• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Promosi Penjualan Indonesia Air Asia Tahun 2012 Melalui Twitter Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Promosi Penjualan Indonesia Air Asia Tahun 2012 Melalui Twitter Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PROMOSI PENJUALAN INDONESIA AIR ASIA TAHUN 2012 MELALUI TWITTER TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN

Zarra Rianti¹, Alila Pramiyanti²

¹Ilmu Komunikasi, Fakultas Komunikasi Dan Bisnis, Universitas Telkom ¹zarrarianti@gmail.com

Abstrak

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Promosi penjualan yang dilakukan Indonesia Air Asia (survei pada followers twitter @AirAsiaId) terhadap keputusan pembelian. Promosi penjualan yang terdiri dari enam subvariabel yaitu hadiah, kemasan harga, premium(discount), garansi produk, percobaan gratis dan promosi terikat. Sedangkan variabel keputusan pembelian terdiri dari lima subvariabel yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian produk dan penggunaan pasca pembelian. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 148.771 ribu orang, dimana kuesioner disebarkan kepada 100 follower twitter @AirAsiaId sebagai sampel pada penelitian. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan teknik analisis data, analisi korelasi, koefisien determinasi, serta analisis regresi sederhana. Hasil Penelitian menunjukan adanya pengaruh yang kuat antara Promosi Penjualan Indonesia Air Asia sebesar 46,7% terhadap keputusan pembelian sedangkan sisanya 52,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti. Kata kunci : promosi penjualan, keputusan pembelian konsumen

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(2)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Objek Penelitian

1.1.1 Profil Perusahaan Air Asia

Indonesia Air Asia yang dahulu dikenal sebagai PT.AWAIR International ( Air Wagon International ), berdiri pada bulan september 1999 yang merupakan perusahaan penerbangan swasta lokal di Indonesia. Pada tahun 2000 PT.AWAIR International diambil alih oleh sekelompok investor swasta di Indonesia, yang dikepalai oleh Unn Harris dan Pin Harris.

PT.AWAIR International mengadopsi model bisnis maskapai penerbangan dengan pelayanan penuh dan sesuai dengan standar dengan prlayanan kelas yang baik. Pada tahun 2001 PT. AWAIR International secara bertahap menurunkan kegiatan operasinya karena ketatnya kompetisi di Indonesia. Pada pertengahan tahun 2004, PT. AWAIR International diakuisisi atau diambil alih oleh perusahaan penerbangan Air Asia, dimana pada saat itu Air Asia International Limited (AAIL) akan mengambil alih saham AWAIR sebesar 49%.

Pada tanggal 30 Agustus 2004 Air Asia International Limited (AAIL) memasuki kerjasama penjualan dan pembayaran untuk pengambil alihan saham PT. AWAIR International. Para pemegang saham PT. AWAIR International menyetujui masuknya AAIL sebagai

(3)

pemegang saham dan telah mendapat izin dari badan koordinasi penanam modal .

Lalu akhirnya pada tanggal 1 Desember 2005, PT.AWAIR International mengganti nama perusahaannya menjadi Indonesia Air Asia dan mulai beroperasi lagi untuk meramaikan dunia penerbangan dengan strategi penerbangan berbiaya murah. Ada beberapa divisi dalam sistem manajemen Indonesia Air Asia pusat yang berada di Cengkareng Jakarta yang menaungi beberapa departemen dan sektor. Berikut ini adalah sistem manajemen yang terdapat pada indonesia AirAsia :

Tabel 1.1 Sistem Manajemen Indonesia Air Asia

Division Departement Sector

1. Airport and Public Policy

1.1 Airport and Public Policy

1.1.1 Airport and Public Policy

1.1.2 Cargo

2. Coporate 2.1 Corporate 2.1.1 Corporate

2.1.2 Legal 2.2 Information Technology 2.2.1 Information Technology 2.3 People 2.3.1 Culture

3. Finance 3.1 Finance 3.3.1 General Afair

3.3.2People 3.3.3Finance 3.1.2 Refaund and Fraud

3.1.1 Tax

4. Flight Operation 4.1 Flight Attendant

4.2 Flight Crew

4.3 Flight Operation 4.3.1 Flight Operation

(4)

