• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAQ DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X MI.A SEMESTER II SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAQ DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY PADA SISWA KELAS X MI.A SEMESTER II SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI

AKHLAQ DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PADA SISWA KELAS X MI.A SEMESTER II

SMK SARASWATI SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Muhamad Charis

NIM: 111-13-145

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)

iii

Prof. Dr. Mansur, M.Ag Dosen IAIN Salatiga Persetujuan Pembimbing Lamp : 4 eksemplar Hal : Naskah Skripsi Saudara : Muhamad Charis

Kepada

Yth. Dekan FTIK IAIN Salatiga Di Salatiga

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

Setelah kami meneliti dan mengadaan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara:

Nama : Muhamad Charis NIM : 111-13-145

Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/ Pendidikan Agama Islam

Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAQ DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PADA SISWA KELAS X MI.A SEMESTER II SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian

Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

Salatiga, 06 September 2017 Pembimbing

(4)

iv

NIP. 19680613 199403 3 1004

SKRIPSI

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI AKHLAQ DENGAN METODE TWO STAY TWO STRAY

PADA SISWA KELAS X MI.A SEMESTER II

SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Disusun oleh: MUHAMAD CHARIS

NIM: 111-13-145

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 29 September 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guma memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Mufiq, M.Phil.

Sekretaris penguji : Hj. Siti Rukhayati, M.Ag. Penguji I : Sutrisna, M.Pd.

Penguji II : Peni Susapti, M. Si.

Salatiga, 29 September 2017 Dekan

Suwardi, M.Pd

NIP. 19670121 199903 1 002 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

(5)

v

DEKLARASI DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Muhamad Charis

NIM : 111-13-145

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan untuk dipublikasikan pada e-repository IAIN Salatiga.

Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

Salatiga, 06 September 2017 Yang menyatakan

(6)

vi

MOTTO

ااهاعْس ُو هلَِإ اًسْفان ُ هاللَّ ُفِّلاكُي الَ

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah: 286).

"Sephiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi Coba"

(Sebesar apapun penderitaan apabila diterima dengan hati yang ikhlas

maka hanya akan menjadi cobaan semata).

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt. atas limpahan rahmat serta karuniaNya, skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Alm. Ayah dan Alm. Ibundaku tersayang, Bpk KH Muh. Busyro dan Ibu Hj. Ngatimah yang selalu membimbingku, memberikan doa, nasihat, kasih sayang, dan motivasi selama masih hidup. Dan semoga beliau di berikan khusnul khotimah oleh Allah Swt amin.

2. Keenam saudara kandungku Mas Slamet sekeluarga, Mas Ali Mursyidi sekeluarga, Mas Ahmadi sekeluarga, Mbak Siti Rofi’ah sekeluarga, Mas Abdul Latif sekeluarga dan Mbak Siti Laikhah sekeluarga, terimakasih atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Dosen Pembimbing Akademik, Bapak Mufiq, S. Ag., M.Phil. 4. Dosen pembimbing skripsiku, Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. 5. Ketua Jurusan PAI, Ibu Hj. Siti Rukhayati, M.Ag.

6. Ketua Cabang PSHT Salatiga Mas Arifin Rohmat S.E

7. Keluarga besar Persaudaraan Setia Hati Terate Komisariat IAIN Salatiga, Makhad Putra IAIN Salatiga, Teman-teman bengkel GSS “Gendol Super

Speed”, R-Tech Pak,e Speed, Sahabat-sahabat yang tidak bisa saya sebutkan namanya satu-persatu, serta Adinda Dhian Rahmawati S.Pd yang selalu memberikan motivasi kepadaku dan membantu menyelesaikan skripsi ini.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji syukur Alhamdulillahi Robbil’alamin, penulis panjatkan kepada Allah Swt yang selalu memberikan nikmat, kaunia, taufik, serta Hidayah-Nya kepada penulis sehinggap penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Akhlaq Dengan Metode Two Stay Two Stray Pada Siswa Kelas X MI.A Semester II SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017.

Tidak lupa Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada nabi agung Muhammad Saw, kepada keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang selalu setia dan menjadikannya suri tauladan yang mana beliaulah satu-satunya umat manusia yang dapat mereformasi umat manusia dari zaman kegelapan menuju zaman terang benerang yakni dengan ajarannya agama Islam.

Penulisan skripsi ini pun tidak akan terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Bapak Rektor IAIN Salatiga, Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd. 2. Bapak Dekan FTIK IAIN Salatiga, Suwardi, M.Pd.

(9)

ix

5. Bapak Prof. Dr. H. Mansur, M.Ag. Selaku pembimbing skripsi yang telah membimbing dengan ikhlas, mengarahkan, dan meluangkan waktunya untuk penulis sehingga skripsi ini terselesaikan.

6. Mas Uliyadi Satria Raharja S.Pd. Yang telah memberikan ide dan inspirasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, serta karyawan iain salatiga sehingga penulis dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1.

Penulis sepenuhnya sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, serta para pembaca pada umumnya. Amin.

Salatiga, 06 September 2017 Penulis

(10)

x

ABSTRAK

Charis, Muhamad. 2017. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Akhlaq Dengan Metode Two Stay Two Stray pada Siswa Kelas X MI.A Semester II SMK Saraswati Salatiga Tahun Pelajaran 2016-2017. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Pendidikan Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Prof. Dr. Mansur, M.Ag.

Kata kunci : Hasil Belajar PAI, Metode Pembelajaran two stay two stray.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi akhlak dengan menggunakan metode pembelajaran two stay two stray pada siswa kelas X MI A Semester II SMK Saraswati Salatiga tahun pelajaran 2016-2017. Subyek penelitian sebanyak 28 orang, terdiri dari 1 siswa perempuan dan 27 siswa laki-laki. Penelitian ini dilaksanakan pada 5 mei 2017 sampai 16 Mei 2017.

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiridari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, aksi, observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis dan dokumentasi. Analisis data pada penelitian ini yaitu dengan membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.

(11)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...i

HALAMAN BERLOGO...ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii

PENGESAHAN KELULUSAN...iv

DEKLARASI...v

MOTTO...vi

PERSEMBAHAN...vii

KATA PENGANTAR...ix

ABSTRAKS...x

DAFTAR ISI...xi

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan Penelitian...3

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan...3

E. Kegunaan Penelitian...4

F. Definisi Operasional...6

G. Penelitian Terdahulu...7

H. Metode Penelitian...10

I. Sistematika Penulisan...21

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...22

A. Hasil Belajar PAI Materi Akhlak...23

(12)

xii

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ...37

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...37

B. Subjek Penelitian...37

C. Desain Penelitian...41

D. Deskripsi Awal (Pra Siklus)...42

E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I...46

F. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II...52

G. Tehnik Analisis Data...59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...61

A. DeskripsinHasilnPenelitian...61

B. Pembahasan...69

BAB V PENUTUP ...76

A. Kesimpulan...76

B. Saran...76

C. Penutup...78

DAFTAR PUSTAKA...79 DAFTAR LAMPIRAN

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan utama setiap warga negara, di mana mereka dapat mengembangkan potensi yang dimiliki seluas-luasnya sehingga mampu ikut serta dalam pembangunan demi kemajuan suatu negara. Dalam Undang-Undang System Pendidikan Nasional Nomor 20

Tahun 2003 dinyatakan bahwa “pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang

demokratis dan bertangggung jawab”. (UU. Nomor 20 Tahun 2003: pasal

3).

