• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PKK 0807887 Chapter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PKK 0807887 Chapter3"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

A.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada SMK Negeri 9 Bandung yang berlokasi di

Jl.Sukarno-Hatta KM.10 Bandung. SMK Negeri 9 Bandung ini merupakan SMK

Pariwisata yang memiliki bidang keahlian Tata Kecantikan Kulit, dimana terdapat

pembelajaran perawatan wajah berjerawat dengan teknologi yang dipelajari pada

kelas XI. Perawatan wajah berjerawat dengan teknologi ini merupakan

pembelajaran yang akan dibuat multimedianya pada skripsi ini, dengan teknologi

yang dimaksud adalah beauty instruments.

B.Validator dan Penguji Multimedia Tutorial

Validator dalam penelitian ini terdiri dari ahli media untuk mengetahui

kelayakan media pembelajaran, dan ahli materi pembelajaran perawatan kulit

wajah bermasalah dengan teknologi. Ahli media yang dijadikan validator

merupakan dosen UPI prodi Pendidikan Tata Busana yang memahami media dan

tata kecantikan, sehingga mampu untuk menilai kesesuaian dan efektivitas fungsi

pada multimedia yang dibuat dengan pembelajaran yang terdapat di dalamnya.

Ahli materi yang dijadikan validator merupakan guru bidang studi perawatan

wajah berjerawat dengan teknologi sehingga materi multimedia sesuai dengan

materi pembelajaran dan pengajar di lembaga pelatihan kerja (LPK) sekaligus

pemilik salon yang mempelajari penggunaan dan kegunaan beauty instruments

sehingga pembelajaran pada multimedia dapat sesuai dengan penggunaan beauty

instruments di salon.

Uji coba penggunaan multimedia tutorial dilakukan oleh guru yang

mengajar bidang keahlian Tata Kecantikan Kulit sebagai pengguna multimedia,

untuk mengetahui kepraktisan dan kemudahan dalam menggunakan multimedia

(2)

C.Metode Penelitian

Metode penelitian yang menggunakan metode penelitian deskriptif. Ada

beberapa jenis penelitian yang dikatagorikan sebagai penelitian deskriftif,

diantaranya penelitian survey (survey studies), studi kasus (case studies),

penelitian perkembangan (developmentalstudies), penelitian tindak lanjut

(follow-up studies), analisis dokumen (documentary analisis), dan penelitian korelasional

(correlation studies) (Arikunto, S. 2009, hlm.18). Jenis penelitian deskriptif yang

digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian perkembangan (developmental

studies), lebih tepatnya research and development (penelitian dan

pengembangan). Penelitian perkembangan ini difokuskan pada pembuatan

multimedia pembelajaran pada mata pelajaran perawatan kulit wajah bermasalah

dengan teknologi, khususnya pembelajaran perawatan wajah berjerawat dengan

beauty instruments.

Produk yang dibuat dalam penelitian ini berupa compact disk interaktif yang

disesuaikan dengan kebutuhan pengguna multimedia. Prosedur pembuatan

multimedia ini menggunakan Analysis, Design, Development, Implementation,

and Evaluation (ADDIE). Terdapat lima tahapan dalam prosedur penyusunan

media yang dikembangkan oleh Dick and Carry pada model pengembangan

ADDIE (Mulyaningsih, 2011, hlm.184). Kelima tahapan tersebut antara lain:

1. Tahap Analisis

Tahapan ini merupakan suatu proses mendefinisikan apa yang akan

dipelajari oleh peserta didik, yaitu melakukan analisis kompetensi, analisis materi,

dan analisis instruksional.

2. Tahap Perencanaan

Tahapan ini meliputi penyusunan kerangka bahan, penentuan sistematis,

perencanaan alat evaluasi serta komponen-komponen yang akan dimuat dalam

media tersebut, termasuk grafis dan animasi serta skenario.

3. Tahap Pengembangan dan Produksi

Tahap ini adalah proses mewujudkan blue-print alias desain multimedia

menjadi kenyataan, penelitian ini fokus pada tahapan ini adalah pembuatan

compact disk interaktif. Pada tahap ini pula dilakukan uji validasi untuk menilai

(3)

4. Tahap Uji Coba

Tahap ini adalah langkah nyata untuk menerapkan sistem pembelajaran yang

sedang dibuat dengan uji coba skala kecil, dilakukan oleh pengguna multimedia

untuk menilai mulitimedia yang telah dibuat.

