• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN ITS 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DANA BOPTN ITS 2015"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

DANA BOPTN ITS 2015

PELATIHAN E-LEARNING BERBASIS MOODLE BAGI GURU SEBAGAI MEDIA AJAR UNTUK SISWA DI SMAN 2 LAMONGAN

Tim Pengabdi:

Ketua : Prof.Dr.Drs. M. Isa Irawan, MT (Matematika/FMIPA) Anggota 1: Drs. Inu Laksito Wibowo, MIKomp (Matematika/FMIPA)

Anggota 2: Drs.Daryono Budi Utomo, MSi (Matematika/FMIPA) Anggota 3: Alvida Mustikarukmi, SSi MSi (Matematika/FMIPA)

Anggota 4: Mohammad Iqbal, SSi. MSi (Matematika/FMIPA)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

(2)
(3)

Ringkasan

Sebagian besar guru di kabupaten Lamongan belum pernah mendengar istilah Moodle dan bagaimana perannya dalam pembelajaran e-learning. Informasi ini dikumpulkan melalui survei yang dilakukan pada awal tahun ajaran. Kegiatan penyiapan dan pelatihan e-learning ini mengambil objek SMAN 2 Lamongan untuk implementasi Moodle sebagai basis media pembelajaran e-learning. Guru dilatih tentang bagaimana memanfaatkan Moodle akan memungkinkan guru untuk memperoleh keterampilan teknologi lain dan memberdayakan mereka untuk berkembang secara profesional.

Dalam kegiatan ini terlingkup bagaimana guru membuat modul multimedia yang mencakup manajemen dokumen, kalender, gambar, papan diskusi, dan pengumuman agar penyerapan ilmu yang diberikan di sekolah menjadi lebih optimal. Kegiatan ini tidak hanya akan menguntungkan para guru dan sekolah tersebut tetapi juga dapat ditularkan di sekolah lain secara berkesinambungan.

Kegiatan pelatihan diikuti oleh 30 orang guru yang dipilih oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dengan mempertimbangkan keterwakilan setiap sekolah dalam pelatihan. Guru-guru sangat antusias mendapatkan ilmu baru yang belum pernah mereka peroleh sebelumnya.

(4)

Summary

Most teachers in Lamongan district had never heard the term Moodle and how its role in e-learning. This information is collected through surveys conducted at the beginning of the school year. Preparation activities and e-learning training takes the object SMAN 2 Lamongan Moodle as a basis for the implementation of e-learning media. Teachers are trained on how to use Moodle will allow teachers to acquire other technology skills and empower them to grow professionally. In this activity how teachers create multimedia modules that include document management, calendar, images, discussion boards, and the announcement that the absorption of knowledge provided in school become more optimal. This activity will not only benefit the teachers and the school but also can be transmitted in other schools on an ongoing basis.

(5)

PRAKATA

Kami panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat, karunia, dan hidayahNya, sehingga kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat insyaAllah akan terlaksana pada bulan Oktober mendatang.

Kegiatan ini tidak akan ada tanpa kerjasama dan bantuan dari beberapa pihak, untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada jajaran Pimpinan ITS khususnya LPPM-ITS atas dukungan dana yang telah diberikan. Tidak lupa juga kami sampaikan kepada kepala Dinas Pendidikan dan Kejuruan Kabupaten Banyuwangi dan Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan atas kerjasamanya sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik.

Tiada gading yang tak retak, kami merasa segala sesuatu yang direncanakan masih jauh dari sempurna, untuk itu besar harapan kami bahwa kegiatan ini akan membawa manfaat bagi kami dan sekolah khususnya, dan juga bagi implementasi pembelajaran e-learning berbasis moodle.