Pendidikan adalah usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa, pendidikan juga merupakan usaha masyarakat dan bangsa dalam mempersiapkan generasi mudanya bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat dan masyarakat yang lebih baik dimasa depan (Haedar Nashir, 2013:14).

(14)

2

Maha Esa, maka dalam hal ini pendidikan agama Islam mengambil peran yang sangat penting bagi pembentukan watak siswa.

Mengingat peran penting pendidikan agama Islam dalam system pendidikan Nasional, maka dirasa perlu melakukan inovasi dalam pembelajaran mata pelajaran pendidikan agama Islam, yang memungkinkan siswa secara aktif berperan serta dalam proses belajar mengajar, dimana siswa merasa senang dan tidak merasa jenuh dalam penyampaian materi pelajaran secara maksimal dan siswa dapat memahami materi yang diberikan.

Maka penulis memilih untuk menerapkan metode pembelajaran

two stay two stray yaitu pembelajaran ini melatih siswa untuk belajar sendiri serta bekerjasama dengan orang lain. sehingga mendorong siswa untuk berkarakter dalam pembelajaran, meningkatkan interaksi dan kerjasama diantara siswa untuk bersama-sama meningkatkan hasil belajar, meningkatkan komunikasi dengan sesama siswa dan interaksi dengan guru.

(15)

3

B. Rumusan Masalah

1. Apakah penggunaan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Akhlak Kelas X MI A Semester II SMK Saraswati Salatiga tahun pelajaran 2016-2017?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui Apakah penggunaan metode two stay two stray dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Akhlak Kelas X MI A Semester II SMK Saraswati Salatiga tahun pelajaran 2016-2017

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

(16)

4

2. Indikator Keberhasilan

Penerapan metode two stay two stray ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dituliskan penulis dapat dirumuskan sebagai berikut: Prestasi belajar PAI materi Akhlaq setelah menggunakan metode three stay three stray kriteria ketuntasan minimal (kkm) yaitu 70, dan banyaknya siswa yang memperoleh nilai 70 ke atas adalah 85%. Indikator keberhasilan mengacu pada KKM yang tercantum pada kurikulum SMK yang bersangkutan, dalam hal ini SMK Saraswati Salatiga.

E. Kegunaan Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat berguna sebagai berikut :

1. Kegunaan Secara Teoritis

(17)

5

2. Kegunaan Praktis a. Bagi Penulis

Memberikan kontribusi pengetahuan dan menambah wacana keilmuan khususnya penggunaan metode pembelajaran two stay two stray.

b. Bagi Siswa

1) Meningkatkan minat belajar dan meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.

Siswa dapat belajar dengan perasaan senang melalui metode two stay two stray.

2) Siswa dapat menyerap dan memahami materi pelajaran dengan lebih mudah.

3) Meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Bagi Guru

1) Memberi masukan bagi guru untuk mengembangkan keterampilan dan variasi dalam proses pembelajaran.

Memberikan masukan bagi guru dalam memahami metode two stay two stray sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa. d. Bagi Sekolah

(18)

6

2) Memberikan masukan bagi sekolah dalam pelaksanaan dan pengembangan kurikulum untuk meningkatkan mutu pendidikan sekolah.

F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang setelah melakukan pekerjaan atau aktifitas tertentu, adapun arti belajar dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah berusaha untuk mendapatkan kepandaian (Poerwadarminta, 2007:121), menurut Muhibbin Syah (2009:69) Belajar adalah tahapan perubahan pada tingkah laku individu yang relative menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi lingkungan yang melibatkan proses kognitif, dengan kata lain yang dimaksud hasil belajar adalah hasil yang telah dicapai seseorang atau siswa setelah melalui proses belajar.

2. Metode two stay two stray

(19)

7

ahli dalam bidangnya. Selanjutnya separuh dari masing-masing tim ahli saling berkunjung untuk saling menjelaskan apa yang dipelajari dari kelompoknya masing-masing hingga faham, begitu seterusnya. setelah itu masing-masing kelompok yang berkunjung kembali pada kelompoknya sendiri untuk mendiskusikan hasil dari kunjungannya tersebut (Kagan 1992 dalam Dimyati UNNES 2011:25).

G. Penelitian terdahulu

1. Santi (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta:2011), melakukan penelitian tentang Implementasi strategi pembelajaran kooperatif pada matapelajaran PAI di Sekolah (Study kasus di SMP Islam Al-Azhar 4 Komandon).

Hasil penelitian ini menemukan bahwa penerapan strategi kooperatif mata pelajaran PAI di Sekolah adalah efektif. Hal tersebut diketahui setelah siswa belajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif, semua unsur-unsur dari pembelajaran kooperatif dapat tercapai. Kemudian adanya akibat dari proses pembelajaran memberikan hasil yang memuaskan pada perolehan nilai, terlaksanakan tugas pokok, tercapainya tujuan/indikator, terbentuknya kompetensi, dan adanya partisipasi aktif dari anggota kelompok.

(20)

8

Sedangkan pada penelitian ini Penulis akan lebih spesifik menerapkan metode two stay two stray yang mana merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI.

2. Siti Juwariyah (UIN walisongo Semarang: 2015), Melakukan Penelitian Tentang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Pada Pokok Bahasan Perjuangan Dakwah Nabi Muhammad SAW. Periode Mekah Mata Pelajaran SKI Kelas VII MTS Yasinta Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.

Pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat berpengaruh positif terhadap peningkatan hasil belajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) khususnya pada pokok bahasan perjuangan dakwah Nabi Muhammad SAW periode Mekah. serta metode ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran SKI. Selain itu metode pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif digunakan pada bidang studi SKI di MTs Yasinta Salatiga. Keefetifan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini disebabkan memberi kemudahan pada siswa dalam memahami pelajaran sehingga hasil belajar akan meningkat.

(21)

9

Sedangkan metode yang akan penulis terapkan merupakan hal baru dan langka dalam pembelajaran pai.

3. Candra Wicaksana (UIN Sunan Kalijaga Yogjakarta:2014), melakukan penelitian tentang pembelajaran Aqidah Akhlaq dengan pendekatan

contextual teaching and learning (CTL) siswa kelas XI di man yogyakarta III.

