• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X MIA SEMESTER II MADRASAH ALIYAH DATUL FALAH PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X MIA SEMESTER II MADRASAH ALIYAH DATUL FALAH PRINGSURAT TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR AKIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERPUJI DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS X MIA SEMESTER II MADRASAH ALIYAH DARUL FALAH PRINGSURAT TEMANGGUNG

TAHUN PELAJARAN 2017/2018 SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh: Nur Cahyati

111-14-150

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN(FTIK)

(2)

ii

(3)
(4)
(5)

v MOTTO

“ THE BEST OF PEOPLE ARE THOSE WITH THE MOST EXCELLENT CHARACTER”

(6)

vi

PERSEMBAHAN

1. Kedua orang tuaku Bapak Kuwat dan Ibu Muji yang selalu memberikan motivasi dan dukungan sehingga skripsi ini dapat selesai.

2. Adikku yang tersayang Muhammad Khoirul Rizqi yang selalu memberi canda tawa selama ini.

3. Abah KH. Chamim Suyuti dan Ibu Hj Wasimatul Aliyah, Ning Farichatul

Liqo’, beliau orang tua keduaku yang senantiasa memberikan petuah dan

do’anya hingga saya dapat menemukan ketentraman hidup di Pondok

Pesantren Darul Falah

4. Seseorang yang telah menguatkan saya dengan caranya yang berbeda sehingga saya dapat melawan kemalasan dan putus asa dalam menyelesaikan skripsi

5. Sahabat sahabat saya Rahayu Astuti, Evi Fatmasari, Rosida Awalia, yang tidak pernah lelah membantu saya dalam menyelesaikan skripsi

6. Teman teman saya alumni MA Darul Falah angkatan 2014 Mbak Noorohmah, Annisa Fitri, Ngalaika Ni’am, miftakhul khoir dan teman teman alumni kholaf region Salatiga terima kasih atas semangatnya.

(7)
(8)
(9)

ix ABSTRAK

Nur Cahyati. 2108. Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X MIA Semester II Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung Tahun Pelajaran 2017-2018. Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Siti Rukhayati, M.Ag

Kata Kunci: Hasil Belajar, Metode Role Playing

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran akidah akhlak melalui metode Role Playing pada siswa kelas X MIA Semester II di Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji pada sisiwa kelas X MIA Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Tahun Pelajaran 2017/2018 dengan menggunakan metode Role Playing?

Penerapan metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan dengan 2 siklus yang setiap siklusnya terdapat 4 tahapan yaitu perencanaa, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah seluruh ssiswa kelas X MIA MA Darul Falah Pringsurat, sebanyak 18 siswa. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan lembar observasi, soal tes dan dokumentasi.

Berdasarkan analisis hasil tes dan observasi yang sudah dilakukan peneliti memperoleh kesimpulan bahwa terdapat peningkatan kegiatan belajar dan aktivitas siswa sehingga hasil belajar siswa meningkat pada setiap siklusnya. Hasil nilai pra siklus 3 (16,67%)siswa tuntas dengan nilai rata-rata 59,33%. Siklus I 10 (55,56%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata 72,22%. Siklus II 16 (88,89%) siswa tuntas dengan nilai rata-rata 81,83%.

(10)

x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………...i

NOTA PEMBIMBING………...ii

DEKLARASI………...………...iii

PENGESAHAN LULUSAN……….iv

MOTTO ………...v A. Latar Belakang Masalah………..……….. 1

B. Rumusan Masalah……….…….…... 5

C. Tujuan Penelitian……….….. 6

D. Kegunaan Penelitian………... 6

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…….,………. 6

F. Metode Penelitian 1. Rancangaan Penelitian………..…………... 7

2. Subjek Penelitian………... 10

(11)

xi

4. Teknik Pengumpulan Data……….………… 11

5. Instrumen Penelitian……….. 12

6. Pengumpulan Data………. 14

7. Analisis Data……….. 14

G. Sistematika Penulisan……….. 15

BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Belajar……….... 16

1. Pengertian Belajar………...………. 16

2. Hasil Belajar………...… 17

3. Pengertian Akidah Terpuji. ……… ……..25

4. Metode Belajar………... 26

5. Metode Role Playing/ Bermain Peran………..……... 26

6. Pengertian Akidah Akhlak.………..……. …….31

B. Kajian Pustaka………..………… 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MA Darul Falah Pringsurat … ………... 41

1. Profil MA Sarul Falah……… 42

2. Tinjauan Historis……… 42

3. Letak Geografis………. … 42

4. Visi Misi dan Tujuan ……… 43

5. Struktur Organisasi……… 44

B. Pelaksanaan Penelitian………. 47

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I..………. 47

(12)

xii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi PerSiklus……….………. 55

B.Hasil Penelitian………..…… 55

1. Pra Siklus……….... 55

2. Siklus I……….…………. 57

3. Siklus II………... 61

C.Pembahasan Hasil Penelitian……….. ………. 65

BAB V PENUTUP A.Kesimpulan……… 70

B.Saran……….. 70

DAFTAR PUSTAKA……… ……….72 LAMPIRAN LAMPIRAN

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa………...12

Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru………13

Tabel 3.1 Daftar Wakil Kepala Tahun Pelajaran 2017/2018……….. ..…45

Tabel 3.2 Daftar Wali Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018……….. ..…46

Tabel 3.3 Daftar Pembina Ekstrakurikuler tahun Pelajaran 2017/2018….……... 47

Tabel 3.4 Pembagian TU BP dan Bendahara……… 47

Tabel 3.5 Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler ……… 48

Tabel 3.6 Daftar Siswa Kelas X MIA………48

Tabel 4.1 Nilai Tes Pra Siklus ………...57

Tabel 4.2 Nilai Tes Siklus I………....59

Tabel 4.3 Daftar Nilai Tes Siklus II………..……….61

Tabel 4.4 Tabel Instrumen………..………. 64

Tabel 4.5 Diagram Nilai Rata-Rata………65

Tabel 4.6 Diagram Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus………..65

Tabel 4.7 Perbandingan Nilai Belajar Tiap-Tiap Siklus………..…..66

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I Guru sedang menjelaskan

Gambar II Siswa Bersemangat mendengarkan penjelasan Guru

Gambar III Siswa menjelaskan peran yang akan dimainkan

Gambar IV Siswa sedang bermain peran

Gambar V Siswa sedang membacakan teks narasi

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Permohonan izin penelitian

Lampiran 2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian

Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing

Lampiran 4 Lembar Observasi Guru

Lampiran 5 Lembar Observasi Siswa

Lampiran 6 RPP Siklus I

Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus I

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru dan Siswa siklus I

Lampiran 9 RPP Siklus II

Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus II

Lampiran 11 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II

Lampiran 12 Dokumentasi Foto Penelitian

Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi

Lampiran 14 Lembar SKK

(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar, melalui perencanaan yang telah tersusun dengan memperhatikan berbagai aspek, guna mengembangkan berbagai macam potensi yang ada. Pendidikan dapat berlangsung di sekolah, rumah, dan lingkungan masyarkat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal telah menciptakan lingkungan yang kondusif dan terencana demi terjadinya proses pendidikan bagi siswa.Pendidikan dapat berupa keterampilan, pengetahuan, nilai dan sikap. Sehingga pendidikan bisa dimaknakan sebagai suatu nilai yang disepakati kebenaran dan kepentingannya yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan, baik dari jalur pendidikan sekolah maupun luar sekolah. (Arif Rohman, 2013:87). Maka dari pendidikan sangat penting bagi bangsa dan pendidikan dapat diperoleh dimana saja dan kapan saja.

