• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 13 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 13 Universitas Kristen Petra"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

2. LANDASAN TEORI

2.1. Komunikasi Emosi

Komunikasi emosi adalah proses pengenalan (recognize), ekspresi (expression) dan berbagi (share) emosi antar dua individu atau lebih (Derks, Fischer & Bos, 2007, p.3). Proses tersebut dapat dijelaskan melalui suatu rangkaan kejadian. Misalnya terdapat seseorang yang sedang membaca buku dengan serius di perpustakaan. Tiba-tiba, datang sekelompok mahasiswa lain yang tertawa dengan begitu nyaringnya sehingga menarik perhatian si mahasiswa yang sedang membaca tadi. Mahasiswa tersebut langsung mengenali (recognize) bahwa tertawa yang nyaring itu adalah sebuah gangguan baginya. Spontan, raut wajah mahasiswa tersebut menjadi cemberut menandakan tidak nyaman (expression). Bersamaan dengan itu, eskpresi emosi cemberut terlihat oleh lingkungan sekitar sehingga terjadilah komunikasi non verbal diantara mahasiswa tersebut dan lingkungannya (share).

Tiga hal diatas termasuk dalam komunikasi emosi yang eksplisit dan implisit. Komunikasi yang eksplisit dilakukan untuk membentuk emosi yang berlainan dalam setiap pesannya. Misalnya untuk menyampaikan emosi lisan (Aku marah), penilaian terhadap sesuatu (Ini adalah hal yang menakutkan), ekspresi dan kecenderungan manusia untuk bertindak (Aku ingin memukulmu) atau dengan sebuah lambang (J). Komunikasi yang implisit dilakukan untuk menunjukan gaya emosi dalam sebuah pesan yang dapat disimpulkan dari personal involvement, self-disclosure, penggunaan bahasa dan lain-lain (Derks, Fischer & Bos, 2007, p.3)

Komunikasi emosi dalam CMC dipengaruhi oleh dua hal yaitu social presence (kehadiran sosial) dan social visibility (penampilan sosial). Dalam computer mediated communication dua komponen tersebut hilang dari face to face communications. Hilangnya dua hal tersebut seakan-akan membuat CMC menjadi komunikasi yang tidak kaya menurut pandangan Media Richness Theory. Akan tetapi, justru ketiadaan social presence dan social visiblity dipandang sebagai keungulan tersendiri bagi CMC. Contohnya penyampaian emosi melalui

(2)

pesan dapat dikonstruksi oleh pengguna CMC dengan karakter-karakter baru yang khas pada CMC.

Maka terdapat dua asumsi dalam komunikasi emosi ini, (1) dalam CMC komunikator dapat lebih mudah untuk mengutarakan emosi negatif karena antar komunikator dan komunikan tidak mengetahui lawan bicaranya satu sama lain, (2) karena dalam CMC terjadi reduced visibility dan reduced social presence maka hal ini akan memperkuat sisi emosional, bahkan mempermudah dalam mengekspresikan emosi. (Derks, Fischer & Bos, 2007, p.4)

Gambar 2.1. Model Komunikasi Emosi dalam CMC Sumber : Derks, Fischer & Bos, 2007

Dalam menyampaikan pesan, emosi manusia adalah hal yang natural, asli dan spontan namun dapat dimanipulasi secara strategis. Spontanitas dapat berarti jujur dan baik. Strategis dapat berarti menipu dan buruk. Namun saat komunikasi berubah menjadi virtual, spontanitas dan strategi dapat bercampur menjadi satu dan sulit untuk diuraikan kembali (Planalp, 1999, p.4-5).

2.1.1. Ekspresi Emosi Dasar Manusia

Terdapat beberapa ahli yang telah melakukan riset mengenai ekspresi emosi manusia. Menurut riset yang dilakukan oleh Paul Ekman dan W. Friesen

(3)

takut (fear), terkejut (surprise), muak (disgust) dan sedih (sadness) (Ekman & Friesen, 1971, p.124).

