Apabila pelaksanaan likuidasi memerlukan waktu yang agak lama (karena realisasi aktiva tidak bisa sekaligus), maka pembayaran kembali penyertaan para anggota dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan jumlah uang kas yang tersedia. Pembayaran kembali hak penyertaan anggota dilakukan sesudah semua kewajiban-kewajiban persekutuan (hutang-hutang kepada kreditur) dibayar lunas. Ada 2 metode yang dapat dipakai untuk menentukan besarnya setiap kali pembayaran kembali hak penyertaan anggota agar dapat dijamin penerimaan masing-masing anggota itu sesuai dengan hak-hak yang bersangkutan sebagai berikut:
a. Besarnya pembayaran kembali hak penyertaan ditentukan secara periodik atau setiap kali aktiva dapat direalisasikan (dijual).
b. Penyusunan rencana prioritas pembayaran kepada anggota sebelum proses likuidasi berlangsung, sehingga pembayaran dapat segera dilakukan sesuai dengan jumlah uang yang tersedia.
Contoh 1:
Saldo modal masng-masing anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), setelah pembayaran tahap pertama dilakukan.
Tuan A, B, dan C adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) dalam perbandingan 2 : 1 : 1. Neraca per 31 Agustus 2010, yang disusun sesaat sebelum likuidasi, adalah sebagai berikut:
Persekutuan ABC Neraca 31 Agustus 2010
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas Rp25.000.00 0 Hutang Dagang Rp125.000.000 Aktiva Lain-lain Rp500.000.000 Modal A Rp175.000.000 Modal B Rp125.000.0 00 Modal C Rp100.000.0 00 Jumlah
Aktiva Rp525.000.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Rp525.000.0 00
Proses likuidasi yang berlangsung sejak tanggal 1 September 2010 adalah sebagai berikut:
• Pada pelelangan pertama hanya dapat dijual aktiva lain-lain yang mempunyai nilai buku Rp312.500.000 dengan harga Rp237.500.000
• Pada bulan oktober 2010 aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp150.000.000 dapat dijual dengan harga Rp112.500.000
• Pada bulan november 2010 sisa aktiva lain-lain sebesar nilai buku Rp37.500.000 dapat dijual dengan harga Rp45.000.000
Penyelesaian:
DAFTAR I
PERHITUNGAN JUMLAH UANG YANG DAPAT DIBAYARKAN KEPADA PARA ANGGOTA
A (2/4) B (1/4) C (1/4) Saldo modal sebelum pembayaran
kepada anggota 137.500.000 106.250.000 81.250.000 Pembebanan kemungkinan kerugian
karena aktiva lain-lain tidak dapat direalisasikan sebesar
(93.750.00
Rp187.500.000 (dibagi 2 : 1 : 1)
Jumlah yang dapat dibayarkan
kepada masing-masing anggota 43.750.00059.375.00034.375.000 Perhitungan laba (rugi) realisasi aktiva lain-lain dan jumlah uang yang tersedia bagi para anggota di dalam proses likuidasi contoh kasus di atas nampak pada tabel sbb:
Laba (rugi) realisasi Aktiva Lain-lain
