KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR
DAN
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI
DARAH
(DUTY OF CROSS-EXAMINATION AND PROTECTION OF
LAW TO BLOOD TRANSFUSION THERAPY )
(Penelitian Hukum Normatif Terhadap PP No. 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah dan Permenkes No. 478 Tahun 1990 Tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah serta S.K. Menkes No. 622 Tahun 1992 Tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV Pada Darah Donor)
(Study in Normatif Law Toward PP No. 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah dan Permenkes No. 478 Tahun 1990 Tentang Upaya Kesehatan di Bidang
Transfusi Darah serta S.K. Menkes No. 622 Tahun 1992 Tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV Pada Darah Donor)
TESIS
Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 2 Magister Hukum
Konsentrasi Hukum Kesehatan
Oleh:
Nama: Sanny Sanjaya
NIM: 06.93.0143
PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER HUKUM KESEHATAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
Tesis
KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR
DAN
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI
DARAH
(DUTY OF CROSS-EXAMINATION AND PROTECTION OF
LAW TO BLOOD TRANSFUSION THERAPY )
(Penelitian Hukum Normatif Terhadap PP No. 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah dan Permenkes No. 478 Tahun 1990 Tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah serta S.K. Menkes No. 622 Tahun 1992 Tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV Pada Darah Donor)
(Study in Normatif Law Toward PP No. 18 Tahun 1980 Tentang Transfusi Darah dan Permenkes No. 478 Tahun 1990 Tentang Upaya Kesehatan di Bidang
Transfusi Darah serta S.K. Menkes No. 622 Tahun 1992 Tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV Pada Darah Donor)
Diajukan oleh:
Nama: Sanny Sanjaya
NIM: 06.93.0143
Telah disetujui oleh:
Pembimbing Utama
Prof. Dr. Wila Chandrawila Supriadi, S.H. tanggal………
Pembimbing Pendamping
PERNYATAAN KEASLIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa di dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah digunakan orang lain untuk memperoleh gelar kemagisteran di suatu perguruan tinggi, dan juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain; kecuali yang secara sengaja tertulis dan diacu dalam catatan kaki pada naskah tesis ini serta disebut dalam daftar pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk kepentingan pernyataan keaslian (originalitas) tesis yang saya buat.
Bandung, Nopember 2009 Hormat saya,
ABSTRAK
Pemeriksaan darah donor yang wajib dilaksanakan oleh UTD-PMI sesuai dengan dipersyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan adalah pemeriksaan HbsAg dan uji serologis Syphilis, serta darah donor harus diperiksa setiap kali donasi bagi antibodi untuk HIV-1/ HIV-2, HCV, Syphilis, dan untuk HbsAg. Namun dalam kenyataanya masih terdapat penyakit Infeksi menular yang ditularkan melalui darah atau komponen darah selain daripada daftar penyakit yang wajib diperiksa pada darah donor di Unit Transfusi Darah tadi. Contoh-contoh penyakit infeksi menular tersebut antara lain seperti Hepatitis G, Parasit (Malaria,Tripanosoma Cruzi), Cytomegalo virus, Parvo virus, Epstein-Barr virus, Human herpes virus 8 dan lain-lain. Berdasarkan uraian tersebut, maka dalam penelitian tesis ini dirumuskan beberapa perumusan masalah, yaitu “Apakah yang dimaksud dengan kewajiban pemeriksaan darah?” dan “Apakah yang dimaksud dengan perlindungan hukum bagi pasien transfusi darah?” serta “Apakah kewajiban pemeriksaan darah menyebabkan dilanggarnya perlindungan hukum bagi pasien transfusi darah?”. Penelitian tesis ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai analisis hubungan antara kewajiban pemeriksaan darah dan perlindungan hukum bagi pasien transfusi darah. Penelitian tesis ini menggunakan metode penelitian dengan pendekatan yuridis normatif dengan cara berpikir deduktif dan spesifikasi penelitian deskriptif analitis, serta metode analisis data kualitatif normatif yang dilakukan melalui pengujian (verification) secara deduktif-argumentatif terhadap data sekunder yang bersumber dari bahan hukum primer berupa peraturan perundang-undangan yang berkaitan, dan bahan hukum sekunder yang berupa artikel-artikel dan buku-buku serta makalah-makalah dan tulisan ilmiah lainnya, serta bahan hukum tertier yang berupa kamus hukum.
Dalam penyelenggaran upaya kesehatan transfusi darah, pemeriksaan terhadap darah dan komponen-komponen darah wajib dilaksanakan, untuk menjaga keselamatan pasien dan mencegah penularan penyakit akibat transfusi darah. Pemeriksaan darah donor yang wajib dilaksanakan oleh UTD-PMI sesuai dengan dipersyaratkan oleh Peraturan Perundang-undangan adalah pemeriksaan HbsAg dan uji serologis Syphilis, serta darah donor harus diperiksa setiap kali donasi bagi antibodi untuk HIV-1/ HIV-2, HCV, Syphilis, dan untuk HbsAg.
