Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia Volume 11 Nomor S Tahun 2OOs
PENGARUH SUBSTITUSIMINYAK IKAN DENGAN MINYAK KEDELEI
DALAM
LEMAK
PAKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH KERAPU
LUMPUR,
Epinephelus
coioides
Ketut Suwirya, Muhammad Marzuqi, Agus Prijono, dan Nyoman
Adiasmara
Giri ABSTRAKLemak adalah komponen pakan yang dapat berfungsi sebagai sumber energi dan asam lemak esensial. Kebutuhan lemak dan jenis asam lemak esensial pada ikan berbeda menurut
jenis
ikan. Percobaanini
dilaksanakan untuk mengevaluasi pengaruh substitusi minyak ikan dengan minyak kedelei dalam lemak pakan lerhadap pertumbuhan kerapu lumpu- Epinephelus coioides. lkan untuk percobaan berukuran 9,13!
0,71 g dan dipelihara dalam bak volume 100 liter dengan sistemair
mengalir selama 10 minggu. Kepadatan ikan dalam tiap bak adalah 12 ekor. Suhu dan salinitas air pemeliharaan adalah28"C-30.C
dan31-33
ppt. pakan percobaan dibuat dalam bentuk pelet kering dengan penambahan kadar lemak yang sama yaitu g%. Kadar minyak ikan pada masing-masing pakan disubstitusi dengan minyak kedelei sebesar O% (A); 3%(B\
a5%
(C); 6% (D); dan 9% (E). Hasil percobaan menunjukkan bahwa substitusi minyak ikan dengan minyak kedelei sebagai lemak pakan mempengaruhi pertumbuhan benih kerapu lumpur (P<0,05). Substatusi minyak ikan dengan minyak kedelei > 3% dalam pakan (pakan C, D, dan E) menyebabkan pertumbuhan benih kerapu lumpur cenderung menurun. pertumbuhan spesifik benih kerapu lumpur yang diberi pakan A, B, C, D, dan E masing-masing O,0253' 0,0259; O,0231; O,O228t dan 0,0228.ABSrRACT:
Substitution effect of dietary fish
oit bysoybean oit
ongrowth
of
estuarygrouper
(Epinephelus coioides)juveniles.
By:
Ketut Suwirya,
MuhammadManuqi,
Agus Prijono, and Nyoman AdiasmaraGiri
Lipid is dietary component for energy and essentiat fatty acid resources. Requirement of liDid source for fish varles depend on
fls,
specles. The present study was conducted to evaluate lhe substitutioneffect of dietary fish oil
by soybeanoil on
growthof
estuary grouper juveniles Epinephelus coioides. Twelve fish of 9.13t
0.71 g in body weight were reared in each 1oo titter's tankfor
10 weeks with flow throughsysten.
Temperature and satinityof
rearing waters were28'C-30'C
and
31-33
ppt. respectively. The lipid contentof
dry peltet experiment diets was supplemented 9.0%. Dietary tish oil in experiment diets were substituted by soybean oil so that the soybean oil in experiment diets became 0% (A), 3% (B), 4.5% (C), 6% (D), and 9% (E). The result of experiment showedthat
substitution dietary fish oilby
soybean oit affected growth of estuary grouper juveniles (P<0.05). Dietary fish oil substitution by soybean oit > 3% (diets C, D, and E) reduced growth of estuary grouperjuvenile. Specific growth rate of estuary grouper juveniles fed diets A, B, C, D, and E were 0.0253, 0.0259, 0.0231, 0.228, and O.O22B respectivety.KEYWORDS:
estuarygrouperjuvenile,
fish oit, soybean oit,growth
PENOAHULUAN
Lemak
adalah
komponen
pakan
yang
merupakan
sumber
energi
dan asam
lemak
esensial untuk menunjang pertumbuhan
ikan.
Kadar lemak dalam pakan berpengaruh terhadap
pertumbuhan ikan red sea bream (Vergara et
al., 1996) dan reddrum (Williems
&Robinson,
1988).lkan kerapu, E. areolatus yang diberikan pakan
dengan kandungan lemak
10%serta protein
60%menghasilkan pertumbuhan yang terbaik (Chu ef
a/,.
1996).Sumber lemak yang digunakan dalam
pakan sangat mempengaruhi pertumbuhan karena memilikikomposisi asam lemak yang berbeda.
