• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN OKTOBER 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEBIJAKAN PEMBANGUNAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI) DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN OKTOBER 2009"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN

HUTAN TANAMAN INDUSTRI (HTI)

DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN

DIREKTORAT BINA PENGEMBANGAN HUTAN TANAMAN

OKTOBER 2009

(2)

Mandat

Mandat

UU No.41

UU No.41

Tahun

Tahun

1999

1999

Hutan Hutan Dikuasai Dikuasai Negara Negara (Psl.4) WEWENANG MENHUT 1.Mengatur & MENGURUS htn 2.Tetap status kws & non kwsn 3.Atur & tetap hub. Hukum (psl. 4 ayat 2) PENGURUSAN a. Perencanaan b. Pengelolaan c. Litbangdiklatluh d. Pengawasan (psl.10) PENGELOLAAN

- Tata htn &Ren Pengl

- Pemanfaatan htn

- Rehab & Rekla - Lindung & Konsv (psl. 21)

Usaha Pemanfaatan Htn Prod

1. Hutan Alam

2. Hutan Tanaman

(sejenis dan atau berbagai jenis) (psl. 28 ayat 1)

Kayu, Non Kayu, dan Jasa untuk kesejahteraan dan perbaikan lingkungan hidup dengan Azas Lestari dan Berkeadilan (Psl 30)

(3)

PENGERTIAN HUTAN

PENGERTIAN HUTAN

Hutan

Hutan adalahadalah suatusuatu lapanganlapangan yang yang bertumbuhanbertumbuhan pohonpohon--pohonanpohonan yang yang secara

secara keseluruhankeseluruhan merupakanmerupakan persekutuanpersekutuan hiduphidup alamalam hayatihayati besertabeserta lingkungannya

lingkungannya.. Kawasan

Kawasan HutanHutan adalahadalah wilayahwilayah tertentutertentu yang yang ditunjukditunjuk atauatau ditetapkanditetapkan oleholeh Menhut

Menhut untukuntuk dipertahankandipertahankan sebagaisebagai hutanhutan tetaptetap..

Pada

Pada hutanhutan produksiproduksi dapatdapat dibangundibangun HTIHTI sesuaisesuai kriteriakriteria & & ketentuan

ketentuan peraturanperaturan perundanganperundangan yang yang berlakuberlaku..

Hutan Produksi (Alam)

Produktif Æ dikelola dg silvikultur TPTI & TPTJ

Tidak Produktif Æ dikelola dg silvikultur THPB

Berdasarkan

Berdasarkan FungsiFungsi Hutan

Hutan terdiriterdiri daridari Hutan

Hutan produksiproduksi, , terdiri

terdiri daridari

1.

1. HutanHutan konservasikonservasi,, 2.

2. HutanHutan lindunglindung, , dandan 3.

3. HutanHutan produksiproduksi.. 1.

1. HutanHutan produksiproduksi terbatasterbatas,, 2.

2. HutanHutan produksiproduksi biasabiasa, , 3.

(4)

Pengertian Hutan Tanaman Industri

Pengertian Hutan Tanaman Industri

(HTI)

(HTI)

Hutan Tanaman Industri (HTI)

Hutan Tanaman Industri (HTI)

adalah

adalah

usaha

usaha

hutan tanaman

hutan tanaman

untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan

untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan

menerapkan silvikultur

menerapkan silvikultur sesuai

sesuai

dengan

dengan

tapaknya

tapaknya

(satu

(

satu

atau

atau

lebih

lebih

sistem

sistem

silvikultur

silvikultur

)

)

dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku

dalam rangka memenuhi kebutuhan bahan baku

industri hasil hutan

(5)

LATAR BELAKANG

LATAR BELAKANG

1.

1. Pengusahaan/pemanfaatanPengusahaan/pemanfaatan hutanhutan alamalam produksiproduksi sejaksejak 1970 1970 s/ds/d 1990

1990 memberikanmemberikan devisadevisa terbesarterbesar keduakedua setelahsetelah migasmigas, , mendukung

mendukung pertumbuhanpertumbuhan industriindustri perkayuanperkayuan nasionalnasional, , menyerap

menyerap tenagatenaga kerjakerja terutamaterutama tenagatenaga--tenagatenaga tidaktidak terampilterampil (

(Labor IntensiveLabor Intensive) ) dandan membukamembuka isolasiisolasi daerahdaerah--daerahdaerah pedalaman

pedalaman yang yang sangatsangat diperlukandiperlukan dalamdalam pembangunanpembangunan ekonomi

ekonomi Indonesia. Indonesia. 2.

