• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR NURUL FIKRI SERANG DALAM MENDAPATKAN SISWA - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR NURUL FIKRI SERANG DALAM MENDAPATKAN SISWA - FISIP Untirta Repository"

Copied!
151
0
0

Teks penuh

(1)

i

STRATEGI MARKETING PUBLIC RELATIONS

LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR

NURUL FIKRI SERANG

DALAM MENDAPATKAN SISWA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Konsentrasi Ilmu Humas

Program Studi Ilmu Komunikasi

Oleh:

AGUNG PERMANA NIM. 6662110959

ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BANTEN

(2)
(3)
(4)
(5)

v

Motto dan Persembahan

Motto

Hai yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang

yang sabar.

(Terjemahan QS. Al-Baqarah : 153)

Bila anda berani bermimpi tentang sukses brarti anda

sudah memegang kunci kesuksesan hanya tinggal

berusaha mencari lubangnya kuncinya untuk membuka

gerbang kesuksesan

(john savique capone)

tuhan mungkin tidak pernah mengabulkan doa kita,tapi

tuhan memberi kita pentunjuk dan jalan untuk

mendapatkanya

(6)

vi

Di atas segala asa, kupanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Dialah puncak

segala ketaatan. Berkat karunia-Nya yang besar hingga akhirnya saya dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Akhirnya, teriring penghargaan, terimakasih, cinta, dan ketulusan. Saya

persembahkan sebuah karya untuk mereka yang menantikan saat-saat ini.

 Ibunda tercinta Mariam dan Ayahanda tersayang Nana Supriatna, yang

telah mendoakan, memberikan kasih sayang, pengorbanan, serta

pelajaran-pelajaran berharga sebagai bekal hidup di masyarakat.

 Adik tersayang Anang Pramudia dan semua keluarga besar.

 Niar Malasari yang telah berjuang bersama, memberikan support,

perhatian, dan motivasinya serta kasih sayang yang tulus .

 Sahabat-sahabat Beben Priana, Ganis Khufad, Imam, Fachrizal, dan semua

atas bimbingan, dukungan dan semangat yang diberikan.

 Teman-teman seperjuangan Ilmu Komunikasi angkatan 2011, terimakasih

atas kebersamaan kita selama ini dalam senang, susah, maupun sedih,

semoga cita-cita kita tercapai dengan ridho Allah SWT.

 Almamater Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

(7)

vii

AGUNG PERMANA. 6662110959. Skripsi.Strategi Marketing Public Relations

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam Mendapatkan siswa

(Penelitian Kualitatif pada siswa Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang). Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Serang 2015.

Lembaga bimbingan belajar merupakan sarana non formal yang sudah cukup lama eksis dan bertahan hingga saat ini di dunia pendidikan. Tanpa siswa yang menggunakan jasa mereka di lembaga bimbingan belajar, maka lembaga bimbingan belajar tidak dapat bertahan dan beroperasional setiap harinya. Khususnva pada lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang. Tujuan penelitian ini diantaranya untuk mengetahui strategi marketing public relations yang digunakan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Serang dalam mendapatkan siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif menggunakan beberapa langkah, yaitu: pengumpulan data, penyusunan data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dalam mendapatkan siswa lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri menggunakan Three Ways Strategy yakni pull strategy, dengan

Product Publicity untuk membuat siswa tertarik menggunakan jasa bimbingan belajar di Nurul Fikri, push strategy dengan adanya special event, trade support,

dan sponsorship untuk mendorong rasa ketertarikan tersebut menjadi keinginan untuk mengikuti proses belajarnya. Terakhir, adalah pass strategy dengan public service untuk menciptakan opini publik yang positif dari masyarakat termasuk siswa dan orang tua. Penelitian ini menemukan bahwa lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang menggunakan pull strategy dengan cara mengirimkan company profile kepada pihak yang ingin bekerja sama seperti sekolah-sekolah, dan brosur kepada calon siswanya, kemudian push strategy dengan memberikan kelebihan dan konsep belajar yang ada pada bimbingan belajar Nurul Fikri tersebut. Dan pass strategy membuat opini publik dengan pelayanan, fasilitas dan memberikan pendoman islaminya kepada siswa-siswanya.

(8)

viii

Relations Institute Tutoring Nurul Fikri Serang to get a students (Qualitative Research at the Institute Tutoring students Nurul Fikri Serang). Research Department of Communication Sciences Faculty of Social and Political Sciences. University Sultan Ageng Tirtayasa. Serang 2015.

Tutoring agency is a non-formal means, which have long existed and survived until today in the world of education. Without students who use their services in a tutoring agency, then tutoring agency can not survive and operational every day. Especially the tutoring agency Nurul Fikri Serang. The research objective was partly to determine the marketing strategy used public relations tutoring agencies Nurul Fikri Serang in getting the students. This study used a qualitative approach with descriptive methods using several steps, namely: data collection, data preparation, data presentation, and conclusion. The Research Concluded that in obtaining student tutoring agencies Nurul Fikri Three Ways Strategy using the pull strategy with Product Publicity, to make students interested in using the services of tutoring at Nurul Fikri, push strategy with special event, trade support,

and sponsorship to encourage a sense of interest into a desire to follow the learning process. Finally, pass strategy with public service to create a positive public opinion of the community, including students and parents. This study found that tutoring agencies Nurul Fikri Serang using a pull strategy by sending a company profile to those who want to work together as schools, and brochures to prospective students, and then push strategy to provide the advantages and the concept of learning is on tutoring Nurul Fikri it. And pass strategy to make public opinion with the services, facilities and give her Islamic pendoman to their students.

(9)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi dengan judul “Strategi Marketing Public Relations Lembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam Mendapatkan Siswa” dengan tepat

waktu.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

gelar kesarjanaan S1 Program Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

tanpa bantuan dari berbagai pihak, tidak akan mungkin penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada

ibu Dr. Rahmi Winangsih,M.Si selaku dosen pembimbing I dan bapak Teguh

Iman Prasetya, S.E, M.Si selaku pembimbing II, yang telah dengan sabar

meluangkan waktu di tengah kesibukan yang padat untuk memberikan bimbingan,

pengarahan, dan saran selama penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian

sehingga selesainya penulisan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini penulis juga mengucapkan terimakasih kepada

pihak-pihak lain yang telah membantu penyusunan skripsi ini, antara lain :

1. Bapak Prof. DR. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan

(10)

x

3. Dosen pembimbing 1 ibu Dr. Rahmi Winangsih,M.Si yang telah

membimbing dan mengarahkan Skripsi ini,

4. Dosen pembimbing 2 Teguh Iman Prasetya, S.E, M.Siyang memberikan

pengarahan dan masukan untuk skripsi ini,

5. Ibu Neka Fitriyah, S.Sos., M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah memberikan pengarahan,

6. Seluruh dosen dan staf Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah

memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat, inspirasi dan motivasi selama

penulis menempuh pendidikan dan membantu kelancaran studi dan

penelitian penulis.