Minyak ikan banyak mengandung asam lemak dari kelompok n-3 HUFAdan minyak kedelel mengandung asam lemak dari keluarga lenoleat (n-6). Kedua kelompok asamlemak
tersebut
merupakan
asam
esensial
baga beberapajenis
ikan.Beberapa hasil penelitian menunjukkan
bahwakebutuhan asam lemak esensial secara kualitatif
maupun kuantitatif sangat bergantung pada jenis ikan
Penelitipada Balai Besar Riset Perikanan Budidava Laut. Gondol
K. Suwirya, Marzuqi, M., Pijono, A., dan
Gti,
N.A.(Higashietal,
1get;Araietal,
1971; Castellefai,
1972). Secara umum, ikan laut lebih membutuhkan keluarga asam lemak linolenat (n-3) dibandingkan keluarga asam lemak linoleat (n€) (Cowey & Sargent,1977ilanaza
a
elal,
1977). Watanabeetal
(1975) melaporkan bahwa ikan mas (Cypdnus caiolb) membutuhkan asam lemak linoleat (18:2n€)dan asam lemak linolenat ( 18:3n-3). lkan kerapu lumpur dapat dibudidayakandilautdan
perairan air payau. Oleh karena itu, kedua kelompok asam lemak tersebut diduga dibutuhkan oleh kerapu lumpurSampai saat ini kebutuhan asam lemak esensial pada kerapu lumpur belum diketahui pada setiap stadia dari siklus hljupnya. Komposisi lemak yang diformulasi untuk pakan kerapu lumpur didasarkan pada hasilpercobaan dari jenis kerapu lainnya yaitu menggunakan sumber lemak yang berasal dari organisme laut dan harganya relatf lebih mahal.
Percobaan
ini
dilaksanakanuntuk
mengevaluasi pengaruh substitusi minyak ikan dengan minyak kedeleisebagai
sumber lemak dalam pakan
terhadap
pertumbuhan benih kerapu lumpur. BAHAN DAN METODE
Sumber protein pakan percobaan seperti tepung
ikan dan cumi diekstraksi dengan metode Bligh
&Dryer (1959) untuk mengurangi kandungan lemaknya. Pakan yang digunakan
dalam
percobaan ini adalah pakan kering dengan kadar air5,8%-6,5%.
Pakan percobaan disusundengan
kandungan energi yang sama. Adapun komposisi pakan percobaan disajikan pada Tabel 1 . Total lemak yang ditambahkan dalam fomulasi pakan adalah 9% dengan substitusi minyak ikan oleh minyak kedelei pada masing-masing pakan adalah 0% (A); 3% (B);a,s%
(C); 6% (D); dan 9% (E) sebagai perlakuan.Percobaan inimenggunakan benih kerapu lumpur dengan bobot awal 9,13 + 0,71 g dan dipelihara dalam
bak-bak
polietilinvolume
100 L padakepadatan
12ekor/bak
dengansistem air
mengalir,Aliran air
laut diatur pada debit 200 mL per menit. Suhu dan salinitasair media
pemeliharaandiamati selama
percobaan dan kondisinya adalah28"C-30'C
dan31-33
ppt. Pemberian pakan 2 kali per hari dan setiap pemberian pakan diamati secaraseksama
sampai semua ikan tidak mau makan lagi.Jumlah
pakan yang diberikan per hari dihitung dengan melihat selisih bobot pakan sebelum dan sesudah pemberian pakan.Percobaan ini berlangsung selama'10 minggu dan
setiap minggu dilakukan pengukuran bobot
tubuhuntuk melihat
perkembangannya. Percobaan
iniTabel
1.
Komposisi
pakan percobaan (%) untuk benih kerapulumpur
Table
1.
