• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Alat Bukti dalam Pembuktian Tindak Pidana Berdasarkan Undang Undang Khusus dan Implikasi Yuridis terhadap Kuhap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perkembangan Alat Bukti dalam Pembuktian Tindak Pidana Berdasarkan Undang Undang Khusus dan Implikasi Yuridis terhadap Kuhap"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN ALA

PIDANA BERDASARKAN

YURI

Alcadini Wija Hukum Pidana

Metode penelitian dalam penuli peraturan perundangan yang berlaku hukum positif yang menyangkut pe menggunakan penelitian yuridis nor sekunder. Metode pengumpulan da kepustakaan, sedangkan metode anal Pengaturan perkembangan al undangan hukum pidana khusus di dengan majunya kejahatan seperti hingga kejahatantransborderlessda diakibatkan oleh kejahatan akan sem sudah sangat maju tersebut, pengatur Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP Voor Nederlandsch Indiedan berlaku di

pengetahuan dan teknologi, kej mempengaruhi perkembangan alat bukt dalam KUHAP maupun dalam perund hukum ini adalah Undang-Unda Pemberantasan Tindak Pidana Kor Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 da Tentang Informasi dan Transaksi Ele

Kata kunci:Perkembangan Alat Bu

LAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN TI

N UNDANG UNDANG KHUSUS DAN I

RIDIS TERHADAP KUHAP

ijayanti, Pujiyono, Bambang Dwi Baskoro, na-Fakultas Hukum-Universitas Diponegoro

ABSTRAK

nulisan hukum ini adalah deskripsi analitis, yaitu m aku dikaitkan dengan teori-teori hukum dan prakt

permasalahan diatas. Jenis penelitian dalam penul normatif, sumber data di dalam penelitian ini ada

data yang digunakan dalam penulisan hukum i nalisa data yang digunakan adalah deskriptif kualit n alat bukti dan pembuktian tindak pidana dal

di Indonesia telah mengalami perkembangan da rti kejahatan yang bercirikan transnational, extr dan lahirnya modus operandi baru kejahatan, dam semakin besar. Guna penegakan hukum terhadap ngaturan hukum dalam perundang-undangan Indone KUHP), yang merupakan terjemahan dariWetboek aku di Indonesia tentunya sudah sangat tidak mem kejahatan dan modus operandinya, serta masyara t bukti pada hukum acara pidana di Indonesia, ba perundang-undangan khusus. Yang akan dibahas da Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun

Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang-Unda dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Elektronik

Bukti, Implikasi Yuridis, KUHAP

N TINDAK

N IMPLIKASI

u menggambarkan praktek pelaksanaan nulisan hukum ini dalah sumber data ini adalah studi kualitatif.

dalam perundang-dari ilmu Seiring extraordinarycrime mpak yang timbul dap kejahatan yang ndonesia, yaitu Kitab boek Van Strafrecht

emadai

arakat akan selalu , baik yang diatur s dalam penulisan hun 1999 tentang -Undang Republik or 11 Tahun 2008

(2)

PERKEMBANGAN ALA

PIDANA BERDASARKAN

YURI

Alcadini Wija Hukum Pidana

Along with the rapid advancement extraordinarycrime to transborderles effects caused by the greater evil. To arrangements in Indonesian legisla translation of the Wetboek Van Voor have a very inadequate

Methods of research in legal writ legislation related to legal theories and problems. This type of research in wr study is a secondary data source. Da of literature, while the data analysis m The setting and the development Indonesia has experienced the devel and people will always influence the Indonesia, which is set in Crimina discussed in the writing of this law on Eradication of Corruption, as ame and Law of the Republic of Indone Transaction

Keywords:Development of Evidence

I.PENDAHULUAN Latar Belakang

LAT BUKTI DALAM PEMBUKTIAN TI

N UNDANG UNDANG KHUSUS DAN I

RIDIS TERHADAP KUHAP

ijayanti, Pujiyono, Bambang Dwi Baskoro, na-Fakultas Hukum-Universitas Diponegoro

ABSTRACT

ent of such crimes are characterized by trans less crime and the birth of a new modus operandi of . To law enforcement for crimes that are very adva islation, namely the Code of Penal Code (Code Voor Strafrecht Netherlands Indies and policies in I

writing is analytical description, which describes s and practices related to the implementation of pos

writing this law using normative research, source Data collection methods used in the writing of this

is method used is descriptive qualitative

nt of evidence proving a crime in criminal law velopment of science and technology, crime and m the development of the evidence in the criminal pr

inal Procedure Code or in special legislation. w is the Law of the Republic of Indonesia Numbe

mended by Law of the Republic of Indonesia Num ndonesia Number 11 Year 2008 on Information

nce, Implications of Juridical, Criminal Procedure

N TINDAK

N IMPLIKASI

ansnational crime, ndi of the crime, the dvanced, the legal ode), which is a in Indonesia would

bes the applicable positive law above ources of data in this his law is the study

law legislation in nd modus operandi, l procedure law in on. Which will be ber 31 Year 1999 Number 20 of 2001 on and Electronic

(3)

Indonesia adalah negara hukum Undang Dasar 1945.1 Sebagai kons kehidupan masyarakat, berbangsa da hukum. Salah satu perwujudan da keberadaan Kitab Undang-Undang Hu pidana dalam Kitab Undang-Undang

Pelaksanaan dan penegakan nor perkembangan zaman sehingga ak perkembangan teknologi. Khususny organisasi dan hubungan sosial ma nilai-nilai baru di masyarakat. Salah itu merupakan deskripsi perkemba kemajuan teknologi, maka seiring de bidang kejahatan. Kejahatan seirin kejahatan sering lebih maju dibandi penegakan hukumnya, baik dalam ha Menurut Soerjono Soekanto, munculnya perubahan-perubahan di masyarakat dapat mengenai nilai sos dan susunan lembaga kemasyarakata

