i
STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS
LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR
NURUL FIKRI SERANG
DALAM MENDAPATKAN SISWA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Ilmu Humas
Program Studi Ilmu Komunikasi
Oleh:
AGUNG PERMANA NIM. 6662110959
ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
v
Motto dan Persembahan
Motto
Hai yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.
(Terjemahan QS. Al-Baqarah : 153)
Bila anda berani bermimpi tentang sukses brarti anda
sudah memegang kunci kesuksesan hanya tinggal
berusaha mencari lubangnya kuncinya untuk membuka
gerbang kesuksesan
(john savique capone)
tuhan mungkin tidak pernah mengabulkan doa kita,tapi
tuhan memberi kita pentunjuk dan jalan untuk
mendapatkanya
vi
Di atas segala asa, kupanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Dialah puncak
segala ketaatan. Berkat karunia-Nya yang besar hingga akhirnya saya dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Akhirnya, teriring penghargaan, terimakasih, cinta, dan ketulusan. Saya
persembahkan sebuah karya untuk mereka yang menantikan saat-saat ini.
 Ibunda tercinta Mariam dan Ayahanda tersayang Nana Supriatna, yang
telah mendoakan, memberikan kasih sayang, pengorbanan, serta
pelajaran-pelajaran berharga sebagai bekal hidup di masyarakat.
 Adik tersayang Anang Pramudia dan semua keluarga besar.
 Niar Malasari yang telah berjuang bersama, memberikan support,
perhatian, dan motivasinya serta kasih sayang yang tulus .
 Sahabat-sahabat Beben Priana, Ganis Khufad, Imam, Fachrizal, dan semua
atas bimbingan, dukungan dan semangat yang diberikan.
 Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2011, terimakasih
atas kebersamaan kita selama ini dalam senang, susah, maupun sedih,
semoga cita-cita kita tercapai dengan ridho Allah SWT.
 Almamater Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan
vii
AGUNG PERMANA. 6662110959. Skripsi.Strategi Marketing Public Relations
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam Mendapatkan siswa
(Penelitian Kualitatif pada siswa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang). Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang 2015.
Lembaga bimbingan belajar merupakan sarana non formal yang sudah cukup lama eksis dan bertahan hingga saat ini di dunia pendidikan. Tanpa siswa yang menggunakan jasa mereka di lembaga bimbingan belajar, maka lembaga bimbingan belajar tidak dapat bertahan dan beroperasional setiap harinya. Khususnva pada lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui strategi marketing public relations yang digunakan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Serang dalam mendapatkan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah, yaitu: pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam mendapatkan siswa lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri menggunakan Three Ways Strategy yakni pull strategy, dengan
Product Publicity untuk membuat siswa tertarik menggunakan jasa bimbingan belajar di Nurul Fikri, push strategy dengan adanya special event, trade support,
dan sponsorship untuk mendorong rasa ketertarikan tersebut menjadi keinginan untuk mengikuti proses belajarnya. Terakhir, adalah pass strategy dengan public service untuk menciptakan opini publik yang positif dari masyarakat termasuk siswa dan orang tua. Penelitian ini menemukan bahwa lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang menggunakan pull strategy dengan cara mengirimkan company profile kepada pihak yang ingin bekerja sama seperti sekolah-sekolah, dan brosur kepada calon siswanya, kemudian push strategy dengan memberikan kelebihan dan konsep belajar yang ada pada bimbingan belajar Nurul Fikri tersebut. Dan pass strategy membuat opini publik dengan pelayanan, fasilitas dan memberikan pendoman islaminya kepada siswa-siswanya.
viii
Relations Institute Tutoring Nurul Fikri Serang to get a students (Qualitative Research at the Institute Tutoring students Nurul Fikri Serang). Research Department of Communication Sciences Faculty of Social and Political Sciences. University Sultan Ageng Tirtayasa. Serang 2015.
Tutoring agency is a non-formal means, which have long existed and survived until today in the world of education. Without students who use their services in a tutoring agency, then tutoring agency can not survive and operational every day. Especially the tutoring agency Nurul Fikri Serang. The research objective was partly to determine the marketing strategy used public relations tutoring agencies Nurul Fikri Serang in getting the students. This study used a qualitative approach with descriptive methods using several steps, namely: data collection, data preparation, data presentation, and conclusion. The Research Concluded that in obtaining student tutoring agencies Nurul Fikri Three Ways Strategy using the pull strategy with Product Publicity, to make students interested in using the services of tutoring at Nurul Fikri, push strategy with special event, trade support,
and sponsorship to encourage a sense of interest into a desire to follow the learning process. Finally, pass strategy with public service to create a positive public opinion of the community, including students and parents. This study found that tutoring agencies Nurul Fikri Serang using a pull strategy by sending a company profile to those who want to work together as schools, and brochures to prospective students, and then push strategy to provide the advantages and the concept of learning is on tutoring Nurul Fikri it. And pass strategy to make public opinion with the services, facilities and give her Islamic pendoman to their students.
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
akhir skripsi dengan judul “Strategi Marketing Public Relations Lembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam Mendapatkan Siswa” dengan tepat
waktu.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh
gelar kesarjanaan S1 Program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa
tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada
ibu Dr. Rahmi Winangsih,M.Si selaku dosen pembimbing I dan bapak Teguh
Iman Prasetya, S.E, M.Si selaku pembimbing II, yang telah dengan sabar
meluangkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk memberikan bimbingan,
pengarahan, dan saran selama penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian
sehingga selesainya penulisan skripsi ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
pihak-pihak lain yang telah membantu penyusunan skripsi ini, antara lain :
1. Bapak Prof. DR. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan
x
3. Dosen pembimbing 1 ibu Dr. Rahmi Winangsih,M.Si yang telah
membimbing dan mengarahkan Skripsi ini,
4. Dosen pembimbing 2 Teguh Iman Prasetya, S.E, M.Siyang memberikan
pengarahan dan masukan untuk skripsi ini,
5. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan pengarahan,
6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat, inspirasi dan motivasi selama
penulis menempuh pendidikan dan membantu kelancaran studi dan
penelitian penulis.
