• Tidak ada hasil yang ditemukan

KELAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT DI DESA TORUE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KELAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT DI DESA TORUE"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

KELAS SOSIAL DALAM MASYARAKAT DI DESA TORUE

Oleh :

Nuraedah (E-mail: nuraedahirwan@yahoo.com)1 ABSTRAK

Kelas sosial merupakan suatu lapisan orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum status sosial. Di zaman yang modern ini kedudukan seseorang sangatlah penting. Karena orang akan dihormati atau akan dikucilkan sesuai dengan kedudukan sosial seseorang. Dalam masyarakat kita mengenal kelas sosial, kelas sosial ini ditentukan berdasarkan status sosial, kekuasaan dan penghasilan seseorang. Kelas sosial terbagi dalam 3 golongan yaitu golongan atas, menengah dan bawah. Masyarakat merupakan orang-orang yang tinggal dan berdiam di suatu tempat. Masyarakat yang ada di desa sudah mulai mementingkan perbedaan kelas sosial khususnya di desa Torue. Masyarakat yang ada di Desa Torue melihat dan memandang seseorang itu dari kelas sosialnya, terkadang ada keluarga yang masih sangat terbelakang dan miskin. Mereka berbaur dengan biasa, namun perbedaan dan pandangan masyarakat akan berbeda terhadap mereka. Lain halnya dengan keluarga yang sudah modern dan berpenghasilan cukup, mereka akan dipandang dengan istimewa oleh masyarakatnya. Walaupun di desa, namun perbedaan kelas sosial itu sudah mulai ada. Dan menjadi tolak ukur untuk masyarakat di desa Torue.

Kata Kunci : Kelas Sosial, Masyarakat

1

(2)

Pendahuluan

Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh- mempengaruhi sutu sama lain. (Hassan Shadily, 1993: 47). Masyarakat adalah sekelompok manusia yang saling berinteraksi. Dari interaksi ini akan menimbulkan suatu stratifikasi sosial sebagai bentuk perebutan kekuasaan yang merupakan sesuatu hal yang selalu diperebutkan di masyarakat dengan menguasai sumber-sumber kekuasaan yang ada di masyarakat.Stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat. (Soerjono Soekanto: 1982;198). Dari stratifikasi sosial dapat lagi di bedakan ke dalam kelas-kelas tertentu. Dimana kelas sosial adalah suatu strata (lapisan ) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum status sosial. Bagian-bagian dari kelas sosial adalah status sosial, penghasilan, kekuasaan dan pekerjaan. Di zaman yang modern seperti ini masyarakat selalu memandang seseorang dari kelas sosialnya. Jika seseorang yang memiliki kekuasaan pasti masyarakat akan menghormatinya namun jika seseorang tidak memiliki kekuasaan di tempat itu maka ia tidak akan dihormati sebagaimana layaknya orang yang berkuasa.

Suatu status sosial, kekuasaan dan penghasilan merupakan tolak ukur seseorang

dalam kehidupan saat ini. Faktor yang paling utama dalam status sosial, kekuasaan dan penghasilan itu adalah uang. Uang adalah segalanya bagi setiap orang saat ini. Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Namun, kedudukan kelas sosial seseorang tidak secara langsung sebanding dengan penghasilan. Diperlukan banyak sekali uang untuk dapat hidup menurut cara hidup orang berkelas sosial atas.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diuraikan permasalahan yang muncul, meliputi.

1. Apakah yang menyebabkan seseorang tergolong kedalam suatu kelas sosial tertentu ?

2. Mengapa uang sangat penting dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat dijadikan ukuran untuk kelas sosial?

