• Tidak ada hasil yang ditemukan

SPEC BALAI POM samarinda

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SPEC BALAI POM samarinda"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SPESIFIKASI TEKNIK

PEMBANGUNAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH

LINGKUP PEKERJAAN

1 1. Pekerjaan Pembangunan IPAL, adapun uraian pekerjaan sebagai berikut.

Pekerjaan Main WWTP ( Waste Water Treatment Plant )

- Pekerjaan Pendahuluan

Semua pekerjaan yang ada hubungannya dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan, termasuk mobilisasi dan demobilisasi.

- Struktur Beton Bertulang utk Landasan Mutu beton adalah k-250-300

Bentuk beton adalah umpak dan plat bertulang

- Pekerjaan Baja

Baja tahan karat, baja karbon lapis galvanis Tebal baja 5mm

Kuat tarik standar SNI.

- Unit Flot Fast

- sebuah ruangan dengan ukuran ( 1.0 m x 1.0 m x 1,5 m ) - bahan adalah baja 5mm

- lapisan fiber - finishing cat

- berfungsi sebagai seteling debit - dan seteling aerasi

-dgn kontrol pulp 0,5” dan pipa pvc 2”

- blower 3 s/d 5 PSI / 15 s/d 30 bar - bakteri aktif

- Unit Floatasi

- sebuah ruangan dengan ukuran ( 1.0 m x 1.0 m x 1,5 m ) - bahan adalah baja 5mm

- lapisan fiber - finishing cat

- berfungsi sebagai seteling debit - dan seteling aerasi

-dgn kontrol pulp 0,5” dan pipa pvc 2”

- Bakteri aktif

- Unit Sedimentasi

- sebuah ruangan dengan ukuran ( 1.0 m x 1.10 m x 1,5 m ) - bahan adalah baja 5mm

(2)

- finishing cat

- unit lamela–lamela - jumlah lamela 6 unit

- ukuran lamela panjang 1 meter, lebar 0.8m, tinggi 0,75m - Screen

- Bakteri aktif

- Unit In Out Area / Trikling

- Suatu ruangandengan ukuran ( 1.0 m x 0,4 m x0,75 m x 2) -Selter bakteripvc 0,5 “

-PVC / roll hair dan pompa - bakteri aktif

- ukuran karbon aktif tebal 25cm x 0,75cm x 0,5m - screen 200 mess

- bakteri aktif

- Unit Aerasi Super Natan

- sebuah ruangan dengan ukuran ( 1.0 m x 1.0 m x 0,75 m ) -Steling aerasi pvc 0,5 “

- sistim aerasi

- bahan adalah baja 5mm - lapisan fiber

- finishing cat - bakteri aktif

- Pekerjaan Pelapisan fiber dan Cat - tebal fiber 2mm

- jenis resin 201

- cat warna terang (tahan asam dan basa)

ELEKTRIKAL

- Pompa air - Pompa 1

Pompa air menggunakan sumber daya dari arus AC dengan voltase 220 volt Head 2 s/d 3m

Putaran 1500 s/d 2000 RPM Debit 2,5 s/d 3,5 GPM

- Pompa 2

(3)

Putaran 1000 s/d 1500 RPM Debit 0,5 s/d 1 GPM

Tenaga cadangan adalah dari UPS

- Instalasi Listrik + timer otomatic

- Pekerjaan instalasi listrik dan instrument pompa dan blower - pemakaian kabel ukuran 2,5 NYM SNI

- Berbungkus pralon pvc atau pengaman - tahan tegangan s/d 250 volt.

- bahan kabel tembaga

- tenaga cadangan adalah dari UPS dengan kapasitas 2000 watt atau setara - baterai 100 Amper / 200 ampere sistimatis on - off

- Sistimatisasi untuk pompa dan blower. - Timer otomatis blower

- pompa dengan kontrol manual dan otomatis

- Pekerjaan Instalasi Air

Semua jenis instalasi air menggunakan pipa pvc dan pipa baja tahan asam atau galvanilizet

- 1.2. Untuk pekerjaan tersebut pemborong hendaknya menyediakan :

 Tenaga kerja, tenaga ahli yang memadai sepadan dengan jenis dan lingkup pekerjaan.

 Bahan, alas kerja dan segala keperluan yang berhubungan dengan pelaksanaan pembuatan bangunan.