7. Bapak Arzion Muhammad, selaku Kepala Wilayah BKB Nurul Fikri cabang
Serang, Cilegon, dan Pandeglang. dan seluruh staf BKB Nurul Fikri Serang
yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini,
8. Kedua orang tua penulis: Nana Supriatna dan Mariam, yang tak pernah henti
memanjatkan doa, memberikan nasehat terbaik serta memberikan dukungan
baik moril maupun materil,
9. Siswa siswi bimbingan belaja Nurul Fikri Serang yang telah membantu
dalam pelaksanaan penelitian ini,
10. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah
xi
harapan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin
Serang, 21 Agustus 2015
xii
2.1.2.1Definisi Marketing Public Relations…………. 14 2.1.2.2Ruang Lingkup Marketing Public Relations…
2.3PENELITIAN SEBELUMNYA………... 33
3.6 LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN………... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 47
4.1.1Profil dan Sejarah Perusahaan………... 47
4.1.2Moto, Visi, dan Misi Perusahaan………. 53
4.1.3Permodalan……… 53
4.1.4 Struktur Organisasi……… 54
4.2Analisis dan Pembahasan……… 56
4.2.1Strategi Marketing Public Relations……….. 58
Daftar Grafik
Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Siswa Bimbingan Belajar SMA Kelas
3 Nurul Fikri………. 6
Daftar Tabel
Tabel 2.1
Tabel 3.1
Perbedaan Tanggung Jawab Marketing, MPR, dan CPR……….. Waktu Penelitian……….
17 46
Daftar Gambar
Gambar 4.1 Brosur Nurul Fikri……… 72
Gambar 4.2 Baliho dan Spanduk Nurul Fikri……….. 73
Gambar 4.3 KKB (Kartu Keluarga Besar)……….. 80
Gambar 4.4 Website Resmi………. 86
1
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dunia pendidikan di Indonesia saat ini jika diukur secara kuantitas
sedang mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan semakin
bersemangatnya masyarakat pada dunia pendidikan. Para penyelenggara
pendidikanpun tak kalah semangatnya dalam keikutsertaannya memajukan
dunia pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Sebagian
orang mengimplementasikan hal tersebut dengan mendirikan Lembaga
Bimbingan Belajar (LBB).
1Menurut Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Fasli Djalal dalam sebuah
artikel internet memaparkan bahwa bimbingan belajar (bimbel) muncul
karena orang tua dan anak butuh mengejar peringkat, lulus, dan masuk
universitas. Mereka memerlukan tambahan pendidikan, karena persaingan
makin ketat dan kapasitas perguruan tinggi negeri terbatas
Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri
adalah salah satu Lembaga Bimbingan Belajar yang masih eksis dan terus
bertahan di Kota Serang saat ini. Lembaga Bimbingan Belajar yang
berlandaskan Islami ini memang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar
lain dengan adanya bimbingan akhlak dan motivasi serta pendidikan Agama
Islam untuk siswa, sehingga siswa akan cerdas secara intelektual dan
spiritual.
Diantara lembaga bimbingan belajar yang terkenal ada di Indonesia
saat ini, yang paling Valueable (terjangkau) ialah Nurul Fikri, Terjangkaunya biaya di Nurul Fikri ternyata tidak menurunkan kualitas. Alasan Nurul Fikri
menetapkan biaya yang terjangkau ialah, karena Nurul Fikri tidak hanya
ingin mendapatkan keuntungan materi saja, tapi Nurul Fikri berniat agar
semua siswa dari berbagai golongan sosial ekonomi dapat menikmati
bimbingan belajar di Nurul fikri.
Dengan biaya yang terjangkau siswa akan mendapatkan fasilitas
berupa Full AC di setiap ruangan, TV LCD dan infocus di setiap kelas untuk
memudahkan dan membuat suasana belajar tambah menarik dan
menyenangkan. Nurul Fikri adalah lembaga bimbingan belajar pertama yang
menggunakan infocus sebagai media pembelajaran agar proses belajar
mengajar dapat lebih efektif dan di serap oleh siswanya.
Pengajar yang berkualitas adalah salah satu yang membedakan
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri dengan yang lainnya. Semua tenaga
pengajar berasal dari Perguruan Tinggi Negeri seperti lulusan dari
Universitas Indonesia, Intitut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada,
Universitas Negeri Jakarta, Univeristas Padjajaran dan Perguruan Tinggi
Negeri terkemuka lainnya yang sudah masuk dalam Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain itu, mereka juga harus lulus tes
wawancara pelamar akan ditanya seputar latar belakangnya. Dengan
demikian pelamar akan diketahui kompetensi mengajarnya. Karena selain
mengajar materi, seorang pengajar juga harus mampu memberi keteladanan.
Matriks Bantu Pemilihan Jurusan (MBPJ) adalah perangkat yang
digunakan Nurul Fikri sebagai panduan praktis bagi siswa untuk memilih
jurusan atau program studi di suatu Perguruan Tinggi Negeri sesuai standar
Nilai Nasional SBMPTN. MBPJ tersebut dibuat berdasarkan analisis data
Nilai Nasional, daya tampung, jumlah peminat masing-masing Perguruan
Tinggi Negeri, dan data primer Nurul Fikri yang selalu di update setiap tahun
untuk memprediksi nilai nasional kelulusan pada suatu program
studi/jurusan.
Manfaat Matrik Bantu Pemilihan Jurusan (MBPJ) Sarana berlatih
bagi siswa untuk memilih jurusan di Perguruan Tinggi Negeri yang sesuai
dengan kemampuannya dari Try Out ke Try Out SPMB berikutnya sebelum
memilih jurusan sesungguhnya di SBMPTN. Memantapkan siswa dalam
memilih jurusan sesungguhnya di SBMPTN berdasarkan Nilai Nasional dan
kemampuan yang paling optimal selama mengikuti program Super Intensif
SBMPTN. MBPJ merupakan alat bantu yang hanya di miliki Nurul Fikri.
Dengan MBPJ Nurul Fikri sudah bisa memprediksi kelulusan siswa sesuai
kemampuan siswa dan jurusan yang dipilih dengan akurasi 85%.
Hadirnya bimbingan belajar tidak lepas dari adanya masalah-masalah
belajar yang merupakan inti dari masalah pendidikan dan pengajaran, karena
Hambatan atau kesulitan belajar yang dialami peserta didik ini akan
berimplikasi pada prestal si belajar yang rendah. Konsultasi merupakan
bagian dari fasilitas yang diberikan Nurul Fikri guna membantu siswa dalam
mengerjakan permasalahan soal, baik soal yang diberikan dari Nurul Fikri
ataupun soal dari luar Nurul Fikri. Adapun layanan ini bisa dilakukan
kapanpun (diluar jam belajar) dan di lokasi Nurul Fikri manapun. Dalam hal
ini siswa tidak dibebankan biaya sama sekali.
