• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring Ekonomi & Keuangan Negara Mitra Utama Bilateral Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Monitoring Ekonomi & Keuangan Negara Mitra Utama Bilateral Indonesia"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 1

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 1

KAWASAN ASIA

Gagal Bayar Obligasi Luar Negeri Tiongkok Semakin Mengkhawatirkan

Sejumlah perusahaan di Tiongkok tidak melakukan pembayaran kupon bunga atas surat utang luar negeri senilai USD2,7 miliar mulai tahun 2021. Angka tersebut mencapai hampir 33% dari total default tahun lalu dengan nilai USD8,23 miliar dan 70% dari gagal bayar sepanjang tahun 2019 senilai USD3,87 miliar.

Kegagalan pembayaran bunga obligasi luar negeri pada awal tahun ini juga dialami oleh perusahaan raksasa, seperti GCL-Poly Energy Holdings Ltd dan konglomerat teknologi Tsinghua Unigroup Co.

Potensi gagal bayar dinilai semakin mengkhawatirkan dan akan mencapai rekor terburuk apabila kebijakan moneter terus diperketat sebagai bagian dari upaya pemulihan ekonomi. Dampak pandemi COVID-19 masih membayangi sejumlah perusahaan di Tiongkok seiring dengan jatuh tempo pembayaran bunga obligasi yang semakin dekat. Meskipun Pemerintah Tiongkok telah menerapkan pelonggaran kebijakan, masih terdapat perusahaan yang belum memiliki akses untuk refinancing modalnya. Oleh karena itu, agar

gagal bayar surat utang luar negeri tidak semakin memburuk, para analis pasar mengharapkan

pemerintah dapat menerapkan kebijakan dengan lebih memperhatikan prinsip kehati-hatian.

Pemerintah Korea Selatan Fokus Mendukung BIG3 untuk Mencapai Target Pertumbuhan 3,2% di Tahun 2021

Korea Selatan kembali menempati rangking tertinggi dalam Bloomberg Innovation Index. Ada tujuh kriteria yang dinilai untuk menentukan 10 negara terdepan dalam indeks tersebut, salah satunya adalah belanja untuk penelitian dan pengembangan (R&D).

Pemerintah Korea Selatan menaruh perhatian yang cukup besar terhadap isu R&D, termasuk

menjadikanya sebagai salah satu topik utama yang dibahas dalam rapat rutin yang diadakan pemerintah untuk mendukung industri BIG3 (chip, future cars, dan

biotech) pada awal bulan Februari 2021. Dalam hal ini, pemerintah akan menyediakan beberapa jenis

bantuan terkait R&D untuk industri manufaktur chip, seperti: i) pemberian bantuan R&D jenis baru kepada 6 perusahaan design chip; (ii) penambahan 7 proyek R&D baru di 2021, khususnya untuk industri Artificial Intelligent (AI) chips, future cars, dan Internet of Things

RINGKASAN EKSEKUTIF

Sejumlah perusahaan di Tiongkok tidak melakukan pembayaran kupon bunga atas surat utang luar negeri senilai USD2,7 miliar mulai tahun 2021.

Tinjauan kebijakan moneter Jepang yang akan dirilis pada bulan Maret 2021, tidak bertujuan untuk mengurangi pelonggaran moneter tetapi untuk merespons dengan cepat guncangan ekonomi di masa depan. Pemerintah India menaikkan pajak impor untuk produk kelapa sawit sebesar 17,5% untuk membiayai

pembangunan infrastruktur pertanian.

Laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) melambat di kuartal keempat tahun 2020 yang dipicu oleh melambatnya belanja pemerintah karena berakhirnya beberapa program stimulus.

Pemerintah Inggris mengumumkan rencananya untuk bergabung dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Monitoring Ekonomi & Keuangan

Negara Mitra Utama

(2)

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 2

(IoT); (iii) peningkatan kapasitas manufaktur untuk manajemen daya sirkuit terintegrasi; dan (iv) investasi senilai KRW122,3 milyar pada 118 proyek untuk menciptakan pasar baru bagi produk AI.