 Serobong kerja untuk peralatan yang melakukan kerjanya sehubungan dengan pekerjaan di lapangan dan biaya pembangunannya menjadi beban pemborong.

 Serobong kerja untuk menyimpan barang-barang dan Kantor sebagai ruang kerja untuk para petugas yang ditunjuk oleh pemborong, mengenai ukuran dan letaknya harus mendapat persetujuan dari direksi/pemberi tugas.

Lapangan pekerjaan berupa daerah pernukiman dan kantor dengan kondisi tanah berupa tanah lempung dan tanah gembur, di musim kemarau berdebu sedang pada musim hujan becek dan lengket.

S I T U A S I

2.1 Pembangunan fisik bangunan berlokasi di dalam Kota Samarinda

2.2 Lahan tanah datar perlu pembersihan lahan sekitar bangunan seperti dalam peta situasi.

SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN BETON

(4)

3.1. Persyaratan untuk penggunaan air ;

a. Air sumur yang dapat diminum.

b. Air sungai yang tidak mengandung lumpur yang cepat mengendap c. Air yang tidak mengandung minyak dan bahan-bahan terapung lainnya. d. Secara visual air yang digunakan adalah air yang tidak berwarna, tidak

terasa, jernih, bersih, tidak mengandung zat-zat kimia serta tidak mengandung bahan organik lainnya.

3.2. Persyaratan untuk penggunaan pasir-1

a. Butiran-butiran pasir harus keras, tajam, tidak dapat dihancurkan dengan jari dan berukuran melalui ayakan berlubang 5 mm persegi dan tertinggal diatas ayakan berlubang 0,075 mm2.

b. Kadar lumpur yang terkandung tidak boleh lebih dari 5 %.

c. Pasir untuk urugan peninggian dan tujuan semacamnya harus bersih dari kotoran-kotoran apapun.

d. Pasir untuk beton harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971

3.3. Persyaratan untuk penggunaan kerikil dan batu pecah;

a. Kerikil dan butiran mineral yang harus melalui ayakan berlubang persegi 76 mm dan tertinggal diatas ayakan berlubang persegi 5 mm.

b. Batu pecah adalah butiran mineral hasil buatan / pecahan batu alam yang dapat melalui ayakan berlubang 76 mm dan tertinggal diatas ayakan berlubang persegi 5 mm.

c. Kerikil harus keras, bersih dan harus memenuhi syarat- syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.

3.4 Persyaratan untuk penggunaan batu gunung / batu padas.

a. Ukuran batu gunung tergantung pada penggunaannya, bersih tidak mengandung tanah dan merata besarnya.

b. Batu gunung tidak boleh menunjukan tanda-tanda cacat atau banyak mengandung tanah atau lapuk.

3.5 Persyaratan untuk penggunaan besi beton dan kawat beton;

a. Besi beton yang dipergunakan untuk bangunan ini harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971.

b. Besi beton yan g di pergu nakan harus sesua i dengan gambar best ek konstruksi dan perhitungan, dan tidak boleh menggunakan besi beton biasa. c. Kawat pengikat besi beton, harus dari baja lunak yang sudah dipijarkan.

3.6 Persyaratan untuk penggunaan semen Portland.

a. Tidak dibenarkan untuk menggunakan semen merek / produk luar negeri. b. Semen Portland harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam

NI.9-1963

c. Tidak diperkenankan menggunakan semen sweeping (semen bekas) atau sejenisnya atau semen yang sudah lewat mass berlakunya atau semen yang sudah mulai mengeras.

(5)

semen tersebut langka di pasaran dapat digunakan merek lain dengan seizin direksi.

3.7 Persyaratan untuk penggunaan kayu;

a. Jenis kayu yang dipergunakan untuk bangunan ini harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam PKKI. 1971.

b. Ukuran kayu yang dipergunakan harus sesuai dengan gambar bestek konstruksi dan perhitungan kelas kuat kayu.

c. Untuk pekerjaan utama dalam pelaksanaan ini tidak boleh menggunakan kayu bekas, apalagi bekas bekisting karena mengandung pasta semen. d. Untuk pekerjaan bekisting dapat diperbolehkan mempergunakan kayu

dengan kualitas tercantum dalam kelas III PKKI. 1971.

