• Tidak ada hasil yang ditemukan

Post Bab 5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Post Bab 5"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

61 BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian maka dapat

disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :

1. Pembelajaran materi gerak dasar lompat tinggi dengan metode bermain

pada siswa kelas V SD N Ngargosari selama 1 siklus tiga kali

pertemuan dapat meningkatkan antusiasme siswa dalam mengikuti

pembelajaran gerak dasar lompat tinggi dimana siswa menjadi aktif

dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran gerak dasar lompat

tinggi. Siswa tidak bosan dalam melakukan kegiatan karena disajikan

dalam bentuk bermain dan menggunakan alat bantu yang beraneka

ragam serta dengan bentuk latihan yang bervariasi sehingga menarik

minat siswa untuk bergerak. Siswa tidak merasa bahwa permainan

yang mereka lakukan adalah pembelajaran atletik, khususnya gerak

dasar lompat tinggi. Setelah dilakukan evaluasi terhadap tindakan

kelas ini dapat diketahui pada dasarnya siswa kelas V sekolah dasar

menyenangi materi pembelajaran yang disajikan dalam bentuk

bermain

2. Pembelajaran gerak dasar lompat tinggi dengan pendekatan bermain

pada siswa kelas V SD N Ngargosari meningkat. Rerata hasil tes I

pertemuan I yaitu 68,75 masuk kategori cukup menjadi 78,13 masuk

(2)

62

tuntas sebanyak 9 anak (45%), setelah tes II pertemuan III jumlah

siswa yang tuntas sebanyak 17 anak (85%), maka telah melampaui

ketuntasan klasikal sebesar 75 %.

B. Implikasi

Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan bagi guru penjasorkes

untuk menggunakan pendekatan bermain dalam penyampaian materi.

Dengan bermain maka siswa mempelajari materi dengan suasana

menantang dan menyenangkan sehingga mereka tertarik, termotifasi untuk

belajar dan lebih antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan

berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa.

C. Keterbatasan

Penelitian ini sudah diusahakan sebaik-baiknya tetapi tidak lepas

dari keterbatasan dan kekurangan antara lain :

1. Keterbatasan peneliti mengenai pengalaman, tenaga,dan kemampuan

tetapi diharapkan tidak mengurangi makna di dalamnya.

2. Keterbatasan waktu dan padatnya materi dalam pembelajaran

penjasorkes membuat peneliti menghentikan siklus yang dilaksanakan

dalam 1 siklus (3 kali pertemuan) karena telah melebihi nilai kriteria

ketuntasan minimal dengan kategori baik dan ketuntasan klasikal 75%.

(3)

63

dalam diri siswa dikarenakan siklus yang dilaksanakan hanya dalam 1

siklus.

3. Penelitian ini hanya fokus dalam 2 faktor yaitu proses belajar dan

gerak dasar lompat tinggi, sehingga keterlibatan faktor yang lain tidak

dapat dilaporkan secara maksimal.

D. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka peneliti memberi

saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi guru, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan masukan guru

penjasorkes agar menggunakan metode bermain dalam proses

pembelajaran khususnya materi gerak dasar lompat tinggi sehingga

guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

2. Bagi sekolah, sebagai masukan agar menyediakan sarana dan

prasarana yang memadai dalam mendukung pelaksanaan metode

bermain dalam pembelajaran penjasorkes, termasuk dalam materi

gerak dasar lompat tinggi, sehingga proses pembelajaran berjalan

(4)

64 Daftar Pustaka

__________, 2003. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi (Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani Tingkat SD/MI). Jakarta : Depdiknas

Abdul Latif. (2011). Peningkatan Pembelajaran Lompat Tinggi Dengan Metode Bermain. Skripsi. Yogyakarta : FIK UNY.

Agus Budhi Juli Hari, Pariman, Nuryono. (2010) .Penjasorkes untuk SD/MI kelas IV BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Kemendiknas.

Aip Syarifudin & Muhadi. (1991 / 1992).Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta : Depdikbud.

Depdiknas. 2007. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Tingkat SD/MI (Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan). Jakarta : Depdiknas

Djumindar. (1998).Dasar-dasar Atletik. Jakarta : Depdikbud.

Eddy Purnomo & Dapan. (2011).Dasar-dasar Gerak Atletik. Yogyakarta : Alfamedia.

Moch. Djumindar A. Widya. (2002) .Belajar Berlatih Gerak-gerak Dasar Atletik Dalam Bermain.Jakarta : FIK Universitas Negeri Yogyakarta.

Sukintaka. (1992).Teori Bermain Untuk D2 PGSD Penjaskes. Yogyakarta : Depdikbud.

Suharsimi Arikunto. (2006).Prosedur Penelitian. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Suharsimi Arikunto, Suharjono, & Supardi.(2006).Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Supardi, Suroyo. (2010). Penjasorkes untuk SD/MI kelas V BSE. Jakarta : Pusat Perbukuan Kemendiknas

Tim Abadi Guru. (2007). Penjas Orkes untuk SD Kelas VI.Jakarta : Erlangga

Referensi

Dokumen terkait

Produksi dan Laju Dekomposisi Serasah Daun Mangrove Api- Api (Avicennia marina Forssk.Vierh) di Desa Lontar, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, Provinsin Banten..

2) konstruksi pemberitaan Kasus Penyerbuan Tahanan di LP Cebongan, pada surat kabar Kompas dan Media Indonesia ditinjau dari struktur sintaksis, skrip, dan

Selain sebagai sarana belajar anak-anak, secara tidak langsung aplikasi ini mengenalkan mereka pada teknologi yang terus berkembang, dalam hal ini komputer sebagai media

Pada sisi server dikembangkan dengan pemrograman PHP dan javascript, bahasa markah dengan HTML5 dan sistem manajemen basis data MySQL, pemantauan lokasi teknisi realtime dengan

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. 137), “Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Sedangkan

PENGARUH KEBERADAAN RUANG PUBLIK TERHADAP SIKAP MAHASISWA FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN (FPTK) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI). Universitas Pendidikan Indonesia |

Hal ini karena pada Agreeed Minutes 1989, hak nelayan tradisional di Ashmore Reef (Pulau Pasir) dan Cartier Islet (Pulau Baru) dibatasi. Nelayan tradisional tidak boleh

From the analysis, there are three main points drawn. First, Chick Benetto is a person who is messy, rude, selfish, rebellious, introvert, dishonest, tender, and wishy- washy.