• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSR 1002917 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSR 1002917 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Nurhafiz, 2015

ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Pembuatan patung kayu melewati beberapa proses penciptaan. Dimulai dari

proses pengolahan ide sampai dengan proses pembentukan karya. Dari tahapan

proses tersebut diperoleh simpulan sebagai berikut.

1. Konsep pembuatan karya patung.

Pada penciptaan karya ini penulis membuat tiga karya patung abstrak

suprematis. Suasana abstrak suprematis sangat terasa pada keseluruhan karya

yang dibuat ketika kita melihat patung pada karya ini berupa bentuk-bentuk

geometris seperti bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, kubus, prisma dan

silinder. Bentuk-bentuk geometris seperti itu juga sangat erat kaitannya dengan

seni minimal yang merupakan pemberontakan dari seni ekspresionisme abstrak.

Permainan warna kayu membuat patung ini lebih terasa natural dibuat sengaja

oleh penulis dengan tujuan ingin menampilkan urat-urat kayu yang begitu unik

seakan-akan membuat garis-garis abstraknya sendiri.

Kesan elegan muncul ketika kita melihat karya disajikan pada base yang

terbuat dari kaca akrilik bening sehingga para apresiator dapat melihat karya ini

dari berbagai arah dan terkesan melayang. Keunikan lain yang menjadikan karya

ini semakin menarik adalah pada pemasangan karyanya yang seperti puzzle

sehingga apresiator pun dapat melihat dan menyentuh setiap bagian pada karya

ini.

2. Proses dan teknik pengolahan karya patung.

Peralatan yang yang harus disiapkan adalah pensil, penghapus, penggaris

siku, ampelas, scrap, kuas, kain bal, gergaji U, gergaji kecil, prusut, cutter, gergaji

besi, golok, roller, lampu sorot, kikir, masker, karet ban, bangku ampelas,

penggaris besi, jangka, pisau akrilik, mesin serut, tang, meteran, gergaji kayu,

pahat, dan mesin bor. Bahan yang disiapkan adalah kayu, kaca akrilik, pen iklan,

lem, polyester putty, pyroxylin lacquer, wood filler, pelitur, thinner, melamine

(2)

145

Nurhafiz, 2015

ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

meranti, kayu mahoni, kayu sono keeling, kayu lapis atau multiplek, dan kayu

tusam atau pinus.

Tahap pembentukan dibagi menjadi dua tahap, yaitu tahap pembentukan kayu

dan pembentukan base. Tahap pembentukan kayu terdiri dari penyerutan,

pemotongan, pengeleman, pengepresan, penyerutan kembali, penorehan,

pemasangan rangka, pendempulan, pengampelasan, dan pewarnaan. Tahap

pembentukan base terdiri dari pembuatan sketsa pada akrilik, pelubangan akrilik,

pengikiran akrilik, pengampelasan akrilik, pengeboran akrilik, pemotongan

multiplek, perakitan multiplek, pendempulan multiplek, pewarnaan multiplek, dan

terakhir pemasangan akrilik dengan multiplek.

Teknik pemasangan patung menggunakan metode Assembling yaitu dengan

merakit bagian-bagian patung yang sudah dibentuk pada base akrilik sehingga

menjadi satu kesatuan yang utuh.

3. Visualisasi bentuk karya patung abstrak suprematisme.

Unsur-unsur yang terdapat pada keseluruhan karya sepeti garis dan bingkah

sudah sangat terlihat. Volume dan ruang juga sudah terlihat pada karya ini yang

memiliki volume panjang, lebar, dan tinggi pada setiap objeknya. Barik dan

tekstur pada keseluruhan karya ini mempunyai tekstur yang halus merupakan hasil

dari pengolahan kayu. Bentuk-bentuk yang ditampilkan adalah bentuk abstrak

geometris murni seperti bujur sangkar, persegi, persegi panjang, trapesium, dan

juga silinder. Warna yang digunakan adalah warna pelitur kayu walnut, teak, dan

dark mahogany. Khusus untuk karya ketiga pewarnaan dengan menggunakan

warna bening Melamine Lack.

Dasar mematung yang terdapat pada keseluruhan karya seperti membentuk

dan membangun sudah sangat terlihat dari tata letak yang disusun sedemikian

rupa ada yang timbul dan ada juga yang menjorok kedalam. Proporsi pada

keseluruhan karya juga sudah sangat sesuai dan seimbang antara objek yang besar

dan yang kecil. Harmoni juga sangat terlihat dari beberapa objek yang sejenis dan

juga objek yang berbeda jenis saling berdampingan satu sama lain. Kesatuan pada

keseluruhan karya terlihat dari objek-objek yang mendukung satu sama lain saling

(3)

146

Nurhafiz, 2015

ABSTRAK SUPREMATISME SEBAGAI GAGASAN BERKARYA SENI PATUNG DENGAN MEDIA KAYU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan karya ini sudah sangat pas antara objek-objek bagian atas dengan

objek-objek bagian bawah. Dominasi bidang kosong menjadikan titik fokus pada

karya ini menjadi semakin unik. Irama terjadi pada setiap bagian karya terlihat

dari beberapa pengulangan objek-objek yang terdapat pada karya tersebut.

B. Saran

Berdasarkan hasil penciptaan dan simpulan mengenai abstrak suprematisme

sebagai gagasan berkarya seni patung dengan media kayu, maka penulis

menyampaikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam pembelajaran membuat patung abstrak, media kayu dengan konsep

puzzle ini bisa dijadikan alternatif media agar pembelajaran lebih menarik

untuk siswa.

2. Perlu dilakukan penciptaan mengenai abstrak suprematisme sebagai gagasan

Referensi

Dokumen terkait

Tubektomi (Metode Operasi Wanita/ MOW) adalah metode kontrasepsi mantap yang bersifat sukarela bagi seorang wanita bila tidak ingin hamil lagi dengan cara mengoklusi tuba

Keputusan hakim yang menyatakan seseorang bersalah atas perbuatan pidana yang dimaksud dalam pasal 13, menentukan pula perintah terhadap yang bersalah untuk

3 Saya lebih memilih produk Starbucks dibandingkan dengan produk merek lain.... 4 Bagi saya, kopi identik

Bhakti tri Gunarto (1006714), the influence of the application of Cooperative Learning Model Type Talking Stick to increased student learning Motivation on

Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Mengingat  1.   Undang­Undang  Nomor  25  Tahun  1956  tentang  Pembentukan  Daerah­Daerah  Otonomi  Provinsi  Kalimantan  Barat,  Kalimantan  Selatan  dan 

tamu tersebut berkaitan dengan pilihannya di Hotel Aston Braga. Penelitian ini juga berguna untuk melihat gambaran keunggulan Hotel Aston Braga dibanding para

[r]