(22)

10

Menurut peneliti, metode yang digunakan di atas berbeda dengan metode yang akan dilakukan oleh peneliti meskipun ada kesamaan dalam materi dan subjek penelitian yaitu aqidah akhlak untuk sekolah menengah atas. Adanya penelitian ini akan memberikan warna baru dalam khazanah pembelajaran PAI materi akhlaq untuk tingkat SMA. H. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah belajar dikelas. Menurut Mills, penelitian tindakan kelas merupakan penyelidikan sistematis yang dilaksanakan guru dan peneliti dengan mengumpulkan informasi tentang bagaimana sekolah mereka bekerja, bagaimana mereka mengajar, dan bagaimana siswa belajar. Informasi ini dikumpulkan dengan tujuan untuk memperoleh pemahaman, pengembangan praktik refleksi, mempengaruhi perubahan-perubahan positif dalam lingkungan sekolah dan praktik-praktik pendidikan secara umum serta untuk meningkatkan hasil-hasil pembelajaran siswa (David Hopkins, 2008:88).

(23)

11

pada siklus I, begitu seterusnya jika belum mencapai kriteria yang diinginkan.

(24)

12

Penjelasan gambar di atas a. Pra siklus

Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan observasi terhadap proses belajar mengajar (PBM) yang dilakukan bapak Sandi Utomo S.Pd.I selaku pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam dengan memakai metode konvensional, yakni ceramah, dilanjutkan tanya jawab dan di akhiri proses belajar mengajar. Peneliti melakukan observasi menggunakan tes pilihan ganda untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami dan menyerap materi pelajaran.

Disamping itu, peneliti juga melakukan observasi untuk mengetahui situasi, minat, sikap dan antusias siswa dan observasi terhadap guru pengampu selama proses belajar mengajar. Dari hasil tes dan observasi, peneliti mendapatkan data untuk dijadikan pertimbangan untuk melakukan rencana penelitian.

b. Siklus I

Prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam bentuk siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu : menyusun rencana tindakan, melaksanakan tindakan, melakukan pengamatan, dan melakukan refleksi. Tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus satu adalah sebagai berikut:

1) Tahap I: Perencanaan tindakan

(25)

13

tersebut akan dilakukan. Untuk memperlancar tindakan, peneliti bersama guru mempersiapkan instrument pembelajaran berupa rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). dan juga mempersiapkan instrument penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data.

2) Tahap II: Pelaksanaan tindakan

Pelaksanaan tindakan ini berupa pelaksanaan RPP yang telah dibuat. dengan gambaran umum sebagai berikut:

a) Kegiatan awal (10 menit)

(1) Guru beserta peserta didik melakukan doa bersama untuk mengawali pembelajaran.

(2) Guru memperkenalkan diri.

(3) Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa. (4) Apersepsi

b) Kegiatan inti (30 menit)

Guru menjelasan prosedur mengenai cara belajar dengan strategi three stay three stray kepada siswa.

(1) Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 6 siswa.

(2) Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan materi yang akan dipelajari dengan pembagian sub materi berbeda pada setiap kelompok.

(26)

14

informasi. Tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan hasil temuannya kepada tiga orang yang akan bertamu.

(4) Guru menginstruksikan agar siswa yang berkunjung ke kelompok lain kembali pada kelompoknya masing-masing dan mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok yang dikunjungi.

(5) Guru mengarahkan untuk diskusi dikelas dan mempresentasikan hasil temuannya setelah berkunjung pada kelompok lain.

c) Kegiatan ahir

(1) Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada pertemuan ini dan memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

(2) Guru mengadakan post test untuk mengukur pemahaman siswa. (3) Guru memotivasi siswa untuk belajar.

(4) Menutup kegiatan pembelajaran dengan membaca do’a kafarotul majelis.

3) Tahap III pengamatan

(27)

15

siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran.

4) Tahap IV refleksi

Guru menjelaskan dan penyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan, meliputi: kesesuaian antara pelaksanaan dan rencana pembelajaran yang dibuat, kekurangan yang ada selama proses pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa, dan rencana tindakan pembelajaran selanjutnya.

c. Siklus II

Siklus ini merupakan perbaikan dari siklus I. siklus II dilakukan dengan maksud untuk menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada siklus I. tahapan pada siklus ini sama dengan siklus I. hanya pada siklus II ditekankan pada perbaikan jika indikator belom tercapai maka akan dilakukan siklus selanjutnya hingga indikator yang diharapkan tercapai.

2. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini meliputi:

a. Siswa kelas X MI A Semester II SMK Saraswati Salatiga Tahun pelajaran 2016-2017 yang terdiri dari 36 laki-laki dan 1 perempuan.

(28)

16

dari dua orang peneliti sekaligus. Dimana peneliti berperan dalam mengaplikasikan Metode two stay two stray dalam pembelajaran. Sedangkan guru pendidikan agama islam mengamati dan membantu jalannya proses pembelajaran dengan Metode two stay two stray.

3. Waktu dan tempat penelitian a. Waktu penelitian

Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2016-2017, di mana siklus I dan siklus II akan dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2017.

b. Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di SMK Saraswati Jl. Hasanudin No. 738 Salatiga.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan informasi atau data yang akan dibutuhkan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. Tes

(29)

17

yang digunakan adalah tes Essay (menjelaskan) dan tes obyektif yang berupa tes Multiple Choice (pilihan ganda). b. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam penelitian ini telah disusun secara terstruktur dimana segala kegiatan observasi telah ditetapkan sehingga tidak lepas dari permasalahan dan tujuan yang diangkat dalam penelitian ini.

c. Lembar Skala Pengukuran

Skala adalah alat untuk mengukur nilai, sikap, minat, perhatian, motivasi yang disusun dalam bentuk pernyataan untuk menilai angka sesuai dengan kriteria yang dibuat peneliti (Nana Sudjana, 2001:105). Dalam penelitian ini, lembar skala yang digunakan adalah skala penilaian untuk mengukur penampilan guru pengampu mata pelajaran pendidikan agama islam kelas X MI B SMK Saraswati Salatiga dan skala penilaian untuk mengukur tingkat partisipasi, sikap minat dan perhatian siswa.

5. Pengumpulan Data a. Teknik Observasi

(30)

18

langsung dimana peneliti berada bersama obyek yang diselididki dan ikut berpartisipasi dalam situasi yang sedang terjadi.

b. Teknik Komunikasi

Teknik komunikasi adalah cara mengumpulkan informasi melalui kontak atau hubungan pribadi antara pengumpul data dengan sumber data (S. Margono, 2009:165). Pertanyaan yang diajukan sudah terlebih dahulu disusun secara tersetruktur sehingga wawancara yang dilakukan tidak keluar dari bahasan sekripsi ini. Menurut Samsu Somadayo (2013:80) wawancara digunakan untuk mengungkap data yang berkaitan dengan sikap, pendapat atau wawasan.

c. Teknik Pengukuran

Teknik pengukuran dimaksud mengumpulkan data yang bersifat kuantitatif yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah mendapatkan materi melalui metode two stay two stray, dan mengumpulkan data untuk mengukur sifat nilai-nilai dan minat baik guru pengampu maupun siswa.

d. Teknik Dokumenter

(31)

19

mengumpulkan data yang mendukung dan menguatkan hipotesis dalam skripsi ini.