Surabaya, 10 Nopember 2015 Tim Pengabdi

(6)

DAFTAR ISI

Hal Judul i Halaman Pengesahan ii Ringkasan iii Summary iv Prakata v Daftar Isi vi

Daftar Lampiran vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 2

1.3. Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan 4

1.4. Target Luaran 4

BAB II STRATEGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5

BAB III CAPAIAN 6

3.1. Pelaksanaan pengabdian 6

3.2. Hasil pengabdian dan luaran yang telah diperoleh 6

3.3. Tahap yang diselesaikan 7

3.4. Kendala yang dihadapi dan solusinya 7

BAB IV KESIMPULAN DAN RENCANA SELANJUTNYA 8

4.1. Kesimpulan 8

4.2. Rencana Selanjutnya 9

DAFTAR PUSTAKA

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Kegiatan

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi memainkan peran yang nyata dalam dunia pendidikan. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme belajar mengajar berbasis TI menjadi tidak terelakkan lagi. Upaya penerapan teknologi khusunya teknologi informasi dan komunikasi dibidang pendidikan salah satunya ditandai dengan hadirnya metode belajar dan mengajar dengan menggunakan e-learning. E-learning bergantung pada penggunaan teknologi internet atau intranet untuk mengirimkan serangkaian solusi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan.

E-learning adalah metode pengajaran mandiri yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung pengembangan kegiatan belajar mengajar dengan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain. Dengan e-learning memungkinkan terjadinya proses pembelajaran tanpa melalui tatap muka langsung kepada siswa bisa dilakukan dengan mudah.

Konsep yang dikenal dengan sebutan e-learning ini membawa pengaruh terjadinya proses transformasi pendidikan konvensional ke bentuk digital, baik secara isi dan sistemnya. Saat ini konsep e-learning sudah banyak diterima oleh masyarakat dunia, terbukti dengan maraknya implementasi e-learning di lembaga pendidikan.

Permasalahan yang dihadapi oleh SMAN 2 Lamongan hampir sama dengan sekolah- sekolah lainnya, bahwa helama ini proses pembelajarannya masih bersifat konvensional, dengan kata lain bahwa proses belajar mengajar antara siswa dengan guru hanya dapat dilakukan dengan syarat terjadinya pertemuan antara siswa dengan guru di dalam kelas. Jika pertemuan antara siswa dengan guru tidak terjadi karena guru sibuk rapat atau sakit maka secara otomatis proses pembelajaran pun tidak dapat dilaksanakan.

Selain itu proses transfer ilmu pengetahuan hampir sepenuhnya dilakukan di dalam kelas yang menyebabkan transfer ilmu pengetahuan bisa terlambat jika pertemuan tidak terjadi. Keadaan seperti ini sangat jelas dapat menghambat proses pembelajaran di sekolah yang dapat berakibat berkurangnya pemahaman siswa terhadap suatu materi pelajaran.

Konsep e-learning mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang pertama memberikan pengalaman berbeda dalam belajar, dengan demikian bisa mengatasi kebosanan dan kejenuhan dalam belajar dengan metode biasa, yang kedua mengatasi permasalahan waktu dan tempat dan juga bisa melakukan pembelajaran kapan, dan dimana saja dengan menggunakan komputer yang terhubung dengan jaringan internet, dan terakhir membentuk kesadaran belajar secara mandiri. Kekurangan e-learning salah satunya adalah

(9)

beberapa materi pembelajaran memerlukan praktek yang harus dibawah bimbingan guru secara langsung. Dalam kaitannya dengan pembelajaran maka e-learning memiliki fungsi sebagai tambahan, pelengkap, tetapi bukan pengganti.

Dari studi pendahuluan di SMAN 2 Lamongan, pemanfaatan komputer untuk pembelajaran belum dilakukan secara optimal. Hal ini karena keterbatasan pengetahuan guru- guru dalam pemanfatan teknologi komputer dalam pembelajaran. Saat ini sekolah ini mempunyai 72 guru dan 1.100 siswa. Masalah kelas kosong atau guru berhalangan hadir sangat mungkin terjadi.

Gambar 1.1. SMAN 2 Lamongan yang menjadi tempat PPM.

Sebenarnya masalah yang dihadapi oleh SMAN 2 Lamongan bisa diselesaikan melalui e-learning, mengingat sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah sudah sangat memadai untuk penerapan e-learning.