Pada tahun 1994, Scherer dan Wallbott melakukan riset mengenai emosi yang paling sering dipakai di 37 negara berbeda dengan pendekatan universal dan faktor budaya. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa terdapat 7 emosi manusia dan dapat dijelaskan melalui reaksi psikologi dan perilaku ekspresi (Andersen & Guerrero, 1997, p.11).

Tabel 2.1. Reaksi Psikologi dan Perilaku Ekspresi Emosi

Emosi Reaksi Psikologis Perilaku Ekspresi

Gembira (Joy) • Suhu tubuh menjadi hangat • Detak jantung meningkat

• Tertawa/ Tersenyum • Pendekatan

• Tutur kata menjadi panjang • Perubahan nada suara Takut (Fear) Denyut nadi meningkat

• Otot menegang • Perubahan nafas • Berkeringat

• Suhu tubuh menjadi dingin • Kalap/ bingung

• Diam

• Ekspresi wajah

Marah (Anger) Denyut nadi meningkat • Otot menegang

• Perubahan nafas

• Suhu tubuh menjadi panas

• Ekspresi wajah • Perubahan suara

• Tutur kata menjadi panjang • Tindakan menyerang • Perubahan tempo Sedih (Sadness) Kalap/ bingung

• Otot Menegang

• Diam

• Menangis/ Tersedu-sedu • Perilaku menghindar • Ekspresi wajah Muak (Disgust) Tidak ada gejala tertentu • Diam

• Ekspresi wajah Malu (Shame) Suhu tubuh menjadi panas

• Denyut nadi meningkat

• Diam

• Ekspresi wajah Bersalah (Guilt) Kalap/ bingung • Diam

Sumber: Andersen & Guerrero, 1997, p.12

Dari dua konsep mengenai ekspresi emosi manusia peneliti memilih akan menggunakan konsep ekspresi emosi dari Scherer dan Wallbott. Konsep ekspresi emosi Scherer dan Wallbott dinilai lebih baru dan memiliki indikator psikologis

(4)

manusia. Sehingga peneliti dapat memilah kedalam konstruksi ekspresi manusia dalam CMC, misalnya technobabble.

2.1.2. Technobabble

Technobabble adalah bahasa atau istilah yang digunakan dalam penyebutan alat teknologi yang paling baru, biasanya berkaitan dengan teknologi yang wujud aslinya tidak dapat terlihat. Technobabble berkembang melalui Technology-conditioned approach to Language Change and Use (TeLCU) yaitu sebuah bentuk bahasa baru yang muncul karena urgensi media komunikasi baru. (Bodomo, 2001, p.3). Technobabble di bagi menjadi 2 yaitu technobabble for real world communication dan technobabble for communication in the cyberspace.

Technobabble for real world communication adalah penggunaan istilah untuk menjelaskan computer technology (Barry, 1991, p.5). Misalnya book, e-classroom, dan e-publishing. Hal ini diakui sebagai tren baru dalam ICT mengenai semua hal yang telah terkomputerisasi.

Technobabble for communication in the cyberspace adalah penggunaan

komunikasi dalam computer mediated communication yang terbagi dalam acronymy, punctuation, dan emoticonymy.

Acronymy

Acronymy (Akronim) adalah usaha mempersingkat huruf atau frasa yang biasa digunakan dalam komunikasi di dunia nyata. Misalnya:

- BRB = Be right back

- ASAP = As soon as possible - TTYL = Talk to you later

Gambar 2.2. Contoh Technobabble dengan Acronymy Sumber : www.twitter.com (Diakses 15 Desember 2013)

(5)

Punctuation (Tanda baca)

Punctuation merupakan hal yang berbeda dari grammar, kalimat, klausa dan frasa untuk membentuk gaya baru dalam berkomunikasi. Punctuation dapat berupa penggunaan tanda baca

- Ellipsis : Penggunaan titik, biasanya digunakan untuk menunjukan kelalaian atau pemikiran.

