• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ivona Oliviera 22010112130152 Lap.KTI Bab 3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ivona Oliviera 22010112130152 Lap.KTI Bab 3"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

33 3.1. Ruang lingkup penelitian

3.1.1. Ruang lingkup keilmuan

Ruang lingkup keilmuan penelitian ini adalah penyakit tuberkulosis di Bagian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Pulmologi

3.1.2. Ruang lingkup waktu

Ruang lingkup waktu penelitian ini adalah tahun 2015

3.2. Tempat dan waktu penelitian

Tempat penelitian dilakukan adalah Instalasi Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUP dr. Kariadi Semarang. Waktu penelitian dilakukan bulan Februari – Mei 2016

3.3. Jenis dan rancangan penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif observasional dengan desain cross sectional

3.4. Populasi dan sampel 3.4.1.Populasi target

(2)

3.4.2.Populasi terjangkau

Populasi terjangkau dari penelitian ini adalah pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan lini pertama di RSUP dr. Kariadi Semarang Tahun 2015 3.4.3.Sampel penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah catatan medik semua pasien dengan diagnosis tuberkulosis yang menjalani pegobatan di instalasi rawat jalan dan rawat inap RSUP dr. Kariadi Semarang tahun 2015

3.4.4.Besar sampel

Semua catatan medik pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan lini pertama di RSUP dr. Kariadi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi tahun 2015

3.4.4.1 Kriteria Inklusi

1. Catatan medik pasien yang menjalani pengobatan OAT lini pertama di RSUP dr. Kariadi

3.4.4.2 Kriteria eksklusi

1. Pasien dengan usia kurang dari 18 tahun

3.5. Variabel penelitian 3.5.1.Variabel terikat

(3)

3.5.2.Variabel bebas 1. Efek samping 2. Penyakit komorbid 3. Usia

4. Jenis Kelamin 5. Lama pengobatan 6. Indeks massa tubuh

3.6. Definisi operasional Tabel 4. Definisi operasional

No Variabel Definisi Operasional dan Cara

 Hepatotoksik Bilirubin direk Bilirubin indirek SGOT SGPT

Mengamati ada atau tidaknya gejala gastrointestinal/dispe psia : mual dan muntah

Dikategorikan menjadi ada atau tidak

Melihat adanya peningkatan dari kadar bilirubin direk, indirek, SGOT, dan SGPT yang

menunjukkan adanya kerusakan hepar.

(4)

Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)

No Variabel Definisi

Operasional dan Cara Pengukuran

Satuan Skala Bilirubin direk: 0,1 -0,4 mg/dL

Bilirubin indirek : 0,2 – 0,7 mg/dL Bilirubin total : ≤ 1,4 mg/dL

SGOT : 5-35 U/L SGPT : 5-35 U/L Mengamati adanya gejala / reaksi kulit berupa gatal, rash, makulopapuler, eksantema.

Mengamati adanya gangguan

penglihatan seperti penurunan visus, buta warna, skotoma

Mengamati adanya gangguan

pendengaran, seperti telinga terasa penuh, berdengung, dan hilangnya fungsi pendengaran Gangguan ginjal dapat ditandai dengan adanya

(5)

Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)

No Variabel Definisi

Operasional dan Cara Pengukuran

Satuan Skala kreatinin serum. Nilai normal : 0,6 – 1,3 mg/dL

Dikategorikan menjadi normal/tidak Mengamati adanya gejala gangguan muskuloskeletal seperti nyeri, bengkak, kemerahan. Dikategorikan menjadi ada/tidak

Mengelompokan efek samping yang tidak termasuk kategori lain

Ada/tidak

Ada/tidak

Nominal

Nominal

2 Penyakit Komorbid

 HIV

 Diabetes  Penyakit

Keganasan  Penyakit

Ginjal Kronik  Transplantasi

Organ  Lain-lain

Ada/tidak Nominal

3 Usia

18 – 39 tahun 40 – 59 tahun 60 – 79 tahun

(6)

Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)