Globalisasi teknologi inform internet yang menghadirkan cybers berbagai harapan dan kemudahan. Aka dinamakan cybercrime, kejahatan kejadian karena korban dan pelaku dilakukan melalui sistem jaringan kom sendiri yang menjadi sarana untuk m demikian pesatnya haruslah diantisipa harus diantisipasi dan ditanggulang informasi dan komunikasi. Produk mayantara ini dibutuhkan untuk me teknologi informasi, media, dan kom Seiring dengan majunya k extraordinarycrime hingga kejahatan dampak yang timbul diakibatkan ol terhadap kejahatan yang sudah sanga Indonesia, yaitu Kitab Undang-Unda Wetboek Van Strafrecht Voor Neder tidak memadai.6

1

Terdapat dalam penjelasan Undang Unda 2

Wetboek Van Strafrecht Voor Nederlandsc

Hukum Pidana yang masih dipakai di Indon 3

Teori yang dimaksud adalah sebuah defin dari kejahatan adalaha human act that vio

perkembangan masyarakat. Begitu masyar masyarakat juga menerima dampak negatif 4

Soerjono Soekanto,Pokok-Pokok Sosiolog

5

Dikdik M.Arief Mansur,Cyber Law : Aspe

6

Loc.cit.

hukum, demikian ditegaskan dalam Pasal 1 ay konsekuensi logis dari pengaturan tersebut, ma dan bernegara di Indonesia harus berpedoman pada

dari norma hukum tersebut, khususnya hukum g Hukum Pidana (KUHP)2 yang ditegakkan deng

ng Hukum Acara Pidana (KUHAP).

n norma-norma hukum saat ini dihadapkan pada ke akan terpengaruh dan mengalami perubahan

nya pada era globalisasi ini yang berpengaruh bes masyarakat serta akan memunculkan adanya nor lah satu teori bidang kriminologi menyebutkan ba

bangan masyarakat.3 Begitu masyarakat berha dengan itu akan timbul pula dampak negatif berupa ring dengan kemajuan masyarakat, bahkan dalam

nding kenyataan yang dicapai masyarakat, dan te hal peraturan hukum materiil maupun formalnya. nto, kemajuan di bidang teknologi akan berjalan be di bidang kemasyarakatan. Perubahan-peruba sosial, kaidah-kaidah sosial, pola pola perikelakua atan.4

ormasi yang telah mengubah dunia ke era cyber erspace dengan realitas virtualnya menawarkan ke n. Akan tetapi di balik itu, timbul persoalan berupa

n ini tidak mengenal batas wilayah (borderles laku sering berada di negara yang berbeda. Cy komputernya itu sendiri yang menjadi sasaran da uk melakukan kejahatan. Perkembangan teknologi

isipasi dengan hukum yang mengaturnya. Dampak ngi dengan hukum yang terkait dengan pemanf oduk hukum yang berkaitan dengan ruang siber (cy memberikan keamanan dan kepastian hukum dala n komunikasi agar dapat berkembang secara optimal.

kejahatan seperti kejahatan yang bercirikan tantransborderlessdan lahirnya modus operandi n oleh kejahatan akan semakin besar. Guna pen ngat maju tersebut, pengaturan hukum dalam perund Undang Hukum Pidana (KUHP), yang merupakan

derlandsch Indie dan berlaku di Indonesia tentun

dang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 amandemen k

dsch Indieyang kemudian diterjemahkan menjadi Kitab Un nesia hingga sekarang ini.

inisi dari pakar kriminologiHuge D Barlowyang menyatak

violates the criminal law,bahwa kejahatan itu merupakan d arakat berhasil memproduk kemajuan teknologi, maka seir

tif berupa kemajuan di bidang kejahatan.

logi Hukum,(Jakarta: Rajawali Pers, 1980), hlm 87-88.

pek Hukum Teknologi Informasi, (Bandung: Refika Aditama

ayat (3) Undang-maka seluruh tata pada norma-norma hukum publik adalah ngan hukum acara da kejahatan dalam han kemajuan dan besar pada tatanan norma-norma dan n bahwa kejahatan rhasil memproduk berupa kemajuan di lam beberapa hal n terlebih terhadap ya.

n bersamaan dengan ubahan di dalam lakuan, organisasi, ber dengan sarana n kepada manusia upa kejahatan yang rless) serta waktu Cybercrime dapat dan komputer itu ogi informasi yang pak negatif tersebut anfaatan teknologi (cyber space) atau dalam pemanfaatan

al.5

an transnational, ndi baru kejahatan, penegakan hukum rundang-undangan kan terjemahan dari unya sudah sangat

keempat. ndang-undang akan bahwa definisi

deskripsi iring dengan itu,

(4)

Lahirnya perundang-undanga terhadap hukum materiil. Hal ini jug Terorisme yang mengatur hukum ma terorisme dan juga hukum formal y daripada yang diatur di dalam Ki penyimpangan hukum formal tersebut berlaku ketentuan-ketentuan “Lex Spe di dalam KUHAP. Selanjutnya di da tentang Tindak Pidana Pencucian Ua Indonesia Nomor 25 tahun 2003 ya elektronik yang sebelumnya tidak di hukum acara pidana, pembuktian me Menurut Hari Sasangka da diketahui adanya peristiwa hukum. pidana. Apabila ada unsur-unsur pida tersebut dimulai dengan mengadaka persidangan dan seterusnya. Hukum merupakan bagian yang sangat esens tidaknya seorang terdakwa sebagaim proses pembuktiannya. Pembuktian cara-cara yang dibenarkan undang-und terdakwa. Pembuktian juga merupa undang-undang dan yang boleh dipe Berkaitan dengan itu M. Ya tersebut, maka para hakim harus mempertimbangkan masalah pembukt kekuatan pembuktian atau bewijs KUHAP.9

