• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Frekuensi Kunjungan Ibu Yang Memiliki Anak Balita Ke Posyandu Kelurahan Lewet Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Frekuensi Kunjungan Ibu Yang Memiliki Anak Balita Ke Posyandu Kelurahan Lewet Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Jul Tu 1,2,3 Juru

Latar Belakang : Posyandu merupa (UKBM) yang dikelola dan disele pertumbuhan dan perkembangan ba yang melakukan pemantauan pertum ditimbang dalam kurun waktu 6 bula Tujuan : Untuk mengidentifikasi fa memiliki anak balita di posyandu Selatan ”.

Metode: Jenis penelitian adalah kua ini adalah seluruh ibu dari anak balit 153. Analisis menggunakan statistik Hasil Penelitian: Menunjukkan hubungan yang bermakna secara sta balita di Posyandu Kelurahan Lewet A

Kata Kunci :Anak balita, posyandu

PENDAHULUAN

Kegiatan posyandu sa untuk mendorong kemandirian m dapat berperilaku hidup bersih Penyelenggaraan posyandu di kader yang telah dilatih dibidang ke

Faktor-Faktor Yang Berhubu

Anak Balita Ke Posyan

K

Tumbol1, Telly Mamuaya2, Fredrika N Losu3 rusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Manado

Abstrak

upakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersum elenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama ma n balita dipantau setiap bulan. Pada kenyataan hany

tumbuhan > 3 kali dalam 6 bulan terakhir, 23,8% u 6 bulan terakhir.

i faktor-faktor yang berhubungan dengan frekuens ndu Kelurahan Lewet Kecamatan Amurang Timur

kuantitatif dengan pendekatancross sectional. Popul balita yang berjumlah 248 ibu balita. Sampel dalam

tik ujichi-square (X2).

an jumlah anak dan pendapatan ibu yang memiliki statistik (P < 0.005) dengan frekuensi kunjungan i

et Amurang Timur.

ndu

sangat penting n masyarakat agar rsih dan sehat. dilakukan oleh ng kesehatan dan

keluarga berencana (KB berasal dari PKK, tokoh pemuda. Untuk meni posyandu dalam pelayana dikelola untuk dan oleh m

bungan Dengan Frekuensi Kunjungan Ib

andu Kelurahan Lewet Kecamatan Amu

Kabupaten Minahasa Selatan

sumber Daya Masyarakat masyarakat. Di Posyand, hanya 49,4% anak balita 23,8% balita tidak pernah uensi kunjungan ibu yang mur Kabupaten Minahasa Populasi pada penelitian m penelitian ini berjumlah iki anak balita mempunyai n ibu yang memiliki anak

B) dengan keanggotaan tokoh masyarakat dan eningkatkan pembinaan anan KB-Kesehatan yang h masyarakat didukung

Ibu Yang Memiliki

murang Timur

(2)

secara teknis oleh petugas ke munumbuh kembangkan peran masyarakat dalam wadah Lemba Masyarakat Desa (LKMD). Pada diperkirakan sekitar 91,3 % ba bulan dan 74,5% anak balit posyandu hanya satu kali da terakhir (1). Hasil penelitian Ri 2010 mengemukakan prevalensi pada anak balita 4,9%, gizi kurang dapat diminimalkan bila ibu m balita ke posyandu. Di Posyandu dan perkembangan balita dipantau Pada kenyataan hanya 49,4% ana melakukan pemantauan pertumbuha dalam 6 bulan terakhir, 23,8% pernah ditimbang dalam kurun w terakhir (1). Di Kabupaten Mina terdapat 214 jumlah posyandu, sebanyak 168 posyandu. Jumla 15.753, yang aktif memanfaatka 11.698.

Di Kelurahan Lewet Amurang Timur Kabupaten Mina hanya terdapat 1 posyandu (posy pelaksanaan posyandu setiap bula 2 (dua) tempat dengan pertimbanga terdekat memanfaatkan kegia terdapat 248 anak balita, dan yan dalam kegiatan posyandu sebany anak balita, dan yang tidak sebanyak 201 (82%) anak balit ibu yang mempunyai anak balita merupakan bentuk perilaku yan teori Green (1994) dipengaruhi umur, pendidikan, pekerjaan, peke anak, pendapatan.(2) Ibu dengan cenderung lebih rajin membawa posyandu.