Compostion of test diets (%) for estuarygrouper
No. pakan
(Dietno.l
Bahan (rngrediens)
Kasein (Case,n)
Tepung ikan
(Fish
neall
Tepung cumi (Squid
neall
Minenl mix
IVitamin
mix
2Carophylpink
cMc
Dekstrin (Oexfrn ) Minyak ikan
(Fish oil)
Minyak kedelei (Soybean
oil\
AnaliCs
(Analyis)
Kadat air
(Moisturc)
Protein kasar (Crude
proteint
Lemak kasat (Crude
lipid)
Serat kasar (Flble ) Abu
(Ash)
10.0
10.050.0
50.011.0
11.0z.c
z.J
1.31
1.310.19
0.192.5
2.513.5
13.59.0
6.00.0
3.08.51
8.3449.44
48.9510.27
10.5710.24
9.6410.66
10.6710.0 10.0
10.050.0 s0.0
50.0'11.0 11.0
11.02.5
2.5
2.5'1.31 1.31
1.310.19 0.19
0.19z.c
z.J
z.c
13.5 13.5
13.54.5
3.0
0.04.5
6.0
9.08.49 8.92
8.4549.51
49.11
49.2110.73
10.64
10.949.32 9.22
10.3810,36 10.34
10.59Mineral mix (mg/100 g pakanlfeed): KHTPO. 412, CaCO3282, Ca(HrpO.) 618, FeCt3 4HrO 166,znSO.9.99, MnSO. 6.3, CuSO. 2, CoSO..THrO 0.05, KJ 0.15, Oenrine 4SO,
Ce
utos; 553,5.1vitamin Mix (mg/100 g diet): thiamin-Hcl, 5.0; riboftavin, s.0; ca-pantothenate, 10.0; niacin, 2.or pyridoxin-Hcl, 4.0; biotin,0.6; folic acid, 1.5; cyanocobalamin, 0.O
l;
inositol,200; p-aminobenzoic acid, 5,0; menadion,4,0; b-carotin, 15.0; calciferol, 1.9; a-tocopherol,25.0i vitamin C (phosphitan), 120; choline chloride,900Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia Volume 11 Nomor
5
Tahun 2005dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap dengan
5
perlakuan dan
3
ulangan. Data pertumbuhan,
konsumsi pakan,
dan
efisiensa pakan dianalisis
menggunakan sidik ragam dan beda antar perlakuan diujj dengan BNT pada
taraf
nyata 95%. Pada akhir percobaan diambil seekor benrh dari masing-masingbak dan dikelompokkan menurut perlakuan
untukanalisa asam lemak dari lemak tubuh.
Komposisiasam lemak pakan dan ikan percobaan
dianalisis dengan gas kromatografi.HASIL DAN BAHASAN
Komposisi asam lemak pakan percobaan disajikan dalam Tabel
2.
Berdasarkan Tabel 2terlihat
bahwa penurunankadar mlnyak ikan dalam pakan,
maka akan menurunkan kadarn-3 HUFAdan meningkatkan kadar keluarga asam lemak linoleat (18:2n-6). Dalam hal ini minyak ikan merupakan sumber n-3 dan minyak kedelei sebagai sumber n-6.Hasil percobaan menunjukkan bahwa benih kerapu lumpur yang diberi pakan dengan sumber lemak dari
minyak ikan (pakan
A)
memberikan
pertumbuhanspesifik yang ternyata
lebih baik
(P<0,05)
dibandingkan
dengan yang
daberipakan
dengan sumber lemak dari minyak kedelei (pakan E) (Tabel3).
Benihkerapu lumpur
yangdiberi
pakan dengan sumber lemak adalah minyak ikan 9% (Pakan A) dan substitusi minyak ikan dengan minyak kedelei sampai3% (pakan B) memperlihatkan laju
pertumbuhan spesifik yangtidak berbeda
nyata (P>0,05), namun substitusi minyak ikan dengan minyak kedeleisampai lebihdari 3% maka laju pertumbuhan spesifik
ikan cenderung menurun (pakan C, D, dan E).Dari hasil analisis
asam
lemak oakan oercobaan(Tabel
2)
terlihat
bahwa
substitusi
minyak ikan
sebesar 3olo dalam lemak maka kandungan n-3 HUFA dalam lemak menurun dari 17,87% (PakanA)meniadi
11 ,8404 (Pakan B),
sedangkanasam lemakkeluarga
linoleat (n-6) meningkatdari2,86%
(PakanA) menjadi '14,18% (Pakan B). Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa kadar n-3 HUFA<1'1,84% dalam lemak pakanmaka laju pertumbuhan spesifik akan
cenderungmenurun
dan
nampaknya
n-3
HUFAtidak dapat
disubstitusi dengan keluarga asam lemak linoleat (n-6)
Yu
&
Shinhuber (1976) melaporkan
bahwa
penambahan 1% asam lemak linoleat (18:2n-6) dalam
pakan
tampak menstimulasi
pertumbuhan ikan
rainbow trout, lelapi pertumbuhannya menurun apabila kadar asam lemak linoleat dalam oakan ditinokatkan
Tabel2.