Gambar 2.3. Contoh Technobabble dengan Punctuation Sumber : www.facebook.com (Diakses 15 Desember 2013)

- Exclamation and Question Marks (Tanda seru dan tanda tanya) : Penggunaan tanda seru dan tanda tanya dalam kalimat. Penggunaan tanda seru dan tanda tanya ini dapat dikombinasikan dengan (1) repetisi tanda tanya yang berarti menunjukan kecurigaan dan rasa keingintahuan yang tinggi, (2) repetisi tanda seru untuk menunjukan naiknya nada bicara, (3) kombinasi tanda seru dan tanda tanya untuk menunjukan keterkejutan atau keraguan dalam saat yang bersamaan

Gambar 2.4. Contoh Technobabble dengan Exclamation Marks Sumber : www.twitter.com (Diakses 15 Desember 2013)

(6)

Gambar 2.5. Contoh Technobabble dengan Question Marks Sumber : www.instagram.com (Diakses 15 Desember 2013)

Emoticonymy (smiley), Penggunaan emoticon atau emotion dan icon. Biasanya digunakan sebagai ikon yang telah disepakati untuk menunjukan suatu emosi atau mood komunikator. Emoticon awalnya dibuat dengan kombinasi tanda baca misalnya: “:” titik dua, “()” tanda kurung dan lainnya (Bodomo, 2001, p.18).

Gambar 2.5. Contoh Technobabble dengan Emoticonymy Sumber : www.twitter.com (Diakses 15 Desember 2013)

(7)

Beberapa contohnya yaitu:

Tabel 2.2. Macam-Macam Emoticon : ) or :-) Kegembiraan, sarkasme, candaan

: ( or :-( Tidak gembira, sedih : ] or :-] Kegirangan, kegembiraan : [ or :-[ Kesedihan, keputusasaan : D or :-D Kegirangan, kegembiraan : I or :-I Acuh tak acuh

:-/ or :-\ Bingung, skeptis, tidak dapat memutuskan : Q or :-Q Bingung

: S or :-S Kacau, bingung : @ or :-@ Kaget, berteriak

: O or :-O Terkejut, kaget, berteriak

Sumber: http://www.pb.org/emoticon.html (Diakses 15 Desember 2014)

Emoticon ini dibentuk melalui tanda baca yang dapat dibaca secara horizontal dan berdasarkan ekspresi mulut (seperti pada Tabel 2.2). Asal emoticon horizontal ini adalah dari negara barat. Di negara timur (Jepang) populer bentuk lain emoticon dengan gaya vertikal atau disebut dengan kaomoji. Ekspresi kaomoji berdasarkan ekspresi mata (Tabel 2.3). Berikut adalah kumpulan kombinasi mulut dan mata yang dipakai dari 2 gaya emoticon ini:

Mulut : ( ) { } D P p b oO 0 X # | Mata : : ; ^ T @ - o O X x + = > < n

(8)

Kombinasi mulut dan mata tersebut dapat digabungkan kedalam beberapa bentuk seperti dalam tabel ini:

Tabel 2.3. Emoticon Horizontal dan Vertical

Gaya Bentuk Arti Bentuk Alternatif

Horizontal (mouth shape) :) :( :o :P :D Gembira Sedih Kaget Menjulurkan lidah Tertawa Kedip ;) Mulut :)) :(((( Hidung :-) :-( :-[ Air mata :’( :*(

Kepala atau rambut >:( =:-) Vertical (eye shape) ^^ T_T @@ -_- o.o Gembira Sedih Kaget Pikiran kosong Curiga, terperangah Kening (^^) Mulut ^__^ T___T Hidung ^.^ ^-^ T.T

Peluh atau keringat ^^; -_-;;; Alis -_-^

Sumber: Olahan Peneliti (2014)

Sejak munculnya program instant messaging dan social network melalui koneksi internet emoticon berbentuk wajah dengan warna kuning (http://fsymbols.com/facebook/smileys/). Beberapa diantaranya dapat diintegrasikan dengan animasi. Berikut adalah macam-macam emoticon berdasarkan platform-nya:

Tabel 2.4. Macam-Macam Emoticon berdasarkan Communication Platform

Emoticon Communication Platform

(9)

Yahoo Messenger

Sumber: Olahan Peneliti dari berbagai sumber (Yahoo Messenger for Mac, Facebook Chat Application for Mac)

2.1.3. Emotion Markers (Penanda Emosi)

Dalam perkembangannya terdapat penelitian-penelitian terkait mengenai ekspresi emosi manusia dengan dimensi penelitian yang berbeda dengan technobabble. Misalnya penelitian “Gender and Emotional Expresiveness: An Analysis of Prosodic Features in Emotional Expression” oleh Roisin Parkins. Beberapa penanda emosi tersebut adalah penggunaan punctuation, full stops, capitalization, additional letter, emoticon, laughter (Parkins, 2012, p.46-54)

Punctuation (Tanda baca)

Penggunaan tanda seru (!!!) dan tanda tanya (???) untuk menutup kalimat, dapat digunakan lebih dari satu kali. Hal ini dilakukan untuk menunjukan derajat intensitas konten pesan, dan tidak dilakukan semata-mata karena keperluan grammar.

Full Stops

Penggunaan tanda titik lebih dari satu kali (….). Tanda titik ini dapat diartikan dalam banyak hal, misalnya memisahkan 2 kalimat yang berbeda, menunjukan bahwa ada hal yang hilang dalam pesan, atau yang lainnya.

Capitalization (Kapitalisasi)

Penggunaan huruf kapital biasanya digunakan unutk menunjukan emosi marah atau kaget.

(10)

Gambar 2.6. Contoh Emotion Markers dengan Capitalization Sumber : www.twitter.com (Diakses 15 Desember 2013)

Additional Letter (Huruf tambahan)

Penambahan huruf dalam sebuah kata biasanya digunakan untuk menandai nada suara saat berbicara. Huruf yang ditambahkan dapat berupa huruf konsonan maupun huruf vokal.

Gambar 2.7. Contoh Emotion Markers dengan Additional Letter Sumber : www.twitter.com (Diakses 15 Desember 2013)

Emoticon

Emoticon adalah penggunaan tanda yang merepresentasikan sebuah emosi dalam face to face communications.

Gambar 2.8. Contoh Emotion Markers dengan Emoticon Sumber: www.facebook.com (Diakses 15 Desember 2013)

Laughter (Tawa)

(11)

sedang tertawa, biasanya komunikator menggunakan kaata ‘haha’, ‘hehe’, atau ‘lol’ (laugh out loud).

Gambar 2.9. Contoh Emotion Markers dengan Laughter Sumber : www.youtube.com (Diakses 15 Desember 2013)

Enam penanda emosi di atas dapat digunakan secara terpisah ataupun bersamaan. Misalnya, saat mengekspresikan emosi sedih, pengguna dapat menuliskan “Saya amat sedih hari ini” atau “Saya AMAAAAT sedih hari ini :((“. Penggunaan penanda emosi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya tingkat emosi dan kebiasaan pengguna.

2.2. Computer Mediated Communication

Perkembangan teknologi komunikasi menjadi salah satu pendukung munculnya bentuk komunikasi ini. Bila sebelumnya manusia berkomunikasi secara face to face atau menulis surat, kini sebuah media baru hadir untuk memudahkan komunikasi. Bentuk komunikasi ini diyakini dapat mengirimkan pesan secara, melampaui batas ruang dan waktu.

Computer mediated communication adalah proses komunikasi yang terjadi melalui penggunaan dua atau lebih jaringan komputer yang terkoneksi internet dalam sebuah konteks komunikasi untuk suatu tujuan. Format dalam komunikasi ini diterapkan dalam bentuk text, audio, dan gambar (Thurlow, Lengel, & Tomic, 2004, p.15).