No Variabel Definisi

Operasional dan Cara Pengukuran

Satuan Skala

4 Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

Nominal

5 Lama Pengobatan 1-2 bulan

3-4 bulan 4-6 bulan >6bulan

Bulan Interval

6 Indeks Massa Tubuh

<18,5 18,5 – 24,9 25,0 – 29,9 ≥30,0

Interval

3.7. Cara pengumpulan data 3.4.1.Bahan penelitian

Bahan penelitian menggunakan catatan medik 3.4.2.Jenis data

Jenis data penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari data rekam medik di RSUP dr. Kariadi Semarang

3.4.3.Cara kerja

(7)

mengenai efek samping OAT, keberhasilan terapi, penyakit komorbid, usia, jenis kelamin, lama pemakaian obat, dan indeks massa tubuh.

3.8. Alur penelitian

Gambar 3. Alur Penelitian 3.9. Analisis data

Data yang dikumpulkan dan diperoleh dari hasil pengamatan melalui catatan medik tiap pasien diolah dengan program komputer melalui analisis univariat dan hasilnya bersifat distributif frekuensi. Uji hubungan penyakit komorbid dengan efek samping dilakukan dengan uji chi square.

Populasi terjangkau :

Pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT lini I

Sampel diambil dari catatan medik pasien tuberkulosis yang menjalani pengobatan OAT lini pertama dan ditinjau karakteristik usia, jenis kelamin, lama pengobatan, dan indeks massa tubuh, kemudian dikelompokkan sesuai ada tidaknya kejadian efek samping atau ada tidaknya penyakit komorbid

Dengan efek samping

Ada

Dengan penyakit komorbid

Ada

Tida Tida

Pengelolaan data dengan uji univariat dan uji chi square

(8)

3.10. Etika penelitian

Penelitian ini dilakukan setelah memperoleh ethical clearance dari Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro No.236/EC/FK-RSDK/2016 dan surat izin penelitian dari RSUP dr. Kariadi Semarang No, DL.00.02/I.II/1157/2016. Penelitian ini juga dilakukan dengan merahasiakan identitas pasien yang dijadikan subjek atau sampel penelitian.

3.11. Jadwal penelitian

Tabel 5. Jadwal penelitian

No Kegiatan Bulan

10 11 12 01 02 03 04 05 06 1 Pembuatan Proposal

2 Pengajuan Proposal

3 Revisi Proposal

4 Pengumpulan data

5 Pengolahan data dan

Analisis data

6 Pembuatan KTI

Gambar

Tabel 4. Definisi operasional
Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)
Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)
Tabel 4. Definisi operasional (lanjutan)
+3

Referensi

Dokumen terkait

Diagnosis yang dilakukan oleh residen bidang Ilmu Kesehatan Kulit dan.. Kelamin Universitas Diponegoro

Diabetes melitus tipe 2 dapat meningkatkan risiko status tuberkulosis paru lesi sebanyak 5,25 kali.Variabel perancu yang bermakna dalam penelitian ini adalah

membunuh bakteri-bakteri pathogen dalam rumah, termasuk basil tuberkulosis. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus memiliki jalan masuk cahaya yang cukup.. yaitu

JUDUL PENELITIAN : Hubungan antara Status Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Tuberkulosis Paru Lesi Luas.. INSTANSI PELAKSANA : Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK Undip -

Tidak didapatkan hubungan antara distribusi geografis pasien dengan karakteristik klinik dan tingkat keparahan KHS ( Usia, Jenis Kelamin, Staging BCLC ,

Metode: Penelitian retrospektif dari catatan medik pasien baru melasma yang meliputi jumlah pasien, distribusi umur, jenis kelamin, pekerjaan, faktor risiko, riwayat

Mengetahui kesesuaian pola pengobatan tuberkulosis paru yang meliputi jenis OAT yang digunakan dan dosis di BKPM Klaten dengan Pedoman Nasional Penanggulangan

Indeks Massa Tubuh Atlet Tinju Berdasarkan hasil penelitian bahwa kategori indeks massa tubuh atlet tinju KONI kota Makassar untuk jenis kelamin laki-laki tidak ada atlet atlet