
nasabah telah merasakan telah merasakan manfaat dari layanan
internet banking tersebut.
Selanjutnya Menurut Perkins dan Annan (2013:11)
mendefinisikan manfaat adalah mempertemukan kebutuhan dan
harapan konsumen secara berkelanjutan atas harga yang telah
mereka bayarkan. Manfaat dari penggunaan internet banking dapat
meningkatkan kinerja, dan kinerja orang yang menggunakannya.
Manfaat dalam internet banking merupakan manfaat yang
diperoleh penggunanya. Bank harus bisa mengidentifikasi jenis
fitur yang dapat bermanfaat bagi penggunannya atau diharapkan
oleh nasabah dalam melaksanakan tugas dan pekerjaanya. Karena
tingkat manfaat internet banking mempengaruhi sikap nasabah
terhadap suatu sistem.
Menurut Cahyo (2014), persepsi manfaat (Perceived
Usefulness) merupakan capable of beingused advantageously atau
dapat digunakan untuk tujuan yang menguntungkan. Kemudian
kebermanfaatan sebagai konstruk kepercayaan seseorang bahwa
penggunaan sebuah teknologi tertentu akan mampu meningkatkan
kinerja seseorang. Meskipun usaha menurut setiap orang
berbeda-beda tetapi pada umumnya untuk menghindari penolakan dari
pengguna sistem atas sistem yang dikembangkan, maka sistem
harus mudah diaplikasikan oleh pengguna tanpa mengeluarkan
usaha yang dianggap memberatkan, dengan begitu pengguna akan
mau menggunakan sistem tersebut.
Dari definisi diatas, dapat diketahui bahwa persepsi
manfaat (Perceived Usefulness) adalah suatu tingkatan dimana
seseorang mempercayai bahwa penggunaan sebuah sistem akan
mampu meningkatkan kinerja, menambah tingkat produktivitas
dan efektivitas. Dalam konteks penggunaan internet banking,
persepsi manfaat dapat dinyatakan bahwa penggunaan internet
banking dapat meningkatkan kinerja bagi nasabah yang
menggunakannya. Seseorang akan menggunakan internet banking
apabila orang tersebut mempercayai bahwa internet banking dapat
memberikan manfaat dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan.
Oleh karena itu, tingkat persepsi manfaat internet banking
mempengaruhi para nasabah untuk menggunakan layanan internet
banking tersebut.
Pengguna terhadap manfaat dapat diukur dari beberapa
faktor sebagai berikut (Istiarni, 2014) :
1. Kegunaan, meliputi beberapa dimensi ukuran yaitu
menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat dan dapat
menambah produktivitas.
2. Efektivitas, meliputi bebrapa dimensi ukuran yaitu dapat
mempertinggi efektivitas serta dapat mengembangkan
kinerja pekerjaan.
4. Persepsi minat
a. Pengertian minat
Minat perilaku (behavioral intention) menurut Jogiyanto
(2007: 116) adalah suatu keinginan atau minat seseorang untuk
melakukan suatu perilaku tertentu. Seseorang akan melakukan
suatu perilaku (behavioral) jika mempunyai keinginan atau minat
(behavioral intention) untuk melakukannya. Menurut Gunarso
(dalam Agustiati dan Arif 2013:5) minat adalah sesuatu yang
pribadi dan berhubungan erat dengan sikap. Minat dan sikap
mengambil keputusan. Minat dapat menyebabkan seseorang giat
melakukan sesuatu yang telah menarik minatnya.
Selanjutnya menurut Tampubolon (1991) mengatakan
bahwa minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang
dapat berkembang jika ada motivasi. Minat merupakan suatu
kesadaran dari diri orang sendiri dimana terdapat ketertarikan
terhadap suatu di luar diri, yang berarti bahwa minat harus dilihat
sebagai kesadaran diri sendiri. Rasa minat tidak mungkin timbul
dengan sendirinya perlu adanya dorongan atau pengenalan suatu di
luar diri yang di ketahui individu sehingga individu mendapatkan
kesadaran diri untuk mempunyai rasa minat yang ada di luar diri.
Rasa minat merupakan suatu penyebab terjadinya kegiatan dan
hasil yang nantinya akan di peroleh oleh individu. Minat terhadap
sebuah objek dapat timbul apabila objek tersebut sesuai tujuan dan
harapan yang diinginkan sebuah individu. Objek ini kemudian
menghasilkan hal yang diinginkan oleh individu sehingga objek
tersebut akan menjadi hal yang penting bagi individu tersebut.
Minat merupakan kecenderungan perilaku untuk tetap
menggunakan suatu teknologi (Wibowo, 2008). Minat merupakan
salah satu aspek psikis manusia yang dapat mendorong untuk
mencapai tujuan. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu
obyek, cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang
individu apabila menilai sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya
maka di saat itu lah dia akan berminat untuk menggunakannya lagi
dan akan mendatangkan kepuasan.
