• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Catatan 2012 2011 Catatan 2012 2011

ASET LANCAR LIABILITAS

Kas dan bank 3 3,264,809,676 2,997,564,857 Liabilitas Jangka Pendek

Piutang pengemudi - bersih 2,4 6,426,216,761 6,043,218,023 Usaha - pihak ketiga 82,362,552 84,014,117 Persediaan suku cadang 2 513,252,292 275,630,729 Lain-lain - pihak ketiga 527,457,920 527,012,000 Biaya dibayar dimuka dan aset lancar 2 22,568,593 108,290,649 Tabungan pengemudi 129,507,331 128,922,333 Pajak penghasilan 2,11 1,602,581,296 1,642,083,350

Pinjaman jangka panjang yang jatuh tempo

dalam waktu satu tahun

Hutang sewa guna usaha dan pembiayaan

konsumen 2,12 954,131,160 954,131,160 Total Aset Lancar 10,226,847,322 9,424,704,257 Total Liabilitas Jangka Pendek 3,296,040,259 3,336,162,960

ASET TIDAK LANCAR Liabilitas Jangka Panjang

Pajak tangguhan - bersih 2,11 3,335,067,267 3,339,479,993 Piutang pihak - pihak berelasi 2,7 3,397,356,458 3,397,356,458 Pinjaman jangka panjang - setelah dikurangi

Aset tetap - bersih 2,5,12 30,205,530,323 30,346,188,995 bagian yang jatuh tempo dalam waktu Piutang pihak ketiga - bersih 2,6 8,079,009,684 8,079,009,684 satu tahun

Goodwill - bersih 2,8 976,696,632 1,036,947,705 Hutang sewa guna usaha dan pembiayaan

Investasi dalam entitas asosiasi 9 712,149,073 712,149,073 konsumen 2.12 869,200,000 869,200,000 Aset pajak tangguhan - bersih 2,11 2,909,145,182 2,909,145,182 Hutang Pemegang Saham 13 17,793,000,000 17,493,445,920 Aset tidak lancar lainnya 2.10 504,004,437 805,521,533 Estimasi kewajiban imbalan kerja 2 865,009,078 865,009,079 Total Liabilitas Jangka Panjang 22,862,276,345 22,567,134,992 Total Aset Tidak Lancar 46,783,891,789 47,286,318,630

EKUITAS

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk :

Modal saham 15 54,000,000,000 54,000,000,000 Tambahan modal disetor - agio saham 29,000,000,000 29,000,000,000 Saldo Rugi (56,716,336,291) (56,713,651,377)

26,283,663,709 26,286,348,623 Kepentingan Non Pengendali 14 4,568,758,798 4,521,376,312

Total Ekuitas 30,852,422,507 30,807,724,935

TOTAL ASET 57,010,739,111 56,711,022,887 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 57,010,739,111 56,711,022,887

(2)

Catatan 2012 2011

PENGHASILAN SETORAN 2,16,21 2,808,847,000 6,409,525,250

BEBAN LANGSUNG

Penyusutan 2,5 - 146,050,440

Pemeliharaan kendaraan usaha 17 790,205,343 1,728,551,230

Izin dan pendaftaran 97,442,215 319,113,852

Jumlah Beban Langsung 887,647,558 2,193,715,522

LABA BRUTO 1,921,199,442 4,215,809,728

Beban Administrasi 2,5,18 (2,044,240,319) (6,955,392,368)

Amortisasi selisih lebih aktiva bersih anak

perusahaan atas harga perolehan - bersih 2.8 (60,251,073) (120,502,146) Beban keuangan 19 - (127,950,403)

Lain-lain - bersih 20 205,925,892 1,822,479,174

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF SEBELUM

PAJAK PENGHASILAN 22,633,942 (1,165,556,015)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

Tahun berjalan 2,11 17,650,904

-Tangguhan 4,412,726 103,784,868

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih 22,063,630 103,784,868 LABA (RUGI) KOMPREHENSIF SETELAH PAJAK 44,697,572 (1,061,771,147)

Laba/(rugi) Yang Dapat Diartribusikan Kepada :

Pemilik Entitas Induk (2,684,915) (1,023,105,146)

Kepentingan Non Pengendali 2.14 47,382,486 (38,666,001) 44,697,572 (1,061,771,147)

Rugi Per Saham Dasar dan Dilusian 2 1 (20)

Lihat catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian

(3)

Modal Ditempatkan Tambahan Modal Kepentingan Total

dan Disetor- Saldo Laba Total Non Pengendali Ekuitas

Disetor Penuh Agio Saham

Saldo 1 Januari 2011 54,000,000,000 29,000,000,000 (56,875,135,592) 26,124,864,408 4,566,107,440 30,690,971,848 Rugi bersih (Disajikan kembali) - - 161,484,215 161,484,215 (44,731,128) 116,753,087 Saldo 31 Desember 2011 54,000,000,000 29,000,000,000 (56,713,651,377) 26,286,348,623 4,521,376,312 30,807,724,935 Saldo 1 Januari 2012 54,000,000,000 29,000,000,000 (56,713,651,377) 26,286,348,623 4,521,376,312 30,807,724,935