Berbeda dari lembaga bimbingan belajar yang lain, kegiatan
marketing di lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dapat di lakukan oleh
semua staff dan pengajar yang ada. Artinya kegiatan marketing tidak hanya
berjalan pada bagian khusus, tetapi semua dapat melakukannya. Jadi setiap
pengajar atau keryawan dapat membantu melaksanakan kegiatan marketing
dengan kemampuan yang ada. Bahkan, dengan adanya kartu keluarga besar
Nurul Fikri, siswa yang belajar dapat pula melakukan kegiatan marketing
untuk mengajak siswa lain agar ikut melaksanakan bimbingan belajar Nurul
Fikri. Imbalan yang akan di dapat jika mengajak temannya masuk di
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sebesar 100.000 rupiah.
Adanya siswa yang mendaftar, serta kerja sama tim marketing dengan
tenaga pengajar yang baik, lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dapat
menjalankan aktivitasnya dengan berkesinambungan. Kegiatan dalam
lembaga bimbingan belajar dapat berjalan karena adanya dukungan dari
siswa yang masuk dan belajar. Karena, pemasukan dana dalam lembaga
mendaftarkan namanya. Jadi, bisa dikatakan hubungan lembaga bimbingan
belajar dengan siswa adalah sebuah Symbiosis Mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.
Loyal, bertahan lama, dan berkelanjutannya hubungan siswa dengan
lembaga bimbingan belajar juga merupakan suatu bentuk keberhasilan
lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam menjaga hubungan baik dan
memberikan pelayanan yang baik kepada siswa. Sudah hal lumrah jika
sebuah lembaga bimbingan belajar melakukan berbagai inovasi dan
menciptakan berbagai program belajar mengajar untuk menarik minat siswa
diluar sana. Selain untuk menarik minat siswa, lembaga bimbingan belajar
Nurul Fikri melakukan berbagai inovasi dan membuat berbagai program
kegiatan yang menarik, termasuk didalamnya mengadakan Try Out UN,
SNMPTN, bahkan seminar untuk memotiviasi siswa dan orang tua siswa
Grafik 1.1
Perkembangan Jumlah Siswa Bimbingan Belajar SMA Kelas 3 Nurul Fikri
“Kenaikan atau penurunan jumlah siswa setiap tahunnya memiliki
banyak faktor tertentu, salah satunya adalah kebijakan pemerintah dengan
adanya kurikulum baru. Adanya kurikulum baru yang dibuat oleh pemerintah
menjadikan siswa bingung dalam mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah”. Ungkap Bapak Arzion selaku penanggung jawab BKB Nurul Fikri
Serang, Cilegon, dan Pandeglang.
Dari tahun 1985 sampai tahun 2008, Nurul Fikri mengalami kenaikan
jumlah siswa dan staf pengajar yang sangat tinggi sebesar 99,75 % dan 98,57
% yang tadinya 35 siswa menjadi 14000 siswa dan yang tadinya satu orang
staf pengajar menjadi 70 orang staf pengajar. Hal ini membuktikan bahwa
lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini semakin lama semakin dipercaya
oleh masyarakat karena jumlah siswa dan staf pengajar yang semakin lama
Pada tahun 2009 25% mahasiswa Universitas Indonesia adalah Alumni Nurul
Fikri.
Sudah 19 tahun bimbingan belajar Nurul Fikri ini berdiri di Kota
Serang dan masih bertahan sampai tahun 2015. Hal ini pula yang membuat
peneliti semakin tertarik untuk melakukan penelitian mengenai strategi
marketing public relations yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul
Fikri di Serang untuk mendapatkan siswa, baik dari instansi yang bekerja
sama, iklan di media, dan brosur yang di berikan langsung. Berdasarkan
fenomena diatas pula peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana
Strategi Marketing Public Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Serang dalam mendapatkan siswa.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Strategi Marketing Public RelationsLembaga
Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang” dengan studi kasus siswa SMA
bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang.
1.3 IDENTIFIKASI MASALAH
1. Bagaimana Pull strategy (strategi menarik) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa
2. Bagaimana Push strategy (strategi mendorong) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya Tarik siswa
SMA?
3. Bagaimana Pass strategy (strategi memperluas pemasaran dan menciptakan opini publik) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar
Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA ?
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini untuk
bertujuan mendapatkan pemahaman tentang Strategi Marketing Public
Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Dalam Mendapatkan
Daya Tarik Siswa SMA Di Kota Serang.
Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan
beberapa hal berkaitan dengan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri.
Seperti proses kegiatan bimbingan belajar, hingga SDM yang dimiliki.
Sedangkan secara khusus, bertujuan untuk:
1. Mengetahui Pull Strategy yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA.
2. Mengetahui Push Strategy yang dilakukan yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya Tarik siswa
SMA
1.5 MANFAAT PENELITIAN
1.5.1Manfaat Teoritis
Kegunaan penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat
memberikan kontribusi terhadap ilmu komunikasi khususnya mengenai
konsentrasi bidang kehumasan. Menerapkan ilmu yang diterima peneliti
selama menjadi mahasiswa komunikasi FISIP Untirta serta menambah
cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Strategi
Marketing Public Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
Serang.
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi peneliti, sebagai wahana memperoleh pengctahuan mengenai
strategi Pull, Push dan Pass yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA
dan digunakan sebagai tugas akhir mata kuliah skripsi.
2. Bagi pihak lembaga bimbingan belajar, khususnya lembaga
bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang sebagai bahan acuan
untuk membuat program dan strategi pemasaran lebih baik lagi
dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA di Kota Serang. Dan
sebagai masukan untuk kedepannya agar lembaga bimbingan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya
proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang
lain. Jadi, yang terlibat dalam pengertian ini komunikasi tersebut
adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan
Steward (1998) mengenai komunikasi manusia, yaitu :
“human communication is the process through which individuals –in
relationships, group, organizations and societies – respond to and
create messages to adapt to the environment and one another”.
Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan
individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan
masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk
beradapatasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk memahami
pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat di pahami secara
efektif (Effendy, 1993) bahwa para peminat komunikasi sering kali
mengutip paradigma yang di kemukakan oleh Harold Laswell dalam
karyanya, the Structure and Function of Communication in Society.
2Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk
menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai
berikut : Who Say What In Which Channel With What Effect ?
Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi
lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu :
A. komunikator (siapa yang mengatakan?)
B. pesan (mengatakan apa?)
C. media (melalui saluran atau channel atau media apa?) D. komunikan (kepada siapa?)
E. efek (dengan dampak atau efek apa?)
Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana
proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)
pesan dan menvampaikannya melalui suatu saluran terteatu kepada
pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.
3Komunikasi menurut Bernard Barelson dan Garry A.
Stainer melalui bukunya Human Behaviour, komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi keterampilan, dan
sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata,
gambar, bilangan, grafik.
2Effendy. Onong Uchjana.1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung.PT. Citra Aditya
Bakti.
3
Rosady. Ruslan.2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Edisi Revisi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi
selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa
yang dirasakan, akibat - akibat apa yang ditimbulkannya, apakah
tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang
diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan
memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.
4Adapun pengertian komunikasi menurut Carl I. Hovland
menyatakan bahwa: "Komunikasi adalah proses yang
memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan
(biasanya lambang-lambang verbal atau nonverbal) untuk meng.ubah
perilaku orang lain (komunikan).”
Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan proses penyampaian pcsan-pesan yang disampaikan
komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol-simbol atau
lambang-lambang yang memiliki arti tertentu untuk mengubah
perilaku seseorang.
5Menurut C.E Osgood tentang definisi komunikasi adalah : “In the most general seme, we have communication wherever
one system, a source, influence another, the destination by manipulation of alternative symbols, with can transmitted over the
4
Mulyana. Dedy. 2001. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
5
Rosady. Ruslan. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Edisi Revisi), Jakarta.PT Raja
channel connecting them”. (Dalam pengertian secara umum, kita
melakukan komunikasi dimana saja merupakan satu system adanya
sumber, mempengaruhi pihak lain yang bertujuan untuk
memanipulasi simbol- simbol alternatif, dan dapat ditransmisikan
melalui suatu salauran untuk mengontak sasarannya).
Definisi ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu
sistem yang terdiri dari suatu sumber yang berusaha untuk
mempengaruhi target sasarannya melalui suatu saluran dengan cara
memanipulasi simbol-simbol altematif.
6Sedangkan komunikasi menurut Theoderson & Theodorson
adalah : The transmission of information, ideas, attitudes, or emotional from one person or group to another (or others) primarily through symbols. (merupakan kegiatan transmisi infomiasi, ide-ide sikap atau pernyataan emosional dari satu orang atau kelompok yang
disampaikan ke pihak lain, terutama melalui simbol-simbol tertentu).
Definisi dari Theodorson tersebut menyatakan bahwa
komunikasi nerupakan proses-proses penyampaian informasi ide-ide,
dan sebagainya melalui simbol-simbol tertetu dari satu orang kepada
pihak lain. Simbol mempakan media untuk penyampaian informasi
tersebut.
6
7Menurut Lee Thayer melalui bukunya Communication &
Communications systems, dikatakan bahwa komunikasi adalah: proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna
yang merupakan eitra mereka mengenai dunia yang berdasarkan itu
mereka bertindak untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.
2.1.2 Marketing Public Relations
2.1.2.1 Definisi Marketing Public Relations
8Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega
Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan
Martketing Mix. Kemudian muncul lagi dengan istilah Marketing Public Relations (MPR), seebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya (Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer’s
Guide To Public Relations. Konsepnya sebagai berikut :
“Marketing Public Relations is the process off planning
and evaluating programs, that encourage purchase and customer throught credible communicatons of informations and impression that indentify companies and their products with the needs, concerns
of customers,”
7
Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung, PT. Remaja Rosda Karya. 8Skripsi Dwitasari Diyanti “Strategi Marketing Public Relations Dalam Proses Rebranding” 2012.
(Marketing Public Relations adalah sebuah proses
perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang
penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui
pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang
dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan setra
perhatian pelanggan).
9Rene Henry dalam bukunya Marketing Public Relations:
The Hows That Make It Work! menyajikan definisi mengenai
marketing public relations.
“Marketing public relations is a comprehensive,
all-encompassing public awareness and information program or campaign directed to mass or specialized audiences to influence
sales or use of a company’s products or services.”
(Marketing public relations atau MPR dapat disebut juga sebagai proses pemasaran yang dilakukan oleh public relations dan terdiri dari proses yang komprehensif serta mencakup segala
kesadaran publik , berisi program informasi atau kampanye dan
diarahkan kepada masyarakat umum ataupun khusus untuk
mempengaruhi penjualan atau penggunaanproduk perusahaan.)
Menurut Philip Kotler dan William Mindak (2005)
menandakan persamaan mengenai marketing dengan public relations, yakni :
“Marketing and public relations are the major external
functions of thefirm. Both functions start their analysis and planning from the point ofview of satisfying outside groups”
(pemasaran dan humas adalah fungsi utama eskternal dari
sebuah perusahaan. Kedua fungsi memulai analisis mereka dan
perencanaan dimulai daris sudut pandang untuk memuaskan grup
luar atau publik.) Dapat dikatakan bahwa perbedaan antara
Corporate Public Relations (CPR) dengan Marketing Public Relations (MPR) terletak pada fungsinya. Dimana CPR berfungsi untuk mendukung tujuan perusahaan dan fungsi manajemen
perusahaan, sementara MPR berfungsi untuk mendukung tujuan
Cakupan perbedaan tanggung jawab antara unsur-unsur
tersebut, terlihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1
Perbedaan tanggung jawab Marketing, MPR, CPR
Marketing MPR CPR
Tanggung Jawab Marketing Public Relations dari apa yang
sudah tertera pada table di atas adalah :
1. Product Publicity merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non
personal yang bersifat komersial.
2. Sponsorship cara promosi produk pada suatu perusahaan / organisasi dengan ikut serta dalam suatu
event, karena cara ini sangat efektif dilakukan banyak
perusahaan untuk menciptakan dan mengangkat
image suatu produk di mata konsumen.
3. Special event adalah suatu kegiatan public relations, yang cukup penting dalam upaya memuaskan banyak
memenuhi selera/kesenangan, serta upaya menarik
perhatian bagi publiknya.
4. Public Service segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang
pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan
dilaksanakan oleh Instansi PR terkait.