Dokumentasi dapat berupa foto, daftar nilai siswa, lembar tugas siswa, hasil tes siswa, susunan daftar guru, sarana dan pra-sarana sekolah, keadaan siswa dan struktur organisasi sekolah. 6. Analisis Data

Data yang terkumpul lewat pengumpulan data dengan menggunakan instrument yang dipakai menghasilkan data mentah dan masih harus diolah dan dianalisis lebih lanjut untuk menjawab masalah yang diangkat dalam penelitian ini

a. Penilaian tugas dan tes

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut. Sehingga diperoleh rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

(32)

20

b. Penilaian untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu individual dan klasikal, berdasarkan petunjuk teknik penilaian dalam KTSP seorang siswa dikatakan telah tuntas belajar secara individual jika mencapai KKM dari mata pelajaran yang ditentukan, dalam hal ini mata pelajaran PAI yaitu nilai 70. Selanjutnya kelas tersebut dinyatakan tuntas belajar secara klasikal apabila jumlah siswa yang mendapatkan nilai 70 ke atas adalah 85% atau lebih. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

P=∑

(33)

21

I. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan yang berisi: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, kegunaan penelitian, definisi operasional, penelitian terdahulu, metode penelitian, sistematika penulisan.

Bab II Kajian Pustaka yang berisi tentang teori belajar, prestasi belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar, mata pelajaran pai materi akhlaq, hasil belajar pai materi akhlaq dan metode three stay three stray dan profil sekolah.

Bab III Pelaksanaan Penelitian yang berisi tentang rancangan penelitian dan deskripsi pelaksanaan penelitian persiklus pembelajaran yang terdiri dari:rencana, pelaksanaan, pengamatan, pengumpulan data dan refleksi.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi tentang deskripsi hasil penelitian persiklus pembelajaran dan pembahasan.

(34)

22

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar PAI Materi Akhlak 1. Pengertian belajar

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku (Slameto, 2003:2). Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek kejiwaan seperti intelejensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya (Dalyono, 2005: 49).

Darsono mengemukakan ciri-ciri belajar antara lain (2000:30-31): a. Belajar dilakukan dengan sadar dan mempunyai tujuan sebagai

arah kegiatan dan sebagai tolak ukur keberhasilan.

b. Belajar merupakan pengalaman sendiri (bersifat individual), tidak dapat diwakilkan oleh orang lain.

(35)

23

d. Belajar mengakibatkan terjadinya perubahan yang bersifat internal dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang terpisah satu dengan yang lain pada diri orang yang belajar. Penulis menyimpulkan bahwa belajar akan mengubah kepribadian seseorang dimana kepribadian terbentuk sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan baik lingkungan sekolah, keluarga maupun lingkungan sekitar.

2. Hasil Belajar

Menurut Purwanto, hasil belajar adalah perubahan perilaku yang terjadi setelah mengikuti suatu proses belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan (Purwanto, 2009:54). Sedangkan menurut Nana Syaodih, hasil belajar merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang (Nana Syaodih, 2005:102). Untuk memperoleh hasil belajar dilakukan evaluasi atau yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur penguasaan siswa. Hasil belajar termasuk komponen pendidikan yang harus disesuaikan dengan pendidikan, karena hasil belajar diukur untuk mengetahui ketercapaian tujuan pendidikan melalui proses belajar mengajar (Purwanto, 2009:47).

(36)

24

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintesis fakta konsep, dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai stsndar perilaku (Suprijono, 2001:5-06).

(37)

25

yang belajar. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar.

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut Muhibbin Syah (2009:144) ada tiga faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:

a. Faktor internal siswa

Faktor-faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, yang meliputi beberapa aspek diantaranya:

1) Aspek fisiologis

Aspek fisiologis merupakan kondisi jasmani yang berkaitan dengan kesehatan segenap bagian-bagiannya maupun kondisi cacat tubuh yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurnanya tubuh/badan.

2) Aspek psikologis

Aspek ini meliputi antara lain intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kesiapan.

3) Aspek kelelahan

(38)

26

tertentu. Dan kelelahan rohani yang terlihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.

b. Faktor eksternal siswa

Faktor ini terdiri atas dua macam, yaitu: 1) Lingkungan sosial

Meliputi lingkungan sosial sekolah, lingkungan sosial masyarakat, tetangga dan teman-teman sepermainan disekitar pekampungan siswa tersebut, dan lingkungan sosial yang paling banyak mempengaruhi kegiatan belajar yaitu orang tua dan keluarga siswa itu sendiri.

2) Lingkungan nonsosial

Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

c. Faktor pendekatan belajar

(39)

27

PAI materi akhlaq dengan menggunakan metode two stay two stray.

4. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan at-Ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term at-tarbiyah, sedangkan term at-ta’dib dan at-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam (Nizar, 2002:25).

Achmadi dalam Ismail (2008:35) mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah segala usaha untuk memelihara fitrah manusia, serta sumber daya insani yang ada padanya menuju terbentuknya manusia seutuhnya (insan kamil) sesuai dengan norma Islam.

Sedangkan menurut Muhaimin pendidikan agama Islam adalah usaha sadar untuk menyiapkan siswa dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (2004:75-76).

(40)

28

peserta didik dalam meyakini, memahami, menghayati dan mengamalkan Agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan latihan agar terbentuk sikap, kepribadian, dan keterampilan anak didik berdasarkan pada hukum-hukum agama Islam.

5. Akhlak

a. Pengertian akhlak

Secara etimologis, akhlak adalah bentuk jama’ dari khuluq

yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat (Anwar, 2010:11). Berakar dari kata khalaqa yang berarti menciptakan, seakar dengan khalaq (pencipta), makhluq (yang diciptakan) dan khalq (penciptaan) (Ilyas, 2007:1).

Dalam pengertian sehari-hari “akhlaq” umumnya disamakan

artinya dengan arti kata “budi pekerti” yang terdiri dari kata budi

dan pekerti. “budi” ialah yang ada pada manusia, yang berhubungan dengan kesadaran yang didorong oleh pemikiran ratio

yang disebut karakter. “pekerti” ialah apa yang terlihat pada

manusia, karena didorong oleh perasaan hati yang disebut behavior. Jadi, budi pekerti adalah perpaduan dari hasil ratio dan rasa yang bermanifestasi pada karsa dan tingkah laku manusia (Djatmika, 1992:26).

(41)

29

bahkan dengan alam semesta. Karenanya akhlaq secara kebahasaan biasa baik atau buruk tergantung pada tata nilai yang dipakai sebagai landasanya.

Secara terminologis, ada beberapa definisi tentang akhlaq, menurut para ahli adalah sebagai berikut:

1) Menurut Ahmad Amin “akhlaq adalah kehendak yang

dibiasakan”. Maksudnya jika kehendak tersebut membiasakan

sesuatu, maka kebiasaan itu disebut akhlaq (Amin, 1993:62). 2) Menurut Iman Abdul Mukmin Sa’adiuddin, “akhlaq adalah

kondisi dalam diri yang melahirkan tindakan tanpa

perluberpikir dan pertimbangan” (Sa’adiuddin, 2006:18).