Pemerintah juga akan menambah 3000 stasiun pengisian cepat kendaraan listrik sehingga totalnya menjadi 12.000 untuk mendukung industri future cars. Sedangkan untuk industri manufaktur bioteknologi pemerintah akan (i) menginvestasikan KRW87,8 milyar hingga tahun 2024 untuk penyediaan bahan baku dan peralatan domestik; (ii) mengembangkan data driven-monitoring untuk mendukung industri manufaktur yang berkelanjutan; serta (iii) mendukung produksi sampel barang bioteknologi dan membangun pusat pendidikan bioteknologi untuk menarik tenaga kerja. Dengan fokus pada industri BIG3, pemerintah menargetkan peningkatan ekspor sebesar 8,6% dan pertumbuhan ekonomi mencapai level 3,2% pada tahun 2021.

Tinjauan Kebijakan Moneter Jepang pada Bulan Maret 2021 Tidak Dirancang untuk Mengurangi Pelonggaran Moneter

Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ), Masazumi Wakatabe, pada pertemuannya dengan para pemimpin bisnis dari Prefektur Kanagawa, tanggal 3 Februari 2021, menyatakan bahwa tinjauan kebijakan moneter Jepang yang akan dirilis pada bulan Maret 2021 tidak bertujuan untuk mengurangi pelonggaran moneter, tetapi untuk merespons dengan cepat guncangan ekonomi di masa depan. Aktivitas ekonomi dan harga di Jepang diperkirakan akan menghadapi tekanan penurunan untuk jangka waktu yang lama karena pandemi COVID-19. Namun, hal tersebut menepis kekhawatiran bahwa Jepang akan kembali mengalami deflasi. Dalam melakukan penilaian, BOJ tidak berniat untuk melakukan pengetatan kebijakan moneter melainkan akan mempertimbangkan bagaimana BOJ dapat menjadi lebih gesit dalam melakukan pelonggaran moneter yang efektif dengan tetap menjaga biaya operasi moneter. Selain itu, BOJ juga mempertimbangkan kebijakan pembelian aset, seperti obligasi pemerintah Jepang dan dana yang diperdagangkan di bursa.

BOJ telah mempertahankan tingkat suku bunga jangka pendek pada level minus 0,1%, sementara

mengarahkan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah Jepang untuk tenor 10 tahun menjadi sekitar 0% melalui program yang bertujuan untuk menjaga tingkat suku bunga yang rendah dan stabil guna mendukung perekonomian. Kondisi pandemi juga

semakin mempersulit BOJ untuk mencapai target inflasi sebesar 2%, yang ditetapkan pada tahun 2013. Hal ini disebabkan karena inflasi inti (tidak termasuk harga makanan segar yang bergejolak) terus

mengalami penurunan. Untuk itu, BOJ mempersiapkan periode pelonggaran moneter yang lebih lama.

India Menaikkan Pajak Impor untuk Produk Kelapa Sawit

India, salah satu importir minyak sawit utama di dunia, menaikkan pajak atas impor Crude Palm Oil (CPO) untuk mendorong petani meningkatkan produksi minyak nabati dalam negeri. Meskipun pemerintah India memotong bea masuk untuk CPO menjadi 15%, tetapi di sisi lain India memberlakukan pungutan tambahan sebesar 17,5% dengan alasan untuk membiayai pembangunan infrastruktur pertanian di negara tersebut.

Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman mengatakan bahwa kenaikan pajak akan

mempersempit kesenjangan bea antara minyak sawit dan minyak nabati lainnya, sehingga akan mengurangi impor minyak sawit India dan berpotensi menekan harga minyak sawit. Direktur Eksekutif dari Solvent Extractors Association, badan perdagangan yang berbasis di Mumbai, menyatakan bahwa bea impor minyak sawit mentah akan secara efektif menarik pajak sebesar 35,75% dibandingkan sebelumnya sebesar 30,25%.