7. Bapak Arzion Muhammad, selaku Kepala Wilayah BKB Nurul Fikri cabang

Serang, Cilegon, dan Pandeglang. dan seluruh staf BKB Nurul Fikri Serang

yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini,

8. Kedua orang tua penulis: Nana Supriatna dan Mariam, yang tak pernah henti

memanjatkan doa, memberikan nasehat terbaik serta memberikan dukungan

baik moril maupun materil,

9. Siswa siswi bimbingan belaja Nurul Fikri Serang yang telah membantu

dalam pelaksanaan penelitian ini,

10. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah

(11)

xi

harapan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin

Serang, 21 Agustus 2015

(12)

xii

2.1.2.1Definisi Marketing Public Relations…………. 14 2.1.2.2Ruang Lingkup Marketing Public Relations

(13)

2.3PENELITIAN SEBELUMNYA………... 33

3.6 LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN………... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan... 47

4.1.1Profil dan Sejarah Perusahaan………... 47

4.1.2Moto, Visi, dan Misi Perusahaan………. 53

4.1.3Permodalan……… 53

4.1.4 Struktur Organisasi……… 54

4.2Analisis dan Pembahasan……… 56

4.2.1Strategi Marketing Public Relations……….. 58

(14)

Daftar Grafik

Grafik 1.1 Perkembangan Jumlah Siswa Bimbingan Belajar SMA Kelas

3 Nurul Fikri………. 6

(15)

Daftar Tabel

Tabel 2.1

Tabel 3.1

Perbedaan Tanggung Jawab Marketing, MPR, dan CPR……….. Waktu Penelitian……….

17 46

(16)

Daftar Gambar

Gambar 4.1 Brosur Nurul Fikri……… 72

Gambar 4.2 Baliho dan Spanduk Nurul Fikri……….. 73

Gambar 4.3 KKB (Kartu Keluarga Besar)……….. 80

Gambar 4.4 Website Resmi………. 86

(17)

1

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dunia pendidikan di Indonesia saat ini jika diukur secara kuantitas

sedang mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan semakin

bersemangatnya masyarakat pada dunia pendidikan. Para penyelenggara

pendidikanpun tak kalah semangatnya dalam keikutsertaannya memajukan

dunia pendidikan dan mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia. Sebagian

orang mengimplementasikan hal tersebut dengan mendirikan Lembaga

Bimbingan Belajar (LBB).

1Menurut Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Fasli Djalal dalam sebuah

artikel internet memaparkan bahwa bimbingan belajar (bimbel) muncul

karena orang tua dan anak butuh mengejar peringkat, lulus, dan masuk

universitas. Mereka memerlukan tambahan pendidikan, karena persaingan

makin ketat dan kapasitas perguruan tinggi negeri terbatas

Lembaga Bimbingan dan Konsultasi Belajar (BKB) Nurul Fikri

adalah salah satu Lembaga Bimbingan Belajar yang masih eksis dan terus

bertahan di Kota Serang saat ini. Lembaga Bimbingan Belajar yang

berlandaskan Islami ini memang berbeda dengan lembaga bimbingan belajar

lain dengan adanya bimbingan akhlak dan motivasi serta pendidikan Agama

(18)

Islam untuk siswa, sehingga siswa akan cerdas secara intelektual dan

spiritual.

Diantara lembaga bimbingan belajar yang terkenal ada di Indonesia

saat ini, yang paling Valueable (terjangkau) ialah Nurul Fikri, Terjangkaunya biaya di Nurul Fikri ternyata tidak menurunkan kualitas. Alasan Nurul Fikri

menetapkan biaya yang terjangkau ialah, karena Nurul Fikri tidak hanya

ingin mendapatkan keuntungan materi saja, tapi Nurul Fikri berniat agar

semua siswa dari berbagai golongan sosial ekonomi dapat menikmati

bimbingan belajar di Nurul fikri.

Dengan biaya yang terjangkau siswa akan mendapatkan fasilitas

berupa Full AC di setiap ruangan, TV LCD dan infocus di setiap kelas untuk

memudahkan dan membuat suasana belajar tambah menarik dan

menyenangkan. Nurul Fikri adalah lembaga bimbingan belajar pertama yang

menggunakan infocus sebagai media pembelajaran agar proses belajar

mengajar dapat lebih efektif dan di serap oleh siswanya.

Pengajar yang berkualitas adalah salah satu yang membedakan

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri dengan yang lainnya. Semua tenaga

pengajar berasal dari Perguruan Tinggi Negeri seperti lulusan dari

Universitas Indonesia, Intitut Teknologi Bandung, Universitas Gajah Mada,

Universitas Negeri Jakarta, Univeristas Padjajaran dan Perguruan Tinggi

Negeri terkemuka lainnya yang sudah masuk dalam Seleksi Bersama Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Selain itu, mereka juga harus lulus tes

(19)

wawancara pelamar akan ditanya seputar latar belakangnya. Dengan

demikian pelamar akan diketahui kompetensi mengajarnya. Karena selain

mengajar materi, seorang pengajar juga harus mampu memberi keteladanan.

Matriks Bantu Pemilihan Jurusan (MBPJ) adalah perangkat yang

digunakan Nurul Fikri sebagai panduan praktis bagi siswa untuk memilih

jurusan atau program studi di suatu Perguruan Tinggi Negeri sesuai standar

Nilai Nasional SBMPTN. MBPJ tersebut dibuat berdasarkan analisis data

Nilai Nasional, daya tampung, jumlah peminat masing-masing Perguruan

Tinggi Negeri, dan data primer Nurul Fikri yang selalu di update setiap tahun

untuk memprediksi nilai nasional kelulusan pada suatu program

studi/jurusan.

Manfaat Matrik Bantu Pemilihan Jurusan (MBPJ) Sarana berlatih

bagi siswa untuk memilih jurusan di Perguruan Tinggi Negeri yang sesuai

dengan kemampuannya dari Try Out ke Try Out SPMB berikutnya sebelum

memilih jurusan sesungguhnya di SBMPTN. Memantapkan siswa dalam

memilih jurusan sesungguhnya di SBMPTN berdasarkan Nilai Nasional dan

kemampuan yang paling optimal selama mengikuti program Super Intensif

SBMPTN. MBPJ merupakan alat bantu yang hanya di miliki Nurul Fikri.

Dengan MBPJ Nurul Fikri sudah bisa memprediksi kelulusan siswa sesuai

kemampuan siswa dan jurusan yang dipilih dengan akurasi 85%.

Hadirnya bimbingan belajar tidak lepas dari adanya masalah-masalah

belajar yang merupakan inti dari masalah pendidikan dan pengajaran, karena

(20)

Hambatan atau kesulitan belajar yang dialami peserta didik ini akan

berimplikasi pada prestal si belajar yang rendah. Konsultasi merupakan

bagian dari fasilitas yang diberikan Nurul Fikri guna membantu siswa dalam

mengerjakan permasalahan soal, baik soal yang diberikan dari Nurul Fikri

ataupun soal dari luar Nurul Fikri. Adapun layanan ini bisa dilakukan

kapanpun (diluar jam belajar) dan di lokasi Nurul Fikri manapun. Dalam hal

ini siswa tidak dibebankan biaya sama sekali.

Berbeda dari lembaga bimbingan belajar yang lain, kegiatan

marketing di lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dapat di lakukan oleh

semua staff dan pengajar yang ada. Artinya kegiatan marketing tidak hanya

berjalan pada bagian khusus, tetapi semua dapat melakukannya. Jadi setiap

pengajar atau keryawan dapat membantu melaksanakan kegiatan marketing

dengan kemampuan yang ada. Bahkan, dengan adanya kartu keluarga besar

Nurul Fikri, siswa yang belajar dapat pula melakukan kegiatan marketing

untuk mengajak siswa lain agar ikut melaksanakan bimbingan belajar Nurul

Fikri. Imbalan yang akan di dapat jika mengajak temannya masuk di

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri sebesar 100.000 rupiah.