Komposisi asam lemak pakan percobaan (%) pada benih kerapu lumpurTable2.
Fatty acid composition of experimental diets (%) for estuarygrouper
Pakan percobaan (Experimental
die6l
Asam
femak (FaW
acidsl
Miristik
(l,ryrstlc acid)
(14:0\Pentadekanoat (Pentadecanoic
acld)
(15:0) Palmilat (Palmiticacld
('16:0)Palmitoleat (Palmitoleic
acld)
(16:1n-9) Stearat (Steancacld)
(18:0)Oleat (O/elc
acld)
(18:1n-9) Linoleat(L,rolelc acld) (18:2n€)
Linolenat
(Lnolenlc acld)
('18:3n-3)Eikosadienoat (Eicosadienoic ac id) (20.2n-9\ Arasidonat (A rac hidon
ic
acd)
(20:4n€)
EPA (20:5n-3) DHA (22:6n-3) NN-4.68 0.21 23.64 26.51 6.77 '13,38 0.53 2.13 0.55 2.33 6.72 11.15 '1 ,40 3.36 0.15 22.99 ZU T5 6.14 14.37 12.93 5.16 0.64 't.25 4.41 7 .43 0.42 z.o I 0.12 19.21 14.86 5.61 13.87 26.12 5.91 0.69 0,85 3.40 5,63 1 .12
2.05
0.750.06
0.04'18.31
15.7210.51
3.225.51
4.8915.27
18.3733.24
47.725.73
6.440.72
0,830.51
t
2.41
t3.71
t 1.97
2.02 100 100 100 100 100 Total Totaln€
=18:2n€+20:4n€
Total n-3=
18:3n-3+20:5n-3+22:6n-3 2.86 20.00 14.18 17.00 14.33.65
47.72 11.85
6.44 n-3 HUFA 17 .87 11 .849.03
6.12oc
NN. -tidak
dapat diidentifikasi (unidentifieqK. Suwirya, Marzuqi, M., Prijono,
A.
dan Giri, N.A.menjadi 2,57o atau 5%. Mereka juga mencatat bahwa kadar
asam lemak
linoleat lebih tinggidari
1olo atau kadarkeluarga asam lemak n-3 yang sangat tinggiakanmenurunkan pertumbuhan
coho salmon
(Yu
& Sinhuber, 1 979). Dalam percobaan ini memperlihatkanbahwa kerapu lumpur yang diberi pakan
dengan kandungan n-3 HUFA1,25% dan asam lemak linolenat(n-6)
1,50%masih memberikan
pertumbuhan yang baik. Namun pertumbuhannya menurun dengan kadar n-6 > 1.50% dan n-3 HUFA < 1.25%.Asam
lemak takjenuh seperti n-3
HUFA sangat berperan dalam menjaga fermiable membran sel ikansehingga
masuknya nutrien
ke
dalam
sel
dan
pembuangan
sisa
metabolisme pada suhu
air
di bawah suhu 30"C tidak terganggu. Kebanyakan ikan air laut mempunyai kemampuan yang terbatas untukmensintesis n-3
HUFAdari asam lemak n-3
rantaikarbon
yang lebih pendek (Owen
et
al.,
1975,
Kanazawa et al.,1979; Ostrowski& Divakaran, 1990).
Asam lemak n-3
HUFAseperti 20:5n-3
(EPA) dan 22:6n-3 (DHA) merupakan asam lemak esensial bagi kebanyakanikan laut
(Yano& Fujii,
1975; Fujitaef
al,
1980; Watanabe etal,
1983; lzquierdo el a/., 1989,Webster
&
Lovell, 1990). Kekurangan
n-3
HUFA mengakibatkan pertumbuhan larva yang lambat, sertatidak
sempurnanya pembentukan
dan
fungsi
gelembung renang pada larva ikan (Sorgeloos el a/., '1988;
Webster&
Lovell, 1990; Kovenelal.,
1990).Kebutuhan n-3 HUFAikan adalah bergantung pada jenis ikan. Kebutuhan n-3HUFA yuwana iKan red drum adalah 0,5o/o-1
,jok
(Lochmann & Gatlin, 1993), ikanKorean
rockfishdengan bobot
5,9g adalah sekitar
0,9% (Lee et a/., 1 993), 1 ,4% untuk yuwana kerapu
bebek (Suwirya
et a|.,20011 dan
1,5%untuk
benihikan kerapu macan (Suwirya ef
a/.,2003). Nilai
ini mendekati dengan nilaikebutuhan
n-3 HUFA untuk ikan kerapu lumpur yang diteliti.Takeuchi & Watanabe (1979) melaporkan bahwa kelebihan kadar asam lemak esensial
dalam
pakanakan menyebabkan pengaruh jelek padaikan rainbow
trouf.
