• Tidak ada hasil yang ditemukan

2.2 Fungsi Bank - ANALISIS PENGARUH CAR, BOPO DAN FDR TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "2.2 Fungsi Bank - ANALISIS PENGARUH CAR, BOPO DAN FDR TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH - repository perpustakaan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Penelitian tentang Analisi Pengaruh CAR, BOPO dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syariah membutuhkan kajian sebagai berikut :

2.1 Pengertian Perbankan

Menurut Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Siamat,2005).

Berdasarkan definisi tersebut di atas, terlihat bahwa aktifitas utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang menjadi sumber dana bank, kemudian menyalurkannya dalam bentuk kredit, yang sebaiknya tidak hanya didorong oleh motif memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik tetapi juga bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

2.2 Fungsi Bank

(2)

Secara spesifik fungsi bank dapat dirinci sebagai berikut : 2.2.1. Agent of Trust

Kegiatan perbankan didasarkan pada trust atau kepercayaan, baik dalam penghimpunan dana maupun penyaluran dana. Masyarakat akan mau menitipkan dananya di bank apabila dilandasi unsure kepercayaan, begitu pula bank akan menyalurkan dananya kepada masyarakat apabila ada unsure kepercayaan.

2.2.2. Agent of Development

Sektor moneter dan sektor riil mempunyai interaksi yang saling mempengaruhi satu sama lain. Sektor riil tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak didukung oleh sektor moneter. Sehingga kegiatan bank dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat memungkinkan masyarakat untuk melakukan investasi, distribusi, dan juga konsumsi barang dan jasa, mengingat kegiatan tersebut berkaitan dengan penggunaan uang dan kelancaran kegiatan tersebut mendorong adanya pembangunan perekonomian dalam masyarakat.

2.2.3. Agent of Service

(3)

2.3 Bank Syariah

2.3.1 Definisi Bank Syariah

Pada umumnya yang dimaksud bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah. Sedangkan menurut Undang-undang No 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, Bank Syariah didefinisikan sebagai bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Vank Pembiayaan Rakyat Syariah.

2.3.2 Fungsi dan Peran Bank Syariah

fungsi dan peran bank syariah adalah sebagai berikut:

a. Manajer investasi, bank syariah dapat mengelola investasi dana nasabah. b. Investor, bank syariah dapat menginvestasikan dana yang dimilikinya

maupun dana nasabah yang dipercayakan kepadanya.

c. Penyedia jasa keuangan dan lalu lintas pembayaran, bank syariah dapat melakukan kegiatan-kegiatan jasa-jasa layanan perbankan sebagaimana lazimnya.

(4)

2.3.3 Sumber Dana Bank Syariah

Arifin (2009) mengatakan bahwa sumber dana bank syariah terdiri dari : 1. Modal Inti (core capital)

Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal dari para pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Pada umumnya dana modal inti terdiri dari :

a. Modal yang disetor oleh para pemegang saham.

b. Cadangan, yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk menutup timbulnya risiko kerugian di kemudian hari.

c. Laba ditahan, yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.

2. Kuasi Ekuitas ( mudharabah account)

Bank menghimpun dana bergabi hasil atas dasar prinsip mudharabah, yaitu akad kerjasama antara pemilik dana (shahib al maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan suatu usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari-hari.

3. Dana titipan (wadi’ah / non remunerated deposit)

Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan pada bank, yang umumnya berupa giro atau tabungan.

(5)

a. Rekening giro wadi’ah

Dengan prinsip ini bank sebagai custodian harus menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadi’ah.Dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan komersial dan bank berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan harta titipan tersebut dalam kegiatan komersial.

b. Rekening tabungan wadi’ah

Dalam hal ini nasabah dapat menarik sebagian atau seluruh saldo simpanannya sewaktu-waktu atau sesuai dengan perjanjian yang disepakati.Bank menjamin pembayaran kembali simpanan mereka. Semua keuntungan atas pemanfaatan dana tersebut adalah milik bank, tetapi atas kehendaknya sendiri, bank dapat memberikan imbalan keuntungan buku tabungan dan jasa-jasa yang berkaitan dengan rekening tersebut.

