BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yang dilakukan di dalam kawasan kelas. Bentuk penelitian yang dipilih oleh peneliti adalah penelitian kolaboratif yakni penelitian yang dilakukan atas kerja sama antara peneliti dan juga guru atau wali kelas. Dipilihnya penelitian tersebut didasarkan bahwa guru merupakan pihak yang paling mengetahui keadaan dan situasi belajar dikelas serta yang paling objektif dan mempunyai peran yang sangat penting dalam mengindentifikasi permasalahan yang ada di dalam kelas, yang dialami oleh siswa dalam belajar.
Desain penelitian yang akan digunakan adalah model yang dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robbin Mc Taggart yang terdiri dari empat fase kegiatan yang meliputi perencanaan (plan), pelaksanaan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Keempat fase tersebut akan membentuk satu siklus. Kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang akan dilaksanakan dalam siklus lain, begitu seterusnya sampai beberapa siklus (Arikunto, 2006). Desain keempat tahap dan setiap siklus dalam penelitian tindakan kelas tersebut digambarkan pada gambar berikut
Gambar 3.1.
Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart PELAKSANAAN
PERENCANAAN SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
SIKLUS 2
PERENCANAAN PENGAMATAN
B. Partisipan dan Tempat Penelitian
1. Partisipan Penelitian
Partisipan penelitian yang dijadikan peneliti sebagai subjek penelitian adalah pada kelas IV salah satu SDN di Kota Bandung, dengan jumlah siswa sebanyak 30 orang, yaitu terdiri atas 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian yang dipilih peneliti adalah salah satu sekolah dasar negeri yang terletak di kecamatan sukajadi kota Bandung. Karakteristik sekolah yang jadikan sebagai tempat penelitian ialah lokasi sekolahnya terletak di daerah perkotaan, dengan jumlah siswa keseluruhan berjumlah 356 orang siswa, mempunyai dua kelas pada masing-masing tingkatan (Rombongan Belajar), yang terdiri dari sepuluh buah kelas yang digunakan untuk belajar secara bergantian, sehingga dilakukan pergantian kelas yang terdiri atas dua shift (regu) yang dilakukan secara bergantian, yaitu masuk pada pukul 07.00-11.35 WIB, dan masuk pada pukul 12.00-16.35. Hal ini disebabkan oleh kurangnya ruang kelas yang tersedia. Dimana dari 10 kelas yang ada dipakai bersamaan dengan satu SD lainnya yang terletak pada satu komplek sekolah.
Karakteristik lainnya tempat yang dijadikan tempat penelitian ialah mempunyai ruang bermain, ruang perpustakaan yang memadai, satu ruang dapur, gudang dan juga WC atau kamar mandi siswa sebanyak enam buah dan WC atau kamar mandi guru sebanyak dua buah.
C. Prosedur Administratif Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman konsep pada mata pelajaran IPA kelas IV SD. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam Arikunto (2011, hlm. 97) tahap penelitian tindakan kelas terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi dalam setiap tindakan, dengan berpatokan pada referensi awal.
1. Tahap Pendahuluan (Pra Penelitian)
a. Menentukan sekolah dan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian. b. Menghubungi pihak sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian
untuk mengurus surat perizinan pelaksanaan penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan dengan mengobservasi pelaksanaan pembelajaran untuk menentukan masalah yang akan dikaji.
d. Membuat instrumen tes/ soal tes untuk mengidentifikasi masalah lebih lanjut.
e. Melakukan tes dan observasi.
f. Melakukan studi literatur untuk memperoleh dukungan teori mengenai strategi yang sesuai.
g. Melakukan studi kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan penelitian.
h. Menyusun proposal penelitian.
2. Tahap Tindakan
Tahapan tindakan pada penelitian tindakan kelas akan diuraikan sebagai berikut :
a. Siklus I
2) Perencanaan (Planning) Kegiatan ini dimulai dari:
a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan model-model pembelajaran IPA.
b) Merencanakan pendekatan yang akan dilakukan pada proses belajar mengajar IPA
c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.
d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan pendekatan yang sesuai.