2. SejakSejak tahuntahun 1990, 1990, kebutuhankebutuhan bahanbahan bakubaku industriindustri perkayuanperkayuan tersebut

tersebut tidaktidak mungkinmungkin lagilagi dipenuhidipenuhi daridari penebanganpenebangan HutanHutan Alam

Alam ProduksiProduksi.. 3.

3. OlehOleh karenakarena ituitu, , perluperlu kebijakankebijakan PemerintahPemerintah untukuntuk meningkatkan

meningkatkan produktivitas produktivitas kawasankawasan hutanhutan produksi melalui produksi melalui pembangunan Hutan Tanaman (HTI)

pembangunan Hutan Tanaman (HTI) dandan telahtelah dimulaidimulai sejaksejak tahun

(6)

TUJUAN PEMBANGUNAN

TUJUAN PEMBANGUNAN

HTI

HTI

1.

1. Meningkatkan produktiMeningkatkan produktivvitasitas hutanhutan produksiproduksi, , dalamdalam rangkarangka pemenuhan

pemenuhan kebutuhankebutuhan bahanbahan bakubaku industriindustri perkayuanperkayuan dandan penyediaan

penyediaan lapanganlapangan usahausaha ((pertumbuhanpertumbuhan ekonomiekonomi//propro--growthgrowth), ), penyediaan

penyediaan lapanganlapangan kerjakerja ((propro--jobjob), ), pemberdayaanpemberdayaan ekonomiekonomi masyarakat

masyarakat sekitarsekitar hutanhutan ((propro--poorpoor) ) dandan perbaikanperbaikan kualitas kualitas lingkungan hidup

lingkungan hidup ((propro--enviromentenviroment);); 2.

2. MendorongMendorong dayadaya saingsaing produkproduk industriindustri perkayuanperkayuan ((penggergajianpenggergajian, , kayu

kayu lapis, lapis, pulp & paper, pulp & paper, meubelmeubel dlldll) ) untukuntuk kebutuhankebutuhan dalamdalam negerinegeri dan

(7)

KEBIJAKAN

KEBIJAKAN

1.

1. Pembangunan HTI Pembangunan HTI diutamakandiutamakan padapada hutanhutan tidaktidak produktifproduktif (UU No. (UU No. 41/99).

41/99).

2.

2. PelaksanaanPelaksanaan pembangunanpembangunan HTI HTI menerapkanmenerapkan sistemsistem silvikultursilvikultur Tebang

Tebang HabisHabis dengandengan PermudaanPermudaan BuatanBuatan (THPB).(THPB). 3.

3. PelaksanaPelaksana pembangunanpembangunan HTI HTI dilakukandilakukan oleholeh BUMN, BUMS BUMN, BUMS (PMDN/PMA

(PMDN/PMA berbadanberbadan HukumHukum Indonesia), Indonesia), KoperasiKoperasi, , PeroranganPerorangan.. 4.

4. MelibatkanMelibatkan instansiinstansi terkaitterkait (BKPM, (BKPM, DeprinDeprin, , DepdagDepdag, KLH, , KLH, MenkeuMenkeu) ) dan

dan PemerintahPemerintah Daerah.Daerah. 5.

5. PendanaanPendanaan bersumberbersumber daridari danadana sendirisendiri maupunmaupun pinjamanpinjaman daridari Pemerintah

Pemerintah.. 6.

6. MenggunakanMenggunakan tenagatenaga--tenagatenaga profesionalprofesional kehutanankehutanan.. 7.

7. Target Target tanamantanaman HTI HTI sampaisampai dengandengan tahuntahun 2009 2009 seluasseluas 5 5 jutajuta hektarhektar dan

dan padapada tahuntahun 2014 2014 seluasseluas 9 9 jutajuta hektarhektar ((tanamantanaman HTI HTI efektifefektif sebesar

(8)

Peraturan

Peraturan

Pembangunan

Pembangunan

HTI

HTI

1)

1) PohonPohon intiinti yang yang berdiameterberdiameter >> 20 cm, 20 cm, kurangkurang daridari 25 25 batang

batang/ha. /ha. 2)

2) PohonPohon indukinduk << 10 10 batangbatang/ha./ha. 3)