Penggunaan komputer berjaringan ini dimulai setelah perang dunia kedua. Kini semakin banyak orang yang menggunakan layanan internet untuk berkomunikasi melalui media komputer membuat permintaan akan platform komunikasi yang semakin banyak (Thurlow, Lengel, & Tomic, 2004, p.26). Misalnya muncul layanan email yang beragam dengan fitur yang berbeda (Yahoo Mail, Google Mail, dll), chatting (Yahoo Messenger, Line, Blackberry Messenger), forum (KasKus), dan lainnya.

(12)

Dalam perkembangannya computer mediated communication tidak harus dilakukan dengan “computer” secara fisik. Secara fungsional, komputer dapat digantikan dengan laptop, tablet PC, smartphone atau peralatan lainnya yang dapat mentrasmisikan pesan secara digital dan berjaringan.

2.3. Mass Self Communication

Sebuah konteks komunikasi baru yang interaktif diungkapkan oleh Manuel Castells. Konteks komunikasi ini menjelaskan mengenai komunikasi yang terjadi dalam dunia maya (World Wide Web, Wireless Communication, dll). Sebelum ditemukan konteks ini manusia mengenal mass communication, yaitu terdapat satu pihak (lembaga) yang menyampaikan pesan secara massa (mass) melalui sebuah media. Pihak tersebut tidak berperan semata-mata hanya sebagai pusat infomasi. Misalnya, berita melalui media elektronik radio. Namun kini, seseorang (self) dapat berkomunikasi layaknya sebuah lembaga yang dapat menyebarkan pesan secara massa (mass) melalui social network sites. Bahkan ia dapat berkomunikasi dengan seseorang yang spesifik, namun pesannya dapat dilihat orang yang lain. Ia juga dapat menerima umpan balik secara langsung dan pada saat yang sama komunikannya menjadi komunikator yang berkomunikasi secara massa. Komunikasi dalam bentuk inilah yang dinamakan mass self communication.

Dalam konteks ini ditemukan bahwa transisi media dan teknologi telah menyatukan mass dan self communication yang dapat menjangkau audiens secara global. Selain itu, self communication karena pesannya diproduksi sendiri (self generated), penerima pesan dipilih sendiri (self directed) dan penerimaan pesan ditentukan sendiri oleh komunikator (self selected) (Castells, 2009, p. 63).

Mass self communication mengenal istilah “many to many communications” yaitu pesan dapat disampaikan siapa saja dan setiap komunikator dan komunikan dapat bertukar posisi tanpa ada suatu pusat komunikasi (Castells, 2009, p. 70). Salah satu implementasi dari konteks ini adalah social network sites yang membuat manusia saling terhubung dengan manusia lain maupun dengan sebuah kelompok.

(13)

2.3.2 Social Network Sites

Social network sites atau situs jejaring sosial adalah sebuah layanan berbasis website yang memiliki 3 ciri, yaitu: (1) menampilkan profil dirinya secara semi-publik, (2) menampilkan daftar pengguna yang terhubung, (3) dan terdapat timeline percakapan (Boyd & Ellison, 2007, p.211). SNS muncul sejak 1997 yaitu muncul sixdegrees.com.

Tabel 2.5. Timeline Social Network Sites Timeline Social Network Sites

1997 Six Degrees.com

1998 Live Journal, Asian Avenue, Black Planet

1999 Lunar Storm (relaunch)

2000 Mi Gente

2001 Cyworld, Ryze

2002 Fotolog, Friendster, Skyblog

2003 Couchsurfing, LinkedIn, MySpace, Tribe.net, Open BC/ Xing, Last.FM, Hi5

2004 Orkut, Dogster, aSmallWorld, Flickr, Piczo, Mixi, Facebook (harvard only),

Dogdeball, Care2 (relaunch), Catster, Hyves

2005 Yahoo 360!, Youtube, Xanga (relaunch), Cyworld (china), Bebo (relaunch),

Facebook (high school networking), Ning, AsianAvenue, Black Planet, Reddit, Vimeo

2006 QQ, facebook, Windows Live Space, Cyworld (US), Twitter, Facebook

(everyone), VK

2007 Tumblr, Soundcloud

2008 Gowalla

2009 Foursquare, Sina Weibo

2010 Pinterest, Quora, Instagram, Path

2011 Google+, Snapchat, Pheed

2012 Medium, Highlight, App.net

2013 Vine

Sumber: Olahan Peneliti dari berbagai sumber

Di tahun 2013, SNS paling populer adalah Facebook yang muncul pada tahun 2006. Menurut penelitian ComScore, di Indonesia pengguna Facebook telah mencapai 80,2% (ComScore, 2013).