Adanya siswa yang mendaftar, serta kerja sama tim marketing dengan

tenaga pengajar yang baik, lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dapat

menjalankan aktivitasnya dengan berkesinambungan. Kegiatan dalam

lembaga bimbingan belajar dapat berjalan karena adanya dukungan dari

siswa yang masuk dan belajar. Karena, pemasukan dana dalam lembaga

(21)

mendaftarkan namanya. Jadi, bisa dikatakan hubungan lembaga bimbingan

belajar dengan siswa adalah sebuah Symbiosis Mutualisme atau hubungan yang saling menguntungkan.

Loyal, bertahan lama, dan berkelanjutannya hubungan siswa dengan

lembaga bimbingan belajar juga merupakan suatu bentuk keberhasilan

lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam menjaga hubungan baik dan

memberikan pelayanan yang baik kepada siswa. Sudah hal lumrah jika

sebuah lembaga bimbingan belajar melakukan berbagai inovasi dan

menciptakan berbagai program belajar mengajar untuk menarik minat siswa

diluar sana. Selain untuk menarik minat siswa, lembaga bimbingan belajar

Nurul Fikri melakukan berbagai inovasi dan membuat berbagai program

kegiatan yang menarik, termasuk didalamnya mengadakan Try Out UN,

SNMPTN, bahkan seminar untuk memotiviasi siswa dan orang tua siswa

(22)

Grafik 1.1

Perkembangan Jumlah Siswa Bimbingan Belajar SMA Kelas 3 Nurul Fikri

“Kenaikan atau penurunan jumlah siswa setiap tahunnya memiliki

banyak faktor tertentu, salah satunya adalah kebijakan pemerintah dengan

adanya kurikulum baru. Adanya kurikulum baru yang dibuat oleh pemerintah

menjadikan siswa bingung dalam mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah”. Ungkap Bapak Arzion selaku penanggung jawab BKB Nurul Fikri

Serang, Cilegon, dan Pandeglang.

Dari tahun 1985 sampai tahun 2008, Nurul Fikri mengalami kenaikan

jumlah siswa dan staf pengajar yang sangat tinggi sebesar 99,75 % dan 98,57

% yang tadinya 35 siswa menjadi 14000 siswa dan yang tadinya satu orang

staf pengajar menjadi 70 orang staf pengajar. Hal ini membuktikan bahwa

lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini semakin lama semakin dipercaya

oleh masyarakat karena jumlah siswa dan staf pengajar yang semakin lama

(23)

Pada tahun 2009 25% mahasiswa Universitas Indonesia adalah Alumni Nurul

Fikri.

Sudah 19 tahun bimbingan belajar Nurul Fikri ini berdiri di Kota

Serang dan masih bertahan sampai tahun 2015. Hal ini pula yang membuat

peneliti semakin tertarik untuk melakukan penelitian mengenai strategi

marketing public relations yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul

Fikri di Serang untuk mendapatkan siswa, baik dari instansi yang bekerja

sama, iklan di media, dan brosur yang di berikan langsung. Berdasarkan

fenomena diatas pula peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana

Strategi Marketing Public Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Serang dalam mendapatkan siswa.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Strategi Marketing Public RelationsLembaga

Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang” dengan studi kasus siswa SMA

bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang.

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bagaimana Pull strategy (strategi menarik) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa

(24)

2. Bagaimana Push strategy (strategi mendorong) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya Tarik siswa

SMA?

3. Bagaimana Pass strategy (strategi memperluas pemasaran dan menciptakan opini publik) yang dilakukan lembaga bimbingan belajar

Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penelitian ini untuk

bertujuan mendapatkan pemahaman tentang Strategi Marketing Public

Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Dalam Mendapatkan

Daya Tarik Siswa SMA Di Kota Serang.

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil dan

beberapa hal berkaitan dengan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri.

Seperti proses kegiatan bimbingan belajar, hingga SDM yang dimiliki.

Sedangkan secara khusus, bertujuan untuk:

1. Mengetahui Pull Strategy yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA.

2. Mengetahui Push Strategy yang dilakukan yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya Tarik siswa

SMA

(25)

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1.5.1Manfaat Teoritis

Kegunaan penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat

memberikan kontribusi terhadap ilmu komunikasi khususnya mengenai

konsentrasi bidang kehumasan. Menerapkan ilmu yang diterima peneliti

selama menjadi mahasiswa komunikasi FISIP Untirta serta menambah

cakrawala pengetahuan dan wawasan peneliti tentang Strategi

Marketing Public Relations Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

Serang.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi peneliti, sebagai wahana memperoleh pengctahuan mengenai

strategi Pull, Push dan Pass yang dilakukan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA

dan digunakan sebagai tugas akhir mata kuliah skripsi.

2. Bagi pihak lembaga bimbingan belajar, khususnya lembaga

bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang sebagai bahan acuan

untuk membuat program dan strategi pemasaran lebih baik lagi

dalam mendapatkan daya tarik siswa SMA di Kota Serang. Dan

sebagai masukan untuk kedepannya agar lembaga bimbingan

(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 TINJAUAN TEORITIS

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi secara terminologis merujuk pada adanya

proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang

lain. Jadi, yang terlibat dalam pengertian ini komunikasi tersebut

adalah manusia. Karena itu merujuk pada pengertian Ruben dan

Steward (1998) mengenai komunikasi manusia, yaitu :

“human communication is the process through which individuals –in

relationships, group, organizations and societies – respond to and

create messages to adapt to the environment and one another”.

Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan

individu-individu dalam suatu hubungan, kelompok, organisasi dan

masyarakat yang merespon dan menciptakan pesan untuk

beradapatasi dengan lingkungan satu sama lain. Untuk memahami

pengertian komunikasi tersebut sehingga dapat di pahami secara

efektif (Effendy, 1993) bahwa para peminat komunikasi sering kali

mengutip paradigma yang di kemukakan oleh Harold Laswell dalam

karyanya, the Structure and Function of Communication in Society.

(27)

2Lasswell mengatakan bahwa cara yang baik untuk

menjelaskan komunikasi ialah dengan menjawab pertanyaan sebagai

berikut : Who Say What In Which Channel With What Effect ?

Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi

lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu, yaitu :

A. komunikator (siapa yang mengatakan?)

B. pesan (mengatakan apa?)

C. media (melalui saluran atau channel atau media apa?) D. komunikan (kepada siapa?)

E. efek (dengan dampak atau efek apa?)

Berdasarkan paradigma Lasswell tersebut, secara sederhana

proses komunikasi adalah pihak komunikator membentuk (encode)

pesan dan menvampaikannya melalui suatu saluran terteatu kepada

pihak penerima yang menimbulkan efek tertentu.

3Komunikasi menurut Bernard Barelson dan Garry A.

Stainer melalui bukunya Human Behaviour, komunikasi adalah penyampaian informasi, gagasan, emosi keterampilan, dan

sebagainya dengan menggunakan lambang-lambang atau kata-kata,

gambar, bilangan, grafik.