3. Bagaimana makna kelas sosial bagi masyarakat ?

Terkait penyelesaian masalah. Perlu diperdalam bahwa kelas sosial didefinisikan sebagai suatu strata (lapisan) orang-orang yang berkedudukan sama dalam kontinum (rangkaian kesatuan) status sosial. (Horton Paul b, dkk. 1990: 5). Menurut Josep Schumpeter mengatakan bahwa terbentuknya kelas-kelas dalam masyarakat adalah karena diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata. (Soerjono Soekonto, 1982: 260). Didalam setiap masyarakat akan dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai

(3)

sikap menghargai yang tertentu terhadap bidang-bidang kehidupan yang tertentu. Dengan demikian kita mengenal lapisan soaial yang tinggi, rendah dan menengah. Himpunan orang-orang yang merasa dirinya tergolong pada lapisan sosial tertentu, hal mana diakui masyarakat itu dinamakan kelas sosial. (Soerjono Soekanto, 1982: 207). Dalam kelas sosial yang berperan penting yaitu masyarakat . Masyarakat adalah golongan besar atau kecil terdiri dari beberapa manusia, yang dengan atau karena sendirinya bertalian secara golongan dan pengaruh- mempengaruhi sutu sama lain. (Hassan Shadily, 1993: 47).

Masyarakat adalah orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekonto, 1982: 4). Desa Torue merupakan salah satu Desa yang berada dalam wilayah Administrasi Kecamatan Torue Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah. Jarak dari ibu kota Provinsi (Palu) 113 Km dan dari ibu kota Kabupaten 30 Km ditempuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat dengan waktu rata-rata 1 jam perjalanan.

Jumlah penduduk desa Torue 3.069 jiwa 747 Kepala keluarga. Kegiatan ekonomi di Desa Torue beranekaragam yaitu mulai dari pedagang, pengusaha, kios, Petani Pemilik, Petani Penggarap, Nelayan, Pegawai, TNI/ Polri, Buruh, Angkutan, Pensiunan. Pedagang ada 60 orang, pengusaha ada 7 orang, Kios ada 18 Orang, Toko ada 7 orang, Pasar ada 1, Pengusaha

Kap salon ada 1 Orang, Supir ada 20 Orang, Bengkel ada 5 Orang, Tukang Batu 12 Orang, Tukang Kayu ada 11 Orang, Petani Pemilik 130 Orang, Petani Penggarap 150 Orang, Nelayan 257 Orang, Pegawai 58 Orang, TNI/ Polri 7 Orang, Buruh 424 Orang, Angkutan 19 Orang dan Pensiun 8 Orang.

Metode Penelitian

Setiap ilmu mempunyai metode yang disebut metode penelitian. Metode ialah suatu cara untuk berbuat sesuatu; suatu prosedur untuk mengerjakan sesuatu; keteraturan dalam berbuat, berencana, dll.; suatu susunan atau sistem yang teratur.” Sedangkan metodologi yang lebih singkat; “suatu cabang filsafat yang berhubungan dengan ilmu tentang metode atau prosedur; suatu sistem tentang metode-metode dan aturan-aturan yang digunakan dalam sains (science). (Ni Dewa A. P. Aryati, 2012: 24)

Sartono Kartodirdjo (1992:ix) menegaskan bahwa “metode berkaitan dengan masalah “bagaimana orang memperoleh pengetahuan”, metodologi menyangkut soal “mengetahui bagaimana harus mengetahui”. Metode penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam tulisan ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut Kuntowijoyo dalam Metodologi Sejarah (2003:220) bahwa “metodologi kualitatif datanya berupa deskriptif (Berita),peninggalan (bangunan, foto),

(4)

pikiran, perbuatan dan perkataan (sejarah lisan)”.

Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Torue Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong. Adapun penulis memilih lokasi ini disebabkan karena penulis lahir dan besar di Desa Torue sehingga penulis memiliki kedekatan emosional dengan masyarakat Desa Torue. Selain itu penulis, menginginkan agar bisa mengangkat Desa Torue sebagai pembahasan sehingga lebih dikenal dalam masyarakat.