SNS memiliki dua sifat yaitu bi-directional untuk saling berhubungan dua arah dan one-directional untuk berhubungan satu arah atau tanpa persetujuan kedua belah pihak untuk berbagi informasi (Boyd & Ellison, 2007, p.213). SNS merupakan wadah sosial yang unik karena melalui SNS, seseorang bisa bertemu dengan orang yang tidak pernah dikenal sebelumnya. Pengguna juga dapat mengidentifikasi sebuah sistem yang mengatur dengan siapa dia berbagai

(14)

informasi. Maka itu, di Facebook pengguna mengenal “Friends”, di Twitter pengguna mengenal “Followers”.

2.4. Social Construction of Technology

Social Construction of Technology (SCOT) merupakan teori yang dikemukakan oleh Pinch dan Bijker. Dalam SCOT dirumuskan bahwa teknologi tidak bisa mengkonstruksi tindakan manusia, tetapi manusia yang mengkonstruksi teknologi. Teori SCOT telah memberi sumbangsih terhadap konstruksi pesan dalam berkomunikasi. Konstruksi pesan tersebut salah satunya dibuat oleh pengguna CMC yang menyadari bahwa keterbatasan CMC ada pada penyampaian pesan non verbal. Contoh konstruksi pesan tersebut misalnya ketika pengguna ingin mengekspresikan kebahagiaan, maka bisa saja pilihan kalimatnya: “saya bahagia”. Akan tetapi, pengguna CMC memilih untuk mengetiknya seperti ini: “SAYA BAHAGIA”, atau “SAYA BAHAGIA!!!!”, atau “saya bahagia :)” , atau “SAYA BAHAGIAAA!!! :D”.

Bagi pengguna CMC, penulisan ekspresi di atas memiliki gradasi makna. Artinya, semakin ekspresif pesan yang disampaikan akan ditandai dengan semakin bervariasi cara menuliskan pesannya, atau bahkan ditambahkan tanda baca tertentu atau emoticon tertentu.

Berikut adalah 3 komponen SCOT menurut Trevor Pinch dan Wieber Bijker yang terdiri dari:

1. Interpretive Flexibility, yang menjelaskan bahwa setiap artefak teknologi mempunyai makna dan interpretasi yang berbeda dalam setiap kelompok masyarakat. Suatu kelompok sosial yang relevan ini yang memberi makna yang sama pada sebuah teknologi. Makna tersebut telah disepakati bersama dan dapat berbeda pada kelompok lain.

2. Closure and Stabilization, biasanya sebuah kelompok sosial akan menghadapi kontroversi mengenai perbedaan interpretasi pada sebuah artefak. Sehingga penyelesaian desain interpretasi akan terus berjalan sampai kestabilan makna tercapai.

(15)

3. Wider Context, dalam pemaknaan sebuah artefak, kelompok sosial juga sedang berada dalam konteks sosiokultural dan konteks politik yang melatarbelakangi pemaknaannya tersebut. Konsep latar belakang itulah yang membentuk hubungan antar anggota, mengatur susunan interaksi, dan mempengaruhi kekuatan setiap individu.

