• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH ALKES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH ALKES"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Alat

kesehatan berdasarkan tujuan penggunaan sebagaimana dimaksud oleh produsen, dapat digunakan sendiri maupun kombinasi untuk manusia dengan satu atau beberapa tujuan sebagai berikut:

 diagnosis, pencegahan, pemantauan, perlakuan atau pengurangan penyakit;  diagnosis, pemantauan, perlakuan, pengurangan atau kompensasi kondisi

sakit;

 penyelidikan, penggantian, pemodifikasian, mendukung anatomi atau proses fisiologis;

 mendukung atau mempertahankan hidup;  menghalangi pembuahan;

 desinfeksi alat kesehatan; dan

 menyediakan informasi untuk tujuan medis atau diagnosis melalui pengujian in vitro terhadap spesimen dari tubuh manusia

PENGGOLONGAN BERDASARKAN KEPMENKES NO 116/SK/1979 : 1. Preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan.

2. Pestisida dan insektisida pembasmi binatang pengganggu manusia dan binatang piaraan.

3. Alat perawatan yang digunakan dalam salon kecantikan

4. Wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus.

5. Peralatan obstetri dan gynekologi 6. Peralatan Anesthesi

(2)

7. Peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi 8. Peralatan dan perlengkapan THT

9. Peralatan dan perlengkapan mata 10. Peralatan Rumah Sakit

11. Peralatan Kimia 12.Peralatan Hematologi 13.Peralatan Imunologi 14.Peralatan Mikrobiologi 15.Peralatan Patologi 16.Peralatan Toksikologi 17.Peralatan Orthopedi 18.Peralatan Rehabilitasi

19.Peralatan Bedah Umum dan Bedah Plastik 20.Peralatan Kardiologi

21.Peralatan Neurologi

22.Peralatan Gastro Enterologi dan Urologi 23.Peralatan Radiologi

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan dari pada pembuatan makalah ini untuk mengetahui macam-macam alat kesehatan yang ada di rumah sakit, apotek, dokter umum dan alat bedah yang sering digunakan.

1.3 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang timbul dalam makalah yang membahas mengenai Pengawasan Mutu dan Inspeksi Diri ini adalah sebagai berikut :

a. Apa saja alat-alat kesehatan yang dijumpai di rumah sakit dan apotek? b. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan oleh dokter umum?

(3)

c. Apa saja alat-alat kesehatan yang digunakan saat pembedahan umum dan tulang?

BAB II ISI

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 1998 Tentang Pengamanan Sediaan Farmasi Dan Alat Kesehatan, Alat kesehatan adalah

instrumen, aparatus, mesin, implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit serta memulihkan kesehatan pada manusia dan atau untuk membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh.

Sejak perang dunia II di Indonesia sudah mengenal pabrik alat kesehtan Aesculap dari Jerman. Kini banyak dikenal nama pabrik diantaranya Dimedia, Chiron, Diener, Reicodent, Rudolv, Martin dll.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79, Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :

1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan

(4)

3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan

4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus 5. peralatan obstetri dan hgynekologi

6. pelalatan anestesi

7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi 8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT 9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata

2. 1 ALAT-ALAT YANG ADA DI RUMAH SAKIT

Sebagai dasar pengenalan alat-alat kesehatan tidak semua golongan alat diketengahkan, hanya alat-alat kesehatan yang ada di apotik dan sering

dipergunakan oleh pasien atau dipergunakan medis dan perawat di rumah sakit. Untuk memudahkan dalam mempelajari alat kesehatan ini maka kita coba dibagi menjadi:

A. Alat-alat untuk perawatan

Alat-alat yang dipergunakan untuk perawatan baik di rumah atau di rumah sakit dapat dikelompokan menjadi :

1. Alat Pembalut Luka a. Plester

Fungsi : untuk menutupi luka dilengkapi pelekat

Berdasarkan bahannnya Plester dapat dibagi ke dalam 7 macam, yaitu : No. Nama Bahan Nama Alat Kesehatan

(5)

Elastikon

3. Sutera Leukosilk

4. Rayon Microfore, Dermisel

5. Kertas Leukopor, Dermilite

6. Plastik Leukofix, Transfor 7. Plastik Waterprof Setonplast, Blenderm b. GAAS (B. Belanda), Kasa (B. Indonesia)

Bentuk berupa kain jarang-jarang, seperti ram kawat. Gaas atau kain kasa dapat digolongkan ke dalam :

1. Gaas Steril, (Kasa Hydrofil Steril) yang paling banyak digunakan adalah ukuran 18 x 22 cm

2. Dressing (penutup luka) ukuran 7,5 cm x 7,5 cm dan 10 cm x 10 cm 3. Gaas yang berisi bahan obat.

Yang sudah banyak dikenal adalah :

 Sofra-tule : Gaas steril berisi Soframisin

 Bacti gras : Gaas steril berisi Chlorhexadine dalam parafin  Actisorb : Gaas steril berisi Charcoal

 Petronet : Gaas steril berisi Parafin Jeli 4. Verband (Pembalut)

Verband digolongkan ke dalam beberapa bagian, yaitu :

 Kasa Hidrofil (Bandage Gauze) kain kasa panjang untuk membalut luka.  Pembalut Elastis (Elastic Bandage)

 Pembalut Leher, untuk menopang kepala dan membatasi gerak dari tulang leher

 Pembalut Gips, kain kasa dilengkapi kalsium setelah dibalut dibasahi air hangat agar mengeras untuk penderita patah tulang.