Pendekatan

Penelitian ini diperlukan suatu pendekatan yang merupakan kunci dari suatu tulisan. Pendekatan yang digunakan oleh penulis dalam tulisan ini adalah pendekatan antropologi : mengungkapkan nilai-nilai yang mendasari perilaku tokoh sejarah, status dan gaya hidup, sistem kepercayaan yang mendasari pola hidup dan lain sebagainya (Sartono Kartodirjo , 1992: 4) dan pendekatan sosiologi : Aspek sosial, seperti perubahan sosial yang disebabkan oleh pendidikan dan ekonomi didekati dengan ilmu sosiologi. Pada tulisan ini pendekatan antropologi dan pendekatan sosiologi berguna untuk mengetahui status dan gaya hidup masyarakat di desa Torue. Demikian dengan adanya pendekatan yang digunakan, sehingga penulis memperoleh informasi mengenai arti pentingnya kelas sosial bagi masyarakat di desa Torue.

Tahapan Penelitian

Dalam tahapan penelitian terdiri dari pengumpulan data dan analisis data

1. Pengumpulan Data

Langkah awal dalam suatu penelitian adalah pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan sumber-sumber yang relevan dengan obyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, yakni melalui penelitian kepustakaan (Library Research) dan penelitian lapangan (Field Research). a. Penelitian Kepustakaan

Penelitian Kepustakaan merupakan penelitian dengan mengumpulkan sumber-sumber tertulis yang merupakan data sekunder, yakni berupa arsip, buku, majalah/jurnal, publikasi internet dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi teoritis dari para ilmuan sebagai suatu kerangka acuan dalam penelitian. Penelitian kepustakaan dilakukan di Perpustakaan Daerah Propinsi Sulawesi Tengah, Perpustakaan Universitas Tadulako, serta perpustakaan-perpustakaan pribadi. Penulis menggunakan buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan dalam penulisan ini.

b. Penelitian Lapangan

Langkah selanjutnya setelah melakukan penelitian kepustakaan adalah penelitian lapangan. Penelitian lapangan berguna untuk mendapatkan data primer, oleh karena itu peneliti turun langsung ke lapangan, yakni melakukan observasi dan

(5)

wawancara . Observasi dan wawancara di lakukan di desa Torue melalui beberapa sumber terutama kepala desa Torue.

2. Analisis Data

Setelah memperoleh data dari hasil penelitian kepustakaan dan hasil penelitian lapangan baik observasi, wawancara maupun dokumentasi langkah selanjutnya adalah pengolahan data didukung oleh analisis data. Menurut Patton dalam Basrowi dan Suwandi (2008:91) bahwa “analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar”. Teknik analisis data terdiri dari tiga tahap, antara lain reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari proses pengumpulan data maka kita akan melakukan reduksi (pengelolaan data), lalu penyejian data kemudian melakukan penarikan kesimpulan.

Hasil dan Pembahasan

A. Penggolongan Kelas Sosial di Desa Torue

Kelas sosial adalah semua orang atau keluarga yang sadar akan kedudukannya di dalam suatu lapisan. Istilah kelas hanya dipergunakan untuk lapisan yang bersandarkan atas unsur-unsur ekonomis pada umumnya di Desa Torue. Terbentuknya kelas sosial dalam masyarakat di Desa Torue diperlukan untuk menyesuaikan masyarakat dengan keperluan-keperluan yang nyata, akan tetapi makna kelas dan gejala-gejala kemasyarakatan lainnya hanya dapat

dimengerti dengan benar apabila diketahui riwayat terjadinya.

Didesa Torue dijumpai lapisan sosial karena setiap masyarakat mempunyai sikap menghargai yang tertentu terhadap bidang-bidang kehidupan yang tertentu. Dengan demikian kita mengenal lapisan sosial pada masyarakat di desa Torue yang tinggi, rendah dan menengah. Orang-orang yang tergolong dalam kelas sosial ini selalu mendapatkan keistimewaan dalam hidupnya. Biasanya para anggota suatu kelas sosial saling memandang satu sama lainnya sebagai anggota masyarakat yang setara, serta menilai diri mereka secara sosial lebih hebat dari beberapa orang lain dan lebih rendah dari pada beberapa orang lainnya. Adanya kekayaan yang melimpah, adanya status sosial yang penting dan kekuasaan yang membuat mereka merasa sangat istimewa. Yang menggolongkan seseorang dapat dikatakan mempunyai kelas sosial di Desa Torue yaitu :