(Pinch & Bijker, 1984, p.419-429)

2.5. Nisbah Antar Konsep

Komunikasi emosi adalah proses pengenalan (recognize), ekspresi (expression) dan berbagi (share) emosi antar dua individu atau lebih (Derks, Fischer & Bos, 2007, p.3). Proses ini tidak berubah meski telah ditemukan konteks baru komunikasi, misalnya computer mediated communication (CMC). Dalam CMC, proses komunikasi berjalan dengan media komputer berjaringan. Sehingga, pengguna dapat berkomunikasi tanpa batasan ruang dan waktu. Namun hal ini memberi pengaruh pada elemen komunikasi emosi yaitu hilangnya social presence (kehadiran sosial) dan social visibility (penampilan sosial).

Implikasi pada hal di atas adalah adanya cara mengkomunikasi emosi di computer mediated communication berbeda dengan komunikasi emosi di face to face communication. Emosi tersebut antara lain adalah: gembira (joy), takut (fear), marah (anger), sedih (sadness), muak (disgust), malu (shame) dan bersalah (guilt) menurut Scherer & Walbott (1994) (Andersen & Guerrero, 1997, p.12). Macam-macam ekspresi emosi dasar manusia tersebut dapat dijelaskan secara riil dengan cara melihat reaksi psikologis dan perilaku ekspresif secara langsung.

Untuk menjembatani hal ketimpangan tersebut, maka dalam perkembangannya manusia membuat sebuah bahasa baru yang digunakan untuk berkomunikasi di dunia maya, salah satunya disebutkan dalam Technobabble oleh Adam Bodomo (2001). Technobabble ini merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menyebutkan alat teknologi paling baru. Komponen technobabble yang dapat mendukung komunikasi adalah acronymy, punctuation (elipssis, exclamation mark and question mark), dan emoticonymy (Bodomo, 2001, p.18). Teknologi penggunaan bahasa baru dengan kombinasi huruf dan tanda baca ternyata bertahan dalam beberapa tahun ini. Dalam penelitian “Gender

(16)

and Emotional Expresiveness: An Analysis of Prosodic Features in Emotional Expression” oleh Roisin Parkins (2012) dinyatakan bahwa terdapat 6 penanda emosi yaitu: punctuation (tanda baca), full stops, capitalization (kapitalisasi), additional letters (huruf tambahan), emoticon, dan laughter (tawa) (Parkins, 2012, p.46-54). Penggunaan huruf dan tanda baca tersebut dapat dikombinasikan oleh pengguna dalam sebuah teks sesuai dengan keinginannya. Misalnya untuk menunjukan emosi marah pengguna dapat menuliskan “Saya sangat kecewa dengan hasil kerjamu.” atau “Saya sangat kecewaaa dengan hasil kerjamu!!!!”.

Salah satu hal yang menarik dalam CMC adalah proses komunikasi emosi yang terjadi di social network sites yang memiliki konteks mass-self communication. Menurut Manuel Castells, pengguna kini dapat menjangkau audiens secara global. Selain itu, pesannya diproduksi sendiri (self generated), penerima pesan dipilih sendiri (self directed) dan penerimaan pesan ditentukan sendiri oleh komunikator (self selected) (Castells, 2009, p. 63). Pengguna pun dapat saling terhubung satu sama lain tanpa ada pusat komunikasi. Sehingga bila komunikator menyampaikan emosinya di social network sites, emosi tersebut dapat diintepretasikan oleh berbagai individu yang berbeda.

Intepretasi emosi dalam social network sites secara global ini merujuk pada teori Social Construction of Technology (SCOT) oleh Pinch & Bijker. Dalam SCOT dinyatakan bahwa (1) manusia dapat mengkonstruksi teknologi, dalam hal ini dinyatakan dalam konstruksi huruf dan tanda baca. (2) Terdapat 3 komponen yaitu Interpretive Flexibility, Closure and Stabilization, dan Wider Context, dalam hal ini dijelaskan bahwa bahwa setiap artefak teknologi mempunyai makna dan interpretasi yang berbeda dalam setiap kelompok masyarakat. Dalam kelompok-kelompok tersebut akan mengalamai kontroversi mengenai interpretasi masing-masing makna pada artefak. Pemaknaan tersebut sangat erat kaitannya dengan latar belakang kelompok sosial (Pinch & Bijker, 1984, p.419-429). Penjelasan dalam SCOT ini menimbulkan adanya kebingungan dalam bagaimana cara pengguna social network sites dalam mengekspresikan emosinya. Karena dalam konteks mass self communication, pengguna diperkenankan untuk menyebarkan informasi secara global namun pesannya diproduksi sendiri (self generated),

(17)

penerima pesan dipilih sendiri (self directed) dan penerimaan pesan ditentukan sendiri oleh komunikator (self selected).