2Effendy. Onong Uchjana.1993. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung.PT. Citra Aditya

Bakti.

3

Rosady. Ruslan.2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Edisi Revisi), Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

(28)

Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi

selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa

yang dirasakan, akibat - akibat apa yang ditimbulkannya, apakah

tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang

diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan

memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut.

4Adapun pengertian komunikasi menurut Carl I. Hovland

menyatakan bahwa: "Komunikasi adalah proses yang

memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan

(biasanya lambang-lambang verbal atau nonverbal) untuk meng.ubah

perilaku orang lain (komunikan).”

Dari rumusan diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi

merupakan proses penyampaian pcsan-pesan yang disampaikan

komunikator kepada komunikan dalam bentuk simbol-simbol atau

lambang-lambang yang memiliki arti tertentu untuk mengubah

perilaku seseorang.

5Menurut C.E Osgood tentang definisi komunikasi adalah : “In the most general seme, we have communication wherever

one system, a source, influence another, the destination by manipulation of alternative symbols, with can transmitted over the

4

Mulyana. Dedy. 2001. Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

5

Rosady. Ruslan. 2005. Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations (Edisi Revisi), Jakarta.PT Raja

(29)

channel connecting them”. (Dalam pengertian secara umum, kita

melakukan komunikasi dimana saja merupakan satu system adanya

sumber, mempengaruhi pihak lain yang bertujuan untuk

memanipulasi simbol- simbol alternatif, dan dapat ditransmisikan

melalui suatu salauran untuk mengontak sasarannya).

Definisi ini menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu

sistem yang terdiri dari suatu sumber yang berusaha untuk

mempengaruhi target sasarannya melalui suatu saluran dengan cara

memanipulasi simbol-simbol altematif.

6Sedangkan komunikasi menurut Theoderson & Theodorson

adalah : The transmission of information, ideas, attitudes, or emotional from one person or group to another (or others) primarily through symbols. (merupakan kegiatan transmisi infomiasi, ide-ide sikap atau pernyataan emosional dari satu orang atau kelompok yang

disampaikan ke pihak lain, terutama melalui simbol-simbol tertentu).

Definisi dari Theodorson tersebut menyatakan bahwa

komunikasi nerupakan proses-proses penyampaian informasi ide-ide,

dan sebagainya melalui simbol-simbol tertetu dari satu orang kepada

pihak lain. Simbol mempakan media untuk penyampaian informasi

tersebut.

6

(30)

7Menurut Lee Thayer melalui bukunya Communication &

Communications systems, dikatakan bahwa komunikasi adalah: proses interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun makna

yang merupakan eitra mereka mengenai dunia yang berdasarkan itu

mereka bertindak untuk bertukar citra itu melalui simbol-simbol.

2.1.2 Marketing Public Relations

2.1.2.1 Definisi Marketing Public Relations

8Philip Kotler yang pertama kali memunculkan konsep Mega

Marketing yang merupakan perpaduan antara kekuatan PR dan

Martketing Mix. Kemudian muncul lagi dengan istilah Marketing Public Relations (MPR), seebagai pengembangan tahap berikutnya dari konsep sebelumnya (Megamarketing) yang dipopulerkan oleh Thomas L. Harris (1991), melalui bukunya berjudul The Marketer’s

Guide To Public Relations. Konsepnya sebagai berikut :

“Marketing Public Relations is the process off planning

and evaluating programs, that encourage purchase and customer throught credible communicatons of informations and impression that indentify companies and their products with the needs, concerns

of customers,”

7

Rakhmat, Jalaluddin. 1999. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung, PT. Remaja Rosda Karya. 8Skripsi Dwitasari Diyanti “Strategi Marketing Public Relations Dalam Proses Rebranding” 2012.

(31)

(Marketing Public Relations adalah sebuah proses

perencanaan dan pengevaluasian program yang merangsang

penjualan dan pelanggan. Hal tersebut dilakukan melalui

pengkomunikasian informasi yang kredibel dan kesan-kesan yang

dapat menghubungkan perusahaan, produk dengan kebutuhan setra

perhatian pelanggan).

9Rene Henry dalam bukunya Marketing Public Relations:

The Hows That Make It Work! menyajikan definisi mengenai

marketing public relations.

“Marketing public relations is a comprehensive,

all-encompassing public awareness and information program or campaign directed to mass or specialized audiences to influence

sales or use of a company’s products or services.”

(Marketing public relations atau MPR dapat disebut juga sebagai proses pemasaran yang dilakukan oleh public relations dan terdiri dari proses yang komprehensif serta mencakup segala

kesadaran publik , berisi program informasi atau kampanye dan

diarahkan kepada masyarakat umum ataupun khusus untuk

mempengaruhi penjualan atau penggunaanproduk perusahaan.)

(32)

Menurut Philip Kotler dan William Mindak (2005)

menandakan persamaan mengenai marketing dengan public relations, yakni :

“Marketing and public relations are the major external

functions of thefirm. Both functions start their analysis and planning from the point ofview of satisfying outside groups”

(pemasaran dan humas adalah fungsi utama eskternal dari

sebuah perusahaan. Kedua fungsi memulai analisis mereka dan

perencanaan dimulai daris sudut pandang untuk memuaskan grup

luar atau publik.) Dapat dikatakan bahwa perbedaan antara

Corporate Public Relations (CPR) dengan Marketing Public Relations (MPR) terletak pada fungsinya. Dimana CPR berfungsi untuk mendukung tujuan perusahaan dan fungsi manajemen

perusahaan, sementara MPR berfungsi untuk mendukung tujuan

(33)

Cakupan perbedaan tanggung jawab antara unsur-unsur

tersebut, terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1

Perbedaan tanggung jawab Marketing, MPR, CPR

Marketing MPR CPR

Tanggung Jawab Marketing Public Relations dari apa yang

sudah tertera pada table di atas adalah :

1. Product Publicity merupakan usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non

personal yang bersifat komersial.

2. Sponsorship cara promosi produk pada suatu perusahaan / organisasi dengan ikut serta dalam suatu

event, karena cara ini sangat efektif dilakukan banyak

perusahaan untuk menciptakan dan mengangkat

image suatu produk di mata konsumen.

3. Special event adalah suatu kegiatan public relations, yang cukup penting dalam upaya memuaskan banyak

(34)

memenuhi selera/kesenangan, serta upaya menarik

perhatian bagi publiknya.

4. Public Service segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun jasa publik yang

pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan

dilaksanakan oleh Instansi PR terkait.

5. Publications peran public relations diwujudkan dengan menciptakan berita untuk mencari publisitas

melalui kerja sama dengan pihak pers yang bertujuan

untuk menguntungkan citra perusahaan yang

diwakilinya.

6. Media Tours media yang digunakan oleh seorang humas profesional media yang digunakan oleh

seorang humas professional.

7. Media Event kegiatan yang di buat oleh suatu media baik dari media cetak maupun elektronik dengan

humas sebagai pendukung acaranya.

8. Trade Support sebagai humas mencari stakeholder dan bekerja sama untuk medukung barang atau jasa

(35)

2.1.2.2 Ruang Lingkup Marketing Public Relations

10Dibawah ini adalah beberapa hal yang menjadi ruang

lingkup marketing public relations (MPR), antara lain :

1. Promosi produk – merujuk pada perkenalan produk baru,

revitalize mature product, relaunch mature product, rebranding mature product dan reposition mature product.

