FEi'fflAHULUAN : .
Setasiun kereta api merupakan salah, satu .vadah dari transpota- si melalui darat, karena disamping Setasiun kereta api masih - ada lagi yang lainnya, seperti Terminal 3us. Sedangkan penger- tian tentang transpotasi darat adalah penyelenggaraan pengang- kutan penumpang dan barang dengan kendaraan yang melalui darat, dalara hal ini adalah kereta api, karena pembahasan dalam lapo^ - ran ini adalah tentang Setasiun kereta api.
Jadi batasan pembahasan dalaci laporan ini adalah khusus untuk Setasiun kereta api penunpang. Dalam hal ini„penyusun nenang - sengaja merabatasi lingkup pembahasannya mengingat waktu yang - relatif sangat singkat dan prioritas memang pada Setasiun un - tuk penumpang, Sedangkan Setasiun yang hendak direncanakan kem- bali adalah Setasiun kereta api di Banyuwangi. Kal ini mengi ngat Setasiun Banyuwangi merupakan salah satu daripada Seta - siun-stasiun yang memerlukan perencanaan ksmbali.C menurut ha- sil wawancara dengan Kepala Bidang Perencanaan Balai Besar di- Bandung).
Harapan psnyusun dengan selesainya pembahasan daripada Setasiun Banyu’sangi nanti dapat memecahkan masalah-rnasalah sirkulasi, - baik :'irkulasi raobil, beca, sepeda motor maupun pejalan kaki - serta dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan disekitarnya yang sudah banyak borraunculan gedung-gedung yang boleh dikata - kan modern atau sedikitnya sesuai dengan perkembangah kotanya sendiri. Karena Jika ditinjau baik keadaan fisik bangunannya maupun fasilitas dan kapasitasnya serauanya sudah tidak memenuhi syarat.
▸ Baca selengkapnya: rpph tema kendaraan darat kereta api
(2)Metode pnmbahaoan y/.nr, dirunakan adalah ser.uai dengan y.'-n/; di- tulis oleh Y0SEIK03U A3HIHAf;A dalam bukunya ' Exterior Design in Architecture ' ( diterjemahkan oleh Ir. S. Gunadi dalam bu- ku ber judul ' Merencana Ruang Luar ' ) halaman, 126; yang isi - nya adalah sebagai berikut :
"Pada yang pertama, bagian tengah atau dalam ditentukan lebih dahulu,setelah ruang dan fungsi di dalamnya dipe- la jari ,kerr,udian perencanaan diatur mulai dari tenjrah - tadi ke arah luar.3agian-bagiannya disusun, diperbanyak dan diperluas setahap secara racnycluruh didalara suatu - kesatuan yang organik, meskipun hasilnya mungkin akan - nerusak bagian luarnya. Meskipun bagian-bagiannya sangat bernanfaat bagi manusia dan dapat direncanakan dengan - baik, tetapi bila direncanakan melebihi ukuran tortentu kadang-kadang struktur keseluruhan raenjadi kacau".
(contoh hasil karya ALVAR ALJO, .inland)
"Pada yang kedua, bagian luar atau batasnya ditentukan le bih dahulu dan perencanaan diatur mulai dari luar ke da lam, otruktur keseluruhan diatur, dibagi-bagi dan diana- lisa kemudian dibangun kearah dalam.oemuanya disesuaikan dengan sistim tertentu sesudah skala dan susunan yang ^ sistimatis dari ruang-ruang dalam dan struktur kcseluruh- an dalam hubungannya dengan skala bangunan dipelajari be- nar-benar, meskipun ada juga ke.riungkinan timbul kerugian didalaranya. Dalam hal ini meskipun tiap-tiap bagian di - atur secara seragam dan kadang-kadang banyak menimbulkan hal-hal yang tidak.diinglnkan bagi orang yang mengguna - kannya, tetapi struktur keseluruhan akan tetap baik,seim bangjlogis dan teratur".
(contoh hasil karya LEC0RBU3IER, Perancis-Swiss).