4.3.2 Operation Control Center

5. Guest Service 5.1 Guest Service 5.1.1 CBTO

5.1.2 Guest Service 5.1.3 Ramp 6. Maintenance and Enginering 6.1 Maintenance and Enginering 6.1.1 Maintenance and Enginering 6.1.2 Planning 6.1.3 Quality & Assurance 6.1.4 Store 7. Marketing & Distribution

7.1 Ancillary Income 7.1.1 Ancillary Income

7.1.2 Inflight Service

7.2 Distribution 7.2.1 Call Center

7.2.2 Distribution 7.2.3 Sales 7.3 Marketing 7.2.3 Marketing 7.4 Marketing and Distribution 7.2.4 Marketing and Distribution 8. Safety and Security 8.1 Safety and Security

Sumber : Data Internal Indonesia Air Asia

1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dari perusahaan tersebut adalah :

Indonesia Air Asia merupakan maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani lebih dari 3 juta orang.

Misi perusahaan tersebut adalah :

(5)

1. Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja dengan menganggap karyawan sebagai anggota keluarga besar.

2. Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. 3. Mencapai tarif hemat sehingga semua orang bisa terbang

dengan Indonesia Air Asia.

4. Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan.

1.1.3 Profil Produk Penelitian

Gambar 1.1 Logo AirAsia

Sumber : www.airasia.com

Indonesia Air Asia merupakan salah satu dari beberapa maskapai penerbangan di Indonesia yang menawarkan beragam produk dan jasa penerbangan ke berbagai rute domestik dan rute internasional yang berbasis low cost carrier, maskapai penerbangan ini memiliki tujuan mewujudkan impian semua orang agar dapat terbang dengan pesawat. Tujuan tersebut diikuti dengan tarif biaya penerbangan yang murah oleh Indonesia Air Asia.

(6)

Dengan layanan rute yang membentang lebih dari 20 Negara, Indonesia Air Asia mengembangkan dan membangun jalur menuju penerbangan dengan biaya hemat. Indonesia Air Asia mengaplikasikan konsep penerbangan berbiaya murah dan memiliki slogan “Now Everyone Can Fly“. Air Asia membuat model biaya hemat melalui implementasi dari berbagai strategi kunci sebagai berikut (sumber : www.airasia.com/id/corporateprofile, diakses pada tanggal 1 April 2012) :

1 Utamakan Keselamatan:

Bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia. 2 Pemanfaatan Aircraft:

Waktu perputaran (turn around time) tercepat di region dengan hanya 25 menit, memastikan tarif terhemat dan produktivitas yang tinggi.

3 Tarif Hemat, Tanpa Embel-embel:

Menyediakan pilihan layanan yang sesuai dengan kebutuhan bagi para penumpang tanpa menurunkan kualitas dan layanan.

4 Pengoperasian Sederhana:

Memastikan bahwa setiap proses dilakukan secara sederhana dan efisien.

5 Sistem Distribusi yang Ringkas:

Menawarkan kanal distribusi yang luas dan inovatif untuk memudahkan proses pembelian dan perjalanan.

(7)

6 Jaringan Point to Point:

Menerapkan jaringan point to point agar pengoperasian menjadi sederhana dengan berbiaya yang rendah.

1.2 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan zaman dan berjalannya waktu, industri penerbangan Indonesia menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Menurut Handoyo dan Sudibyo dalam buku Aviapedia: Ensiklopedia Umum Penerbangan (2011:16), “saat pemerintah mengeluarkan deregulasi industri penerbangan pada tahun 2000, pemerintah mengeluarkan izin seluas luasnya bagi pendirian usaha penerbangan termasuk mengizinkan maskapai baru menerbangi rute-rute padat, yang sebelumnya hanya dikuasai Garuda Indonesia dan Merpati Nusantara Airlines“.

Tidak itu saja, dalam upaya meningkatkan kemampuan armada perusahaan penerbangan, pemerintah mengeluarkan Kepres (Keputusan Presiden) Nomor 33 tahun 2000, tentang pencabutan larangan masuk dan izin pengoperasian pesawat beroprerasi. Pasca deregulasi tahun 2000, industri penerbangan Indonesia mengalami perkembangan pesat, maskapai penerbangan pun meningkat menjadi 12 airlines, menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti sampai saat ini persaingan antara maskapai berbiaya murah (low

(8)

cost carrier) kian ketat, ( sumber : www.kompas.com , diaksespada tanggal 3 april 2012).