Rugi bersih - - (2,684,915) (2,684,915) 47,382,486 44,697,572

Saldo 30 Juni 2012 54,000,000,000 29,000,000,000 (56,716,336,292) 26,283,663,708 4,568,758,798 30,852,422,507

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan

(4)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

2012 2011

Penerimaan penghasilan setoran 2,534,865,000 8,340,863,339 Pembayaran untuk pemasok (1,031,911,968) (1,944,754,023) Pembayaran gaji, kesejahteraan karyawan

dan beban usaha lainnya (1,736,510,163) (12,455,587,087) Kas Diperoleh dari Operasi (233,557,131) (6,059,477,771)

Pembayaran beban bunga - (143,420,102) Pembayaran pajak (79,709,942) (112,170,613) Penerimaan dari aktivitas operasi lainnya 20,511,893 (305,332,667) Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi (292,755,180) (6,620,401,153)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan dari perusahaan asosiasi - 799,000,000 Penjualan aset tetap 260,000,000 6,719,568,785 Penerimaan dari pemegang saham 300,000,000 19,193,000,000 Pembelian aset tetap - (992,830,000) Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi 560,000,000 25,718,738,785

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pembayaran hutang Sewa Guna Usaha - 984,000,000 Pembayaran hutang bank - (20,549,694,022)

Pelepasan Anak Perusahaan 1,300,000,000

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan - (18,265,694,022) KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH

KAS DAN SETARA KAS 267,244,820 832,643,610

KAS SETARA KAS AWAL PERIODE 2011 DAN 2010 2,997,564,857 2,164,921,247

KAS SETARA KAS AKHIR PERIODE 3,264,809,677 2,997,564,857

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan

(5)

1. UMUM

Pendirian Perusahaan

PT Centris Multipersada Pratama Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 25 Juli 1989 dalam rangka undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undang-undang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Muchlis Munir, S.H., No. 61. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4016.HT.01.01.Th.91 tanggal 21 Agustus 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44, Tambahan No. 2460 tanggal 2 Juni 1992. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 32 tanggal 26 Juni 1998 sehubungan dengan: (a) memenuhi ketentuan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas dan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, serta (b) pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-21118.HT.01.04.Th.98, tanggal 21 Oktober 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 3117 tanggal 28 Maret 2002. Perubahan terakhir dengan akte Notaris Anriz Nazaruddin Halim, S.H., No. 268 tanggal 23 Mei 2008 sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0064385.AH.01.09 Tahun 2008, tanggal 29 Juli 2008. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, pemecahan nilai nominal saham tersebut belum dilaksanakan karena nilai pasar saham Perusahaan lebih rendah dari nilai nominal saham setelah rencana pemecahan saham dilaksanakan. Berdasarkan peraturan pasar modal, nilai pasar saham tidak boleh lebih rendah dari nilai nominal saham.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi usaha pengadaan jasa transportasi darat, perbengkelan, perakitan suku cadang dan perdagangan umum. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1989.

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Plaza Centris, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta, sementara pool untuk kendaraan usaha Perusahaan berlokasi di Jawa dan Sumatra.

Penawaran Umum Saham Perusahaan

Pada tahun 1994 Perusahaan menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp. 2.450 per saham. Penawaran tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui Surat No. S-1861/PM/1994 tanggal 11 Nopember 1994. Selisih lebih harga jual saham atas nilai nominal Rp1.000 per saham telah dicatat sebagai “Tambahan Modal Disetor - Agio Saham”, yang disajikan dalam bagian Ekuitas pada neraca konsolidasi.

Perusahaan telah mendaftarkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya).

(6)

Sesuai dengan akta Notaris Recky Francky Limpele, S,H. No. 33 tertanggal 27 Juni 2012, susunan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:

2012

Dewan Komisaris Dewan Direksi

1. Andri Tedjadharma - Komisaris Utama 1. Vinsensius - Direktur Utama 2. Antonio Yatmiko - Komisaris 2. Jerry Tan Siang Hup - Direktur 3. Ignatius Anung Setyadi, MM - Komisaris Independen 3. Sundiarto Purnamadjaja - Direktur

4. Ir. Suka Waluya - Direktur (tidak terafiliasi)

Sesuai dengan akta Notaris Rudi Siswanti, S,H. No. 24 tertanggal 24 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 30 Juni 2011 , adalah sebagai berikut:

2011

Dewan Komisaris Dewan Direksi

1. Andri Tedjadharma - Komisaris Utama 1. Sundiarto Purnamadjaja - Direktur Utama 2. Vely Ho - Komisaris 2. Sherly Lai - Direktur

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan transportasi dan investasi yang melakukan penawaran saham kepada masyarakat.

Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan metode akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan suku cadang yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas.

Laporan arus kas konsolidasi menyajikan penerimaan dan pembayaran kas yang diklasifikasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah rupiah Indonesia.