Jumlah uang yang tersedia untuk para
anggota pemilik Tahap pertama (september) (Rp75.000.000) Rp137.500.000 Tahap kedua (oktober) (Rp37.500.000) Rp112.500.000 Tahap ketiga (november) Rp7.500.000 Rp45.000.000
Jumlah (Rp105.000.000) Rp295.000.000
Sedangkan pembayaran kembali hak-hak penyertaan para anggota akan menjadi sbb:
A B C Jumlah
Saldo sebelum
likuidasi Rp175.000.000 Rp125.000.000 Rp100.000.000 Rp400.000.000 Rugi realisasi aktiva (52.500.000) (26.250.000) (26.250.000) (105.000.000
) Pembayaran kembali hak-hak para anggota Rp112.500.0 00 Rp98.750.000 Rp73.750.000 Rp295.000.000
Jumlah penerimaan atas hak-haknya di dalam perusahaan oleh masing-masing anggota tersebut juga sama apabila proses llikuidasi dilaksanakan secara bertahap, seperti nampak pada tabel sbb:
A B C Jumlah
Laba (rugi) realisasi aktiva: Tahap Pertama (September) (Rp37.500.00 0) (Rp18.750.000) (Rp18.750.000) (Rp75.000.000) Tahap kedua (Oktober) (18.750.000) (9.375.000) (9.375.000) (37.500.000) Tahap Ketiga (November) 3.750.000 1.875.000 1.875.000 7.500.000 Jumlah (Rp52.500.00 0) (Rp26.250.000) (Rp26.250.000) (Rp105.000.000)
Pembayaran Kembali hak penyertaan para anggota: Tahap Pertama Rp43.750.000 Rp59.375.000 Rp34.375.000 Rp137.500.000 Tahap Kedua Rp56.250.00 0 Rp28.125.000 Rp28.125.000 Rp112.500.000 Tahap Ketiga Rp22.500.00 0 Rp11.250.000 Rp11.250.000 Rp45.000.000 Jumlah Rp122.500.0 00 Rp98.750.000 Rp73.750.000 Rp295.000.000 a. Mencatat realisasi aktiva lain-lain dan pembebanan rugi kepada
masing-masing anggota Kas Rp237.500.0 00 Modal A Rp37.500.00 0 Modal B Rp18.750.00 0 Modal C Rp18.750.00 0 Aktiva lain-lain Rp312.500.000
b. Mencatat pelunasan hutang kepada kreditur: Hutang Dagang Rp125.000.0
00
Kas Rp125.000.0 00
c. Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap pertama Modal A Rp43.750.0 00 Modal B Rp59.375.0 00 Modal C Rp34.375.0 00 Kas Rp137.500.0 00
d. Mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan rugi pada tahap kedua
Kas Rp112.500.0 00 Modal A Rp18.750.00 0 Modal B Rp9.375.000 Modal C Rp9.375.000 Aktiva lain-lain Rp150.000.000
e. Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota tahap kedua Modal A Rp56.250.0 00 Modal B Rp28.125.0 00 Modal C Rp28.125.0 00 Kas Rp112.500.0 00
f. Mencatat penjualan aktiva lain-lain dan pembebanan rugi pada tahap ketiga Kas Rp45.000.000 Modal A Rp3.750.000 Modal B Rp1.875.000 Modal C Rp1.875.000 Aktiva lain-lain Rp37.500.00 0
g. Mencatat pembayaran kembali hak penyertaan anggota pada tahap ketiga Modal A Rp22.500.0 00 Modal B Rp11.250.0 00 Modal C Rp11.250.0 00 Kas Rp45.000.0 00 Contoh 2:
Saldo modal para anggota menunjukkan keadaan sesuai dengan perbandingan laba (rugi), baru kemudian setelah beberapa kali tahap pembayaran dilakukan.
