• Tidak ada hasil yang ditemukan

WINDRIANDINI DWIHASTUTI 21020112140148 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "WINDRIANDINI DWIHASTUTI 21020112140148 BAB IV"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 72

BAB 4

KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

4.1 KESIMPULAN

Dari seluruh pembahasan sebelumnya, terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan dan diperhatikan dalam proses pendekatan perencanaan dan perancangan, yaitu:

1. Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru yang bernama Taman Budaya Riau merupakan fasilitas umum yang dikelola UPT dan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan kebudayaan Melayu Provinsi Riau di Kota Pekanbaru.

2. Terdapat beberapa kegiatan seni, di antaranya seni tari, seni teater, seni musik, dan seni rupa dan telah diberi fasilitas berupa sanggar untuk masing-masing seni tersebut dan telah memiliki anggota tetap yang berlatih di sanggar.

3. Sanggar yang ada dapat menampung kegiatan dan kapasitas dengan baik, tidak ada masalah terhadap bangunan sanggar karena telah memenuhi syarat.

4. Gedung Olah Seni yang merupakan gedung serba guna yang digunakan untuk penyelangaraan pertunjukan tertutup, seminar, dan pertemuan lain perlu dilakukan renovasi karena kondisinya yang sudah tidak terawat dan perlunya dilakukan penambahan kapasitas menjadi 500 tempat duduk.

5. Kegiatan pameran diselenggarakan di gedung serba guna karena tidak memiliki ruang tetap untuk memamerkan hasil karya para seniman sehingga dibutuhkan galeri untuk memfasilitasi hasil karya.

6. Perlunya penambahan fasilitas pendukung lainnya seperti cafetaria untuk tempat makan, minum, berkumpul, dan bersantai serta musholla sebagai tempat beribadah atas permintaan pihak taman budaya.

7. Kapasitas pengunjung dan pengelola berasal dari wawancara yang dilakukan dengan pihak Taman Budaya yang memberi penjelasanmengenai rencana target pengunjung dan fasilitas yang diperlukan untuk direnovasi dan ditambahkan.

8. Tata letak bangunan cenderung acak, pola hubungan antarbangunan tidak berdasarkan zoning atas kelompok fungsi kegiatan sehingga diperlukan penataan ulang terhadap layout.

4.2 BATASAN

Dalam perencanaan dan perancangan Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru memerlukan batasan, agar lingkup perencanaan dan perancangan jelas dan tidak meluas ke hal-hal lain di luar pembahasan. Adapun batasan-batasan dalam perencanaan Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan dan Perancangan Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru menggunakan konsep Neo-vernakular yang menggabungkan Arsitektur Melayu dan Arsitektur Modern, dengan memperhatikan keselarasan terhadap bangunan yang ada di area Taman Budaya.

(2)

Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru 73 3. Masalah yang menyangkut bidang ilmu lain tidak dibahas seperti perhitungan biaya,

perhitungan daya dukung tanah, perhitungan struktur, dan lain-lain.

4. Perencanaan dan Perancangan Redesain Pusat Kegiatan Budaya Melayu di Pekanbaru dibatasi hanya dengan penambahan beberapa fasilitas dan renovasi, yaitu:

1) Redesain Gedung Olah Seni (gedung serba guna) dengan menambah kapasitas dari 400 orang menjadi 500 orang, menambah pusat informasi.

2) Desain ruang galeri pada gedung serba guna.

3) Desain ruang serba guna pada Gedung Olah Seni yang dapat dimanfaatkan untuk seminar, workshop, dll.

4) Redesain Open Theatre 5) Desain Cafetaria

6) Desain Landscape Taman Budaya

7) Penataan ulang zoning dan layout Taman Budaya Riau

5. Besaran ruang untuk bangunan sanggar, wisma, kantor, teater dan beberapa ruangan di gedung serba guna tetap digunakan sebagaimana besaran ruang pada kondisi existing karena sudah memenuhi standar dankapasitas dan tidak ada masalah.

4.3 ANGGAPAN

1. Bangunan lain yang tidak dilakukan redesain telah memenuhi syarat dan tidak ada masalah.

2. Bangunan sanggar, kantor, wisma, dan beberapa ruang pada gedung serba guna tetap dipertahankan besaran ruangnya karena telah memenuhi standar dan mencukupi kapasitas.

3. Permasalahan hanya pada pola tata bangunan/layout kawasan karena tidak terdapat zoning berdasarkan kelompok kegiatan.

4. Data yang diperoleh dari pihak Taman Budaya Riau adalah benar dan sesuai dengan yang sebenarnya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari harga, kualitas pelayanan dan brand image terhadap keputusan pembelian. Tipe penelitian yang digunakan adalah

de 1868 - 30 de julio de 1912) comprende los 45 años del reinado del emperador japonés Meiji.. Todo y ser una técnica que dista bastante del lenguaje artístico que presento para

[3.1] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 24C ayat (1) Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (selanjutnya disebut UUD 1945), Pasal 10 ayat (1) huruf a

Kopi varietas Kartika merupakan varietas yang paling disukai oleh kutu tempurung ( C. viridis ), sedangkan varietas yang paling sedikit populasi serangannya ialah kopi arabika

Bagi peserta yang telah memasukkan penawaran agar dapat memasukkan penawaran kembali dengan memperhatikan jadwal perubahan dan addendum ke dokumen pengadaan. Demikian

rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15 tahun, tanpa mempertimbangkan status

Berdasarkan hasil analisis dan pengujian implementasi sistem yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa sistem dapat berjalan dengan baik dan dapat meningkatkan

Bahan yang digunakan dalam praktek lapang ini yang pertama adalah tanah dimana tanah digunakan sebagai tempat tumbuh bibit tanaman kacang hijau.dan yang