JURNAL
KESEHATAN
.
EFEKTIVITAS LARUTAN BAWANG PUTIH DALAM MEMBUNUH
LARVA
Aedes aegYPti
Dwi
SulistyoningsihBudi
SantosaDidik
Sumanto ABSTMCTBackground: Gqrlic
is
also used as a spice in cooking are also used as trqditional medicine. Garlic isuturlly used
for
treatment of worms being able to acpel worms Becuuse the content of garlic is dried, thepossi|ility oj garlic can kill mosquito larvse. The purpose of this study was to measure the ffictiveness of
-garlic
so-lutioi tn killing the larvse of Aedes aegtpti, and to know diJferent number of dead larvae of various c o nc entr at ions of gar lic s olut ion.
Methotl: This typi of research is conducted experirnents in the laboratory of miuobiologt, Faculty of Health
Sciences and Nursing, IJniversity of Muhammadiyah Semarang. The sample used was the Aedes qeg/pti mosquito larvae
to
instor-4 obtainedfrom
Vector Reservoir Development Center of Disease (BPVRP) Salatiga. Direct examination conducted by mixing the garlic extrqct withwater in certain concentrations, so get thi g,arlic solution which was then at each concentration of garlic solution Aedes aegtpti larvae includedas many as l0 tails.
Research resulls.
At
t% concentrqtion can not beffictive
because the number of dead larvae less than75o/o. Whereqs the concentration of 5o%, l0%,25% and 50% could e/fectively kill lhe larvae because of the
number of dead larvae is greater than or equal to 75o%'
Conclusions: The lowesi concentration of garlic solution that can
kill
the lqrvae of Aedes aegtpti is aconcentration of 5%o and there are dffirences in the overage number of Aedes aeglpti larvae mortality
of
garlic solution with various concentrations.
Keywords: garlic, Aedes aegtpti lqrvae
ABSTRAK
Latar belakang; Bawang putih selain digunakan sebagai bumbu masakan juga digunakan sebagai obat
tradisionat. Bawang putii' biasa digunakan untuk pengobatan cacingan karena mampu mengusir cacing. Karena kandungan -bawang putih yang bersifat mengeringkan, kemungkinan bawang putih dapat membunuh
larva nyamuk. Tujuan pinelitian
ini
adalah untuk mengukur efektivitas larutan bawang putih dalammembunuh larva Aedes aegypti, serta untuk mengetahui beda jumlah larva yang mati dari berbagai konsentrasi larutan bawang putih.
Metode: Jenis penelitian-
ini
adalah eksperimen yang dilakukandi
laboratorium mikrobiologi AnalisKesehatan Fakulias Ilmu Kesehatan dan Keperawatan Universitas Muhammadiyah Semarang. Sampel yang
digunakan adalah larva nyamuk Aedes aegypti instar ke-4 yang didapat dari Balai Pengembangan Vektor RJservoir penyakit (BpVRp) Salatiga. Pemeriksaan dilakukan secara langsung dengan cara mencampur
ekstrak bawang putih dengan air dalam konsentrasi tertentu sehingga didapatkan larutan bawang putih yang
kemudian padi masing-m-asing konsentrasi larutan bawang putih dimasukkan larva Aedes aegtpti sebanyak
l0 ekor.
Hasil penelitian. pada konsentrasi 1% tidak dapat dikatakan efeklif karena jumlah larva yang mati kurang dari 7j%.sedangkan pada konsentrasi 5Yo, loyo,25oA dan 50% dapat membunuh larva secara efektif karena
jumlah larva yang mati lebih dari atau sama dengan 75oZ'
-Simpulan:
Iionsentrasi terendah pada larutan hawang putih yang dapat membunuh larva Aedes aegtpti
adalah konsentrasi 5olo dan terdapaf perbedaan rata-rata jumlah kematian larva Aedes aegtpti terhadap larutan bawang putih dengan berbagai konsentrasi.
Efektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh LarvaAedes
aegtpti
PENDAHULUAN
Bawang
putih
(Allium
sativum,L) yang semula hanyadikenal
sebagai bumbudapur,
kini
telah
diketahui
memiliki
beragam kegunaan
dalam
menunjangkehidupan
manusia.