3) PermudaanPermudaan alamnyaalamnya kurangkurang, , yaituyaitu : : semaisemai << 1000 1000 batangbatang/ha, /ha, dan

dan atauatau pancangpancang < 240 < 240 batangbatang/ha, /ha, dandan atauatau tiangtiang < 75 < 75 batang

batang/ha./ha. 1. PP No. 7 TH. 1990

2. PP No. 6 TH. 1999 TGL. 27 JANUARI 1999

a.

a. ArealAreal hutanhutan yang yang dapatdapat diusahakandiusahakan sebagaisebagai arealareal HTI HTI adalahadalah kawasan

kawasan hutanhutan produksiproduksi yang tidakyang tidak produktifproduktif ((PslPsl 5 5 ayatayat (1).(1). b.

b. SK SK MenhutMenhut No. 200/KptsNo. 200/Kpts--II/1994; II/1994; kriteriakriteria HP HP tidaktidak produktifproduktif ditandai

ditandai dengandengan ::

Hak

Hak pengusaanpengusaan hutanhutan tidaktidak dapatdapat diberikandiberikan dalamdalam arealareal hutanhutan yang yang telah

(9)

……

……

.

.

Lanjutan

Lanjutan

Peraturan

Peraturan

Pembangunan

Pembangunan

HTI

HTI

a.

a. usahausaha pemanfaatanpemanfaatan hutanhutan tanamantanaman diutamakandiutamakan dilaksanakandilaksanakan padapada HP yang HP yang tidak

tidak produktifproduktif dalamdalam rangkarangka mempertahankanmempertahankan hutanhutan alamalam ((penjelasanpenjelasan PasalPasal 28 28 ayat

ayat (1)(1) b.

b. SK SK MenhutMenhut No. 10.1/KptsNo. 10.1/Kpts--II/2000 II/2000 tanggaltanggal 6 November 20006 November 2000 Kriteria

Kriteria HP HP untukuntuk HTI : HTI : penutupanpenutupan vegetasivegetasi non non hutanhutan ((semaksemak belukarbelukar, , padangpadang alang

alang--alangalang, , dandan tanahtanah kosongkosong) ) atauatau arealareal bekasbekas tebangantebangan yang yang kondisinyakondisinya rusak

rusak dgndgn potensipotensi kayukayu bulatbulat berdiameterberdiameter 10 cm 10 cm utkutk semuasemua jenisjenis kayukayu dengan

dengan kubikasikubikasi tdktdk lebihlebih drdr 5m 5m kubikkubik perhektarperhektar ((BabBab III III PasalPasal 3 3 ayatayat (4).(4). c.

c. IUPHHKIUPHHK--HT HT ygyg diterbitkanditerbitkan sebelumsebelum ditetapkannyaditetapkannya keputusankeputusan iniini tetaptetap berlakuberlaku sampai

sampai berakhirberakhir masamasa berlakunyaberlakunya izinizin ((BabBab X X pslpsl 15 15 ayatayat (1)(1) d.

d. permohonanpermohonan IUPHHKIUPHHK--HT yang HT yang telahtelah mendapatkanmendapatkan persetujuanpersetujuan pencadanganpencadangan, , proses

proses penyelesaianpenyelesaian perizinannyaperizinannya dilaksanakandilaksanakan oleholeh DepartemenDepartemen KehutananKehutanan ((BabBab X

X PasalPasal 15 15 ayatayat (2).(2). e.

e. SK. SK. MenhutMenhut No. 21/KptsNo. 21/Kpts--II/2001 II/2001 TglTgl. 31/1/2001 . 31/1/2001 dandan SK SK MenhutMenhut No. 10.1/KptsNo. 10.1/Kpts- -II/2000,

II/2000, dicabutdicabut dengandengan SK SK MenhutMenhut No. 32/KptsNo. 32/Kpts--II/2003 II/2003 sehinggasehingga kriteriakriteria HP HP untukuntuk HTI

HTI berlakuberlaku sesuaisesuai UU No. 41/1999. (UU No. 41/1999. (DiutamakanDiutamakan padapada HP yang HP yang tidaktidak produktifproduktif))

3. UU No. 41/1999

3. UU No. 41/1999

tgl

tgl

30 Sept. 1999 &

30 Sept. 1999 &

peraturan

peraturan

pelaksanaannya

(10)

……

……

.

.