Faktor pengetahuan, dima mengetahui pentingnya

kesehatan guna ran serta aktif baga Kesehatan ada tahun 2010, bayi usia 6-11 balita dibawa ke dalam 6 bulan Riskesdas tahun ensi gizi buruk kurang 13%, hal ini membawa anak ndu pertumbuhan ntau setiap bulan. nak balita yang buhan > 3 kali 23,8% balita tidak un waktu 6 bulan Minahasa Selatan ndu, yang aktif lah anak balita atkan posyandu et Kecamatan Minahasa Selatan posyandu madya), p bulan dilakukan di bangan kelurahan giatan tersebut, ang aktif datang nyak 47 (18 %) k aktif datang balita. Kunjungan lita ke posyandu ang berdasarkan uhi oleh faktor pekerjaan, jumlah ngan umur muda bawa anaknya ke

mana ibu dengan posyandu,

memungkinkan ibu unt anaknya pada saat posya pendidikan, dimana ibu yang baik dapat mener tentang pemanfaatan cenderung akan membaw posyandu sesuai jadwal Faktor pekerjaan ibu, ibu mempunyai waktu tujuh jam sisanya digunakan u keluarga, namun denga tersebut ia akan meningg untuk anak-anaknya. Fak keluarga, sangat berpenga banyak dalam satu mempengaruhi/berkurang kasih sayang, apalagi b dekat. Faktor pendapatan, keluarga yang memadai bisa menyediakan semua primer ataupun sekunder.

Survei yang di Januari 2013 dengan wa ibu yang memiliki anak Lewet Kecamatan Amur Minahasa Selatan, menggambarkan bahwa i anaknya ke posyandu pertama saja sampai imuni apabila anak sakit. Oleh maka peneliti tertarik penelitian tentang “F berhubungan dengan fre yang memiliki anak ba Kelurahan Lewet Kecam Kabupaten Minahasa Se bertujuan untuk mengide yang berhubungan denga ibu yang memiliki anak Kelurahan Lewet Kecam Kabupaten Minahasa Sela

untuk selalu membawa posyandu diadakan. Faktor ibu dengan pendidikan nerima segala informasi posyandu sehingga bawa anak balitanya ke al yang telah ditentukan. bu, ibu yang bekerja akan uh jam sehari, tujuh belas n untuk kehidupan dalam gan ibu yang bekerja nggalkan sebagian waktu aktor jumlah anak dalam ngaruh karena anak yang satu keluarga akan angnya perhatian dan bila jarak anak terlalu atan, dimana pendapatan ai akan menunjang atau ua kebutuhan anak baik er.

dilakukan pada bulan wawancara kepada lima nak balita di Kelurahan urang Timur Kabupaten hasil wawancara a ibu-ibu rutin membawa ndu hanya pada tahun imunisasi lengkap, atau leh karena hal tersebut, rik untuk melakukan “Faktor-faktor yang frekuensi kunjungan ibu k balita ke posyandu camatan Amurang Timur Selatan”. Penelitian ini identifikasi faktor-faktor gan frekuensi kunjungan nak balita di posyandu amatan Amurang Timur

(3)

METODE

Jenis penelitian adalah dengan pendekatan cross se

Faktor risiko dan efek diobser pada saat yang (3). Data peneli melalui kuesioner. Penelitian di posyandu Kelurahan Lewet Amurang Timur Kabupaten Mina pada bulan April- Mei 2013. V dalam penelitian ini adalah 1) Pengetahuan; 3) Pendidikan; 4) Jumlah anak; 6) Pendapatan, variabel terikat adalah frekuensi posyandu. Populasi pada penelit seluruh ibu dari anak balita berjum balita dan sampel berjumlah 153 Instrumen yang digunakan ada

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Univariabel.