Penelitian
ini
menunjukkan
bahwa pada
penambahan asam lemak linolenat (18:3n-3) atau n-3 HUFAcampuran dari EPA (20:5n-3)dan DHA(22:6n-3) dengan perbandingan 1:1 pada pakan dengan kadar
empat kali lebih dari
yang dibutuhkan
ikan
menghasilkan pertumbuhan dan efisiensi yang rendah.
Selanjutnya dijelaskan bahwa penggunaan
lemakdalam pakan
haruslah
hati-hati
dengan
memperhatikan jenis dan kandungan asam
lemak esensialnya karena kebutuhan asam lemak ikan dapat berubah bergantung pada kadar lemak pakan dan jenisasam lemak
dari
lemak yang akan
digunakan
(Watanabe, 1982).
Hasil percobaan
(Tabel3) menunjukkan
bahwabenih kerapu lumpur yang
diberi
pakan dengan
sumber lemak dari minyak ikan (pakan A) mempunyai efisiensl pakan lebih tinggi dibandingkan dengan benih yang diberi pakan dengan sumber lemak dari minyak kedelei
(pakan
E)(P<0,05). Substitusi
minyak ikan denganminyak
kedeleisampai 3%
(pakan B) padabenih kerapu lumpur tidak mempengaruhi
efisiensi pakan. Namunsubstitusi minyak
ikan dalam pakanbenih kerapu lumpur dengan minyak kedelei >
3%diperoleh
kecenderungan
efisiensi
pakan yang
menurun. Hal ini menunjukkan peran n-3 HUFApada
benih ikan kerapu lumpur, sehingga
metabolisme menladi lebih baik.Hasil
yang sama ditunjukkan pada ikan
kerapu bebek (Cromileptes a/tlyells) bahwa benih ikan kerapubebek yang
diberi
pakan dengan sumber
lemak minyakcumi
mempunyaiefisiensi
pakan yang lebihtinggi dibandingkan dengan pakan
dengansumber
lemak minyak kedelei. Substitusi
minyak cumi
dengan minyak kedelei sebesar 2% dalam pakan tidak
mempengaruhi efisiensi pakan pada kerapu
bebek(Suwirya
et
a/., 1999). Hal tersebut berarti
bahwa dalam memformulasi pakan benih kerapu lumpur harus memperhatikan sumber lemak yang akan digunakan,Tabel3.
Pertumbuhan, efisiensi penggunaan, dan konsumsi pakan yuwana kerapu lumpur Table3.
Growth, feed efficiency ratio, and feed intake ofjuvenile
estuarygrouper
No,
pakan
Pertumbuhan
spesifik
Efisiensi
pakan
Konsumsi pakan
Diets
no.
Specific
growth
rate
Feedefficiency
(%l
Feedintake (gtind.l
B D E 0.0253
i
0.00201"
0.0259r
0.00133 a 0,0231r
0.00 018 D 0.0228r
0.0007 b 0.0228 1 0.00055 b 85.24'
80.24'
79.51 "b 78.84 "b 72.69 b"13.11"
12.91"
12.62"
'12.51"
11 .92"
Nilai tengah dengan huruf yang sama pada kolom tidak berbeda secara statislik (P<0,05) Mean with same superscript in columns arc not statistically differenl (P<0.05)
Jurnal Penelitian Perikanan lndonesia Volume 11 Nomor
5
Tahun 2005Sumber lemak sebaiknya mengandung n-3
HUFAseperti minyak ikan dan minyak yang berasal
dari organisme laut lainnya.Konsumsi pakan per individu selama percobaan tidak dipengaruhioleh substitusi minyak ikan dengan
minyak kedelei
dalam pakan
(Tabel
3).