Tuan D, E, F dan G adalah anggota-anggota persekutuan yang membagi laba (rugi) di antara mereka dengan perbandingan 2 : 1 : 1 : 1. Neraca per 30 Juni 2010, yang disusun sesaat sebelum likuidasi, adalah sebagai berikut:
Persekutuan ABC Neraca 31 Juni 2010
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Kas Rp25.000.00
0 Hutang Dagang Rp200.000.000
Aktiva
Lain-lain Rp500.000.000 Hutang Kepada E Rp18.000.000 Hutang Kepada F Rp10.000.000 Modal D Rp180.000.00 0 Modal E Rp88.000.000 Modal F Rp64.000.000 Modal G Rp40.000.000 Jumlah
Aktiva Rp600.000.000 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas Rp600.000.000
Hasil realisasi (penjualan) aktiva lain-lain dibagi pada akhir tiap bulan. Adapun prosesnya adalah sebagai berikut:
• Juli 2010:
Nilai buku Rp160.000.000 dijual dengan harga Rp120.000.000 • Agustus 2010:
Nilai buku Rp160.000.000 dijual dengan harga Rp100.000.000 • September 2010:
Nilai buku Rp120.000.000 dijual dengan harga Rp80.000.000 • Oktober 2010:
Nilai buku Rp100.000.000 dijual dengan harga Rp80.000.000 • November 2010:
Nilai buku Rp40.000.000 dijual dengan harga Rp20.000.000
Daftar 1
Perhitungan Jumlah Uang Yg Dibayarkan Kpd Para Anggota D
(2/5) (1/5)E (1/5)F (1/5)G Saldo modal sebelum pembayaran
kepada anggota 140.000 68.000 44.000 20.000
Jumlah hak para anggota 140.000 86.000 44.000 20.000 Kemungkinan rugi penjualan sisa
aktiva sebesar RP260.000.000 (dibagi 2 : 1 : 1 : 1)
(104.000
) (52.000) (52.000) (52.000) 36.000 34.000 2.000 (32.00
0) Pembebanan kemungkinan rugi defisit
Tuan G ditanggung oleh D, E, F (2 : 1 : 1)
(16.000) (8.000) (8.000)
20.000 26.000 (6.000) 32.000 Pembebanan kemungkinan rugi defisit
Tuan F ditanggung oleh D dan E (2 : 1) (4.000) (2.000) 6.000 16.000 24.000
Pembayaran kembali pinjaman 18.000
Pembayaran kembali penyertaan
modal 16.000 6.000
Daftar 2
Perhitungan Jumlah Uang Yg Dibayarkan Kpd Para Anggota D
(2/5) (1/5)E (1/5)F (1/5)G Saldo modal sebelum pembayaran
kepada anggota 108.000 54.000 36.000 12.000
Saldo pinjaman dari anggota 10.000
Jumlah hak para anggota 108.000 54.000 46.000 12.000 Pembebanan kemungkinan rugi
penjualan sisa aktiva sebesar RP140.000.000 (dibagi 2 : 1 : 1 : 1)
(56.000) (28.00
0) (28.000) (28.000) 52.000 26.000 18.000 (16.00
0) Pembebanan kemungkinan rugi defisit
Tuan G ditanggung oleh D, E, F (2 : 1 : 1)
(8.000) (4.000) (4.000) 16.000
44.000 22.000 14.000
Pembayaran kembali pinjaman 10.000
Pembayaran kembali penyertaan
modal 44.000 22.000 4.000
Daftar 3
Perhitungan Jumlah Uang Yg Dibayarkan Kpd Para Anggota D (2/5) E (1/5) F (1/5) G (1/5) Saldo modal sebelum pembayaran kepada
anggota
56.000 28.000 28.000 8.000 Pembebanan kemungkinan rugi penjualan
sisa aktiva sebesar RP40.000.000 (dibagi 2 : 1 : 1 : 1)
(16.000) (8.000) (8.000) (8.000)
Penbayaran kembali penyertaan modal 40.000 20.000 20.000 Adapun jurnal untuk mencatat proses likuidasi tersebut adalah: Transaksi-transaksi bulan Juli 2010:
a. Penjualan aktiva lain-lain tahap pertama Kas Rp120.000.00 0 Modal D Rp16.000.000 Modal E Rp8.000.000 Modal F Rp8.000.000 Modal G Rp8.000.000 Aktiva Lain-lain Rp160.000.000 b. Pelunasan hutang kepada kreditur (I) Hutang
Dagang Rp140.000.000
Kas Rp140.000.000
