Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Definisi Operasional
Definisi operasional diperlukan untuk menghindari kekeliruan mengenai
maksud dan tujuan yang ingin dicapai dengan menyamakan persepsi istilah yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Praktikum yang dimaksud dalam penelitian ini adalah praktikum mengenai
kandungan urin manusia merupakan salah satu bagian pada materi sistem
ekskresi yang dilakukan pada saat penelitian dengan satu kali pertemuan.
Kandungan urin manusia yang diuji meliputi memeriksa kandungan pH,
membuktikan kandungan amonia, membuktikan kandungan klorida dan
memeriksa kandungan glukosa.
2. Profil keterampilan berkomunikasi dan interpretasi siswa yaitu gambaran
kemampuan siswa dalam melakukan berkomunikasi dan interpretasi secara
tulisan yang diketahui dari jumlah skor seluruh siswa dan dibuat dalam bentuk
persentase yang dijaring dengan sebelas pertanyaan yang terdapat pada LKS
praktikum uji urin.
3. Keterampilan berkomunikasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan berkomunikasi siswa secara tulisan dengan indikator memberikan
atau menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan
tabel pengamatan, mengubah bentuk penyajian tabel ke dalam bentuk grafik,
menjelaskan hasil pengamatan dan membaca gambar proses pembentukan
urin. Keterampilan berkomunikasi ini dijaring melalui enam pertanyaan yang
terdapat pada LKS praktikum uji urin.
4. Keterampilan interpretasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
kemampuan interpretasi siswa secara tulisan dengan indikator
menghubungkan hasil-hasil pengamatan, menemukan pola dalam suatu seri
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ini dijaring melalui lima pertanyaan yang terdapat pada LKS praktikum uji
urin.
B. Metode Penelitian
Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian weak
experimental (the one shot case study). Penelitian weak experimental (the one shot
case study) merupakan suatu penelitian yang dilakukan dengan hanya
menggunakan satu kelompok perlakuan yang dikenakan dan langsung diberi
posttest tanpa pretest. Pada penelitian ini tidak terdapat kelas kontrol. Semua kelas
yang menjadi subjek penelitian diberi perlakuan yang sama, baik dalam metode
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran ataupun tes yang diberikan setelah
kegiatan pembelajaran dilaksanakan.
C. Populasi dan Subjek Penelitian
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI.IPA SMA Negeri 5
Cimahi tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah kelas sebanyak 6 kelas.
2. Subjek
Pengambilan sampel penelitian ditentukan guru mata pelajaran Biologi.
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI.IPA.4 dan XI.IPA.5 SMA
Negeri 5 Cimahi tahun ajaran 2012/2013, dengan alasan sekolah SMA Negeri 5
Cimahi memiliki laboratorium, alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian
sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian disekolah tersebut.
D. Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data yang diperlukan, instrument penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pertanyaan KPS digunakan untuk menggambarkan keterampilan
berkomunikasi siswa dengan indikator berkomunikasi (1) memberikan atau
menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan dengan tabel, (2)
mengubah bentuk penyajian tabel ke dalam bentuk grafik, (3) menjelaskan hasil
percobaan atau pengamatan dan (4) membaca gambar proses pembentukkan urin.
Pertanyaan KPS digunakan untuk menggambarkan keterampilan interpretasi
siswa dengan indikator (1) menghubungkan hasil-hasil pengamatan, (2)
menemukan pola dalam suatu seri pengamatan dan (3) menyimpulkan hasil
pengamatan.
Ketrampilan komunikasi dan interpretasi siswa dijaring melalui 11 pertanyaan
KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin dengan bentuk pertanyaan uraian
yang diberikan setelah siswa selesai melakuan praktikum uji urin.
Kisi-kisi pertanyaan keterampilan berkomunikasi akan disajikan pada Tabel
3.1 sebagai berikut :
Tabel 3.1 Kisi-kisi Keterampilan Berkomunikasi
No. Indikator Keterampilan Berkomunikasi Nomor Soal 1. Membuat tabel hasil pengamatan uji urin (pH,
amonia, klorida dan glukosa)
1
2. Membuat grafik hasil pengamatan kandungan pH dan glukosa dalam urin
2
3. Menjelaskan hasil pengamatan kandungan amonia dan klorida
3,4
4. Membaca gambar proses pembentukan urin 10,8
Kisi-kisi pertanyaan keterampilan interpretasi akan disajikan pada Tabel 3.2
sebagai berikut :
Tabel 3.2 Kisi-kisi Keterampilan Interpretasi
No. Indikator Keterampilan Interpretasi Nomor Soal 1. Menghubung-hubungkan hasil pengamatan uji
glukosa dan amonia dengan kesehatan.