Permasalahan yang terjadi teknologi informasi seperti transnat adalah masalah pembuktian. Hal ini tidak mengenal bukti-bukti elektroni sebab itu dalam pengaturan perunda beberapa alat bukti seperti elektroni KUHAP.10

Pengaturan tersebut ada dala tentang Pemberantasan Tindak Pida Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Penc Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2003 Tentang Penetapan Peraturan Tentang Pemberantasan Tindak P Republik Indonesia Nomor 21 Tahun

7

Untuk selanjutnya ditulis KUHAP 8

Hari Sasangka dan Lily Rosita,Hukum Pem

9

M.Yahya Harahap,Pembahasan Permasa Kasasi, dan Peninjauan Kembali, (Jakarta : S 10

Dikdik M.Arief Mansur, Op.cit., hlm 9.

ngan khusus tidak hanya sebagai suatu bentuk usaha juga terkait dengan hukum formal. Misalnya Unda

materiil tentang perbuatan apa saja yang merupaka l yang mengatur mengenai masa penahanan yan Kitab Undang- Undang Hukum Pidana (KUH

ebut merupakan pengaturan hukum formal secara Specialis derogat lex generali”terhadap ketentua dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

n Uang sebagaimana diubah dengan Undang-Unda 2003 yang sudah mengakui mengenai alat bukti dokum

k diatur dalam KUHAP. Baik dalam hukum acara n memegang peranan yang sangat penting.

dan Lily Rosita, pada hakekatnya pembuktian hukum. Namun tidak semua peristiwa hukum terda

pidana (bukti awal telah terjadi tindak pidana) mak dakan penyelidikan, kemudian dilakukan penyidika Hukum acara pidana sendiri menganggap bahwa

ensial untuk menentukan nasib seseorang terdakw gaimana yang didakwakan dalam surat dakwaan di

an adalah ketentuan yang berisi penggarisan dan pe -undang untuk membuktikan kesalahan yang dida upakan ketentuan yang mengatur alat-alat bukti y pergunakan hakim untuk membuktikan kesalahan t Yahya Harahap mengemukakan, bahwa sehubung rus selalu hati-hati, cermat dan matang dalam buktian. Hakim harus meneliti sampai dimana js krachts dari setiap alat bukti yang disebut da

di secara umum dalam penanganan kasus kej ansnational crime, extraordinary crime dan transbor

ini dikarenakan pembuktian dalam hukum pidana onik sepertie-mail, digital file, electronic filedan rundang-undangan khusus yang baru sudah diim ktronik maupun dokumen yang sebelumnya tida dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Unda Tahun 2001, Undang-Undang Republik Indonesia Nom

encucian Uang sebagaimana diubah dengan Unda hun 2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nom

n Pemerintah Pengganti Undang- Undang Nomor k Pidana Terorisme Menjadi Undang-Undang, Unda

Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pida

embuktian Dalam Perkara Pidana. (Jakarta : Mandar Maju,

salahan dan Penerapan KUHAP Pemeriksaan Sidang Penga

: Sinar Grafika, 2005), hlm 273. .

saha pembaharuan Undang-Undang Anti upakan tindak pidana ang lebih panjang KUHAP).7 Bentuk ara khusus dimana ntuan yang terdapat Nomor 15 tahun 2002 -Undang Republik dokumen dan bukti ra perdata maupun ian dimulai sejak dapat unsur-unsur aka barulah proses dikan, penuntutan, bahwa pembuktian kwa. Bersalah atau n ditemukan dalam n pedoman tentang didakwakan kepada bukti yang dibenarkan

han terdakwa.8 hubungan dengan hal

lam menilai dan na batas minimum dalam Pasal 184 kejahatan berbasis ansborderless crime dana konvensional dan lain-lain. Oleh diimplementasikan idak diatur dalam or 31 Tahun 1999 Undang- Undang a Nomor 15 tahun Undang-Undang Nomor 15 Tahun Nomor 1 Tahun 2002 , Undang-Undang dana Perdagangan u, 2003), hlm 10. gadilan, Banding,

(5)

Orang, Undang-Undang Republik Kekerasan Dalam Rumah Tangga, da tentang Informasi dan Transaksi Elekt

Terobosan terbaru dari per Republik Indonesia Nomor 11 Tahun disahkan oleh DPR RI pada tanggal 25 M Undang- Undang ini merupakan jaw yang berbasis teknologi informasi, alat bukti yang paling diperlukan da elektronik dan dokumen elektronik.