Transaksi-transaksi bulan Agustus 2010: c. Penjualan aktiva lain-lain tahap kedua Kas Rp100.000.00 0 Modal D Rp24.000.000 Modal E Rp12.000.000 Modal F Rp12.000.000 Modal G Rp12.000.000 Aktiva Lain-lain Rp160.000.000 d. Pelunasan hutang kepada kreditur Hutang
Dagang Rp60.000.000
Kas Rp60.000.000 e. Pembayaran kepada anggota
Hutang Kepada E Rp18.000.000
Modal D Rp16.000.000
Modal E Rp6.000.000
Kas Rp40.000.000
Transaksi-transaksi bulan September 2010: f. Penjualan aktiva lain-lain tahap ketiga
Kas Rp80.000.000 Modal D Rp16.000.000 Modal E Rp8.000.000 Modal F Rp8.000.000 Modal G Rp8.000.000 Aktiva Lain-lain Rp120.000.000
g. Pembayaran kepada anggota Hutang Kepada F Rp10.000.000 Modal D Rp44.000.000 Modal E Rp22.000.000 Modal F Rp4.000.000 Kas Rp80.000.000
Transaksi-transaksi bulan Oktober 2010: h. Penjualan aktiva lain-lain tahap keempat Kas Rp80.000.000 Modal D Rp8.000.000 Modal E Rp4.000.000 Modal F Rp4.000.000 Modal G Rp4.000.000 Aktiva Lain-lain Rp100.000.000 i. Pembayaran kepada anggota
Modal D Rp40.000.000
Modal E Rp20.000.000
Modal F Rp20.000.000
Kas Rp80.000.000
Transaksi-transaksi bulan November 2010: j. Penjualan aktiva lain-lain tahap kelima Kas Rp20.000.000
Modal
D Rp8.000.000
Modal E Rp4.000.000 Modal F Rp4.000.000
Modal
G Rp4.000.000
Aktiva
Lain-lain Rp40.000.000
k. Pembayaran kepada anggota Modal D Rp8.000.000 Modal E Rp4.000.000 Modal F Rp4.000.000 Modal G Rp4.000.000 Kas Rp20.000.000
Penyusunan Rencana Prioritas Pembayaran Kepada Anggota Sebelum Proses Likuidasi Berlangsung
Contoh:
Persekutuan ABCD akan dilikuidasi. Pada saat itu perusahaan memiliki aktiva (non kas) sebesar Rp885.000.000, hutang kepada kreditur Rp75.000.000 dan modal masing anggota dan ratio pembagian laba (rugi) sbb:
Nama Anggota Modal dan Pembagian Laba (Rugi) Saldo Modal Pembagian Laba
(Rugi)
A Rp255.000.000 40%
B Rp225.000.000 30%
C Rp210.000.000 10%
D Rp120.000.000 20%
Kemungkinan masing-masing anggota menanggung kerugian maksimum dan ranking susunan prioritas pembayaran kepada anggota adalah sbb:
Nama
Anggota Saldo Modal(a) Laba (Rugi)Pembagian (b) Kemampuan menanggung rugi maksimum (c) Susunan Prioritas Pembayaran A Rp255.000.0 00 40% Rp637.500.000 3 B Rp225.000.0 00 30% Rp750.000.000 2 C Rp210.000.0 00 10% Rp2.100.000.000 1 D Rp120.000.0 00 20% Rp600.000.000 4
Catatan: a/b = c
Perhitungan hak prioritas pembayaran sesuai dengan susunan (ranking) yang telah ditentukan itu adalah sbb (lampiran ikhtisar)
Piutang kepada Persekutuan di dalam Rencana Prioritas Pembayaran kepada Anggota
Contoh 3:
Misalnya Tuan J, K, dan L bersepakat untuk mengadakan likuidasi persekutuannya. Posisi keuangan setelah kewajiban-kewajiban kepada kreditur dibayar lunaas menunjukkan sbb:
Persekutuan JKL Neraca
Per 31 Agustus 2010
AKTIVA KEWAJIBAN DAN EKUITAS
Macam-macam
Aktiva Rp400.000.000 Hutang Kepada K Rp37.500.000 Modal J Rp50.000.00 0 Modal K Rp62.500.00 0 Modal L Rp250.000.0 00 Jumlah Aktiva Rp400.000.0
00 Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
Rp400.000.0 00
Ratio pembagian laba (rugi) sesuai dengan perjanjian di antara J, K, dan L adalah 1 : 1 : 2. sesuai dengan uraian di atas, maka rencana prioritas pembayaran kas kepada anggota yang disusun akan ditunjukkan dalam tabel berikut.