Kedua ktitipan'di atas kedua-duanya benar dan kedua-duanya mem - punyai kelebihan, Hanya bila kita mengetahui bagaimana memper - gunakannya, maka keleraahan-kelemahannya d-: pat kita ku'- angi. Dalam perencanaan dan perancangan proyek ini, penyusun meigpergu nakan sistim perancangan yang kedua yaitu : perancangan bangun an yang diatur dari luar ke dalam, sesuai dengan situasi dan ~ kondisi proyek yang dihadapi.
▸ Baca selengkapnya: struktur jabatan kereta api
(3)1.0.0. TIKJAUAN PEHKi^hETA APIAN DI INDONESIA
1.1.0. SEJARAH PSRKESZTA APIAN
Perkereta apian di Indonesia nier.ulai sejarahnya se'.-.itar tahun 1367, atau tepatnya pada tanggal 10 Agustus 186?. Pada saat - itu jalan baja jurucan Sera^rang ke Tanggunc baru pertama kali dibuka untuk umum. Ker?.udian pembangunannya dilanjutkan saspai ke SalaCyang dibuka pada tanggal 10 Februari 1870) dan Yogja- karta ( dibuka 10 Juni l8?2 ).
Dalam tahun-tahun itu dibangun pula jalan baja Jakarta - 3ogor. Penbukaannya dilakukan berturut-turut pada tanggal 15 Septem ber 18?1 untuk petak jalan Jakarta-Gambir, tanggal 16 Juni
1872 untuk petak jalan Gainbir- Jatinegara dan pad,, tanggal 31 Januari 1875 untuk petak jalan Jatinegara-Bogor.
Selanjutnya pembangunan jalan baja dari Bogor ke Kesugian (Ka- os ) melalui Bandung dan lintas ini seluruhnya selesai pada - tahun 1 8 9 4> sedang lintas Yogj^karta-Cilacap (melalui Kesugian) diselesaikan pada tahun 1887.
Lintas 3ala-Surabaya selesai seluruhnya pada tahun l39o, se - lanjutnya berturut-turut selesai dibangun lintas-lintas :
Kertosono-Blitar (iSS^f) , Surabaya-Kalang (1879) > Bangil-o’eober- Panarukan (1897) , Jakarta-oerang (1900), >'ra\'/an-Banyuv;angi(1903) Jakarta-Krawang (I8 9 8) , Padalarang-Krav;ang (I9 0 6) , Gikampek - Cirebon (1912), Cirebon-Kroya(1917) dan lintas-lintas cabang - diantaranya Cibatu-Garut (I8 8 9), Hadiun-ionorogo (1907), Ban - dung-Giwidey (192/f).
dilaksanakan oleh Staatsspoorwegen (S.3.), sedangkan yang ver-tama kali nembancun jalan kereta api di Indonesia adalah Nederlands Indische jpoorweg Kaatschappij (N.I.S.).
oelain itu ada pula Perusaha:;n-perusahaan 3v/a-:ta yang diijin- kan untuk mer.barigun jalan baja, ser;erti Seraarang Cheribon - Stoomtram Maatschappij (.i.C.J.), oemarang Joana otoomtram Mat chappij (3.J.S.), oerajudal Stooratran Maatschap :ij (3.D.3.), Madura Stoomtram Kaatschappij (M.S.M.),dll.
Sedangkan jalan lintas yang dibangun oleh Perusahaan-perusa - haan sv/asta tersebut adalah sebagai berikut :
Kedungjati-Ambarawa (1873)» Yogjakarta-Xagelang (I8 9 8),
I'.age-lang-Ambarawa (1905)* Gundi-3urabaya Pasarturi (I9 0 5) , 3eaa - rang-Gambringan (192if), Yogjakarta-3randakan (1895)» Seaarang- Cirebon (1899), Tegal-Slawi-Balpulang (I8 8 6), Balapulang-Pru-
puk (1 9 1 8), Cirebon-Kadipaten (I9OI), Senarang-Juana (l8 8if), Juana-Lasem (I9O O ) , Demak-Blora (189^)» Rembang-Gepu (1902),- ’ Lasem-Jatirogo (I9I9) , Kaos-Purv;okerto (1896) » Purwo':erto - Banjarnegara (I8 9 8), Banjarnegara-wonosobo (1917), Kamal-3ang- kalan (I8 9 8), Bangkalan-oampang (I9OI).