Sampai dengan saat ini maskapai penerbangan berjadwal yang beroprasi di Indonesia ada 12 maskapai penerbangan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.2 Daftar Penerbangan Niaga Berjadwal Tahun 2012

Sumber : www.dephub.go.id

Pasca keluarnya Kepres no.33 tahun 2000 harga tiket pesawat yang dulunya diatur pemerintah kini diserahkan kepada mekanisme pasar, sehingga bermunculan maskapai penerbangan berbasis berbiaya murah Dengan begitu banyak bermunculan maskapai penerbangan berbasis low

(9)

cost carier, hal tersebut berdampak pada semakin banyak konsumen yang akhirnya memilih berpergian menggunakan pesawat, hal tersebut dapat dilihat dengan meningkatnya jumlah pengguna jasa transportasi udara selama 6 tahun terakhir ini.

Dapat dilihat dari data jumlah seluruh penumpang angkutan udara dari tahun 2005-2010 setiap tahunnya terdapat kenaikan penumpang sebesar 20% , dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1.3 Jumlah Penumpang Indonesia Air Asia Indonesia Tahun 2005-2010

Sumber : Direktorat Dinas Perhubungan Angkutan Udara Tahun 2011 31,400 36,200 42,200 41,900 48,800 57,000 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Penumpang

(10)

Maskapai penerbangan Indonesia Air Asia mulai meramaikan dunia penerbangan dengan strategi penerbangan yang berbasis Low cost carier pada tahun 2005. Perkembangan jumlah penumpang yang dialami Indonesia Air Asia dari tahun 2005-2011 pun ikut mengalami kenaikan sebesar 17% setiap tahunnya, dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.4 Jumlah Penumpang Indonesia Air Asia Indonesia Tahun 2005-2010

Sumber : Direktorat Dinas Perhubungan Angkatan Udara Tahun 2011 720 1,700 2,050 2,500 3,500 3,800 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Penumpang

(11)

Melihat fakta peningkatan jumlah penumpang Indonesia Air Asia dalam gambar tersebut, bahwa terdapat fenomena peningkatan kebutuhan masyarakat akan transportasi udara semakin meningkat dari tahun ke tahun. Menurut Dharmadi sumber pada tanggal 9 maret 2012 (www.swa.co.id), yang menjabat sebagai Presiden Direktur AirAsia Indonesia menyampaikan bahwa, “Indonesia Air Asia telah meluncurkan Big Sale atau promosi besar-besaran selama hampir enam tahun, dengan menawarkan sekitar satu juta kursi promo setiap kalinya, artinya jutaan penumpang telah menikmati bepergian ke berbagai tujuan wisata dalam jaringan rute Indonesia Air Asia dengan tarif yang hematnya tak tertandingi, yakni sebanyak 152 rute, 23 negara dan 13 hub.

Seperti yang dikatakan oleh (Kotler dan Keller 2007:204) Promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, membujuk, mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka jual. Maka, dengan menggunakan promosi, Indonesia air asia mampu bersaing sampai saat ini dan dapat menarik perhatian konsumen, menurut Shanti Iriani -Corporate Culture Executive Indonesia Air Asia- mengatakan bahwa, “Konsumen di indonesia sangat selektif dan teliti dalam menentukan atau memilih suatu jasa transportasi penerbangan yang akan digunakannya, hal ini dikarenakan banyaknya pilihan transportasi udara yang muncul dengan berbagai macam strategi’’

Indonesia Air Asia melakukan program promosi agar dapat dapat menarik minat konsumen dalam menentukan pilihannya, strategi yang dilakukan tersebut berupa berbagai program promosi menarik dengan

(12)

harga yang murah. Berikut merupakan bentuk-bentuk dari program promosi Indonesia Air Asia :

Tabel 1.2 Jenis-Jenis Promosi Indonesia Air Asia Tahun 2012

No Jenis Promosi Penjualan Gambar

1. Hadiah ( kontes, undian dan permainan) yaitu, promosi penjualan yang dapat menimbulkan rasa

menyenangkan bagi konsumen dengan menjanjikan sesuatu tanpa syarat, menawarkan hadiah menarik dan memotivasi minat terhadap produk yang kurang mendapat perhatian konsumen.