Persekutuan JKL
Rencana Prioritas Pembayaran Kas di dalam Likuidasi
Perhitungan Kerugian Maksimum yang Dapat Ditanggung Oleh
Masing-masing Anggota Pembayaran Kepada Anggota J K L J K L Saldo modal 50.000 62.500 250.000 Saldo piutang kepada persekutuan 37.500 Jumlah hak-hak 50.000 100.000 250.000
anggota Ratio pembagian laba (rugi) 25% 25% 50% Kerugian maksimum yang dapat ditanggung 200.000 400.000 500.000 Prioritas I: pembayaran kepada Tuan untuk mengurangi saldo kemungkinan rugi yang sama dengan K 100.000 50.000 200.000 400.000 400.000 Prioritas II: pembayaran kepada K dan L, untuk mengurangi kemungkinan rugi yang sama dengan J (200.000 ) (200.000) 50.000 100.000 200.000 200.000 200.000 Prioritas III: Pembayaran kepada seluruh anggota sesuai dengan ratio pembagian laba (rugi) (200.000 ) (200.000) (200.000) 50.00 0 50.000 100.000 50.00 0 100.000 250.000
Selanjutnya diumpamakan bahwa hasil realisasi/penjualan aktiva yang ada menunjukkan hasil-hasil sbb:
Tahap Ke 1 Tahap Ke 2 Tahap Ke 3 Total Nilai buku aktiva 100.000.00
0 175.000.000 125.000.000 400.000.000 Rugi penjualan (60.000.00
0) (67.500.000) (45.000.000) (172.500.000) Jumlah kas yang
tersedia 40.000.000 107.500.000 80.000.000 227.500.000
Atas dasar rencana prioritas pembayaran kas tersebut di atas maka dapat disusun suatu skedul pembayaran sesuai dengan jumlah uang yang tersedia sbb:
Persekutuan JKL
Skedul Pembayaran Kepada Anggota
J K L
Tahap 1:
Tersedia uang 40.000
Prioritas sampai dengan jumlah RP50.000 Kepada L = (40.000) - - 40.000 - - - 40.000 Tahap II: Tersedia uang 107.500
Kekurangan prioritas pertama
kepada L (10.000) 10.000
Sisa untuk prioritas kedua kepada
K & L 97.500 * Pembayaran kpd K (1/3 x 97.500) (32.500) *1 32.500 * Pembayaran kpd L (2/3 x 97.500) (65.000) 65.000 - - 32.500 75.000 Tahap III: Tersedia uang 80.000
Kekurangan prioritas kedua, kepada K & L sebesar Rp150.000 – Rp97.500 masing-masing
(52.500) *2
17.500 35.000 Sisa untuk prioritas ketiga, kepada
J, K & L 27.500 * Pembayaran kpd J (1/4 x 27.500) (6.875) 6.87 5 - -* Pembayaran kpd K (1/4 x 27.500) (6.875) - 6.875 -* Pembayaran kpd L (2/4 x 27.500) (13.750) - - 13.750 - 6.87 5 24.375 48.750 Jumlah pembayaran kembali kpd
tiap-tiap anggota di dalam likuidasi
6.87
5 56.875 163.750
*1 Jumlah tersebut diperlakukan sebagai pembayaran kembali Hutang kepada K, di
dalam laporan likuidasi dan pencatatannya di dalam rekening-rekening pembukuan
*2 Sebesar Rp5.000.000 diantaranya dianggap sebagai pelunasan Hutang kepada K,
di dalam laporan likuidasi dan pencatatannya di dalam rekening-rekening pembukuan.