Permasalahan yang tetap ada khusus adalah mengenai penegakan kejahatan dan modus operandi ya persidangan serta melahirkan perkem aspek yang mempengaruhi hal tersebut dengan perubahan dalam kehidupan pada pengaturan hukum yang belum dirasa belum memadai dan tentunya juga.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam permasalahan yang akan dibahas dal 1. Bagaimanakah pengaturan perk perundang-undangan hukum pida 2. Bagaimana implikasi yuridis perke

khusus terhadap pembuktian perka Dalam penelitian ini penelit terhadap beberapa Undang-undang, y 1. Undang- Undang Republik Indon

Perubahan atas undang-Undang Korupsi

2. Undang-Undang Republik Indon Elektronik

3. Undang-Undang Republik Indon Uang sebagaimana diubah denga 4. Undang-Undang Republik Indone

Pemerintah Pengganti Undang-Pidana Terorisme

5. Undang-Undang Republik Indone Pidana Perdagangan Orang

Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakuka oleh penulis melalui penelitiannya sebelumnya. Dalam penulisan ini, tuj a. Untuk mengetahui bagaimanakah pidana dalam perundang-undangan hukum b. Untuk mengetahui bagaimana im undangan hukum pidana khusus terha

publik Indonesia Nomor 23 Tahun 2004 Tentan , dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor Elektronik.

perkembangan alat bukti dapat dilihat dalam Unda hun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektroni al 25 Maret 2008 dan diundangkan 21 April 2008 l jawaban dari permasalahan utama dalam perkemba

i, dalam hal ini adalah cybercrime dan mampu n dalam kejahatan ini, yaitu alat bukti elektronik be

k.

da walaupun telah diundangkannya berbagai perunda kan hukum yang masih berpegang pada KUHAP.

yang digunakan, melahirkan bukti-bukti baru kembangan tersendiri terhadap alat bukti yang suda rsebut dan perkembangan tersebut tentunya akan t dupan masyarakat. Hal tersebut cukup menyulitkan

um berkembang dan masih terikat pada perundang unya akan menimbulkan pengaruh pada proses pe

m latar belakang permasalahan di atas, maka dalam karya adalah :

perkembangan alat bukti dan pembuktian tindak dana khusus di Indonesia?

rkembangan alat bukti dalam perundang-undanga rkara pidana menurut KUHAP?

neliti akan melakukan studi kepustakaan dan pene g, yaitu :

Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 jo 20 Tahun ng Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan ndonesia Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informas ndonesia Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pi

ngan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 t ndonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Pene ng- Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pembe ndonesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pembe

lakukan mempunyai tujuan-tujuan tertentu yang ya yang tidak lepas dari permasalahan yang te , tujuan yang hendak dicapai adalah :

kah pengaturan perkembangan alat bukti dan pem n hukum pidana khusus di Indonesia

implikasi yuridis perkembangan alat bukti dal erhadap pembuktian perkara pidana menurut KUHAP

ntang Penghapusan or 11 Tahun 2008 Undang-Undang ktronik, yang sudah 2008 lalu. bangan kejahatan pu mengakomodasi k berupa informasi rundang-undangan KUHAP. Perkembangan ru dalam praktek sudah ada. Banyak n terus ada sejalan kan saat terbentur ng-undangan yang penegakan hukum

aka pokok pokok ndak pidana dalam gan hukum pidana penelitian lapangan hun 2001 tentang san Tindak Pidana asi dan Transaksi k Pidana Pencucian or 25 tahun 2003 netapan Peraturan berantasan Tindak berantasan Tindak ng hendak dicapai g telah dirumuskan pembuktian tindak dalam KUHAP

(6)

Manfaat Penelitian

Nilai dari suatu penelitian mengharapkan agar dari penelitian informasi yang memberikan jawaba diperoleh dari penelitian ini adalah s 1. Kegunaan Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapka pengembangan ilmu pengetahuan pada khususnya.

b. Mengembangkan penalaran, mem kemampuan penulis dalam mener c. Hasil penelitian ini diharapkan da

setiap akademisi di bidang hukum 2. Kegunaan Praktis

a. Diharapkan dapat memberi jawab b. Memberikan gambaran yang konkr

perkembangan alat bukti sehingg dengan kenyataan.

Diharapkan dapat memberi m para praktisi, baik secara langsung hukum acara pidana.

II.METODE PENELITIAN Suatu penelitian merupakan teknologi, maka metode penelitian pengetahuan yang menjadi induknya tujuan yang hendak dicapai sebel keabsahannya. Sedangkan dalam pe cermat agar metode yang dipilih nant kebenaran yang dapat dipertanggun satu faktor penting yang menunjan sesungguhnya, maka metode adalah Menurut Soerjono Soekanto, suatu kegiatan ilmiah yang didasa bertujuan untuk mempelajari atau m terhadap fakta kemudian mengusaha timbul dalam gejala-gejala yang bers

Dalam penelitian pada umum dan dari bahan-bahan pustaka. Pe

11

Soerjono Soekanto,Pengantar Penelitian

n dapat dilihat dari manfaat yang dapat dibe tian ini dapat menghasilkan suatu kejelasan d

ban atas permasalahan yang dikaji. Adapun manf h sebagai berikut :

pkan akan dapat memberikan sumbangan p huan di bidang ilmu hukum pada umumnya dan hukum

embentuk pola pikir yang dinamis sekaligus unt nerapkan ilmu yang diperoleh.

n dapat membantu dan memberikan masukan pe hukum maupun masyarakat umum.

waban atas permasalahan yang diteliti.

konkrit dan pengertian yang luas kepada masya ngga dapat digunakan sebagai bahan perbandinga

i masukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, ung maupun tidak langsung mengenai aspek hukum

n suatu sarana ilmiah bagi pengembangan ilmu pe ian yang diterapkan harus senantiasa disesuaika

ya, sehingga harus menggunakan suatu metode ya belumnya untuk memperoleh kebenaran yang da

penentuan metode mana yang akan digunakan, nantinya tepat dan jelas sehingga untuk mendapatka

ungjawabkan dapat tercapai. Metode penelitian m ang suatu kegiatan dan proses penelitian. Dalam ah cara atau jalan.

nto, maksud dan tujuan dari suatu penelitian ada dasarkan pada metode, sistematika dan pemikiran

u menganalisa. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan usahakan suatu pemecahan atas permasalahan-perm bersangkutan.11

umnya dibedakan antara yang diperoleh langsung Penelitian yang bahannya diperoleh langsung d

ian Hukum, (Jakarta: UI Press, 1991), hal. 89.

diberikan. Penulis n dan keterarahan anfaat yang dapat

n pemikiran bagi hukum acara pidana untuk mengetahui pengetahuan pada

syarakat mengenai ndingan antara teori an, khususnya bagi hukum pidana dan

u pengetahuan dan ikan dengan ilmu yang tepat dengan g dapat dipercaya n, penyusun harus patkan hasil dengan n merupakan salah lam arti kata yang adalah merupakan kiran tertentu yang an yang mendalam permasalahan yang ung dari masyarakat g dari masyarakat

(7)

disebut data primer (data dasar), s disebut data sekunder.12

Penelitian menggunakan sua rinci, terarah dan sistematis sehi dipertanggungjawabkan secara ilmia telah dirumuskan.