2. Alat Perawatan Pasien

a. Warm Water Zak (Beld.) Hot Water Botle (Ing.) Botol Panas/ Buli-buli Panas. Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di ujungnya, diisi air panas. Fungsi : untuk kompres panas

b. Ijskap (Beld.) Ice Bag (Ing.) Eskap (Ind.)

Bentuk : berupa kantung dari karet dengan tutup di tengahnya, diisi pecahan es batu

(6)

c. Bors Pomp (Beld.) Breast Pump and relieve (Ing.) Pompa Susu (Ind.)

Fungsi : untuk membantu memompa air susu keluar dari payudara wanita yang sedang menyusui.

d. Tapelhoed atau Tapelhoedje (Beld.) Nipple Shield (Ing.) Pelindung Puting Susu Fungsi : untuk melindungi putting susu yang lecet pada waktu menyusui sehingga si bayi dapat menghisap air susu melewati alat tsb.

e. Windring (Beld.) Air Cusion (Ing.)

Bentuk : berupa alat yang terbuat dari karet berbentuk lingkaran seperti ban mobil, diameter dalam 13,5 cm luar 40 cm

(7)

f. Colostomy Bag

Fungsi : untuk menampung feses pada pasien setelah operasi colon (pembedahan usus buatan melalui otot dan kulit perut)

g. Urinal

Fungsi : untuk menampung urine pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC. Jenisnya :

 Urinal male : untuk pasien laki-laki

 Urinal female : untuk pasien wanita

h. Bedpan

Fungsi : untuk menampung feses pada pasien yang tidak boleh/bisa ke WC.

i. Pus basin, Emesis basin

(8)

3. Alat Untuk Tindakan Medis

a. Gloves (Ing.) Handschoen (Beld.) Sarung Tangan

Fungsi : untuk melindungi tangan dari pengaruh lingkungan sekeliling

b. Cathether

Fungsi : untuk mengeluarkan/ pengambilan urine Jenisnya :

 Nelaton Cathether : terbuat dari latex/ karet  Metal Cathether : terbuat dari stainlesstil

 Balloon Cathether/ Foley Cathether : terbuat dari latex/ karet dilengkapi dengan balon dengan cara menyutikan aqua pada ventilnya bila telah masuk agar Cathether tidak copot.

c. Urine Bag

Fungsi : untuk menampung urine yang dihubungkan dengan Balloon Cathether/ Foley Cathether untuk mengeluarkan/ pengambilan urine pada sistem tertutup

d. Stomach Tube (Ing.) Maag Slang/ Maag Sonde (Beld.) Fungsi :

 untuk mengumpulkan cairan/ getah lambung,  untuk membilas/ mencucui isi perut,

(9)

e. Feeding Tube

Fungsi : untuk nutrisi/ pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

f. Mucus Extractor atau Suction Cathether (Ing.) Slimzuiger (Beld.) Fungsi : untuk menyedot lendir dari trakhea bayi baru lahir

g. Wing needle

Fungsi : sebagai perpanjangan vena untuk pemberian cairan infus atau obat intra vena dalam jangka lama.

h. Infusion set

Fungsi : selang untuk pemberian cairan infus

i. Tranfusion Set

(10)

j. Spuit / Syringe Fungsi : untuk menyuntik

k. Injection Needle (Ing.) Jarum Suntik

Fungsi : untuk menyuntik digabungkan dengan alat suntik (Spuit = Syringe).

l. Gliserin Syringe (Ing.) Glyserin Spuit(Beld.) Spuit Gliserin

Fungsi : untuk menyemprotkan lavement/ clysma melaui anus cairan yang sering digunakan adalah gliserin atau larutan sabun.

m. Currete

Fungsi : untuk membersihkan rahim pada pasien abortus/ keguguran

4. Alat Untuk Diagnosa Penyakit

a. Buku test buta warna/ Ishihara’s Test for colour Blindness Fungsi : memeriksa buta warna

(11)

b. Chart Vision Snellen

Fungsi : memeriksa visus/ ketajaman penglihatan

c. Reflex Hamer

Fungsi : memeriksa kemampuan refleksi dari bagian tertentu tubuh kita, misalnya lutut.

d. Tongue depressor/ Tongue Blade (Ing.) Tong spatel (Ind.)