Hal
ini
menunjukkan
bahwa benih kerapu lumpur dapat
menerima pakan yang digunakan
dalam
percobaan ini.Hasil percobaan Tucker
el
a/. (1997)
diperoleh bahwa ikanred drum dapal memanfaatkan
minyak kedeleidan
tkanmanhaden dalam pakan
masing-masing sebesar I ,5o/o dan 12,7Yo. Hal ini menunjukkan bahwa kerapu lumpur dapatmemanfaatkan
minyak kedelei 3%dalam pakan atau
lebihtinggi dari
ikanred
drum.
Nampaknya kemampuan
ikan
memanfaatkan
lemak pakan sangat erat
kaitannyadengan
kualitas lemak yang ditentukan
oleh
komposisi asam lemaknya dan kebutuhan
asam lemak esenslal dari ikan.Kandungan
n-3
HUFAdalam lemak
pakanjuga
mempengaruhi kadar n-3 HUFA dalam lemak tubuh
ikan kerapu
lumpur.Makln tinggi substitusi
minyakikan dengan minyak kedelei dalam pakan maka
kandungan
n-3
HUFA
dalam
lemak pakan
akan menurun (Tabel2). Penurunan kadar n-3 HUFAdalampakan menyebabkan penurunan kadar n-3
HUFAdalam
lemak
tubuh benih kerapu lumpur
yang
diberikan (Tabel 4). Namun peningkatan kadar asam
lemak linoleat (18:2n-6)
dalam lemak pakan
tidakmenyebabkan
peningkatan kadar asam
lemak
tersebut dalam lemak tubuh benih keraDu lumDur. Hal ini kemungkinan bahwa asam lemak linoleat (18:2n-6) pakan banyak digunakan sebagai sumber energi dalam metabolisme.
Dari Tabel
4 terlihat bahwa kerapu
lumpur yangdiberi pakan dengan lemak yang mengandung
n-3 HUFAsebesar
17 ,87o/o, 11 ,84o/o,9,03%: 6,1270t dan 0,0% selama 10 minggu, kandungan n-3 HUFA lemak tubuhnya berturut-turut 1 4,620/0, 6,48ok;3,Uo
: 2,16%idan 1,64%. Hal tersebut
jelas
tampak
bahwa
kandungan n-3 HUFAdalam tubuh ikan sebagairefleksi dariasam lemak n-3 HUFApakan yang diberikan pada
benih kerapu lumpur. Pola yang hampir
sama
tampaknya terjadi pada larva ikan ekor kuning, Senb/a quinqueradiata bahwa larva yang diberi pakan dengan kandungan n-3 HUFA lebih tinggi akan menyebabkan kandungan n-3 HUFA lemak tubuhnya akan lebih tinggi (Furuita et a/., 1996).
KESIMPULAN
Sumber
lemak pakan
benih kerapu lumpur lebih baik berasal dariminyak
ikan dibandingkan denganminyak
kedelei. Pada penambahan lemak
pakansebanyak
9,0%; substitusi
minyak ikan dengan
minyak kedelei pada pakan benih ikan kerapu lumpur dapat dilakukan sebanyak 3%.
DAFTAR PUSTAKA
Arai, S.,
I
Nose, andY
Hashimoto. 1971. A purified test diet forthe
eel, Anguila javonica. Bull. Freshwater Flsh. Res. Lab. Tokyo, 22(12):161-'178.
Bligh, E.G. and W.J. Dryer. 1959. A rapid method of total lipid extraction and purification. Canadian J. Biochem. Physiol., 37:
911-917.
Castell, R.O. Sinnhuber, J,W. Wales, and D.J. Lee. 1972. Essential
fatty acids in the diet
of
rainbow lrout (Salnongardnei
groMh, feed conversion, and some deficiency gross symptoms. J. Nutr., 102:77-86,
Chu, J.C.W.,
K.M.Y.Leung, and
R.S.S.Wu.
'1996.Nutritional
study
on the
areolated
grouper
Tabel4.
Komposisi asam lemak benih kerapu lumpur diberi pakan percobaan (%) Table4.