Pasien transfusi darah sebagai subyek hukum yang hak kewajibannya dilindungi sebagaimana diatur dalam atau oleh seperangkat aturan hukum yang terdiri dari: Pertama, Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Kedua, Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1980 tentang Transfusi Darah. Ketiga, Peraturan Menteri Kesehatan No. 478 Tahun 1990 tentang Upaya Kesehatan di Bidang Transfusi Darah. Keempat, Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 622/Menkes/SK/1992 Tentang Kewajiban Pemeriksaan HIV pada Darah Donor.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada TUHAN YANG MAHA KUASA atas terselesaikannya penulisan Tesis ini, hanya karena kehendakMUlah, penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul ”KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI DARAH”.
Meskipun karya ilmiah ini merupakan hasil kerja maksimal dari penulis, namun penulis menyadari akan ketidaksempurnaan dari tesis ini, baik dari segi bentuk maupun dari segi isinya. Hal ini disebabkan karena keterbatasan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki oleh penulis. Untuk itulah, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk meningkatkan mutu karya ilmiah ini.
Ucapan terimakasih disampaikan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dan memberikan kontribusi bagi terselenggaranya penelitian serta terwujudnya tesis ini khususnya, kepada:
Bapak Dr. Y. Bagus Wismanto, M.Si., selaku Rektor Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang;
Bapak Dr. A. Rudyanto Soesilo, MSA., selaku Direktur Utama Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Pascasarjana Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan di Unika Soegijapranata Semarang;
Prof. Dr. Agnes Widanti, S.H., C.N., selaku Ketua Jurusan Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang;
Handy Sobandi, S.H., M.Kn., M.Hum., selaku pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis, baik dalam kegiatan perkuliahan maupun dalam menyelesaikan tesis ini;
A. Joni Minulyo, S.H., M.H., selaku penguji tesis yang telah banyak memberikan saran dan masukan bagi penyelesaian tesis ini.
Para Dosen Pengajar Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang yang telah memberikan materi kuliah selama ini yang sangat berguna bagi terselenggaranya penelitian dan terwujudnya tesis ini;
Para rekan sejawat angkatan I Program Studi Magister Hukum Konsentrasi Hukum Kesehatan Program Pascasarjana Unika Soegijapranata Semarang kelas paralel di Bandung yang telah membantu dan memberikan kerjasamanya bagi terselenggaranya penelitian dan terwujudnya tesis ini;
Khusus kepada keluarga di rumah yang dengan sabar terus membantu, mendorong dan memberi semangat baik moril maupun materil sehingga dapat terselesaikannya penelitian tesis ini.
Bandung, Nopember 2009
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN………....………...1
B. PERUMUSAN MASALAH………...………...5
C. TUJUAN PENELITIAN………...………..……..5
D. METODE PENELITIAN………...6
1. Spesifikasi Penelitian………...……...…6
2. Metode Pendekatan………..…...7
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA………...9
1. Jenis Data………...……...9
2. Metode Pengumpulan Data………...…...…...10
3. Metode Analisis Data………...…...10
F. SISTEMATIKA PENULISAN………...…...12
BAB II KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR A. PENGANTAR………...……..…...15
B. TINJAUAN UMUM TENTANG TRANSFUSI DARAH ...17
1. Pengertian Darah dan Transfusi Darah serta Kegunaannya…………...…17
2. Fungsi Unit Transfusi Darah PMI ……….18
C. UPAYA KESEHATAN (USAHA) TRANSFUSI DARAH DAN MEKANISME TRANSFUSI DARAH...19
1. Pengertian Upaya Kesehatan (Usaha) Transfusi Darah...19
2. Mekanisme Transfusi Darah dan Proses Pengamanan Komponen Darah.19 D. KETENTUAN TENTANG KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH PADA UNIT TRANSFUSI DARAH...28
E. PENUTUP………...………...…..31
B. TUJUAN HUKUM DAN TEORI-TEORI YANG MELANDASINYA…….37
C. TUJUAN HUKUM PENGAYOMAN……….41
D. HAKEKAT DAN PENGERTIAN PERLINDUNGAN HUKUM…...……...43 E. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI DARAH……...44
F. PENUTUP………53
BAB IV HUBUNGAN KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI DARAH
A. PENGANTAR...56
B. KETENTUAN TENTANG KEWAJIBAN PEMERIKSAAN DARAH DONOR...59
C. PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI
DARAH...62 D. ANALISIS HUBUNGAN ANTARA KETENTUAN KEWAJIBAN
PEMERIKSAAN DARAH DONOR DAN PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN TRANSFUSI DARAH...70 E. PENUTUP...81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN………...87
B. SARAN………...90