Fungsi : untuk menekan lidah agar dapat memeriksa/ melihat kelainan pada tenggorokan, misalnya amandel. Faringitis dll.

e. Laringeal mirror

(12)

f. Clinical hermometer (Ing.) Thermometer klinik (Ind.) Jenisnya :

 Thermometer klinik non elektronik (air raksa)  Thermometer klinik elektronik

Fungsi : mengukur susu tubuh/ badan

g. Stethoscope Jenisnya :

 Obstetrical Stethoscope/ Stethoscope monoaural (Ing.) Stethoscope bidan Fungsi : untuk mendengar bunyi jantung bayi dalam kandungan ibu hamil

 Stethoscope binaural (bagian yang ditempelkan di telinga)

(13)

h. Sphygmomanometer

Fungsi : untuk mengukur tekanan darah Jenisnya :

 Mercurial Sphygmomanometer/ Tensi meter air raksa

 Anaeroid Sphygmomanometer/ Tensi meter tanpa air (memakai jarum)

 Electical Sphygmomanometer

 Automatic Sphygmomanometer/ /Tensi meter tanpa dipompa i. Speculum

Speculum atau specula (= bentuk jamak) adalah alat yang dimasukkan ke dalam liang rongga tubuh yang kegunaannya adalah untuk memeriksa/ melihat bagian yang berada di dalam liang rongga tsb.

a. Nasal Speculum

(14)

b. Ear Speculum

Fungsi : untuk memeriksa rongga telinga

c. Rectum Speculum

Fungsi : untuk memeriksa lubang anus/rektal

d. Vaginal Speculum

Fungsi : untuk memeriksa lubang vagina

5. Alat-alat Bedah

1. Scalpel (Beld.) Bistoury/ Bistouries (Ing.) Pisau operasi (Ind.) Istilah lain yaitu :

a. Scalpel Blade : pisau operasi Fungsi : pembedahan

(15)

b. Scalpel Handel pegangan pisau operasi Fungsi : pegangan pisau operasi

2. Gunting

Gunting merupakan alat untuk memotong. Jenis-jenis gunting antara lain : a. Bandage Scissors (Ing.) Verbandschaar (Beld.) gunting verband atau Gaas Fungsi : memotong verband atau kain kasa

b. Surgical Scissors gunting operasi Fungsi : gunting untuk pembedahan c. Dissecting Scissors

Fungsi : gunting untuk memotong jaringan tubuh untuk keperluan praktek. 3. Forceps

Forceps merupakan alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan yang dapat dikontrol (dijepitkan dan dilepaskan) yang digunakan untuk menjepit atau memegang benda.

a. Thumb Forceps atau Dissecting Forceps (Ing.) Anatomische pinset (Beld.) Pinset anatomis (Ind.).

Ciri-ciri : bagian dalam kedua belah ujungnya bergaris-garis horisontal.

b. Surgical Forceps atau Tissue Forceps (Ing.) Chirrurgical pinset (Beld.) pinset operasi. Ciri-ciri : ujung piset keduanya bergigi.

c. Cilia pinset atau Cilia Forceps

Fungsi : untuk menjepit/ mencabut rambut. d. Suture Clip Applying Forceps ataut Pinset Agrave

(16)

e. Klem

Klem atau Clamp adalah alat untuk menjepit (memegang dan menekan) suatu benda.

Jenis-jenis klem antara lain :

a) Arterie klem (Beld.) Artery Forceps (Ing.)

Arteri klem tergolong alat seperti pegangan gunting dengan cantelan. Fungsi : untuk menjepit pembuluh darah arteri.

Arteri klem dapat digolongkan ke dalam dua bagian  Kocher : ujungnya bergigi

 Pean : ujungnya tidak bergigi

b) Peritoneum forceps

Fungsi : untuk menjepit jaringan selaput perut.

4. Needle Holders (Ing.) Naald Voerder (Beld.)Fungsi : untuk menjepit jarum jahit (hechtnaald) serta menjahit luka terbuka seperti luka kecelakaan atau pembedahan.

5. Hecht Naald (Beld.) Surgical Needles atau Suture Needles (Ing.) jarum jahit Fungsi : jarum untuk menjahit luka

(17)

Jenis-jenis jarum jahit :

 ujungnya bulat untuk menjahit otot  ujungnya segi tiga untuk menjahit kulit

6. Suture (Ing.) Benang Bedah

Benang bedah dapat dibagi ke dalam dua golongan yaitu : a. Yang dapat diabsorbsi jaringan tubuh.

Menurut bahannya terdiri dari :

 Collagen yang berasal dari jaringan usus sapi, sub mukosa kambing, usus kucing. Sampai sekarang disebut Catgut (usus kucing)

 Catgut dapat dibagi ke dalam dua bagian yaitu :  Catgut Plain

 Catgut Chromic

 Catgut Chromic adalah Catgut Plain yang dilapisi oleh chromium sehingga daya kekuatan mengikatnya lebih lama.

 Polygiactin 910 conrtoh : Vicryl  Polygiactin acid conrtoh : Dexon b. Yang tidak diabsorbsi tubuh.

Jenisnya yaitu :  Linen dari rami

 Sutera, dalam bahasa Belanda : Zijde Dalam Bahasa Inggris Silk  Polyamide (Nylon)

(18)

2.2 ALAT KESEHATAN DI APOTEK

No. Nama Alat Gambar

1. Leukoplast Kegunaan: Sebagai pembantu

merekatkan GAAS.

Cara pemakaian: Plaster dibuka, kemudian digunting sesuai kebutuhan

2. Handyplast Kegunaan: Untuk menutup luka.

Cara pemakaian: Plaster dibuka, kemudian direkatkan pada luka kecil

3. Gaas Kegunaan: Menutup luka.

Cara pemakaian: Menggunakan plaster, direkatkan pada tubuh.