2. Kemasan Harga yaitu, Kesepakatan penurunan harga yang diberikan penjual, kemasan harga dibuat agar semenarik mungkin dan atraktif dari segi kemasan maupun harga yang tercantum agar dapat menarik perhatian konsumen dan menerangkan produk dan

(13)

mewujudkan penjualan.

3. Garansi produk, yaitu janji yang ditawarkan oleh penjual kepada konsumen yang membeli produk atau jasanya, dengan perjanjian dan jaminan bahwa apabila konsumen tidak puas, maka uang akan dikembalikan dengan periode tertentu dengan syarat yang telah ditentukan penjual. 4. Premium (discount) yaitu,

produk yang ditawarkan dengan biaya yang relatif rendah atau gratis untuk membeli produk tertentu. Barang premi digunakan untuk menambah nilai pada produk, menarik konsumen melakukan pembelian ulang dan juga membangkitkan motivasi untuk membeli.

(14)

Dapat dilihat pada tabel diatas, promosi yang dilakukan Indonesia Air Asia menawarkan harga tiket penerbangan yang murah dengan promosi menarik dan berbagai macam pilihan, program promosi penjualan tersebut tersebut dibuat agar dapat menarik minat konsumen. Maka dengan menggunakan berbagai macam pilihan program promosi inilah dirasa efektif untuk menarik konsumen.

5. Promosi terikat yaitu , dua atau lebih merek atau perusahaan bermitra mengeluarkan kupon ataupun potongan harga , pengembalian dana dan mengadakan kontes untuk mengikat daya tari

1.

Percobaan gratis yaitu, Mengundang calon pembeli mencoba produk secara gratis agar memotivasi konsumen untuk mencoba produk dan untuk meningkatkan volume penjualan pada tahap awal daur hidup produk.

6.

Sumber: www.airasia.com dan Shanti Iriani -Corporate Culture Executive Indonesia Air Asia-

(15)

Seperti yang dikatakan Shanti Iriani -Corporate Culture Executive Indonesia Air Asia- , pasar Indonesia adalah masyarakat yang selektif terhadap harga dan kritis dalam menentukan keputusan pembelian yang akan digunakannya, perilaku konsumen tersebut dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor-faktor, yaitu dari harga, promosi, penghasilan, pengalaman, dan masih banyak faktor lainnya.

Indonesia Air Asia mengiklankan program-program promosi penjualan pada berbagai macam media, yaitu pada bellow the line (BTL) yaitu seperti brosur, bilboard, spanduk, poster dll, dan pada above the line (ATL) pada media cetak seperti iklan pada koran, majalah, jurnal, iklan pada televisi, selain itu Indonesia Air Asia juga melakukan promosi penjualan menggunakan internet marketing yaitu melalui internet, yaitu di website www.airasia.com, selain pada situsnya yaitu di www.AirAsia.com , Indonesia Air Asia juga banyak menyebarkan promosinya melalui situs jejaring yang saat ini sedang marak digunakan, yaitu pada media sosial twitter dan facebook. Tetapi saat ini interaksi promosi Indonesia Air Asia yang paling banyak berlangsung adalah pada twitter.

Sosial media saat ini menjadi salah satu tools yang digunakan oleh para praktisi komunikasi terutama Brand sebagai ajang promosi, alat komunikasi perusahaan ataupun sebagai salah satu cara untuk mendekatkan diri dengan para konsumennya dengan cara berinteraksi secara langsung dengan konsumennya. Banyak tools social media yang bisa digunakan untuk menjadi platform utama media berinteraksi dengan konsumennya, dan twitter adalah salah satunya.

(16)

Twitter merupakan salah satu media sosial yang menjadi platform promosi bagi banyak bisnis online. Hal ini karena media twitter digunakan oleh banyak orang dan dengan menggunakan twitter siapapun bisa mendapatkan platform promosi yang mudah hanya dengan mengikuti atau follow akun twitter suatu perusahaan, dan ini tentunya bisa menjadi peluang bisnis online yang potensial.