Prinsip-Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung (bersama-sama selanjutnya disebut anak perusahaan) sebagai berikut:

(7)

%Kepemilikan

Kedudukan 2012 2011

PT Adhicita Sarana Bekasi 100 100

PT Bogor Adi Pradana Bogor 70 70

PT Botabek Central Taksi Depok 97,5 97,5

PT Centris Bandung Rayalestari Bandung 100 100

PT Centris Metro Sarana Jakarta 100 100

PT Centris Nusantara Transportasi Padang 100 100

PT Centris Raya Taxi Transportasi Jogyakarta 75 80

PT Centris Wahana Taksi Jakarta 100 100

PT Triyasa Megaperkasa Bandung 90 90

PT Vaya Interpersada (PT VIP) Jakarta 100 100

PT Varia Indoperkasa Pratama Medan 90 90

Pemilikan tidak langsung:

PT Ratax Armada (Anak Perusaahan PT VIP)

Jakarta 72 72

PT Sarana Palapa Raya (Anak perusahaan PT Adhicita Sarana)

Surabaya 80 80

PT Citrapratama Intibuana (Anak perusahaan PT.Centris Bandung Rayalestari)

Bandung 100 100

Seluruh Anak perusahaan di atas bergerak dalam bidang angkutan umum berupa kendaraan taksi.

PT Centris Nusantara Transportasi, PT Triyasa Megaperkasa dan PT Sarana Palapa Raya belum beroperasi secara komersial pada tanggal 30 Juni 2012.

Seluruh akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan telah dieliminasi.

Selisih bersih antara harga perolehan atas nilai wajar aktiva bersih Anak perusahaan dibukukan sebagai “Goodwill” dan disajikan pada bagian “Aktiva Tidak Lancar” pada neraca konsolidasi. Goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berkisar antara lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun.

Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai ”Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan” pada neraca konsolidasi. Apabila akumulasi kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi hak minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan, maka kelebihan tersebut dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat kewajiban yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menanggung kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu

(8)

dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dipulihkan. Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dan dikurangi dividen yang diterima, jika ada.

Transaksi dengan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa

Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam SAK No. 7, ”Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.”

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasi.

Penyajian dan Pengungkapan Instrumen Keuangan

Efektif tanggal 1 Januari 2011, perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), ”Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No 55 (Revisi 2006) dijelasakan pada Catatatan berikut :

Aset dan Liabilitas Keuangan

Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, aset lain-lain (investasi sewa pembiayaan), piutang lain-lain (piutang usaha, piutang karyawan, piutang bunga deposito), persediaan dan investasi dalam saham. Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari pinjaman yang diterima, bunga yang masih harus dibayar, utang usaha, tabungan pengemudi, utang sewa pembiayaan, dan utang lain-lain.

Klasifikasi

Pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokan seluruh set keuangannya (kecuali investasi dalam saham) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan Perseroan berupa investasi non saham dikelompokan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan

(9)

tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebgai pinjaman yang diberikan dan piutang,investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan lab-rugi komprehensif.

Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dikelompokan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.

Pengakuan

Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.Dalam perdagangan yang lazim,pembelian dan penjualan aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar.

Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset. Sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama seumur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.

Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan no-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.

Aset keuangan Tersedia untuk Dijual

Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan no-derivatif yang deitetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta sing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang. Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok

(10)

dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Setelah dpengukuran nilai awal aset keuangan tersedia untuk dijual aukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai ”keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dujual”

Penghentian Pengakuan

Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam trensaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap Hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah

Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keunagan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan dan dibatalkan atau kadaluarsa.

Perseroan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah diapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain

Saling Hapus

Aset keuangan dan liabiitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi keuangan.

Pengukuran Nilai Wajar

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm`s length transaction) pada tanggal pengukuran.

Jika tersedia , Perseroan mengukur nilai wajar instumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.

(11)

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menantukan nilai wajar dengan menggunakan tehnik penilaian, tehnik penilaian mencakup penggunakan trensaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak pihak-pihak yang memahami , berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sarna, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Tehnik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar , dan meminimalkan pemggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar adalah menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instumen keuangan . Input yang digunakan dalam tehnik penilaian secara memadai mencerminkan ekspetasi pasar dan ukuran atas faktor resiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instument keuangan. Perseroan mengkalibrasi tehnik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.

Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sarna (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu tehnik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba-rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut, namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.

Nilai Wajar mencerminkan resiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan resiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti resiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.

Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan

Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perseroan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

(12)

Bukti obyaktif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh sopir kepada perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika sopir tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa sopir akan dinyatakan tidak mungkin membayar tunggakan setoran atau piutang setoran sudah kadaluarsa sehingga sopir tidak mau lagi membayar piutang, atau kendala yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran setoran taksi dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.

Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, perseroan menggunakan model statik dari tren historis atas propabilitas wanpretasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan umur piutang usaha sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang ditentukan oleh model historis umur piutang. Tingkat wanprestasi , tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan pembayaran di masa yang akan datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai.

Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.

Transaksi Pihak-Pihak Berelasi

Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan menetapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), ”Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” PSAK revisi ini mensyaratkan pemgungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan tidak terdampak signifikan dari penetapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan.

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga.

Jenis transaksi saldo dengan pihak-pihak berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sarna untuk pihak yang tidak mempunyai berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan.