Dalam metodologi penelitian, yang bertujuan untuk menguraikan langkah dalam proses yang lazim di memberikan alternatif-alternatif dan praktek lapangan.13Metode penelitia Spesifikasi Penelitian, Metode Pengum III. HASIL PENELITIAN

Pengaturan Mengenai Perkemban Ketentuan KUHAP dan Perundan

Pengaturan mengenai alat bukt terbagi dalam KUHAP, yaitu sebaga sebagai lex specialis-nya. Alat bukt seiring dengan perkembangan kons tersebut dipengaruhi oleh perkemban dan modus operandi, serta masyaraka Sebelum membahas menge pembuktian tindak pidana dalam ket penulis akan membahas terlebih dahul perkembangan alat bukti pada pembukt Faktor-faktor yang mempengaruh a. Perkembangan ilmu pengetahuan

Sepanjang sejarah, manusi kehidupannya dengan mengembang untuk memenuhi kebutuhan manusi digunakan secara konvensional na penggunaan ataupun penyimpannann lain-lain.

Perkembangan ilmu penget terhadap perkembangan alat bukti y dan teknologi tersebut di masyaraka digunakan sebagai sarana untuk meng b. Perkembangan Kejahatan dan M Kejahatan berkembang sesua pada masa kini, berdasarkan ilmu ke New Type Of Crime, Organize Crim Dimention Of Crime atau kejahatan Crime. Cyber Crime adalah kejaha khususnya komputer/internet. Keha mempercepat perolehan informasi j kebutuhan hidup lainnya. Berbagai

12

Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji,Pen

13

Ronny Hamitijo Soemitro,Metodologi Pe

, sedangkan yang datanya diperoleh dari bahan suatu metodologi penelitian agar penelitian dapa sehingga data yang diperoleh dalam peneli iah dan tidak menyimpang dari poko-pokok per tian, khususnya penelitian hukum, harus memiliki kan penalaran dalil-dalil yang menjadi latar belaka

ditempuh dalam kegiatan penelitian hukum, kem an petunjuk-petunjuk di dalam penulisan skripsi, itian dalam penulisan hukum ini terdiri dari: Metode ngumpulan Data dan Metode Analisis Data.

bangan Alat Bukti pada Pembuktian Tindak ang-Undangan Khusus di Indonesia

bukti pada Hukum Acara Pidana di Indonesia se agai pengaturan umumnya dan pada perundang-unda bukti baik pada KUHAP maupun perundang-unda konsep-konsep hukum akan turut berkembang. bangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkemba

akat.

ngenai pengaturan mengenai perkembangan a ketentuan KUHAP dan perundang-undangan khus h dahulu beberapa faktor penting yang mempengaruhi

buktian tindak pidana.

uhi perkembangan alat bukti ahuan dan teknologi

nusia dalam kehidupannya selalu berusaha unt ngkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dahulu di nusia, kemudian uang digunakan, lalu sekarang ua

namun dimasukkan dalam bentuk-bentuk yan nnannya, seperti cek, saham, surat berharga, transf ngetahuan dan teknologi ini secara langsung aka

i yang ada. Hal ini terkait dengan penggunaan ilm kat, dan lebih khususnya oleh para pelaku tindak engungkap kejahatan oleh para penegak hukum. an Modus Operandi

esuai dengan masyarakat dan perkembangan za kepolisian akan berkembang ke arah New Dime rime, White Collar Crime, dan Terorism. Salah s tan dengan dimensi baru dan New Type Of Crime ahatan yang pada prosesnya menggunakan teknol

hadiran internet memang sangat banyak manfaa i juga aksesnya yang dapat dimanfaatkan untuk

ai bentuk layanan yang tersedia di internet, bai enelitian Hukum Normatif, (Jakarta: Rajawali Pers, 1985), h

i Penulisan hukum, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1985), hal. 9.

han-bahan pustaka pat berjalan lebih nelitian ini dapat permasalahan yang liki sasaran utama lakang dari setiap kemudian berupaya psi, antara teori dan etode Pendekatan,

ak Pidana dalam secara garis besar -undangan khusus, undangan khusus , ng. Perkembangan bangan kejahatan alat bukti pada khusus di Indonesia,

uhi

untuk memenuhi u dilakukan barter g uang tidak hanya ang lebih praktis nsfer rekening dan akan berpengaruh ilmu pengetahuan ndak pidana, bahkan

.

zaman. Kejahatan mention Of Crime, h satu wujud New rime adalah Cyber knologi informasi nfaatnya disamping uk berbagai bidang baik dalam bidang

, hal. 14. .

(8)

perdagangan, pendidikan, maupun mendorong pesatnya penggunaan int crimetersebut.

Kejahatan dengan mengguna merupakan bentuk kejahatan yang kejahatan lain yang sifatnya konv informasi.

c. Masyarakat

Kejahatan berkembang se dikarenakan kejahatan merupakan ge proses peniruan dan imitasi.