Dari definisi akhlaq tersebut, dapat disimpulkan bahwa akhlaq adalah kehendak dan tindakan yang sudah menyatu dengan pribadi seseorang dalam kehidupannya sehingga sulit untuk dipisahkan. Karena kehendak dan tindakannya itu dengan mudah tidak memerlukan banyak pertimbangan dan pemikiran. Kata lain dari akhlaq adalah budi pekerti. Akhlaq yang baik akan membuahkan hasil yang baik, sebaliknya akhlaq yang buruk akan menghasilkan pekerjaan yang buruk pula (Ash-Shiddieqy, 1999:63).

(42)

30

diketahui dan dipahami, juga harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

a. Metode two stay two stray

Menurut Slavin’s dalam Jacobs (1997:16), all cooperative learning

methods share the idea that students work together to learn and are

responsible for their teammates’ learning as well as their own. (semua metode kooeratif membagi ide di mana para murid bekerja sama untuk belajar dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran satu kelompok dan dirinya sendiri).

Davidson dalam Jacobs (1997:17), memaparkan definisinya sebagai berikut:

1. task for group completion, discussion, and (if possible) resolution;

2. Face-to-face interaction in small groups;

3. An atmosphere of cooperation and mutual helpfulness within each

group; and,

4. Individual accountability (everyone does their share).

(43)

31

Kagan dan Kagan dalam Jacobs (1997:17), mendiskripsikan 4 prinsip kunci untuk pendekatan struktural.

1. Simultaneous interaction;

2. Equal participation;

3. Positive interdependence;

4. Individual accountability.

(1. Interaksi serentak; 2. Partisipasi yang setara; 3. Ketergantungan yang positif; 4. Akuntabilitas individu). Penulis menyimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif mengedepankan pembelajaran kelompok dalam memahami materi yang diberikan guru. Yang di dalamnya terdapat unsur-unsur yaitu gotong royong, interaksi serentak, partisipasi yang setara sehingga pembelajaran tidak terpusat pada guru namun pada siswa itu sendiri.

1. Pengertian Metode two stay two stray

(44)

32

Metode pembelajaran kooperatif two stay two stray adalah dua orang siswa tinggal dikelompok dan dua orang siswa bertamu kekelompok lain. Dua orang yang tinggal bertugas memberikan informasi kepada tamu tentang hasil kelompoknya, sedangkan yang bertamu bertugas mencatat hasil diskusi kelompok yang dikunjungi (Shoimin, 2014:222).

Metode pembelajaran ini bukan hanya terpaku pada two stay two stray (dua tinggal-dua tamu), namun bisa dibuat variasi tergantung jumlah siswa dan kondisi dalam kelas tersebut. Misalnya one stay three stray (satu tinggal-tiga tamu), three stay three stray (tiga tinggal-tiga tamu). Tujuannya adalah memberi kesempatan pada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain (Aqib, 2016:35).

2. Kelebihan dan kekurangan metode two stay two stray

Kelebihan metode two stay two stray menurut Shoimin (2014:225) adalah sebagai berikut:

a. Mudah dipecah menjadi berpasangan. b. Lebih banyak tugas yang bisa dilakukan. c. Guru mudah memonitor.

d. Dapat diterapkan pada semua kelas/tingkatan.

e. Kecenderungan belajar siswa menjadi lebih bermakna. f. Lebih berorientasi pada keaktifan.

(45)

33

h. Menambah kekompakan dan rasa percaya diri siswa. i. Kemampuan berbicara siswa dapat ditingkatkan. j. Membantu meningkatkan minat dan prestasi belajar.

3. Adapun kekurangan dari metode two stay two stray adalah: a. Membutuhkan waktu yang lama.

b. Siswa cenderung tidak mau belajar dalam kelompok.

c. Bagi guru, membutuhkan banyak persiapan (materi, dana, dan tenaga).

d. Guru cenderung kesulitan dalam pengelolaan kelas. e. Memb utuhkan waktu lebih lama.

f. Membutuhkan sosialisasi lebih baik.

g. Jumlah ganjil bisa menyulitkan pembentukan kelompok.

h. Siswa mudah melepaskan diri dari keterlibatan dan tidak memerhatikan guru.

i. Kurang kesempatan untuk memerhatikan guru. 4. Langkah-langkah penerapan metode two stay two stray

Menurut Shoimin (2014:223) Langkah-langkah penerapan metode

two stay two stray adalah sebagi berikut:

a. Siswa bekerja sama dalam kelompok berenam seperti biasa.

(46)

34

c. dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka.

d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.

e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka. 5. Tahapan-tahapan penerapan metode two stay two stray

Metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray terdiri dari beberapa tahapan sebagai berikut:

a. Persiapan

Pada tahap persiapan ini, hal yang dilakukan guru adalah membuat silabus dan sistem penilaian, desain pembelajaran, menyiapkan tugas siswa dan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 6 siswa. Setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa dan suku.

b. Presentasi guru

Pada tahap ini guru menyampaikan indicator pembelajaran, mengenal dan menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat.

c. Kegiatan kelompok

(47)

35

berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, siswa mempelajarinya dalam kelompok kecil (4 siswa), yaitu mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari tiga anggota yang tinggal, tamu mohon diri untuk kembali ke kelompok masing-masing dan melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka.

d. Formalisasi

Setelah belajar dalam kelompok dan menyelesaikan permasalahan yang diberikan, salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk dikomunikasikan atau didiskusikan dengan kelompok lainnya. Kemudian guru membahas dan mengarahkan siswa kebentuk formal.

e. Evaluasi kelompok dan penghargaan.

(48)

36

menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray Masing-masing siswa diberi kuis yang berisi pertanyaan-pertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode two stay two stray yang selanjutnya dilanjutkan dengan pemberian penghargaan terhadap kelompok yang mendapatkan skor rata-rata tertinggi. (Shoimin, 2014: 223-225).

Menurut penulis, metode pembelajaran two stay two stray

(49)

37

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Dan Subjek Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di SMK Saraswati Jl. Hasanudin No. 738 Salatiga.

1. Visi 2. Misi

3. Keadaan siswa

Keadaan siswa pada semester 2 tahun ajaran 2016-2017 adalah sebagai berikut:

4. Keadaan guru

5. Susunan komite sekolah B. Subjek penelitian

(50)

38

Tabel 3.1

Daftar Nama Siswa Kelas X MI A SMK Saraswati Salatiga Tahun Ajaran 2016-2017

No Nama Siswa Jenis kelamin Agama

1 Abdul Aziz Mas’ud Laki-laki Islam

2 Agung Wahyu Nugroho

Laki-laki Islam

3 Agus Jarwanto Laki-laki Islam

4 Aji Sadewo Lakilaki Islam

5 Amelia Mujiantini Perempuan Islam

6 Andre Dharmawan Laki-laki Islam

7 Andre Kurniawan Laki-laki Islam

8 Antonius Sandy Purjianto

Laki-laki Katolik

9 Bayu Irawan Laki-laki Islam

(51)