1. Kekayaan atau Penghasilan

Uang diperlukan pada kedudukan kelas sosial atas. Namun, kedudukan kelas sosial seseorang tidak secara langsung sebanding dengan penghasilannya. Pada dasarnya kelas sosial merupakan suatu cara hidup. Kekayaan jelas penting dalam menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat khususnya di Desa Torue. Yang termasuk dalam kekayaan tersebut yaitu dapat dilihat dalam bentuk rumah mereka, mobil pribadinya, cara-cara mereka

(6)

menggunaka pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal.

Berdasarkan wawacara saya bersama bapak Made Suardana yang mengatakan:

Bagi saya kekayaan itu sangat menentukan untuk kita dipandang di dalam masyarakat. Karena kalau kita tidak memiliki kekayaan orang akan pandang enteng terhadap kita. Kekayaan itu dapat memuaskan diri kita dan keluarga. Karena apa yang kita mau dapat terpenuhi, seperti memiliki rumah yang layak, memiliki kendaraan pribadi.”(Hasil wawancara bersama bapak Made Suardana di Desa Torue tanggal 12 Maret 2013).

2. Pekerjaan

Pekerjaan merupakan golongan kelas sosial lainnya. Setelah orang-orang mengembangkan jenis-jenis pekerjaan khusus, mereka pun menyadari bahwa beberapa jenis pekerjaan tertentu lebih terhormat dari pada jenis pekerjaan lainnya. Saat ini pekerjaan adalah hal yang penting karena tanpa bekerja seseorang tidak akan mendapatkan uang. Mereka tidak dapat membeli makanan ataupun keperluan yang mereka inginkan. Pekerjaan masyarakat di Desa Torue sebagian besar adalah petani. Namun ada beberapa dari mereka juga dapat dihormati sesuai dengan pekerjaan mereka karena ada sebagian dari mereka bekerja sebagai guru, polisi, dan pengusaha, contohnya kedudukan sosial seorang guru tidaklah sama dengan petani. Seorang masyarakat tidak akan menyapa keduanya dengan cara yang sama. Kebanyakan diantara

kita bersikap hormat terhadap orang-orang yang kedudukan sosialnya kita anggap lebih tinggi dari pada kedudukan sosial kita; sebaliknya memandang enteng orang-orang yang secara sosial kita pandang berada dibawah kedudukan kita.

Pekerjaan merupakan aspek kelas sosial yang penting, karena begitu banyak segi kehidupan lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan. Jika kita mengetahui jenis pekerjaan seseorang, maka kita bisa menduga tinggi rendahnya pendidikan, standar hidup, teman-teman, jam kerja dan kebiasaan sehari-hari keluarga orang itu.

Keseluruhan cara hidup seseorang di desa Toruelah yang pada akhirnya menentukan kelas sosial mana orang itu digolongkan. Pekerjaan merupakan salah satu indikator terbaik untuk mengetahui cara hidup seseorang.

3. Pendidikan

Kelas sosial dan pendidikan saling mempengaruhi sekurang-kurangnya dalam dua hal. Pertama, pendidikan yang tinggi memerlukan uang dan motivasi. Kedua, jenis dan tinggi rendahnya pendidikan mempengaruhi jenjang kelas sosial. Pendidikan bukannya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket cara berbicara- perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. Dan bahkan dalam beberapa hal , pendidikan malah mungkin lebih penting dari pada pekerjaan. Walaupun terkadang banyak

(7)

masyarakat di desa Torue masih belum mengerti akan pentingnya pendidikan, namun tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang berpendidikan itu akan dipandang dan dalam hal pemilihan struktur desa terkadang mencari orang-orang yang berpendidikan. 4. Kekuasaan

Kekuasaan merupakan aspek dinamis kedudukan (status sosial). Pentingnya kekuasaan pada masyarakat di Desa Torue adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Kekuasaan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan. Posisi seseorang dalam masyarakat merupakan unsur statis yang menunjukan tempat individu pada organisasi masyarakat.Kekuaasaan sangat mengistimewakan seseorang, karena masyarakat biasanya memberikan fasilitas-fasilitas pada individu untuk dapat menjalankan kekuasaan. Barang siapa yang memiliki kekuasaan atau yang mempunyai wewenang terbesar menempati lapisan atas.