4. Gaas steril Kegunaan: Menutup luka untuk

mencegah kontaminasi.

Cara pemakaian: Menggunakan plaster, direkatkan pada tubuh.

5. Perban elastis Kegunaan: Untuk

fiksasi/perawatan pada kasus keseleo, letih otot dan pelebaran pumbulu darah balik

Cara pemakaian: Gulungan dibuka, dililitkan pada bagian tertentu dengan pengait.

(19)

6. Cervical collar Kegunaan: Untuk menahan agar pergerakan leher berkurang sehingga mempercepat proses penyembuhan luka.

Cara pemakaian: Pengait dibuka kemudian dipasang pada leher

7. Breast pump Kegunaan: Memacu pengeluaran

air susu ibu.

Cara pemakaian: mulut pompa dipasang, dipompa.

8. Rubber breast

pad Kegunaan: Untuk melindungi puting susu wanita yang terluka. Cara pemakaian: Alat dipasang pada permukaan puting susu wanita.

9. Rubber nipple Kegunaan: Alat bantu pengganti

ASI.

Cara pemakaian: Alat dipasang pada botol dot.

10. Sling Kegunaan: Alat bantu cedera

bahu.

Cara pemakaian: Dilipat segitiga kemudia ujung kedua kain diikat, dikaitkan di bahu

(20)

11. Eye cup Kegunaan: Alat pencuci mata Cara pemakaian: Tuang cairan pembersih mata, letakka dibola mata yang sakit.

12. Blood bag Kegunaan: Tempat penyimpanan

atau kantung darah.

Cara pemakaian: Ujung selang tranfusi set dipasang pada mulut kantung darah.

13. Urine bag Kegunaan: Tempat pembuangan

hasil sekresi urine.

Cara pemakaian: Ujung selang catheter dipasang pada kantung urine.

14. Abbocath-t Kegunaan: Sebagai pena

tambahan untuk pengobatan. Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam.

15. Nelaton

catheter Kegunaan: kateter yang dimasukkan dalam uretra supaya mempermudah kencing

Cara pemakaian: dipasang pada ujung urine bag

16. Catheter metal Kegunaan: alat bantu

memasukkan kateter.

Cara pemakaian: ujung catheter metal di masukkan dalam lubang kemaluan laki-laki.

(21)

17. Baloon

catheter Kegunaan: Untuk mengeluarkan/pengambilan urine.

Cara pemakaian: masukkan ujung kateter dalam lubang kemaluang laki-laki

18. Condom

cathteter Kegunaan: Untuk menjaga jalankeluarnya urine. Cara pemakaian: Dipakai seperti kondom male

19. Oxygen

catheter Kegunaan: untuk mengalirkan lubang oxigen kedalam rongga paru.

Cara pemakaian: dimasukkan melalui lubang hidung masuk ke saluran pernapasan.

20. Maag slang Kegunaan: untuk

mengumpulkan getah lambung, membilas, mencuci isi perut dan serta pemberian obat-obatan. Cara pemakaian: dimasukkan melalui saluran pencernaan.

21. Feeding tube Kegunaan: untuk

nutrisi/pemberian cairan makanan melalui mulut atau hidung.

Cara pemakaian: dimasukkan melalui saluran pernapasan atau pencernaan

22. Spinal needle Kegunaan: digunakan untuk

lumbal punctie.

Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam.

(22)

23. Needle

injection Kegunaan: untuk menembus atau merobek kulit. Cara pemakaian: ujung jarum yang tajam dimasukkan kedalam jaringan kulit.

24. wing needle Kegunaan: untuk menembus

atau merobek kulit, mengurangi resiko karna gerakan.

Cara pemakaian: Dimasukkan kedalam pembuluh daran vena, jangka waktu 48 jam.

25. Hypodermic

syringe Kegunaan: Untuk menyuntikkan cairan kedalam gigi atau gusi. Cara pemakaian: di suntikkan pada jaring gusi mulut.

26 Disposable

syringe Kegunaan: Untuk menyuntikkan cairan kedalam tubuh. Cara pemakaian: disuntikkan kedalam jaringan kulit atau pembulu darah

27. Glycerine

syringe menyemprokan lavement/olysmaKegunaan: Untuk melalui anus.

Cara pemakaian: disuntikkan kedalam lubang anus atau dubur

(23)

28. Disposable

insulin syringe Kegunaan: alat untuk memasukkan cairan insulin. Cara pemakaian: jarum insulin dimasukkan kedalam jaringa lunak.

29 Ear bulb Kegunaan: untuk menghisap

cairan telinga.

Cara pemakaian: ujung penghisap dimasukkan, hisap cairan di dalam telinga

30. Surgical

needle Kegunaan: jarum untuk menyatukan luka robek. Cara pemakaian: digunakan bersamaan dengan benang jahit.

31. Catgut Kegunaan: Benang jahit yang

dapat diabsorbsi tubuh.

Cara pemakaian: menjahit pada jaringan lunak tubuh.

32. Infus set Kegunaan: selang untuk

pemberian cairan infus. Cara pemakaian: hubungkan selang dengan abbocath dan ujung yang lain pada mulut infus.