Pemerintah Singapura mendorong Implementasi

Digital Economy Partnership Agreement Singapura merupakan negara pertama yang mengembangkan Digital Economy Partnership Agreement (DEPA) dengan tujuan untuk

memfasilitasi kerja sama aktivitas perekonomian digital lintas negara. Pada tahun 2020, Pemerintah Singapura telah berhasil menyepakati DEPA dengan beberapa negara seperti Australia, New Zealand dan Chile. Saat ini, pemerintah tengah melakukan negosiasi dengan Korea Selatan.

DEPA merupakan salah satu strategi utama Singapura untuk mengembangkan infrastruktur ekonomi digital dan memposisikan negaranya sebagai hub ekonomi digital kawasan. Melalui DEPA, Pemerintah Singapura berupaya untuk mendorong transaksi perdagangan paperless serta meningkatkan penggunaan fintech dan e-payments, electronic invoicing, digital identities, data innovation dan

artificial intelligence, tetapi tetap mengutamakan perlindungan terhadap data individu.

(3)

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 3Malaysia Memilih Pendekatan yang Lebih Realistis

untuk Rencana Jangka Panjang

Menteri di Departemen Perdana Menteri (Ekonomi), Datuk Seri Mustapa Mohamed, mengatakan bahwa Pemerintah Malaysia akan melakukan pendekatan yang lebih realistis untuk rencana jangka panjang dalam menghadapi pandemi dan menyelesaikan permasalahan ekonomi guna menolong masyarakat serta mencegah negara kehilangan pendapatan. Diperkirakan, negara akan kehilangan pendapatan sekitar MYR2,4 miliar per harinya ketika kebijakan karantina wilayah diberlakukan secara ketat.

Selain itu, kebijakan membuka kembali semua sektor ekonomi untuk menghilangkan kesenjangan

pendapatan masyarakat menjadi pertimbangan dalam rencana jangka panjang. Langkah tersebut sangat penting untuk membantu mereka yang berada di sektor informal seperti bisnis mikro dan pedagang pasar malam. Mustapa menekankan bahwa prosedur operasi standar yang ketat akan tetap diberlakukan untuk menekan meluasnya kasus COVID-19.

KAWASAN AMERIKA

Laju Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat Melambat di Kuartal Keempat 2020

Pemerintah AS melalui Bureau of Economic Analysis

mengumumkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal keempat tumbuh sebesar 4% dalam laju yang disetahunkan. Angka tersebut jauh menurun

dibandingkan dengan pertumbuhan di kuartal ketiga yang mencapai 33,4% (laju disetahunkan), di mana laju tersebut merupakan yang tertinggi dalam sejarah AS setelah perang dunia. Secara umum, PDB riil AS mengalami kontraksi sebesar 3,5% di tahun 2020, setelah mencatatkan pertumbuhan 2,2% di tahun 2019. Penurunan PDB ini merupakan yang terparah bagi AS sejak masa perang dunia.

Pertumbuhan PDB AS kuartal keempat ini ditopang oleh kenaikan ekspor, investasi dan konsumsi rumah tangga. Kenaikan ekspor dimotori oleh bahan baku dan persediaan industri. Hal tersebut merupakan sinyal positif pulihnya sektor manufaktur AS. Sementara itu, kenaikan konsumsi rumah tangga disebabkan oleh melonjaknya belanja jasa. Belanja barang rumah tangga justru menurun, dengan makanan dan minuman yang menyumbangkan penurunan paling besar. Di sisi lain, komponen belanja pemerintah, baik pemerintah daerah maupun federal, mengalami penurunan dibandingkan kuartal sebelumnya. Hal ini

disinyalir terjadi karena telah berakhirnya beberapa program dari paket stimulus fiskal yang pertama pada akhir tahun.