Lanjutan

Lanjutan

Peraturan

Peraturan

Pembangunan

Pembangunan

HTI

HTI

4. PP. 34/2002

4. PP. 34/2002

tanggal

tanggal

8 Juni

8

Juni

2002

2002

a.

a.

usaha

usaha

pemanfaatan

pemanfaatan

hasil

hasil

hutan

hutan

pada

pada

hutan

hutan

tanaman

tanaman,

,

dilaksanakan

dilaksanakan

pada

pada

lahan

lahan

kosong,

kosong

,

padang

padang

alang

alang

-

-

alang

alang

,

,

dan

dan

atau

atau

semak

semak

belukar

belukar

di

di

hutan

hutan

produksi

produksi

. (

. (

Pasal

Pasal

30

30

ayat

ayat

(3)

(3)

b.

b.

Terhadap

Terhadap

HPH yang

HPH yang

diberikan

diberikan

berdasarkan

berdasarkan

ketentuan

ketentuan

ini

ini

dan

dan

HPHH yang

HPHH yang

diberikan

diberikan

berdasarkan

berdasarkan

ketentuan

ketentuan

peraturan

peraturan

Per

Per

-

-

UU

UU

-

-

an

an

sebelum

sebelum

ditetapkannya

ditetapkannya

PP.

PP.

ini

ini

tetap

tetap

berlaku

berlaku

sampai

sampai

haknya/izinnya

haknya/izinnya

berakhir

berakhir

. (Bab

. (

Bab

X

X

Pasal

Pasal

99

99

huruf

(11)

……

……

.

.

Lanjutan

Lanjutan

Peraturan

Peraturan

Pembangunan

Pembangunan

HTI

HTI

a.

a. PP 34/ 2002 PP 34/ 2002 dicabutdicabut.. b.

b. PemanfaatanPemanfaatan hasilhasil hutanhutan kayukayu padapada HTI HTI dilakukandilakukan padapada hutan

hutan produksiproduksi yang yang tidaktidak produktifproduktif ((PasalPasal 38 38 ayatayat (3). (3). LebihLebih lanjut

lanjut bahwabahwa pengertianpengertian produksiproduksi yang yang tidaktidak produktifproduktif adalahadalah hutan

hutan produksiproduksi yang yang dicadangkandicadangkan oleholeh MenteriMenteri sebagaisebagai arealareal pembangunan

pembangunan hutanhutan tanamantanaman. . DenganDengan demikiandemikian arealareal untukuntuk IUPHHK

IUPHHK--HTI HTI dikembalikandikembalikan sesuaisesuai dengandengan penjelasanpenjelasan PasalPasal 28

28 ayatayat (1) UU 41/1999(1) UU 41/1999 c.

c. BerdasarkanBerdasarkan PermenhutPermenhut No. P.11/MenhutNo. P.11/Menhut--II/2009 II/2009 bahwabahwa sistem

sistem silvikultursilvikultur HTI HTI harusharus sesuaisesuai dengandengan tapaknyatapaknya ((TebangTebang pilih

pilih, , TebangTebang HabisHabis, , atauatau TebangTebang JalurJalur))

5.

5.

PP. 6/2007

PP. 6/2007

tanggal

tanggal

8

8

Januari

Januari

2007 Jo PP.3 /2008

(12)

Proses Pembangunan HTI

Htn Produksi Tdk Produktif

Persiapan Lahan Persemaian

Penanaman

Pemeliharaan Pemanenan

(13)

Tata

Tata

Ruang

Ruang

Pembangunan

Pembangunan

HTI

HTI

ƒ

Dalam pembangunan HTI di setiap unit

usaha telah diatur tata penggunaan

lahannya/tata ruangnya sebagai berikut :

a. Areal Tanaman Pokok ± 70 %

b. Areal Tanaman Unggulan ± 10 %

c. Areal Tanaman Kehidupan ± 5 %

d. Kawasan Lindung ± 10 %

(14)

KAWS.

LINDUNG TANAMAN UNGGULAN

TANAMAN POKOK

(15)

TATA CARA PERMOHONAN

HTI

(Permenhut No.