5,6
2. Menemukan pola (pada gambar proses pembentukan urin ) dalam suatu seri pengamatan
9
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu urin dan proses pembentukan urin
2. Angket
Faisal dan Waseso (1982: 178) menyatakan angket yang menghendaki
jawaban pendek, atau jawaban diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu,
disebut angket jenis tertutup atau angket terbatas. Angket yang demikian biasanya meminta jawaban dengan pola “ya” atau “tidak”. Angket ini digunakan bertujuan untuk menunjang data utama dan mengetahui tanggapan siswa tentang kegiatan
praktikum uji urin dan pertanyaan yang terdapat pada LKS praktikum uji urin
serta identifikasi kesulitan yang dihadapi siswa dan menggali pengalaman siswa
sebelumnya. Angket diberikan setelah selesai kegiatan praktikum uji urin
dilakukan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk respon “ya” atau“tidak”. Kisi-kisi angket akan disajikan pada Tabel 3.3 sebagai berikut :
Tabel 3.3 Kisi-kisi Angket
NO. Jenis Pertanyaan No. Pertanyaan
1. Pengalaman membuat tabel hasil pengamatan 1,8 2. Pengalaman membuat grafik tabel hasil pengamatan 2,9 3. Pengalaman menjelaskan hasil pengamatan 3 4. Guru mata pelajaran biologi mengadakan kegiatan
pembelajaran dengan praktikum
10
5. Pengalaman membuat kesimpulan 4
6. Tanggapan siswa mengenai pertanyaan pada LKS praktikum uji urin
5
7. Tanggapan siswa tentang praktikum uji urin 6 8. Tanggapan siswa tentang materi sistem ekskresi 7
E. Uji Coba Instrumen
Analisis instrumen ditujukan untuk mengidentifikasi instrumen tersebut layak
digunakan atau tidak. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data
mengenai profil keterampilan berkomunikasi dan interpretasi siswa yang
sebelumnya di uji coba terlebih dahulu kepada kelas non sampel untuk
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diujicobakan sebanyak 11 pertanyaaan dan dilakukan analisis pertanyaan meliputi
reliabilitas, validitas, tingkat kesukaran, daya pembeda dengan menggunakan
Software Anates Uraian Ver.4.0.7.
1. Menghitung Reliabilitas Tes
Instrumen penelitian dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes
tersebut dapat memberikan hasil yang tetap atau ajeg (Arikunto, 2009). Pengujian
reabilitas instrumen dapat dilakukan dengan menggunakan rumus KR-20 sebagai
berikut :
r11 = �
� −1
�2−pq
�2
Keterangan:
r11 : Reabilitas tes secara keseluruhan
p : Proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : Proporsi item yang menjawab dengan salah
pq : Jumlah perkalian p dan q n : Banyaknya item
S2 : Standar deviasi tes
Tabel 3.4 Tafsiran Tingkat Reabilitas Indeks Reabilitas Kriteria Tingkat Reabilitas
0,80- 1,00 Sangat Tinggi 0,60- 0,79 Tinggi 0,20- 0,59 Rendah 0,00- 0,19 Sangat Rendah
(Arikunto, 2009)
2. Menghitung Validitas
Validitas merupakan ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan instrumen
penelitian (tes). Suatu tes yang digunakan harus bisa mengukur apa yang hendak
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
telah dipelajari secara akurat. Tes memiliki validitas yang tinggi jika hasilnya
sesuai dengan kriteria yang ditentukan (Arikunto, 2009).
Perhitungan validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson dengan formula sebagai
rxy = Koefesien relasi antar variabel x dan y yang dikorelasikan (validitas item)
X = Skor tiap siswa pada item tersebut Y = Skor total tiap siswa
N = Jumlah total seluruh siswa
X = jumlah skor seluruh siswa pada item tersebut
Y = Jumlah skor total seluruh siswa pada tes tersebut Tabel 3.5 Tafsiran Skor Tingkat Validitas
Harga Koefesien Korelasi Kriteria Tingkat Validitas 0,80 – 01,00 Sangat Tinggi
3. Menghitung Tingkat Kesukaran
Setiap instrumen yang digunakan dalam penelitian sebaiknya memiliki tingkat
kesukaran yang berbeda-beda dengan tujuan mengukur kemampuan siswa.