Debt Rollover Brazil Berada di Posisi Terburuk

Menurut laporan terbaru dari Institute of International Finance (IIF), Brazil berada di posisi terburuk untuk debt

rollover dibandingkan negara emerging markets

lainnya. Brazil memulai tahun 2021 dengan kebutuhan

refinancing utang publik terbesar yang disertai

penurunan jatuh tempo secara substansial pada tahun 2020, di mana rollover utang tahun ini ditandai dengan penerbitan obligasi baru sebesar 18,5% dari PDB, setara dengan sekitar BRL1,4 triliun (USD259 miliar).

Tingkat utang Brazil yang tinggi—setara dengan hampir 90% dari PDB Brazil, membutuhkan penyesuaian struktural dalam belanja melalui pengurangan utang publik dan perpanjangan jangka waktu jatuh tempo. Akibat tingginya pengeluaran selama pandemi, rata-rata maturity dari treasury bonds Brazil telah turun secara signifikan, dari 4,8 tahun menjadi 3,4 tahun. Beban jatuh tempo obligasi jangka pendek 12 bulan juga telah naik hingga lebih dari dua kali lipat, dari sekitar BRL600 miliar menjadi hampir BRL1,4 triliun. Di sisi lain, indikasi bank sentral yang akan segera memulai siklus kenaikan suku bunga memperburuk prediksi ini karena suku bunga yang lebih tinggi berdampak pada pertumbuhan utang yang lebih tinggi. Dengan semakin pendeknya jangka waktu jatuh tempo pembayaran utang dan peningkatan jumlah utang, Brazil perlu mewaspadai adanya

pengaruh kenaikan suku bunga tersebut terhadap 55% utang jangka pendek Brazil per 12 bulan.

KAWASAN AUSTRALIA

Kondisi Underemployment Mengancam Pemulihan Ekonomi Australia

Pengamat memprediksi underemployment dan

rendahnya tingkat upah tenaga kerja akan mengancam pemulihan ekonomi di Australia. Subsidi yang

diberikan pemerintah dinilai akan menambah jumlah

disposable income masyarakat hingga meningkatkan inflasi. Namun, di sisi lain tingkat upah dan partisipasi masyarakat di pasar tenaga kerja masih berada pada posisi terendah. Dalam periode ketidakpastian ekonomi ini, sektor usaha cenderung enggan untuk merekrut tenaga kerja full time dan memilih melakukan rekrutmen tenaga kerja part-time.

Pengamat dari Ernst & Young (EY) juga

(4)

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 4

capacity” yang artinya akan terdapat banyak tenaga kerja yang mencari extra work yang justru akan menurunkan price of labour. Dalam kajian EY lebih lanjut, para pengamat merekomendasikan agar pemerintah meningkatkan belanja untuk memberikan stimulus perekonomian dan mendorong reformasi strukturaluntuk meningkatkan produktivitas sektor usaha.

KAWASAN EROPA

Perekonomian Jerman Naik Tipis sebesar 0,1% pada Kuartal Keempat Tahun 2020

Kantor Statistik Federal Jerman (Destatis), mengeluarkan rilis yang menyatakan bahwa PDB Jerman pada Q4 tahun 2020 hampir tidak berubah dibandingkan dengan Q3 tahun 2020 setelah adanya penyesuaian harga, variasi musiman dan kalender. Setelah penurunan tajam sebesar 9,7% pada Q2 tahun 2020, ekonomi Jerman mengalami pemulihan pada musim panas tahun ini, yaitu mencapai 8,5% pada Q3. Namun, pada Q4 proses pemulihan melambat karena terjadi peningkatan kasus COVID-19 gelombang kedua dan kebijakan lockdown yang diberlakukan pada akhir tahun 2020 yang mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Di sisi lain, ekspor barang dan pembentukan modal tetap bruto dalam sektor konstruksi dapat mendukung perekonomian Jerman. Secara

keseluruhan, Destatis melaporkan bahwa penurunan PDB untuk tahun 2020 mencapai 5%.