Bangsa Indonesia juga memiliki tujuan pendidikan yang mana menurut Rahardja dan La Sulo, tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai nilai yang baik, luhur, pantas, benar dan indah untuk kehidupan. Dalam rumusan Undang Undang RI nomor 2 tahun 1989

disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah “mencerdaskan

kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia indonesia seutuhnya,

(17)

2

berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, sehat

jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri, serta

memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan”. Sedangkan menurut Undang Undang terbaru yakni UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa

“Pendidikan Nasional berupaya mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berAkhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. (Arif Rahman, 2013:88). Untuk itu anak didik sekarang ini juga berperan aktif di dalam pendidikan itu sendiri, karena anak didik sekarang dituntut lebih aktif agar anak didik sekarang ini tidak ketinggalan zaman dan bisa mengahadapi zaman yang semakin lama semakin berkembang.

(18)

3

psikomotorik. Karena di zaman yang modern ini anak didik lebih kreatif dibandingkan pendidiknya. Maka dari itu pendidik juga banyak belajar tentang bagaimana mendidik anak dengan kreatif dan tidak monoton dalam mengajar.

(19)

4

kesadaran bahwa setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda. Sehingga seorang pendidik tidak perlu tergesa gesa dalam menyampaikan dan melihat hasil karya dan hasil pengetahuan siswa. Dan siap mengajari dan membimbing anak didik yang belum faham dengan materi yang diajarkan. Karena sekarang ini banyak pendidik yang membiarkan anak didiknya dalam kesulitan yang dihadapinya. Maka dari itu sorang pendidik harus sangat memperhatikan perkembangan anak didiknya.

Hal hal seperti itulah yang menjadi masalah di dalam pendidikan sekarang ini, penggunaan metode pembelajaran yang harus diperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung di dalam kelas. bahwa setiap peserta didik memiliki kecerdasan dan daya tangkap yang berbeda-beda, memiliki latar belakang yang berbeda. Penurunan tingkat prestasi belajar merupakan sebuah kendala yang harus diperhatikan oleh pendidik.Mencari sebab mengapa prestasi belajar siswa bisa berkurang. Terutama dalam zaman ini permasalahan yang menjadi penghambat yaitu tentang minat kreatifitas belajar perlu ditumbuhkan, terutama dalam pendidikan agama islam dan budi pekerti anak didik.

(20)

5

belajar, dikarenakan guru juga kurang memahami model model pembelajaran yang membuat peserta didik menjadi tidak semangat dan bermalas malasan untuk sekolah. Identifikasi permasalahan yang dapat ditemukan oleh peneliti yaitu adanya prestasi belajar yang belum memenuhi KKM yaitu 71. Dari hal tersebut ada kemungkinan pendidik yang harus memulai dengan menemukan metode pembelajaran yang efektif dan efisisen sesuai tingkat belajar dan kebutuhan peserta didik. atau kemungkinan pendidik harus menggunakan alat peraga yang bisa menumbuhkan semangat belajar peserta didik dalam ketiga ranah afektif, kognitif dan psikomotorik.

Berdasarkan hal hal yang telah dikemukakan , maka judul penelitian yang ditetapkan adalah: “ Peningkatan Hasil Belajar Akidah Akhlak Materi Akhlak Terpuji dengan Metode Role Playing pada Siswa Kelas X MIA Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat Temanggung Tahun Ajaran 2017/12018”

B. Rumusan Masalah

(21)

6 C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Akidah Akhlak materi Akhlak Terpuji pada siswa kelas X MIA semester II MA Darul Falah Pringsurat Temanggung tahun pelajaran 2017/2018

D. Kegunaan Penelitian

1. Menambah wawasan khasanah pengetahuan dalam melaksanakan kewajiban dan peranan guru pendidikan agama islam dalam mengemban dan mendidik anak didiknya.

2. Sebagai sumbangan bagi guru agama islam dalam melaksanakan proses belajar mengajar yag sesuai dengan materi dan karakter peserta didik.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan sebuah metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan tingkat prestasi peserta didik.

4. Sebagai pengukur tingkat prestasi dan metode pembelajaran yang menyenangkan bagi peserta didik. sehigga minat dan prestasi belajar dapat tercapai dengan baik.

E. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan

(22)

7 2. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan yang diperoleh peserta didik dengan kriteria ketuntasan minimum(KKM) 71, peserta didik dikatakan berhasil apabila peserta didik sudah mendapatkan nilai>71.

Indikator keberhasilannya yang diperoleh peserta didik dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah adalah 71, pemahaman siswa dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas pemahaman dari siklus I ke siklus berikutnya dengan kriteria 85% dari total siswa dalam kelas.

F. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

(23)

8

Tahap pelaksanaan PTK ada dua siklus yang harus dikerjakan: menurut E. Mulyasa (2011: 70-72) yaitu sebagai berikut:

a. Siklus Pertama

1. Rencana pelaksanaan PTK antara lain mencakup kegiatan sebagai berikut: pada tahap ini dilakukan identifikasi permasalahan siswa dalam pembeajaran, menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Membuat media atau alat peraga dalam mengajar. menganalisis pemecahan masalah yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. mengembangkan lembar kerja siswa (LKS) Membuat instrumen berupa berupa soal tes, angket dan lembar observasi. menyusun alat evaluasi sesuai dengan indikator hasil belajar.

2. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan PTK mencakup prosedur dan tindakan yang akan dilakukanm serta proses perbaikan yang akan dilakukan. Dalam tahap ini dilaksanakan tindakan berupa proses pembelajaran sesuai dengan RPP. menggunakan media dan metode pembelajaran yang sudah disiapkan, lalu diaplikasikan dalam proses pembelajaran.

3. Observasi

(24)

9

disiapkan sebelumnya. penggunaan pedoman dan instrumen yang telah disiapkan sebelumnya seperti tes, skala sikap, wawancara, studi dokumentasi.

4. Refleksi

Prosedur analisi terhadap hasil pemantauan dan refleksi tentang proses dan `dampak tindakan yang dilakukan. serta rencana pada siklus berikutnya.

b. Siklus Kedua

1. Rencana Pelaksanaan PTK

Dalam rencana siklus tahap dua berisi : identitas dan penentuan akternatif pemecahan masalah, pengembangan program tindakan kedua

2. Pelaksanaan Tindakan

Melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP yang dikembangkan dari hasil refleksi siklus pertama. Melakukan perbaikan pada siklus pertama, dan di siklus ke dua melakukan evaluasi dari proses siklus pertama dan kedua.

3. Observasi

Mengamati, pengumpulan dan analisis data tindakan kedua. 4. Refleksi

(25)

10

dalam mengimplementasikan metode pembelajaran yang diterapkan dalam proses pembelajaran.

2. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 di MA Darul Falah Pringsurat Temanggung di kelas X MIA mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlaq Terpuji dengan jumlah siswa 18 siswa, 10 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah langkah penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus kegiatan. Satu siklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, dan pengamatan serta refleksi.siklus pertama dimulai dengan perencanaan. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari empat tahap, sebagai berikut:

a. Perencanaan, pada tahap ini terdapat tiga kegiatan dasar, yaitu identifikasi massalah, merumuskan masalah dan pemecahan masalah. Pada masing masing kegiatan terdapat sub sub kegiatan yang sebaiknya dilaksanakan untuk menunjang sempurnanya tahap perencanaan.