2. Pembangunan target pasar – merujuk pada pencapaian

target pasar secara demografis, pencapaian target pasar

sekunder, mengolah target pasar baru, memperkuat target

pasar yang lemah dan identifikasi perusahaan serta

produknya melalui ketertarikan khusus dari target pasar.

3. Periklanan – merujuk pada memperluas jangkauan iklan,

mengatasi resistensi konsumen terhadap iklan, terobosan

baru dalam bidang komersial,

4. Pemberitaan awal sebelum muncul iklan dan membuat

iklan yang newsworthy. Pemasaran – merujuk pada pengujian konsep pemasaran, memperkuat kampanye

promosi penjualan, menyesuaikan program pemasaran pada

masyarakat lokal, meningkatkan kesadaran terhadap brand

melalui judul sponsor dan menciptakan media baru untuk

meraih konsumen.

(36)

5. Reputasi perusahaan – merujuk pada pembangunan

kepercayaan konsumen terhadap perusahaan, menggali

dukungan dari konsumen dengan memuat program atau

produk yang sesuai dengan keinginan konsumen,

memposisikan perusahaan sebagai perusahaan yang

kredibel di bidangnya, mempengaruhi para opinion leders

dan mempertahankan produk dari bahaya resiko dan

memperoleh dukungan dari para penyalur.

2.1.2.3 Peran Marketing Public Relations

1. 11Menumbuhkembangkan kesadaran konsumennya terhadap produk yang tengah diluncurkan itu.

2. Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra

perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang

ditawarkan / digunakan

3. Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu artikel

sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan manfaat suatu

produk.

4. Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di media

elektronik maupun media cetak dan sebagainya demi

tercapainya efisiensi biaya.

11

(37)

5. Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan

kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi

keluhan-keluhan (complain handling) dan lain sebagainya demi

tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.

6. Membantu mengkampanyekan peluncuran produk-produk

baru dan sekaligus merencanakan perubahan posisi produk

yang lama.

7. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public

Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan

program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan

lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di

mata masyarakat/publik.

8. Mengkomunikasikan terus menerus melalui media Public

Relations (House PR Journal) tentang aktivitas dan

program kerja yang berkaitan dengan kepedulian sosial dan

lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang positif di

mata masyarakat / publik.

9. Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu kejadian

negatif yang mungkin akan muncul di masa mendatang.

2.1.3 Definisi Strategi

J L Thompson mendefinisikan strategi sebagai cara untuk

(38)

sasaran organisasi. Ada strategi yang luas untuk keseluruhan

oraganisasi dan strategi kompetitif untuk masing – masing aktivitas.

Sementara itu, strategi fungsional mendorong secara langsung

strategi kompetitif.’ Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai

‘arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai

misinya’.

Mintzberg menawarkan lima kegunaan dari kata strategi,

yaitu :

1. sebuah rencana suatu arah tindakan yang diingkan secara

sadar.

2. sebuah cara suatu manuver spesifik yang dimaksudkan untuk

mengecoh lawan atau competitor.

3. sebuah pola dalam suatu rangkaian tindakan.

4. sebuah posisi suatu cara menempatkan organisasi dalam

sebuah lingkungan.

5. sebuah perspektif suatu cara yang terintegrasi dalam

memndang dunia.

12Strategi sebuah kata yang berasal dari Yunani yang berarti

kepemimpinan dalam keteraturan. Kata strategi mempunyai

pengertian yang terkait dengan hal-hal seperti kemenangan,

kehidupan atau daya juang. Artinya menyangkut hal-hal yang

12 Kasali. Rhenald. 2000, Manajemen Public Relations : Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.

(39)

berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan menghadapi

tekanan yang muncul dari dalam maupun dari luar. Kalau dapat ia

akan terus hidup dan kalau tidak maka ia akan mati seketika.

13Strategi pun bisa terkait dengan kegiatan militer sehingga

pernah dimaknai sebagai “seni para jenderal". Strategi juga

diartikan sebagai keterampilan manajerial (administrasi,

kepemimpinan, orasi dan kekuasaan). Menurut James Brian Quinn,

strategi diartikan sebagai pola atau rencana yang mengintegrasikan

tujuan pokok. kebijakan dan serangkaian tindakan scbuah

organisasi ke dalam satu kesatuan yang kohesif.

14strategi mempunyai pengertian yang terkait dengan

hal-hal yang berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau

organisasi menghadapi tekanan yang muncul dari dalam dan dari

luar.

Strategi adalah hal menetapkan arah kepada manajemen

dalam arti orang tentang sumber daya didalam bisnis dan tentang

bagaimana mengidentilikasikan vondisi yang memberikan

keuntungan yang terbaik untuk membantu memenangkan

persaingan didalam pasar. Dengan kata lain strategi mengandung

dua komponen yaitu:

13 Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Ghalia Indonesia. Bandung.

14

(40)

1. Future Intension ( tujuan jangka panjang ) yang diartikan sebagai pengembangan wawasan jangka

panjang dan menetapkan komitmen untuk mencapainya.

2. Competitive Advantage (sumber keunggulan) yaitu pengembangan pemahaman tentang pemilihan pasar

dan pelanggan yang juga menunjukan cara terbaik

dalam berkompetisi dengan pesaing.

Ulbert Silalahi (1996) mengartikan strategi sebagai

pemusatan bagaimana teknologi yang dikehendaki, pemasaran,

financial dan sumberdaya manusia yang diperolehnya, bagaimana

riset dan pengembangan dilakukan dan bagaimana kapabilitas dan

manajemen digunakun.

15Glucek dan Jauch mengartikan Strategi adalah rencana

yang disatukar, luas dan berintegrasi yang mcnghubungkan

keunggulan strategis perusahaan dengan tantangan lingkungan

yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dari

perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh

organisasi.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan oleh perusahaan

dalam merumuskan strategi:

1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh

15

(41)

perusahaan di masa depan dan menentukan misi

perusahaan untuk mencapai visi yang di cita-citakan

dalam lingkungan tersebut.

2. elakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang

dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan

dalam menjalankan misisnya.

3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.

4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi

berbagai altematif strategi dengan mempertimbangkan

sumber daya yang dimiiiki dan kondisi eksternal yang

dihadapi.

5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai

tujuan jangka pendek dan jangka panjang.

Selain berkonotasi jangka panjang, strategi manajemen juga

menyandang konotasi strategi. 16Kata strategi sendiri mengandung

pengertian yang terkait dengan hal - hal kemenangan, kehidupan.

atau daya juang. Artinya, menyangkut dengan hal - hal yang

berkaitan dengan mampu atau tidaknya perusahaan atau orgamsasi

16

(42)

menghadapi tekanan yang muncul dari luar dan dalam.

2.1.4 Lembaga Bimbingan Belajar

Menurut UUD 1945 pasal 31 dan UU No. 2 tahun 1989

tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa

penyelenggaraan pendidikan menjadi tanggung jawab bersama

antara pemerintah dan masyarakat. Hal tersebut menunjukkan

bahwa penyelenggaraan pendidikan tidak hanya di sekolah formal

saja tetapi juga dapat diselenggarakan oleh lembaga luar sekolah

semacam Bimbingan Belajar. Oleh karena itu, lembaga bimbingan

belajar mempunyai dasar yang kuat sebagai wujud partisipasi

masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

17Bimbingan belajar menurut Sukardi adalah bimbingan

dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih

program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi

kesukaran-kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan-tuntutan belajar

di suatu institusi pendidikan.