5. Publications peran public relations diwujudkan dengan menciptakan berita untuk mencari publisitas
melalui kerja sama dengan pihak pers yang bertujuan
untuk menguntungkan citra perusahaan yang
diwakilinya.
6. Media Tours media yang digunakan oleh seorang humas profesional media yang digunakan oleh
seorang humas professional.
7. Media Event kegiatan yang di buat oleh suatu media baik dari media cetak maupun elektronik dengan
humas sebagai pendukung acaranya.
8. Trade Support sebagai humas mencari stakeholder dan bekerja sama untuk medukung barang atau jasa
2.1.2.2 Ruang Lingkup Marketing Public Relations
10Dibawah ini adalah beberapa hal yang menjadi ruang
lingkup marketing public relations (MPR), antara lain :
1. Promosi produk – merujuk pada perkenalan produk baru,
revitalize mature product, relaunch mature product, rebranding mature product dan reposition mature product.
2. Pembangunan target pasar – merujuk pada pencapaian
target pasar secara demografis, pencapaian target pasar
sekunder, mengolah target pasar baru, memperkuat target
pasar yang lemah dan identifikasi perusahaan serta
produknya melalui ketertarikan khusus dari target pasar.
3. Periklanan – merujuk pada memperluas jangkauan iklan,
mengatasi resistensi konsumen terhadap iklan, terobosan
baru dalam bidang komersial,
4. Pemberitaan awal sebelum muncul iklan dan membuat
iklan yang newsworthy. Pemasaran – merujuk pada pengujian konsep pemasaran, memperkuat kampanye
promosi penjualan, menyesuaikan program pemasaran pada
masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran terhadap brand
melalui judul sponsor dan menciptakan media baru untuk
meraih konsumen.
5. Reputasi perusahaan – merujuk pada pembangunan
kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, menggali
dukungan dari konsumen dengan memuat program atau
produk yang sesuai dengan keinginan konsumen,
memposisikan perusahaan sebagai perusahaan yang
kredibel di bidangnya, mempengaruhi para opinion leders
dan mempertahankan produk dari bahaya resiko dan
memperoleh dukungan dari para penyalur.
2.1.2.3 Peran Marketing Public Relations
1. 11Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan itu.
2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra
perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang
ditawarkan / digunakan
3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel
sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu
produk.
4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media
elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi
tercapainya efisiensi biaya.
11
5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan
kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi
keluhan-keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk
baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk
yang lama.
7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public
Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan
program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan
lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di
mata masyarakat/publik.
8. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public
Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan
program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan
lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di
mata masyarakat / publik.
9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian
negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang.
2.1.3 Definisi Strategi
J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk
sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan
oraganisasi dan strategi kompetitif untuk masing – masing aktivitas.
Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung
strategi kompetitif.’ Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai
‘arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai
misinya’.
Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi,
yaitu :
1. sebuah rencana suatu arah tindakan yang diingkan secara
sadar.
2. sebuah cara suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk
mengecoh lawan atau competitor.
3. sebuah pola dalam suatu rangkaian tindakan.
4. sebuah posisi suatu cara menempatkan organisasi dalam
sebuah lingkungan.
5. sebuah perspektif suatu cara yang terintegrasi dalam
memndang dunia.
12Strategi sebuah kata yang berasal dari Yunani yang berarti
kepemimpinan dalam keteraturan. Kata strategi mempunyai
pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan,
kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut hal-hal yang
12 Kasali. Rhenald. 2000, Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.
berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan menghadapi
tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Kalau dapat ia
akan terus hidup dan kalau tidak maka ia akan mati seketika.
13Strategi pun bisa terkait dengan kegiatan militer sehingga
pernah dimaknai sebagai “seni para jenderal". Strategi juga
diartikan sebagai keterampilan manajerial (administrasi,
kepemimpinan, orasi dan kekuasaan). Menurut James Brian Quinn,
strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang mengintegrasikan
tujuan pokok. kebijakan dan serangkaian tindakan scbuah
organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif.
14strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan
hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau
organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam dan dari
luar.
Strategi adalah hal menetapkan arah kepada manajemen
dalam arti orang tentang sumber daya didalam bisnis dan tentang
bagaimana mengidentilikasikan vondisi yang memberikan
keuntungan yang terbaik untuk membantu memenangkan
persaingan didalam pasar. Dengan kata lain strategi mengandung
dua komponen yaitu:
13 Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia. Bandung.
14
1. Future Intension ( tujuan jangka panjang ) yang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka
panjang dan menetapkan komitmen untuk mencapainya.
2. Competitive Advantage (sumber keunggulan) yaitu pengembangan pemahaman tentang pemilihan pasar
dan pelanggan yang juga menunjukan cara terbaik
dalam berkompetisi dengan pesaing.
Ulbert Silalahi (1996) mengartikan strategi sebagai
pemusatan bagaimana teknologi yang dikehendaki, pemasaran,
financial dan sumberdaya manusia yang diperolehnya, bagaimana
riset dan pengembangan dilakukan dan bagaimana kapabilitas dan
manajemen digunakun.
15Glucek dan Jauch mengartikan Strategi adalah rencana
yang disatukar, luas dan berintegrasi yang mcnghubungkan
keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan
yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari
perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan
dalam merumuskan strategi:
1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh
15
perusahaan di masa depan dan menentukan misi
perusahaan untuk mencapai visi yang di cita-citakan
dalam lingkungan tersebut.
2. elakukan analisis lingkungan internal dan eksternal
untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang
dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan
dalam menjalankan misisnya.
3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi
berbagai altematif strategi dengan mempertimbangkan
sumber daya yang dimiiiki dan kondisi eksternal yang
dihadapi.
5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai
tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Selain berkonotasi jangka panjang, strategi manajemen juga
menyandang konotasi strategi. 16Kata strategi sendiri mengandung
pengertian yang terkait dengan hal - hal kemenangan, kehidupan.
atau daya juang. Artinya, menyangkut dengan hal - hal yang
berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau orgamsasi
16
menghadapi tekanan yang muncul dari luar dan dalam.
2.1.4 Lembaga Bimbingan Belajar
Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989
tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa
penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan
bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak hanya di sekolah formal
saja tetapi juga dapat diselenggarakan oleh lembaga luar sekolah
semacam Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, lembaga bimbingan
belajar mempunyai dasar yang kuat sebagai wujud partisipasi
masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
17Bimbingan belajar menurut Sukardi adalah bimbingan
dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih
program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi
kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar
di suatu institusi pendidikan.