(26)

11

tahap empat nanti dan agar hasilnya disinkronkan dengan maksut semula.

c. Pengamatan/observasi, pada tahap ketiga ini adalah pengumpulan data. Dengan kata lain, pengamatan/observasi adalah alat untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran. Pada tahap ini peneliti harus menguraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkan dan alat instrumen pengumpulan data (lembar observasi, soal tes, dokumentasi)dll.

d. Refleksi, tahap keempat atau tahap terakhir ini adalah refleksi. Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi juga sering juga disebut dengan istilah “memantul”. Dalam hal ini, peneliti seolah memantulkan pengalamannya ke cermin, sehingga tampak jelas penglihatannya, baik kelebihan dan kekurangannya.

4. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara: 1. Tes

(27)

12 2. Observasi

Melakukan pengamatan terhadap siswa selama pembelajaran berlangsung untuk mengetahui keaktifan siswa dan hasil belajar dalam pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing.

3. Dokumentasi

Dokumentasi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kumpulan data variabel yang berbentuk tulisan, sedangkan dalam arti luas dokumentasi berupa sertifikat, foto dan lain-lain.

5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar kegiatan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran(RPP), silabus, materi, soal tes, lembar observasi peserta didik, lembar observasi guru dan lain sebagianya.

a. Lembar observasi siswa

Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa

No Uraian Kegiatan Keterangan

A B C D

1 Memperhatiakn guru

2 Suasana kelas tenang dan siswa mengkondisikan diri menerima pelajaran

3 Pada saat pelajaran dimulai siswa mendengarkan penjelasan guru

4 Peserta didik menghargai temannya yang didepan

(28)

13 pelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran

6 Sikap dalam KBM 7 Keberanian siswa 8 Keaktifan siswa 9 Rasa ingin tahu

10 Respon siswa dalam KBM

Keterangan :

A: Sangat Baik (4)

B: Baik (3)

C: Cukup (2)

D: Kurang Baik (1)

b. Lembar observasi guru

Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru

No Uraian Keterangan

Ya Tidak 1 Menyeting kelas 2 Guru menyuruh

mulai berperan sesuai karakter

(29)

14 1 Melaksanakan tes 2 Mengingatkan

Data data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi aktifitas siswa dan guru, tes formatif dan dokumentasi. 7. Analisis Data

Peneliti menganalisis data dengan menyusun dan mengelola data yang terkumpul melalui tes dan catatan observasi. Analisis data sangat diperlukan guna mengetahui hasil dan atau untuk menarik kesimpulan yang logis berdasarkan data data yang telah dikumpulkan disetiap siklusnya.

(30)

15

belajar secara klasikal yaitu mengukur tingkat keberhasilan ketuntasan belajar siswa menyeluruh.

Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar klasikal di gunakan rumus:

P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%

Σ Siswa mengikuti tes

Untuk mengetahui nilai rata-rata siswa di gunakan rumus:

Mean =

Σ

fx

n

G. Sistematika Penulisan

Sistematika skripsi PTK dibagi menjadi tiga bagian yaitu, bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.Masing masing bagian dapat diuraikan sebagai berikut.

1. BAB I, memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, hipotesis tindakan dan indicator keberhasilan, metode penelitian, sistematika penulisan.

2. BAB II, memuat kajian teori, kajian materi penelitian, kajian pustaka 3. BAB III, memuat deskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II. 4. BAB IV, memuat deskripsi persiklus (data hasil penelitian, refleksi),

pembahasan.

(31)

16 didengar ditelinga masyarakat. Belajar memang suatu hal yang penting untuk semua orang, belajar tidak kenal usia kecil, muda maupun tua masih bisa untuk belajar, tetapi sekarang ini banyak masalah dalam pembelajarannya sehingga perlu dibahas lebih lanjut bagaimana belajar yang sesuai menurut pendapat dalam mengemukakan definisi tentang belajar. Hal ini dapat dilihat dari definisi beberapa pendapat:

a. Menurut Winkel (2005:59)

Belajar adalah aktifitas mental(psikis) yang berlangsung dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan, perubahan yang berupa perubahan pengetahuan, pehamanan keterampilan dan nilai sikap.

Dari pengertian belajar menurut winkel ini jelas bahwa belajar merupakan suatu kegiatan yang mengahsilkan perubahan, perubahan yang berupa pengetahuan yang baru.

b. Menurut Slameto ( 2003:2)

(32)

17

keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya”.

Pengertian menurut Slameto ini jelas bahwa belajar merupakan upaya sadar diri seseorang untuk memperoleh hal hal yang baru, sehingga tingkah laku seseorang bisa berubah dengan melihat pengalaman hidupnya dari lingkungan dimana anak menjalankan proses belajar.

c. Menurut Laster D. Crow and Crow dalam Slameto (2003:3)

“ learning is a modification of behavior accompanying growth

processes that are brought about through adjusment to tensions initiated through sensory stimulation”.

Atinya: “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang menyertai

proses pertumbuhan yang semua itu disebabkan melalui penyesuaian

terhadap keadaan yang diawali lewat rangsangan panca indera”.

Dalam hal ini seseorang yang belajar akan mendapatkan perubahan tingkah laku yang seseuai dengan proses pertumbuhan yang dimilki anak tersebut.

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

(33)

18

1. Informasi verbal yaitu kapabilitas

mengungkapakanpengetahuandalam bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan. Kemampuan merespon secara spesifik terhadap rangsangan. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan.

2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampua analisis sintesis, fakta konsep dan pengembangan prinsip prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas. 3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dalam memecahkan masalah.

4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

5. Sikap yaitu kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penelitian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi dan eksternalisasi nilai nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai nilai sebagai standar perilaku.

(34)

19

menerapkan(application),menguraikan,menentukanhubungan(analysis ), mengorganisasikan(synthesis), menilai(evolution).Domain afektif adalah sikap menerima(received), memberikan respon(responding), nilai(valuing),organisasi(organization),karakterisasi(characterication. Domain psikomotorik adalah meliputi initiatory, pre-routine, rountinized.(Suprijono, 2013:6)

Menurut Sudjana (2009:162) bahwa perubahan sebagai hasil proses belajar ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pada pengetahuan, penalaran sikap dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan, kkebiasaan serta aspek aspek lain dalam diri individu yang belajar. Perubahan tingkah laku dikatakan sebagai hasil belajar apabila:

a. Hasil belajar sebagai pencapain tujuan menekankan pentingnya tujuan mengajar, ketegasan dalam menetapkan tujuan akan memberikan arah yang jelas dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan pembelajaran merupakan rumusan pertanyaan mengenai kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan dan dikuasai oleh siswa setelah mengikuti pelajaran. Tingkat pencapaian tujuan menunjukkan kualitas pembelajaran. b. Hasil belajar merupakan proses kegiatan belajar yang disadari oleh siswa

(35)

20

c. Hasil belajar sebagai proses latihan, latihan adalah suatu pengulangan atau tindakan sebagai respon terhadap rangsangan dari luar dalam rangka memperoleh kemampuan baru untuk bertindak. Latihan merupakan proses belajar yang disadari oleh pelakunya.

d. Hasil belajar merupakan tindak tanduk yang berfungsi dalam kurun waktu tertentu atau hasil belajar yang bersifat permanen.

