• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab 1 Pendahuluan. Negara Indonesia adalah negara berkembang pada era tahun 1990-an, yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bab 1 Pendahuluan. Negara Indonesia adalah negara berkembang pada era tahun 1990-an, yang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Bab 1 Pendahuluan

1.3 Latar Belakang

Negara Indonesia adalah negara berkembang pada era tahun 1990-an, yang seiring berjalannya waktu berusaha meningkatkan mutu pelayanan kepada rakyat secara lebih terpadu dan mandiri, menjadi negara yang swadaya, swakarya, dan swasembada.

Sebagai salah satu usaha swasembada adalah dengan mendirikan pabrik-pabrik untuk mulai memproduksi barang-barang buatan dalam negeri. Hal ini mempengaruhi seluruh sektor kehidupan dalam bernegara. Dalam dunia industri, terjadi beberapa kondisi baru seperti peningkatan harga bahan baku, dan produk dalam negeri berusaha menyaingi produk impor.

Seiring berjalannya peristiwa, terjadilah krisis moneter, dimana nilai rupiah jatuh terhadap dolar Amerika. Hal ini mengakibatkan harga bahan baku melonjak sangat tinggi sehingga hampir tidak terbeli untuk sekedar makan sepiring nasi, dan kemiskinan makin merajalela karena banyak pekerja terkena PHK. Peningkatkan isu kemiskinan berbanding lurus dengan penurunan kualitas kesehatan dari masyarakatnya.

Timbulnya kebutuhan akan alat-alat kesehatan adalah ketika ketika isu-isu kemiskinan merajalela, dan kebutuhan kesehatan dengan biaya yang terjangkau mulai merebak. PT. TESENA INOVINDO didirikan dengan maksud ini, untuk melayani

(2)

kebutuhan kesehatan dan membantu meningkatkan kualitas kesehatan secara kelengkapan alat-alat medis orang-orang Indonesia, dengan produksi dalam negeri. Diharapkan biaya untuk berobat nantinya dapat terjangkau oleh khalayak menengah ke bawah.

Dalam melalui era globalisasi yang menuntut persaingan yang ketat dalam perindustrian, dimana pabrik dituntut untuk bersaing dengan sesama pabrik lokal maupun dengan skala internasional, seluruh pabrik harus siap dengan segala konflik dan resiko yang harus ditempuh. Maka sebuah pabrik dituntut untuk menjalankan optimalisasi dalam proses produksi, kemudian meningkatkan kinerjanya untuk meningkatkan marjin keuntungan perusahaan tersebut, agar bisa tetap mengarungi persaingan dalam dunia industri.

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat medis, PT. TESENA INOVINDO harus dapat menjaga kelancaran aliran material, yang tidak terpengaruh oleh faktor internal maupun eksternal yang berkaitan, seperti supplier, hari libur, cuaca. Konsistensi produktivitas sebuah pabrik sangat terkait dengan para pekerjanya, baik menggunakan mesin ataupun manusia. Pada PT. TESENA INOVINDO ini menggunakan keduanya, gabungan antara manusia dan mesin. Untuk menghasilkan produksi yang optimal, dibutuhkan pengaturan pada penempatan kuantitas tenaga kerja, pengaturan lini kerja, tata letak fasilitas dan mesin-mesinnya, dan banyak hal yang menunjang produktivitas proses produksi.

Untuk mendapatkan hasil yang akurat sebagai perhitungan awal sebelum melakukan produksi, diperlukan penjadwalan yang tepat sasaran dengan perhitungan

(3)

yang benar, dan logis secara matematis, sehingga tidak terjadi kesalahan tanggal pemesanan barang, terhentinya produksi karena ketiadaan bahan baku penunjang produksi, kemacetan aliran antar stasiun kerja, penundaan pesanan, dan keterlambatan pengiriman barang.