5. Tahap Evaluasi

Tahap ini merupakan proses untuk melihat apakah sistem pembelajaran yang

sedang dibangun berhasil, sesuai dengan harapan awal atau tidak. Evaluasi pada

compact disk interaktif dimaksudkan untuk menilai kelayakan multimedia untuk

digunakan.

D.Instrumen Pengumpulan Data

Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

diantaranya adalah:

1. Storyline

Storyline merupakan gagasan utama yang dibuat seperti alur cerita dalam

multimedia. Storyline terdiri dari ringkasan gagasan berupa narasi yang berisi

tentang isi dari multimedia yang dibuat dan beberapa gambar untuk keperluan

narasi.

2. Storyboard

Storyboard merupakan rangkaian adegan dalam multimedia secara

kronologis yang menggambarkan secara global visualisasi yang akan tampak pada

program. Storyboard memuat unsur-unsur teks, visual, audio, juga istilah-istilah

yang terdapat dalam multimedia.

3. Validitas

Validitas merupakan suatu tindakan yang membuktikan bahwa suatu proses

atau metode dapat memberikan hasil yang konsisten sesuai dengan spesifikasi

yang telah ditetapkan dan terdokumentasi dengan baik. Hasil pembuatan

multimedia tutorial dalam penelitian ini akan divalidasi oleh ahli materi

pembelajaran dan ahli media.

(4)

Angket merupakan instrument yang dibuat untuk pengguna multimedia, agar

dapat mengetahui efektifitas dan kemudahan dalam mengoperasikan multimedia.

E. Langkah-langkah Penelitian

Adapun langkah-langkah penelitian yang digunakan pada penelitian ini

adalah:

1. Tahap Analisis, meliputi :

a. Analisis kompetensi, dilakukan dengan wawancara kepada guru yang mengajar

pelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi, khususnya

mengenai proses pembelajaran pada pelajaran perawatan wajah berjerawat

dengan beauty instruments.

b. Analisis materi, dilakukan penyesuaian pembelajaran penggunaan beauty

instruments dengan kesamaan dalam buku manual, dimana materi disusun

sesuai dengan kegunaan setiap alat. Materi disesuaikan pula dengan tahap

demontrasi perawatan kulit wajah berjerawat dengan beauty instruments.

c. Analisis instruksional, adalah penjabaran dari buku manual beauty instruments

dan buku pelajaran perawatan kulit wajah bermasalah dengan teknologi

menjadi indikator pembelajaran, khusunya pembelajaran penggunaan beauty

instruments pada pelajaran perawatan kulit wajah berjerawat dengan teknologi.

2. Tahap Perencanaan, meliputi:

a. Penyusunan kerangka bahan secara sistematis alur penyajian materi dalam

bentuk compact disk interaktif dapat disajikan sebagai berikut: intro, home,

kompetensi, materi, latihan praktek, dan kredit.

b. Penentuan sistematika/urutan penyajian materi didasarkan pada penjabaran

standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditetapkan menjadi

indikator-indikator. Storyboard diambil dari sumber-sumber yang relevan

berisi naskah materi, ilustrasi, visualisasi, dan bahan animasi yang akan

digunakan.

c. Perencanaan alat evaluasi berupa lembar validasi dan angket. Lembar validasi

yang akan dievaluasi oleh ahli media dan ahli materi dan angket yang akan

dievaluasi oleh pengguna multimedia berupa jenis angket/checklist.

(5)

Pengembangan media menjadi multimedia yang dibuat berupa produk

compact disk interaktif. Pembuatan produk disesuaikan dengan perancanaan

pembuatan produk berupa storyline yang diperjelas dengan story board. Pada

tahap ini dilakukan pula uji validasi untuk mengetahui kelayakan dari multimedia

yang telah dibuat. Catatan dari validator dijadikan tambahan dalam merevisi

multimedia yang telah dibuat sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna

multimedia.

4. Tahap Uji Coba, meliputi :

Tahap ini dilakukan uji coba penggunaan multimedia tutorial untuk

mengetahui efektivitas dan kemudahan dalam mengoperasikan multimedia

tutorial.