Staatsspoorv/egen (3.S.) juga melaksanakan pembangunan jalan - baja di oumatera dan pccibukaan berbagai lintas dil-kukan pada tahun-tahun berikut :
Panjang-Tanjungkarang (I9 1 4), Tanjungkarang-Prabumulih (I9 2 5), Kertapati-Prabumulih (I9I5), Prabumulih-Kuara Enira (I9I7), Mu- ara li-nira-Tanjung Enim (1919), Muara Enim-Lahat (192/+), Puluacr- Bukittinggi (I8 9I), Padangpanjanr;-3awahlunto (1 8 9/f), Bukitting- gi- Payakurabuh (1896)> Ulee Lheue-Banda Aceh (1876), Banda Aceh Pangkalan ousu (1917).
Angkutan kereta api p?.da saat itu ditancani oleh Pcinerintah - Hindia 3elanda (otaatsspoorv/egen) naupun oleh S.vnsta ( ant'.ra lain Nederlands Indische Spoorweg MaatschappiJ dan Deli opoor v;eg MaatschappiJ). Tetapi se jak, tahun . 1910, Penez'intah Hindia
I
Belinda membentuk pusst angkutan kereta api yang berkedudukan di Bandung.
Pada Jacan penjajahan Jepang (1942-19^5), seluruh perkereta - apian dikuasai oleh tentara Jepang dan digunakan terutama un- tuk kepentingan perang. Juga banyak rel dan gerbong yang di - angkut ke Birma dan Thailand untuk diraanfaatkan disana.
oetelah keiaerdekaan ^^epublik Indonesia, angkutan koreta api - diambil alih dan diusahakan oleh D.K.A. (Djav/atan Kereta Api) yang pada tahun-tahun pertama setelah Proklaraasi mengadakan - pecibangunan kerabali lintas rel yang telah dibongkar Jepang. Antara lain yang dibangun k m b a l i adalah jaringan rel Pangan- daran-Cijulang, Tasikmalsya-Cikoneng, Kutoarja-Furworejo dan . masih banyak lagi y ng lainnya.
Status D.K.A. ini kemudian dirubah manjadi P.N.K.A. (Perusa - haan Negara Kereta iipi ) berdasarkan U.U. Usaha No.19 tahun
1 9 63 dengan harapan agar kereta api dspat raenbiayai dirinya- sendiri. Akan tetapi harapan tersebut ternyata tidak tercspai. Oleh karena itu dengan Peratuian Pemerintah II0.6I tahun 1971, serta berdasarkan U.U. Ko.9 tahun 1969 yang Kenyr-.takan bah'.va- angkutan. koreta api merupakan usaha yang melayani nasyarrvkat, m:'ka P.N.K.A. dirubah menjadi l-.J.K.A. ( Perusahaan Jav/atan - Kereta Api ).
Pengangkutan Kereta Api di Indonesia dikuasai oleh negara seca- ra mtngambil alih perusahaan tcrsebut d.ri -penguasa.-jr. pcmerin tah Kclonial Belanda, dan menairikan Ja.vatan I'.ereta Api ynng di singkat D.K.A. ( D_jav;atan Kereta Api ).
Dengan status sebagai salah satu Jav;atan Pemerintah, peruoahac.ri ini lebih bersifat sebagai pelaksana, dinana kebijaksanaan pe - rusahaan yang bersifat operasionil dan koraersil ditentukan oleh Pemerintah,
Kenudian status D.K.A. ini dirobah menjadi Perusahaan Negara Kereta Api dengan harapan agar perusahaan ini dapat berdiri sen diri dan disingkat menjadi P.N.K.A. Tapi pada keny^taannya hal terse cut tidak dapat dicapai. Akhirnya status perusahsan ini - bersif't ganda, yaitu sebagai perusahaan uaum dan perusahaan Jav;atan, dengan nama Perusahaan Jav;atan Kereta Api disingkat menjadi P.J.K.A. Artinya, dalam pembiaya.-.n rutin seperti peraba- yaran gajih dan bahan-bahan-bakar dapat dipikul oleh perusahaan sendiri- sedang untuk p-meliharaan sarana perkereta apian dan- pengerbangan u saha, biayanya masih tetap r.engharapkan subsidi - dari Pemerintah.