18Sedangkan menurut Sukmadinata mengemukakan bahwa
bimbingan belajar merupakan salah satu teknik pemberian bantuan
secara individual dan secara langsung berkomunikasi. Dalam hal
17
Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.
18Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT
ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat
face to face relationship (hubungan empat mata) yang dilakukan
dengan wawancara antara counselor dengan kasus.
19Lebih lanjut menurut Hamalik mengemukakan bahwa
bimbingan belajar adalah bimbingan yang ditunjukan kepada siswa
untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat, dan kemampuannya dan membantu siswa untuk
menentukan cara-cara yang efektif dan efesien dalam mengatasi
masalah belajar yang dialami oleh siswa.
Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan
dari guru atau guru pembimbing kepada siswa dengan cara
mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan
kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi
kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai
hasil belajar yang optimal. (Suherman, Universitas Pendidikan
Indonesia).
20Lembaga bimbingan belajar merupakan suatu organisasi
yang berperan sebagai pelaku bisnis dalam dunia pendidikan.
Organisasi ini berfokus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
dari seluruh siswa yang ada guna mencapai target yang diinginkan.
19
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar..Jakarta. Bumi Aksara
20 Oktavia, Tanty,2013. https://qjournal.id/jurnal/paper/0004600356/perancangan-model
Secara operasional lembaga ini hampir menyerupai pelaksanaan
operasional sekolah pada umumnya, di mana prosesnya dimulai
dari registrasi, penjadwalan, evaluasi, serta administrasi
pendukungnya.
Dapat disimpulkan bahwa, Lembaga Bimbingan Belajar
adalah Lembaga Pendidikan Informal yang di buat untuk
membantu siswa dalam menempuh pendidikan Formal melalui
guru pembimbing yang kompeten. Lembaga Bimbingan Belajar
turut berperan dalam mencerdaskan anak bangsa, dan bimbingan
belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam
menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,
sehingga tujuan dari belajar akan tercapai.
2.1.5 Three Ways Strategy
21Dalam strategi pemasaran, khususnya marketing
komunikasi pemasaran, biasanya digunakan pula beberapa strategi
yang biasa digunakan pada strategi marketing PR. dikarenakan
pada strategi komunikasi pemasaran banyak kesamaan dan juga
keterkaitan dengan strategi yang diterapkan pada strategi
marketing PR. Sesuai dengan pengertian marketing PR, maka
secara umum marketing PR mengandung tiga taktik atau strategi
21
untuk melaksanakan program pencapaian tujuan dimana dalam
penelitian ini strategi yang digunakan hampir serupa dengan
strategi yang digunakan dalam marketing public relations yaitu: 1. Pull strategy (strategi menarik). merupakan upaya untuk
menarik konsumen (dalam penelitian ini pegiklan), agar
memakai produk atau jasa yang dikeluarkan sehingga perolehan
dalam pemasaran dapat meningkat.
2. Push strategy (strategi mendorong), merupakan upaya untuk merangsang (push) pemakaian jasa dan sekaligus memeberikan nilai tambah (added value) atau kepuasan bagi pelanggan setia
(satisfied customer).
3. Pass strategy merupakan upaya untuk mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. Serta
merupakan upaya perluasan pemasaran.
22Pull strategy yang dimiliki oleh marketing
communication dalam melaksunakan fungsingya yaitu melalui kegiatan - kegiatan dalam menyelenggarakan komunikasi 2 arah
yang dilakukan dengan informasi atau pesan - pesan yang dapat
dipercaya diharapkan dapat menciptakan suatu kesan positif
terhadap suatu organisasi. Taktik menarik akan diikuti dengan
taktik selanjutnya yaitu pass strategy untuk mendukung
pencapaian tujuan kom pemsran. Tahapan berikulnya adalah push strategy upaya mendorong perluasan pemasaran dan perluasan pengaruh dalam hal ini upaya komunikasi pemasaran berupaya
untuk merangsang suatu pembelian dan sekaligus dapat
memberikan nilai - nilai atau kepuasan bagi pihak pelanggan yang
telah menggunakan produknya.
23Indikator - indikator dalam three ways strategy yang
dikaitkan dengan kegiatan komunikasi pemasaran Pull strategy
yang dimiliki oleh marketing communication dalam melaksunakan fungsingya yaitu melalui kegiatan-kegiatan dalam
menyelenggarakan komunikasi 2 arah yang dilakukan dengan
informasi atau pesan - pesan yang dapat dipercaya diharapkan
dapat menciptakan suatu kesan positif terhadap suatu organisasi.
Taktik menarik akan diikuti dengan taktik selanjutnya yaitu pass strategy untuk mendukung pencapaian tujuan kom pemsran. Tahapan berikulnya adalah push strategy upaya mendorong perluasan pemasaran dan perluasan pengaruh dalam hal ini upaya
komunikasi pemasaran berupaya untuk merangsang suatu
pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai atau
kepuasan bagi pihak pelanggan yang telah menggunakan
produknya.
Indikator-indikator dalam three ways strategy yang dikaitkan dengan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan
lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan siswa
adalah :
1. Pull strategy menarik konsumen (siswa) agar memakai produk atau jasa yang ditawarkan.
2. Push strategy merupakan upaya untuk merangsang pemakaian jasa dan sekaligus memberikan nilai-nilai tambah atau
kepuasan bagi pelanggan setia yang telah masuk pada lembaga
bimbingan belajar Nurul Fikri.
3. Pass strategy merupakan upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan serta upaya
untuk mendukung strategi komunikasi pemasaran tersebut demi
2.2 KERANGKA BERFIKIR
Pass Strategy (Output) Pull Strategy
(Input)
Push Strategy (Process)
 Special event
 Trade Support
 Sponsorship
 Media Tours
 Media Event
 Public Service
 Product Publicity
 Publications
Strategi Marketing Public Realations Lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri
Dalam Mendapatkan Siswa
2.3 PENELITIAN SEBELUMNYA
Pada penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa penelitian
dengan permasalahan yang sama sebagai referensi dan juga panduan untuk
menyusun penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Dalam Mendapatkan Siswa”.
Ada beberapa penelitian dengan tema serupa yang menjadi bahan
referensi dalam penelitian ini, diantaranya penelitian milik Mega Gustia
Helina yakni mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan
Ageng Tirtayasa. Skripsi ini disusun pada tahun 2012 dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Paranti 105.6 Fm Pandeglang
Dalam Mendapatkan Iklan”. Metode yang di gunakan dalam penelitian
Mega yaitu metode penelitian kualitatif.