Indonesia Air Asia sendiri mulai menggunakan twitter sebagai alat penyebaran promosi penjualan pada tanggal 11 februari 2012, account pada media sosial TwitterIndonesia Air Asia yaitu @AirAsiaId. Hingga kini ( bulan Mei 2012) @AirAsiaId memiliki followers sebanyak 148.771 ribu orang. Jumlah users pada account tersebut selalu meningkat setiap bulanya .

Gambar 1.5 Twitter Indonesia Air Asia Tahun 2012

Sumber : www.twitter.com/AirAsiaId

Twitter @AirAsiaId tersebut, merupakan salah satu media sosial yang dimanfaatkan perusahaan Indonesia Air Asia sebagai media untuk menyampaikan semua program promosi yang diadakan, pada twitter ini

(17)

juga followers ataupun konsumen dapat berinteraksi langsung dengan pihak Indonesia Air Asia yang siap menerima respon dan menjawab pertanyaan konsumen mengenai program promosi yang diadakan pihak Indonesia Air Asia. Hal ini menjadikan alasan bagi peneliti untuk memilih objek penelitian pada Followers @AirAsiaId ini karena dirasa mampu mewakili hasil penelitian.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan meneliti apakah dengan program promosi penjualan yang sering digencarkan Air Asia melalui twitter mampu mempengaruhi keputusan pembelian dan membuat konsumen atau followerstwitter @AirAsiaId memilih Air Asia sebagai jasa transportasi udara yang akan digunakannya, dengan judul penelitian: “Pengaruh Program Promosi Penjualan Air Asia Melalui Twitter Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen”.

1.3 Rumusan Masalah

Indonesia Air Asia memiliki banyak program promosi yang selalu dapat menarik perhatian konsumen karena penawaran harga penerbangannya yang murah dan terjangkau, tetapi apakah program promosi yang dilakukan Indonesia Air Asia tersebut dapat mempengaruhi keputusan pembelian followers @AirAsiaId dalam menentukan penggunaan jasa transportasi penerbangannya.

Hal tersebut menjadi ketertarikan bagi peneliti untuk mengkaji lebih dalam fenomena tersebut kedalam penelitian karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi, yaitu “Pengaruh Program Promosi Penjualan

(18)

Air Asia Melalui Twitter Tahun 2012 Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Transportasi Udara (Survei terhadap followers Akun Twitter @AirAsiaId )” dengan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana tanggapan konsumen terhadap program promosi penjualan Indonesia Air Asia ?

2. Bagaimana keputusan pembelian jasa Maskapai Indonesia Air Asia ?

3. Seberapa besar pengaruh promosi indonesia Air Asia terhadap keputusan pembelian jasa Indonesia Air Asia?

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui tanggapan konsumen terhadap program promosi

penjualan Indonesia Air Asia

2. Mengetahui keputusan pembelian jasa maskapai Indonesia Air Asia

3. Mengetahui seberapa besar pengaruh promosi indonesia air asia terhadap pembelian jasa Indonesia Air Asia

1.5 Kegunaan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis mengharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi pihak-pihak terkait, diantaranya :

a. Aspek teoritis

(19)

1. Penelitian ini dapat memperkaya konsep dan teori mengenai program promosi penjualan Indonesia Air Asia mampu mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Sebagai sumbangan ilmu bagi bidang komunikasi khususnya di bidang komunikasi pemasaran, marketing Komunikasi dan perilaku kosumen.

b. Aspek Praktis 1. Bagi Penulis

Sebagai sarana pembelajaran dalam membuat penelitian, menambah pengetahuan dan wawasan dan juga menambah kemampuan menganalisis sebuah fenomena.