Tidak tercapainya maksud untuk mendirikan Perusahaan Unum yang sempurna karena :
- Kereta api tidak lagi memegang nonopoli pengangkutan darat - seperti pada jaman Eelanda
- Kereta aoi tidak mendaoat proteksi dari Pemerintah.
1.1.1. r'NAKGANAN & KEi-IJAKSANAAX
'A APIAN
8
1.1.2.' 0RGV;M3AiI PEICKEEETA .-iPIAK
P.J.K.A ( Peru3aha-';n Jav/atan Kereta Api ) secara organisatoris berada dibav/ah Direktorat Perhubung3,n Darat dan berpusat di - 3alai Besar Bandung. Peruaahaan ini dipinpin oleli seorang Ke - pala Perusahaan Jawatan Kereta Api yang disingkat Kaperjanka. Kaperjanka membavvahi lima Direktorat yang masing-masing dipi.-r.- pLn oleh seorar.g .;irektur, keliraa Uirektorat tersebut ant ra - lain : Direktorat Personalia, Direktorat Keunngun, Lirektorat Instalasi Yetap, Direktorat Traksi dan Hateriil, ...irektorat Lalu Lintas dan Pengus: haan, Sedangkan untuk daerah-daerah ope- rasionil dibagi atas beberapa eksplotasi yang masing-masing iiksplotasi dipicipin oleh seorang Kepala Zksplotasi.
Kepala Eksplotasi mempunyai tugas untuk nengatur perjalanan 'ke reta api yang melalui daer, h kekuasaannya.Ialaa menentukan tra- yelc kereta api naka kepada Kepala i-ksplotasi setsmpat diberikan v/ewenang untuk cier.yesuaikan skhedule trayek kereta api dengan - skhedule trayek kereta api antar daerah r^.ional yang ditentu - kan oleh Balail Besar di Eandur.g, Penyesuaian ini mutlak perlu der':i nenjamin kea.r.ar.an perjalanan kereta api dan effisiensi penggunaan jalur keret- yang terbatas.
10
1.1.5* Sz-JARAH ?E:.K1;M3AKGAN 3ETA3IUN
Berkembangnya angkutan deng-n kereta api raenyebabkan tinbulnya kebutuhan akan Jet-.siun kereta api, me s lei pun pada rnulanya r:e - mikiran dalan perencanaan oetasiun l^^bih ditekankan untuk raem- beriktin tenipat bagi kereta api yang ki.luar masuk d n para pe - kerja yang nengatur l-'lu lintan kereta api serta bongk--,r nuat- barang. 'i’etapi 1 na kelanaan angkutan penumpang dengan kereta api nakin raeningkat, sehingga dapat bersaing der.gan jenis ang kutan yang lainnya. Z^engan .Tiakin banyaknya angkutan penump-ng dengan kereta api, di dalam gedung setasiunnya ser.diri Juga - banyak terjadi casalah, seperti sirkulasi p nuinpang, karyav;an ni'upun sirkulasi barang angkutan yang dilayani. Juga sirkulasi penjemput dan p«ngantar t>?rEiasuk kendaraan-k-.^ndaraannya, serta tidak boleh dilupakan sirkulasi kereta apinya sendiri.
Pemecahan masalah yang, telah dilr=kukan sampai saat ini berupa pemisahan kegiatan antara setasiun khusus b-j.rang ( raisalnya'-: Setasiun hasil burai) ,3e ;;asiun rainyak dan Setasiun hasil pro'- duksi), o'.' taslun ponunpang ( untuk racnampung kfjgiatan-kegiatan sepeiti turun naiknya penumpang benerta barang-barang baw?.an - nya rnasing-rnasing), dan'Dipo Lok (tempat peraeriksaan dan per - baikkan kereta api/lok)-. .
Demikian juga dengan timbulnya Setasiun barang dan Setasiun pe numpang, yang menurut_scope pelayanannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
- Setasiun awal dan Setasiun akhir - Setasiun perantara
SETASIUN AWAL AKHIf?
p e n u m p a n g noik
a
SETASIUN PERAN1ARA SEIASION AWAL
AKHin p r r j i a p a n Ivrc ta
c
k c r e l a b e r a n g k a ta
p e n u m p a n g n a i kc
a
b*r J*,» , I T , frlnrfritjrukan dan m e n a i k o n p e n u m p a n gb
a
—r\
—^
—L/
---r$>=~=!5-JENIS SETASIUN
GAM3AR
01
12
Bangunan oetasiun secara tradisionil tovdiri d-ri 2 elemcn ba- n;"unan, yc.itu :
- bangurian untuk lintasan kereta api dan pei’on/platform untuk penur;'pah£ yang naik dan turun.
