• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MAT 1001102 Chapter 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S MAT 1001102 Chapter 5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

87

Eka Septia Tantias, 2014

Sistem antrian pembuatan sim di polrestabes bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Sistem antrian pembuatan SIM C di Polrestabes kota Bandung merupakan

sistem antrian yang menerapkan model single channel multiple phase yakni

satu jalur antrian yang terdiri dari tujuh tahap pelayanan yaitu pemohon yang

hendak melakukan pembuatan SIM harus mendaftarkan diri terlebih dahulu

di loket pendaftaran, kemudian mengikuti ujian teori, setelah dinyatakan lulus

pemohon dapat melakukan ujian simulator setelah lulus uji simulator,

pemohon melakukan ujian praktek di lapangan. Dan jika dinyatakan lulus

kembali, pemohon mengantri di loket foto untuk menunggu giliran foto.

Terakhir, setelah selesai foto pemohon mengantri kembali di loket

pengambilan SIM untuk mengambil SIM yang telah jadi.

2. Model antrian pembuatan SIM C di Polrestabes kota Bandung yaitu M/M/1

yang merupakan model antrian pada loket pendaftaran, loket bank, loket foto

dan loket pengambilan SIM, M/MK/1 merupakan model antrian pada ruang

ujian teori dengan K = 20, ukuran maksimal dalam kelompok pelayanan,

MX/M/1 merupakan model antrian pada ruang ujian simulator dengan X

merupakan ukuran kelompok kedatangan dan M/M/3 merupakan model

antrian pada ruang ujian praktek. Dimana keseluruhan model antrian

memiliki distribusi kedatangan yang berasal dari distribusi poisson dan

distribusi waktu pelayanan berasal dari distribusi eksponensial.

3. Rata-rata lama waktu dalam sistem dinotasikan dengan Ws dimana dalam

setiap tahapan antrian memiliki rata-rata lama waktu dalam sistem yaitu pada

loket pendaftaran 1,2195 menit, ujian teori 65,6814 menit, ujian simulator

64,8824menit, ujian praktek 9,4277 menit, loket bank 0,5988 menit, loket

foto 1,2987 menit dan loket pengambilan SIM 0,2294 menit. Sehingga total

(2)

88

4. Rata-rata kedatangan dan pelayanan dalam setiap antrian pembuatan SIM C

di Polrestabes kota Bandung yaitu:

a. Pada loket pendaftaran memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,29 orang

per menit dengan rata-rata pelayanan sebesar 1,11 orang per menit.

b. Pada ruang ujian teori memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,28 orang

per menit dengan rata-rata pelayanan seluruhnya sebesar 0,07 orang per

menit.

c. Pada ruang ujian simulator memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,0375

orang per menit dengan rata-rata pelayanan sebesar 0,32 orang per menit.

d. Pada ruang ujian praktek memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,17

orang per menit dengan rata-rata pelayanan seluruhnya sebesar 0,37 orang

per menit.

e. Pada loket bank memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,15 orang per

menit dengan rata-rata pelayanan seluruhnya sebesar 1,82 orang per

menit.

f. Pada loket foto memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,18 orang per

menit dengan rata-rata pelayanan sebesar 0,95 orang per menit.

g. Pada loket pengambilan SIM memiliki rata-rata kedatangan sebesar 0,18

dengan rata-rata pelayanan sebesar 4,54 orang per menit.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran kepada pihak

Polrestabes kota Bandung sehubungan dengan pelayanan pembuatan SIM C

kepada masyarakat untuk menambah unit pelayanan pada ruang ujian simulator

dan ujian teori agar waktu tunggu dalam antrian pembuatan SIM C dapat

diminimalkan. Pada penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhitungkan

tipe atau jenis SIM, melakukan simulasi untuk mengetahui jumlah unit layanan

yang optimal dengan memperhitungkan faktor biaya operasional serta melakukan

perhitungan perbedaan tingkat kedatangan pemohon SIM setiap harinya antara

Referensi

Dokumen terkait

STUDY ETHNOMATHEMATICS PADA KALENDER ABOGE (ALIF, REBO, WAGE) SEBAGAI PENENTU WAKTU HARI – HARI BESAR ISLAM DAN UPACARA ADAT DI KERATON KASEPUHAN CIREBON Universitas

Deteksi Pencilan dengan Pendekatan Bayesian pada Regresi Linear Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu.. BAB V

Bersumber pada buku BSE di atas guru A menyusun bahan ajar yang terdiri atas alat peraga dan lembar kerja siswa (LKS). Alat peraga yang digunakan berupa 6 buah limas

a) Proses kedatangan migran ke Kota Bogor sebagai PKL di Pasar Anyar Kota Bogor tidak dapat dilepaskan dari keberadaan keluarga dan teman-teman satu daerah asal migran

Dalam pemenuhan kebutuhan Fisik hampir seluruh keluarga sudah dapat memenuhi kebuthan fisik anaknya dengan baik, namun memang tidak seluruhnya ada salah satu ibu yang tidak

Berdasarkan hasil dari observasi, pelaksanaan soal ulangan harian, dan pembelajaran sehari-hari, kemampuan pemecahan masalah dan penalaran matematis mereka

No.. Hal tersebut menunjukkan nilai rata-rata ujian nasional mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 6 Bandung berada pada kategori rendah. Sebab, angka tersebut mendekati

Jika diketahui tingkat menganggur dari kasir tersebut sebesar 20% serta tingkat kedatangan pelanggan sebanyak 10 orang/ 10 menit (begitu seterusnya) mengikuti