Fatty acid composition of estuary grouper juvenile fedexperimentaldiets
(%)Asa
m lemak
Fatly acids
Awal
tnttial
A
Asam miristik
(Wns
c acid)
(14.01 Asampahitat
(Palmiticacid)
(16:A)Asam palmitoleatm (P al m
itoleic acld)
(1 6: 1 n-9)Asam stearat (Steanb
acd)
(18:0) Asam oleat(o/elc acld)
(18:1n-9) Asam linoleatm (Linoleic acid)(18.2n4\
Asam linolenat (Linolenic
acld)
(18:3n-3) EPA (20:5n-3)DHA (22:6n-3) IOIAI
N.3HUFA
Asam linoleat (Linoleic
acidl
(n$t
4.35 4.s9 3.94.
1.286.03 5.15 0.57
1.3525.02 24.90
24.22
10.394.56 7.03 7.31
4.2348.90
50.45
57.43
78.254,16 4.02 3.98
2.090.50 0.33 0.39
0.762.00 2.37 2.01
0.834.48 1.17 0.15
0.81100.00
100.00
100.00
100.006.48 3.54 2.16
1.644.16 4.O2 3.98
2.096.92
4.168.43
5.5328.31
19.307.88
4.8839.94
46.515.37
3,360.42
1.632.51
6.590.21
8,04100.00
100.002.72
14.625.37
3.36o/
K. Suwirya, Marzuqi, M., Prijono, A., dan
Gii,
N,A.(Eplnephelus areolatus) culture in open sea cages.
Proc.
The Pecan Conference
on
Sustainable
Aquaculture,
11-14
June 7995. Honolulu, T9 pp. Cowey, C.B. and J.R. Sargent. 1977. Lipid nutrition infish. Comp. BiochemisL Physiol., 578:
269-273.
Fujita, S,, T. Watanabe, and C. Kitajima. '1980, Nutrition quality of Artemla from different location as living feed from viewpoint of essential fatty acids for marine flsh.
/n
G.Personne,
P.Sorgelos,
O.
Roels,
and
E. Jespers (Eds.). The Brine ShrimpNlemia,
Uniuerca Press, Belgium,lll:
277-290.
Furuita, H., T. Takeuchi,
I
Watanabe, H. Fujimoto, S. Sekiya, and K. lmaizumi. 1996. Requirement of larvalyellowlail
for
eicosapenlaenoic
acid,
docosahexaenoic, and n-3 hiqhly unsaturated fatty acid. Flsherles Sclence, 62(3):
372-379.
Higashi, H.,
I
Kaneko, M. Ushiyama, andI
Sugihasi. 1964. Efiect of dietary lipids on fish under cultivation ll: Effect of ethyl linoleat, ethyl linolenate and ethyl ester of polyunsaturated on deficiency of essential fatty acid in rainbow trout. Vitam i n e. Ky oto, 30 : 27'l-27
5. lzquierdo, M.S.,I
Watanabe,I
Takeuchi,I
Arakawa,and C. Kitajima. 1989. Requirement of
LaNae
Red Sea Bream, Pagrus major for Essential Fatty Acids. Nippon Suisan Gakkaishi, 55:859-867.
Kanazawa,A., S. Tokiwa, and N4. Kayama. 1977. Essential
fatty acids in the diet of prawn l: effect of linoleic and linolenic acid on groMh. Bull. Japan Soc.
Sci
Fish, 43(9):'l,111-
1 ,114.Kanazawa,A., S. Teshima, and K. Ono. 1979. Conversion of linoleic to n-3 highly unsaturated fatty acid in marine fishes and rainbow trout. Bull. JDn. Soc. Scl. Flsh.. 46:
1.231-1.233.
Koven, M.W.,
A.
Tandler, G.W.Kissil, D. Sklan,
O. Frieslander, and M. Harel. 1990. The efiect of dietary n-3 polyunsaturated fatty acid on growth, survival, and swim bledder development in Sparus aurata laNae. Aquaculture, 91: 131-14'1,Lee, S.M., J.Y Lee, YJ. Khang, H.D. Yoon, and S.B. Hur. '1993.
n-3
HUFA requirementof
Korean rockfish, Sebaslessri/egeil.
Bull. Korean Flsh. Soc., 26(5):477-492.
Lochmann, R.T. and D.M. Gatlin. 1993. Essential fatty acids requirement of juvenile red drum (Sclaenops ocellatus\. Fish Physiol. Biochem., 12:
221-2,351.
Owen, J.M., J.W. Adron, C. Middleton, and C.B. Cowey.