Gambar 1.2. Laboratorium Komputer SMAN 2 Lamongan

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

Pengalaman menunjukan dalam menyiapkan program e-learning tidaklah sesulit dalam bayangan kita, asalkan kita memiliki kemauan dan komitmen yang kuat untuk menuju ke arah itu. Tanpa komitmen dan dukungan secara teknis maka program e-learning di sekolah tidak mungkin akan terealiasi. Ada tip tentang kunci sukses terealisasinya program e-

(10)

learning, sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh (Bates, 2005) dalam journal of e- learning volume 5 tahun 2005, yakni adanya perencanaan dan leadership yang terarah dengan mempertimbangkan efektifitas dalam pembiayaan, integritas system teknologi serta kemampuan guru dalam mengadapsi perubahan model pembelajaran yang baru yang sudah barang tentu didukung kemampuan mencari bahan pembelajaran melalui internet serta mempersiapkan budaya belajar bagi siswa.

Ada empat langkah dalam manajemen pengelolaan program e-learning yakni :

1. Menentukan strategi yang jelas tentang target audience, pembelajarannya, lokasi audience, ketersediannya infrastruktur,

2. Menentukan peralatan misalnya host vs installed LMS dan Commercial or OS-LMS, 3. Adanya hubungan dengan perguruan tinggi yang mengembangkan sistem berkaitan

dengan program e-learning yang dikembangkan di sekolah.

4. Menyiapkan bahan-bahan yang akan dibutuhkan bersifat spesifik, usulan yang dapat diimplementasikan serta menyiapkan short response time.

(11)

1.3 Tujuan, Manfaat, dan Dampak Kegiatan yang Diharapkan

Tujuan

Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan adalah mengembangkan e-learning sebagai salah satu metode pembelajaran yang berbasis teknologi informasi di SMAN 2 Lamongan.

Manfaat

1. Meningkatkan kadar interaksi pembelajaran antara peserta didik dengan guru apabila dirancang secara cermat.

2. Memungkinkan terjadinya interaksi pembelajaran dari mana dan kapan saja. 3. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pembelajaran

Dampak Kegiatan yang diharapkan

1. Mengingat sumber belajar yang sudah dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses oleh peserta didik melalui internet, maka peserta didik dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja.

2. Menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global audience). Dengan fleksibilitas waktu dan tempat, maka jumlah peserta didik yang dapat dijangkau melalui kegiatan pembelajaran elektronik semakin lebih banyak atau meluas.

1.4 Target Luaran

Target luaran yang diharapkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah : 1. Terbangunnya sistem e-learning untuk melengkapi metode pembelajaran di SMAN

(12)

BAB II

STRATEGI DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Strategi yang sedang dan telah kami lakukan adalah melakukan pertemuan dengan Kepala Sekolah SMAN 2 Lamongan untuk meninjau lokasi pelatihan pembelajaran e-learning serta permintaan ijin untuk memakai ruang laborarium sekolah tersebut dan proses penginstalan perangkat lunak yang dibutuhkan seperti Xampp dan Moodle pada laboratorium tersebut.

Setelah melakukan pendekatan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan disepakati bahwa Kepala subdinas Sekolah Menengah dan Kejuruan - Kabupaten Lamongan yang akan menugaskan beberapa guru yang ada di Lamongan untuk mengikuti pelatihan pembelajaran e-Learning. Pelaksanaan pembelajaran e-learning berbasis moodle dilaksanakan pada bulan 17 Oktober 2015 dan selanjutnya akan dilakukan proses evaluasi setelahnya pada pertemuan selanjutnya.