Menurut Rustam M. Ladaci, SP selaku kepala desa di desa Torue yang mengatakan bahwa:

“Kekuasaan bagi saya sangatlah penting karena semenjak saya diangkat menjadi kepala desa saya mulai dipandang oleh masyarakat khususnya di desa Torue. Dan tidak dianggap lemah lagi. Selain itu saya mulai mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk keluarga saya dan dapat membangun rumah seperti

saat ini. (hasil wawancara bersama bpk Rustam M. Ladaci, SP. Di desa Torue tanggal 09 maret 2013.)

Pentingnya Uang bagi Kehidupan dan menjadi Ukuran dalam Kelas Sosial di Desa Torue

Uang adalah kesatuan perhitungan yang digunakan oleh rumah tangga dan perusahaan untuk membeli barang dan masukan (input) yang berputar-putar. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar. Semua aspek kehidupan manusia dalam peradaban modern saat ini tidak terlepas dan ditopang sepenuhya oleh uang. Tidak ada satu peradaban pun di dunia ini yang tidak mengenal dan menggunakan uang.

Peran uang dalam perekonomian di Desa Torue bisa diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia.Tanpa darah ,manusia seakan-akan hendak mati.Kekurangan uang diibaratkan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup yang turun dan melemah , yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan. kebutuhan manusia yang paling penting adalah kebutuhan fisik.Kebutuhan fisik manusia antara lain barang dan jasa.Untuk memenuhi kebutuhan akan barang dan jasa tersebut,cara yang paling mudah adalah dengan memiliki sesuatu yang disebut UANG.Karena uangadalah sesuatu benda yang diterima dan digunakan secara umum sebagai alat yang

(8)

memudahkan proses transaksi dalam memenuhi kebutuhan manusia berupa barang dan jasa.Sehingga secara tidak langsung juga dapat dikatakan bahwa kebutuhan yang paling mendasar dalam perekonomian dan kehidupan sosialnya adalah uang.

Uang memang benda mati,namun ternyata ia bisa mengembalikan hidup manusia.Ini bisa terjadi jika manusia lupa akan fungsi dan peran uang yang sesungguhnya.Dengan uang napas hidup perekonomian suatu Negara dapat terlihat. Dengan uang manusia bisa membeli rasa aman,bersosislisasi,dihargai dan dihormati.Dengan uang manusia bisa mengaktualisasikan dirinya.

Di zaman yang modern ini semua memerlukan uang, ada istilah yang mengatakan bahwa “tak ada yang gratis di dunia ini”. Kencing saja memerlukan uang. Apalagi bagi orang yang hidup dikota, uang bagi mereka adalah hidup mereka. Mereka tidak dapat hidup tanpa uang. Karena hampir setiap tempat memerlukan uang untuk membayar parkir. Banyak masyarakat di Desa Torue rela melakukan pekerjaan apapun demi uang. Malahan banyak orang yang dikucilkan karena mereka idak memiliki uang seperti yang lainnya.

Di keluarga saya orang tua saya sangat pelit terhadap uang untuk biaya anaknya. Begitu juga dengan saudara-saudara saya. Mereka slalu ingin mengumpulkan uang namun takut kehilangan uang untuk biaya sekolah anaknya.