Dalam melakukan penjadwalan, dibutuhkan suatu metode yang dapat digunakan sebagai prediksi kejadian atau hal-hal di masa depan berdasarkan data masa kini, sebagai cara untuk membuat analisa dan perhitungan secara lebih spesifik terhadap pertimbangan pengambilan keputusan manajemen organisasi. Pada kebutuhan ini, digunakanlah peramalan untuk menyeimbangkan hubungan antara peristiwa eksternal (hal-hal di luar perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti suplier, cuaca, permintaan pelanggan) dan internal (hal-hal dalam perusahaan yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, seperti penyusunan jadwal pemesanan bahan baku, pembelian mesin cadangan, pengaturan tata letak fasilitas). Sehingga dengan adanya peramalan, maka kontinuitas aliran informasi bagian dalam (internal) perusahaan dapat lebih lancar, terstruktur, dan segalanya mulai dapat lebih terorganisasi. Dalam hal ini, peramalan dipergunakan untuk menunjang kelancaran proses produksi dan operasional perusahaan untuk menjaga kontinuitas penjadwalan saja.

Salah satu faktor yang cukup berpengaruh dalam produktivitas produksinya adalah lini produksi, dengan berapa banyak stasiun kerjanya. Efisiensi lini produksi antar beberapa stasiun kerja yang terkait sangat berpengaruh dalam menunjang kesinambungan produksi perusahaan. Semakin tinggi persentase efisiensi lininya,

(4)

maka aliran bahan baku maupun barang setengah jadi antar stasiun kerjanya semakin baik. Dan hal keterlambatan (delay time), kekurangan jumlah pekerja, dan efektivitas pengerjaan bahan dapat lebih ditanggulangi.

Setelah aliran bahan dan penjadwalan dilakukan, berdasarkan data penjualan yang diramalkan, diharapkan perusahaan dapat menempatkan pekerja sesuai dengan kebutuhan produktivitas kinerja perusahaan. Setelah itu baru dipikirkan kemungkinan lain untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerjanya, untuk dapat lebih meningkatkan keuntungan penjualan bagi perusahaan.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang ditemukan dalam perusahaan, bahwa dalam perusahaan terdapat kemacetan aliran bahan untuk proses produksinya, akibat perencanaan dan pengendalian produksi yang kurang akurat, terutama dalam hubungannya dengan supplier, yang berkaitan dengan keterlambatan pengiriman bahan baku, ataupun salah mengirimkan bahan baku sesuai jenis yang diinginkan, yang sesungguhnya sangat menunjang untuk berlangsungnya proses produksi. Dalam melakukan perhitungan penjadwalan seperti peramalan pun ternyata jarang pula dilakukan, karena biasanya pemesanan dilakukan dengan sistem estimasi.

Selain itu, terjadi pula kemacetan antar stasiun produksinya, sehingga produksi sering terlambat, melebihi batas waktu yang seharusnya, yang berakibat pada penundaan pengiriman barang produksi. Hal ini sering mengakibatkan konsumen enggan dan membatalkan pembelian karena waktu produksi yang terlalu lama.

(5)

Akibat produksi yang terhambat, maka jam kerja para tenaga kerjanya pun tidak teratur dan dapat dialihkan ke bidang pekerjaan lain saat produksi tidak berlangsung. Hal tersebut menyebabkan efektivitas kinerja terganggu dan berakibat pada tidak terpenuhinya target produksi, produktivitas tenaga kerja tidak sesuai dengan fungsinya. Sehingga bukan hal yang tidak mungkin hal ini menghambat kontinuitas proses produksinya, yang dalam jangka panjang berdampak pada keuntungan pihak perusahaan.

Dihubungkan dengan produktivitas, maka untuk mendapatkan perhitungan pembebanan produksi yang sesuai, dikaitkan juga dengan prediksi angka penjualan, berdasarkan konversi angka penjualan ke dalam setiap stasiunnya, lalu dihubungkan dengan jumlah dari tenaga kerja di tiap stasiunnya.

1.3 Ruang Lingkup

Analisa dan pengolahan data akan dilakukan berdasarkan data yang didapat dari lantai produksi, di kantor produksi, dan pada bagian administrasi perusahaan, untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, seperti data penjualan, data proses produksi, data waktu produksi, terhadap pengerjaan salah satu produknya, yaitu infant

incubator tsn 910 sc-1, sebagai salah satu produk TESENA yang memiliki brand

paling terkenal di pasaran.

• Ruang lingkup penelitian untuk angka penjualan adalah data penjualan

(6)

pertengahan 2007 (2004, 2005, 2006, sampai Juni 2007) dengan periode bulanan (untuk 42 bulan), terhadap peramalan bulan berikutnya.