(13)

 

6   

   

(14)

 

7  Gambar 2.2. Pembukaan acara dan sambutan oleh kepala Sub Dinas

(15)

 

8   

Gambar 2.3.a. Penyampaian Materi oleh Prof.Dr. M. Isa Irawan, MT

Gambar 2.3.b. Antusiasme peserta pelatihan e-learning berbasis Moodle dipandu dosen Muhammad Iqbal, MSi

(16)

 

9  Gambar 2.4. Bu Alvida Mustikarukmi memberikan materi

(17)

 

10   

Gambar 2.5. Drs. Daryono Budi Utomo, MSi sedang berdiskusi tentang materi e-learning dengan peserta pelatihan

(18)

 

11  Gambar 2.7. Antusiasme peserta pelatihan

(19)

BAB III CAPAIAN

3.1 Pelaksanaan Pengabdian

Pelaksanaan pengabdian sebagai berikut :

1. Anggota tim sudah melakukan pertemuan untuk membicarakan konsep pembagian tugas materi untuk disampaikan pada saat survey/pertemuan dengan Kepala sub Dinas Sekolah Menengah dan Kejuruan dan pihak sekolah SMAN 2 kabupaten Lamongan

2. Survey telah dilakukan pada hari Selasa, 8 September 2015, pertemuan dilakukan di Gedung Dinas Pendidikan dan Kejuruan Kabupaten Lamongan dan Ruang Kepala Sekolah dan Ruang Laboratorium SMAN 2 Lamongan.

3. Proses instalasi perangkat lunak pada komputer yang berada di Ruang Laboratorium SMAN 2 Lamongan

4. Anggota tim sudah mulai menyusun modul-modul sesuai dengan pembagian tugas masing-masing.

5. Disepakati bahwa acara pelatihan e-learning dilakukan dengan skema berikut.

(a). Pelatihan dilaksanakan tanggal 17 oktober 2015 dengan jadwal terlampir di Lampiran 1 (b). Selesai pelaktihan masih diadakan pendampingan mandiri via e-mail atau datang ke

ITS untuk konsultasi implementasi modul e-learning di sekolah. 3.2 Hasil pengabdian dan luaran yang diperoleh

Kegiatan pengabdian dan luaran yang diperoleh adalah sebagai berikut :

No Nama luaran Keterangan

1. Modul 1 Modul berisi materi langkah menginstal software Xampp dan Moodle beserta manajemen user

2. Modul 2 Modul berisi materi langkah manajemen sistem pembelajaran e-Learning (kelas, mata pelajaran, kuis, dan lain-lain

3. Software Xampp dan Moodle

Instalasi software Xampp dan Moodle versi terbaru pada komputer di Ruang Laboratorium SMAN 2 Lamongan

4 Sistem Pembelajaran e-Learning berbasis Moodle

Telah dibuat sistem pembelajaran e-learning beberapa Mata pelajaran sebagai gambaran pada saat pelatihan.

(20)

3.3 Tahapan sudah harus dilakukan

Tahapan yang sudah dilakukan adalah penggandaan bahan ajar, dan persiapan kebutuhan pada saat pelaksanaan, baik kebutuhan ATK, akomodasi, dan lain-lainnya. Pelaksanaan pengabdian dilakukan dalam waktu sehari tgl 17 Oktober 2015 dan pendampingan secara e-mail ataupun datang sendiri ke ITS.

3.4. Kendala yang dihadapi dan solusinya

Kendala yang dialami adalah target peserta diharapkan dari seluruh mata pelajaran dari SMA yang ada di Lamongan akan tetapi Ruangan yang tersedia hanya sampai 30 peserta sehingga solusi yang kami tawarkan adalah dengan mengundang kombinasi guru yang berasal dari SMA yang berbeda dengan mata pelajaran yang berbeda. Contoh kombinasi yang diberikan adalah satu sekolah dapat mengirimkan 2 guru dengan mata pelajaran fisika dan matematika.

3.5. Kegiatan Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan mulai pukul 8.00 sampai pukul 16.30 dengan aktifitas sebagai berikut: - Materi proses instalasi Moodle dan Xampp dipimpin oleh Muhammad Iqbal, MSi

dibantu oleh tim asisten

- Materi proses admin dan user oleh Prof.Dr. M. Isa Irawan, MT

- Materi manajemen kelas oleh Drs. Inu laksito Wibowo dan Prof.Dr. M. Isa Irawan, MT - Materi proses manajemen mata pelajaran oleh Alvida Mustikarukmi, MSi

- Materi proses quis online oleh Mohammad Iqbal, MSi

- Materi proses evaluasi nilai siswa oleh Drs. Daryono Budi Utomo, MSi

3.6. Foto–foto Aktifitas.

Aktifitas pelatihan e-learning didokumentasikan dalam foto-foto sebagaimana ada dalam Lampiran 3.

