Ikhwannul Ikhsan, 2014
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia sedang terombang-ambing oleh tuntutan untuk
selalu berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan mampu menghadapi
tantangan global yang mengalami perubahan yang begitu signifikan. Sanusi
(Mulyasa, 2009:3) menjelaskan bahwa perubahan dan permasalahan tersebut
mencakup social change, turbulence, complecity, and chaos; seperti pasar bebas
(free trade), tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan masyarakat
informasi, serta perkembangan ilmu pengetahuan, seni, dan budaya yang sangat
dahsyat. Dalam menghadapi tantangan global tersebut, ternyata pemerintah terus
berusaha untuk memperbaiki pendidikan yang ada di negara ini. Ini terlihat dalam
pembentukan Undang-Undang (UU) Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menjelaskan tentang pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab
(Mulyasa, 2009: 5).
Dari permasalahan yang tersebut, hal yang menjadi headline dan tokoh
utama di bidang pendidikan adalah guru. Guru merupakan sumber yang
membentuk pendidikan disetiap pembelajaran. Salah satu tugas guru adalah
membentuk peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Selain itu,
nyata dengan disahkannya UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, tugas
2
Ikhwannul Ikhsan, 2014
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyelesaikan tugas lain seperti melengkapi administrasi guru yang harus
dipenuhi.
Dalam setiap organisasi, sumber daya manusia merupakan asset yang
sangat berharga. Begitupun juga organisasi yang ada di sekolah terdapat sumber
daya manusia yang sangat penting yang terdiri dari kepala sekolah, guru, staf tata
usaha, dan siswa. Tentunya dalam mencapai tujuan yang ditetapkan oleh sekolah,
SDM yang dituntut untuk bekerja lebih efektif dan efisien adalah guru karena
guru merupakan tokoh sentral yang sangat berpengaruh dalam sekolah untuk
tercapainya tujuan dari pendidikan yang ditetapkan sekolah. Untuk mencapai
sebuah tujuan tersebut diperlukan guru yang memiliki motivasi dan kemampuan
untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan sekolah. Oleh karena itu,
diperlukan guru yang memiliki kinerja yang baik dalam menjalankan
tugas-tugasnya. Hersey and Blanchard (Rivai, 2008: 15) menjelaskan bahwa:
Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan, seseorang harus memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.
Guru yang memiliki kinerja yang baik akan menunjukkan prestasi kerja
yang baik dan segala aspek penilain kinerja yang dilaksanakan pada
masing-masing sekolah, sehingga sangat menunjang dalam ketercapaian program-progam
yang akan dijalankan oleh sekolah. Akan tetapi tidak jarang yang menunjukkan
kinerja guru yang masih kurang dalam suatu sekolah. Kurangnya kinerja guru
disebabkan oleh berbagai aspek misalnya tidak sesuainya kemampuan guru
terhadap bidang ajarnya, kurang cakap dan terampilnya guru dalam melaksanakan
tugas yang diembannya, ini mengakibatkan tugas-tugas seorang guru belum dapat
dilaksanakan secara optimal.