39

11 Danang Bangun Pamungkas

Laki-laki Islam

12 Danu Herwanto Laki-laki Islam

13 David Dwi Nugroho Laki-laki Protestan

14 Dicky Hernawan Armananda

Laki-laki Protestan

15 Dodi Kusuma Armadani

Laki-laki Islam

16 Fahmi Abiyuga Laki-laki Islam

17 Firman Aji Pramurti Laki-laki Islam

18 Ichsan Nuryaeni Laki-laki Islam

19 Leonardus Deva Sabda Putra

Laki-laki Katolik

20 Muhammad Adi Prasetyo

Laki-laki Islam

21 Muhammad Ghofar Al Akbar

Laki-laki Islam

(52)

40

Hasani

23 Muhammad Ulil Azmi Laki-laki Islam

24 Muhammad Ulil Azmi Laki-laki Islam

25 Muhammad Zidni Syifa

Laki-laki Islam

26 Rahmat Arif Purnomo Laki-laki Islam

27 Ridwan Prasetya Laki-laki Islam

28 Rifqi Riza Ismail Laki-laki Islam

29 Rivaldo Armando Bekobel

Laki-laki Protestan

30 Rohmat Riyanto Laki-laki Islam

31 Stefanus Adi Arfianto Laki-laki Protestan

32 Taufiq Hidayat Laki-laki Islam

33 Tri Yulianto Laki-laki Islam

34 Vega Rosi Danang Pratama

Laki-laki Protestan

(53)

41

36 Wahyu Wibowo Laki-laki Islam

37 Yovin Antonius Laki-laki Protestan

C. Desain Penelitian

(54)

42

Dari gambar diatas, penelitian tindakan kelas ini dibagi menjadi dua siklus, tiap siklusnya terdiri atas dua tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

Dalam tahapan awal yaitu pra siklus bertujuan untuk mengetahui kondisi siswa terhadap pembelajaran PAI materi akhlaq sebelum diterapkan metode two stay two stray. Setelah dilakukan refleksi terhadap pra siklus, maka akan mendapat permasalahan yang muncul dalam kelas tersebut. Sehingga untuk memecahkan masalah tersebut, perlu dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, pengamatan ulang, dan refleksi ulang pada siklus I. Sedangkan siklus II dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan prestasi belajar PAI materi akhlaq dengan metode three stay three stray setelah dilakukan perbaikan pada siklus II.

D. Deskripsi Awal (Pra Siklus)

1. Perolehan Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran PAI

(55)

43

Tabel 3.2

Nilai ulangan harian pra siklus

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Agama

1 Abdul Aziz Mas’ud Islam

2 Agung Wahyu Nugroho Islam

3 Agus Jarwanto Islam

4 Aji Sadewo Islam

5 Amelia Mujiantini Islam

6 Andre Dharmawan Islam

7 Andre Kurniawan Islam

8 Antonius Sandy Purjianto

Katolik

9 Bayu Irawan Islam

10 Catur Eri Widianto Protestan

11 Danang Bangun Pamungkas

Islam

(56)

44

13 David Dwi Nugroho Protestan

14 Dicky Hernawan Armananda

Protestan

15 Dodi Kusuma Armadani Islam

16 Fahmi Abiyuga Islam

17 Firman Aji Pramurti Islam

18 Ichsan Nuryaeni Islam

19 Leonardus Deva Sabda Putra

Katolik

20 Muhammad Adi Prasetyo Islam

21 Muhammad Ghofar Al Akbar

Islam

22 Muhammad Hafidz Hasani

Islam

23 Muhammad Ulil Azmi Islam

24 Muhammad Ulil Azmi Islam

25 Muhammad Zidni Syifa Islam

26 Rahmat Arif Purnomo Islam

(57)

45

28 Rifqi Riza Ismail Islam

29 Rivaldo Armando Bekobel

Protestan

30 Rohmat Riyanto Islam

31 Stefanus Adi Arfianto Protestan

32 Taufiq Hidayat Islam

33 Tri Yulianto Islam

34 Vega Rosi Danang Pratama

Protestan

35 Wahyu Aji Prastiyo Islam

36 Wahyu Wibowo Islam

37 Yovin Antonius Protestan

Tabel 3.3

Hasil Evaluasi Pra Siklus

Indikator Pra siklus

(58)

46

Banyaknya siswa yang memperoleh nilai <70

Nilai rata-rata

Ketuntasan belajar

2. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi akhlak. Penelitian ini menggunakan metode pembelajaran

two stay two stray yang dilaksanakan sebanyak II siklus. Adapun waktu penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Kegiatan siklus I dilaksanakan pada jum’at 5 mei 2017 b. Kegiatan siklus II dilaksanakan pada jum’at 12 mei 2017 E. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

Pelaksanaan tindakan siklus I yaitu sebagai berikut: Hari/Tanggal : jum’at 5 mei 2017

Waktu : 08:35-09:55

Tempat : Ruang Kelas X MI A SMK Saraswati Salatiga Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:

Mata Pelajaran : PAI materi Akhlak Kelas/Semester : X/2

(59)

47

Tabal 3.4

Kompetensi dasar dan indikator kompetensi dasar Indikator

1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu.

1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian. 2. Menjelaskan pengertian

adab dalam berhias

3. Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan. 4. Menjelaskan pengertian

adab dalam bertamu dan menerima tamu

2. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau menerima tamu.

1. Menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.

2. Menunjukkan contoh adab dalam berhias.

3. Menunjukkan contoh adab dalam perjalanan

4. Menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.

(60)

48

yang baik dan benar dalam berpakaian.

2. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias.

3. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan.

4. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam bertamu dan menerima tamu

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Guru merencanakan materi pembelajaran membiasakan akhlak terpuji yaitu adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dengan metode three stay three stray. b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai

pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

(61)

49

d. Menyiapkan tes dengan materi membiasakan akhlak terpuji. 2. Pelaksanaan tindakan

Table 3.5

Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

Pendahuluan  Guru beserta peserta didik melakukan doa bersama untuk mengawali pembelajaran.

 Guru memperkenalkan diri.

 Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

 Apersepsi

10 menit

Inti  Eksplorasi

Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran, guru mengawali dengan mengajukan pertanyaan:

 Apa yang kalian ketahui tentang Adab dalam berpakaian, Adab dalam berhias, Adab dalam perjalanan, Adab dalam bertamu dan menerima tamu?

 Elaborasi

 Guru menjelasan prosedur mengenai cara belajar dengan metode three stay three stray

(62)

50

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

kepada siswa.

 Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 6 siswa.

 Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan materi yang akan dipelajari (pengertian: Adab dalam berpakaian, Adab dalam berhias, Adab dalam perjalanan, Adab dalam bertamu dan menerima tamu) dengan pembagian sub materi berbeda pada setiap kelompok.

 Guru menginstruksikan tiga orang dari tiap kelompok untuk mengunjungi kelompok lain untuk melakukan pertukaran informasi. Tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan hasil temuannya kepada tiga orang yang akan bertamu.

(63)

51

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

 Guru mengarahkan untuk diskusi dikelas dan mempresentasikan hasil temuannya setelah berkunjung pada kelompok lain.