(18)

2.6. Kerangka Pemikiran

Komunikasi emosi adalah proses pengenalan (recognize), ekspresi (expression) dan berbagi (share) emosi antar dua individu atau lebih. Tiga

hal diatas termasuk dalam komunikasi emosi yang eksplisit dan implisit. Komunikasi emosi dalam computer mediated communication dipengaruhi

oleh dua hal yaitu social presence dan social visibility (Derks, Fischer & Bos, 2007, p.3).

7 Emosi Dasar Manusia: Joy, Fear, Anger, Sadness, Disgust, Shame, dan Guilt (Scherer dan Wallbott, 1994)

Social network sites atau situs jejaring sosial adalah sebuah layanan berbasis website yang memiliki 3 ciri, yaitu: (1) menampilkan profil dirinya secara semi-publik, (2) menampilkan daftar pengguna yang terhubung, (3) dan terdapat timeline percakapan (Boyd & Ellison, 2007,

p.211).

Ekspresi Emosi dalam Computer Mediated Communication pada Pengguna Social Network Sites di Kota Surabaya

Emotion Markers: Tanda tanya, Tanda seru, Tanda titik (elipssis atau full stops), Kapitalisasi, Huruf tambahan, Emoticon (Bodomo, 2001, p.3 dan

Parkins, 2012, p.46-54)

Gambar

Gambar 2.1. Model Komunikasi Emosi dalam CMC  Sumber : Derks, Fischer &amp; Bos, 2007
Tabel 2.1. Reaksi Psikologi dan Perilaku Ekspresi Emosi
Tabel 2.2. Macam-Macam Emoticon  : ) or :-)  Kegembiraan, sarkasme, candaan
Tabel 2.4. Macam-Macam Emoticon berdasarkan Communication Platform
+2

Referensi

Dokumen terkait

Puhdistamon koolla (asukasvastineluvulla) sekä tulevan ja puhdistetun jäteveden sekä lietteen MBT-pitoisuuden välillä ei vaikuta olevan yhteyttä (Kuva 15). MBT-pi-

yang berkembang di Jawa umumnya berarah barat-timur, maka secara teoritis dapat diinterpretasikan kelu- rusan struktur dengan arah barat- timur sebagai sesar naik

Peristiwa gravitasi bumi dan gaya tarik bulan menyebabkan terjadinya pasang surut air laut dan karena terletak di daerah khatulistiwa, arus laut utara selatan yang melewati

Yaitu tentang materi “membuat logo sederhana dengan menggunakan Aplikasi Corel Draw X5” ternyata materi yang akan diajarkan kepada peserta didik sudah pernah dipelajari di

Memperbaiki tabel simpleks dilakukan dengan mengganti variabel basisnya dengan variabel basis yang baru dengan harapan variabel basis baru tersebut

Road Map penelitian yang berjudul “Pembuatan Matriks Hidroksiapatit-Kitosan untuk Bahan Baku Filamen Tulang Buatan dari Limbah Cangkang Rajungan (Portunus Pelagicus) dengan

(1) Yang  dimaksud  dengan  Surat  Perjanjian  Kerja  Sama  ini  adalah  perjanjian  dimana  PIHAK  KESATU  mengikat  PIHAK  KEDUA    sebagaimana  pula  PIHAK 

Faktor-faktor yang mempengaruhi faktor VIII dalam Kriopresipitat telah dipelajari dalam konteks program pembuatan komponen darah. .Pengukuran In vitro dan in vivo digunakan