18Sedangkan menurut Sukmadinata mengemukakan bahwa

bimbingan belajar merupakan salah satu teknik pemberian bantuan

secara individual dan secara langsung berkomunikasi. Dalam hal

17

Sukardi, Dewa Ketut. 2002. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

18Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT

(43)

ini pemberian bantuan dilakukan dengan hubungan yang bersifat

face to face relationship (hubungan empat mata) yang dilakukan

dengan wawancara antara counselor dengan kasus.

19Lebih lanjut menurut Hamalik mengemukakan bahwa

bimbingan belajar adalah bimbingan yang ditunjukan kepada siswa

untuk mendapat pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat,

minat, dan kemampuannya dan membantu siswa untuk

menentukan cara-cara yang efektif dan efesien dalam mengatasi

masalah belajar yang dialami oleh siswa.

Bimbingan belajar adalah suatu proses pemberian bantuan

dari guru atau guru pembimbing kepada siswa dengan cara

mengembangkan suasana belajar yang kondusif dan menumbuhkan

kemampuan agar siswa terhindar dari dan atau dapat mengatasi

kesulitan belajar yang mungkin dihadapinya sehingga mencapai

hasil belajar yang optimal. (Suherman, Universitas Pendidikan

Indonesia).

20Lembaga bimbingan belajar merupakan suatu organisasi

yang berperan sebagai pelaku bisnis dalam dunia pendidikan.

Organisasi ini berfokus untuk meningkatkan kualitas pembelajaran

dari seluruh siswa yang ada guna mencapai target yang diinginkan.

19

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar..Jakarta. Bumi Aksara

20 Oktavia, Tanty,2013. https://qjournal.id/jurnal/paper/0004600356/perancangan-model

(44)

Secara operasional lembaga ini hampir menyerupai pelaksanaan

operasional sekolah pada umumnya, di mana prosesnya dimulai

dari registrasi, penjadwalan, evaluasi, serta administrasi

pendukungnya.

Dapat disimpulkan bahwa, Lembaga Bimbingan Belajar

adalah Lembaga Pendidikan Informal yang di buat untuk

membantu siswa dalam menempuh pendidikan Formal melalui

guru pembimbing yang kompeten. Lembaga Bimbingan Belajar

turut berperan dalam mencerdaskan anak bangsa, dan bimbingan

belajar adalah suatu proses pemberian bantuan kepada siswa dalam

menyelesaikan masalah-masalah belajar yang dihadapi siswa,

sehingga tujuan dari belajar akan tercapai.

2.1.5 Three Ways Strategy

21Dalam strategi pemasaran, khususnya marketing

komunikasi pemasaran, biasanya digunakan pula beberapa strategi

yang biasa digunakan pada strategi marketing PR. dikarenakan

pada strategi komunikasi pemasaran banyak kesamaan dan juga

keterkaitan dengan strategi yang diterapkan pada strategi

marketing PR. Sesuai dengan pengertian marketing PR, maka

secara umum marketing PR mengandung tiga taktik atau strategi

21

(45)

untuk melaksanakan program pencapaian tujuan dimana dalam

penelitian ini strategi yang digunakan hampir serupa dengan

strategi yang digunakan dalam marketing public relations yaitu: 1. Pull strategy (strategi menarik). merupakan upaya untuk

menarik konsumen (dalam penelitian ini pegiklan), agar

memakai produk atau jasa yang dikeluarkan sehingga perolehan

dalam pemasaran dapat meningkat.

2. Push strategy (strategi mendorong), merupakan upaya untuk merangsang (push) pemakaian jasa dan sekaligus memeberikan nilai tambah (added value) atau kepuasan bagi pelanggan setia

(satisfied customer).

3. Pass strategy merupakan upaya untuk mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan. Serta

merupakan upaya perluasan pemasaran.

22Pull strategy yang dimiliki oleh marketing

communication dalam melaksunakan fungsingya yaitu melalui kegiatan - kegiatan dalam menyelenggarakan komunikasi 2 arah

yang dilakukan dengan informasi atau pesan - pesan yang dapat

dipercaya diharapkan dapat menciptakan suatu kesan positif

terhadap suatu organisasi. Taktik menarik akan diikuti dengan

taktik selanjutnya yaitu pass strategy untuk mendukung

(46)

pencapaian tujuan kom pemsran. Tahapan berikulnya adalah push strategy upaya mendorong perluasan pemasaran dan perluasan pengaruh dalam hal ini upaya komunikasi pemasaran berupaya

untuk merangsang suatu pembelian dan sekaligus dapat

memberikan nilai - nilai atau kepuasan bagi pihak pelanggan yang

telah menggunakan produknya.

23Indikator - indikator dalam three ways strategy yang

dikaitkan dengan kegiatan komunikasi pemasaran Pull strategy

yang dimiliki oleh marketing communication dalam melaksunakan fungsingya yaitu melalui kegiatan-kegiatan dalam

menyelenggarakan komunikasi 2 arah yang dilakukan dengan

informasi atau pesan - pesan yang dapat dipercaya diharapkan

dapat menciptakan suatu kesan positif terhadap suatu organisasi.

Taktik menarik akan diikuti dengan taktik selanjutnya yaitu pass strategy untuk mendukung pencapaian tujuan kom pemsran. Tahapan berikulnya adalah push strategy upaya mendorong perluasan pemasaran dan perluasan pengaruh dalam hal ini upaya

komunikasi pemasaran berupaya untuk merangsang suatu

pembelian dan sekaligus dapat memberikan nilai-nilai atau

kepuasan bagi pihak pelanggan yang telah menggunakan

produknya.

(47)

Indikator-indikator dalam three ways strategy yang dikaitkan dengan kegiatan komunikasi pemasaran yang dilakukan

lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri dalam mendapatkan siswa

adalah :

1. Pull strategy menarik konsumen (siswa) agar memakai produk atau jasa yang ditawarkan.

2. Push strategy merupakan upaya untuk merangsang pemakaian jasa dan sekaligus memberikan nilai-nilai tambah atau

kepuasan bagi pelanggan setia yang telah masuk pada lembaga

bimbingan belajar Nurul Fikri.

3. Pass strategy merupakan upaya mempengaruhi atau menciptakan opini publik yang menguntungkan serta upaya

untuk mendukung strategi komunikasi pemasaran tersebut demi

(48)

2.2 KERANGKA BERFIKIR

Pass Strategy (Output) Pull Strategy

(Input)

Push Strategy (Process)

Special event

Trade Support

Sponsorship

Media Tours

Media Event

Public Service

Product Publicity

Publications

Strategi Marketing Public Realations Lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri

Dalam Mendapatkan Siswa

(49)

2.3 PENELITIAN SEBELUMNYA

Pada penelitian ini, peneliti menyertakan beberapa penelitian

dengan permasalahan yang sama sebagai referensi dan juga panduan untuk

menyusun penelitian yang berjudul “Strategi Komunikasi Pemasaran

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Dalam Mendapatkan Siswa”.