1) Faktor Faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar

Berkaitan dengan hal ini Sumadi Surya Brata (Sriyanti,2009:24) mengungkapkan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa anatara lain:

a. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri individu yang sedang belajar, adapun faktor dalam yang dapat membantu siswa di dalam kegiatan belajar lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor Fisiologis

(36)

21 2. Faktor Psikologis

Keadaan psikologis manusia antara yang satu dengan yang lain memanglah berbeda, dan perbedaan dalam faktor psikologis ini terlihat dari daya berpikir masing masing orang, misalnya” ada yang kemungkinan daya berpikirnya tinggi dan ada yang kemampuan daya berpikirnya rendah. Perbedaan dari kemampuan daya berpikir dalam belajar dapat disebabkan oleh:

a. Minat

Minat dapat menyebabkan terjadinya perbedaan dalam pencapaian hasil belajar, misalnnya: ada siswa yang mempunyai minat belajar yang tinggi dan ada juga siswa yang mempunyai minat belajar yang rendah b. Kecerdasan

Kecerdasan merupakan hal yang paling pokok bagi seseorang sebab kecerdasan sediri merupakan kemampuan dasar yang dimilki setiap oang dan kecerdasan orang antara yang satu dengan yang lainnya berbeda.

c. Bakat

(37)

22

sangatlah berbeda, sebab ada seseorang yang mempunyai bakat istimewa dan ada yang tidak mempunyai bakat. Dalam hal ini dapat dilihat misalnya: orang yang benar benar berbakat dalam sesuatu hal apabila terus berlatih akan dapat berkembang dengan baik, akan tetapi sebaliknya apabila seseorang yang memang tidak berbakat walaupun berlatih dengan tekun tetap kesulitan.

Diharapkan untuk seseorang yang ingin belajar tentang sesuatu hendaknya menyesuaikan diri terlebih dahulu dengan bakat yang dimilikinya, misalnya: bakat menari, menyanyi, olahraga, perbengkelan, dll.

d. Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan pada diri seseorang untuk melakukan kegiatan belajar, agar dapat mencapai hasil belajar yang maksimal. Untuk dorongan belajar pada individu berasal dari dalam individu itu sendiri. Disebut juga sebagai motivasi intrinsik, dan yang berasal dari luar individu disebut juga motivasi ekstrinsik.

e. Kemampuan Kognitif

(38)

23

didalam belajar, sebab didalam lebih menitik beratkan pada penguasaan kognitif siswa.

a. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu yang sedang belajar, antara lain

1) Faktor sosial, faktor faktor diluar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial, bisa dipilih menjadi faktor yang berasal dari keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat termasuk teman pergaulan anak. Faktor yang dimaksud disini adalah faktor manusiawi yang dalam hal ini adalah interaksi antara sesama manusia yakni lingkungan dimana anak itu melakukan pendidikan. Lingkungan pendidikan dapat dibedakn menjadi tiga, yaitu, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarkat.

a. Lingkungan Keluarga adalah lingkungan utama yang dikenal dan geluti oleh anak didik. Pada lingkungan ini banyak identifikasi yang diperoleh anak dari anggota keluarganya, baik berupa bimbingan atau didikan. Secara informal anak diberikan pengetahuan yang tidak diberikan di sekolah.

(39)

24

lingkungan belajar secara sistematis dan terampil serta terarah. Sekolah merupakan tempat belajar yang sangat efektif, maka dri itu tugas dan tanggung jawab sekolah mempunyai arti yang sangat besar dalam mempengaruhi pendidikan anak.

c. Lingkungan Masyarakat, lingkungan masyarakat mempunyai peranan yang sangat penting terhadap hasil atau tidaknya pendidikan. Karena pendidikan anak itu sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, mengingat demikian besarnya pengaruh dari lingkungan masyarakat maka perlu sekali untuk mengusahakan lingkungan yang baik agar dapat memberi pengaruh yang positif terhadap siswa atau anak didik, sehingga dapat belajar dengan sebaik baiknya dengan hasil maksimal dan memuaskan.

(40)

25 3. Pengertian Akhlak Terpuji

Kata Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlaq, bentuk jamak dari kata khulqun. Secara etimologis berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.

Menurut Imam Ghozali, akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dapat menimbulkan perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Kata Akhlak sering dirangkai dengan kata ilmu sehingga menjadi ilmu akhlak. Di dalam kamus al-Kautsar, ilmu Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama, yaitu ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberi hukum atau nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk, sesuai dengan norma norma akhlak dan tata susila. Adapun dalam The Ensiklopedia of Islam dirumuskan bahwa ilmu akhidah adalah “it is the science of virtues and the way how to acquire them of vices and the way how to quard against them” (ilmu Akhlak

ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengiktinya, tentang kejahatan dan cara menghindarinya).

(41)

26 4.Metode Belajar

a. Pengertian Metode Belajar

Metode adalah tehnik tehnik atau cara untuk mencapai suatu tujuan yang akan digunakan oleh guru pada saat penyajian bahan belajar, baik secara individual maupun kelompok. (Sabri, 2007:49)

Segala cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menjunjung keefektifan siswa dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu. Strategi dalam hal ini meliputi seperangkat langkah operasional yang dirancang sedemikian rupa untuk memecahkan masalah dan untuk mencapai tujuan tertentu.Dalam hal ini adalah faktor pendekatan belajar dengan menggunakan metode metode pembelajaran yang relevan dengan keadaan peserta didik.

Metode merupakan cara atau tehnik yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran. Metode ini bisa menyangkut pendekatan atau strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan pembelajaran.Dalam pemilihan suatu metode harus mempertimbangkan kemampuan guru dalam melaksanakannya, kondisi peserta didik, keadaan lingkungan tempat belajar, serta kesesuaiannya dengan tujuan dan materi pembelajaran.

(42)

27 5.MetodeRole Playing/ Bermain Peran

a. Pengertian Metode Role Playing

Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan bahan materi pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan yang dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati yang berkaitan dengan materi yang dibahasnya. Permainan ini umumnya dilakukan lebih dari satu orang, bergantung pada apa yang diperankan. Dalam metode ini ada beberapa keuntungan yaitu:

1. Siswa bebas mengambil ekspresi keputusan dan berekspresi secara utuh.

2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.

3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman setiap siswa melalui pengamatan pada saat melakukan permainan.

4. Permaianan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Ada beberapa manfaat yang bisa diambil dari Role Playing:

1. Role Playing dapat memberikan semacam Hiden Practice, dimana murit tanpa sadar menggunakan ungkapan ungkapan terhadap materi yang telah atau sedang mereka pelajari.

(43)

28

3. Role playing dapat memberikan kepada murit kesenangan karena Role Playing pada dasarnya adalah permainan.

Dengan bermain murit akan merasa senang karena bermain adalah dunia sisiwa. Masuklah ke dunia siswa, sambil kita antarkan dunia kita. (Jumanta Hamdayana, 2014:189-190)

Jadi pembelajaran dengan Role Playing merupakan cara belajar yang dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok memerankan karakater yang sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan materi yang telah ditentukan oleh guru, sehingga siswa lebih mudah memahami dan mengingat materi yang telah diperankan.

a. Tahapan dalam Pembelajaran Role Playing

1. Pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah yang diangkat dari kehidupan peserta didik agar mereka dapat merasakan masalah itu dan terdorong untuk mencari penyelesaiannya.

2. Pemilih peran, memilih peran yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas, mendiskripsikan karakter dan apa yang harus dikerjakan oleh para pemain.

(44)

29

4. Menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini adalah semua siswa yang tidak menjadi pemain atau pemeran.

5. Pemeran, dalam tahap ini para peserta didik mulai bereaksi sesuai dengan peran masing masing yang terdapat pada skenario bermain peran.

6. Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah masalah serta pertnyaan yang muncul dari siswa.(Jumanta Hamdaayana, 2014:191)

Menurut Mel Siberman (2009:217-218) Prosedur Role Playing adalah:

4. Buatlah suatu permainan peran dimana anda akan mendemonstrasikan perilaku yang diinginkan, seperti menangani orang yang marah.

5. Informasikan kepada kelas bahwa anda akan memainkan peran utama dalam bermain peran ini. Pekerjaan peserta didik adalah membantu anda berhubungan dengan situasi. 6. Mintalah relawan peserta didik bermain peran menjadi

(45)

30

menyuruh peserta didik untuk memberikan garis khusus bagi anda untuk digunakan, misalnya, pada poin khusus,

tanyakan, “ apa yang seharusnya saya katakan berikutnya?”

Dengarkan saran saran dari audiens dan coba praktikkan. 7. Teruskan bermain peran sampai siswa secara meningkat

melatih anda bagaiman menangani situasi. Hal ini memberi mereka latihan keterampilan ketika anda melakukan peran yang sebenarnya untuk mereka.

b. Kelebihan dari Metode Role Playing

Menurut Syaiful Sagala (2005:213) metode Role Playing mempunyai bebrapa kelebihan dan kekuranga diantaranya:

1. Kelebihan metode Role Playing

a. Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat isi bahan yang akan diperankan. Sebgai pemain harus memahami, menghayati isi cerita secara keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan demikian daya ingat siswa harus tajam dan tahan lama. b. Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif, pada

(46)

31

c. Bakat yang terdaapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan uncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.

d. Kerjasama antar pemain daat ditumbuhkan dan dibina dengan yang sebaik baiknya.

e. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung tanggung jawab dengan sesamanya. f. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih

baik agar mudah dipahami oleh orang lain. 2. Kekurangan metode Role Playing

a. Sebagian anak yang tidaak ikut bermain peran menjadi kurang aktif

b. Banyak memakan waktu

c. Memerlukan tempat yang cukup luas

d. Kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk tangan penonton/pengamat.

8. Pengertian Akhlak Terpuji

Kata Akhlak dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab akhlaq, bentuk jamak dari kata khulqun. Secara etimologis berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat.

(47)

32

Kata Akhlak sering dirangkai dengan kata ilmu sehingga menjadi ilmu akhlak. Di dalam kamus al-Kautsar, ilmu Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama, yaitu ilmu yang berusaha mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberi hukum atau nilai kepada perbuatan itu bahwa ia baik atau buruk, sesuai dengan norma norma akhlak dan tata susila. Adapun dalam The Ensiklopedia of Islam dirumuskan bahwa ilmu akhidah adalah “it is the science of virtues and the way how to acquire them of vices and the way how to quard against them” (ilmu Akhlak

ialah ilmu tentang kebaikan dan cara mengiktinya, tentang kejahatan dan cara menghindarinya).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat dirumuskan bahwa ilmu akhlaq ialah ilmu yang membahas tentang perbuatan yang dilakukan manusia, serta mengajarkan perbuatan yang baik yang harus dikerjakan dan perbuatan jahat yang harus dihindari dalam pergaulan, baik dengan sesama manusia maupun dengan tuhan.(Roli Abdul Rahman, 2017:28) 9. Pengertian Akidah Akhlak

a. Pengertian Mata PelajaranAkidah Akhlak

Akidah berakar dari kata

ةديقع

-

دقعي

-

دقع

yangberarti tali atau

(48)

33

Dalam kajian islam, akidah berarti tali pengikat batin manusia dengan yang diyakini sebagai tuhan yang patut disembah. Adapun akidah menurut Mahmud Syaltut akidah adalah pondasi yang diatasnya dibangun hukum syariat. Menurut Syekh Muhammad Abduh mengatakan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas tentang wujud, tentang sifat sifat yang wajib tetap ada padaNya, juga membahas tentang rasul rasul Nya, meyakinkan mereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada mereka, apa yang boleh dihubungkan pada diri mereka dan apa yang terlarang menghubungkan kepada mereka, sedangkan menurut Ibnu Khaldun mengartikan ilmu akidah adalah ilmu yang membahas kepercayaan kepercayaan iman dengan dalil dalil akal dan mengemukakan alasan alasan untuk menolak kepercayaan yang bertentangan dengan kepercayaan golongan salaf dan ahlu sunah. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ilmu akidah adalah ilmu yang membicarakan segala hal yang berhubungan dengan rukun iman dalam islam dengan dalil dalil dan bukti bukti yang meyakinkan. Semua yang terkait dengan rukun iman tersebut

sudah disebutkan dalam Al Qur’an Terjemah Bahasa Indoesia surat al

Baqarah ayat 285:(Kemenag, 2014:4-5)

ُلوُسَّرنٱ َهَماَء

ِ َّللَّٱِب َهَماَء ٌّمُك ََۚنوُىِم ۡؤُمۡنٱَو ۦِهِّبَّر هِم ِهۡيَنِإ َلِزوُأ ٓبَمِب

(49)

34

Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Qur‟an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat malaikatNya, kitab kitabNya, dan Rasul rasulNya. Mereka mengatakan: kami tidak membeda bedakan antara seseorang dengan yang lain dari Rasul RasulNya, dan mereka mengatakan: kami dengar kami taat, mereka berdo‟a: “ampunilah kami Ya Tuhan dan kepada engkaulah tempat kembali.” Al Baqarah 235.

Hasan al-Banna mengatakan bahwa „aqaid (Bentuk jamak dari akidah) artinya beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hatimu, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak tercampur sedikitpun dengan keragu-raguan. (Zaky Mubarok, 2001: 29)

Pendidikan Akidah Akhlak di Madrasah Aliyah merupakan sebagian dari pendidikan agama islam, memang bukan satu satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak daan kepribadian peserta didik. Tetapi secara substansial mata pelajara Akidah Akhlak memiliki kontribusi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai nilai keagamaan (tauhid) dan Akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari

(50)

35

Akhlak menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan atau keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalakan nilai-nilai yang terkandung dalam nama nama Allah SWT. Sedangkan materi Akhlak adalah bagian dari mata pelajaran PAI yang diarahkan untuk menyiapkan peserta didik agar memilki moral dan etika islam sebagai keseluruhan pribadi muslim dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari materi Akhlak menekankan pada pembiasaan untuk menerapkan Akhlak terpuji (Akhlakul mahmudah) dan menjauhi Akhlak tercela (Akhlakul mazmumah) dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak mempelajari relasi antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam semesta (Ihsan).

Relasi hubungan ketiganya ini harus harmonis, sebagaimana yang ditunjukkan dalam Al-Qur’an surat al Qashash: 77 yang berbunyi:

(51)

36

berbuat kerusakan dimuka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berbuat kerusakan”

a. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Akidah Akhlak

Peraturan Menteri Agama RI Nomor: 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah, menjelaskan bahwa mata pelajaran Akidah Akhlak mempunyai fungsi untuk:

1. Penanaman nilai dan ajaran islam sebagai pedoman mencapai kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

2. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, serta mengembangkan Akhlak mulia seoptimal mungkin sebagai kelanjutan pendidikan yang dilaksanakan dalam keluarga.

3. Penyesuaian mental diri peserta terhadap lingkungan fisik dan sosial dengan bekal akidah Akhlak.

4. Perbaikan kesalahan kesalahan, kelemahan kelemahan peserta didik dalam keyakinan dan mengamalakan ajaran agama islam dalam kehidupan sehari hari.