Kemudian juga ada ungkapa Perkembangan kejahatan akan meng dijelaskan pada poin sebelumnya, sangatlah erat, dan kaitan dengan pe cukup erat.14

Perkembangan alat bukti terpengaruh dengan keunikan atau penggunaan teknologi pada masyara alat dalam aktivitas masyarakat, hingg

Misalnya saja pada masyara dalam segala bidang dan sudah diguna scanner mata, organ, sampai DNA otomatis penerimaannya di masyarak dapat dijadikan bukti pada suatu tinda Perkembangan mengenai alat buk 1) Undang-Undang Republik Indone Pidana Korupsi sebagaimana diubah 2001

Pengaruh yang paling besar adalah perkembangan kejahatan dan sendiri. Hal ini dikarenakan tindak administrasi, perpajakan, birokrasi, pe

Pengaturan perkembangan a pidana korupsi terdapat dalam Pasa petunjuk dalam KUHAP, yaitu berup elektronik serta dokumen. Berupa elektronik serta dokumen

2) Undang-Undang Republik Indon Elektronik

Pengaruh yang paling besar adalah perkembangan kejahatan dan karakteristiknya berupa modus ope terutama teknologi informasi. Penga ini terdapat pada Pasal 44, yaitu ber dokumen elektronik, serta mengatur bukti yang sah dan memiliki akibat hukum

14

Soerjono Soekanto, Op cit

upun dalam pemerintahan serta beragam keungg internet, dan tentunya akan mendorong juga te ggunakan internet yang sering disebut denga ang relatif baru apabila dibandingkan dengan konvensional, dan muncul bersamaan dnegan lahi

sesuai dengan masyarakat dan perkembanga n gejala sosiologik. Setiap perbuatan manusia di pan lain yang menyatakan “crime is product of engikuti perkembangan dari masyarakat itu sendi

a, hubungan antara perkembangan kejahatan da n perkembangan alat bukti pun tentunya terdapat

i yang digunakan pada tindak pidana tentun au sifat dari masyarakat itu sendiri. Apakah be arakat, suatu budaya tertentu dalam komunitas, pe , hingga perubahan sikap hukum dari masyarakat itu s

arakat modern yang sudah menggunakan sistem digunakannya alat pendeteksi orang dengan teknolog DNA dalam identifikasi seseorang sebagai passwor

rakat akan mempengaruhi keberadaannya sebagai indak pidana.

ukti pada pembuktian tindak pidana dalam KUH ndonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pember ubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nom

ar dalam perkembangan alat bukti pada perundang dan karakteristiknya berupa modus operandi dari ti ndak pidana korupsi sendiri terkait dengan berbagai i, pemerintahan, akuntansi, serta bidang perbankan. n alat bukti dalam perundang-undangan pembe asal 26A, yang sifatnya berupa perluasan dari sum

rupa informasi yang tersimpan dan digunakan/dike upa informasi yang tersimpan dan digunakan/dike ndonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informas

ar dalam perkembangan alat bukti pada perundang n dan

operandi yang merupakan kejahatan dengan b ngaturan perkembangan alat bukti dalam perundang berupa pengakuan alat bukti baru berupa informas atur bahwa hasil cetak dari informasi elektronik bat hukum yang sah.

unggulan lainnya terciptanya cyber gan cyber crime an bentuk-bentuk lahirnya teknologi

ngan zaman, ini dilakukan karena of society it self”. ndiri. Seperti telah n dan masyarakat pat hubungan yang unya akan selalu bentuknya seperti , penerimaan itu sendiri.

tem komputerisasi knologi tinggi seperti word, maka secara gai suatu alat yang KUHAP

berantasan Tindak a Nomor 20 Tahun undang-undangan ini i tindak pidana itu gai bidang, seperti nkan.

berantasan tindak sumber alat bukti dikeluarkan secara dikeluarkan secara asi dan Transaksi undang-undangan ini n basis teknologi, undang-undangan

asi elektronik dan onik merupakan alat

(9)

3) Undang-Undang Republik Indon uang sebagaimana diubah dengan Unda

Pengaturan perkembangan a uang terdapat pada Pasal 38, yait tersimpan dan digunakan/dikeluar dipengaruhi oleh keunikan karakteris 4) Undang-Undang Republik Indone Pemerintah Pengganti Undang- Unda Pidana Terorisme.

Pengaturan perkembangan al yaitu berupa pengakuan alat bukti ba secara elektronik serta dokumen. Ha pidana pencucian uang.

5) Undang-Undang Republik Indone Pidana Perdagangan Orang.

Pengaturan alat bukti dalam pengakuan alat bukti baru berupa elektronik serta dokumen yang se pencucian uang dan Undangunda kekhasan sifat tindak pidana traffiking kejahatan ini yang merupakan trans korporasi, menyebabkan perlunya penjelasan Pasal 29, yaitu mengenai keuangan, kredit atau utang, tarans pergerakan atau perjalanaan, hingga terdapat penegasan mengenai pen keterangan saksi untuk saksi korban

IV. PENUTUP Kesimpulan

1.Pengaturan perkembangan undangan hukum pidana khusus pengetahuan dan teknologi, kejaha mempengaruhi perkembangan alat bukt dalam KUHAP maupun dalam perunda

Pengaturan alat bukti ber perkembangan alat bukti tetap terika bukti tersebut berupa :

Perkembangan mengenai a sebenarnya didasarkan pada sifatny dengan menyerahkannya pada penil bukti petunjuk sering dijadikan sema tegas akan dimasukkan ke dalam kont