33. Tranfusi set Kegunaan: selang untuk transfusi

darah.

Cara pemakaian: hubungkan selang dengan abbocath dan ujung yang lain pada mulut blood bag

(24)

34. Masker Kegunaan: untuk meminimalisir kontaminasi udara.

Cara pemakaian: tali masker dikaitkan pada bagian belakang kepala.

35. Handscoon Kegunaan: untuk meminimalisir

kontaminasi pada tangan. Cara pemakaian: masukkan ujung jari pada masker, tarik hinngga pass ditangan.

36. AKDR Kegunaan: untuk menghambat

pertemuan antara sperma dengan ovum.

Cara pemakaian: alat dimasukkan kedalam rahim wanita.

37. Kondom male Kegunaan: mencegah kehamilan

dan mengurangi resiko penyakit. Cara pemakaian: masukkan pada lubang kondom, kendurkan kedalam.

38. Kodome

female Kegunaan: mencegah kehamilan dan mengurangi resiko penyebab penyakit

Cara pemakaian: masukkan pada lubang kondom, kendurkan kedalam

39. Alat

kontrasepsi implan

Kegunaan: untuk mencegah kesuburan dengan cara

melepaskan hormon progesteron sedikit demi sedikit.

Cara pemakaian: dimasukkan pada bagian bawah jaringan kulit.

(25)

40. Laminaria Kegunaan: digunakan untuk membuka leher rahim guna evakuasi kehamilan.

Cara pemakaian: alat dipasang pada mulut rahim wanita.

41 crutches tongkat penyangga tubuh yang

digunakan pada pasien yang mengalami gangguan/ cedera/ pasca operasi pada kakinya. Terbuat dari bermacam- macam bahan seperti kayu, aluminium, dan campuran kayu dan logam 42 IJSKAP(eskap)

Dalam bahasa Inggris disebut ICE BAG. Umumnya berbentuk bulat, terbuat dari bahan karet dengan tutup di tengahnya. Kegunaannya: untuk kompres dingin apabila demam.

43 WARM WATER

ZAK Warm water zak berarti kantung berisi air panas. Ada juga yang menyebutnya botol panas. Yang umum terdapat di apotek adalah kantung yang terbuat dari karet.

44 HOT COLD

PACK Cold hot pack adalah sebuah kantong berukuran 4,25” X 10,5” atau kira- kira 10,5 cm X 26 cm, yang berisikan gel yang

membuat alat tersebut elastic dan fleksibel. Kegunaannya: sebagai pengganti botol panas dan kantung es

(26)

2.3 ALAT-ALAT KEDOKTERAN UMUM Alat-alat kedokteran umum meliputi: a. Alat-Alat Diagnostic

Alat-alat perlengkapan diagnostic (diagnostic equipments) adalah alat-alat yang digunakan oleh para dokter atau tenaga medis lainnya dimana dengan bantuannya dapat diketahui, ditentukan diagnose penyakit seseorang yang diperiksa. Alat-alat ini meliputi :

1. Buku Tes Buta Warna (test for colour-blindness)

2. Chart Vision Snellen, alat ini digunakan untuk test char bertuliskan huruf-huruf dengan ukuran besar tertentu, dan ukuran tersebut harus dapat dilihat oleh mata yang normal pada jarak terentu. Umumnya alat ini dibuat dari kertas karton yang berukuran 28 x 60 cm atau 28,5 x 71 cm.

3. Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.

(27)

4. Percussion hammer digunakan untuk mengetuk rongga dada dan rongga belakang (punggung) untuk mengetahui keadaan organ di dalamnya.

5. Tong spatel (tongue depressor atau penekan lidah) digunakan untuk menekan lidah, agar dapa melihat lebih jelas keadaan di dalam tenggorokan, apakah ada kelainan-kelainan, misalnya ada peradangan seperti pharyngitis, amandel dan lain-lain.

6. Laryngeal mirror (mouth mirror atau kaca mulut) digunakan dapat untuk melihat & memeriksa keadaan di dalam teggorokan, apakah kelainan-kelaian.

7. Head mirror, head lamp & head band: head mirror atau voorhoofdspigel dilekatkan pada head-band atau ikat kepala dan digunakan untuk memeriksa rongga telinga, hidung, tenggorokan dan mata melalui pantulan sinar.

(28)

8. Pulse-meter (pols-teller) digunakan sebagai penccatat waktu, dalam memeriksa dan menghitung jumlah denyut nadi.

9. Termometer klinik digunakan untuk mengukur suhu tubuh/ badan.

10.Stethoscope (phonendoscope) digunakan untuk mendeteksi, mempelajari, mendengar bunyi (suara) yang timbul dari dalamtubuh/ rongga tubuh.