Selain
manfaatutamanya
untuk
bahan
baku
keperluandapur,
umbi
bawang
putih
juga
dapat digunakan sebagaisalah satu
bahan bakuuntuk
pembuatan obat-obatan
(Cahyono, Bambang, 1996).Sebagai
bahan
obat-obatan,
umbibawang
putih
berkhasiat
menyembuhkan penyakit tekanan darahtinggi
(hipertensi), penyakit kencing manis (diabetis), penyakitinfeksi
saluran
pernafasan,
penyakitcacingan,
penyakit
infeksi
pada
usus,penyakit infeksi pada
kulit,
luka
gigitanbinatang
berbisa, penyakit
batuk,
gatal-gatal, penyakit
tipus,
penyakit
meningitiskarena
jarnur
Evrytococcus
neoformens,penyakit
kelamin
(gonoruhoe),
penyakit maag, penyakitinfeksi
pada vagina karenajamur
Candidas albicans, penyakit kanker,dan
mata bengkak karenaangin
(Samadi, Budi,2000).Bawang
putih
adalah
antibiotikdengan spektrum
luas.
Ia
membunuhvarietas
luas bakteri,
baik
bakteri
grampositif
maupun
gram
negatif.
Dr.
tariq Abdulah, seorangtokoh peneliti
dari AkbarKlinik
and
Research
Center
di
PanamaCity, Florida,
mengatakandalam
majalah Preventionbulan Agustus
1987:"
bawangputih
mempunyai spektrum
paling
luasdibanding
anti
mikroba yang
sudah kita
kenal,
ia
adalahanti
bakteri, anti
jamur,anti
parasit,anti
protozoa dan
anti
virus(Liu,
Benedict, MD,2006).Minyak
bawang
putih
juga
telahdigunakan
di
banyak
negara
untukmembasmi
nyamuk
pada
tempatperindukannya.
Siklus hidup
nyamuk
di antaranyaterdiri dari
stadiumlarva
yangterdapat
dalam
genangarl
air.
Minyak
bawang
putih
dalam
konsentrasi
yangsangat
rendah dicampur
dengan
bahandetergen
dan
disemprotkan
diataspermukaan
air.
Campuran
ini
menyebabkan penggumpalan
struktur-struktur
protein
tertentu
sehingga
larva tersebutmati
sebelum dewasa. Efektivitasbawang
putih
sebagai
insektisida
padakebun-kebun
domtstik
mungkin
terjadiakibat
prosesyang
sama(Roser,
David, t9e7).Aroma
bawang
putih
yang
sangatmenyengat serta
rasa
dari
bawang
putihyang
panas
dan
pedas
diduga
dapatmengusir
cacing
(Samadi,
budi,
2000).Kemungkinan besar bawang
putih
juga dapat mengusir atau menghambat bahkan membunuh larva nyamuk.Aedes
aegypti
tersebar
luas
di seluruh Indonesiameliputi
semua provinsi yang ada. Umumnya spesiesini
ditemukan dikota-kota pelabuhan yang penduduknya padat.Namun demikian,
spesies nyamukini
juga
ditemukan
di
daerah
pedesaanyang terletak
di
sekitar
kota
pelabuhan. Penyebaran Aedesaegtpti
dari
pelabuhanJurnal Kesehatan
Efektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh Larva Aedes aegypti
ke
desa disebabkan
karena larva
Aedesaeg/pti
terbawamelalui
transportasi yang mengangkut benda-bendayang
berisi
airhujan
mengandung
larva
spesies
ini
( Gandahusada, S,FKUI,
2000).Tempat
perindukan
utama
Aedesaegtpti
adalah tempat-tempat
air
bersihyang
berdekatanletaknya
dengan
rumahtangga (penduduk), biasanya
tidak
lebihdari
radius
500
m
dari
rumah(Gandatrusada,
S, FKUI,
2000). Pemberantasannyamuk Aedes
Sp
dapatdilakukan dengan
menyemprotkaninsektisida,
namun
selama
jentik
masihdibiarkan hidup, maka akan
timbul