Penyisihan Piutang Ragu-Ragu

Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

(13)

Persediaan Suku Cadang

Persediaan suku cadang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving average method). Penyisihan untuk persediaan usang dicadangkan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik persediaan.

Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari “Aktiva Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan.

Aset Tetap

Aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

Tahun Bangunan kantor 20 Bangunan pool 10 Kendaraan usaha 5 Kendaraan inventaris 4 Peralatan kantor 4 Peralatan bengkel 4 Peralatan telekomunikasi 4

Mulai tahun 2000, kendaraan usaha disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa yang berkisar antara Rp. 25.000.000 sampai dengan Rp. 70.000.000 sesuai tahun perolehan kendaraan untuk kendaraan usaha yang baru, dan Rp. 10.000.000 untuk kendaraan usaha bekas. Sebelum tahun 2000, kendaraan usaha disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa Rp. 10.000.000 untuk kendaraan usaha biasa yang baru, Rp. 7.500.000 untuk kendaraan usaha bekas dan Rp. 20.000.000 untuk kendaraan usaha khusus. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan terhadap realisasi nilai sisa kendaraan usaha setelah beroperasi selama 5 tahun.

Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam operasi tahun yang bersangkutan.

(14)

Kendaraan usaha tidak lagi digunakan dalam operasi direklasifikasi menjadi ” Aset Tidak Lancar Lainnya” pada neraca konsolidasi dan dicatat sebesar nilai realisasi bersih.

Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang ”Akuntansi Tanah”, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Penurunan Nilai Aset

Sesuai dengan PSAK No. 48 ”Penurunan Nilai Aset”, nilai tercatat aktiva ditinjau ulang terhadap penurunan nilai dan kemungkinan penghapusan nilai buku aset saat terjadi perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aset, jika ada, dicatat sebagai rugi dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Sewa Guna Usaha

Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan No. 30, “Akuntansi Sewa Guna Usaha”.

Jika tidak, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa guna usaha dengan hak opsi dicacat sebagai bagian dari ”Aset Tetap” pada neraca konsolidasi berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai residu (harga opsi) yang akan dibayar pada akhir masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aset sewa guna usaha sebagaimana taksiran masa manfaat aset tetap yang dimiliki secara langsung (Catatan 2 ”Aset Tetap”). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa manfaat aset sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus.

Beban Ditangguhkan

Beban tertentu yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.

Pengakuan Penghasilan dan Beban

Penghasilan dari kegiatan operasi taksi diakui pada saat jasa transportasi diberikan berdasarkan jumlah setoran taksi yang ditetapkan. Beban diakui pada saat terjadinya.

(15)

Imbalan Kerja

Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“UU No. 13”).

Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan.

Pajak Penghasilan

Beban pajak tahun berjalan dicadangkan berdasarkan pada estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan Liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfat pajak di masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi

Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu tarif pajak (peraturan pajak) yang telah diberlakukan atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca.

Penyesuaian terhadap liabilitas pajak dicatat pada saat menerima surat ketetapan pajak atau, jika dilakukan naik banding, pada saat hasil banding diputuskan.

Laba (Rugi) Bersih per Saham

Sesuai dengan PSAK No. 56, “Laba per Saham”, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu 54.000.000 saham masing-masing pada tahun 2012 dan 2011.

(16)

Informasi Segmen

Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan dikelompokkan menurut wilayah operasi. Informasi segmen berdasarkan wilayah operasi disajikan pada catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasi

Penggunaan Estimasi

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya pada masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut.

3. KAS DAN BANK

31-06- 2012 31-12-2011

(Rp) (Rp)

Kas 709.768.237 607.565.475

Bank-Rekening Koran

Bank Central Asia 708.636.136 501.937.020

Bank Mandiri 383.506.718 238.660.955

Bank CIMB Niaga 21.499.264 11.881.266

Bank OCBC NISP 834.147.297 174.571.132

Bank Rakyat Indonesia 578.899.864 578.899.864

Lain-lain ( dibawah Rp 100 juta ) 28.352.161 84.049.145

Deposito - 800.000.000

Sub-jumlah 2.555.041.438 2.389.999.382

Jumlah 3.264.809.677 2.997.564.857

4. PIUTANG PENGEMUDI

Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga kepada pengemudi taksi yang terutama timbul karena kurang setor dan kerusakan taksi yang menjadi tanggung jawab pengemudi. Piutang pengemudi ini dilunasi melalui angsuran harian pengemudi atau melalui pemotongan insentif. Pada tahun 2012, Perusahaan belum melakukan penghapusan piutang pengemudi pada laporan laba rugi konsolidasi Juni 2012.