'1 975. Elong ation a nd desaturation of d ietary fatty acid
in Turbot
(Scopthalamun maximus,and
rainbow Irout. Lipid, 10:258-271.
Ostrowski, A.C. and S. Divakaran. '1990. Survival and
bioconversion
of
n-3
fatty acid
during
early
develpment
of
dolpin (Co4lpaena hyppurasl laNae ted oil-enriched tolilet. Aquaculture, 89:273-285.
Sorgeloss,
P, P
Leger, andP
Laveus. 1988. lmprovedlarval
rearing
of
European,
Asian
seabass,
seabream, mahi-mahi, siganid, and milkfish using enriched diets for rotifer and Artemia. Word Aouacult.. '!9:
78-79.
Suwirya, K., M.
Mazuqi,
dan N.A.ciri.
lggg.
Pengaruhproporsi minyak cumi dan kedelei dalam
pakan terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan yuwana kerapu tikus, Cromileptes altivelis. Daiam A. Sudrajat, E.S. Heruwati, J. Widodo, danA.
Poernomo (Eds.)Prosiding Seminar Nasional Penelitian
danDesiminasi Teknologi Budi Daya Laut dan Pantai, Jakafta, 2 Desember 1999,
p.272-276.
Suwirya, K., N.A. Giri, dan M. Mazuqi 2001. Pengaruh n-3 HUFA terhadap pertumbuhan dan efisiensi pakan yuwana ikan kerapu bebek, Cromileptes altivelis. ln Sudradjat,A., E.S. Heruwati, A. Poernomo,A. Rukyani,
J. Widodo, dan E. Danakusuma (Eds.) TeknologiBudi
Daya Laut dan
Pengembangan SeaFarming
di lndonesia, Depertemen Kelautan dan Perikanao, p.201-206.
Suwirya, K., N.A. Giri, dan M. Mazuqi. 2003. Pengaruh
n-3
HUFA pada pertumbuhan benih kerapu macan, Epinephelus fuscogutatus. J. Pen. Per. lndonesia. Tucker, J.W.Jr., W.A. Lelies, G.K. Vermeer, D.E. Robe( Jr,and PN. Woodward. 1997. The effect ot experimenial
starter diets
with different levels
of
soybean
or menhadeoilon red drum (Sclaorops
ocellalus). Aqu aculture,'1 49:323-339.
Takeuchi.
I
andI
Watanabe. 1979. Effects of excess amounl of essential fatty acid on groMh of rainbow trout. Eul/. Japan Soc. Sci. Flsh.,46: 1,517-1,519. Vergara, J.M.,L.
Ropbiana,M.
lzquierdo, and M.D,L.Higuera. '1996. Protein sparing effect
of
lipid in the diets for fingerlings of gilthead seabream. Flsh. Scl., 62(4)t624--428.
Watanabe, T., T. Takeuchi, and C, Ogino. 1975. Effect of dietary methyl linolenate and linoleate on growth of cary. Bull. Jpn. Soc. Scl.
Fish.,41(2):263-269.
Watanabe,T., C. Kitajima, and S. Fujita. 1983. Nutritional values
of
live
organismsused
injapan for
mass propogationoffish:
a review. Aguaculture,34:115-'143.
Watanabe, T. 1982.
Lipid nutrition
in fish.
Comp. Biochem. Physiol., 73:3-'15.
Webster, C.D. and R.T. Lovell. '1990. Respone ofstripped bass larvae fed brine shrimp from different sources
containing different
fatty
acids
composition.
Aquaculture, 90:
49-6'1.
Williems, C.D. and E.H. Robinson.'1988. Respone ot red drum to various dietary levels of manhaden oil. Aouaculture. 70:
107-120.
Yano,
Y
and M. Fujii. 1975. Studies on nutritionofred
sea bream lX: Efiect of n-3 fatty acid supplement in a corn oil diet on growth and feed efficiency, Eull, Jpn. Soc. Scl. Flsh..41:
73-77.
Yu, T.C. and R.O. Sinhuber. 1976. GroMh response of rainbow trout (Salmo gairdnen) to dietary n-3 and n-6 fatty acids. Aquaculture,8:
309-3'17.
Yu, T.C. and R.O. Sinhuber. '1979. Effects of dietary n-3 and n-6 fatty acids on