Belum optimalnya kinerja guru Akuntansi di SMK se-kota Cimahi dapat
Tabel 1. 1
4
Ikhwannul Ikhsan, 2014
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Data dari Dinas Pendidikan Pemerintah Kota Cimahi, data sudah diolah penulis
Keterangan:
Baik = Sangat baik dan Baik (%)
Tidak Baik = Cukup dan Kurang (%)
Penilaian kinerja guru di SMK se-kota Cimahi dinilai dengan
menggunakan tiga poin penilaian yaitu (1) Perencanaan pembelajaran, (2)
Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang aktif dan efektif, dan (3) Penilaian
pembelajaran. Ketiga poin di atas berdasarkan aturan atas kebijakan yang
ditetapkan oleh Peraturan Menteri Negara PendayagunaanAparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa kinerja guru akuntansi
di SMK se-kota Cimahi masih belum optimal dilihat dari salah satu poin data
hasil penilaian kinerja guru akuntansi dalam tiga tahun terakhir, sebagaimana
dapat dijelaskan sebagai berikut: (a) Pada perencanaan pembelajaran dalam tiga
tahun terakhir (2011, 2012, dan 2013) lebih dominan pada kriteria baik, tahun
2011 sebesar 57%, tahun 2012 sebesar 67%, tahun 2013 sebesar 64%, sedangkan
yang dalam kriteria tidak baik ditahun 2011 sebesar 43%, tahun 2012 sebesar
33%, dan tahun 2013 sebesar 36%, (b) Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
aktif dan efektif dalam tiga tahun terakhir lebih dominan pada kriteria baik, tahun
2011 sebesar 74%, 2012 sebesar 80%, tahun 2013 sebesar 78%, sedangkan yang
dalam kriteria tidak baik ditahun 2011 sebesar 26%, tahun 2012 sebesar 20%, dan
tahun 2013 sebesar 22%, (c) Penilaian pembelajaran dalam tiga tahun terakhir ini
berbeda dengan poin pertama dan kedua. Pada poin sebelumnya menunjukkan
bahwa guru-guru lebih dominan pada kriteria baik, tetapi pada poin penilaian
pembelajaran menunjukkan kriteria tidak baik lebih dominan daripada kriteria
baik. Dalam tabel di atas guru yang memiliki kriteria baik dalam penilaian
pembelajaran tahun 2011 mencapai 37%, tahun 2012 mencapai 37%, dan tahun
2013 mencapai 42%, sedangkan dalam tiga tahun terakhir masih ada guru yang
memiliki kriteria tidak baik tahun 2011 dan 2012 mencapai 63% dan tahun 2013
6
Ikhwannul Ikhsan, 2014
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kinerja guru akuntansi SMK sekota Cimahi berada pada kategori baik, akan tetapi
masih ada salah satu poin penilaian kinerja guru yang masih harus ditingkatkan
yaitu pada poin penilaian pembelajaran. Dikarenakan guru yang memiliki kriteria
baik dalam satu poin kriteria tertentu masih belum dapat dikatakan guru tersebut
berkinerja baik, karena guru yang profesional adalah guru yang memiliki kinerja
yang baik disemua kriteria.
Rendahnya kinerja guru menunjukkan guru kurang memahami dalam
merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif dan
efektif, dan penilaian dalam pembelajaran, sehingga akan berdampak pada (1)
lemahnya pengelolaan, pengorganisasian dan pengembangan proses pembelajaran
yang dilakukan oleh guru, (2) cara belajar siswa masih sebatas mendengarkan dan
melihat bahan ajar yang disampaikan guru, (3) peyampaian bahan ajar yang
dilakukan oleh guru juga masih terlalu kaku, (4) keterbatasan kemampuan guru
dalam mengaplikasikan bahan ajar melalui metode maupun media pembelajaran
yang ada, (5) minimnya pengetahuan guru dalam penggunaan metode maupun
media pembelajaran dalam peyampaian bahan ajar, dan (6) kurangnya evaluasi
yang dilaksanakan oleh guru setelah proses pembelajaran. Dari berbagai dampak
yang ditimbulkan karena rendahnya kinerja guru ini akan menghambat
ketercapaian proses pembelajaran yang dilaksanakan guru di kelas maupun di luar
kelas.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan sekolah yang sesuai dengan
B. Identifikasi Masalah
Dalam menilai kinerja guru, banyak faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja adalah sebagai berikut:
Armstrong and Baron (Wibowo, 2007: 74-75) mengelompokkan tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, antara lain:
1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan yang dilakukan manajer dan team leader.
3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja.
4. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi.