(17)

5. ASET TETAP

Perubahan aset tetap pada tahun 2012 (sampai dengan Juni) dan 2011 adalah sebagai berikut:

30 Juni 2012 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklas Reklas Harga perolehan: Tanah 487.440.000 - - 487.440.000 Bangunan kantor 3.767.067.764 - - 3.767.067.764 Bangunan pool 3.209.613.963 - - 3.209.613.963 Kendaraan usaha 91.692.406.868 - - 91.692.406.868 Kendaraan inventaris 1.721.812.589 271.917.296 - 1.993.729.885 Peralatan bengkel 307.448.837 - - 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 59.534.125 - - 59.534.125 Peralatan kantor 1.611.106.182 - - 1.611.106.182 Sub-jumlah 102.856.430.328 271.917.296 - 103.128.347.624

Aset sewa guna usaha

Kendaraan usaha 3.627.000.000 - - 3.627.000.000

Kendaraan inventaris - - - -

Sub-jumlah 3.627.000.000 - - 3.627.000.000

Jumlah harga perolehan 106.483.430.328 271.917.296 - 106.755.347.624 Akumulasi penyusutan: Bangunan kantor 3.042.901.788 - 329.618.429 3.372.520.217 Bangunan pool 2.783.748.315 - - 2.783.748.315 Kendaraan usaha 64.865.532.218 - - 64.865.532.218 Kendaraan inventaris 1.660.498.005 - 52.721.401 1.713.219.406 Peralatan bengkel 307.448.837 - 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 46.536.152 - 2.307.378 48.843.530 Peralatan kantor 1.587.576.018 - 27.928.760 1.615.504.778 Sub-jumlah 74.294.241.333 - 188.925.005 74.706.817.301

Aset sewa guna usaha

Kendaraan usaha 1.843.000.000 - - 1.843.000.000

Kendaraan inventaris - - - -

Sub-jumlah 1.843.000.000 - - 1.843.000.000

Jumlah akumulasi penyusutan 76.137.241.333 - - 76.549.817.301 Jumlah nilai buku 30.346.188.995 - 412.575.968 30.205.530.323

Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir

31 Desember 2011 Reklas Reklas

Harga perolehan: Tanah 699.610.750 212.170.750 - 487.440.000 Bangunan kantor 3.767.067.764 - - 3.767.067.764 Bangunan pool 6.499.131.734 - 3.289.517.771 3.209.613.963 Kendaraan usaha 110.232.004.081 - 18.539.597.213 91.692.406.868 Kendaraan inventaris 1.946.886.001 - 210.073.412 1.721.812.589 Peralatan bengkel 389.167.176 - 81.718.339 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 143.133.011 - 83.598.886 59.534.125 Peralatan kantor 2.136.161.959 - 525.055.777 1.611.106.182 Sub-jumlah 125.813.162.476 212.170.750 22.729.561.398 102.856.430.328 Aset sewa guna usaha

Kendaraan usaha 17.998.368.268 - 14.371.368.268 3.627.000.000

Kendaraan inventaris 154.900.000 - 154.900.000 -

Sub-jumlah 18.153.268.268 - 14.526.268.268 3.627.000.000

(18)

Akumulasi penyusutan: Bangunan kantor 3.257.561.290 403.012.890 188.353.388 3.042.901.788 Bangunan pool 5.484.122.423 2.860.854.806 160.480.698 2.783.748.315 Kendaraan usaha 85.012.520.238 20.170.904.689 23.916.669 64.865.532.218 Kendaraan inventaris 1.846.846.418 213.672.799 27.324.386 1.660.498.005 Peralatan bengkel 386.167.176 78.718.339 - 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 143.173.875 125.973.613 29.335.890 46.536.152 Peralatan kantor 2.095.485.664 525.935.274 18.025.628 1.587.576.018 Sub-jumlah 98.225.877.084 24..379.072.410 447.436.659 74.294.241.333

Aset sewa guna usaha

Kendaraan usaha 6.624.871.558 5.545.210.712 763.339.154 1.843.000.000

Kendaraan inventaris 80.686.681 96.822.098 16.135.417 -

Sub-jumlah 6.705.558.239 5.642.032.810 779.474.571 1.843.000.000

Jumlah akumulasi penyusutan 104.931.435.323 30.021.105.220 1.226.911.230 76.137.241.333

Jumlah nilai buku 39.034.995.421 30.346.188.995

Pada tanggal 30 Juni 2012, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki hak atas tanah sekitar 1,7 hektar dengan sertifikat Hak Milik dan Hak Milik Adat/Kohir dan Hak Guna Bangunan sekitar 1,5 hektar dengan sisa masa berlaku berkisar antara 6 sampai 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat masa berlaku tersebut berakhir.

Rincian penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

30-06-2012 31-12-2011

(Rp) (Rp)

Beban langsung - 1.152.691.887

Beban usaha (lihat catatan 18) 421.169.150 95.149.097

Jumlah 421.169.150 1.247.840.984

6. PIUTANG PIHAK KETIGA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

30-06-2012 31-12-2011 PT Citrakharisma Primajaya (CKP) (Rp) 5.624.011.299 (Rp) 5.624.011.299

PT Agung Citra Wibawa 2.454.998.385 2.454.998.385

Jumlah 8.079.009.684 8.079.009.684

Piutang tersebut di atas, yang terutama timbul dari uang muka untuk operasi, tidak ditentukan jadual pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga. Piutang dari CKP dijamin dengan saham PT Centris Investama yang dimiliki oleh PT Centris Mekarlestari, pemegang saham utama Perusahaan.

Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut.