Ada beberapa penelitian dengan tema serupa yang menjadi bahan

referensi dalam penelitian ini, diantaranya penelitian milik Mega Gustia

Helina yakni mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa. Skripsi ini disusun pada tahun 2012 dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Paranti 105.6 Fm Pandeglang

Dalam Mendapatkan Iklan”. Metode yang di gunakan dalam penelitian

Mega yaitu metode penelitian kualitatif.

Referensi penelitian lainya adalah millik Muhammad Shidqy dari

jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro dengan judul “Komunikasi Strategis Museum Nasional” yang disusun pada tahun 2010.

Penelitian milik Ilmy Dewantari dari Univcrsitas Veteran Jakarta yang berjudul '‘Strategi Komunikasi Pemasaran Caffe Burger Loves Me

dalam Meningkatkan Jumlah Konsumen” yang disusun pada tahun 2010

juga menjadi referensi peneliti dalam menyusun penelitian ini.

Ada pula peneliti menjadikan skripsi dari Sholehatun Nasiha

(50)

Komunikasi Pemasaran Terpadu (integrated Marketing Communications)

dalam mengokohkan Brand Dagadu Djokdja”.

Selanjunya yang terakhir, peneliti juga menjadikan tesis

Rosemeilia Yeny Artati, SE sebagai acuan dan referensi dari program

studi magister manajemen program pascasarjana universitas diponegoro

semarang 2007 dengan judul “Evaluasi Strategi Pemasaran Pada Lembaga

(51)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan suatu upaya untuk menemukan kebenaran

atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode deskriptif kualitatif. 24Menurut Bogdam dan Taylor metode kualitatif merupakan "prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang, kata dan perilaku yang dapat diamati”. Menurut pendapatnya, pendekatan ini diarahkan pada

latar dan individu tersebut secara utuh (holistic). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi kedalam variable atau hipotesis

tetapi perlu memandangnya sebagian dari sesuatu yang utuh. Jadi, dengan

metode kualitatif penelitian ini akan mendeskripsikan segala sesuatu mengenai

strategi komunikasi pemasaran Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri

dalam mendapatkan siswa sesuai dengan apa yang di terapkan pada Nurul

Fikri di Kota Serang.

25Menurut definisi lain dikemukakan bahwa penelitian kualitatif

merupakan “penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk

menelaah dan memahami sikap pandangan, perasaan, dan perilaku individu

24Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 25

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

(52)

atau sekelompok orang”. Sehingga Peneliti pun melakukan teknik wawancara

mendalam, serta melakukan observasi untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini.

26Didalam metode kualitatif proses risetnya berawal dari suatu

observasi atau gejala. Metode kualiatif bersifat menjelajah (exploratory)

dimana pengetahuan tentang permasalahan masih sangat kurang atau belum

ada sama sekali. (Krisyantono, 2006).

Riset kualitatif bertujuan untuk memperjelas fenomena dengan

sedalam-dalamnya dengan mengumpulkan data sebanyak - banyaknya. Riset

ini tidak memerlukan besarnya populasi atau sampel. Disini yang lebih

ditekankan persoalan kedalam (kualitas) datanya bukan banyaknya (kuantitas)

data. Maka dari itu diperlukan sebuah observasi dan juga pengamatan yang

dalam pada penelitian ini dikarenakan sebuah strategi yang diterapkan dalam

memasarkan sebuah produk atau jasa biasanya berbeda - beda pada setiap

perusahaan.

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang

sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perspektif partisipan.

Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah

melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian

dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang

kenyataan - kenyataan tersebut.

26

(53)

27Penelitian kualitatif ini penulis menggunakan jenis metode deskriptif,

dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak

mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi.

Metode deskriptif ini ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang

melukiskan gejala yang ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan

praktek-praktek yg berlaku

3. Membuat perbandingan dan evaluasi

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam

menghadapi masalah yang sama dan belajar dari

pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan

keputusan pada waktu yang akan datang.

Penelitian kualitatif ini penulis menggunakan jenis metode deskriptif

dimana penelitian ini hanya memaparkan situasi atau peristiwa dan tidak

mencari atau menjelaskan hubungan serta tidak menguji hipotesis atau

membuat prediksi.

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma

postpositivisme yang dikemukakan oleh Frarkfurt, paradigma ini memiliki sisi etis yang yang jelas, dengan keinginan untuk melakukan suatu perubahan

27

(54)

terhadap kenyataan sosial dan mengajukan saran-saran normatif mengenai

arah yang harus ditempuh untuk perubahan tersebut. Misalnya dalam

penelitian ini jika dalam pengamatan ternyata lemaga bimbingan belajar ini

memerlukan sebuah strategi yang belum diterapkan oleh Nurul Fikri sebagai

strategi untuk mendapatkan siswa maka saran-saran yang bermanfaat dapat

diberikan demi kemajuan lembaga bimbingan belajar Nurul Fikri ini.

3.2 TEKNIK PENELITIAN

Ada dua jenis data yang dikunipulkan dalam penelitian ini yaitu

data arimer dan data sekunder.

3.2.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek

penelitian, untuk data primer dikumpulkan dengan tiga cara yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah bentuk komunikasi antara dua orang yang

melibatkan seseorang yang ingin memperoleh informasi dari seseorang

lainnya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan

tertentu.

Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai seseorang yang ingin

memperoleh informasi atau pewawancara dari narasumber yang sudah

ditentukan sebagai informan. Peneliti menggunakan teknik wawancara mendalam pada penelitian ini untuk mendapatkan informasi

(55)

pertanyaan-pertanyaan seputar strategi Marketing Public Relations

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang kepada informan yang sudah ditentukan sebelumnya tetapi tidak menutup kemungkinan peneliti

bertanya tentang hal-hal yang tidak terlalu erat kaitannya dengan

permasalahan penelitian tetapi masih dalam jalur-jalur yang berkaitan

dengan penelitian ini. Peneliti pun akan mencari informasi dari

sumber-sumber lain dari informan lain, jika dirasa informasi yang diperoleh dari

informan yang sudah ditentukan tersebut masih belum mencukupi.

2. Observasi

28Pada penelitian ini peneliti melakukan pengamatan non

partisipasi (non participant observation) yakni melakukan observasi tanpa melibatkan diri atau tidak menjadi bagian dari lingkungan sosial

yang diamati.

Peneliti hanya memperhatikan gejala-gejala atau fenomena

kemudian mencatatnya dalam buku observasi. Teknik observasi ini

dilakukan penulis untuk memberikan gambaran awal mengenai lembaga

bimbingan belajar Nurul Fikri Kota Serang sebelum peneliti melakukan

penelitian lebih lanjut.

3. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh

dokumen-dokumen penting yang berguna dalam penelilian ini. Dokumen

28

(56)

ialah setiap bahan tertulis maupun rekaman yang dapat digunakan untuk

melengkapi data-data tambahan penelitian, seperti buku-buku,

tulisan-tulisan, dan profil perusahaan.

3.2.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi

(tersedia) melaui publikasi dan informasi yang dikeluarkan dari berbagai

organisasi atau perusahaan.

Untuk memperoleh dan menunjang data sekunder maka dalam

penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan data,

yaitu pengumpulan data kepustakaan yang digunakan untuk

mempermudah mendapatkan data-data, teori-teori, metode-metode

penelitian dari buku-buku yang berkaitan serta menunjang penelitian, serta

mencari data-data yang dibutuhkan melalui internet.