Instrumen diklasifikasikan menjadi kategori mudah, sedang dan sukar. Klasifikasi
dilakukan dengan merujuk pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Tafsiran Tingkat Kesukaran Indeks Kesukaran Kriteria Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat kesukaran instrumen berupa tes dapat dihitung dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
P = B Js
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js : Jumlah seluruh siswa peserta test
4. Menghitung Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kualitas instrument dalam
membedakan siswa berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan
rendah (Arikunto, 2009). Rentang daya pembeda adalah dari -1 sampai +1. Daya
pembeda yang baik adalah yang memiliki nilai mendekati +1, hal itu berarti soal
mampu membedakan anak berkemampuan tinggi dengan anak berkemampuan
rendah. Apabila soal mendekati -1, maka soal tersebut memiliki daya pembeda
yang jelek karena siswa yang berkemampuan tinggi dianggap tidak pintar (berkemampuan rendah) dan sebaliknya siswa berkemampuan rendah dianggap
pintar (berkemampuan tinggi). Hasil perhitungan kemudian diinterpretasikan pada
Tabel 3.7. Perhitungan daya pembeda dapat dilakukan dengan rumusan sebagai
berikut:
BA BB
D = - JA JB Keterangan:
D : Daya pembeda
BA : Banyak jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar JA : Banyak jumlah peserta kelompok atas
BB : Banyak jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar JB : Banyak jumpah peserta kelompok bawah
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Tafsiran Daya Pembeda
Indeks Daya Pembeda Kriteria Daya Pembeda 0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup 0,41 – 0,70 Baik 0,71 – 1,00 Baik Sekali
(Arikunto, 2009)
Berdasarkan analisis uji coba instrumen dengan menggunakan Software Anates
Uraian Ver.4.0.7 meperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Coba Instrumen Kategori Uji
Coba Instrumen
Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan
Reliabilitas
Sangat tinggi - -
Tinggi 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11 11
Cukup - -
Kriteria Nomor Pertanyaan Jumlah Pertanyaan
Instrumen yang diujicobakan berupa 11 pertanyaan yang terdapat dalam LKS
praktikum uji urin dengan bentuk pertanyaan uraian, untuk pertanyaan yang
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
buruk‟‟ dan pertanyaan yang memiliki tingkat kesukaran „‟sedang‟‟ direvisi dan
digunakan kembali untuk menjaring keterampilan berkomunikasi dan interpretasi
siswa. Perhitungan analisis uji coba instrumen yang telah diujicobakan
selengkapnya terlampir pada Lampiran B.1.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
a. Melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi dan situasi laboratorium,
alat dan bahan yang dibutuhkan saat penelitian serta jadwal belajar mengajar
di SMA Negeri 5 Cimahi.
b. Merundingkan jadwal, kelas, laboratorium, alat dan bahan yang akan
digunakan saat kegiatan penelitian dilakuan dengan pihak sekolah.
c. Menentukan kelas XI.IPA yang akan menjadi sampel penelitian dengan guru
Biologi SMA Negeri 5 Cimahi.
d. Menentukan waktu untuk melakukan penelitian dengan guru Biologi kelas
XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi.
e. Mengkonsultasikan persiapan mengajar, RPP, media, LKS, pertanyaan dan angket penelitian yang akan dilaksanakan dengan dosen pembimbing.
f. Merundingkan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan guru
Biologi XI.IPA SMA Negeri 5 Cimahi.
g. Melakukan permohonan izin meminjam alat laboratorium kepada laboran
sekolah
2. Tahap Pelaksanaan
a. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan dua jam pelajaran (80 menit)
materi sistem ekskresi dengan melaksanakan praktikum uji kandungan urin
manusia pada pertemuan ketiga yang sebelumnya mengajar tentang struktur,
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Peneliti memberikan 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum
uji urin. Pertanyaan KPS tersebut sebelumnya telah diujicobakan pada kelas
non-sampel.
c. Peneliti memberikan angket kepada siswa setalah melakukan praktikum uji
urin.
d. Peneliti mengevaluasi kegiatan praktikum uji urin.
3. Tahap Akhir
a. Mengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian yang sudah
dilakukan.
b. Mengolah data yang sudah dikumpulkan.
c. Menganalisis dan membahas data yang sudah diolah.
d. Menarik kesimpulan berdasarkan data yang sudah diolah.
e. Menyusun laporan penelitian.
G. Teknik Pengumpulan Data Dan Pengolahan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan secara tertulis oleh siswa sampel dengan
mengisi LKS praktikum uji urin dan angket penelitian setelah kegiatan praktikum
dilaksanakan. Data utama yang dikumpulkan berupa hasil skor jawaban siswa
pada 11 pertanyaan KPS yang terdapat pada LKS praktikum uji urin. Data
pendukung pada penelitian ini adalah angket untuk menunjang data utama.