11.Sphygomomanometer (blood pressure monometer atau tensimeter) digunakan untuk mengukur tekana darah tubuh, berapa angka systole (pada waktu jantung kuncup) dan berapa angka diastole (pada waktu jantung

(29)

12.Speculum (specula) adalah alat yang dimasukkan kedalam rongga tubuh, dimana kegunaannya agar kita dapat memeriksa, melihat bagian yang berada dibagian liang rongga itu. Ada 4 macam speculum yaitu:

a. Nasal Speculum (untuk pemeriksaan hidung) b. Ear Speculum (untuk pemeriksaan telinga) c. Rectal Speculum (rectal = melalui dubur) d. Vaginal Speculum (melalui alat kelamin wanita)

13.Diagnostic Set adalah suatu set alat-alat untuk keperluan diagnostika yang diatur dan ditata dalam suatu kotak yang tertutup.

14.Endoscope adalah alat yang digunakan untuk memeriksa secara visual bagian dalam rongga tubuh.

(30)

15.Spirometer adalah alat yang digunakan utuk megukur secara langsung dan cepat kemampuan paru seseorang, untuk keperluan diagnose fungsi paru-paru dan jantung yang abnormal

b. Alat-alat untuk pemeriksaan 1. Alat-alat untuk pemeriksaan klinis

a. Blood Lancet digunakan untuk mengambil darah untuk pemeriksaan di laboratorium dengan jalan menusuk ujung jari dengan alat tersebut.

b. Vaccination Lancet (vaccinaie-pen) digunakan untuk vaksinasi, misalnya vaksinasi cacar.

c. Haemocytometer digunakan untuk memeriksa erytrocyt (butiran-buiran darah merah) dan leucocyt ( butiran darah putih), berapa banyak jumlahnya.

(31)

d. H.b.-meter (haemoglobinemeter) digunakan untuk memeriksa kadar

haemoglobin dalam darah) adalah sebuah alat teropong dimana kita bisa melihat objek-objek yang sangat kecil melalui alat tersebut.

e. Urinometer adalah sebuah alat untuk mengukur berat jenis urine.

f. Fecatwin (labsystems-finland) adalah reagens untuk mengetest ada tidaknya darah di dalam fases (kotoran) seseorang, penderita, yang diteteskan pada alat penampung feses khusus.

2.4 ALAT – ALAT BEDAH UMUM 1. Pisau Bedah (Scalpel)

(32)

Scalpel merupakan instrument untuk memotong jaringan. Mata pisau yang tajam memungkinkan untuk dilakukannya pemisahan jaringan dengan trauma sekecil mungkin terhadap jaringan sekitarnya. Scalpel terdiri atas 2 bagian, yaitu gagang dan mata pisau. Pada pisau model lama mata pisau dang gagang bersatu,

sedangkan pada model baru mata pisau dapat dilepas dan diganti dengan yang

baru.

2. Gunting

Gunting merupakan instrumen yang digunakan untuk memotong jaringan, benang dan balutan luka. Gunting yang lurus digunakan untuk pekerjaan pada bagian

permukaan, sedangkan yang melengkung digunakan untuk bagian dalam luka. Pada umumnya yang digunakan untuk memotong adalah bagian distal dari mata gunting, untuk menghindari rusaknya struktur vital makan gunting tidak boleh ditutup kecuali bila ujung mata guntingnya dapat di lihat dengan jelas.

a. Bandage scissors digunakan untuk menggunting perban, atau gaas/kassa.

(33)

UNTUK KEPERLUAN OBSTETRIK :

a. Umbillical cord scissorors,digunakan untuk memotong tali pusar bayi.

Umbillical cord scissorors

b. Episiotomy scissors, untuk obstetrik, digunakan untuk memotong vulva (alat kelamin wanita) saat melahirkan, untuk mencegah robeknya dinding perineum, yaitu antara anus dan bagian bawah vagina.

Episiotomy scissors 3. Forceps

Suatu alat yang terdiri dari 2 keping yang saling berhadapan , yagn dapat dikontrol dapat dijepitkan dan dilepaskan, oleh pegangan atau tekanan langsung pada keping – keping tersebut.

a. Pinset

- Pinset anatomi, ada yagn lurus, ada yang bengkok.kedua belah ujungnya bergaris – garis horizontal.

(34)

- Pinset operasi : ujung keduanya bergigi, untuk menjepit pada saat operasi. Sering disebut chirurgische

b. Klem ( Clamp)

Alat ini digunakan terutama untuk memegang jaringan dan memungkinkan untuk melakukan traksi. Permukaan yang berhadapan dari tiap kepala forceps berfariasi tergantung dari tujuan yang spesifik. Semuanya mempunyai lubang untuk jari dan sistem pengunci.

- Klem arteri

Memiliki dua bentuk yaitu lurus dan belok. Penggunaanya adalah untuk melakukan hemostasis, penting untuk menghentikan pendarahan selama operasi. Klem ini digunakan untuk jaringan yang tipis dan lunak. Selain itu juga dibagi atas atraumatik dan traumatik.

Klem arteri - Towel clamp (doek clamp)

Towel clamp merupakan clamp pemegang dengan ujungnya yang runcing untuk menahan tepi handuk/ doek pada tempatnya. Berguna untuk menjepit kain operasi juga untuk memegang tulang coste ketika dilakukan traksi eksternal pada dinding dada.

(35)

c. TANG

Koorntang/Dressing forceps, digunakan untuk menjepit, atau mengangkat alat – alat bedah dari dalam bak instrumen.