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Pembuatan tes evaluasi
b) Mempersiapkan instrumen penelitian c) Mempersiapkan media pembelajaran d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi e) Menganalisis hasil pembelajaran
3) Pelaksanaan (Acting)
Pada tahap ini, peneliti melaksanakan pembelajaran sesuai dengan sintaks pendekatan saintifik yang telah dikembangkan dalam RPP. Pada saat pelaksanaan tindakan, peneliti bertindak sebagai guru. Tahap pelaksanaan tindakan pembelajaran dengan penerapan pendekatan saintifik pada siklus I yaitu sebagai berikut.
a) Mengamati
Pada langkah pembelajaran ini guru menginstruksikan siswa untuk mengamati video pembelajaran yang terdiri dari benda-benda langit, gerakan bulan dan bumi, serta video fase-fase bulan
b) Menanya
Pada langkah menanya ini guru menstimulus siswa untuk bertanya dan dilanjutkan dengan guru yang bertanya sebagai pengutan dari hasil pengamatan siswa terhadap video pembelajaran.
c) Mengumpulkan data
Pada langkah ini siswa menggali informasi yang berkaitan dengan video pengamatan serta pertanyaan yang telah diajukan oleh guru pada buku paket.
d) Mengolah data/ mengasosiasi
Pada langkah ini siswa berdiskusi dari hasil langkah sebelumnya bersama teman semeja serta menghubungkan pengamatan video dan hasil mengumpulkan informasi dari buku paket.
e) Mengomunikasikan
4) Pengamatan Tindakan (Observation)
Tahap observasi tindakan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru kelas serta dua orang teman sejawat untuk merekam dan mencatat setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran. Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari para observer dijadikan satu oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan. Pengamatan dilakukan pada aktivitas siswa, aktivitas guru melalui instrumen lembar observasi. Serta pemahaman konsep melalui instrumen penilaian evaluasi individu.
5) Refleksi (Reflecting)
Kegiatan refleksi ini bertujuan memperbaiki pelaksanaan penelitian pada siklus selanjutnya, Pada tahap ini peneliti bersama observer, dan guru berdiskusi mengenai kekurangan ataupun kelebihan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran dengan menganalisis hasil catatan serta menentukan perubahan cara pembelajaran pada siklus selanjutnya.
b. Siklus II
Seperti halnya pada siklus pertama, siklus kedua ini juga terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus II ini dikembangkan berdasarkan hasil refleksi yang diperoleh dari siklus I sebagai berikut.
1) Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat perencanaan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus pertama.
Kegiatan ini dimulai dari:
a) Melakukan kajian terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2006, buku sumber kelas IV, pembelajaran IPA, dan model-model pembelajaran IPA.
c) Menentukan metode atau model yang relevan dengan karakteristik siswa, bahan ajar dan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung pada pembelajaran IPA.
d) Menentukan rencana pembelajaran (RPP) pada pembelajaran IPA dengan pendekatan yang sesuai.
e) Menyusun atau menetapkan teknik pemantauan pada setiap tahap penelitian.
Sebelum melakukan kegiatan pelaksanaan, peneliti melakukan persiapan perencanaan diantaranya sebagai berikut :
a) Pembuatan tes evaluasi berdasarkan tujuh indikator pemahaman konsep
b) Mempersiapkan instrumen penelitian
c) Mempersiapkan media pembelajaran berupa moon box sebanyak 4 buah serta membuat gambar ilustrasi
d) Menyiapkan peralatan untuk dokumentasi e) Menganalisis hasil pembelajaran
f) Menyiapkan “bintang-bintang” dan hadiah sebagai motivasi.
g) Menyiapkan yel-yel untuk membuat pembelajaran menjadi semangat h) Menyiapkan peraturan pembelajaran agar pembelajaran jadi lebih
terarah dan kondusif. 2) Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat berdasarkan hasil refleksi siklus pertama.
a) Mengamati
Pada tahap mengamati siklus II ini dilakukan dengan mengamati video pembelajaran serta diperkuat dengan gambar ilustrasi sehingga siswa lebih memahami materi pembelajaran.
b) Menanya
Pada tahap ini siswa diminta untuk bertanya dan menjawab dengan pembangkit motivasi berupa yel-yel dan bintang sehingga siswa lebih terpacu untuk bertanya
Pada tahap ini siswa melakukan percobaan dalam membuktikan fase-fase bulan dengan menggunakan alat yang disiapkan serta panduan dari LKS yang telah dibuat oleh guru.
d) Mengolah data/ mengasosiasi
Pada tahap ini siswa berdiskusi terhadap pertanyaan yang tersedia di LKS yang disesuaikan dengan percobaan atau eksperimen yang telah mereka lakukan.
e) Mengomunikasikan
Perwakilan kelompok mengomunikasikan hasil diskusi yang telah mereka lakukan dengan pemberian hadiah kepada kelompok yang terbaik agar siswa terpacu untuk mengerjakan dengan sungguh-sungguh.