(52)

37

6. Pengajaran tentang informasi informasi dan pengetahuan aqidah, Mata Pelajaran Akidah Akhlak bertuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan peserta didik yang diwujudkan dalam ahklaknya yang terpuji melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengalaman peserta didik tentang Akidah Akhlak islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dan meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta berAkhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarkat, berbangsa dan bernegara.

Adapun tujuan mata pelajaran Akidah Akhlak sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan Menteri Agama RI nomor: 2 Tahun 2008 adalah untuk:

1. Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman pseserta didik tentang akidah islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketaqwaanya kepada Allah SWT.

(53)

38

sosial, sebagai manivestasi dari ajaran dan nilai nilai akidah Islam.

b. Ruang Lingkup Akidah Akhlak

Ruang lingkup mata pelajaran Akidah Akhlak meliputi:

1. Aspek Akidah meliputi:

Kalimah Toyyibah sebagai materi pembiasaan: Al

Asma’ al Husna sebagai materi pembisaan: Iman

Kepada Allah dn pembuktian sederhana melalui

kalimat toyyibah, Al Asma’ al Husna dan pengenalan

terhadap shalat lima waktu sebagai manivestasi iman kepada Allah dan meyakini rukun Iman.

2. Aspek Akhlak meliputi:

(54)

39 3. Aspek Adab Islami

Meliputi: adab terhadap diri sendiri, adab terhadap Allah, adab kepada semua, adab terhadap lingkungan. 4. Aspek kisah teladan, meliputi: kisah kisah nabi dan

rasul. B. Kajian Pustaka

1. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Agung Saputra yang berjudul

“ Penerapan metode Role Playing (bermain peran) dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKN” Dari

pembelajaran menggunakan metode Role Playing terdapat peningkatan hasil belajar siswa pasa pelajaran PKN, hal ini dapat dilihat dari hasil siklus yang dilakukan pada siklus I diperoleh presentasi ketuntasan belajar siswa sebesar 43,82%, menjadi 73,53% sedangkan pada Siklus II presentasi ketuntasan belajar siswa 43,82% menjadi 100%. Ini membuktikan bahwa dengan menggunakan metode Role Playing dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran PKN. 2. Penelitian (skripsi) Agung Tri Wibowo, program studi pendidikan

sekolah dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhamadiyah Surakarta, (2011). Yang berjudul “Meningkatkan hasil belajar IPA dengan penerapan metode Role Playing pada siswa kelas

IV SD N II Boto, Jatiroto, Wonogiri Tahun ajaran 2011/2012”.

(55)

40

pembelajaran Role Playing dan yang dilakukan dalam tiga siklus. Penelitian dilakukan dengan penelitian kognitif dan afektif dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai rata rata kognitif dan afektif dalam setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata rata kognitif siswa pada siklus I sebesar 54,78 meningkat pada siklus II menjadi 78,78 dan menungkat lagi pada siklus III menjadi 94,60, sedangkan nilai rata rata afektif pada siklus I sebesar 11,08 (termasuk kategori cukup berminat), pada siklus II sebesar 14,13 (termasuk kategori cukup berminat), dan pada siklus III meningkat menjadi 16 (termasuk kategori berminat). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran Role Playingdapat meningkatkan hasil belajar IPA pada kelas IV SD N II Boto, Jatiroto, Wonogiri tahun ajaran 2011/2012.

3. Penelitian (skripsi) yang dilakukan oleh Mia Rosmiati yang berjudul

“Penerapan metode bermain peran Role Playing dalam meningkatkan

keterampilan berbicara siswa”. Dari pembelajaran menggunakan Role

(56)

41

keterampilan berbicara masih rendah dengan rata rata 52,6 median 53,5 modus 50,8 nilai minimum 38 dan nilai maksimum 67. Dari data tersebut maka belum mencapai bilai KKM sekolah, sedngkan hasil tes akhir setelah menggunakan metode Role Playing dapat hasil belajar siswa rata rata 70,61 sedangkan median 68,5 dan nilai minimum 60 sedangan nilai maksimum 85. Dari tes akhir siswa sudah mencapai nilai > 6. Ini membuktikan bahwa Metode Role Playing dapat meningkatkan keterampilan berbicara siswa.

(57)

42 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MA Darul Falah Pringsurat 1. Profil MA Darul Falah

MA Darul Falah merupakan satu-satunya lembaga yang ada di Yayasan Darul Falah didirikan oleh KH. Chamim Suyuti. MA Darul Falah tahun 2009 di Dusun Bodean Rt. 14/Rw. 07 Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat Kabuaten Temanggung.KH. Chamim lahir pada 22 Maret 1959 dan bertempat tinggal di tempat yang sama didirikannya MA Darul Falah

2. Tinjauan Historis

Bermula dari keprihatinan atas rendahnya pendidikan dikampungknya, KH.Chamim Suyuti mendirikan sekolah secara Cuma Cuma. Dengan modal nekat beliau mulai merintis madrasah tsanawiyah(MTs), kemudian berlanjut ke madrasah aliyah(MA) yang murit muritnya tidak hanya dari dusun sekitar tetapi hingga luar jawa.

Dibawah Yayasan Darul Falah yang berada di Dusun Bodean, Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung KH Chamim Suyuti berupaya mengentaskan anak yatim piatu atau warga miskin agar mengenyam bangku pendidikan.

(58)

43

pada tahun 2006 berlanjut madrasah aliyah(MA) pada tahun 2009. Kini muridnya menjadi ratusan orang dengan julah guru kira kira 30 orang. Jadi disini ini beliau bermodalkan nekat saja agar anak anak tidak mampu bisa sekolah. Niatnya agar Yayasan Darul Flah bisa memberi manfaat bagi warga sekitar, sekolahnya tidak bayar tidak ada SPP ataupun uang gedung.

Lebih lanjut dikatakan dari murit Mts atau MA hanya 20% yang membayar, sisanya sama sekali tidak dipungut biaya. Dan rata rata murit murit Mts dan MA Darul Falah adalah santri Pondok Pesantren Darul Falah. Banyak yang dari Sumatra Bengkulu dan Medan.

Kini lulusan MA Darul Falah banyak yang mengenyam pendidikan tinggi seperti di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, STAIN Salatiga. 3. Letak Geografis

MADarul Falah terletak di Dusun Bodean Desa Rejosari Kecamatan Pringsurat Kabupaten Temanggung, yaitu tepatnya berada pada ketinggian 570 Mdpl dan berjarak 2 km dari ibu kota Kecamatan

Pringsurat 17 km dari Ibu kota Kabupaten Temanggung. Merupakan

(59)

44

4. Visi Misi dan Tujuan MA Darul Falah Pringsurat a. Visi Madrasah

Mewujudkan Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat yang beriman, berilmu, berakhlaqul karimah dan berwawasan lingkungan.

b. Misi Madrasah

Mempersiapkan lulusan Madrasah Aliyah Darul Falah Pringsurat yang memilki:

1. Penghayatan dan pengamalan beragama 2. Lulus dengan nilai akhir kurang lebih 6.00 3. Pengetahuan dan tekhnologi

4. Berakhlaqul karimah

5. Kepedulian terhadap lingkungan c. Tujuan Madrasah

1. Meningkatkan kualitas pendidikan berbasis agama dan lingkungan

2. Meningkatkan kualitas tenaga kependidikan 3. Meniingkatkan pendidikan keterampilan 4. Meningkatkan kualitas saran dan prasarana

(60)

45

5. Struktur Organisasi MA DARUL FALAH Pringsurat

Tabel 3.1.Daftar Wakil Kepala Tahun Pelajaran 2017/2018

NO NAMA DAN NIP JABATAN

1 Farichatul Liqo’.

S.Th.i

Kepala Sekolah

2 Puji Hastuti S.Pd Waka Kurikulum 3 Elia Sri

Wahyuningsih, S.Pd.