GAMBAR GAMBAR DETAIL DAN KONSTRUKSI

4.1 Pelaksanaan pekerjaan harus di sesuai dengan gambar bestek, gambar detail dan gambar konstruksi, berdasarkan perhitungan tanpa harus mengurangi kokohnya konstruksi secara keseluruhan.

4.2 Semua pekerjaan harus dilaksakan sesuai dengan ukuran-ukuran yang terteradalam gambar bestek, gambar konstruksi.

4.3 Apabila ukuran-ukuran tersebut tidak ada gambar-gambar yang dimaksud, maupun di syarat-syarat teknis dalam RKS maka pelaksana / PIHAK KE DUA tidak boleh begitu saja mengukur dalam gambar yang ada. Pelaksana PIHA K KE DUA, waj ib melaporkan kepada direksi ata u pengawasan lapangan untuk mendapatkan penjelasan dan ketentuan semestinya.

4.4 Bilamana dalam pelaksanaan pekerjaan, pelaksana / PIHAK KE DUA ternyata m e n y i m p a n g d a r i u k u r a n y a n g t e l a h d i t e n t u k a n d i d a l a m g a m b a r s e b a g a i m a n a t e r s e b u t d i a t a s a t a u t e r c a n t u m d a l a m R K S i n i t a n p a s e p e n ge t a h u a n d i re k s i , Pe m i m p in p ro ye k / PIH A K K E SA T U m a k a pelaksana PIHAK KE DUA harus bertanggung jawab sepenuhnya.

(6)

PENGUKURAN DAN PEMATOKAN PEEL

5.1 Pelaksana / PIHAK KE DUA diwajibkan mempelajari seluruh gambar dan uraian syarat teknis. Bila dalam rencana tersebut ada sesuatu perbedaan ukuran diantara gambar, maka pemborong wajib melaporkan kepada direksi untuk mendapatkan keputusan.

5.2 Pelaksana / PIHAK KE DUA tidak dibenarkan untuk melakukan perbaikan sendiri yang terdapat dalam perencanaan tersebut. Akibat kelalaian dalam pelaksana / PIHAK KE DUA seluruhnya menjadi tanggung jawabnya. Pelaksana PIHAK KE DUA bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut ketentuan peel-peel dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja dan rencana kerja dan syarat-syarat teknis. Pelaksana PIHAK KE DUA diwajibkan mencocokkan seluruh ketentuan ukuran satu sama lainnya tiap pekerjaan dan segera melapor kepada direksi seluruh keputusan dalam pembetulan harus disetujui oleh direksi.

5.3 Sebelum memulai pekerjaan, Pelaksana / PIHAK KE DUA terlebih dahulu mengecek ketetapan peel-peel mutlak diperhatikan dengan sesungguhnya. Andai terjadi kesalahan yang menyimpang dari ketentuan yang ada, maka Pelaksana / PIHAK KE DUA tidak dapat ditolerir. Karena itu direksi berhak memerintahkan untuk membongkar dengan resiko menjadi tanggung jawab Pelaksana / PIHAK KE DUA.

Pelaksana PIHAK KE DUA melakukan pengukuran dan pencocokan kembali terhadap pengukuran yang dilakukan pertama sesuai dengan ketentuan ukuran yang berlaku dalam gambar rencana.

5.4 Pelaksana / PIHAK KE DUA memulai pekerjaan setelah dapat ditentukan ukuran dasar (bow plank). Papan bow plank dari kayu meranti. Sisi atas lures (waterpas) diketam dan tidak terpengaruh akibat cuaca, dipasang kuat dengan tiang-tiang balok 5/7 kayu kapur.

5.5 Segala persiapan pengukuran untuk pekerjaan (uitset ) dengan waterpas dan teodolit menjadi tanggungjawab pelaksana.

MOBILISASI DAN DEMOBILISASI

6.1 Pelaksana / PIHAK KE DUA menclatang bahan yang diperlukan untuk proyek tersebut.

6.2 Termasuk tenaga pembongkaran material dari mobil truk ke gudang penyimpanan menjadi tanggung jawab kontraktor.

MEMBERSIHKAN DAN MERATAKAN LAHAN

(7)

7.2 Apabila terdapat perbedaan level tanah pada posisi bangunan dan halaman maka kontraktor harus membersihkan area tersebut dengan cara menggali / menimbun sampai posisi tersebut rata kemudian pada area timbunan harus dipadatkan menggunakan Stemper.