2. Perkembangan alat bukti sudah diatur dalam perundang-unda tentunya memberi dampak kemajuan dalam undang-undang khusus maupun memberikan implikasi tersendiri yait

ndonesia Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pi n Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 ta n alat bukti dalam perundang-undangan tindak pi aitu berupa pengakuan alat bukti baru berupa uarkan secara elektronik serta dokumen. Per eristik pada modus operandi tindak pidana pencuci ndonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penet

Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pember n alat bukti dalam perundang-undangan ini terdapa baru berupa informasi yang tersimpan dan diguna n. Hal ini serupa dengan yang ada dalam undang

donesia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pember lam Undang-Undang ini terdapat pada Pasal 29, pa informasi yang tersimpan dan digunakan/dike

serupa dengan yang ada dalam undang-undang undang pemberantasan tindap pidana terorisme.

iking berupa terbaginya unsur berupa proses, cara ansnational crime dan subjek pidana berupa pe ya pengaturan yang lebih jelas, sebagaimana nai alat bukti dokumen yang termasuk setiap catat ransaksi baik terkait dengan seseorang atau ko gga dokumen atau bukti yan didapat dari negara pengecualian asas unus testis nullus testis pada ban yaitu pada Pasal 30.

an alat bukti dan pembuktian tindak pidana da us di Indonesia telah mengalamai perkemban ahatan dan modus operandinya, serta masyarak

t bukti pada hukum acara pidana di Indonesia, ba rundang-undangan khusus.

bersifat limitasi dalam Pasal 184 KUHAP s ikat pada Pasal 184 KUHAP tersebut. Adapun per alat bukti petunjuk dalam penegakkan hukum

tnya yang sangat luas dan pengaturan yang tida nilaian hakim, sehingga pada prakteknya dalam p macam keranjang sampah, banyak bukti yang belum konteks ini.

ukti baik pada pembuktian tindak pidana di Indone undangan khusus maupun masih murni berlanda uan bagi penegakkan hukum di Indonesia. Namun upun belum adanya ketegasan dalam pengaturan di

aitu :

k Pidana Pencucian 25 tahun 2003.

k pidana pencucian upa informasi yang erkembangan ini ucian uang.

netapan Peraturan berantasan Tindak pat pada Pasal 27, unakan/dikeluarkan undang-undang tindak berantasan Tindak 29, yaitu berupa dikeluarkan secara ang tindak pidana e. Pengaruh dari ra dan tujuan, sifat perseorangan dan ana diatur dalam atatan bank, usaha, korporasi, catatan ara lain. Selain itu pada pemeriksaan

dalam perundang-bangan dari ilmu rakat akan selalu , baik yang diatur sehingga dalam perkembangan alat hukum di Indonesia tidak begitu jelas persidangan alat belum diatur secara onesia, baik yang andaskan KUHAP un persebarannya n di KUHAP akan

(10)

a. Pengaturan pada perundang bagi tindak pidana khusus yang di (Shortcut) dalam keadaan darurat ( hukum materiil, namun juga formiln b. Limitasi dari KUHAP da membatasi perkembangan alat bukti akan menimbulkan kontroversi terus praktek persidangan, yurisprudensi Agung. Sifat dari KUHAP sebagai Indonesia merupakan kedudukan perundang-undangan khusus akan s selalu kembali dan bersumber pa pengaturan pun belum memberi kepa pada kontroversi kesesuaiannya deng .

B. Saran

1. Ketertinggalan KUHAP generalis pada hukum acara pidana dalam penerapannya dengan dihada persidangan. Pendekatan hukum yan

a. Pembentukan perundang-perbuatan atau pelakunya bersifat hukum acaranya berbeda. Dengan de mengejar ketertinggalan hukum ma alternatif tercepat dalam mengakomoda

b. Hakim selaku penegak hukum finding guna pencarian kebenaran pembuktian pidana, bila hal ini dapa pengaturannya dapat dikuatkan oleh hakim.

c. Kebiasaan dalam praktek pe dapat digunakan untuk mengatur m Indonesia. Dengan demikian penting Mahkamah Agung sebagai lembaga bukti baru yang belum diatur dalam penggunaannya di persidangan.

d. Amandemen terhadap KUHAP dan menciptakan kepastian hukum unt adanya perkembangan alat bukti, se berjalan dan belum diundangkan.

e. Secepatnya diundangkan untuk mengembalikan kedudukan le dalam pengaturan mengenai alat mengenai alat bukti di Indonesia.

V. DAFTAR PUSTAKA Dari Buku

Andi Hamzah. 2002.Hukum Acara Pi

ndang-undangan khusus hanya mengikat pembuktia g diaturnya saja, sehingga hanya berupa semaca

t (emergency) guna mengakomodasi tidak hanya ilnya.

dalam pengaturan mengenai alat bukti pada bukti. Perkembangan yang masih belum jelas diatur

rus menerus dan pelaksanannya hanya didasarkan nsi, maupun instrument hukum yang dikeluarka gai lex generalis ( hukum umum) dari hukum n mutlak, sehingga setiap hukum formil yang n selalu terikat asas lex specialis derogat lex gene pada KUHAP bila tidak ada pengaturannya, kepastian penerimaan dalam persidangan, karena m dengan pengaturan pada KUHAP selaku lex general

AP dalam mengakomodasi perkembangan alat bukt dana di Indonesia menciptakan permasalahan yan hadapkan pada urgensi kehadiran alat bukti baru ang dapat dilakukan berkenaan dengan hal tersebut ng-undangan khusus pada dasarnya dilandasai tig

at khusus. Kedua, perbuatan tersebut bersifat te n demikian perundang-undangan khusus dapat di

materiil dan hukum formil, sehingga dapat dig komodasi perkembangan alat bukti di Indonesia.