Waka Kesiswaan

4 Rista Dwi M, S.Pd Kepala Laboratorium IPA 5 Muhammad Syukron,

S. Sy

Kepala Laboratorium Komputer

Tabel 3.2. Daftar Wali Kelas Tahun Pelajaran 2017/2018

NO NAMA WALI KELAS

1 Dwi Arum AM, S.Pd X.MIA 2 Ardani Puji Aswanto,

(61)

46

8 Sri Wahyuni, S.E XII.IPS 9 Uswatun

Hasanah,S.Pd.I

XII.IIK

Tabel 3.3.Daftar Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler 2017/2018

NO NAMA DAN NIP JABATAN

1 Suhur Anjas Moro Pembina Kepramukaan dan Drumband

2 Mujianto, S.Ag NIP:19700129200604 1002

Tilawah

3 M.Syukron, S.Sy Olahraga/Sepak Bola

4 Chamim Kligrafi/BTQ

5 M Ali Nurul C Hadrah/Rebana 6 Uswatun

Khasanah,S.Pd

Menjahit

7 Nnaning Indrawati, S.Pd

(62)

47

Tabel 3.4. Pembagian Tata Usaha, Bimbingan Penyuluhan dan Bedahara Madrasah

NO NAMA DAN NIP JABATAN

1 Sri Wahyuni, SE Kepala TU

2 Ahmad Ghozali, S.HI Bendahara Madrasah 3 Ahmad Nur Salim BP

Tabel 3.5.Jadwal Pelaksanaan Ekstrakurikuler MA Darul Falah Pringsurat Tahun 2017/2018

NO Hari/Jam Ekstrakulikuler Pembina

1 Senin/ 15.00-16.30

Tilawah Mujianto. S.Ag

NIP:197001292006041002

2 Selasa/15.00-16.30

Kaligrafi Chamim

Drumband Suhur Anjas Moro 3

Rabu/15.00-16.30

Hadrah/Rebana Muhamad Ali Nurul Chicam

4 Kamis/15.00-16.30

Olahraga Muhammad Sukron, S.Sy

5 Jum’at/14.00

-15.30

(63)

48 6

Sabtu/15.00-16.30

Menjahit Uswatun Khasanah,S.Pd.I

Tabel 3.6.Daftar Siswa Kelas X MIA

No Nama Siswa NO Nama Siswa

1 Fanny Eka Saputri 10 Muhammad Alawi Shihab 2 Cansa Emylia Putri 11 Muhammad Hasyim Asy’ari 3 Eko Yogianto 12 No Rena A Feana

4 Irkham Santoso 13 Nur Afiatul Khusna 5 Iswatun Jamiah 14 Nur Fadilatun Nikmah

6 Khirul Fuadi 15 Oxta Rismawati 7 Khoirul Umam 16 Sabatun Lailiyah 8 Milatul Akhiroh

Khomsah

17 Siti Almuawanah

9 Muhammad Nasikhul Umam

18 Siti Nilnarusda

B. Pelaksanaan Penelitian 1) Siklus I

(64)

49

2017/2018.pelaksanaan penelitian siklus I dapat didiskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak terpuji. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

2. Menyiapkan materi Akidah Akhlakmateri Akhlak terpuji. 3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan

langkah langkahnya.

4. Menyusun lembar observasi

5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah melakukan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa c. Guru mengabsen siswa

d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak terpuji

(65)

50 2. Kegiatan Inti

a. Guru menyeting kelas

b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing

c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6 orang

d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai

dengan karakter

f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan karakter setiap individu

g. Guru memberikan kuis berupa soal tes. c. Pengamatan

Dilakukan dengan format observasi selanjutnya menganalisis data siklus I

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama pembelajaran berlangsung, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut:

1. Siswa yang kurang percaya diri akan sulit memahami karakter yang telah diberikan.

(66)

51

Perbandingan nilai hasil tes menunjukkan masih ada kelemahan, sehingga akan dilakukan perbaikan siklus II. Refleksi pada siklus I dilakukan untuk menentukan apakah siklus I sudah mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika belum maka akan dicari kelemahan kelemahan yanga ada pada siklus 1 yang selanjutnya akan diperbaiki pada siklus II. Maka dapat disimpulkan berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan pada siklus I, maka dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pada siklus I belum berhasil.Dengan demikian perlu adanya pelaksanaan serta perbaikan pada siklus II.

2) Siklus II

Siklus ke II di laksanakan pada hari Kamis 22 Maret 2018 penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator Ahmad Nur Salim MA Darul Falah Pringsurat Temanggung, perencanaan tindakan pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I.

Pelaksanaan penelitian siklus II ini dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

(67)

52

1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) 2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak

terpuji.

3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan langkah langkahnya.

4. Menyusun lembar observasi

5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah melakukan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa

c. Guru mengabsen siswa

d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak terpuji

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti

(68)

53

b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing

c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6 orang

d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama

e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai dengan karakter

f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan karakter setiap individu

g. Guru memberikan kuis berupa soal tes. c. Pengamatan

Dilakukan dengan format observasi selanjutnya menganalisis data siklus I

d. Refleksi

Berdasarkan hasil pengamatan selama berlangsung pembelajaran terhadap situasi kelas dan prestasi siswa pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II, peneliti menemukan berbagai keunggulan dengan menerapkan model Role Playing anatara lain:

1. Siswa semakin aktif dalam pembelajaran

(69)

54

3. Siswa memperhatikan ketika temannya di mempraktikkan di depan kelas sehingga siswa dapat memberikan komentar dan semakin terbiasa untuk berbicara didepan kelas

4. Melatih peserta didik agar terbiasa mempraktikkan dan bertanggung jawab secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi pokok kepada teman sekelasnya.

5. Hasil tes yang meningkat

Pada siklus II guru telah menerapkan model pembelajaran Role Playing dengan baik, dilihat dari aktifitas siswa, perhatian serta keaktifan terhadap pembelajaran sudah mengalami peningkatan.

Maka tidak perlu dilakukan revisi terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksaan proses pembelajaran selanjutnya dengan model Role Playing dapat meningkatkan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

(70)

55 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di MA Darul Falah Pringsurat,subjek penelitian siswa kelas X MIA. Yang berjumlah 18 siswa, 10 siswa perempuan 8 siswa laki laki.

Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah kurangnya hasil belajar peserta didik ketika proses belajar berlangsung. Khususnya pada pembelajaran Akidah Akhlak. Untuk itu direncanakan tindakan kelas dalam upaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik melalui metode Role Playing. Tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam menerapkan strategi pembelajaran Role Playing pada pelajaran Akidah Akhlak dikelas X MIA dilakukan dua cara pengamatan:

1. Pengamatan langsung yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran dengan strategi Role Playing.

2. Pengamatan yang dilakukan oleh guru untuk mengamati kegiatan pembelajaran siklus pertama dan kedua sesuai dengan tahapan tahapan proses belajar mengajar di kelas.