7.3 Hasil akhir dari pematangan lahan dalam bidang lahan yang datar dan telah dipadatkan serta telah disetujui oleh direksi teknik.

PEKERJAAN GALIAN TANAH

8.1 Untuk pekerjaan galian pondasi lebar dan dalamnya galian harus sesuaidengan gambar rencana atau diminta lain oleh direksi teknik.

8.2 Jika tanah galian tersebut bias dipergunakan sebagai bahan timbunan maka tanah tersebut dapat distok ditempatkan agar jauh dari tempat bangunan dan apabila tidak layak digunakan sebagai bahan timbunan maka tanah tersebut harus dikeluarkan dari lokasi proyek.

URUGAN TANAH PONDASI

9.1 Pekerjaan urugan tanah untuk pondasi adalah tanah bekas galian pondasi apabila tanah tersebut layak digunakan atau diminta lain oleh direksi.

9.2 Urugan harus dipadatkan dengan cara manual atas persetujuan direksi teknik.

PEKERJAAN TANGKI BAJA KARBON

10.1 Baja adalah dengan ketebalan 5mm dan telah sesuai dengan standar SNI

10.2 Dilakukan uji tarik .

1 0 . 3 T a h a n K o r o s i t e r h a d a p a s a m

10.4 Perletakan dapat dimulai setelah kontraktor selesai melakukan "SetOut" posisi tiang-tiang pancang yang akan di pancang.

URUGAN PASIR

11.1 Urugan pasir baik bawah lantai / bawah pondasi menggunakan pasir urug

11.2 Tebal urugan disesuaikan pada gambar rencana atau atas perintah direksi teknik.

(8)

PEKERJAAN LAYER DENGAN FIBER GLAS

1 2. 1 Fib e r glas d ila ku l ka n la ye r pe r la ye r

12.2 Fiber digunakan adalah jenis yang kuat dan tahan terhadap jenis asam dan basa

PEKERJAAN BETON TAK BERTULANG

13.1 Pekerjaan beton tak bertulang (rabat) dengan campuran 1 sp : 3 ps : 5 kr dengan ketebalan 5 cm.

13.2 Syarat material/bahan dan teknik pencampuran harus sesuai dengan pasal 3 Spesifikasi bahan bangunan yang telah disebutkan diatas.

13.3 Penyempurnaan permukaan beton akibat pembukaan cetakan harus ditutup spesi / mortel semen. Menghaluskan / mengaci semua permukaan beton bila dikehendaki oleh direksi teknik.

PEKERJAAN BETON BERTULANG

14.1 Syarat material/bahan dan teknik pencampuran harus sesuai dengan pasal 3 Spesifikasi bahan bangunan yang telah disebutkan diatas. Dengan komposisi campuran berdasarkan gambar rencana dengan mutu beton K 250.

1 4 . 2 B a j a t u l a n g a n u n t u k b e t o n p e k e r j a a n i n i t e r d i r i d a r i p e n g a d a a n , pembongkaran dan penempatan batang baja tulangan dan penganyaman untuk penulangan beton, sesuai dengan Spesifikasi dan gambar atau yang disetujui oleh direksi teknik. Jarak antara penulangan yang sejajar dan tidak boleh kurang dari diameter batang atau ukuran maksimum.

14. 3 Cetakan untuk mencetak beton dan membuatnya menurut model yang dikehendaki harus digunakan bila perlu cetakan dapat dibuat dari plywood, p a p a n d i s e ru t / d i k e t am ra ta d a n ha l u s , d a n da l a m ke a d aa n ba i k d a n sebagaimana dikehendaki untuk menghasilkan hasil yang sempurna. Semua cetakan harus betul-betul teliti dan kuat kedudukannya sehingga tidak ada perubahan atau gerakan lain selama penuangan beton. Penyanggah cetakan (perancah) harus bersandar pads pondasi yang baik sehingga tidak ada kemungkinan penurunan cetakan selama pelaksanaan.

(9)

dengan besi tulang karena kondisi tersebut akan membuat besi tulangan bernah posisi dan akan tertarik.