2. Bagi Perusahaan Indonesia Air Asia

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi maskapai penerbangan Indonesia Air Asia dan juga sebagai gambaran seberapa besar pengaruh program promosi penjualan Indonesia Air Asia terhadap keputusan pembelian jasa transportasi udara.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mengetahui gambaran secara ringkas mengenai penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun sistematika penulisan yang berisi informasi mengenai materi dan hal apa yang akan dibahas dalam tiap-tiap bab. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut :

(20)

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang penelitian ini, rumusan masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian dan kegunaan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan pustaka mengkaji permasalahan yang akan diteliti secara mendalam dengan menggunakan beberapa literatur sebagai referen si penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian yan akan digunakan, operasionalisasi variabel dan skala pengukuran, tahapan penelitian, teknik sampling dan pengambilan sample, pengumpulan data, pengujian validitas dan teknik analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil analisis dan pengolahan data yang dilakukan serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dari hasil penelitian beserta rekomendasi bagi perusahaan maupun untuk penelitian selanjutnya.

(21)

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil kajian teori, pengujian dan penelitian pada bab sebelumnya mengenai Pengaruh romosi penjualan melalui twitter @AirAsiaId terhadap keputusan Pembelian jasa transportasi udara, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang turut memberikan jawaban terhadap rumusan masalah penelitian dan tujuan penelitian. Berikut kesimpulan yang ditarik peneliti terkait hasil penelitian yang didapat :

1. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, Program Promosi Penjualan yang dilakukan Indonesia Air Asia ditanggapi dengan baik oleh konsumen, terbukti dengan melihat pada rekapitulasi tanggapan responden mengenai Promosi Penjualan dimana sebesar 78,55% responden menilai Program promosi penjualan yang telah dilakukan Indonesia Air Asia lakukan sudah baik.

2. Berdasarkan hasil perhitungan yang telah dilakukan, keputusan pembelian /penggunaan jasa Indonesia Air Asia berada pada kategori yang baik, dapat dilihat dari rekapitulasi tanggapan

(23)

responden mengenai keputusan Indonesia Air Asia dimana sebesar 78,9 % dan berada pada kategori baik.

3. Besarnya pengaruh, ditunjukan dengan nilai koefisien determinasi, yaitu sebesar 46,7% , enunjukan bahwa program promosi penjualan Indonesia Air Asia terhadap keputusan pembelian adalah sebesar 46,7%, sedangkan sisanya sebesar 53,3% merupakan kontribusi variabel lain selain promosi penjualan.

3.2 Saran

Dari kesimpulan tersebut, untuk memperkaya peneilitian ini dan melengkapi hasil dari penelitian ini, penulis memberikan saran yang nantinya mungkin dapat menjadi masukan bagi perusahaan dan objek yang diteliti agar mampu menambah wawasan maupun ilmu strategi dalam Promosi Penjualan sebuah perusahaan. Untuk itu saran dari penulis bagi Perusahaan Indonesia Air Asia adalah :

1. Dari sekian tanggapan dari responden, pada promosi Penjualan perlu ditingkatkan dari segi Hadiah, Kemasan harga, premium(discount), garansi produk, percobaan gratis dan promosi terikat. Terutama pada garansi produk, dimana hasil tanggapan dari responden masih memberikan penilaian yang kurang baik bila dilihat dari hasil rekapitulasi variabel garansi produk. Hal tersebut harus dapat diperbaiki oleh pihak

(24)

Indonesia Air Asia dengan cara pihak Indonesia Air Asia lebih konsekuen dalam memenuhi janji yang diberikan kepada konsumen yang mengalami keterlambatan penerbangan ataupun perubahan rencana terbang .

2. Melihat bahwa adanya hubungan yang cukup kuat antara Promosi penjualan indoneia Air Asia terhadap keputusan pembelian, maka peneliti juga menyarankan agar perusahaan lebih meningkatkan kemampuan promosi penjualannya lebih baik lagi, seperti menambah batas waktu pembelian tiket promo, menambah kuota tiket promo dan juga menambah program-program promosi penjualan lainnya yang lebih menarik lagi.

5.2.2 Saran Untuk Penelitian Lanjutan

1. Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan untuk melakukan penelitian-penelitian lain dengan topik pembahasan yang sama.

2. Disarankan bagi peneliti berikutnya untuk menjadikan hasil penelitian ini sebagai perbandingan atas hasil penelitian yang akan didapatkan nantinya.