(21)

BAB IV KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Dari antusiasmenguru dalam mengikuti pelatihan e-learning ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat dibutuhkan oleh para guru dan siswa pada SMA di Kabupaten Lamongan. Dengan harapan bahwa proses belajar mengajar di SMA Kabupaten Lamongan dapat efisien, maka dari itu, para peserta diberikan tugas untuk kemudian dievaluasi tingkat keberhasilannya. Untuk evaluasi keberhasilan, tim mengundang guru-guru untuk datang ke ITS atau tim yang akan datang ke sekolah dengan akomodasi dari sekolah.

4.2 Rencana Selanjutnya

Rencana selanjutnya adalah menanggapi dan mendampingi permintaan bantuan oleh para trainee untuk bisa mengimplementasikan Moodle sebagai media belajar secara sempurna di sekolah masing-masing.

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Anwas, (2003), Model Inovasi E-Learning Dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.

Budi Rahardjo, (2003), Proses e-Learning di Perguruan Tinggi, Seminar & Workshop, ITB, 11 Desember 2003

Jaya Kumar C. Koran, (2002), Aplikasi ‘E-Learning’ Dalam Pengajaran Dan Pembelajaran Di Sekolah-Sekolah Malaysia www.moe.edu.my/smartshool/neweb/Seminar/kkerja8.htm Kamarga, H. (2002). Belajar Sejarah melalui e-learning; Alternatif Mengakses Sumber

Informasi Kesejarahan. Inti Media: Jakarta

Nagarajan. P dan W.Jiji, (2010), Online Educational System (e-learning), International Journal of u- and e- Service, Science and Technology, vol.3 no.4 Desember 2010 Onno W. Purbo, (2010), E-Learning berbasis PHP dan MySQL, Penerbit Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Rosenberg M. (2001), E-Learning: Strategies for Delivering Knowledge in the Digital Age The McGraw Hill Companies, Inc, pp.344

Saepudin , Asep,(2003), Penerapan Teknologi Informasi Dalam Pendidikan Masyarakat, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003.

Soekartawi, Haryono dan Librero, (2003), Prinsip Dasar E-Learning: Teori Dan Aplikasinya Di Indonesia, Jurnal Teknodik, Edisi No.12/VII/Oktober/2003

Surjono, H.D, (2013), Membangun Course e-learning berbasis Moodle, edisi 2, Penerbit UNY Press

Wagner, N., Hassanein, K., & Head, M. (2008). Who is responsible for E-Learning Successin Higher Education? A Stakeholders' Analysis . Educational Technology & Society, 11 (3), 26-36.

(23)
(24)

LAMPIRAN 1.

Jadwal Acara Pengabdian Kepada Masyarakat

"Pelatihan e-Learning Berbasis Moodle Bagi Guru Sebagai Media Ajar Untuk Siswa di SMAN 2 Lamongan"

Sabtu, 17 Oktober 2015

 

No.

Jam

Alokasi

waktu

Acara

Penanggung Jawab

1 08.00‐08.30 30' Registrasi Peserta Panitia SMAN 2‐ITS 2 08.30‐09.00 30' Pembukaan Panitia SMAN 2‐ITS 3 09.00‐10.00 60' Proses Instalasi Xampp dan  Moodle Mohammad Iqbal, M.Si dan  Tim asisten 4 10.00‐10.15 15' Coffee Break Panitia SMAN 2 5 10.15‐11.15 60' Proses Admin dan User  Prof. Dr M. Isa Irawan, MT  6 11.15‐12.15 60' Proses Manajemen Kelas     Drs. Inu Laksito W, MKom 7 12.15‐13.15 60' ISOMA Panitia SMAN 2 8 13.15‐14.15 60' Proses Manajemen Mata  Pelajaran Alvida Mustika Rukmi, M.Si 9 14.15‐15.15 60' Proses Quis Online Mohammad Iqbal, M.Si 10 15.15‐15.30 15' Coffee Break Panitia SMAN 2 11 15.30‐16.00 30' Proses Evaluasi Nilai Siswa Drs. Daryono B.U. MSi 12 16.00‐16.30 30' Penutupan Panitia SMAN 2‐ITS

(25)

LAMPIRAN 2

ORGANISASI TIM PENGABDI NO NAMA NIP/NRP JABATAN DALAM TIM (alokasi jam/minggu) TUGAS PERORANGAN (secara detail) 1. Prof. Dr. M. Isa Irawan, MT

NIP.196312251989031001

Ketua (15 Jam/minggu)

Mengkoordinir kerja tim, mempersiapkan dan merancang bahan ajar, mengevaluasi 2. Alvida Mustikarukmi, MSi

NIP.19720715199822001

Anggota (15 Jam/minggu)

Mempersiapkan dan mendesain sistem

3. Drs.Inu laksito Wibowo, MIKomp

NIP. 19641105 198903 1 001

Anggota (15 Jam/minggu)

Menyiapkan contoh bahan multimedia

4. Mohammad Iqbal, M.Si NIPH. 1200201301002

Anggota(15 Jam/Minggu)

Menyiapkan Modul dan Materi pelatihan

5 Drs. Daryono Budi Utomo, MSi

Anggota (15 jam/minggu0

merancang bahan ajar, mengevaluasi

6. Ahmed Usman Ali NIPH.120010002

teknisi Menyiapkan instalasi Moodle 7. Muhammad Zufar

NRP.1212.100.077

mahasiswa Asisten pelatihan 8. M. Luthfi Shahab

NRP.1211100047

mahasiswa Asisten pelatihan

9. Yunita L administrator Administrasi pengabdian kpd masyarakat

(26)
(27)

Gambar

Gambar 1.1.  SMAN 2 Lamongan yang menjadi tempat PPM.
Gambar 21. Foto-foto Saat Pendaftaran Ulang Peserta Pelatihan e-Learning
Gambar 2.3.b.  Antusiasme peserta pelatihan e-learning berbasis Moodle  dipandu dosen Muhammad Iqbal, MSi
Gambar 2.5. Drs. Daryono Budi Utomo, MSi sedang berdiskusi tentang materi e-learning   dengan peserta pelatihan

Referensi

Dokumen terkait

Pengambilan sampel daun sakit hawar daun bakteri dilakukan pada pertanaman padi di daerah-daerah sentra produksi padi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Jawa Timur.. Lokasi

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh variasi konsentrasi crosslinker glutaraldehid terhadap parameter-parameter dalam kecepatan release asam

Akan tetapi, hal tersebut sulit untuk dilaksanakan karena dana yang telah terkumpul menjadi satu di Regional Manager nantinya langsung diolah dan dibelanjakan untuk program

Adversity Quotient (AQ) menginformasikan pada individu mengenai kemampuannya dalam menghadapi keadaan sulit (adversity) dan kemampuan untuk mengatasinya, meramalkan individu yang

Pengujian dilakukan dengan mengukur nilai beda daya (ΔP), kemudian nilai beda daya tersebut dimasukkan ke dalam persamaan nilai regresi dari sensor serat optik pada gambar

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) yang dilakukan oleh pemerintah khususnya mentrian Lingkungan Hidup

Meskipun tahapan telah dilalui, namun temuan penelitian menunjukkan bahwa Inovasi SIM perpanjangan melalui SIM BOOKING di Satlantas Polres Kudus mengalami keluasan cakupan

1) Bagian akademik memiliki pedoman pemilaian capaian pembelajaran dan mata kuliah yang komprehensif dengan instrumen yang handala dan dikelola dengan teknologi