2.3.4 Penggunaan Dana Bank

(6)

1. Aktiva yang dapat menghasilkan ( Earning Asset)

Aktiva yang dapat menghasilkan atau Earning Asset adalah asset bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Asset ini disalurkan dalam bentuk investasi yang terdiri atas :

a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah) b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (Musyarakah) c. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (Al Bai’)

d. Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (ijarah dan ijarah wa iqtina) e. Surat – surat berharga syariah dan investasi lainnya.

2. Aktiva yang tidak menghasilkan (Non Earning Asset)

a. Aktiva dalam bentuk tunai (Cash Assets) , terdiri dari uang tunai cadangan likuiditas yang harus dipelihara pada bank sentral, giro pada bank dan item-item tunai lain yang masih dalam proses penagihan.

b. Pinjaman (qard), merupakan salah satu kegiatan bank syariah dalam mewujudkan tanggung jawab sosialnya sesuai dengan ajaran islam.

c. Penanaman dana dalam aktiva tetap dan inventaris (premises dan equipment).

2.3.5 Sumber Pendapatan Bank Syariah

(7)

Tingkat penghasilan dari pembiayaan merupakan tingkat penghasilan tertinggi bagi bank (Muhammad, 2005). Dengan demikian, sumber pendapatan bank syariah dapat diperoleh dari :

a. Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah. b. Keuntungan atas kontrak jual-beli (al bai’)

c. Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina d. Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.

2.4 Rasio Kesehatan Bank

Rasio Kesehatan bank adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur bagaimana kondisi kesehatan dalam hal keuangan dan operasional suatu bank.Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakatdan dapat menjalankan fungsi nya dengan baik.

(8)

Tabel 2.1

Standar penilaian tingkat kesehatan bank

Nilai kredit yang digunakan untuk menentukan predikat kesehatan bank, ditetapkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Predikat Kesehatan Bank

2.5 Profitabilitas

(9)

Perlu dicatat disini bahwa dalam penentuan, karena Return On Asset (ROA) penting dalam mengukur profitabilitas suatu bank, dimana menggambarkan kemampuan suatu bank dalam memperoleh laba secara keseluruhan, sehingga menggunakan ROA untuk mengukur kemampuan bank menghasilkan keuntungan.Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh laba melalui total asset yang bersangkutan. Semakin besar Return On Asset (ROA), semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan menunjukan kinerja perusahaan yang semakin baik. Return On Asset (ROA) dipilih sebagai indicator pengukur kinerja keuangan perbankan karena Return On Asset (ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.

2.6 Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio yang memperlihatkan seberapa besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung unsur risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) yang ikut dibiayai dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (Yuliani,2007).

(10)

2.7 Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio BOPO (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional). Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional.Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan oleh bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil.Semakin kecil rasio ini maka kinerja bank semakin baik. Dengan demikian efisiensi operasi suatu bank yang diproksikan dengan rasio BOPO akan mempengaruhi kinerja bank tersebut. Secara matematis, BOPO dapat dirumuskan sebagai berikut :

2.8 Financing to Deposit Ratio (FDR)

(11)

2.9 Penelitian Terdahulu

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini.

Mawardi (2005), menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan bank umum di Indonesia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah BOPO, NPL,NIM, dan CAR berpengaruh terhadap ROA. metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa variabel BOPO berpengaruh negative terhadap ROA.

(12)

Mahardian (2008) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh CAR, BOPO, NPL, NIL, dan LDR terhadap ROA.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda.Hasilnya menunjukan bahwa CAR, NIM, dan LDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.sedangkan BOPO berpengaruh signifikan negatif dan NPL berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA.

Mintarti (2009) meneliti tentang implikasi proses take-overbank swasta nasional go publik terhadap tingkat kesehatan dan kinerja bank. Variabel yang digunakan adalah ROA, CAR, BOPO, NPL, LDR.Sedangkan metode analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda. Dari hasil analisis menunjukan bahwa empat variabel bebas yaitu CAR, biaya BOPO, LDR, dan NPL secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap ROA, sedangkan hasil analisis secara parsial, hanya terdapat satu variabel,LDR, yang tidak berpengaruh terhadap ROA bank umum swasta nasional take-over.