(19)

7. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berada di bawah pengendalian pemegang saham yang sama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:

a. Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai hubungan Istimewa

Rincian akun pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 ini adalah sebagai berikut :

PT Citra Niaga Usaha Perdana (CNUP) 3.397.356.458 ---

Jumlah 3.397.356.458

_________________

Piutang tersebut di atas terutama timbul dari pinjaman antar perusahaan, tidak ditentukan jadual pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga.

Piutang ini dijamin oleh PT Purirangga.

Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah pengurus yang sama.

b. Asuransi

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengasuransikan aset tetap tertentu terhadap resiko kerugian akibat kebakaran dan resiko lainnya pada PT Asuransi Umum Centris, pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena memiliki pemegang saham yang sama dengan Perusahaan – PT Centris Mekarlestari .

8. GOODWILL – BERSIH

30-06-2012 31-12-2011

(Rp) (Rp)

Saldo awal 1.036.947.705 1.277.951.991

Dikurangi amortisasi tahun berjalan (60.251.073) (241.004.293)

(20)

9. INVESTASI DALAM ENTITAS ASOSIASI

Akun ini merupakan 33 % kepemilikan PT. Ratax Armada, anak perusahaan atas saham pada PT. Jakarta Express Trans (PT.JET) pada tanggal 30 Juni 2012 sebesar Rp 712.149.073.

10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut :

30-06-2012 31-12-2011

(Rp) (Rp)

Sewa dibayar di muka jangka panjang 146.666.667 349.955.191

Biaya izin operasi 59.462.664 455.566.342

Beban ditangguhkan (Renovasi Gedung) 297.875.107 -

Jumlah 504.004.438 805.521.533

11. HUTANG PAJAK PENGHASILAN Hutang pajak terdiri dari:

30-06-2012 31-12-2011

(Rp) (Rp)

Taksiran hutang pajak penghasilan pasal 29 1.602.581.296 1.642.083.350

Jumlah 1.602.581.296 1.642.083.350

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran rugi fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

30-06-2012 31-06-2011

(Rp) (Rp)

Laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi konsolidasi

22.633.942 (1.165.556.015) Dikurangi:

Laba Anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan

47.382.486 478.138.129

Amortisasi kelebihan aset bersih atas harga perolehan penyertaan Anak perusahaan

60.251.073 (120.502.146) Laba/Rugi komersial Perusahaan sebelum taksiran

pajak penghasilan

(21)

Beda waktu:

Penyusutan aset tetap - 172.974.780

Beda tetap:

Lain-lain - 123.301.743

Sumbangan dan representasi 15.734.536 136.849.200

Taksiran laba/rugi fiskal Perusahaan (70.603.615) (133.790.017)

Beban (manfaat) pajak penghasilan 22.063.630 41.809.380

Rincian beban pajak penghasilan – bersih :

30-06-2012 30-06-2011

Beban pajak penghasilan tahun berjalan

Anak perusahaan (17.650.904) (33.447.504)

(17.650.904) (33.447.504) Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan

Anak perusahaan (4.412.726) (8.361.876)

Manfaat pajak penghasilan – bersih (22.063.630) (41.809.380

Aset pajak tangguhan – bersih 2.909.145.182 3.281.154.479

Kewajiban pajak tangguhan – bersih 3.335.067.267 6.150.747.858

12. HUTANG JANGKA PANJANG

Hutang Sewa Guna Usaha dan Pembiayaan Konsumen

Pada tanggal 30 Juni 2012, saldo kewajiban sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut :

30-06-2012 31-12-2011

Tunas Finance 1.823.331.160 1.823.331.160

Jumlah 1.823.331.160 1.823.331.160

Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam

Satu tahun (954.131.160) (954.131.160)

(22)

Pembayaran minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut di atas pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut :

Tahun 30-06-2012 31-12-2011 2012 1.232.931.160 1.232.931.160 2013 196.800.000 196.800.000 2014 196.800.000 196.800.000 2015 196.800.000 196.800.000 Jumlah 1.823.331.160 1.823.331.160

13. HUTANG PEMEGANG SAHAM

Perkiraan tersebut merupakan pinjaman jangka panjang perusahaan kepada Bapak Andri Tedjadarma sebagai komisaris sekaligus pemilik saham mayoritas PT. Centris Mekar Lestari selaku Pemegang Saham mayoritas perusahaan (catatan 15) sebesar Rp 17.793.000.000 per 30 Juni 2012 dan 17.493.445.920 per 31 Desember 2011. Adapun jadwal pembayarannya belum ditentukan.

14. KEPENTINGAN NON PENGENDALI

Kepentingan non pengendali merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aset bersih anak-anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan.