Bimo Walgito (1981:39) juga mempertegas pendapat
tersebut, yang memberikan pendapat bahwa minat adalah
keinginan atau perhatian seseorang pada sesuatu yang disertai rasa
ingin mempelajari dan mempraktekkannya. Sejalan dengan itu
Saiful Bahri Djamarah (2002: 62) menambahkan, bahwa minat
adalah suatu kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan
aktifitas atau kegiatan. Berdasarkan pendapat tersebut, minat
diartikan sebagai keadaan seseorang yang mempunyai tanggapan
terhadap bidang tertentu dan diikuti adanya perhatian serta
usaha-usaha untuk mengetahui, mempelajari, dan membuktikannya
Menurut Kotler dalam (Wibowo, 2013) minat adalah
sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari produk
yang dilihatnya, kemudian timbul ketertarikan untuk mencoba
produk teresebut dan akhirnya timbul keinginan untuk membeli
dan dapat memiliki produk tersebut.
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Minat berarti
seseorang memiliki ketertarikan untuk menggunakan internet
banking dalam memenuhi sebagian kebutuhan perbankannya.
Menggunakan internet banking menunjukan kepuasan individu
dalam menyelesaikan serangkaian tugasnya. Idealnya, dalam
hubunganya dengan faktor kecocokan tugas teknologi,
pemanfaatan teknologi diukur dengan seberapa besar proposi
pemakai memilih untuk memanfaatan sistem. Operasionalisasi
tersebut mencerminkan keputusan pemakai untuk menggunakan
ulang internet banking berdasarkan hasil evaluasinya atas faktor
kecocokan tugas teknologi sehingga pemanfaatan internet banking
berlangsung dalam situasi sukarela.
b. Faktor-faktor minat
Menurut Sudarsono dalam Harlan (2014), faktor-faktor
yang menimbulkan minat dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Faktor kebutuhan dari dalam, kebutuhan ini dapat berupa
kebutuhan yang berbuhubungan dengan jasmani dan
kejiwaan.
2. Faktor motif sosial, timbulnya minat dalam diri
seseorang dapat didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan
untu mendapatkan pengakuan, penghargaan dari lingkungan
dimana ia berada.
3. Faktor emosional, faktor ini merupakan ukuran intensitas
seseorang dalam menaruh perhatian terhadap sesuatu
kegiatan atau objek tertentu
a. Pengertian Internet banking
Internet banking yang juga dikenal dengan istilah online
banking atau e-Banking ini menurut situs wikipedia adalah
melakukan transaksi, pembayaran, dan transaksi lainnya melalui
internet dengan website milik bank yang dilengkapi sistem
keamanan. Dari waktu ke waktu, makin banyak bank yang
menyediakan layanan atau jasa internet banking. Aplikasi
teknologi informasi dalam internet banking akan meningkatkan
efisiensi, efektifitas, dan produktifitas sekaligus meningkatkan
pendapatan melalui sistem penjualanyang jauh lebih efektif
daripada bank konvensional. Tanpa adanya aplikasi teknologi
informasi dalam internet banking, maka internet banking tidak
akan jalan dan dimanfaatkan oleh industri perbankan.
Terkait internet banking sebagai salah satu inovasi
teknologi pada perbankan, internet banking merupakan pelayanan
transaksi elektronik melalui komputer atau laptop yang terhubung
dengan internet tanpa ada batas tempat atau waktu pelaksanaan
transaksi perbankan sehingga lebih mudah dan cepat seperti
transaksi pembayaran atau transfer dana yang dapat dilakukan di
setiap tempat dan waktu (Alsajjan and Dennis, 2006). Berdasarkan
Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/18/DPNP/2004, internet
banking adalah salah satu pelayanan jasa bank yang
komunikasi dan melakukan transaksi perbankan melalui jaringan
internet, dan bukan merupakan bank yang hanya
menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet, sehingga
pendirian dan kegiatan internet only bank tidak diperkenankan.
Internet banking meliputi sistem yang memungkinkan
nasabah bank, baik individu ataupun bisnis untuk mengakses
rekening melakukan transaksi bisnis atau mendapatkan informasi
produk dan jasa bank melalui jaringan pribadi ataupun publik
termasuk internet (tjini dan Baridwan, 2013).
Menurut Efraim Turban dalam Riswandi (2005) internet
banking dapat disebut dengan online banking, online banking
didefinisikan sebagai berbagai aktivitas perbankan yang tidak
dilakukan di tempat bank atau lokasi fisik bank sedangkan dapat
dilakukan di rumah, dijalan, dikantor yang melalui jaringan
internet. Internet atau elektronik atau perbankan online adalah
delivery channel terbaru yang akan ditawarkan oleh bank-bank ritel
di banyak negara-negara maju, dan ada kesepakatan luas bahwa
saluran ini akan memiliki dampak yang signifikan di pasar.
Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No.
6/18/DPNP/2004, internet banking adalah salah satu pelayanan
jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh
informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi
yang hanya menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet,
sehingga pendirian dan kegiatan internet only bank tidak
diperkenankan.
Menurut Maharsi dan Fenny (2006), internet banking
adalah salah satu pelayanan jasa bank yang memungkinkan
nasabah untuk memperoleh informasi, melakukan komunikasi, dan
melakukan transaksi perbankan melalui jaringan internet dan
bukan merupakan bank yang hanya menyelenggarakan layanan
perbankan melalui internet.
Menurut Tong et al. (2011) disebutkan bahwa bank yang
menggunakan internet banking menyediakan layanan yang rendah
biaya untuk nasabah. Internet banking memangkas biaya operasi,
memperbaiki efisiensi, mengurangi biaya kertas untuk keperluan
transaksi serta memberikan kesempatan pada bank untuk menjaga
hubungannya dengan nasabah dan mencari nasabah baru. Internet
banking berkembang menjadi “one stop service and information
unit” yang menjanjikan keuntungan sekaligus untuk bank dan
nasabahnya (Tan dan Teo, 2000).
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
internetbanking merupakan suatu bentuk pemanfaatan media
internet oleh bank untuk mempromosikan dan sekaligus melakukan
transaksi secara online, baik dari produk yang sifatnya
penggunaan internet sebagai saluran perpanjangan jarak jauh untuk
mengantarkan jasa-jasa perbankan. Jasa-jasa yang diberikan
melalui penggunaan internet banking adalah jasa-jasa yang juga
diberikan melalui perbankan tradisional, seperti pembukaan
rekening tabungan dan melakukan transfer dana antar rekening.
Selain itu juga terdapat jenis layanan baru seperti tagihan
pembayaran elektronik yang memungkinkan nasabah untuk
menerima dan melakukan pembayaran melalui internet banking.
b. Keuntungan internet banking
Raharjo (2001) keuntungan dari internet banking antara lain :
1). business expansion
2). customer loyality
3). revenue and cost improvemen
4). competitive advantage
5). new business model
c. Kriteria internet banking
Layanan perbankan seluler harus memenuhi kriteria keamanan
bisnis. Berikut kriteria keselamatan Mobile Banking menurut
Bused and Tiwari dalam (Reza Ramadhan, 2016:27):
1. Kerahasiaan
Data harus dilindungi dengan cara melarang berbagai
akses yang tidak terpercaya dari tempat pengambilan.
2. Keaslian
Akses ke data dapat diberikan hanya ketika identitas
pengguna sudah dipastikan dan dikonfirmasi.
3. Integritas
Teknik Enkripsi harus digunakan untuk menghindari
manipulasi data selama transmisi. Bank dan nasabah,
keduanya harus melakukan verifikasi integritas pada
transmisi data dengan pemeriksaan validitas atribut
tertentu yang belum ditetapkan.
4. Non-disputability
Transaksi harus didokumentasikan secara terperinci dan
dapat terlayani kembali dengan alasan yang tepat dalam
jangka waktu yang lama agar nasabah memiliki catatan
transaksi dan dapat melaporkan apabila ada perbedaan
pada bank.
Jenis-jenis internet banking dapat dibagi menjadi (Turban.
et al, 2010):
1. Virtual Companies
Bank sebagai institusi yang membangun cabangnya
secara virtual dan tidak memerlukan fasilitas atau
alamat kantor perusahaan secara fisik dan hanya
melayani jasa perbankan melalui internet saja.
2. Hybrid Model
Sebagai bank yang sudah mapan sebelumnya dan
kemudian membangun situs web sebagai jasa
pemasaran dan saluran distribusi tambahan dari
pelayanan jasa tradisionalnya.
3. Strategic Partnership
Bank-bank atau jasa keuangan yang secara individual
atau membangun konsorsium dengan perusahaan
perangkat lunak terkemuka seperti microsoft, untuk
membangun perangkat lunak aplikasi keuangan yang
terintegrasi dengan sistem keuangan di perusahaan
tersebut untuk melayani kebutuhan pengelolaan
keuangan pribadi atau perusahaan.
Untuk mengetahui masalah yang akan dibahas, perlu adanya
kerangka pemikiran yang merupakan landasan dalam meneliti masalah
yang bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji
kebenaran suatu penelitian dan kerangka berpikir dapat digambarkan
sebagai berikut:
Gambar 2.2
Kerangka Penelitian Pemikiran D. Hipotesis Penelitian
Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk mengehtahui pengaruh
persepsi kemudahan penggunaan terhadap sikap penggunaan teknologi.
Persepsi kemudahan (perceived ease of use) merupakan kepercayaan
seseorang dimana dalam penggunaan suatu teknologi dapat dengan mudah
digunakan dan dipahami. Penelitian menurut Al-Somali et al. (2008)