B. Hasil Penelitian 1. Pra Siklus

(71)

56

Tabel 4.1 Daftar nilai pra siklus

NO NAMA 8 Milatul Akhiroh

Khomsah

71 65 Tidak Tuntas 9 Muhammad Nasikhul

Umam

71 70 Tidak Tuntas 10

Muhammas Alawi Sihab

71 80 Tuntas

(72)

57

Tidak Tuntas 15 83,33%

2. Siklus I

Siklus pertama dilaksanakan pada hari Kamis 15 Maret 2018 penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator Ahmad Nur Salim di MA Darul Falah Pringsurat tahun pelajaran 2017/2018. Pelaksanaan penelitian siklus I dapat didiskripsikan sebagai berikut: a. Perencanaan

Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak terpuji. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji.

3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan langkah langkahnya.

4. Menyusun lembar observasi

5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah melakukan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan 1. Kegiatan Pendahuluan

a. Guru mengucapkan salam

(73)

58 c. Guru mengabsen siswa

d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak terpuji

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti

a. Guru menyeting kelas

b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing

c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6 orang

d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama

e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai dengan karakter

f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan karakter setiap individu

g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.

Tabel 4.2. Nilai tes siklus I

(74)

59 9 Muhammad Nasikhul

Umam 8(44,44%), siswa tuntas 10(55,55%) dengan nilai rata-rata 72,22%

P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%

Σ Siswa mengikuti tes P = 10 x 100%

(75)

60

Pada siklus I dengan menggunakan metode Role Playingpersentase nilai hasil belajar dengan keterangan jumlah siswa yang tidak tuntas 8(44,44%) siswa, sedangkan yang belum tuntas 10(55,56%) siswa dengan nilai rata-rata 72,22%. Maka dari itu pada siklus I metode Role Playing belum berhasil dan akan dilanjutkan pada siklus II

C. Pengamatan/ Observasi

Dari pengamatan peneliti pada pelaksanaan pembelajaran siklus I diperoleh sebagai berikut:

a) Guru belum mampu memberikan penjelasan kepada peserta didik, hal ini karena guru kurang kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran.

b) Peserta didik kurang persiapan dan belum mempunyai percaya diri

D. Refleksi

Selanjutnya guru melakukan refleksi dengan mengevaluasi kegiatan siklus I yaitu dengan melakukan tindakan sebagai berikut:

(76)

61

b) Guru melatih peserta didik untuk tetap percaya diri agar bisa mendalami karakter yang diperankan

c) Guru melatih peserta didik keterampilan berbicara 3. Siklus II

Siklus ke II di laksanakan pada hari Kamis 22 Maret 2018 penelitian dilaksanakan pada siswa kelas X MIA kolaborator Ahmad Nur Salim MA Darul Falah Pringsurat Temanggung, perencanaan tindakan pada siklus II merupakan hasil perbaikan dari pelaksanaan tindakan siklus I. Pelaksanaan penelitian siklus II ini dideskripsikan sebagai berikut:

a. Perencanaan

Materi yang diajarkan pada siklus I adalah materi Akhlak terpuji. Kegiatan yang dilakukan adalah:

1. Membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)

2. Menyiapkan materi Akidah Akhlak materi Akhlak terpuji.

3. Guru menjelaskan pengertian dari metode Role Playing dan langkah langkahnya.

4. Menyusun lembar observasi

5. Membagi peserta didik kedalam tiga kelompok setiap kelompok terdiri dari 6 orang.

6. Membuat soal ulangan untuk mengetahu hasil belajar setelah melakukan siklus I.

(77)

62 a. Guru mengucapkan salam

b. Guru menunjuk salah satu siswa untuk memimpin doa c. Guru mengabsen siswa

d. Guru melakukan apresiasi dan motivasi yang dilakukan dengan cara tanya jawab tentang materi pengetahuan awal tentang Akhlak terpuji

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti

a. Guru menyeting kelas

b. Guru memberikan penjelasan tentang metode Role Playing

c. Guru membagi kelompok sesuai dengan materi yang terdiri dari 6 orang

d. Guru menyiapkan materi dan membuat naskah drama

e. Guru menyuruh peserta didik untuk memerankan sesuai dengan karakter

f. Guru memberikan feedback untuk kemajuan skenario dan karakter setiap individu

g. Guru memberikan kuis berupa soal tes.

Table 4.3. Daftar Nilai Tes Siklus II

(78)

63 9 Muhammad Nasikhul

Umam siswa tidak tuntas 2(11,11%) dengan nilai rata-rata 81,83%. Pada siklus II siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I.

P = Σ Jumlah siswa yang mendapat ≥ 70x 100%

(79)

64

Dari pengamatan peneliti selama pembelajaran siklus II sebagai berikut:

1. Guru mampu mrnjelaskan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Role Playing

2. Peserta didik mampu mendalami karakternya dan mempunyai percaya diri yang bagus serta trampil dalam berbicara.

2. Refleksi

Pada hasil belajarsiklus II siswa tutas meningkat menjadi 88,89%, dengan nilai rat-rata 81,83%. Jadi dalam penggunaan metode Role Playing mengalami peningkatan dan berhasil.

(80)

65

tuntas 88,89%dari total siswa dalam kelas dengan nilai rata-rata 81,83%.Maka penelitian ini peneliti hentikan.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus, dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai peserta didik yang cukup baik.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, pra siklus siswa tuntas 3(16,67%) siswa, tidak tuntas 15(83,33%) siswa dengan nilai rata-rata 59,33%, siklus I siswa tuntas 10(55,56%), siswa tidak tuntas 8(44,44%) dengan nilai rat-rata 72,22%, siklus II siswa tuntas 16(88,89%) siswa tidak tuntas 2(11,11%) dengan nilai rata-rata 81,83%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel berikut:

(81)

66

4.5 Diagram Nilai Rata-Rata Kelas

4.6. Diagram Ketuntasan Tiap-Tiap Siklus

0.00%

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II 59.33%

PRA SIKLUS SIKLUS I SIKLUS II

A

xi

s

Ti

(82)

67

4.7. Perbandingan Nilai Belajar Tiap-Tiap Siklus

NO Nama Pra Siklus Siklus I Siklus II

8 Milatul Akhiroh Khomsah

65 66 77

9 Muhammad Nasikhul Umam

70 81 86

10 Muhammas Alawi Sihab

80 80 91

Gambar

Tabel 1.1 Lembar Observasi Siswa
Tabel 1.2 Lembar Observasi Guru
Tabel 3.1.Daftar Wakil Kepala Tahun Pelajaran 2017/2018
Tabel 3.3.Daftar Pembina Kegiatan Ekstrakurikuler 2017/2018
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bagaimana proses penyelesaian perkara kecelakaan lalu lintas yang menyebabkan kematian dalam putusan nomor:

Berdasarkan sejumlah latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Penerapan Media Model Partikel

yang kurang paham terhadap keadaan atau mungkin salah persepsi dalam kasus yang terjadi. Dalam hal inilah perlu dilakukan proses pengeditan berita oleh redaksi. Gaya

(Penelitian Hukum Normatif Terhadap PP No. 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah dan Permenkes No. 478 Tahun 1990 Tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah serta S.K.

139 Berdasarkan hasil wawancara dengan organisasi profesi IBI didapatkan informasi bahwa saat ini IBI belum memiliki kebijakan untuk sanksi terkait bidan bidan yang melakukan

Pengaruh Firm Size, Winner/Loser Stock, dan Debt To Equity Ratio Terhadap Perataan Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).. Jurnal

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dr.Vu Nang Dung, Ketua Asosiasi Ilmu Tanah Vietnam mengatakan bahwa untuk memiliki strategi penggunaan tanah

Keselamatan pasien adalah unsur yang sangat penting dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan agar