Inggris Berencana Menjadi Anggota CPTPP

Pada tanggal 1 Februari 2021, Menteri Perdagangan Internasional Inggris, Liz Truss, mengatakan bahwa Inggris mengumumkan rencana untuk bergabung dengan CPTPP, kawasan perdagangan bebas dengan ukuran pasar yang mencapai 500 juta orang. CPTPP didirikan pada tahun 2018 oleh 11 negara di kawasan Asia pasifik, yaitu Australia, Kanada, Jepang, Selandia Baru, Brunei, Chili, Malaysia, Meksiko, Peru, Vietnam dan Singapura. Liz Truss menambahkan bahwa CPTPP akan menjadi potensi pasar yang besar bagi komoditas ekspor Inggris.

Secara total, ukuran perdagangan dengan negara anggota CPTPP bagi barang ekspor Inggris sebesar 8,4% pada tahun 2019, atau hampir sama dengan ukuran perdagangan Inggris dengan Jerman. Jika disetujui, Inggris akan menjadi negara bukan pendiri

(non-founding country) yang pertama bergabung dengan CPTPP dan akan menjadi negara anggota terbesar setelah Jepang. CPTPP bertujuan untuk

menciptakan kawasan perdagangan bebas di mana tarif masuk antara negara anggota dapat dipangkas hingga mencapai 95%, meskipun terdapat beberapa komoditas domestik yang masih dilindungi, seperti beras Jepang dan industri olahan susu Kanada. Selain itu, keanggotaan CPTPP akan memungkinkan negara anggota untuk mendapatkan fasilitas visa yang lebih cepat dan lebih murah bagi pelaku bisnis.

Ekonomi Prancis Kuartal Keempat 2020 Tumbuh di Atas Perkiraan Pemerintah

Pertumbuhan ekonomi Prancis yang berhasil

mengalahkan ekspektasi pada kuartal keempat tahun 2020, memberi sinyal bahwa kawasan Uni Eropa berpeluang memberi kejutan positif meski banyak negara sedang dalam pembatasan aktivitas yang ketat. Ekonomi Prancis menyusut 1,3% pada kuartal keempat tahun 2020 (qoq), mengungguli ekspektasi pemerintah yang sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 4%, sebagai akibat dari implementasi lockdown selama enam minggu. Hasil tersebut membuat ekonomi terbesar kedua di kawasan Uni Eropa itu menyusut 8,3% di 2020, penurunan terburuk di negara itu pasca-perang dunia tetapi lebih baik daripada penurunan sebesar 11% yang diperkirakan pemerintah. Dengan pembatasan aktivitas yang dilakukan, konsumsi turun sebesar 5,4%. Kendati demikian, investasi terus tumbuh, naik 1,5% setelah lonjakan sebesar 21% dalam tiga bulan sebelumnya. Ekspor juga mengalami kenaikan sebesar 4,8%, melampaui impor sehingga perdagangan luar negeri menyumbang 0,9 poin persentase untuk output di kuartal keempat.

Selama kuartal keempat, sektor industri dan konstruksi sebagian besar tetap dibuka. Hal ini berdampak positif terhadap kontribusi PDB, terutama karena permintaan barang dan konstruksi tetap kuat meskipun telah dilakukan pembatasan aktivitas. Pemerintah sedang mempertimbangkan untuk memperketat pembatasan social (di luar aturan jam 6 sore - 6 pagi yang

diterapkan saat ini), tetapi pembatasan tersebut akan menjadi pilihan terakhir. Langkah pembatasan tersebut diperkirakan akan menjadi penghambat usaha ekonomi dalam memenuhi target pertumbuhan 6% di tahun 2021.