3) Pengamatan Tindakan (Observation)
Peneliti (guru) melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik. Tahap observasi tindakan dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan observasi tindakan, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang terdiri dari satu orang guru kelas serta dua orang teman sejawat untuk merekam dan mencatat setiap perilaku yang muncul selama pembelajaran. Rekaman dan catatan hasil obeservasi dari para observer dijadikan satu oleh peneliti dalam sebuah catatan lapangan. Pengamatan dilakukan pada aktivitas siswa, aktivitas guru melalui instrumen lembar observasi. Serta pemahaman konsep melalui instrumen penilaian evaluasi individu.
4). Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian tindakan kelas dengan dua siklusdan melihat hasil ketuntasan serta pemahaman konsep siswa pada ketujuh indikator pemahaman konsep maka peneliti membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA.
Dalam prosedur substantif penelitian ini, peneliti menggunakan dalam bentuk teknik pengumpulan data berupa instrumen serta 2 jenis teknik pengolahan data.
1. Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah instrumen. Ada dua instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian, yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen pengungkap data penelitian. Intrumen yang digunakan oleh peneliti ini mengacu pada peranan guru dalam proses pembelajaran menurut Gagne dan Berliner dalam Makmun A. (2007, hlm. 23) yang meliputi peranan sebagai perencana (planner), pelaksana (organizer), dan penilai (evaluator).
a. Instrumen pembelajaran
Instrumen pembelajaran adalah instrumen yang dipakai selama pembelajaran berlangsung. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari RPP dan LKS. Dengan instrumen ini maka akan diperoleh data berupa perubahan RPP dari setiap siklus yang nantinya bisa mengukur tingkat keberhasilan siklus penelitian yang dilaksanakan serta akan menjawab perencanaan pada rumusan masalah yang pertama.
b. Instrumen pengungkap data 1) Tes
Dalam Arifin (2014, hlm. 226) tes adalah suatu teknik pengukuran yang didalamnya terdapat berbagai pertanyaan, pernyataan dan serangkaian tugas yang harus dikerjakan atau dijawab oleh responden.
Tes dalam penelitian ini adalah tes tertulis objektif dengan bentuk soal pilihan ganda, isian dan juga esai yang diberikan untuk mengetahui tingkat pemahaman konsep siswa terhadap materi pembelajaran IPA. Dari hasil tes akan diperoleh data yang valid tentang kemampuan siswa dalam memahami konsep pembelajaran IPA.
indikator pemahaman konsep sehingga dapat mengukur pemahaman konsep siswa sesuai dengan materi yang diteliti.
2) Observasi
Dalam Arifin (2014, hlm. 231) observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif dan rasional mengenai berbagai fenomena, baik dalam saituasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu.
Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati secara seksama setiap aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran IPA. Kegiatan observasi ini dilakukan secara langsung terhadap objek dan subjek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang nyata tentang aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan.
Adapun instrumen observasi yang digunakan pada penelitian ini diantaranya:
a). Daftar Kelengkapan Cek RPP
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan hal terpenting dalam sebuah pembelajaran. Keberhasilan pembuatan RPP akan diukur dengan menggunakan daftar kelengkapan RPP untuk mengetahui kekurangan dari RPP yang akan menjadi acuan untuk perbaikan.
b). Lembar Observasi Kegiatan Guru dan siswa
lembar observasi kegiatan guru digunakan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan telah sesuai dengan yang direncanakan dalam RPP. (format terlampir)
3) Dokumentasi
Dokumentasi pada pelaksanaannya adalah mendokumentasikan kegiatan pembelajaran melalui foto kegiatan. Untuk itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan kamera foto untuk mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung. Foto kegiatan pembelajaran akan memperlihatkan secara visual aktivitas siswa pada saat pembelajaran IPA berlangsung.