Gambaran karakteristik menunjukkan responden seb berumur antara 20-35 tahun, pa responden berpengathuan baik, responden sebagian besar berpendi

Tabel 1. Karakteristik responden da

No. Karakteristik 1. Umur : a. <20 thn da b. 20 – 35 2. Pengetahuan : a. Kuran b. Baik ( 3. Pendidikan : a. SD da b. SMA da h kuantitatif sectional yaitu observasi sekaligus elitian diperoleh dilaksanakan di et Kecamatan Minahasa Selatan 2013. Variabel bebas ) Umur ibu; 2) 4) Pekerjaan; 5) tan, sedangkan nsi kunjungan ke litian ini adalah rjumlah 248 ibu h 153 ibu balita. dalah kuesioner.

Kuesioner yang digunak

validitas dan reliabil

Ranomea Amurang K Timur pada 30 responden de

Hasil uji coba menunj pertanyaan yang diuji k pertanyaan gugur dan diperbaiki.

Hasil uji Alpha koefisien reliabilitasnilai

Dengan demikian pertanyaan cukup tinggi. Data diperoleh melalui ditabulasi dengan m statistik uji chi squa

kemaknaan 95% (α 0,05) komputer program

N

responden sebagian besar hun, pada umumnya baik, pendidikan pendidikan SMA

dan PT, dilihat dari responden tidak bekerja respnden terbanyak kurang dari pendapatan pada um kurang dari Rp. 1.500.000 kunjungan ibu di posya dari 3 kali (tabel ).

n dan variabel penelitian di Kelurahan Lewet K

stik Jumlah (n=153) Persen 20 thn dan >35 thn – 35 46 107 30.1 69.9 n : urang (<75%) k (> 75%) 59 94 38.6 61.4 n : dan SMP MA dan PT 52 101 34 66

unakan telah dilakukan uji

abilitas di Puskesmas

Kecamatan Amurang en dengan 35 butir soal. enunjukkan dari 35 butir i kesahihannya, 17 butir dan 2 butir pertanyaan

pha Cronbach diperoleh

nilai 0,759.

kian reliabilitas butir

ggi.

ui kuesioner diolah dan menggunakan analisis

square (X2), pada tingkat 0,05) dengan menggunakan SPSS versi 18.0.

ri pekerjaan terbanyak erja, serta jumlah anak kurang dari 4 orang, dilihat umumnya berpendapatan 1.500.000 dan fekuensi yandu terbanyak kurang

et Kecamatan Amurang sentase 30.1 69.9 38.6 61.4 34 66

(4)

Bivariabel.

Tabel 2. Hubungan

Umur

<20thn- >35t 20-35 thn

Hasil penelitian hubungan ant balita dengan frekuensi kunjungan nilai statistik ujichi square(X2), pa

Tabel 2. Hubungan ant

Penge-tahuan

Kurang Baik

Hasil analisis dalam tabel 2 bahwa variabel pengetahuan

No. Karakteristik 4. Pekerjaan : a. Tidak B b. Beker 5. Jumlah Anak : a. Banya b. Kuran 6. Pendapatan : a. Kuran b. Cukup 7. Frek. Kunjunga a. Tidak t b. Teratur

gan antara umur ibu balita dengan frekuensi kunj

Frekuensi Kunjungan P

< 3 kali 3 kali

N % N %

>35thn 23 15 23 15 0.261

64 42 43 28

n antara umur ibu ungan berdasarkan ), pada tingkat kemaknaan 95% (α 0, menunjukkan bahwa va mempunyai hubungan ya frekuensi kunjung

n antara pengetahuan ibu balita dengan frekuensi

uan Frek. Kunjungan P

< 3 kali 3 kali

N % N %

39 25.4 20 13.1 0.068 48 31.4 46 30.1

2 menunjukkan tidak ada hubungan kunjungan (p>0,0. ik Jumlah (n=153) Persent n : dak Bekerja kerja 107 46 69.9 30.1 nak : yak ( > 4 ) urang ( < 4 ) 1 152 7 99.3 n : urang ( < 1.500.000) ukup ( > 1.500.000) 101 52 66 34 ungan :

dak teratur (< 3 kali) atur (3 kali ) 87 66 56.9 43.1 kunjungan P 0.261 0,05) dalam tabel 2 variabel umur tidak n yang signifikan dengan kunjungan (p>0,05). nsi kunjungan 0.068 n dengan frekuensi sentase 69.9 30.1 7 99.3 66 34 56.9 43.1