5. Contextual/situasional factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Sesuai dengan pendapat tersebut, salah satu faktor yang mempengaruhi
kinerja guru yaitu Contextual/situasional factors yang ditunjukkan dari
lingkungan dalam dan lingkungan luar. Steers (1985: 101) menjelaskan bahwa, “… lingkungan dalam yaitu faktor-faktor di dalam organisasi yang menciptakan kultural dan sosial tempat berlangsungnya kegiatan ke arah tujuan. Lingkungan dalam ini juga bisa disebut iklim organisasi.” Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan lingkungan dalam dapat disebut juga
dengan iklim organisasi. Menurut Sedarmayanti (2009: 53) menyatakan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu, “Faktor individu, faktor organisasi, dan faktor lingkungan eksternal.” Pada faktor organisasi di dalamnya terdapat sistem, peranan kelompok, perilaku pengawas, dan iklim
organisasi.
Kinerja guru dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada di sekolah
tersebut, karena iklim organisasi sekolah yang baik akan mempengaruhi motivasi
guru untuk meningkatkan kinerjanya dalam sekolah. Robert Stringer (2002)
dalam Wirawan (2007: 122) menjelaskan bahwa,”… collection and pattern of
8
Ikhwannul Ikhsan, 2014
Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di Smk Se-Kota Cimahi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menimbulkan motivasi dari dalam diri guru dalam meningkatkan kinerjanya
faktor kondisi iklim organisasi sekolah yang kondusif sangat berpengaruh. Iklim
sekolah merupakan suasana yang diciptakan dalam organisasi sekolah. Ini
disebabkan guru sebagai sumber daya manusia yang menjadi perencana, pelaku
dan penentu tercapainya tujuan pendidikan. Untuk itu, dalam menunjang kegiatan
guru diperlukan iklim sekolah yang kondusif, mempunyai hubungan yang baik
antar anggota sekolah. Iklim sekolah ini merupakan salah satu sifat lingkungan
kerja yang akan mempengaruhi perilaku setiap anggota sekolah. Wirawan (2010: 122) mengatakan bahwa, “… iklim organisasi mempengaruhi sikap dan perilaku dan kinerja anggota organisasi.” Ini dibuktikan dengan guru bekerja di lingkungan nyaman dan bersih, hubungan antar stuktur organisasi sekolah yang kondusif dan
birokrasi yang tidak kaku akan menimbulkan sikap positif, stress kerja rendah,
serta motivasi dan kepuasan kerja yang tinggi sehingga dari sini akan tercipta
kinerja guru yang tinggi. Dengan kata lain, bahwa iklim sekolah mempengaruhi
kinerja dari setiap anggota organisasi salah satunya adalah guru.
Iklim sekolah yang kondusif akan mempengaruhi kinerja guru dalam
menjalankan tanggungjawab akan tugas-tugas yang diembannya. Maka, untuk
mengetahui pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja guru akuntansi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Iklim Sekolah Terhadap Kinerja Guru Akuntansi Di SMK Se-kota Cimahi”.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan masalah
penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran iklim sekolah di SMK jurusan Akuntansi se-kota
Cimahi.
2. Bagaimana gambaran kinerja guru akuntansi di SMK jurusan Akuntansi
se-kota Cimahi.
3. Bagaimana pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja guru akuntansi di
D. Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh iklim sekolah
terhadap kinerja guru akuntansi.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui gambaran iklim sekolah di SMK jurusan Akuntansi
se-kota Cimahi.
2. Untuk mengetahui gambaran kinerja guru akuntansi di SMK jurusan
Akuntansi se-kota Cimahi.
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja
guru akuntansi di SMK jurusan Akuntansi se-kota Cimahi.
E. Kegunaan Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian serta
menambah wawasan mengenai iklim sekolah dan kinerja guru akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan
pemahaman peneliti mengenai pengaruh iklim sekolah terhadap kinerja
guru akuntansi.
b. Bagi Lembaga
Bagi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kota Cimahi, hasil penelitian
ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan positif yang bermanfaat
yang dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang berkaitan dengan
iklim sekolah untuk meningkatkan kinerja para guru akuntansi di masa