P.19/Menhut-II/2007 jo. No. P.11/Menhut-II/2008)

PEMOHON MENHUT

10 Hari

TIM PENILAI (FIT PROPER TEST)

PROPOSAL 12 Hari SEKJEN 12 Hari SK-IUPHHK IURAN IJIN 30 Hari PENCADANGAN AREAL MENHUT 7 Hari KONFIRMASI AREAL KE DJ PLANOLOGI 30 Hari AMDAL 150 Hari DJ PLANOLOGI (WORKING AREA) 15 Hari (Lamp. 3) (Lamp. 5) (Lamp. 6) (Lamp. 7) (Lamp. 4) (Lamp. 8) (Lamp. 9) (Lamp. 10) (Lamp. 11) (Lamp. 12) (Lamp. 13) Arsip (Lamp. 14) (Lamp. 15) (Lamp. 16) (Lamp. 17)

(16)

Areal diluar Pencad diajukan ke Menhut

untuk dicadkan

Permohonan Persyaratan

Admin&Teknis (Proptek) Menteri Kehutanan

Perusahaan

Persyaratan Adminsitrasi

Rekom Gubernur Atas Usulan Bupati/Walikota Berdasar

Pertimbangan Teknis Kepala Dinas Kht Kab/Kota, tidak ada beban hak dan didasarkan analisis fungsi kaw Dns Kht Prov & Kepala BPKH serta dilamp peta lokasi skala 1 : 100.000 Rencana Lokasi yg dimohon & Citra

Landsat resolusi minimal 30 m, skala 1 : 100.000

Pernyataan bersedia buka kantor di Prov/Kab

Akte Pendirian Kop/Bdn Usaha Bergerak di bid usaha kehutanan/

pertanian/perkebunan Surat Izin Usaha NPWP

Persyaratan Teknis Proposal Teknis

Berdasarkan hsl konfirm areal, Dirjen Melakukan Penilaian Proptek7 hr krj& hasil disampaikan

Menteri

SK IUPHHK dibatalkan apabila tdk membayar IIUPH

dlm jangka waktu yg ditentukan dlm Permenhut IIUPHMenhut mener bitkan SK IUPHHK-HTI . Dirjen menerbitkan SPP IIUPH 6 hr krj . SK IUPHHK-HTI diberikan setelah pembayaran IIUPH Berdasarkan WA,Dirjen menyiapkan konsep Kep IUPHHK- HTI kpd

Menhut Melalui Sekjen & Sekjen menelaah aspek Hukumnya(5 hr krj)

Surat Perintah Penyusunan 1. AMDAL 150 Hr

2. UKL DAN UPL 60 Hr

3. Apabila tdk dipenuhi, Srt persetujuan batal Tembusan : Dirjen Baplan Kadishut Prov Kadishut Kab/Kota Pada Areal yg dicadkan Menhut

Proses Permohonan Izin Usaha HTI (Berdasarkan Permenhut No. P.19/Menhut-II/2007 jo. P.11/Menhut-II/2008)

Tidak Lulus, Tolak (7 hr krj) Admin Lengkap, Dirjen

minta KaBaplan Konfirm Areal(30 hr krj) Admin Tdk Lengkap, Tolak Dapat mengajukan kembali Berdasarkan AMDAL/UKL& UPL, Menteri menginstruksikan KaBaplan untuk menyiapkan Peta Areal Kerja (WA)

(15 hr krj) Lulus,Persetujuan Menhut (7 hr krj) Dirjen BPK memeriksa kelengkapan Adm, 10 hr krj

(17)

Permohonan

Penilaian Permohonan IUPHHBK-HT

Proses Permohonan Izin Usaha Bukan Kayu (Berdasarkan P.36/Menhut-II/2008)

Persyaratan permohonan IUPHHBK-HT :

a. Copy KTP (Perorangan) / akte pendirian

Koperasi/Badan Usaha beserta peruba hannya diutamakan bergerak di bid kehu tanan/pertanian/perkebunan

b. NPWP

c. Rekomendasi Gubernur dan atau Bupati/

Walikota apabila kewenangan pemberian izin ada pada Menteri

d. Rekomendasi Bupati/Walikota apabila ke

wenangan pemberian izin ada pada Guber nur

e. Rekomendasi Kepala Dinas Kab/Kota apa

bila kewenangan pemberian izin ada pada Bupati/Walikota

f. Menyusun proyek proposal

a. Bupati/Walikota

Tembusan : Menhut, Gubernur Kepala Dinas Prov, & Kepala BP2HP b. Gubernur

Tembusan : Menhut, Kepala Dinas Prov & Kab/Kota, dan Kepala BP2HP c. Menteri

Tembusan : Gubernur, Bupati/Wali kota dan Kepala BP2HP

a. Kepala Dinas Kab/Kota (Permohonan yang diajukan kepada Bupati)

b. Kepala Dinas Prov (Permohonan yang diajukan kepada Gubernur)

c. Dirjen BPK (Permohonan yang diajukan kepada Menteri) Tidak Memenuhi Persyaratan Memenuhi Persyaratan Hasil Penilaian Surat Penolakan Keputusan Pemberian Izin (Jangka waktu Izin paling lama 25 Thn)

Proses Per-Izinan s/d pe-nerbitan izin tdk boleh lebih dari 30 hr krj

(18)

PERKEMBANGAN HTI

PERKEMBANGAN HTI

1.