14.5 Perawatan beton harus tetap basah paling sedikit 14 hari ter us menerus (segera setelah beton cukup keras untuk mencegah kerusakan) dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air atau cara-cara yang disetujui.

14.6 Penyempurnaan permukaan beton akibat pembukaan cetakan harus ditutup spesi/mortel semen. Menghaluskan/mengaci semua permukaan beton bila dikehendaki oleh direksi teknik.

A. Pemeriksaan dan Pengujian

17.7 Contoh pemeriksaan dan pengujian dari semua semen harus dilaksanakan oleh Direksi, dan contoh pemeriksaan dan pengujian demikian harus sesuai dengan N.1.8.

17. 8 Direksi senanti asa berhak untuk memeriksa bahan -baha n, pemeriksaan a n a l i s a o l e h l a b o r a t o r i u m , p e m e r i k s a a n y a n g d i a d a k a n d i t e m p a t p e ni mb u na n sem en d a n me n ga mb il co nt o h -c o nt o h da ri se me n u nt u k pemeriksaan. Kontraktor harus bersedia untuk memberi bantuan yang dibutuhkan bagi Direksi untuk mengambil contoh-contoh.

17.9 Direksi dapat memeriksa semen yang disimpan dalam gudang pad a setiap waktu sebelum dipergunakan. Semen yang tidak dapat diterima oleh Direksi maka harus tidak dipergunakan atau diafkir.Jika semen yang dinyatakan tidak memuaskan dan telah dipergunakan untuk beton, spesi atau spesi injeksi, maka hasil pekerjaan tersebut harus dibongkar kembali dan diganti dengan bangunan yang memakai semen yang telah disetujui, semua biaya atas beban Pelaksana.

17.10 Silinder-silinder atau kubus-kubus untuk memeriksa, dari beton atau adukan yang dipakai dalam pekerjaan sewaktu -waktu dapat dibuat oleh Direksi untuk tujuan pemeriksaan mutu beton yang dikehendaki seperti tercantum di atas. Pelaksana harus menyediakan semua semen dan beton yang dibutuhkan untuk pemeriksaan tanpa pembebanan biaya pada pemberi proyek.

B. Tempat Penyimpanan

(10)

17.2.1 Timbangan-timbangan yang baik clan diteliti harus diadakan oleh Pelaksana untuk menimbang semen di dalam gudang atau dimanapun dan juga harus melengkapi segala timbangan untuk keperluan penyelidikan.

17.2.2Pelaksana harus menunjuk penguasa gudang yang cakap, yang mengawasi gudang-gudang semen dan mengadakan catatan-catatan yang sesuai dengan penerimaan dan pemakaian semen seluruhnya.

C. Pasir, Kerikil dan Bahan-bahan Bangunan

Pekerjaan

17.3.1Semua bahan pasir kerikil dan bahan-bahan bangunan tembok yang dipakai untuk semua bangunan dan pekerjaan yang akan dilaksanakan termasuk dalam Dokumen Kontrak, dan untuk semua tujuan yang bersangkutan dan yang mungkin dikehendaki oleh direksi, harus terdiri dari bahan-bahan yang diperinci dan harus sesuai dengan berkas permintaan yang diberikan Direksi.

D. Pengangkutan dan Penyimpanan

17.4.1 Pelaksana harus mengangkut, membongkar, dan menimbun semua pasir, kerikil dan bahan-bahan bangunan lainnya sebagaimana diminta untuk melaksanakan pekerjaan.

17.4.2 Tempat dan pengaturan dari semua daerah penimbunan harus mendapat p e r s e t u j u a n d a r i D i r e k s i . P e l a k s a n a h a r u s m e m b e r s i h k a n b a h k a n membuat/memperbaiki saluran pembuang air, pada semua tempat untuk penimbunan bahan bangunan.

17.4.3 Pelaksana harus mengatur semua pekerjaan penimbunan pasir, kerikil dan batu belah, sehingga tidak mengganggu kegiatan lain dan tidak terganggu oleh timbunan hasil galian saluran atau tidak saling mencampur dengan bahan bangunan lain.

1 7 . 4 . 4 P e l a k s a n a d i m i n t a u n t u k m e n a n g g u n g s e n d i r i s e g a l a b i a y a u n t u k pen golahan kembali pasir, kerikil ataupu n bahan pasan gan batu, yan g terpisah atau kotor karena timbunan yang tidak sempurna dan lalai dalam pencegahan yang cukup.

17.4.5 Pelaksana harus mengatur semua pekerjaan penimbunan dengan cara yang sedemikian dengan menaruh semua bahan langsung ditimbun di atas bahan terakhir dan dengan lapisan tidak lebih dari 1,25 m.

17. 4. 6 Pasir, kerikil dan bahan batu tidak boleh dipindahkan dari timbunan, kecuali bila dipakai dan diperlukan unt u k meratakan j alan yan g dapat dilalui oleh truk, untuk menempatkan lapisan-lapisan berikutnya.

(11)

PEKERJAAN PENGECATAN

20.1 Untuk pekerjaan pengecatan terlebih dahulu harus di amplas atau dihaluskan dengan rata, yang merata pada bidang yang dilapisi.

20.2 Penghalusan tidak boleh merusak atau mengurangi kontruksi.

PEKERJAAN LISTRIK dan TIMER OTOMATIS

2 1 . 1 Pe k e rj a a n i n s t a l a s i l i s t r i k h a r u s s e s u a i d e n ga n ga m b a r re n c a n a d a n dikerjakan oleh tenaga ahli yang telah memiliki sertifikat AKLI.

21.2 Semua kabel harus dibungkus dengan pipa PVC khusus kabel atau kabel khusus.

21.3 Pemasangan Lampu, Lampu yang digunakan adalah lampu lampu TL dan XL Watt, ditempatkan sesuai dengan gambar rencana.

21.4 Semua bahan yang digunakan harus baru dan dalam kondisi baik dan dapat diterima oleh direksi teknik.

21. 5 Setelah instalasi terp asang maka harus dil akukan testin g, apabila dalam testing tersebut ada instalasi ada gangguan maka perbaikan tersebut menjadi jawab awab kontraktor pelaksana.

BLOWER

Pekerjaan blower bersamaan dengan pengerjaan daerah flotasi

POMPA AIR

Pompa air menggunakan jenis pompa yang tahan asam dan mendapatkan referensi dari pihak terkait atau yang di setujui oleh pihak owner.

INTALASI AIR

Instalasi air limbah mwenggunakan pipa 2” dari pipa baja tahan asam atau galvanis dan pipa

(12)

P E N U T U P

5.1 Apabila dalam bestek (syarat–syarat pekerjaan) ini untuk uraian dan bahan–bahan serta pekerjaan tidak disebut dalam perkataan atau kalimat diselenggarakan oleh

Pemborong” maka hal ini harus dianggap seperti disebutkan.

5.2 Guna mendapatkan hasil pekerjaan yang baik bila ada bagian–bagian yang nyata termasuk dalam pekerjaan ini tapi tidak dimasukan kata demi kata dalam bestek ini maka harus dilaksanakan oleh Pemborong dan diterima sebagai hal yang disebutkan.

5.3 Hal–hal lain yang belum tercantum dalam peraturan dan syarat–syarat ini akan diatur kemudian secara musyawarah berdasarkan peraturan–peraturan lain yang lazim dipergunakan dalam suatu pekerjaan pemborongan bangunan sepanjang tidak bertentangan dengan rencana–rencana kerja dan syarat–syarat ini.

5.4 Selama masa operasional maka cost / pengeluaran ditanggung oleh pihak kontraktor sampai dengan alat dinggap bisa operasi, melalui test sesuai dengan SK Gubernur tentang Baku Mutu Limbah cair.

Referensi

Dokumen terkait

 Korelasi antara suhu dan aliran fluida terhadap aktifitas daerah sistem panas bumi di daerah Paguyangan menunjukkan semakin besar nilai suhu makan semakin

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk

Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui peranan fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan religiusitas remaja dan menekan atau mengontrol kenakalan remaja

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis diberi kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Adanya perbedaan diameter zona hambatan yang diperoleh baik dari bahan rebusan daun jambu biji, daun kemangi maupun perasan jahe dikarenakan kandungan senyawa antimikroba

Jenis belahan pada labioskizis dan labiopalatoskizis dapat sangat bervariasi, bisa mengenal salah satu bagain atau semua bagian dari dasar cuping hidung, bibir, alveolus