lagi nyamuk yang baru (Hadinegoro, S.R.H. dan Satari,H.l. ,
1999).Dari uraian
di
atas mendorong penelitiuntuk
mengadakan
penelitian
tentangefektivitas bawang
putih
dalam membunuhlarva Aedes
aegtpti, yang
dalam
hal
ini
bawangputih diolah
dalam bentuk larutan. Penelitianini
dilakukan untuk
mengetatruiefektivitas larutan bawang
putih
dalam membunuh larvaAedes
aegpti
dan Menganalisis bedajumlah
larva
yang matidari
berbagaikonsentrasi larutan
bawang putih.METODE PENELITIAN
Jenis
penelitian
ini
adalaheksperimen.karena
sampel
larva
Aedesaegtpti
mendapat
perlakuan
langsungdengan dimasukkan
ke
dalam
larutan bawang putih dalam berbagai konsentrasi.Waktu
penelitian
dimulai
bulanFebruari sampai
bulan
Mei
2008
dantempat
penelitian
dilaksanakan
dilaboratorium Parasitologi
DIII
Analis Kesehatan FakultasIlmu
Keperawatan danKesehatan
Universitas
Muhammadiyah Semarang,Sampel
yang
digunakan
dalam penelitianini
adalahlarva
nyamt*
Aedesaegtpti
yang berumur 4 hari. Sampel larva nyamuk Aedesaegtpti
yangdi
dapat dariBalai
PengembanganVektor
ReservoirPenyakit
(BPVRP)
Salatiga
dimasukkandalam wadah yang terbuat
dari
bahanplastik
atau
kaca
kedap
air
serta
dapatditutup
dengan rapat. Larva aedesaegtpti
dibawa
ke
laboratorium
dengan menggunakanalat
transportasi
ber-AC.Setelah sampai
di
laboratorium,
larvaAedes
aegtpti
didiamkan
beberapa saatagar
larva
dapat
menyesuaikan
suhu lingkungan yang baru.Uji
Coba
Laboratorium:a.
RancanganpercobaanPada percobaan
ini
akan
dibuat pengenceran larutan bawangputih
dengan konsentrasiloh,sYo,l}o, 25o,
50yo, 75yo,dan
100% dimana pada
tiap
konsentrasidilakukan
pengulangan sebanyak sepuluhkali.
Pada tiap-tiap
konsentrasi
larutan bawangputih
dimasukkanlarva
nyamuk sebanyak 10 ekor. Diamkan selama 24jam
kemudian diamatijumlatr larva
yang matipada
tiap
konsentrasi.
Hasil
yangEfektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh Larva Aedes
aegtpti
b. Tahapan Percobaan
l.
Alat
dan BahanAlat
yang
digunakan
dalampenelitian
ini
adalah
pipet
tetes,beker
glass,kain
kasa,mortir
danstampler,
batang
pengaduk,
pipet volum, palleus ball.Bahan yang digunakan adalah
aquadest
steril
sebagai
pelarut ekstrak bawang putih.2.
CaraKerja
2.1
Pembuatan
Larutan
Bawang PutihBawang
putih
dikupas kulitnya,dicuci
dengan air mengalirdibilas
dengan aquadest
sampaibersih
kemudian
dikeringkan.Bawang
putih
tersebut
kemudiandihaluskan
dengan
mortir
dan stampler,lalu
diperas dengan kainbersih
untuk
mendapatkan
saribawang
putih
dengan
konsentrasi100%.
Air
perasanbawang putih
tersebut kemudian
diencerkandengan
aquadest
untukmendapatkan
larutan
bawang putih dengankonsentrasi
lo
,
5Yo,l}Yo,
25Yo, 50Yo, 7 5% dan 1 00%.
rcobaan.
2.2
Persiapan LarvaLawa
yang
sudah
didapatkemudian
dimasukkan
dalambeker glass
yang
sudah
berisiIarutan
bawang
putih
denganberbagai
konsentrasi.
Masing-masing beker glassdiisi
dengan 10ekor larva nyamuk. Beker
glassyang
sudah
berisi larva
nyamuk tersebut kemudianditutup
dengankain
kasa. Dibiarkan
selama
24jam.