(5)

Tabel 3. Hubungan ant

Pendidikan

Kurang (SD,SM Baik (SMA,PT

Hasil analisis dalam tabel 3 bahwa variabel pendidikan

Tabel 4. Hubung

Pekerjaan

Tidak bekerja Bekerja

Hasil analisis dalam tabel 4 bahwa variabel pekerjaan

Tabel 5. Hubung

Jlh anak

> 4 <4

Hasil analisis dalam tabel 5 bahwa variabel jumlah anak hubungan yang signifikan dengan f

n antara pendidikan ibu balita dengan frekuensi kunj

an Frekuensi Kunjungan P

< 3x 3x

N % N %

MP) 29 19 23 15 0.845

,PT) 58 37.9 43 28.1

3 menunjukkan tidak ada hubungan kunjungan (p>0,05)

ubungan antara pekerjaan dengan frekuensi kunjung

Frekuensi Kunjungan P

< 3 kali 3 kali

N % N %

erja 65 42.5 42 27.5 0,139 22 14.4 24 15.7

4 menunjukkan tidak ada hubungan kunjungan

ubungan antara jumlah anak dengan frekuensi kunj

ak Frekuensi Kunjungan P < 3 kali 3 kali N % N % 73 14 47.7 9.2 28 38 18.3 24.8 0.000 5 menunjukkan nak mempunyai ngan frekuensi kunjungan (p<0,05). Ha banyak jumlah anak, sem melaksanakan kunjungan ke nsi kunjungan P 0.845 n dengan frekuensi kunjungan 0,139 n dengan frekuensi (p>0,05). kunjungan

Hal ini berarti semakin semakin kurang ibu balita

(6)

Tabel 6. Hubungan

Pendapatan

< 1.5jt > 1.5jt

Hasil analisis dalam tabel 6 bahwa variabel pendapatan mempun

PEMBAHASAN

Hasil uji statistik diperoleh va anak dan pendapatan ibu yang m balita mempunyai hubungan ya secara statistik dengan frekuensi kunj

Hal ini berarti hipotesis yan ada hubungan jumlah anak ibu y anak balita dengan frekuensi posyandu, serta hipotesis yang m hubungan pendapatan ibu yang m balita terbukti. Untuk fa pengetahuan, pendidikan dan pe yang memiliki anak balita tidak dengan frekuensi kunjungan.

Umur ibu yang memiliki ana mempunyai hubungan yang ber statistik dengan frekuensi kunjung Menurut Hurloch (2004) m bahwa umur ibu sebagai salah sa mempengaruhi partisipasi sosia dewasa(4) . Wanita yang dewa dibidang sosial, seperti ikut serta posyandu. Pada penelitian kecenderungan semakin usia ibu dewasa, semakin enggan berpar

gan antara pendapatan ibu dengan frekuensi kunj

an Frekuensi Kunjungan P < 3 kali 3 kali N % N % 73 14 47.7 9.2 28 38 8.3 4.8 0.000 6 menunjukkan mpunyai

hubungan yang signifika kunjungan (p<0,05). Ha banyak pendapatan ibu ba melaksanakan kunju h variabel jumlah g memiliki anak yang bermakna nsi kunjungan. ang mengatakan bu yang memiliki ensi kunjungan mengatakan ada g memiliki anak faktor umur, n pekerjaan ibu dak ada hubungan

anak balita tidak bermakna secara ungan posyandu. mengemukakan h satu faktor yang sosial pada masa wasa akan aktif serta dalam peran an ini ada ibu muda atau partisipasi dalam

kegiatan posyandu. Seb umur reproduksi seha mempunyai perhatian da kegiatan posyandu.