- b' ngunan y ni-j mena.-npung/mengatur penurapang kcret^' api yang tcr viri atar, k. ntor/administra.'^i, ruang psnerima, ruang tung- gu,, loket dsb.
i-lemen bangunan untuk lintasan kercta api mcnbutuhkv.n bentang yang luas, agar dapat menampung kereta api yang keluar nasuk- dan penunpang yang berada di peron. Untuk r;cnanggulangi kebu- tuhan tsb.b:nyak dipakai konstruksi longkung dari baja, seper- ti yang terdapat pada Grand Central otation yang pertaraa di - New York, yang dibangun pada tahun 1871. (lihat gambar 2a J) Dengan rafningk^tnya frequensi kereta api yang keluar raasuk, - maka dengan meraakai konstruksi lengkung menirabulkan aasalah - dala:m ciF^ngatasi pengotoran udara di dalam ruangan. Karena ke- ' reta-kereta sebagian besar menggunakan tenaga penggcrak dengan memakai lok-lok uap.
-iehingga pada abad 20 ini timbul idea untuk menutupi bagian - peron saja dengan raenggunakan konstruksi cantilevers yang pada uraumnya menggunakan baton bertulang. (lihat gambar 2b l)
Dengan penyelesaian yang demikian, terjadilah perubahan bentuk dari bangunan Setasiun kereta api. Pola lalu lintas pada bang- unan ;Jetasiun kereta api -lebih impressive. Sedang pada bangunan untuk menampung penumpang dan administrasi te: jadi perksmb-jngan kebutuhan skala ru ng yang makin besar dan fasilitas-fasilitas- lain yang diinaksudkan untuk menberi service yang lebih b'^ik ha-
PERKEM3ANGAN ELEMEN 3ANG.
6AM 3AR
02
lif
I.1./+. KLASIFiKASI 3ETA3IUN
Pembagian golongan oetasiun di Indonesia menurut PJKA dibagi irenjadi 6 tingkatan, yaitu :
a. Setasiun Besar b. Setasiun klas I c. Setasiun klas II d. Setasiun klas III e. Setasiun klas IV f. Setasiun klas V
Pembagian klasifikasi diatas sesuai dengan voluce penunpang - atau volume barang yang diproyeksikan pada fasilitas gedung - yang ada. Tetapi, oleh karena pembagian klasifikasi yang ada- saat ini sudah sejak janan Belanda, maka banyak yang sudah - tidak sesuai lagi.
Dibawah ini ada juga penggolongan Setasiun yang dianbil dari buku 'JALAN KERETA API' karangan : Ir. Iman oubarkah.
n
iembagian golorian Setasiun di Indonesia, yaitu : a.. Setasiun Besar
b. Setasiun Sedang c. Setasiun Kecil
ad.a.. Umunnya ada di kota besar atau kota pelabuhan. Semua je- nis kereta api berhenti pada Setasiun besar ini, oleh - karena itu kereta api yang akan berangkat dan tiba banyak
sekali. Kegiatan untuk Setasiun penumpang dan barang su dah dipisah, karena sudah terlalu ranai.
ad.b. Umumnya ada di kota kecil. Kereta api Cepat bi-jsanya ju ga berhenti pada Setasiun Sedang ini, atau bahkan. kereta api Ekspres. Jadi pada Setasiun Sedang ini ada l:e3e.7
ipat-15
. an untuk melayani penumpang jarak jauh.
Fada umuranya urusan kiriman barang sudah agak r-amai, oleh karena itu diseciakan gudang barang sendiri.
ad.c. Pada Setasiun Kecil biasanya kereta api ce’rat ataupun - ikspres tidak berhenti, karena pada Setasiun kecil ini - yang diutanakan adalah penurr.'pang jarak dekat. Di Setasiun Kecil unum dapat pula raengirim atau neneriraa barang han- taran r.aupun gerobakan, tetapi si Setasiun yang terkecil atau yang disebut tempat pemberhentian tidak bisa dilaku- kan, kegiatannya hanya khusus melayani naik/turnnya penum pang saja.