Makna Kelas Sosial Bagi Masyarakat di Desa Torue

Kelas sosial memiliki makna yang berbeda-beda pada setiap masyarakat di Desa Torue. Ada beberapa makna kelas sosial yang dapat saya simpulkan yakni:

 Menentukan Kesempatan Hidup

Sejak masa dalam kandungan hingga pada saat meninggal dunia, kesempatan dan imbalan seseorang memang telah dipengaruhi oleh kelas sosialnya. Kurangnnya gizi sang ibu bisa bisa dipengaruhikesehatan dan kekuatan janin sebelum dilahirkan. Kemiskinan yang datang kemudian akan tetap menghalangi orang miskin. Seorang bayi dari kelas sosial rendah bukan hanya lebih memungkinkan untuk meninggal dunia sebelum dewasa, tetapi juga akan menderita penyakit lebih lama selama masa hidupnya. Kelas sosial sangat mempengaruhi kesempatan seseorang untuk hidup. Karena di zaman sekarang ini apa-apa selalu mengguakan uang. Tanpa uang seseorang tak dapat melakukan apapun. Seperti contoh kejadian di Jakarta bahwa ada anak kembar yang ditolak oleh 9 rumah sakit. Itu semata-mata karena orang tua anak itu hanya menggunakan kartu raskim. Dengan alasan bahwa rumah sakit penuh. Dan menyebabkan salah satu anak kembar itu meninggal dunia. Coba kalau kita bandingkan dengan anak presiden yang sakit pasti pihak rumah sakit akan memberikan pelayanan yang sangat istimewa. Itulah yang membuat kelas sosial

(9)

juga sangat menentukan kehidupan seseorang.

 Kebahagiaan dan Kelas Sosial

Sejumlah besar orang untuk menyatakan perasaan mereka tentang kebahagiaan dan ketidakbahagiaan. Kebahagiaan tidak dipengaruhi oleh ada atau tidak adanya cacat tubuh atau cacat mental. Tidak pula dipengaruhi oleh faktor usia, karena orang tua pun sering merasa bahagia sebagaimana halnya orang muda. Dari beberapa hasil penelitian di Desa Torue yang saya lihat bahwa faktor yang paling besar mempengaruhi adalah kelas sosiallah yang tampaknya memiliki kaitan yang paling erat. Di desa Torue saya menemukan bahwa jumlah orang yang menyatakan diri mereka “sangat bahagia” meningkat sekitar 25 % pada kalangan orang berpenghasilan rendah dan 50 % pada kalangan yang berpenghasilan melebihi 2 juta perbulan. Dalam suatu masyarakat tertentu terdapat semacam kesepakatan diantara kebanyakan orang menyangkut “kebutuhan yang nyata” mereka. Orang-orang yang lebih kaya lebih mampu untuk memenuhi kebutuhan mereka, sehingga lebih berkemungkinan untuk merasa bahagia dari pada orang-orang yang kurang berada.

 Menanamkan Etnosentrisme Kelas Sosial

Dalam menilai kelas sosial lainnya anggota kelas sosial tertentu tidak dapat melepaskan diri dari cara pandang dan nilai-nilai kelas sosial mereka. Orang-orang kelas

sosial menengah di Desa Torue mencemohkan ketinggian hati orang-orang kelas sosial atas, namun berusaha keras untuk membesarkan anak-anak mereka dalam lingkungan tetangga yang “baik”. Orang-orang pada kelas sosial apa pun memandang orang lain pada kelas sosial yang lebih diatas sebagai orang yang tidak lagi berguna, tinggi hati dan munafik; sedangkan terhadap orang lain pada kelas sosial yang lebih rendah, mereka memandangnya sebagai orang yang menjijikan, menyedihkan atau orang yang tidak mampu berbuat apa-apa dan hanya “penuh dengan angan-angan untuk maju”. Orang-orang pada tingkat status menengah cenderung menyebut perolehan status mereka sebagai hasil upaya pribadi, sedang status orang yang lebih tinggi dikatakan sebagai suatu keberuntungan, dan status orang yang lebih rendah sebagai akibat dari ketidak mampuan dan kemalasan.