Rincian hak minoritas atas aset bersih dan laba (rugi) bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut :

30 Juni 2012 (Rp)

Persentase Pemilikan

Hak Pemegang Saham Minoritas

Hak Pemegang Saham Minoritas

atas

Anak Perusahaan Minoritas atas Aktiva Bersih Laba (Rugi) Bersih PT Ratax Armada, Anak

Perusaha-an PT Vaya Interpersada

28,0 4.226.788.014 47.382.486

PT Bogor Adi Pradana 30,0 61.412.563 -

PT Centris Raya Taxi Transportasi 25,0 123.932.581 -

PT Botabek Central Taksi 2,5 24.066.013 -

PT Varia Indoperkasa Pratama 10,0 79.160.613 -

PT Triyasa Megaperkasa 10,0 16.568.797 -

PT Sarana Palapa Raya, Anak perusahaan PT Adhicita Sarana

20,0 35.140.000 -

(23)

31 Desember 2011 (Rp)

Persentase Pemilikan

Hak Pemegang Saham Minoritas

Hak Pemegang Saham Minoritas atas

Anak Perusahaan Minoritas atas Aset Bersih Laba (Rugi) Bersih

PT Ratax Armada, Anak Perusaha-an PT Vaya Interpersada

28,0 4.181.095.745 40.204.908

PT Bogor Adi Pradana 30,0 61.412.563 14.072

PT Centris Raya Taxi Transportasi 25,0 123.932.581 4.458.319

PT Botabek Central Taksi 2,5 24.066.013 -

PT Varia Indoperkasa Pratama 10,0 79.160.613 -

PT Triyasa Megaperkasa 10,0 16.568.797 -

PT Sarana Palapa Raya, 20,0 35.140.000 -

Jumlah 4.521.376.312 44.677.299

15. MODAL SAHAM

Pemilikan saham pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut: Persentase

Pemegang saham Lembar saham Pemilikan Jumlah modal

PT Centris Mekarlestari 34.000.000 62,96 34.000.000.000

Masyarakat 20.000.000 37,04 20.000.000.000

Jumlah 54.000.000 100,00 54.000.000.000

16. PENGHASILAN SETORAN

Merupakan penghasilan setoran taksi.

17. BEBAN PEMELIHARAAN KENDARAAN USAHA

Akun ini merupakan biaya yang terjadi dari pemakaian suku cadang dan beban bengkel lainnya sehubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan kendaraan taksi.

(24)

18. BEBAN USAHA

Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

30-06-2012 30-06-2011

(Rp) (Rp)

Gaji dan kesejahteraan 1.023.560.140 4.607.671.534

Penyusutan 421.169.150 181.195.100

Sewa 33.333.333 488.237.200

Telepon, listrik dan air 72.948.313 169.583.517

Jasa tenaga ahli 32.500.000 168.250.000

Keperluan kantor 132.311.728 793.911.025 Pajak 55.519.375 64.983.842 Amortisasi 50.089.780 50.089.780 Lain-lain 222.808.500 430.615.770 Jumlah 2.044.240.319 6.955.392.368 19. BEBAN KEUANGAN

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut:

30-06-2012 31-06-2011

(Rp) (Rp)

Hutang sewa guna usaha & bank - 127.950.403

Jumlah - 127.950.403

20. INFORMASI SEGMEN USAHA

Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak dalam kegiatan usaha yang sama yaitu menyediakan jasa transportasi berupa taksi. Informasi mengenai segmen kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut :

Informasi Segmen Utama

Laporan segmen utama Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen geografis berdasarkan lokasi aset dan kegiatan usaha sebagai berikut :

30 Juni 2012 Jabotabek Jawa Sumatera Eliminasi Konsolidasi

PENGHASILAN 1.434.645.000 1.374.202.000 - - 2.808.847.000

HASIL

Hasil Segmen (1.873.130.464) (1.058.757.413) - - (2.931.887.877)

Amortisasi goodwill-bersih (60.251.073) - - - (60.251.073)

Lain-lain 53.768.679 (259.694.571) - - 205.925.892

Manfaat pajak penghasilan - - - - 22.063.630

(25)

ASET DAN LIABILITAS Segmen Aset 114.814.188.322 52.090.224.792 970.528.312 (114.750.044.129) 53.124.897.297 Goodwill – bersih 976.696.632 - - - 976.696.632 Aktiva pajak Tangguhan – bersih 2.909.145.182 - - - 2.909.145.182 Jumlah Aset 118.700.030.136 52.090.224.792 970.528.312 (114.750.044.129) 57.010.739.111 Segmen Liabilitas 63.534.134.445 20.164.241.274 178.922.350 (61.036.397.829) 22.840.900.240 Hutang pajak tangguhan 1.616.003.982 (471.306.856) - 2.194.782.867 3.339.479.993 Jumlah Liabilitas 65.150.138.427 19.692.934.418 178.922.350 (58.841.614.962) 26.180.380.233

Penyusutan dan Amortisasi 458.319.770 12.939.160 - - 471.258.930

30 Juni 2011 Jabotabek Jawa Sumatera Eliminasi Konsolidasi

PENGHASILAN 2.699.200.000 3.710.325.250 - - 6.409.525.250 HASIL Hasil segmen (3.544.585.714) 850.003.074 - - (2.739.582.640) Amortisasi goodwill-bersih (120.502.146) - - - (120.502.146) Beban keuangan (127.950.403) - - - (127.950.403) Lain-lain 1.828.419.852 (5.940.678) - - 1.822.479.174

Manfaat pajak penghasilan 103.784.868 103.784.868

LABA BERSIH (1.061.771.147)

