• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi di negara-negara berkembang pada saat ini

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi di negara-negara berkembang pada saat ini"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan yang terjadi di negara-negara berkembang pada saat ini dapat terbilang cukup pesat, khususnya pada sektor perekonomian.Indonesia adalah contoh negara yang perkembangan perekonomiannya berjalan dengan pesat. Salah satu dari sektor perekonomian yang sedang berkembang di Indonesia ialah menciptakan sebuah lapangan pekerjaan, yang dapat memajukan perekonomian masyarakat yaitu dengan didirikannya perusahaan- perusahaan.

Perusahaan berasal dari Hukum Dagang dan merupakan hukum perikatan yang timbul khusus dari lapangan perusahaan.1 Definisi perusahaan adalah setiap bentuk usaha yang menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba.2 Menurut Molengraafi berpendapat bahwa perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang dilakukan secara terus menerus, bertindak keluar, untuk mendapatkan penghasilan dengan cara memperniagakan barang-barang, menyerahkan barang-barang atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan.3

1 Mulhadi, Hukum Perusahaan, Bogor: Ghalia Indonesia, hlm. 3.

2C. S. T. Kansil, SH & Christine S. T. Kansil, 1996, Hukum Perusahaan Indonesia, Jakarta, PT. Pradnya Paramita, hlm. 1.

3 Mulhadi,Op. Cit., hlm.8

(2)

Bentuk-bentuk perusahaan atau badan usaha yang dapat dijumpai di Indonesia sekarang ini beragam jumlahnya, dengan beragam jumlahnya tersebut maka bentuk perusahaan yang ada di Indonesia dibagi menjadi 2 macam, seperti :

1. Perusahaan yang bukan badan hukum meliputi : 4

a. Perusahaan Perseorangan, yang wujudnya berbentuk Perusahaan Dagang (PD) atu Usaha Dagang (UD) ;

b. Persekutuan yang wujudnya terdiri dari bentuk-bentuk seperti Perdata (maatshap), Persekutuan Firma (Fa), Persektuan Komanditer (CV).5 2. Perusahaan berbadan hukum meliputi bentuk-bentuk perusahaan antara

lain sebagai berikut : 6

a. Perseroan Terbatas (PT) ; b. Koperasi ;

c. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum).

Setiap perusahaan yang sedang mengembangkan usahanya, baik yang berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum, mungkin atau dapat dipastikan akan membutuhkan bantuan para pengusaha lain. Banyak hal yang dapat dilakukan para pengusaha untuk memperoleh bantuan dari pengusaha lain, seperti menjual perusahaannya kepada pengusaha lain dalam bentuk menjual saham yang dimiliki dan menjual aset-aset perusahaan. Menjual saham dan aset-aset perusahaan kepada pengusaha lain bisa juga disebut jual

4ibid

5ibid

6ibid

(3)

beli saham perusahaan. Jual beli saham perusahaan adalah jual beli yang dilakukan oleh para pengusaha atau hanya orang biasa, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan (mendapat keuntungan).7 Jual beli saham perusahaan merupakan perbuatan perusahaan, menurut Polak perbuatan tersebut direncanakan terlebih dahulu tentang untung ruginya dan segalasesuatunya dicatat dalam pembukuan, dalam jual beli ini bukan untuk kepentingan sendiri sebagai konsumen tetapi untuk kepentingan perusahaan atau jabatannya dalam perusahaan.8 Para pihak dalam jual beli saham perusahaan salah satu atau keduanya adalah pengusaha yaitu orang atau badan hukum yang menjalankan perusahaan.9

Jual beli saham perusahaan pada umumnya sama saja dengan jual beli pada umumnya yang bersifat konsensuil yang artinya jual beli sudah dilahirkan sebagai suatu perjanjian yang sah (mengikat atau mempunyai kekuatan hukum) pada detik tercapainya sepakat antara penjual dan pembeli mengenai unsur-unsur yang pokok (essentialia) yaitu barang dan harga, biarpun jual beli itu mengenai barang dan yang tak bergerak.10Sifat konsensuil jual beli dapat ditegaskan di dalam Pasal 1458 KUHPerdata yang berbunyi,11 “Jual beli dianggap telah terjadi antara kedua belah pihak sewaktu mereka telah mencapai sepakat tentang barang dan harga, meskipun barang

7http://sukatulis.wordpress.com/2012/03/07/jual-beli-keperdataan-jual-beli-perusahaan-hd.

diakses tanggal 23 november 2014

8https://www.scribd.com/doc/93893061/1/Pengertian-Jual-Beli-Perusahaan. diakses tanggal 24 november 2014

9https://www.scribd.com/doc/93893061/1/Pengertian-Jual-Beli-Perusahaan.diakses tanggal 24 november 2014

10Subekti, Hukum Perjanjian, Ctk. Dua Puluh Satu, Intermasa, Jakarta, 2005, hlm 79

11ibid, hlm 80

(4)

itu belum diserahkan maupun harganya belum dibayar.” Jual beli harus memenuhi juga Pasal 1320 KUHPerdata yaitu : 12

1. Kesepakatan ; 2. Kecakapan ; 3. Suatu hal tertentu ; 4. Klausa yang halal.

Jual beli saham perusahaan dalam prakteknya pernah mengalami masalah, permasalahannya yaitu dalam jual beli saham perusahaan yang sering tidak diperhatikan oleh pembeli saat beli saham perusahaan ialah masalah pajaknya. Permasalahan tersebut pernah dialami oleh salah satu pembeli yang hendak membeli perusahaan dalam bentuk perseroan terbatas dengan harga Rp.130.000.000,00 (seratus tiga puluh juta rupiah) pada tahun 2012. Jual beli perusahaan ini, pembeli membeli semua aset dan saham seratus persen yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. sebelum terjadi akad pembeli tersebut menanyakan kelengkapan dokumen termasuk hal pajak kepada penjual dan menurut pembeli semua komplit dan pajak tidak ada masalah, namun permasalahannya itu muncul ketika setelah melakukan sebuah akad yang telah disepakati dan ditanda tangani oleh para pihak dihadapan notaris dan akta perubahan kepemilikan saham perusahaan telah dikeluarkan oleh notaris, ternyata perusahaan tersebut semenjak tahun 2009- 2011 perusahaan tersebut memang tidak pernah membayar pajak dikarenakan perusahaan tersebut pada tahun 2009-2011 tidak beroperasi dikarenakan

12ibid. hlm 17

(5)

pemiliknya perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan modal, sehingga terhutang pajak tersebut sebesar Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Kasus tersebut tidak lepas dari peran notaris , sebab notaris lah yang dapat membuat sebuah akta otentik, termasuk akta jual beli saham. Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang untuk membuat akta otentik sejauh pembuatan akta otentik tertentu tidak dikhususkan bagi pejabat umum lainnya, sebagaimana terdapat pada Pasal 1868 KUHPerdata yaitu suatu akta yang didalam bentuk yang telah ditentukan oleh undang-undang, dibuat oleh atau dihadapan pegawai-pegawai/ pejabat umum yang berkuasa untuk itu dan ditempat dimana akta itu dibuat.

Akta yang dibuat oleh atau di hadapan pejabat yang tidak berwenang untuk itu maka akta tersebut bukanlah akta otentik, melainkan hanya berlaku sebagai akta di bawah tangan saja sebagaimana ditentukan dalam Pasal 1869 KUHPerdata yaitu “suatu akta yang karena tidak berkuasa atau tidak cakapnya dalam pegawai yang termaksud diatas, atau karena suatu cacat dalam bentuknya, tidak dapat diberlakukan sebagai akta otentik, namun demikian mempunyai kekuatan sebagai tulisan dibawah tangan jika ditanda tangani oleh para pihak.”

Kewenangan notaris tidak hanya sebatas pada pembuatan akta otentik.

Notaris juga diberikan kewenangan berdasarkan Pasal 15 ayat (2) huruf e Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 juncto Undang-undang Nomor 2 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang jabatan Notaris (selanjutnya disebut UUJN) untuk memberikan penyuluhan

(6)

hukum sehubungan dengan pembuatan akta, sehingga nantinya dalam jual beli perusahaan dapat memberikan saran-saran hukum apa sajakah yang dapat diberikan notaris agar jual beli perusahaan tersebut memiliki kekuatan hukum dan tidak mengalami permasalahan hukum di kemudian hari.13

Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian mengenai “PERAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM JUAL BELI SAHAM PERUSAHAAN (STUDI KASUS PT.

PARCO AIR DI KOTA BALIKPAPAN)”

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dapat diartikan sebagai suatu pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Perumusan masalah yang jelas akan menghindari pengumpulan data yang tidak perlu, dapat menghemat biaya, waktu, tenaga penelitian akan lebih terarah pada tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan uraian dan latar belakang masalah di atas, maka penulis tertarik untuk membahas masalah tersebut lebih lanjut dengan menitikberatkan pada rumusan masalah:

1. Bagaimana peran dan tanggung jawab notaris dalam melakukan jual beli saham perusahaan (Studi Kasus PT. Parco Air di Kota Balikpapan)?

13Sriharyati, “Peran notaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Terkait Dengan Jual Beli Saham ( Studi Kasus PT. Karya Husada Investama)”, tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 2014, hlm 6.

(7)

2. Apakah dalam perjanjian jual beli saham perusahaan yang terjadi telah sesuai dengan asas-asas perjanjian yang diatur dalam Kitab Undang- Undang Hukum Perdata?

C. Keaslian Penelitian

Berdasarkan penelusuran kepustakaan yang telah penulis lakukan, ditemukan hasil penelitian tesis terkait dengan permasalahan yang dikaji oleh penulis yaitu “Peran notaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Terkait Dengan Jual Beli Saham ( Studi Kasus PT. Karya Husada Investama)“ yang ditulis oleh Sriharyati pada Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Magister Kenotariatan, tahun 2014, Penulisan tersebut mengambil permasalahan mengenai permasalahan mengenai kedudukan anak di bawah umur sebagai pemilik saham, mengenai prosedur jual beli saham yang terjadi karena kewarisan dan mengenai peran Notaris dalam RUPS terkait dengan jual beli saham tersebut.14

Dari hasil penelitian di atas, tidak identik dengan penelitian penulis yang berjudul dengan Peran Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Jual Beli Saham Perusahaan (Studi Kasus Pt. Parco Air Di Kota Balikpapan). Penulis mengkaji permasalahan mengenai tanggung jawab notaris dalam jual beli saham perusahaan sedangkan tesis Sriharyati lebih menekankan pada permasalahan umur pemilik saham.

14Sriharyati, “Peran notaris dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Terkait Dengan Jual Beli Saham ( Studi Kasus PT. Karya Husada Investama)”, tesis, Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, 2014, hlm 7.

(8)

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis, yaitu:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu hukum kenotariatan, khususnya hukum perusahaan mengenai jual beli saham perusahaan.

2. Manfaat Praktis

Diharapkan dapat memberikan pedoman dan masukan kepada masyarakat umum bagi pelaksanaan hukum, khususnya dalam jual beli saham perusahaan.

E. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan penelitian dilakukan pasti terdapat tujuan yang hendak dicapai. Tujan tersebut sebagai pemecahan atas permasalahan yang dihadapi maupun untuk memenuhi kebutuhan perorangan, Selaim itu kegiatan penelitian ini diharapkan untuk dapat menyajikan data yang akurat dan memiliki validitas untuk menyelesaikan masalah. Berpijak dari hal tersebut maka penulis menkategorikan tujuan penelitian kedalam kelompok tujuan objektif dan tujuan Subjektif sebagai berikut :

(9)

1. Tujuan Objektif :

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data guna menjawab mengkaji permasalahan mengenai :

a. Peran dan tanggung jawab notaris dalam melakukan jual beli saham perusahaan (Studi Kasus PT. Parco Air di Kota Balikpapan)

b. Kesesuaian antara perjanjian jual beli saham perusahaan yang terjadi dengan asas-asas dan unsur-unsur perjanjian yang diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.

2. Tujuan Subjektif

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dalam rangka penulisan tesis s2 sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan pada program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.

Referensi

Dokumen terkait

 Pelaksanaan tradisi larangan beraktivitas pada hari Ahad Wage ini sudah dipercaya oleh warga masyarakat Jragung dan kepercayaan ini sulit dihilangkan karena

Pada penelitian ini akan dilakukan pengujian kadar asam benzoat, sorbat dan sakarin yang terkandung dalam saos sambal produksi rumah tangga apakah telah memenuhi

Skor tersebut berada pada kisaran antara 56-75 dengan kategori cukup efektif sehingga dapat disimpulkan bahwa laboratorium virtual cukup efektif digunakan sebagai

Pada diatas, dapat dilihat bahwa hasil fermentasi cincalok udang rebon yang dibuat dengan metode Backslopping berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, abu,

Penelitian bertujuan untuk melakukan analisis kualitas epub modul kimia materi pokok elektrolit dan non elektrolit untuk siswa difabel netra berdasarkan penilaian ahli materi,

Simpangan baku(S) adalah nilai yang menunjukan tingkat variasi kelompok data atau ukuran standar penyimpangan dari nilai rata-ratanya... X = nilai rata-rata data n = jumlah data

Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasana dari hasil pengumpulan dan pengolahan data terhadap penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan

Sutarwi, Pujiasmanto B, Supriyadi 2013, Pengaruh Dosis Pupuk Fosfat Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Beberapa Varietas Tanaman Kacang Tanah (Arachis Hypogaea (L.) Merr)