1.1.5. KEGIATAN DI SETASIUN PADA UHUI-IIJYA
Kegiatan pada Setasiun terutama terjadi akibat dari kegiatan . yang dilakukan oleh :
- OP.ANG : . penumpang yang akan berangkat atau datang , pengantar d a n •penjemput
. karyawan, baik karyawan daripada oetasiun itu - sendiri naupun Biro-biro jasa yang ada pada 3e- siun tersebut.
- BARANG : * barang-barang bagasi
. barang-barang kiriman han^aran “ ALAT : , kereta api penumpang‘.maupun barang.
. bus/mobil/sepeda motor/beca dll.
Akibat dari banyaknya kegiatan yang tinbul, maka rjerlu. penga-turan sirkulasi baik yang ada diluar maupun di dalam gedung.-Cara-cara ;oenyelesaian masalah sirkulasi yang utama dalam
Se-through type
• sub type
loop type
LAY OUT JALUR K.A
DAN PEMECAHAN SIRKULASI
GAM3AR
03
17
tasiun adalah peraisahan lalu lintas kereta apl dan lalu lintas unum, manusia dan barang. Pemxsahan ini berarti suatu pemikiran lay out dari jalur dan aekaligus nemecahkan pcnca aiannya.
Lay out dari jalur 'pada umunnya ada 3 jenis, yaitu : a. Through type.
Pada Jenis ini jalur kereta api masuk nele’.^ati Setasiun dan Peron/Platform. Biasanya setiap Peron diapit oleh sepasang ja lur kereta api. Peron hanya dapat dicapai oleh pengunjung de- ngan menyeberangi diatas atau dibaivah jalur kereta api.
Keuntungan penyeberangan dibawah ialah jarak vertikal yang ha- rus ditempuh penur!::ang lebih pendek jil-.a ibandingkan dengah -
penyeberangan diatas jalur kereta api.
Pemilihan cara penye erangan diatas a:a.u dibawah biasanya dila~ kukan berdasarkan keadaan topografi tanah dan bagaimana letak -
jalur kereta api terhadap jalan-jalan dalara kota. Keuntungan Through type ini adalah kebebasan penyambungan dan pelepaaan kereta pada Peron/Platforra yang sana.
b . Sub type.
Pada jenis ini jalur kereta api berakhir buntu pada suatu Peron/Platform yang nelintang, yang terletak pada satu sisi- dengan jalur kereta api.Bila pengakhiran tersebut berada psida kedua bagian, maka Platform tersebut lebih dikenal dengan is- tilah Mid Way.
Dengan meninjau keuntungan dan kerugiannya, Sub type ini lebih cocok untuk dipakai di daerah-caerah yang topografinya datar dan fungsinya betul-betul merupakan Setasiun■ asval dan akhir. c. Loop type.
-p
If
nya.ribungkan 2 jalur yang buntu dongan lenEkunfian-lt r-rkunran, sehin^^'ga raemudahkan pelepasan nesin r.aupun 00rr.bongkaran nuatan bahl'.an sekaligus dapat ditukar arahnya ke arahyang berla.vanan. Cara penyelesaian ini sebenarnya cukup effinien dalam peker -
Jaan sehari-ha.ri. i'etapi biasanya jenis ini dipakai untuk dae- rah-caerah sub urban dan pelayanan- -elyanan jarak -^endek.
K.A. 113A
K.A. aER H EN Tl PENUMPANG TUPUN
LOK DILANGSIRKAN KERETA DIPERSIAPKAN & DI3ER SIH K AN
LOK DIRANGKAiKAN U G I PENUMPANG NAIK
K.A. D I3 ERANGKATKAN
KERETA API DENGAN LOK TUNGGAL *
GAM3Af!
PROSES TI3A & 3ERANGKAT
04
Q. KERETA API -riBA
KERETA API BERHENTI PENUMPANG TURUN
c.
KERETA API OISIAPKAN PENUMPANG NAIK. KERETA API BERANGKAT