Jawaban siswa pada angket akan diolah dalam bentuk presentase dijaring melalui
angket siswa dalam bentuk presentase. Kriteria presentase jawaban angket dapat
dilihat pada Tabel 3.10.
2. Pengolahan Data
a. Tes Keterampilan Berkomunikasi dan Interpretasi
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemberian skor jawaban siswa disesuaikan dengan rubrik penilaian.
Pemberian skor dilakukan dengan membandingkan jawaban soal siswa dengan
rubrik penilaian yang sudah ditentukan. Penskoran jawaban siswa menggunakan
Software Anates Uraian Ver.4.0.7.
Tabel 3.9 Rubrik Skor Penilaian Kemampuan Berkomunikasi Dan Interpretasi
No. Soal
Indikator Kriteria Skor Skor
Maksimal Terdapat kolom dan baris 2
Memberi judul kolom 1 Memberi keterangan satuan 1
2 Mengubah bentuk
Terdapat nama kategori yang akan dibuat grafiknya sepanjang sumbu X dan Y.
2
Terdapat skala sepanjang sumbu x dan y disertai dengan penulisan angka-angka yang berinterval sama dan memenuhi kisaran data yang
Indikator Kriteria Skor Skor
Maksimal
3,4 Menjelaskan hasil pengamatan praktikum uji amonia dan uji klorida pada urin
Penjelasan kurang sesuai dengan hasil pengamatan.
1 3
Penjelasan sesuai dengan hasil pengamatan tetapi tidak lengkap.
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penjelasan sesuai dengan
hasil pengamatan dan lengkap.
3
8,10 Membaca gambar proses
pembentukan urin
Penjelasan kurang sesuai dengan gambar.
1 3
Penjelasan sesuai dengan gambar, tetapi tidak lengkap.
2
Penjelasan sesuai dengan gambar dan lengkap.
Penjelasan kurang sesuai dengan hasil pengamatan.
1 3
Penjelasan sesuai dengan hasil pengamatan tetapi tidak lengkap.
2
Penjelasan sesuai dengan hasil pengamatan dan lengkap.
Penjelasan sama sekali tidak sesuai dengan informasi yang terdapat pada gambar.
1 3
Penjelasan kurang sesuai dengan informasi yang terdapat pada gambar.
2
Penjelasan sesuai dengan informasi yang terdapat pada gambar.
Jumlah Skor Maksimal 37
Jumlah Soal 11
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Purwanto (1984: 102) Pengolahan data mentah menjadi angka persentase.
Rumusnya adalah sebagai berikut :
NP = R
SM X 100
Keterangan :
NP : nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : skor mentah yang diperoleh siswa
SM : skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
100 : bilangan tetap
3)Pengkategorian
Presentase penguasaan KPS menurut Purwanto (2006) sebagai berikut :
Tabel 3.10 Tingkat Penguasaan Siswa
Penguasaan KPS Kategori
86-100 % Sangat baik
76-85 % Baik
60-75 % Cukup 55-59 % Kurang
<54 % Kurang sekali
Presentase penguasaan KPS pada Tabel 3.9 digunakan untuk mengetahui
tingkat penguasan KPS siswa pada setiap indikator KPS berkomunikasi dan
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Angket
Angket digunakan sebagai penunjang data utama. Jawaban siswa pada angket
akan diolah dengan rumus :
% = Jumlah jawaban siswa
Jumlah seluruh siswa X 100%
Keterangan :
% : nilai presentase
Data hasil pengolahan angket diinterpretasikan sebagai berikut :
Tabel 3.11 Kriteria Presentase Jawaban Angket
Rentang (%) Keterangan
0 Tidak ada
0,1 – 30 Sebagian kecil 31 – 49 Hampir setengahnya
50 Setengahnya
51 – 80 Sebagian besar 81 – 99 Pada umumnya
100 Seluruhnya
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu H. Alur Penelitian
Merumuskan masalah
Observasi awal ke sekolah Penyusunan instrumen penelitian berupa RPP, LKS, pertanyaan KPS berkomunikasi dan interpretasi serta
angket
Menentukan sampel penelitian Validasi instrumen penelitian dengan dosen pembimbing
Uji coba instrumen Revisi instrumen
Melaksanakan praktikum uji urin
Pemberian pertanyaan KPS berkomunikasi dan interpretasi dan angket penelitian Mengolah data uji coba instrumen
Analisis data dan pembahasan data
Penarikan kesimpulan
Penulisan laporan penelitian Tahap Persiapan
Tahap Pelaksanaan
Wulandari , 2014
PROFIL KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI DAN INTERPRETASI SISWA SMA PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI PRAKTIKUM