KAWASAN AFRIKA

Perusahaan Otomotif AS, Ford Motor Co, akan Melakukan Investasi Sebesar USD1 Miliar di Afrika Selatan

(5)

Laporan Monitoring Ekonomi & Keuangan Bilateral Mingguan 5

Perusahaan otomotif AS, Ford Motor akan berinvestasi senilai USD1 miliar (ZAR15,8 miliar) dalam rangka modernisasi pabrik manufakturnya di Afsel. Nilai investasi ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah 97 tahun Ford di Afsel serta

merepresentasikan investasi terbesar di industri otomotif di negara tersebut. Modernisasi pabrik perakitan Ford di Silverton Afsel akan mendorong adanya peningkatan kapasitas produksi kendaraan dari 168 ribu menjadi 200 ribu. Investasi ini juga akan mendorong penciptaan 1.200 lapangan pekerjaan dan menambah tenaga kerja lokal hingga 5.500 pekerja. Selain itu, ekspansi produksi pabrik perakitan Ford tersebut juga diperkirakan mendorong penambahan 10 ribu lapangan kerja baru di sektor terkait,

khususnya jaringan pemasok pembuat mobil. Afsel menempatkan sektor industri otomotif sebagai salah satu sektor prioritas untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi serta untuk mengurangi pengangguran melalui industrialisasi. Pemerintah Afsel menargetkan lebih dari dua kali lipat produksi tahunan hingga 1,4 juta kendaraan pada tahun 2035 dan meningkatkan proporsi komponen otomotif yang diproduksi lokal dari 39% menjadi 60% dengan didukung oleh insentif pajak dan investasi. Kendati demikian, target tersebut sulit terlaksana akibat pandemi COVID-19, dimana penjualan lokal dan ekspor mengalami penurunan hingga sekitar 30% pada tahun 2020.

______________________________________________________________________________________________________

Penanggung Jawab : Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral, BKF.

Penyusun : Arista LK, Devi YB, Agung HN, Deasi W, Evan O, Martin LB, Yudha P, Yiska DN, Priananda S, Titis AW, Aditya NH, Nopriyanto HS, Sepriza T, Ari S.

Editor : Nugroho JS, Yiska DN, Hendrawan TS.

Sumber Data : CEIC, EconomicNews, portal resmi pemerintah negara mitra, dan diolah dari berbagai sumber yang relevan.

Dokumen ini disusun hanya sebatas sebagai informasi. Semua hal yang relevan telah dipertimbangkan untuk memastikan informasi ini benar, tetapi tidak ada jaminan bahwa informasi tersebut akurat dan lengkap serta tidak ada kewajiban yang timbul terhadap kerugian yang terjadi atas tindakan yang dilakukan dengan mendasarkan pada laporan ini. Hak cipta Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan.

Referensi

Dokumen terkait

Ciri-ciri Zygomycota Ascomycota Basidiomyc ota Deuteromy cota Reproduksi aseksual Membentuk konidia Membentuk konidia Membentuk konidia Membentuk konidia Reproduksi

Metode penelitian pengembangan yang mengacu pada Borg & Gall dilakukan dengan langkah-langkah prosedur pengembangan: 1) Melakukan studi pendahuluan dan

ditampilkan dengan diolah terlebih dahulu sehingga mampu mewakili ide dan gagasan yang ingin diungkap penulis.Rumah adalah simbol nyata yang juga ditampilkan

Perilaku Organizational Citizenship Behavior Kementerian Agama Kota Bandung tercermin ketika pegawai mendapatkan pekerjaan yang lebih banyak dan lebih kompleks

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, ketuntasan belajar yang belum mencapai 85 % serta aspek-aspek yang masih kurang dalam siklus I, maka dengan pedoman pada

Sebagai upaya dalam perubahan perilaku dan cara pandang generasi muda, UNICEF memfokuskan pada program-program rehabilitasi psikososial dalam pendidikan perdamaian

Diisi sesuai dengan nilai bersih (netto) berkurang atau bertambahnya nilai posisi untuk setiap jenis rekening AFLN/KFLN LKNB pelapor yang bukan disebabkan oleh transaksi. Kolom

Mekanisme Adaptasi Kedelai (Glycine max (L) Merr) terhadap Cekaman Intensitas Cahaya Rendah.. Sekolah