 Konfirmasi

 Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada pertemuan ini

Penutup  Guru memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

 Guru memotivasi siswa untuk belajar.

 Menutup kegiatan pembelajaran dengan

membaca do’a kafarotul majelis.

5 menit

3. Pengamatan

(64)

52

interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran.

4. Refleksi

Guru menjelaskan dan penyimpulkan pelaksanaan pembelajaran yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan, meliputi: kesesuaian antara pelaksanaan dan rencana pembelajaran yang dibuat, kekurangan yang ada selama proses pembelajaran, kemajuan yang telah dicapai siswa, dan rencana tindakan pembelajaran selanjutnya.

Dari prestasi belajar siswa juga terjadi peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Terbukti dari tingkat ketuntasan belajar klasikal pra siklus sebesar 10,7% dengan nilai rata-rata 56, pada siklus I menjadi 70,4% dengan nilai rata-rata-rata-rata 71 Dengan demikian dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan siswa dalam hasil belajar siswa sebesar 59,7%.

Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan. Data-data yang diperoleh dari observasi dikumpulkan, dianalisis dan digunakan sebagai dasar untuk membuat perencanaan pembelajaran siklus II.

F. Deskripsi pelaksanaan siklus II

Pelaksanaan tindakan siklus kedua yaitu sebagai berikut: Hari/Tanggal : jum’at 12 mei 2017

(65)

53

Tempat : Ruang Kelas X MI A SMK Saraswati Salatiga Adapun materi yang diajarkan adalah sebagai berikut:

Mata Pelajaran : PAI materi Akhlak Kelas/Semester : X/2

Standar Kompetensi : Membiasakan perilaku terpuji Metode pembelajaran : two stay two stray

Table 3.6

Kompetensi Dasar dan indikator kompetensi dasar Indikator

1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu.

1. Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian. 2. Menjelaskan pengertian

adab dalam berhias

3. Menjelaskan pengertian adab dalam perjalanan. 4. Menjelaskan pengertian

adab dalam bertamu dan menerima tamu

1. Menampilkan contoh-contoh adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu atau

1. Menunjukkan contoh adab dalam berpakaian.

(66)

54

menerima tamu. 3. Menunjukkan contoh adab dalam perjalanan

4. Menunjukkan adab dalam bertamu dan menerima tamu.

1. Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dalam kehidupan sehari-hari.

1. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berpakaian.

2. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam berhias.

3. Mempraktikkan perilaku yang baik dan benar dalam perjalanan.

(67)

55

Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan

a. Guru merencanakan materi pembelajaran membiasakan akhlak terpuji yaitu adab dalam berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan atau menerima tamu dengan metode three stay three stray.

b. Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pedoman dalam kegiatan belajar mengajar.

c. Menyusun lembar pengamatan peserta dalam kegiatan pembelajaran.

d. Menyiapkan tes dengan materi membiasakan akhlak terpuji. 2. Pelaksanaan tindakan Pertemuan Kedua

Table 3.7

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

Pendahuluan  Guru beserta peserta didik melakukan doa bersama untuk mengawali pembelajaran.

 Guru memperkenalkan diri.

 Absensi untuk mengetahui kehadiran siswa.

 Apersepsi

(68)

56

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

Inti  Eksplorasi

Untuk mengetahui sejauhmana pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran, guru mengawali dengan mengajukan pertanyaan:

 Apa saja contoh adab dalam: Berpakaian, Berhias, Perjalanan, bertamu atau menerima tamu?

 Elaborasi

 Guru menjelasan prosedur mengenai cara belajar dengan metode three stay three stray kepada siswa.

 Membagi siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 6 siswa.

 Guru mengarahkan siswa untuk mendiskusikan materi yang akan dipelajari (Contoh-contoh adab dalam: Berpakaian, Berhias, Perjalanan, bertamu atau menerima tamu) dengan pembagian sub materi berbeda pada setiap kelompok.

 Guru menginstruksikan tiga orang dari tiap

(69)

57

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

kelompok untuk mengunjungi kelompok lain untuk melakukan pertukaran informasi. Tiga orang yang tinggal dalam kelompok bertugas untuk menjelaskan hasil temuannya kepada tiga orang yang akan bertamu.

 Guru menginstruksikan agar siswa yang berkunjung ke kelompok lain kembali pada kelompoknya masing-masing dan mendiskusikan hasil temuannya dari kelompok yang dikunjungi.

 Guru mengarahkan untuk diskusi dikelas dan mempresentasikan hasil temuannya setelah berkunjung pada kelompok lain.

 Konfirmasi

 Guru memberikan penguatan materi dan kesimpulan tentang materi yang dipelajari pada pertemuan ini.

Penutup  Guru memberikan informasi tentang apa yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

 Guru memotivasi siswa untuk belajar.

(70)

58

Kegiatan Deskripsi Kegiatan

Alokasi waktu

 Menutup kegiatan pembelajaran dengan

membaca do’a kafarotul majelis.

3. Pengamatan

Pengamatan dilakukan bersamaan dengan waktu pembelajaran, pengamatan yang dilakukan adalah mengamati setiap tindakan meliputi: keaktifan siswa, karakter siswa, interaksi siswa dengan guru, interaksi siswa dengan siswa, interaksi siswa dengan bahan ajar atau semua fakta yang ada selama proses pembelajaran.

4. Refleksi

Setelah melaksanakan tindakan pengamatan dalam pembelajaran di dalam kelas, selanjutnya diadakan refleksi dari tindakan yang dilakukan.

Dalam kegiatan pada siklus II didapatkan sebagai berikut:

a. Proses belajar mengajar dengan metode three stay three stray ini berjalan lancar , semua siswa telah memahami dan berjalan sendiri tanpa harus diperintah oleh guru.

(71)

59

c. Pelaksanaan siklus II berlangsung dengan baik, kondusif, serta aktivitas belajar siswa meningkat.

Sedangkan hasil belajar siswa telah mencapai nilai rata-rata 90 sehingga meningkat lebih baik dari siklus sebelumnya. Tingkat ketuntasan klasikal sudah memenuhi indikator keberhasilan 85% dengan prosentase mencapai 100%. Dengan demikian, dapat dikatakan pelaksanaan siklus II ini berhasil, karena ada peningkatan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas dengan baik. Hal ini terbukti dari daya serap yang dicapai berturut-turut, sehingga peneliti dapat mengatakan siklus II telah berhasil dengan baik.

G. Tehnik Analisis Data

Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisi deskriptif kuantitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama proses pembelajaran.