3. Disarankan kepada penelitian lanjutan agar melakukan penelitian terhadap objek penelitian pada maskapai penerbangan lainnya yang berbasis low cost carier yang

(25)

melakukan berbagai macam promosi namun topik permasalahannya tetap sama, agar nantinya dapat dibandingkan hasilnya.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

(26)

Arnold, M. J. & Reynolds, K. E. (2003). Hedonic shopping motivations.Journal of Retailing (vol 79 no.22, pp.77-95),

Charles W. Lamb, Joseph F. Hair, Carl Mcdaniel. 2001. Pemasaran. Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta.

Faisal, Sanapiah. (2008). Format-format Penelitian. Jakarta : PT.Raja Grafindo Persada

Fill, Chris. (2009). Marketing Communications. (Edisi ke-5). Pearson Education Limited.

Handoyo, Singgih & Sudibyo.(2011). Aviapedia ensiklopedia Umum Penerbangan.Jakarta : PT.Kompas Media Nusantara

Hellier, Philip K, Geursen Gus M, Carr Rodney A, and Rickard John A.(2003).Customer Repurchase Intention : A General Structural Equation Model, Journal Of Marketing, Vol.37

Kotler, Philip.(2005). Manajemen Pemasaran.(Edisi ke-9,jilid a). Jakarta : PT.Indeks Jakarta

(27)

2). Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Kotler & Keller. (2009). Manajemen Pemasaran. (Edisi ke-13 jilid 2). Jakarta: PT Penerbit Erlangga

Machfoedz, Mahmud. Komunikasi Pemasaran Modern (2010). Yogyakarta :Cakra Ilmu

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif (2010). Jakarta: Raja Grafindo Persada

Morisan, M.A. Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu. (2010).Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Riduwan. (2010). Metode & Teknik Menyusun Tesis. (Edisi ke-8 jilid 1). Bandung: Alfabeta.

Saladin, Djaslim. (2004). Manajemen Pemasaran-analisis Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Bandung : Linda Karya

Schiffman & Kanuk.(2008).Perilaku Konsumen.(Edisi ke-7). Jakarta : PT. Macanan Jaya Cmerlang

(28)

Imolikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Shimp, Terence A. (2007). Periklanan Promosi. (Edisi ke-5 jilid 1). Jakarta: PT Penerbit Erlangga.

Sugiyono . (2007). Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, R&D.

Bandung : Angkasa

Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. (Edisi ke-14 jilid 1). Bandung: CV. Alfabeta.

Sulaksana, Uyung. (2003). Integrated Marketing Communication. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sunyoto, Danang. (2009). Analisis Regresi & Uji Hipotesis. (Edisi ke-1 jilid ke-1). Yogyakarta: Media Pressindo.

Suwarman, Ujang. (2004). Perilaku Konsumen Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: PT.Ghalia, Indonesia, Bogor.

Sulistyo, Basuki. 2004. Pengantar Dokumentasi. Bandung : Rekayasa Sains.

(29)

Publishing

Verplanken & Herabadi, A. (2001). Individual differences in impulse buying tendency : Feeling and No Thinking. European Journal of Consumer Research.

Verplanken, B., Herabadi, A., Knippenberg, A. (2009). Consumption experience of Impulse buying in Indonesia ; Emotional Arousal and Hedonistic Considerations. Asian Jurnal of Psychology. 12, 20-31.

Ze Sen & Jayne. (2007). The Air Asia Story. Jakarta : Publishing Group

(30)

http://www.airasia.com/

(diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 19:35)

http://swa.co.id/

(diakses pada tanggal 1 Maret 2012 pukul 20:15)

http://www.adadiskon.com/promo/october-2011-6479/air-asia-merchandise-mega-sale.html (

diakses pada tanggal 5 Maret 2012 pukul 21:10)

http://centreforaviation.com/profiles/airlines/airasia-ak

(

diakses pada tanggal 1 April 2012 pukul 23:00 )

http://swa.co.id/business-strategy/awal-tahun-big-sale-air-asia-dibanderol-rp-99-ribu (

diakses pada tanggal 1 April 2012 pukul 23:00 )

http://jetems.scholarlinkresearch.org/articles

(

diakses pada tanggal 15 April 2012 pukul 21:00 )

(31)

Annette Veronica Kosasih, Hellen Novia (2007). Perilaku dan keputusan pembelian konsumenmelalui stimulus 50% discount di Surabaya. Retrieved from www.dewey.petra.ac.id

Cut Anggun Venina. (2010). Pengaruh promosi penjualan terhadap penggunaan listrik prabayar. Retrieved from Library Institut Manajemen Telkom.