1. s.ds.d. . thnthn 2007 pembangunan H2007 pembangunan HTI TI di seluruh Indonesia di seluruh Indonesia seluasseluas 6.649.7576.649.757 ha

ha oleholeh 159 HPHTI 159 HPHTI yaituyaitu ::

2.

2. TahunTahun 2008 2008 s/ds/d 2009 2009 berdasarkanberdasarkan PP. No. 6 PP. No. 6 TahunTahun 2007 2007 jojo PP. 3 PP. 3 TahunTahun 2008 :

2008 :

a.

a. SetelahSetelah terbitterbit PP. 7/1990 87 unit HPHTI PP. 7/1990 87 unit HPHTI seluasseluas 3.790.142 ha; 3.790.142 ha; b.

b. SetelahSetelah terbitterbit PP. 6/1999 9 unit HPHTI PP. 6/1999 9 unit HPHTI seluasseluas 539.616 ha; 539.616 ha; c.

c. SetelahSetelah terbitterbit PP. 34/2002 63 unit IUPHHKPP. 34/2002 63 unit IUPHHK--HT HT seluasseluas 2.319.999 ha, 2.319.999 ha,

a.

a. SK SK DefinitifDefinitif 24 unit 24 unit seluasseluas ±± 1.005.240 ha 1.005.240 ha b.

b. SP2 7 unit SP2 7 unit seluasseluas ±± 345.902 ha345.902 ha c.

c. SP1 41 unit SP1 41 unit seluasseluas ±± 1.816.139 ha1.816.139 ha d.

d. SedangSedang dalamdalam prosesproses telaahantelaahan 15 unit 15 unit seluasseluas ±± 592.217,51 ha592.217,51 ha e.

e. DitolakDitolak untukuntuk melengkapimelengkapi persyaratanpersyaratan 146 unit 146 unit seluasseluas ±± 10.872.925 10.872.925 ha

ha 3. Total

3. Total InvestasiInvestasi PermohonanPermohonan IUPHHKIUPHHK--HTI HTI RpRp. 48.734.832.944.129,. 48.734.832.944.129,- -4.

(19)

HUTAN ALAM SEMAKIN BERKURANG

HUTAN ALAM SEMAKIN BERKURANG

HTI HARAPAN

HTI HARAPAN

MASA DEPAN

MASA DEPAN

Direktorat

Direktorat

Jenderal

Jenderal

Bina

Bina

Produksi

Produksi

Kehutanan

Kehutanan

Oktober

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan curah hujan, suhu udara, kelembaban udara dan kecepatan angin dengan kejadian diare di Kota Jakarta Pusat periode tahun

Dalam memenuhi kewajiban mereka sesuai dengan Pasal 4, 6 dan 7 Konvensi, Pihak-pihak negara maju akan memberikan prioritas untuk negara-negara Pihak Afrika dan dalam hal ini, akan:

Promosi penjualan adalah suatu aktivitas dan atau materi yang dalam aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian penjual atau produsen, yang dapat

[r]

Adopsi teknologi perangkap kuning (Yellow Trap) baik di Kabupaten sambas mupun di kabupaten Ponorogo masih sangat rendah. Menurut keterangan petani responden,

Eksistensi Mahkamah Konsitusi sebagai lembaga pemegang kekuasaan kehakiman yang independen, ditentukan di dalam Pasal 24 C Ayat (1) Undang–Undang Dasar

Dengan menggunakan sistem elektroda metoda II CIGRE, Osiloskop Digital GDS 2104, HPF, RC detector, arrester, dan PC maka akan diperoleh keterangan mengenai karakteristik jumlah PD

Untuk udara sebagai fluida kerja pendingin, diperlukan masukan data berupa: Temperatur udara sekitar 82,4 oF = 28 oC Ketinggian permukaan laut 1473,85 ft = 449,23 m Cp udara =