Referensi penelitian lainya adalah millik Muhammad Shidqy dari
jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro dengan judul “Komunikasi Strategis Museum Nasional” yang disusun pada tahun 2010.
Penelitian milik Ilmy Dewantari dari Univcrsitas Veteran Jakarta yang berjudul '‘Strategi Komunikasi Pemasaran Caffe Burger Loves Me
dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen” yang disusun pada tahun 2010
juga menjadi referensi peneliti dalam menyusun penelitian ini.
Ada pula peneliti menjadikan skripsi dari Sholehatun Nasiha
Komunikasi Pemasaran Terpadu (integrated Marketing Communications)
dalam mengokohkan Brand Dagadu Djokdja”.
Selanjunya yang terakhir, peneliti juga menjadikan tesis
Rosemeilia Yeny Artati, SE sebagai acuan dan referensi dari program
studi magister manajemen program pascasarjana universitas diponegoro
semarang 2007 dengan judul “Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran
atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan metode deskriptif kualitatif. 24Menurut Bogdam dan Taylor metode kualitatif merupakan "prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang, kata dan perilaku yang dapat diamati”. Menurut pendapatnya, pendekatan ini diarahkan pada
latar dan individu tersebut secara utuh (holistic). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis
tetapi perlu memandangnya sebagian dari sesuatu yang utuh. Jadi, dengan
metode kualitatif penelitian ini akan mendeskripsikan segala sesuatu mengenai
strategi komunikasi pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri
dalam mendapatkan siswa sesuai dengan apa yang di terapkan pada Nurul
Fikri di Kota Serang.
25Menurut definisi lain dikemukakan bahwa penelitian kualitatif
merupakan “penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk
menelaah dan memahami sikap pandangan, perasaan, dan perilaku individu
24Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 25
Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
atau sekelompok orang”. Sehingga Peneliti pun melakukan teknik wawancara
mendalam, serta melakukan observasi untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam penelitian ini.
26Didalam metode kualitatif proses risetnya berawal dari suatu
observasi atau gejala. Metode kualiatif bersifat menjelajah (exploratory)
dimana pengetahuan tentang permasalahan masih sangat kurang atau belum
ada sama sekali. (Krisyantono, 2006).
Riset kualitatif bertujuan untuk memperjelas fenomena dengan
sedalam-dalamnya dengan mengumpulkan data sebanyak - banyaknya. Riset
ini tidak memerlukan besarnya populasi atau sampel. Disini yang lebih
ditekankan persoalan kedalam (kualitas) datanya bukan banyaknya (kuantitas)
data. Maka dari itu diperlukan sebuah observasi dan juga pengamatan yang
dalam pada penelitian ini dikarenakan sebuah strategi yang diterapkan dalam
memasarkan sebuah produk atau jasa biasanya berbeda - beda pada setiap
perusahaan.
Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.
Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah
melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian
dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang
kenyataan - kenyataan tersebut.
26
27Penelitian kualitatif ini penulis menggunakan jenis metode deskriptif,
dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak
mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi.
Metode deskriptif ini ditujukan untuk:
1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada.
2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan
praktek-praktek yg berlaku
3. Membuat perbandingan dan evaluasi
4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam
menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan
keputusan pada waktu yang akan datang.
Penelitian kualitatif ini penulis menggunakan jenis metode deskriptif
dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak
mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau
membuat prediksi.
Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma
postpositivisme yang dikemukakan oleh Frarkfurt, paradigma ini memiliki sisi etis yang yang jelas, dengan keinginan untuk melakukan suatu perubahan
27
terhadap kenyataan sosial dan mengajukan saran-saran normatif mengenai
arah yang harus ditempuh untuk perubahan tersebut. Misalnya dalam
penelitian ini jika dalam pengamatan ternyata lemaga bimbingan belajar ini
memerlukan sebuah strategi yang belum diterapkan oleh Nurul Fikri sebagai
strategi untuk mendapatkan siswa maka saran-saran yang bermanfaat dapat
diberikan demi kemajuan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini.
3.2 TEKNIK PENELITIAN
Ada dua jenis data yang dikunipulkan dalam penelitian ini yaitu
data arimer dan data sekunder.
3.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek
penelitian, untuk data primer dikumpulkan dengan tiga cara yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang yang
melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang
lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan
tertentu.
Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai seseorang yang ingin
memperoleh informasi atau pewawancara dari narasumber yang sudah
ditentukan sebagai informan. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi
pertanyaan-pertanyaan seputar strategi Marketing Public Relations
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang kepada informan yang sudah ditentukan sebelumnya tetapi tidak menutup kemungkinan peneliti
bertanya tentang hal-hal yang tidak terlalu erat kaitannya dengan
permasalahan penelitian tetapi masih dalam jalur-jalur yang berkaitan
dengan penelitian ini. Peneliti pun akan mencari informasi dari
sumber-sumber lain dari informan lain, jika dirasa informasi yang diperoleh dari
informan yang sudah ditentukan tersebut masih belum mencukupi.
2. Observasi
28Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan non
partisipasi (non participant observation) yakni melakukan observasi tanpa melibatkan diri atau tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial
yang diamati.
Peneliti hanya memperhatikan gejala-gejala atau fenomena
kemudian mencatatnya dalam buku observasi. Teknik observasi ini
dilakukan penulis untuk memberikan gambaran awal mengenai lembaga
bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang sebelum peneliti melakukan
penelitian lebih lanjut.
3. Dokumentasi
Teknik dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh
dokumen-dokumen penting yang berguna dalam penelilian ini. Dokumen
28
ialah setiap bahan tertulis maupun rekaman yang dapat digunakan untuk
melengkapi data-data tambahan penelitian, seperti buku-buku,
tulisan-tulisan, dan profil perusahaan.
3.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi
(tersedia) melaui publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari berbagai
organisasi atau perusahaan.
Untuk memperoleh dan menunjang data sekunder maka dalam
penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,
yaitu pengumpulan data kepustakaan yang digunakan untuk
mempermudah mendapatkan data-data, teori-teori, metode-metode
penelitian dari buku-buku yang berkaitan serta menunjang penelitian, serta
mencari data-data yang dibutuhkan melalui internet.