E. Frank Harrison. (2007). A process perspective on strategic decision making. Retrieved from www.emeraldinsight.com.

Ibojo Bolanle Odunlami and Amos Ogunsiji (2011). Effect of Sales Promotion as a Tool on Organizational Performance A case Study of Sunshine Plastic Company). Retrieved from

www.emeraldinsight.com.

Koen Pauwels, Jorge Silva-Risso, Shuba Srinivasan & Dominique M. Hanssens (2003). New Products, Sales Promotions and Firm Value, With Application to the Automobile Industry. Retrieved from www.anderson.ucla.edu

Prasetyo, Dimas. (2006). Revitalisasi brand untuk meningkatkan brand awareness merek Palazzo, Vol 3(1), 23-30. Retrieved from www.repositorypetra.ac.id.

(32)

Ria Arifianti. (2007). Pengaruh Promosi Penjualan Terhadap Impluse Buying hypermarket dikota Bandung. Retrieved from Library Universitas Padjajaran

Rita Wati Tedja Kusuma, Sri hartini Mulyani. (2007). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian air mineral di kotamadya surabaya. Retrieved from www.ushotsearches.com

Rorlen (2007). Pengaruh kelompok acuan dan keluarga terhadap proses keputusan pembelian. Retrieved from www.ubm.ac.id.

Rosalina Widyastuti. (2010). Pengaruh Strategi Low cost carier Maskapai penerbanagn Air Asia Terhadap Keputusan pembelian. Retrieved from digilib.upi.edu

Rully Aditya Yudhaswara (2008). Pengaruh Promosi penjualan terhadap keputusan pembelian motor merek minerva megelli 250s pada dealer minerva cabang Achmad Yani Bandung. Retrieved from Library Unikom.

Shahriar Ansari and Jamia Hamdard. (2008). The Affect Of Sales Promotion On Consumer Interest To Purchase In IKCO Automotive Company. Retrieved from www.scientificpapers.org

(33)

Wisnu Wardhana (2008). Pengaruh Promotion Mix terhadap peninkatan jumlah nasabah bank BPR Bendosarai, Sukoharjo. Retrieved from www.jurnalskripsi.com.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Gambar

Tabel 1.1 Sistem Manajemen Indonesia Air Asia
Gambar 1.2 Daftar Penerbangan Niaga Berjadwal Tahun 2012
Gambar 1.3 Jumlah Penumpang Indonesia Air Asia Indonesia Tahun  2005-2010
Gambar 1.4 Jumlah Penumpang Indonesia Air Asia Indonesia Tahun  2005-2010
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari model tradisi perkawinan antarkerabat kyai yang tersebut di atas, kita dapat mengambil dampak positif ketika terjadi konflik, yaitu upaya resolusi bisa lebih mudah

Menurut Guba Dan Lincoln (dalam Moleong, 2005:220) kajian dengan analisis ini dilakukan untuk menarik kesimpulan melalui usaha mengidentifikasi karakteristik khusus dalam

perekonomian dan pembangunan daerah, salah satu sumbernya melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD); bahwa Perusahaan Daerah Aneka Usaha sebagai salah satu BUMD Provinsi

Kondisi ini diduga karena besarnya aktivitas gross β yang terukur merupakan sumbangan radioaktivitas alam yang berasal dari batuan dan tanah atau peristiwa vulkanik dari

Namun pada akad pembiayaan modal kerja dan investasi mereka menggunakan akad murabahah, tentu hal ini tidak sesuai dengan prinsip syariah yang menggunakan

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan lokasi yang paling tepat untuk dikembangkan sebagai Taman Penyembuhan di Universitas Sumatera Utara dan menemukan karakter serta

Outbound merupakan suatu program pembelajaran di alam terbuka yang memiliki dasar yaitu sebuah prinsip experimental learning (belajar melalui pengalaman langsung)

3) Melakukan teknik dasar menendang bola semakin banyak dan berulang- ulang serta metode pendekatan pembelajaran yang sesuai menghasilkan hampir keseluruhan siswa secara aktif