Catatan lapangan berupa catatan pegangan guru yang digunakan untuk mencatat peristiwa atau kejadian di luar skenario pembelajaran, guna untuk membantu penafsiran data.
Instrumen pengungkap data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Tabel 3.1
Data dan Alat Pengungkap Data Berdasarkan Rumusan Masalah Rumusan
Pelaksanaan Aktivitas Guru dan Aktivitas
Tes evaluasi Halaman 147
2. Pengolahan Data
Adapun pengolahan data yang peneliti gunakan menyesuaikan dengan jenis data yang diminta pada rumusan masalah
a. Data Perencanaan
Data ini termasuk data kualitatif dan kuantitatif, disebut kuantitatif karena pengolahan data pada perencanaan ini memunculkan data-data numeric, namun data tersebut diperkuat dengan data kualitatif dari kelebihan dan kekurangan RPP. Data RPP diolah dengan cara melihat perubahan pada setiap siklusnya.
b. Data Pelaksanaan
Data pelaksanaan juga menghasilkan sata seperti data perencanaan yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Karena diolah dengan cara memunculkan presentase pelaksanaan pembelajaran yang berupa numeric dan diperkuat dengan data kualitatif juga berdasarkan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan setiap siklusnya.
c. Pemahaman Konsep
Data pemahaman konsep diperoleh melalui hasil evaluasi individu karena butir soal yang dibuat oleh guru mengacu pada tujuh indikator pemahaman konsep. Soal pada tiap indikator dihitung dengan menggunakan data kuantitatif berapa persen ketercapaian indikator tersebut. Lalu dari ketujuh indikator tersebut dilihat indikator mana yang masih rendah dan apa penyebab rendahnya itu dengan data kualitatif berupa deskripsi dari ketercapaian setiap indikator. Serta dilihat juga berapa banyak siswa yang mencapai ketuntasan yang telah ditetapkan oleh sekolah.
Berikut akan dipaparkan pengertian dan cara untuk setiap analisis data baik kuanlitatif maupun kuantitatif
1) Analisis Kualitatif
Aktivitas dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (1984) (dalam Sutopo, 2010, hlm. 7) adalah sebagai berikut:
a) Data Reduction (Reduksi Data)
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti. Mereduksi data berati merangkum, memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta membuang yang tidak perlu.
b) Klasifikasi Data
Data yang telah diperoleh dari lapangan dikelompokkan berdasarkan aktivitas guru dan aktivitas siswa ke dalam jenis-jenis kegiatan pembelajaran berupa kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
c) Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk teks yang bersifat naratif dan grafik.
d) Analisis Data
Kegiatan ini dimaksudkan untuk menafsirkan kegiatan pembelajaran yang sudah baik dan belum baik sesuai rencana. Kegiatan yang belum baik dicari penyebabnya dan memberikan solusi untuk memperbaikinya.
e) Penarikan Kesimpulan
Kegiatan ini dilakukan untuk menyimpulkan hasil pengolahan data. 2) Analisis kuantitatif
Analisis ini digunakan pada data hasil tes pemahaman konsep siswa mengenai pembelajaran IPA materi perubahan fase-fase bulan. Setelah data diperoleh kemudian dilakukan analisis dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Penskoran hasil tes
Untuk melihat penilaian akhir siswa setelah diberikan tes, yaitu:
Untuk mencari nilai rata-rata yang diperoleh dapat dicari menggunakan rumus yang diadaptasi oleh Sudjana (2012, hlm. 109) sebagai berikut:
∑
Keterangan:
R = nilai rata-rata siswa ∑ = jumlah seluruh nilai siswa
= jumlah siswa
c) Menghitung presentase ketuntasan belajar siswa yang lulus secara klasikal
Menurut Trianto (2013, hlm. 241) menyatakan bahwa suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas
tersebut terdapat ≥ 85%. dengan rumus:
∑ ∑
Keterangan:
P = presentase siswa yang lulus
d) Menghitung keterlaksanaan aktivitas dalam pembelajaran dengan rumus:
Presentase tersebut kemudian ditafsirkan berdasarkan kriteria tabel 3.2 berikut:
Tabel 3.2
Tafsiran Aktivitas Guru dan Siswa Presentase ketercapaian aktivitas Kriteria
80-100 Baik Sekali
66-79 Baik
56-65 Cukup
40-55 Kurang
0-39 Kurang Sekali