Setelah24
jarn larva nyamukdiamati pada
konsentrasi
berapalarva nyamuk
dapat
mati
secaraefektif.
Data yang
digunakan
dalampenelitian
ini
merupakan
data
primermeliputi
pengujian
variasi
konsentrasilarutan bawang
putih
terhadap jumlah
kematian larva Aedes aegtptLData yang diperoleh
disusun dalambentuk tabel, kemudian
dianalisa dengancara
menghitung berapa banyak jumlah
Iarva
yang
mati
dalam
konsentrasitertentu.
abel
l.
Ranca Iangan terhadap iumlah larva vane matiPengulangan Jumlal larva yang mati pada percobaan (ekor)
t%
5% 10% 25%50%
75% 100 % I Xt-t X,-. Xr-,n Xr-rs X'-.0 X,-r. X,-,nn2 Xr-r X"-. Xr-rn Xz-zt Xz-so Xr-zs Xr-,nn
3 X.-t X.-. Xr-,n X.-r. Xr-rn X:-'rs X.-,nn 4 Xa- X+-s X+-ro Xn-zs Xo-rn Xa,-tq X+-roo 5 Xs-r X.-. X.-,n Xs-zs Xs-so X.-r. X.,rnn 6 Xo- Xo-s Xe-ro Xo-rt Xr-so Xa-ts Xr-roo 7
Xt-
Xr-s Xr-ro Xt-zs Xl-so Xz-rs Xr-,nn 8 Xs-r Xe-s Xs-rn X*-rs Xr-.n Xs-us Xr-roo9 Xs- Xs-s Xs-ro Xs-zs Xq-so Xg-zs Xq-roo
l0
X'- X5-. X,n-rn Xrn r. X,n-.n Xro-rt X, n-, nn X1-ss adalah jumlah larva yang mati pada pengulangan pertama konsentrasi l0oZJurnal Kesehatan
Efektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh LarvaAedes aegypti
Konse ntrasi
Amati banyakaya larva yang mati
Data hasil penelitian dianalisa dengan
analisis
statistic
Kruskal-wallis
untukmengetahui beda
jumlah
kematian
larva. Skema Pengambilan data:HASIL
DAN
PEMBAHASAN
Sampel
larva
Aedes aegypti
didapat dariBalai
PengembanganVektor
Reservoir Penyakit(BPVRP)
Salatiga. Larva tersebut dimasukkandalam
botol plastik berisi
air yangditutup
dandiberi
lubang pada ujung tutupnya.Larva Aedes aegypti dibawa
keSemarang
dengan
menggunakan
alat transportasiber-AC.
Agar
larva tidak
matiditengah
jalan,
sebisa
mungkin
larvadihindarkan
dari
guncangan
dan
panas.Sesampai
di
Semarang,larva
didiamkanselama
sehari
untuk
menyesuaikan suhu lingkungan yangbaru. Larva diberi
makanagar
bisa tetap hidup
sebelum
dilakukanpenelitian.
Larva yang
digunakan
dalampenelitian
ini
harus
benar-benar
dalamkeadaan
sehat.
Dalam
penelitian
ini
digunakan
larva
Aedes aegypti
yangberumur
4 hari.
Setelah
dilakukan percobaan diperolehhasil
seperti pada tabel 2 berikut:Tabel 2 . Efektivitas larutan bawang
putih
berdasarkan variasi konsentrasi KonsenfiasiLarva Larva
Persentase(%)mati
hidup t% 5% t0% 25% 50%37
82
100
r00
l0
0 3r% 84% 100% 100% 100%Berdasarkan
tabel
diatasmenunjukkan bahwa larutan bawang putih dengan konsentrasi 1% didapatkan
3
ekorlarva yang mati dan
7
ekor larva
yangmasih hidup.
Persentaselarva
yang
mati padakonsentrasi
1olo sebesar 3lo/o. Padakonsentrasi
5%
didapatkan
persentase sebesar84%
dan konsentrasilAyo,25yo,
dan 50% didapatkan persentase 100%.