Pengetahuan ibu yang tidak ada hubungan kunjungan posyandu. berbeda dengan peneliti oleh Kresno, dkk. (2008) ada hubungan yang pengetahuan ibu d posyandu, ibu yang me pengetahuannya lebih tingg tidak memanfaatkan posy ini mungkin disebabkan besar responden (66%) Perguruan tinggi dan m berbagai fasilitas ke mempunyai kemampuan

Notoatmodjo (2007 bahwa orang akan menga harus tahu terlebih dahulu perilaku tersebut bagi dir

kunjungan

0.000

nifikan dengan frekuensi Hal ini berarti semakin bu balita, semakin kurang kunjungan ke Posyandu

ebaliknya ibu-ibu yang sehat (20-35 tahun) n dan mau untuk ikut

ang memiliki anak balita an dengan frekuensi ndu. Hasil penelitian ini litian yang dilaksanakan 2008) yang mengemukakan ng signifikan antara dengan pemanfaatan memanfaatkan posyandu tinggi daripada ibu yang posyandu. Pada penelitian bkan oleh karena sebagian ) pendidikan SMA dan mempunyai informasi kesehatan, sehingga puan untuk memilih.(5)

2007) mengemukakan gadopsi perilaku baru, ia hulu apa arti atau manfaat dirinya. Seorang ibu akan

(7)

membawa anaknya dan me posyandu apabila mengetahui didapatnya.(6) perilaku ibu keseha mempengaruhi status utmbuh kem

Pendidikan ibu yang memili tidak ada hubungan denga kunjungan posyandu. Lata pendidikan berpengaruh dengan posyandu.

Hasil penelitian Kresno, mengemukakan semakin tingg semakin kurang memanfaatkan pos penelitian ini ibu yang memili tinggi ada kecenderungan m posyandu.(5) peningkatan status pe dapat mempengaruhi status keseha

Pekerjaan ibu yang memiliki tidak ada hubungan denga kunjungan posyandu. Pendidikan reponden mempunyai hubunga Kresno, dkk. (2008) mengemuk memiliki pendidikan yang tinggi yang memadai lebih bany menggunakan fasilitas kesehatan dokter atau dokter ahli) untuk kesehatan. Pada penelitian kecenderungan ibu yang tidak be

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan yang telah di uraikan sebelumny ditarik kesimpulan sebagai berikut

1) Variabel umur, pengetahuan, pekerjaan, tidak mempunyai hubun signifikan dengan frekuensi (p>0,05);

menimbang di hui manfaat yang sehatan ibu dapat buh kembang balita(7)

iliki anak balita ngan frekuensi atar belakang an pemanfaatan no, dkk. (2008) nggi pendidikan, n posyandu. Pada iliki pendidikan memanfaatkan us pendidikan ibu sehatan balita(8)

iliki anak balita ngan frekuensi kan dan pekerjaan hubungan yang erat. ukakan ibu yang nggi dan pekerjaan nyak memilih tan lain (seperti untuk memelihara ian ini ada k bekerja dengan

penghasilan yang tida memanfaatkan posyandu.

Jumlah anak ibu yan mempunyai hubungan y statistik dengan frekuens Jumlah anak yang banya berkurangnya perhatian da diterima. Pada penelitian jumlah anak, semakin kur yang memiliki anak balita

Menurut Notoatmodj kecenderungan ibu denga rendah, lebih memp keluarga dari pada ibu y lebih tinggi. (9) Pendapat anak balita ada hubun kunjungan posyandu.

Hal ini tidak sesua Pradianto (dalam Kr mengemukakan bahwa yang cukup serta tersedia bukan merupakan pemanfaatan posyandu. P yang memiliki anak balit memadai lebih memilih kesehatan (dokter/dokter posyandu.(5)

dan pembahasan nya maka dapat ikut : huan, pendidikan, hubungan yang nsi kunjungan 2) Variabel jumlah a mempunyai hubungan ya frekuensi kunjungan (p<0,05 SARAN Berdasarkan kesimpulan, sebagai berikut :

1) Perlu dilakukan prom manfaat posyandu kepada

tidak memadai tidak ndu.(5)

ang memiliki anak balita n yang bermakna secara nsi kunjungan posyandu. yak akan mengakibatkan n dan kasih sayang yang tian ini semakin kurang n kurang partisipasi ibu

lita ke posyandu.

odjo (2003) terdapat ngan jumlah anak lebih mperhatikan kesehatan bu yang mempunyai anak patan ibu yang memiliki hubungan dengan frekuensi

sesuai dengan pendapat Kresno, 2008) yang a pendapatan keluarga dianya jaminan kesehatan faktor pendorong ndu. Pada penelitian ini ibu balita dengan pendapatan ilih memanfaatkan ahli dokter ahli) dibandingkan ke

h anak dan pendapatan n yang signifikan dengan

p<0,05).