Kogel tang : menjepit & mengangkat organ/jaringan tubuh juga benda benda asing dalam tubuh termasuk Paku

(36)

2.5 ALAT BEDAH TULANG

1. SECRUP TULANG (Bone Screws) a. Cortex Screws

Sekrup yang besar berdiameter 4,5 m, thead atau draadnya. Panjang thead atau draadnya mulai dari kepala sekrup sampai ujung, ada yang mulai dari 24 mm sampai 70 mm. Sekrup yang kecil thread-nya dan berdiameter 3,5 mm dengan panjang total mulai dari 10 mm sampai 50 mm.

b. Malleolar Screws

Sekrup jenis ini hanya berdiameter 4,5 mm (thread) dan mempunyai panjang mulai dari 25 mm sampai 70 mm dan panjang threadnya hanya ½ X panjang total.

c. Cancellous Bone Screws

Sekrup jenis ini ada yang “fully thread” ada yang “short thread”. Yang “short thread” ini ada yang ½ dan ada yang ¼ bagian dari seluruh sekrup. Sekrup yang besar threadnya berdiameter 6,5 mm, sedangkan yang kecil berdiameter 4 mm (short thread) dan 3,5 mm (fully-thread).

d. Epiphyseal Screws

Sekrup jenis ini mempunyai kepala yang berdiameter 10 mm, dan berdiameter thread 6,5 mm, dan panjang total sekrup mulai dari 50 mm am90 mm. Panjang thread hanya kira-kira ¼ X panjang total.

e. Threaded bolts with 2 nuts

Diameter thread 3 mm dan diameter Nut (mur) 11 mm. Panjangnya ada yang 70 mm, 100 mm dan 120 mm.

(37)

2. STRAIGHT PLATES

Straight Plates atau keping lempengan atau pelat (plaat), ada 3 macam, yaitu: a. Semi-tubular Plate (1/2 lengkung)

Dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm dan Cancellous Bone Screw 6,5 mm.

Digunakan pada tulang radius (tulang lengan bawah bagian luar) dan tulang fibula (tulang kaki bagian belakang).

b. Narrow Plate (pelat sempit)

Pelat ini dipakai dengan Cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Tibia (tulang kaki bagian luar), dan tulang Ulna (tulang lengan bawah bagian dalam). Pelat ini panjangnya mulai dari 39 mm dengan 2 lubang, sampai 263 mm dengan 16 lubang.

c. Broad Plate (pelat lebar)

Pelat ini di pakai dengan cortex Screws 4,5 mm. Dipergunakan pada tulang Femur (tulang paha) dan untuk pseudoarthriosis tulang Humerus (tulang lengan atas).Pelat ini panjannya mulai dari 103 mm dengan 6 lubang sampai dengan 295 mm dengan 18 lubang.

Dalam katalog Synthes, Broad Plate diberi nomor kode 225, sehingga bila disebut 225.16 artinya yaitu Broad Plate yang memiliki lubang 16 dan panjangnya 263 mm. Broad plate ini tidak boleh dipakai pada tulang Tibia. Juga ada Broad DCP, yaitu Broad Dynamic Compression Plates.

(38)

3. ANGLED BLADE PLATES

Keping lempengan atau pelat jenis ini berbentuk menyudut dan digunakan

umumnya untuk patah tulang pada distal dan proximal femur,femoral neck hip. Ada yang bersudut 95o ,ada yang 135o . untuk type HIP PLATE ada yang

80o ,90o ,100o , 110o,120o,130o. Hip plate untuk bayi ,anak-anak,remaja,dewasa berbeda pada panjang pelat yang horizontal/miring,yaitu masing-masing berurutan 25-32 mm, 35-45mm, 40-50mm, 40-60 mm. Untuk Hip Plate dengan sudut

110o keatas, panjangnya antara 65-110 mm. a. Condylar Plate bersudut 95o

digunakan untuk fraktur tulang femur bagian distal dan proksimal serta

inter-trochanteric valgus osteotomy. Sekrup yang dipakai adalah Cancellous Bone Screws 6,5 mm .

b. Angled Blade Plates

Angled Blade Plates , termasuk Femoral Neck plate ,bersudut 130o , digunakan untuk fraktur femoral neckdan per-trochanteric. Panjang bagian yang miring mulai 50 mm ampai 110 mm, dengan mulai 4 lobang sampai 12 lobang.

(39)

DHS-plates adalah dynamic Hip Screw Plates, digunakan untuk fraktur pertro-inter, dan sub-trochanteric. Pelat ini bersudut 135o , dan bagian yang pendek panjangnya ada yang 25 mmdan ada yang 38 mm, sedangkan bagian yang panjang; panjangnya mulai dari 46 mm sampai 110 mm. Selain bersudut 135o , ada pula yang bersudut 140o, 145o.

Pelat ini dilengkapi dengan sekrup spesial, yaitu yang disebut DHS SCREWS, yaitu Dynamic Hip Screws dengan panjang mulai dari 50mm sampai 145mm. Diameter thread 12,5 mmdan panjang thread 22 mm. Sedangkan sekrup untuk lobang lainnya dipakai : DHS Compressing Screw yang panjangnya 36 mm dan kepala berdiameter 3,5 mm.