k hukum diharapkan untuk benar-benar aktif m ran materiil yang merupakan kebenaran yang dapat dilakukan maka perkembangan alat bukti y oleh hakim untuk digunakan sebagai wujud judge

k persidangan dan yurisprudensi merupakan sumbe ur mengenai alat bukti baru pada persidangan ti

ingnya peranan hakim dan juga perlu dikeluarkan ga tinggi hukum di Indonesia berkenaan dengan pe lam hukum acara di Indonesia agar menghindari

KUHAP dibutuhkan untuk mengcover perkemba untuk mencegah konflik-konflik yang timbul be , sementara pembahasan mengenai draf RUU KUHAP

n RUU KUHAP baru dan pembentukan peratura lex generalis hukum acara pidana dan menciptaka t bukti yang merupakan jawaban terakhir dar

ara Pidana Indonesia. Jakarta : PT. Sinar Grafika

tian tindak pidana acam jalan pintas ya perkembangan da Pasal 184 akan atur pada KUHAP kan pada kebiasaan uarkan Mahkamah hukum acara pidana di ang diatur dalam eneralis, dan akan a, bahkan adanya masih dihadapkan

ralis

bukti sebagai lex ang selalu timbul ru tersebut dalam ebut adalah :

tiga hal. Pertama, temporer. Ketiga, t digunakan untuk digunakan sebagai melakukan recht ang dicari dalam bukti yang belum ada udge made law dari mber hukum yang n tindak pidana di kan pengaturan dari n penggunaan alat ri kontroversi dari bangan alat bukti berkenaan dengan KUHAP baru masih turan di bawahnya ptakan keseragaman dari permasalahan

(11)

Dikdik M. Arief dan Elis Informasi.Bandung : PT. Refika Adi Hari Sasangka dan Lily Rosit Mandar Maju.

M. Yahya Harahap. 2005. Pemeriksaan Sidang Pengadilan, Grafika.

Soerjono Soekanto dan Sri Singkat.Jakarta: PT Raja Grafindo P _______. 2005.Pengantar Penelitian _______. 1980.Pokok-Pokok Sosiol Ronny Hamitijo Soemitro. 1985.Me Enong Maryani 1997.Antropologi.B

Anshoruddin. 2004 .Hukum Pembuk W.J.S Poerwodarminto . 1976 .Kamus Kitab Undang-Undang Hukum Acar

Dari Undang-Undang :

Undang-Undang Republik Indones (KUHAP)

Undang-Undang Republik Indonesi Elektronik

Undang-Undang Republik Indonesia sebagaimana diubah dengan Undang Undang-Undang Republik Indones Pemerintah Pengganti Undang- Unda Pidana Terorisme

Undang-Undang Republik Indonesia Perdagangan Orang

Dari Internet:

Dharana Lastarya http://www.dhara WIB

Wikipedia.com diunduh pada tangga

Elisatris Gultom. 2005. Cyber Law Aspek Huk Aditama.

osita.2003.Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana 2005. Pembahasan Permasalahan Dan Pener an, Banding, Kasasi Dan Peninjauan Kembali.

ri Mamudji. 1985. Penelitian Hukum Normatif ndo Persada.

tian Hukum. Jakarta: Universitas Indonesia. iologi Hukum . Jakarta: Rajawali Pers.

Metodologi Penulisan Hukum. Jakarta: Ghalia Indone ogi.Bandung: Grafindo Media Pratama.

mbuktian. Jakarta : Pustaka Pelajar.

amus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pus ara Pidana. 1984 . Semarang. Aneka Ilmu.

ndonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum ndonesia Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi sia Nomor 15 tahun 2002 tentang Tindak Pidana P ng-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2003 ndonesia Nomor 15 Tahun 2003 Tentang Penet

Undang Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pember sia Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan

ranalastarya. org/?pilih=lihat&id=38, 24 April 20 ggal 21 Februari 2012

Hukum Teknologi a Pidana. Bandung : nerapan KUHAP mbali. Jakarta : Sinar matif Suatu Tinjauan

Indonesia.

ustaka.

Hukum Acara Pidana. asi dan Transaksi na Pencucian Uang hun 2003

netapan Peraturan berantasan Tindak san Tindak Pidana

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan menggunakan analisis data panel dengan meniliti pengaruh Pertumbuhan ekonomi, Pendidikan, Pengangguran, Inflasi

Dengan konsep hybrid yaitu mengkombinasikan teknik animasi stopmotion, rotoscope, dan animasi digital, menciptakan sebuah karya animasi bergenre eksperimental

Pemberian ekstrak jamu pada air minum burung puyuh tidak memperlihatkan pengaruh yang nyata (P>0,05) terhadap konsumsi pakan, produksi telur, bobot telur dan konversi pakan,

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui skill penyiar radio fatwa, minat dengar mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam serta pengaruh dari skill penyiar Radio Fatwa

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi dan Dalam penelitian ini didapatkan hasil untuk polimorfisme distribusi polimorfisme gen CYP1A1 ( 3801TC dan Ile462Val )

akan membahas rumusan masalah yang sesuai dengan fokus penelitian yaitu, bagaimana diferensiasi nilai kepatuhan terhadap leluhur dalam perayaan Ceng Beng di Kota

Hasil ELISA deteksi virus PYMoV menggunakan antiserum BSV pada benih lada Sukabumi menunjukkan nilai absorban yang negatif untuk semua sampel, sedangkan

This research was aimed at proving that team word-webbing was effective for teaching narrative writing at the eighth grade students of SMP Negeri 2 Jeruklegi in