3.3 Informan Penelitian

Penentuan informan adalah responden peneliti yang berfungsi

untuk menjaring sebanyak-banyaknya infonnasi yang akan bcrmanfaat

untuk bahan analisis penelitian dan konsep serta proporsi sebagai temuan

peneliti Peneliti menentukan kelompok responden yang akan dijadikan

subjek dan informan kunci (key informan) dan individu-individu subjek serta informan peneliti. Hal ini dimaksudkan apabila ada individu bcrasal

dari luar kelompok responden maka data dan informasi yang diberikan

(57)

Dalam penelitian ini yang menjadi informan kunci atau key informan adalah General Manager atau kepala Nurul Fikri cabang Serang yaitu Bapak Arzion. Untuk menambah berbagai informasi tambahan yang

dibutuhkan peneliti, maka peneliti membutuhkan beberapa informan lain,

yang menjadi informan tambahan dalam penelitian ini adalah staff pengajar, alumni atau siswa lulusan Nurul Fikri dan siswa Sekolah

Menengah Atas Nurul Fikri. Serta orang tua siswa tang telah mendaftarkan

anaknya untuk mengikuti bimbingan belajar di Nurul Fikri.

Penentuan key informan dalam penelitian ini diperkuat dengan adanya bukti melalui susunan organigram perusahaan serta data-data valid

lainnya yang dapat mendukung keabsahan key informan sebagai pihak yang berkompeten untuk memberikan keterangan mengenai berbagai informasi

yang dibutuhkan peneliti dalam penelitian ini.

untuk menambah berbagai informasi tambahan yang dibutuhkan

peneliti, maka peneliti membutuhkan beberapa informan lain, yang menjadi

informan tambahan dalam penelitian ini adalah : 1. Tenaga Pengajar

a) Dodi Setiawan S.E

2. Orang Tua Siswa

a) Drs. H. Soufi Muhtadin, M.Pd

3. Alumni (siswa lulusan)

a) Ganis Khufad Arridho (Mahasiswa UNDIP)

(58)

4. Siswa SMA

a) Meta Dwi Ismaya (SMAN 1 Kota Serang)

b) Sofwah Kahlqiyah (SMAN 1 Serang)

c) Zaenudin (MAN 2 Serang)

d) Muhammad Al Izza (SMAN 3 Kota Serang) (RONIN)

e) Ari Abdurakhman (SMAN 1 Pandeglang) (RONIN)

3.4 Rencana Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian ditekankan pada uji validitas

dan reliabilitas. Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang

terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dilaporkar peneliti. Dengan

demikian data yang valid adalah data yang ”tidak berbeda" antara data

yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

objek penelitian.

Reliabilitas pada penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan

reliabilitas dalam penelitian kualitatif. Hal ini terjadi karena perbedaan

paradigma dalam melihat suatu realitas. Menurut penelitian kualitatif,

suatu realitas itu bersifal majemuk atau ganda, dinamis atau selalu

berubah, sehingga tidak ada yang konsisten, dan berulang seperti semula.

Meraclites dalam Nasution (1988) menyatakan bahwa “ kita tidak

bisa masuk dua kali masuk sungai yang sama, air mengalir terus, waktu

terus berubah, situasi senantiasa berubah dengan demikian pula perilaku

manusia yang terlibat dalam situasi sosial. Dengan demikian tidak ada

(59)

29Teknik umum pengujian keabsahan data dilakukan dengan teknik

triangulasi. Triangulasi adalah kombinasi beberapa sudut pandang yang

sering digunakan untuk menguatkan data, sebab teknik ini diklaim

memberikan gambaran yang lebih lengkap. Triangulasi digunakan

meliputi empat hal pokok, yaitu: triangulasi data, triangulasi peneliti,

triangulasi teori dan triangulasi metodologi (Daymon & Holloway) dalam

(Sugiyono, 2008).

Melalui teknik pemeriksaan ini, peneliti menggunakan teknik

triangulasi yakni Triangulasi data dan triangulasi teori dimana data

dikumpulkan serta dikaitkan juga dengan teori-teori dari terlaksananya

seluruh kegiatan marketing public relations Lembaga Bimbingan Belajar

Nurul Fikri tersebut.

Triangulasi Sumber dimana untuk menguji kredibilitas data

dilakukan dengan cara mengecek yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Untuk menguji kredibilitas tentang key informan sebagai General Manager Nurul Fikri. peneliti mengumpulkan dan mengujikan data dari rekan sejawat, staff dan tenaga pengajar Nurul Fikri.

Triangulasi teknik, ini digunakan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Sebagai contoh,

data yang telah diperoleh dengan teknik wawancara, lalu di cek kembali

dengan teknik observasi untuk mendapatkan data yang akurat dan sesuai

dengan fakta dan realitas yang terjadi.

29

(60)

Triangulasi Waktu, digunakan untuk mengecek data yang

diperoleh dalam waktu yang berbeda. Data yang telah diperoleh peneliti

dan informan di tanyakan kembali pada waktu yang berbeda.

Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada penelitian ini

adalah melalui sumber lain yaitu dengan cara membandingkan data hasil

pengamatan dan wawancara dengan key informan dan informan tambahan, dalam hal ini kerja sama Nurul Fikri dengan yang lain. Termasuk juga

dokumen yang berkaitan dengan studi literature melalui data sekunder yang diperoleh.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data-data yang telah didapat sehingga diperoleh

kesimpulan yang valid maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencatat Data

Mencatat data-data yang berkaitan dengan fokus penelitian,

dalam penelitian ini data-data yang digunakan berupa data - data

seputar penawaran. bukti kerja sama, dapat berupa copy-an kontrak, sesuai dengan kebutuhan peneliti yang didapat sesuai

dengan yang terdapat di tempat penelitian dilaksanakan.

2. Mengumpulkan seluruh data yg tersedia dari berbagai sumber.

Dengan cara mengumpulkan data sebanyak banyaknya. Tak

hanya dari tempat peneliti melakukan penelitian, dalam hal ini

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri, tetapi juga dari berbagai

sumber. Seperti brosur, internet, buku-buku serta berbagai

(61)

3. Penyusunan data dalam satuan - satuan ( kategorisasi data)

Dalam tahap ini data disusun bcrdasarkan rumusan masalah

dan tujuan yang disusun sebelumnya.

4. Mencari temuan baru

Mencari hal-hal baru yang akan menjadi temuan dalam

peneltian ini. Seperti hal-hal yang diluar dari strategi standar yang

diterapkan lembaga bimbingan belajar kebanyakan ataupun

hal-hal lainnya yang dapat diketegorikan temuan baru.

3.6LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini di lakukan di lembaga bimbingan belajar Nurul

Fikri di Jl. KH.Abdul Fatah Hasan Cijawa Masjid No.11-12, sebagai

tempat penelitian mengenai “Strategi Marketing Public Relations

Lembaga Bimbingan Belajar Nurul Fikri Serang dalam mendapatkan

Gambar

Tabel 2.1 Perbedaan
Tabel 2.1 Perbedaan tanggung jawab Marketing, MPR, CPR
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
Gambar 4.1 Brosur Bimbingan Belajar Nurul Fikri
+4

Referensi

Dokumen terkait