5. Tahap Evaluasi, meliputi :

Tahap ini dilakukan untuk penilaian multimedia melalui validasi yang

dilakukan oleh ahli materi dan ahli media sehingga multimedia dapat direvisi

sesuai hasil validasi. Masukan dari validator multimedia dijadikan ajuan dalam

merevisi multimedia tutorial.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Analisis dan interprestasi data disesuaikan dengan tahapan-tahapan

penelitian yang telah dipaparkan pada metode penelitian, yaitu:

a. Tahap analisis, digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data

tentang kondisi yang ada.

b. Tahap perencanaan, produk tersebut didesain sesuai dengan materi

pembelajaran tentang beauty instruments. Dibuat pula storyline dari alur

penyajian materi.

c. Tahap pengembangan dan produksi, dilakukan pembuatan multimedia yang

mengaju pada storyline dan diperjelas dengan storyboard kemudian

dimasukkan ke dalam compact disk sehingga menjadi produk. Multimedia yang

dapat dipublikasikan adalah multimedia yang telah divalidasi untuk kemudian

diketahui kelayakannya melalui lembar validasi. Kriteria kelayakan multimedia

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

(6)

Rentang Skor Keterangan Makna

Apabila multimedia yang telah divalidasi mencapai rentan skor 75%-100%,

maka multimedia tersebut tergolong kategori baik yang berarti multimedia

sangat layak atau valid sehingga multimedia dapat digunakan. Apabila

multimedia yang telah divalidasi mencapai rentan skor 50%-74,99%, maka

multimedia tersebut tergolong kategori cukup baik yang berarti multimedia

layak atau valid sehingga multimedia dapat digunakan namun dengan sedikit

perbaikan. Apabila multimedia yang telah divalidasi mencapai rentan skor

25%-49,99%, maka multimedia tersebut tergolong kategori kurang baik yang

berarti multimedia sangat tidak layak atau valid sehingga multimedia diganti.

Apabila multimedia yang telah divalidasi mencapai rentan skor 0%-24,99%,

maka multimedia tersebut tergolong kategori tidak baik yang berarti

multimedia sangat tidak layak atau valid sehingga multimedia tidak dapat

digunakan atau harus diganti.

d. Tahap uji coba, compact disk interaktif tersebut diujikan kepada pengguna

multimedia untuk mengetahui efektivitas dan kemudahan dalam

mengoperasikan multimedia tutorial yang telah dibuat.

e. Tahap Evaluasi, dilakukan pengolahan data hasil validasi oleh ahli media dan

ahli materi untuk kemudian dijadikan acuan dalam merevisi multimedia. Revisi

dilakukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan produk. Rumus untuk

mengolah data vadilasi adalah sebagai berikut:

(Sudjana, 1990:44)

Keterangan :

P : Persentase hasil keseluruhan evaluasi subyek validasi

ΣX : Jumlah keseluruhan subjek uji coba dalam keseluruhan aspek

(7)

aspek penilaian

Referensi

Dokumen terkait

Aspek fundamental dalam pembelajaran, sehingga model pembelajaran harus menyertakan hal pokok dari pemahaman untuk suatu objek meliputi tentang objek itu

dan kisi-kisi sudah layak dan sesuai atau belum. Kegiatan validasi desain dilakukan dengan meminta beberapa dosen yang ahli di bidang media pembelajaran dan

Peneliti akan mencoba mengembangkan multimedia power point menjadi multimedia video pembelajaran karena dianggap bahwa multimedia video pembelajaran dapat menampilkan

Pada penelitian ini, yang menjadi alat pengumpulan data yaitu Validasi, dilakukan setelah produk multimedia selesai dikembangkan, untuk mengetahui efektivitas dan

dilakukan dalam penelitian ini, tekait dengan media pembelajaran yang telah. dikembangkan pada mata pelajaran batik di SMKN

Sesuai dengan penjelasan di atas, yang menjadi sampel pada penelitian ini adalah peserta didik jurusan akomodasi perhotelan SMK Negeri 9 Bandung yang telah

Lembar validasi ditujukan kepada validator ahli multimedia yaitu dosen UPI yang memiliki spesifikasi dibidang multimedia, ahli materi yaitu dosen UPI yang

dilaksanakan serta mengukur peningkatan yang diperoleh selama pembelajaran. Kelas eksperimen = Kelas dengan penggunaan media proyeksi dalam kegiatan pembelajaran. X