3.3 Informan Penelitian
Penentuan informan adalah responden peneliti yang berfungsi
untuk menjaring sebanyak-banyaknya infonnasi yang akan bcrmanfaat
untuk bahan analisis penelitian dan konsep serta proporsi sebagai temuan
peneliti Peneliti menentukan kelompok responden yang akan dijadikan
subjek dan informan kunci (key informan) dan individu-individu subjek serta informan peneliti. Hal ini dimaksudkan apabila ada individu bcrasal
dari luar kelompok responden maka data dan informasi yang diberikan
Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci atau key informan adalah General Manager atau kepala Nurul Fikri cabang Serang yaitu Bapak Arzion. Untuk menambah berbagai informasi tambahan yang
dibutuhkan peneliti, maka peneliti membutuhkan beberapa informan lain,
yang menjadi informan tambahan dalam penelitian ini adalah staff pengajar, alumni atau siswa lulusan Nurul Fikri dan siswa Sekolah
Menengah Atas Nurul Fikri. Serta orang tua siswa tang telah mendaftarkan
anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar di Nurul Fikri.
Penentuan key informan dalam penelitian ini diperkuat dengan adanya bukti melalui susunan organigram perusahaan serta data-data valid
lainnya yang dapat mendukung keabsahan key informan sebagai pihak yang berkompeten untuk memberikan keterangan mengenai berbagai informasi
yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini.
untuk menambah berbagai informasi tambahan yang dibutuhkan
peneliti, maka peneliti membutuhkan beberapa informan lain, yang menjadi
informan tambahan dalam penelitian ini adalah : 1. Tenaga Pengajar
a) Dodi Setiawan S.E
2. Orang Tua Siswa
a) Drs. H. Soufi Muhtadin, M.Pd
3. Alumni (siswa lulusan)
a) Ganis Khufad Arridho (Mahasiswa UNDIP)
4. Siswa SMA
a) Meta Dwi Ismaya (SMAN 1 Kota Serang)
b) Sofwah Kahlqiyah (SMAN 1 Serang)
c) Zaenudin (MAN 2 Serang)
d) Muhammad Al Izza (SMAN 3 Kota Serang) (RONIN)
e) Ari Abdurakhman (SMAN 1 Pandeglang) (RONIN)
3.4 Rencana Uji Keabsahan Data
Uji keabsahan data dalam penelitian ditekankan pada uji validitas
dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang
terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkar peneliti. Dengan
demikian data yang valid adalah data yang ”tidak berbeda" antara data
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada
objek penelitian.
Reliabilitas pada penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena perbedaan
paradigma dalam melihat suatu realitas. Menurut penelitian kualitatif,
suatu realitas itu bersifal majemuk atau ganda, dinamis atau selalu
berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula.
Meraclites dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa “ kita tidak
bisa masuk dua kali masuk sungai yang sama, air mengalir terus, waktu
terus berubah, situasi senantiasa berubah dengan demikian pula perilaku
manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada
29Teknik umum pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik
triangulasi. Triangulasi adalah kombinasi beberapa sudut pandang yang
sering digunakan untuk menguatkan data, sebab teknik ini diklaim
memberikan gambaran yang lebih lengkap. Triangulasi digunakan
meliputi empat hal pokok, yaitu: triangulasi data, triangulasi peneliti,
triangulasi teori dan triangulasi metodologi (Daymon & Holloway) dalam
(Sugiyono, 2008).
Melalui teknik pemeriksaan ini, peneliti menggunakan teknik
triangulasi yakni Triangulasi data dan triangulasi teori dimana data
dikumpulkan serta dikaitkan juga dengan teori-teori dari terlaksananya
seluruh kegiatan marketing public relations Lembaga Bimbingan Belajar
Nurul Fikri tersebut.
Triangulasi Sumber dimana untuk menguji kredibilitas data
dilakukan dengan cara mengecek yang telah diperoleh melalui beberapa
sumber. Untuk menguji kredibilitas tentang key informan sebagai General Manager Nurul Fikri. peneliti mengumpulkan dan mengujikan data dari rekan sejawat, staff dan tenaga pengajar Nurul Fikri.
Triangulasi teknik, ini digunakan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Sebagai contoh,
data yang telah diperoleh dengan teknik wawancara, lalu di cek kembali
dengan teknik observasi untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai
dengan fakta dan realitas yang terjadi.
29
Triangulasi Waktu, digunakan untuk mengecek data yang
diperoleh dalam waktu yang berbeda. Data yang telah diperoleh peneliti
dan informan di tanyakan kembali pada waktu yang berbeda.
Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini
adalah melalui sumber lain yaitu dengan cara membandingkan data hasil
pengamatan dan wawancara dengan key informan dan informan tambahan, dalam hal ini kerja sama Nurul Fikri dengan yang lain. Termasuk juga
dokumen yang berkaitan dengan studi literature melalui data sekunder yang diperoleh.
3.5 Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis data-data yang telah didapat sehingga diperoleh
kesimpulan yang valid maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. Mencatat Data
Mencatat data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian,
dalam penelitian ini data-data yang digunakan berupa data - data
seputar penawaran. bukti kerja sama, dapat berupa copy-an kontrak, sesuai dengan kebutuhan peneliti yang didapat sesuai
dengan yang terdapat di tempat penelitian dilaksanakan.
2. Mengumpulkan seluruh data yg tersedia dari berbagai sumber.
Dengan cara mengumpulkan data sebanyak banyaknya. Tak
hanya dari tempat peneliti melakukan penelitian, dalam hal ini
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, tetapi juga dari berbagai
sumber. Seperti brosur, internet, buku-buku serta berbagai
3. Penyusunan data dalam satuan - satuan ( kategorisasi data)
Dalam tahap ini data disusun bcrdasarkan rumusan masalah
dan tujuan yang disusun sebelumnya.
4. Mencari temuan baru
Mencari hal-hal baru yang akan menjadi temuan dalam
peneltian ini. Seperti hal-hal yang diluar dari strategi standar yang
diterapkan lembaga bimbingan belajar kebanyakan ataupun
hal-hal lainnya yang dapat diketegorikan temuan baru.
3.6LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN
3.6.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini di lakukan di lembaga bimbingan belajar Nurul
Fikri di Jl. KH.Abdul Fatah Hasan Cijawa Masjid No.11-12, sebagai
tempat penelitian mengenai “Strategi Marketing Public Relations
Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam mendapatkan