• Asumsi bahwa data penjualan pada tiga tahun setengah sebelumnya tersebut adalah angka penjualan yang akurat untuk melakukan peramalan terhadap satu tahun berikutnya.

• Asumsi bahwa kondisi material selalu terpenuhi, baik kuantitasnya maupun sesuai dengan tanggal pengirimannya, berdasarkan penjadwalan dan perencanaan produksi yang telah dilakukan

• Asumsi bahwa seluruh mesin serta peralatan yang dipakai dapat berfungsi dengan baik.

• Asumsi bahwa produksi dilakukan secara kontinu; berlangsung terus menerus.

• Asumsi bahwa seluruh pekerja bekerja dengan efektif, sesuai dengan setiap fungsinya dan konsisten.

• Asumsi bahwa pekerja yang dimaksud adalah pekerja reguler, yang belum diperhitungkan sebagai pekerja pinjaman, atau overtime, atau subcontract. • Asumsi bahwa produk yang dihasilkan selalu dalam keadaan 100% baik,

(7)

1.4 Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan dari melakukan pengolahan dan analisa data ini adalah: • Mengetahui pola data, dan tingkat penjualan dengan peramalan.

• Mengetahui pembebanan tiap stasiun kerja berdasarkan analisa lini produksi • Menentukan penempatan banyaknya tenaga kerja berdasarkan usulan

penyeimbangan lini dan hasil peramalan.

Sementara manfaat dari penggunaan metode ini adalah: • Mengetahui perkembangan perusahaan.

• Mengetahui efektivitas dan efisiensi dari kinerja perusahaan selama ini • Mengetahui kewajiban produksi seluruh stasiun kerja.

1.5 Gambaran Umum Perusahaan

Pada awal mulanya, ide pendirian perusahaan tercetus karena keinginan yang terpuji untuk menolong banyak orang Indonesia yang miskin, dengan kebutuhan mereka baik untuk melahirkan, maupun segala hal lain yang berhubungan dengan kesehatan (yang membutuhkan perawatan khusus), dilatarbelakangi kebanyakan peralatan medis saat itu di Indonesia diimpor dari negara lain dengan biaya yang sangat mahal.

Kemudian, didirikan pada 1 Juni 1988 oleh Ny. Titah Sihdjati Riadhie, TESENA INOVINDO memproduksi Infant Incubator, Phototherapy Unit, dan UV Room

(8)

TESENA, yang beralamat di Jl. H. Jusin 43, Susukan, Ciracas, Jakarta 13750 ini memiliki luas tanah 2050 m2, dengan total jumlah pekerja sekitar 60 orang. Dengan misi ”Memberikan produk berkualitas bagus dengan pelayanan yang baik, dan

didukung dengan nilai-nilai terbaik untuk memberikan kenyamanan pada konsumen”, maka perusahaan yang menggunakan tata letak fasilitas process layout

ini dengan cepat menjadi perusahaan nomor satu di Indonesia dengan brand utama untuk Infant Incubator dalam pasar lokal.

Saat ini TESENA telah menawarkan jangkauan peralatan dengan variasi yang lebih luas seperti Infant Warmer, Suction Unit, Scrub Station, Operating Lamp,

Ultrasonic Fetus Detector, Incinerator, tempat tidur, dan perabotan rumah sakit

lainnya. Reputasi perusahaan secara kontan bergerak naik pada setiap pasar, dan sebagai suatu umpan balik dari perusahaan, maka perusahaan menawarkan kualitas yang semakin bermutu, semakin lengkap, dan semakin bersaing.

Agar supaya dapat lebih memberikan kenyamanan dari kebutuhan dari permintaan yang terus meningkat, perusahaan memotivasi karyawannya untuk mempertimbangkan dan mengantisipasi secara hati-hati trend desain dari suatu produk yang berkorelasi dengan inovasi produk, dan peningkatan kualitas dari produk tersebut sebagai standar internasional (IEC, ISO, dll)

TESENA sedang mengembangkan tidak hanya pada pengembangan teknologi dan produknya, tetapi juga untuk manajemen terbaik untuk pemesanan, distribusi, dan secara khusus pada kualitas pelayanannya.