Nusantara (2009) meneliti tentang analisis pengaruh NPL, CAR, LDR, dan BOPO terhadap profitabilitas bank. Variabel yang digunakan NPL, CAR, LDR, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA bank go publik. Sedangkan pada bank non go publik, hanya LDR yang berpengaruh signifikan.

(13)

pengujian asumsi klasik, analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis.Hasil dari penelitian CAR dan FDR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia.NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia.REO berpengaruh signifikan negative terhadap ROA pada Bank Syariah di Indonesia.

2.10Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 2.10.1 Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas (ROA)

(14)

menunjukan bahwa CAR yang semakin meningkat berpengaruh pada ROA yang semakin meningkat pula.

2.10.2 Pengaruh BOPO terhadapProfitabilitas(ROA)

BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional, semakin tinggi tingkat rasio BOPO berarti semakin buruk kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan (Riyadi, 2006). Dalam hal ini bahwa semakin kecil rasio ini, berarti kinerja bankakan semakin baik.Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel efisiensi operasi yang diproksikan dengan BOPO berpengaruh negatif terhadap kinerja perbankan yang diproksikan denganReturn On Asset (ROA). Hal ini didukung oleh hasil penelitian Mawardi (2005) yang menunjukan hasil bahwa BOPO berpengaruh negative terhadap Return On Asset (ROA).

2.10.3 Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas (ROA)

(15)

tersebut. Sehingga semakin tinggi angka FDR suatu bank, berarti digambarkan sebagai bank yang kurang likuid disbanding dengan bank yang mempunyai angka rasio lebih kecil, (Muhammad, 2005). Sebaliknya semakin rendah FDR menunjukan kurangnya efektifitas bank dalam menyalurkan kredit. Jika rasio LDR berada pada standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, maka laba yang diperoleh oleh bank tersebut akan meningkat (dengan asumsi bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya dengan efektif). Dengan meningkatnya laba, maka Return On Asset (ROA) juga akan meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk Return On Asset (ROA) (Mahardian, 2008).

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas maka dapat dibuat kerangka pemikiran teoritis yang ditunjukan pada gambar berikut :

Kerangka Pemikiran Teoritis

Pengaruh CAR,BOPO dan FDR terhadap ROA (+)

(-) (+) CAR

BOPO

FDR

(16)

2.11Hipotesis

Dari kerangka pemikiran tersebut , maka :

Hipotesis 1 : Capital Adequacy Ratio(CAR) berpengaruh positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset (ROA). Hipotesis 2 : BOPO berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang

diukur dengan Return On Asset (ROA).

Gambar

Gambar 2.2 Predikat Kesehatan Bank

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang dihadapi individu pada masa remaja akhir relatif sama.. dengan masalah yang dihadapi pada masa

Orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem informasi yang akan dibuat di luar system informasi yang akan dibuat itu sendiri, jadi walaupun simbol

Arahan Kebijakan & Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya|3- 13  pengembangan penyediaan perumahan untuk semua lapisan masyarakat; dan  pengembangan kawasan

Dibangunnya jembatan penyebrangan orang (JPO) dijalan Sultan Syarif Kasim dikota Dumai menjadi suatu prasarana yang penting untuk pejalan kaki yang akan

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, dengan ini menyetujui untuk memberikan ijin kepada pihak Program Studi Sistem Informasi Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Sebagai kesimpulan dari analisis aspek pembiayaan, dilakukan analisis tingkat ketersediaan dana yang ada untuk pembangunan bidang infrastruktur Cipta Karya yang meliputi

Contrast Limited Adaptive Histogram image Equalization (CLAHE) algorithm was proposed to enhance the image quality in preprocessing area, since the quality of

Trees, sometimes with buttresses; sometimes shrublike; young branch- lets, lower leaf surface, petioles, inflorescences and pedicels generally densely rusty stellate pilose or scaly