5. SPECIAL PLATES a. Spoon plate

Digunakan untuk membenahkan (fixation) tulang tibia bagian depan (frontal edge). Digunakan dengan sekrup Cortex Screws 4,5 mm.

b. T-Plate

Digunakan untuk tulang humurus dan tulang tibia (bagian kepala). Pelat ini ada yang berlobang 3, 4, 5, 6, dan 8 dengan panjang 68 mm, 84 mm, 100 mm, 116 mm dan 148 mm.

c. Cloverleaf Plate

(40)

d. TButtress Plate

Berlobang 4 ada yang bagian kiri dan ada yang bagian kanan

e. Hook Plate

Digunakan untuk membenahkan (fixatiaon) bagian tulang trochanter yang besar

f. Cobra-Head Plate

Digunakan untuk Hip arthrodesis

g. Small Fragment Plantes

Adalah pelat untuk tulang ruas leher atau cervical vertebrae, dengan mempunyai 5 buah lobang atau 8 buah lobang dan sekrup yang digunakan adalah yang

(41)

6. PAKU DAN KAWAT a. Tibial Nail

Nail atau pin atau paku yang digunakan pada fraktur tulang kaki bagian luar. Diameter paku ini mulai dari 9 mm sampai dengan 16 mm, dengan panjang mulai 270 mm sampai 380 mm.

b. Femoral Nail

Paku ini digunakan pada fraktur tulang femur(tulang paha). Berdiameter mulai dari 11 mmsampai dengan 19 mm, dengan panjang mulai dari 360 mm sampai dengan 480 mm. Pabrik Zimmer USA mempunyai produk yang serupa ini dikenal dengan nama Kuntscher Nail.

c. Steinmann pin

Merupakan paku yang ujungnya lancip seperti trocar ,yang dimasukan kedalam tulang femur atau tibia untuk penarikan kerangka( skeletal traction).

(42)

d. Schanz screw

Sekrup ini sejenis paku dengan ujung trocar atau ujung intan. Diameter 4 atau 5 mm.

e. Cerlage wire

Kawat ini mempunyai mata diujungnya,digunakan untuk melilit tulang. 7. Pen Tulang

Fungsi pen sejatinya sebagai penyangga tulang. Biar posisi tulang benar gak lari2 dipasang pen pada tulang tersebut, pen itu dibor ditanam dalam tulang pas patahan tulang. masing2 fungsinya untuk mengunci dudukan tulang yang patah.sementara di

(43)

pen penyembuhan tulang yg patah tersebut direkatkan kembali oleh kalsium yg kita konsumsi. Bayangin aja kalo kita patah tulang dan kuncian tulang patah kita gak bener dan kalsium ngisi tulang2 tersebut?? bisa bengkok gan.. jd sebenarnya kalo patah tulang gak mesti di pen.kita pernah dengerkan pengobatan alternative.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Alat Kesehatan adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki fungsi tubuh

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 116/SK/79, Alat kesehatan dapat digolongkan menjadi :

1. preparat untuk pemeliharaan dan perawatan kesehatan

2. Pestisida dan insektisida pembasi hama manusia dan binatang piaraan 3. alat kecantikan yang digunakan dalam salon kecantikan

4. wadah dari plastik dan kaca untuk obat dan injeksi, juga karet tutup botol infus 5. peralatan obstetri dan hgynekologi

6. pelalatan anestesi

7. peralatan dan perlengkapan kedokteran gigi 8. peralatan dan perlengkapan kedokteran THT 9. peralatan dan perlengkapan kedokteran mata

(44)

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1189/menkes/per/viii/2010 Arief Z.R. Terminologi Medis. Yogyakarta: Mitra Cendekia Press, 2009

Priyanto, 2009, Farmakoterapi dan Terminologi Medis, hal 143-155 Leskonfi, Depok. KEPMENKES NO 116/SK/1979

Yuliana, Desy. Fix Alat-Alat Bedah Tulang. 4 Juni 2017

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dari penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dari kelima variabel independen yang diuji terdapat satu variabel yang memiliki pengaruh untuk

Konsep yang dipilih “Pranala” untuk menyajikan sebuah website yang berisi informasi seputar musik lokal Semarang dinilai berhasil, karena 94% dari 50 responden

Perbuatan pidana adalah perbuatan yang dilarang oleh suatu suatu aturan hukum larangan mana disertai ancaman (sanksi) yang berupa pidana tertentu, bagi

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh variasi komposisi filler terhadap kekuatan bending komposit ampas tebu sekam

125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan

Simpulan yang tepat dari paragraf kedua wacana tersebut adalah semburan liar yang ke-59 tersebut tidak berbahaya dan akan mengecil sendiri.. (1) Objek wisata Pangandaran

Kucing telah berbaur dengan kehidupan manusia paling tidak sejak 3.500 tahun yang lalu, ketika orang Mesir kuno menggunakan kucing untuk menjauhkan tikus atau hewan pengerat lain

Filsafat pekerjaan sosial adalah filsafat moral dan sosial, kebenaran dan etika, Ini berkaitan erat dengan keyakinan bahwa pekerja sosial harus memiliki seperangkat nilai-nilai