(72)

60

Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistic sederhana yaitu:

1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif

Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa yang selanjutnya dibagi dengan banyaknya siswa yang mengikuti tes. Sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dirumuskan sebagai berikut:

2. Untuk ketuntasan belajar

Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar di SMK Saraswati Salatiga, siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai nilai KKM yaitu 70. Dan kelas disebut tuntas belajar jika rata-rata siswa mendapat nilai 70 sebanyak 85% atau lebih. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

(73)

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

(74)

62

Table 4.1

Nilai ulangan harian pra siklus

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Agama

1 Abdul Aziz Mas’ud 55 Islam

2 Agung Wahyu Nugroho 60 Islam

3 Agus Jarwanto 60 Islam

4 Aji Sadewo 50 Islm

5 Amelia Mujiantini 50 Islam

6 Andre Dharmawan 40 Islam

7 Andre Kurniawan 55 Islam

8 Antonius Sandy Purjianto Katolik

9 Bayu Irawan 60 Islam

10 Catur Eri Widianto Protestan

11 Danang Bangun Pamungkas 60 Islam

12 Danu Herwanto 70 Islam

(75)

63

14 Dicky Hernawan Armananda Protestan

15 Dodi Kusuma Armadani 60 Islam

16 Fahmi Abiyuga 65 Islam

17 Firman Aji Pramurti 55 Islam

18 Ichsan Nuryaeni 50 Islam

19 Leonardus Deva Sabda Putra Katolik

20 Muhammad Adi Prasetyo 50 Islam

21 Muhammad Ghofar Al Akbar 60 Islam

22 Muhammad Hafidz Hasani 60 Islam

23 Muhammad Ulil Azmi 50 Islam

24 Muhammad Ulil Azmi 40 Islam

25 Muhammad Zidni Syifa 50 Islam

26 Rahmat Arif Purnomo 60 Islam

27 Ridwan Prasetya 65 Islam

28 Rifqi Riza Ismail 50 Islam

(76)

64

30 Rohmat Riyanto 60 Islam

31 Stefanus Adi Arfianto Protestan

32 Taufiq Hidayat 70 Islam

33 Tri Yulianto 75 Islam

34 Vega Rosi Danang Pratama Protestan

35 Wahyu Aji Prastiyo 60 Islam

36 Wahyu Wibowo 60 Islam

37 Yovin Antonius Protestan

Tabel 4.2 Nilai Evaluasi Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Agama

1 Abdul Aziz Mas’ud 65 Islam

2 Agung Wahyu Nugroho 70 Islam

3 Agus Jarwanto 75 Islam

4 Aji Sadewo 60 Islam

(77)

65

6 Andre Dharmawan 60 Islam

7 Andre Kurniawan 65 Islam

8 Antonius Sandy Purjianto Katolik

9 Bayu Irawan 70 Islam

10 Catur Eri Widianto Protestan

11 Danang Bangun Pamungkas 65 Islam

12 Danu Herwanto 75 Islam

13 David Dwi Nugroho Protestan

14 Dicky Hernawan Armananda Protestan

15 Dodi Kusuma Armadani 70 Islam

16 Fahmi Abiyuga 75 Islam

17 Firman Aji Pramurti Islam

18 Ichsan Nuryaeni 75 Islam

19 Leonardus Deva Sabda Putra Katolik

20 Muhammad Adi Prasetyo 70 Islam

(78)

66

22 Muhammad Hafidz Hasani 70 Islam

23 Muhammad Ulil Azmi 65 Islam

24 Muhammad Ulil Azmi 75 Islam

25 Muhammad Zidni Syifa 70 Islam

26 Rahmat Arif Purnomo 80 Islam

27 Ridwan Prasetya 80 Islam

28 Rifqi Riza Ismail 65 Islam

29 Rivaldo Armando Bekobel Protestan

30 Rohmat Riyanto 75 Islam

31 Stefanus Adi Arfianto Protestan

32 Taufiq Hidayat 75 Islam

33 Tri Yulianto 85 Islam

34 Vega Rosi Danang Pratama Protestan

35 Wahyu Aji Prastiyo 80 Islam

36 Wahyu Wibowo 70 Islam

(79)

67

Tabel 4.3 Nilai Evaluasi Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan Agama

1 Abdul Aziz Mas’ud 80 Islam

2 Agung Wahyu Nugroho 95 Islam

3 Agus Jarwanto 95 Islam

4 Aji Sadewo 85 Islam

5 Amelia Mujiantini 85 Islam

6 Andre Dharmawan 90 Islam

7 Andre Kurniawan 80 Islam

8 Antonius Sandy Purjianto Katolik

9 Bayu Irawan 95 Islam

10 Catur Eri Widianto Protestan

11 Danang Bangun Pamungkas 95 Islam

12 Danu Herwanto 100 Islam

(80)

68

14 Dicky Hernawan Armananda Protestan

15 Dodi Kusuma Armadani 95 Islam

16 Fahmi Abiyuga 85 Islam

17 Firman Aji Pramurti 90 Islam

18 Ichsan Nuryaeni 90 Islam

19 Leonardus Deva Sabda Putra Katolik

20 Muhammad Adi Prasetyo 80 Islam

21 Muhammad Ghofar Al Akbar 95 Islam

22 Muhammad Hafidz Hasani 95 Islam

23 Muhammad Ulil Azmi 80 Islam

24 Muhammad Ulil Azmi 95 Islam

25 Muhammad Zidni Syifa 90 Islam

26 Rahmat Arif Purnomo 90 Islam

27 Ridwan Prasetya 90 Islam

28 Rifqi Riza Ismail 85 Islam

(81)

69

30 Rohmat Riyanto 90 Islam

31 Stefanus Adi Arfianto Protestan

32 Taufiq Hidayat 90 Islam

33 Tri Yulianto 100 Islam

34 Vega Rosi Danang Pratama Protestan

35 Wahyu Aji Prastiyo 95 Islam

36 Wahyu Wibowo 95 Islam

37 Yovin Antonius Protestan

B. Pembahasan

(82)

70

Tabel 4.4

Gabungan Nilai Evaluasi Antar Siklus

No Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Abdul Aziz Mas’ud 55 65 80

2 Agung Wahyu Nugroho 60 70 95

3 Agus Jarwanto 60 70 95

4 Aji Sadewo 50 60 85

5 Amelia Mujiantini 50 60 85

6 Andre Dharmawan 50 60 85

7 Andre Kurniawan 40 65 90

8 Antonius Sandy Purjianto

9 Bayu Irawan 60 70 95

10 Catur Eri Widianto

11 Danang Bangun Pamungkas 60 65 95

12 Danu Herwanto 70 75 100

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Table 3.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil validasi konten dan validasi konstruk, diperoleh bahwa konstruksi lembar kerja siswa pola 5M bermuatan nilai kreatifdalam pembuatan alat penjernih

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan penyuluhan dan pelatihan tata rias wajah dan busana tari anak usia dini kepada guru Taman kanak-kanak di Kecamatan Gunungpati

[r]

Rencana Tata Ruang Wilayah.. Provinsi Papua Barat LI

• Melakukan tanya jawab sederhana tentang tema/topik ءﺎﻀﻗ تﺎﻗوأ ؛غاﺮﻔﻟا مﺎﻌﻄﻟا ؛ﻞﻤﻌﻟاو ﺎﻨﺗﺎﺒﺟاو ﺔﻴﻟﺰـﻨﻤﻟا ﺔﻴﻋﺎﻤﺘﺟﻻاو Para siswa diminta berdiskusi untuk

Analisis Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen Karyawan Perusahaan Tembakau DiKapupaten Jember. Sudarsih

[r]

[r]