(9)

TESENA secara luar biasa mendapatkan pengakuan atas pembuktian kesuksesannya, yakni dengan sertifikat ISO 9002: 1994 dari TUV pada tahun 2000, yang mengurusi masalah standarisasi dari sistem manajemennya. Sementara setelah tahun 2003, TESENA memperbaharui sertifikat tersebut menjadi ISO 9001: 2000, ditambah lagi EN 46001 yang menangani khusus bagian riset dan pengembangan untuk segala hal yang berhubungan dengan medis, karena adanya kebutuhan untuk

Medical Engineering, yang nantinya akan sangat berguna untuk melindungi pasien,

pembuktian kekuatan dan analisa resiko dari produk medis yang dihasilkan.

Semenjak 2006, sertifikat ISO tersebut masih tetap dipergunakan, sambil menggunakan sertifikat baru lagi yakni ISO 13485 untuk Quality Management

System in Medical Device. Standar ini diterapkan pada seluruh bagian, dari bagian

yang bersifat mekanis hingga keteknikan medis.

PT. TESENA INOVINDO memiliki enam divisi utama di lantai produksinya, yang berada dibawah divisi mechanic, R&D (Research and Development), dan QC (Quality Control). Enam divisi utama tersebut memiliki spesifikasi untuk setiap pengerjaan bagian produk tertentu yang akan dibuat ataupun fungsi tertentu. Pengaturan kerja khusus divisi tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

• Welding: (W1: Box, W2: Handle, W3: Elevator)

Divisi ini mengurus pengelasan, penekukan pelat, pemotongan pelat, dan

finishing (hasil pengelasan dihaluskan lagi dengan gerinda), Terdiri dari tiga

(10)

• Painting

Divisi ini bertugas untuk melakukan pengecatan, pembersihan metal dari karat, atau pemberian warna pada bahan baku maupun bahan setengah jadi.

• Flexiglass (F1: Hood & Accessories, F2: Panel)

Divisi ini bertugas untuk membuat hood (bagian atas incubator yang terbuat dari lapisan bening) dan semua asesoris dari bahan acrylic. Nantinya hood dan seluruh asesoris tersebut akan digabungkan dengan cabinet.

• Assembly

Divisi ini bertugas untuk melakukan perakitan semua komponen dalam sub-sub perakitan untuk kemudian dijadikan satu. Komponen utama yang telah dicat digabungkan dengan asesorisnya masing-masing, lalu kemudian disatukan menjadi satu bangun utuh.

• Electronic

Divisi ini bertugas untuk merakit semua komponen elektro dari incubator. Divisi inilah yang memberikan listrik untuk menjalankan alat nantinya.

• Setting

Divisi ini bertugas membuat panel pada incubator, agar tampilan di display sesuai dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, jika diinginkan suhu normal, maka setting bertugas untuk memastikan bahwa ketika disetel pada suhu tertentu, maka dapat ditampilkan sesuai permintaan.

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Sesuai dengan tujuannya, Perencanaan Agregat bertujuan untuk meminimalkan biaya produksi, maka diharapkan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan lebih efisien

Dengan penerapan pengendalian mutu terpadu pada perusahaan dapat melakukan pengendalian untuk mencegah hasil produksi yang tidak sesuai dengan standar perusahaan,

Menurut data Kementrian Kesehatan di tahun 2014 terdapat 206 perusahaan farmasi, dengan banyaknya perusahaan yang bergerak di industri farmasi maka akan menuntut

Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian lalulintas Bahan Asal Hewan (BAH) ini merupakan tugas Seksi Pengawasan Penertiban bersama Seksi Kesmavet pada Suku Dinas

Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang telah penulis lakukan, ditemukan hasil penelitian tesis terkait dengan permasalahan yang dikaji oleh penulis yaitu “Peran notaris

Pengendalian kualitas sangat diperlukan dalam proses produksi, karena dalam proses produksi sering kali ditemukan penyimpangan baik pada bahan baku, proses

Pada perusahaan- perusahaan kecil yang belum memiliki sistem yang baik maka permasalahan bahan baku ini sering menjadi hal yang menghambat proses produksi, dimana banyak

- Dalam industri kaca, potassium karbonat digunakan sebagai salah satu bahan.. baku pembuatan kaca