pulan, dapat disarankan

omosi kesehatan tentang pada ibu-ibu balita, agar

(8)

ibu mau membawa anaknya kegiatan rutin di posyandu sampa 5 tahun;

2) Bidan agar memberikan kesehatan kepada ibu balita

tentang pentingnya memanfaatkan pos

DAFTAR PUSTAKA

1. Kemenkes RI.Buku Panduan K Gizi Kementerian Kesehatan R.I 2. Green L.Health Education Plann

Publish-ing Co; (1990).

3. Sulistyaningsih.Metodologi Pene Ilmu; (2011).

4. Hurlock. E, B., .Psikologi Perk 5. Kresno. S, Makmur. A, et al. Lapo

Muara Kecamatan Jatinegara K Masyarakat, Universitas Indone 6. Notoatmodjo S.Promosi Keseha 7. Friedman A, and Lahad A.Assoc

Healthcare. IMAJ. (2007). 9 pp. 8 8. Webair HH, and Bin-Gouth AS.

illnesses in Yemen. Dove Press J 9. Notoatmodjo S.Pendidikan Dan P

ya pada setiap pai anak berusia

kan pendidikan a dan keluarga kan posyandu;

3) Pada saat pelaksanaan disertai dengan sarana masyarakat tertarik unt posyandu sekaligus me kesehata

an Kader Posyandu Menuju Keluarga Sadar Gizi. Ja n R.I; (2011).

lanning, A Diagnostic Approuch.. .The John Hopki Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Edisi I.

erkembangan. Jakarta: Erlangga; (2004).

. Laporan Penelitian Study Pemanfaatan Posyandu D a Kodya Jakarta Timur Tahun 2007[Skripsi]. Jakar ndonesia; (2008).

ehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta Rineka Cipta; (20 ssociation between Maternal and Adult Offspring U 9 pp. 86-9.

S.Factors affecting health seeking behavior for com ss Journal. (2013). pp. 1129-38.

Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.: Rineka Cipta; (200

naan Posyandu sebaiknya na bermain anak, agar untuk memanfaatkan mendapatkan pelayanan

. Jakarta Direktorat Bina opkins University: Mayfield

i I. Yogyakarta: Graha

du Di Kelurahan Cipinang karta.: Fakultas Kesehatan

(2007).

g Utilization of Primary common childhood (2003).

(9)
(10)

Gambar

Tabel 1. Karakteristik responden da No. Karakteristik 1. Umur : a. &lt;20 thn da b. 20 – 35 2
Tabel 2. Hubungan  Umur
Tabel 3. Hubungan ant

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai lembaga pendidikan Islam yang tertua di Indonesia, pesantren memiliki ciri khas dalam menjalankan sistem pendidikannya. Sistem Pendidikan Islam yang

Setelah dianalisis dapat diketahui bahawa jenis kata sifat dalam bahasa Inggris terbagi 2 yakni: pewatas ( determinator } dan kata sifat deskriftif ,semua seperti

Hasil pengukuran erosi di lokasi penelitian pada penanaman menurut kontur lebih tinggi dibanding penanaman dalam strip (Tabel 4).Legowo (2005) melaporkan bahwa DAS Limboto berada

Purpose sampling yaitu teknik sampling yang digunakan oleh peneliti yang memiliki pertimbangan- pertimbangan tertentu dalam pengambilan sampelnya (Idrus, 2009 :

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi UMKM agar mampu memahami dan menerapkan strategi penetrasi pasar yang terdiri dari kebertahanan pelanggan, penjualan

Tesis dengan judul ‚Persepsi Peserta Didik tentang Keterampilan Dasar Mengajar Guru Bidang Studi al-Qur’an Hadis pada Madrasah Aliyah Negeri 1 Ambon‛ yang

Berdasarkan penelitian sebelumnya [13], mengenai pembakaran menyeluruh pada ruang bakar dan reaktor pirolisis ( sebelum optimasi) menggunakan bahan biomassa kayu,

Pelaksanaan pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 17 Juli 2018. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus ini hampir sama dengan kegiatan pada