Pada konsentrasi
l%
tidak
daPatdikatakan
efektif
karenajumlah
larva yangmati
kurang
dari
7S%.sedangkan pada konsentrasi sYo,l}yo,25oA
dan 50% dapatmembunuh
larva
secara
efektif
karenajumlah larva yang
mati
lebih
dari
atau sama denganTSYo.Efektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh Larva Aedes aegypti
Untuk
melihatbawang
putih
konsentrasi
dapat berikut:Efektivitas
larutanberdasarkan
variasidilihat pada
grafikSIMPULAN
Dari
uraian dan pembahasan tentangefektivitas larutan
bawang
putih
dalammembunuh
larva
Aedes aegypti
dapatdisimpulkan
bahwa
dari
limakonsentrasi,
yaitu
konsentrasiloA,
sYo,
1006,25o
dan
50%didapatkan
hasil
pada
larutanbawang putih
dengankonsentrasi
paling
rendah
5%dapat
membunuh
larva
Aedesaegypti
secaraefektif.
Terdapat perbedaanrata-rata
konsentrasilarutan
bawang
putih
dalam membunuhlarva
Aedes aegypti secara efektif.SARAN
Sebagai
obat
tradisional,
larutanbawang
putih
sangat bermanfaat
dalam membunuh larva nyamuk, disarankan bagi masyarakatuntuk
menggunakan larutan bawangputih
dalam
membunuh nyamukpada
tempat
perindukannya
karenabawang
putih
sangat
mudah
dijangkau oleh semua kalangan masyarakat.Kepustakaan
Benedict, Liu, M.D, 2006. Terapi Bawang Putih,
Cetakan
Pertama.Jakarta:
Prestasi Pustaka.Brown,
H.W,
1994. Dasqr Parasitologi Klinis,Cetakan Ketiga. Jakarta: gramedia.
Cahyono, Bambang, 1996. Penanaman Bawang Putih Datarsn Tinggi. Solo: CV' Aneka.
5 F E 6 T a J o g o o = ...-...- I r* 5'a t09a Konrentragl 50ta
Berdasarkan
grafik
diatas menunjukkanbahwa
padalarutan
bawang putih dengan konsentasi terendah 5% sudatrdapat
mmbunuh
larva
nYamuk
secaraefektif.
Hal
ini
disebabkan karena bawangputih
mengandung senyawa
Allisin
dandiallil
sulfide yang
berperan
pentingsebagai
anti
mikroba
dan anti
parasit sehinggadapat membunuh
larva
nyamuk dalam konsentrasi yang sangat rendah'Dari hasil
tersebut dilakukan uji
Kruskal-wallis
menggunakan metode SPSSyang
kemudian didapatkan
hasil
P-value sebesar0,000
(<
Alpha
0,05).
Hal
ini
berarti
padaAlpha
5Yo dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan rata-rata konsentrasilarutan bawang
putih
dalam
membunuh larva nyamuk Aedes aegypti secara efektif.Jurnal Kesehatan
Efektivitas Larutan Bawang Putih Dalam Membunuh LarvaAedes
aegtpti
Gandahusada,S.
FKUI,
2000'
ParasitologiKedokteran, Cetakan Ketiga Edisi Ketiga.
Jakarta: Balai Penerbit FKUL
Hadinegoro, S.R.H. dan Satari, H.I.1999. Demam Berdarah Dengue, Jakarta : FKUI
tndrawan, 2001. Mengenal dan Mencegah Demam Berdarah, Bandung : CV. Pionir JaYa. Penulis Tim, P.S, 1994. Bawang Putih Dataran
Rendah, Cetakan Ketiga. Jakarta: Penebar Swadaya.
Roser,
David,
1997.
BowangPutih
UntukKesehatan, Cetakan Pertama. Jakarta: Bumi
Aksara.
Rukmana,
R,
1995. Budidaya Ba'n'ang Putih,Cetakan Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Samadi, Budi, 2000. tJsaha Tani Bawang Putih,
Cetakan Pertama. Yogyakarta: Kanisius.
Soedarto, 1990. Entomologi Kedokteran, Jakarta : EGC.
Soejoto dan Soebari, 1996. Parasitologi Medik Jilid
II Entomologi
Waluyo, Srikandi, 2004. Aneka
Tip
Obat Alami