 Meningkatkan motivasi

Dengan adanya kelas sosial banyak orang di Desa Torue makin berusaha untuk dapat merasakan kelas sosial atas. Dengan semua kenikmatan dan keistimewaan yang didapatkan. Semua ini menjadi suatu motivasi orang-orang untuk mau berusaha menjadi lebih baik. Selain itu banyaknya persaingan yang terjadi di Desa Torue karena adanya sifat iri yang membuat seserang termotivasi akan hal-hal yang membuat seseorang menempati kelas sosial atas. Kesimpulan

(10)

Penggolongan seseorang mempunyai kelas sosial di Desa Torue yaitu 1) Kekayaan atau Penghasilan, Kekayaan jelas penting dalam menentukan kedudukan seseorang dalam masyarakat khususnya di Desa Torue. Yang termasuk dalam kekayaan tersebut yaitu dapat dilihat dalam bentuk rumah mereka, mobil pribadinya, cara-cara mereka menggunaka pakaian serta bahan pakaian yang dipakainya, kebiasaan untuk berbelanja barang-barang mahal, 2)Pekerjaan, saat ini pekerjaan adalah hal yang penting karena tanpa bekerja seseorang tidak akan mendapatkan uang, 3) Pendidikan, pendidikan bukannya sekedar memberikan keterampilan kerja, tetapi juga melahirkan perubahan mental, selera, minat, tujuan, etiket cara berbicara- perubahan dalam keseluruhan cara hidup seseorang. 4. Kekuasaan, pentingnya kekuasaan pada masyarakat di Desa Torue adalah karena ia mengatur perilaku seseorang. Kekuasaan yang melekat pada diri seseorang harus dibedakan dengan posisi dalam pergaulan kemasyarakatan.

Peran uang dalam perekonomian di Desa Torue bisa diibaratkan seperti darah dalam tubuh manusia. Tanpa darah ,manusia seakan-akan hendak mati. Kekurangan uang diibaratkan kekurangan darah yang mengakibatkan gairah hidup yang turun dan melemah , yang pada akhirnya manusia menjadi sakit-sakitan.

Kelas sosial memiliki makna didalam masyarakat yaitu menentukan kesempatan

hidup, memberikan kebahagiaan dalam diri seseorang, menanamkan etnosentrisme kelas sosial, dan meningkatkan motivasi.

Daftar Pustaka

Shadily Hassan1993. Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia. Rineka Cipta. Jakarta.

Soekanto Soerjono. 1982. Sosiologi Suatu Pengantar. CV. Rajawali. Jakarta.

Horton Paul b, dkk. 1990. Sosiologi jilid 2. Erlangga. Jakarta.

Hensun James m. 2007. Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi. Erlangga. Jakarta.

Sartono Kartodirdjo, 1992. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Gramedia. Jakarta.

Kuntowijoyo, 2003. Metodologi Sejarah. PT. Tiara Wacana: Yogyakarta

Basrowi, Suwandi, 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Rineka Cipta. Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Penilaian aspek psikomotor yang dilakukan oleh guru dan siswa didasarkan pada unjuk kerja/ gerak yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran.. Penilaian dilaksanakan

PPKA Bodogol atau yang dikenal dengan Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol adalah sebuah lembaga konservasi alam di daerah Lido Sukabumi dan masih merupakan bagian dari

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

Judul Tesis : HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI DAN INTAKE ZAT GIZI DENGAN TINGGI BADAN ANAK BARU MASUK SEKOLAH (TBABS) PADA DAERAH ENDEMIS GAKY DI KECAMATAN PARBULUAN

Bidang penguiian Bahan atau produk yang diuji Jenis pengujian atau sifht-sifat yang diukur Spesifikasi, metode pengujian, teknik yang digunakan Keterangan Penandatangan

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta di bagian perawatan Lantai VA, Lantai VC, Lantai IVA, Lantai IVC dan Emergency dilakukan pada bulan

[r]

Tegasnya, Syaykh Abd Aziz bin Abd Salam telah memberi suatu sumbangan yang besar terhadap metodologi pentafsiran kepada pengajian tafsir di Malaysia.. Sumbangan