31 Desember 2011

ASET DAN LIABILITAS

Segmen Aset 123.210.820.822 14.745.009.161 970.528.312 (86.161.428.294) 52.764.930.001 Goodwill – bersih 1.036.947.705 - - - 1.306.947.705 Aktiva pajak Tangguhan – bersih 2.909.145.181 - - - 2.909.145.181 Jumlah Aset 127.156.913.709 14.745.009.161 970.528.312 (86.161.428.294) 56.711.022.887 Segmen Liabilitas 63.483.662.068 18.241.378.884 178.922.350 (59.340.145.343) 22.563.817.959 Kewajiban pajak tangguhan 1.319.343.857 (471.306.856) - 2.491.442.992 3.339.479.993 Jumlah Liabilitas 64.803.005.925 17.770.072.028 178.922.350 (56.848.702.351) 25.903.297.952

(26)

Informasi Segmen Sekunder

Laporan segmen sekunder Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha berdasarkan tipe kendaraan usaha sebagai berikut :

30-06-2012 31-06-2011 Penghasilan : Taksi wisata 2.808.847.000 6.409.525.250 Jumlah 2.808.847.000 6.409.525.250 30-06-2012 31-12-2011 Segmen Aktiva Taksi wisata 27.970.874.650 27.970.874.650 Taksi regular 640.000.000 640.000.000 Tidak dapat dialokasikan 142.318.323.761 114.261.576.532 170.929.198.411 142.872.451.182

Eliminasi (113.918.459.300) (86.161.428.294)

Jumlah 57.010.739.111 56.711.022.888

21.DEVIDEN

Dalam rapat umum tahunan para pemegang saham Perusahaan tanggal 27 Juni 2012 yang diaktakan dengan akta notaris Recky Frencky Limpele, S H. Perusahaan tidak membagikan deviden untuk tahun 2011 karena perusahaan memperoleh laba yang kecil

22 KONDISI EKONOMI

Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang yang mungkin akan menyebabkan ketidak stabilan nilai tukar mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilaukan oleh pemerintah, yang merupakan tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan.

Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintag dan lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada diluar kendali perusahaan.

Dalam memberikan tanggapan terhadap memburuknya kondisi ekonomi tersebut, manajemen Perusahaan dan pemegang saham mayoritas akan melakukan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

a. mengupayakan investor baru untuk menanam modal

b. Perampingan karyawan dan mengkonsentrasikan kegiatan usaha untuk wilayah Jabotabek

c. Melakukan penjualan aset pribadi pemegang saham mayoritas untuk menambah modal perusahaan.

(27)

23 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyiapan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 30 Juni 2012

24 STANDAR AKUNTANSI BARU

Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan Perusahaan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 adalah sebagai berikut :

a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.

b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode.

c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.

d. "PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan”.

e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), ”Segmen Operasi”, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

f. PSAK No. 12 (Revisi 2009), ”Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama”, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, kewajiban, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama.

(28)

g. PSAK No. 15 (Revisi 2009), “Investasi Pada Entitas Asosiasi”, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) “Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi” dan PSAK 40 (1997) “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi”.

h. PSAK No. 25 (Revisi 2009), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan.

i. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui.

j. PSAK No. 55 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan”, menetapkan prinsip pengakuan dan pengukuran kontrak asuransi tersebut.

k. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut.

l. PSAK No. 58 (Revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan.

m. PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan pihak-pihak yang Berelasi”. n. PSAK No. 19 (Revisi 2010). “Aset Tidak Berwujud”.

o. PSAK No. 22 (Revisi 2010). “Kombinasi Bisnis”. p. PSAK No. 23 (Revisi 2010). “Pendapatan”. q. ISAK 14. “Aset Tidak Berwujud – Biaya Situs

Standar Akuntansi Keuangan yang Efektif Berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 :

r. PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing”, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan.

(29)

s. ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam kegiatan usaha Luar Negeri”. Diterapkan dalam entitas yang melakukan lindung nilai atas resiko mata uang yang timbul dari investasi netonya dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memebuhi persyaratan akuntansi lindung nilai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada intitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negri dimasukkan sebagai laporan keuangan.

t. PSAK No. 50 (Revisi 2010), “Instrumen Keuangan”, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK ini untuk melengkapi PSAK No. 55 (revisi 2006) "Instrumen Keuangan".

Referensi

Dokumen terkait

Untuk pola pergerakan penumpang, para pengguna angkutan umum mayoritas turun dari angkutan perkotaan di dalam Terminal Angkutan Perkotaan Mangkang, yang berada di pintu masuk

Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara

peningkatan permintaan terhadap wisata akan tinggi hal ini akan membuat sebuah keingintahuan dan penggalian pengetahuan sebagai khasanah kekayaan pola pikir budaya mereka. d)

Berdasarkan pendapat tersebut maka yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif dalam penelitian ini adalah suatu metode yang diguna- kan untuk meneliti dan

Hasil ini menunjukkan bahwa apabila dilihat dari kekerasannya yaitu 7,243 MPa, limbah padat pulp grits dan dregs dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan keramik

Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara

Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara

Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih