REFERAT
REFERAT
Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Kontak Iritan
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Disusun untuk Memenuhi Salah Satu SyaratKepanitraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Kepanitraan Klinik Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Umum Daerah Amara!a Rumah Sakit Umum Daerah Amara!a
Pemiming " Pemiming " dr# $iendarto% Sp#KK dr# $iendarto% Sp#KK Disusun oleh " Disusun oleh " MESI&ISA'I MESI&ISA'I ()*+**((*) ()*+**((*) KEPA
KEPA'ITERAA' K,I'IK 'ITERAA' K,I'IK BA-IA'BA-IA' I,MU PE'.AK
I,MU PE'.AKIT KU,IT DA' IT KU,IT DA' KE,AMI'KE,AMI'
FAKU,TAS KED/KTERA' U'I0ERSITAS PEMBA'-U'A' 'ASI/'A, FAKU,TAS KED/KTERA' U'I0ERSITAS PEMBA'-U'A' 'ASI/'A,
10ETERA'2 3AKARTA 10ETERA'2 3AKARTA *+(4 *+(4
,EMBAR PE'-ESA$A'
,EMBAR PE'-ESA$A'
REFERAT
REFERAT
Dermatitis Kontak Iritan
Dermatitis Kontak Iritan
Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas Disusun dan diajukan untuk memenuhi persyaratan tugas
Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Daerah Ambarawa
/leh "
Mesi!isani ()*+**((*)
Ambarawa, Februari !"# $elah dibimbing dan disahkan %leh,
D%kter pembimbing
dr# $iendarto% Sp#KK
DERMATITIS K/'TAK IRITA'
De5inisi
Dermatitis k%ntak adalah dermatitis yang disebabkan %leh bahan&substansi yang menempel pada kulit'
Dikenal ma(am dermatitis k%ntak yaitu dermatitis k%ntak iritan dan dermatitis k%ntak alergik) keduanya bersi*at akut maupun kr%nis' Dermatitis iritan merupakan reaksi peradangan kulit n%nimun%l%gik, jadi kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului pr%ses sensitisasi' Sebaliknya dermatitis k%ntak alergik terjadi pada sese%rang yang telah mengalami sensitisasi terhadap suatu allergen'
Dermatitis k%ntak iritan +DKI merupakan reaksi peradangan n%nimun%l%gik pada kulit yang disebabkan %leh k%ntak dengan *akt%r eks%gen maupun end%gen' Fakt%r eks%gen berupa bahan-bahan iritan +kimiawi, *isik,maupun bi%l%gik dan *akt%r end%gen memegang peranan penting pada penyakit ini'" Ada yang membagi
dermatitis k%ntak iritan menjadi kateg%ri may%r yaitu DKI akut dan DKI kumulati*'
Epidemiologi
Dermatitis k%ntak iritan dapat diderita %leh semua %rang dari berbagai g%l%ngan umur, ras, dan jenis kelamin' Data epid emi%l%gi penderita dermatitis k%ntak iritan sulit didapat' .umlah penderita dermatitis k%ntak iritan diperkirakan (ukup banyak, namun sulit untuk diketahui jumlahnya' /al ini disebabkan antara lain %leh banyak penderita yang tidak datang ber%bat dengan kelainan ringan'
Etiologi
0at yang menyebabkan DKI akut adalah 1at yang (ukup iritan untuk menyebabkan kerusakan kulit bahkan dalam satu pajanan' 2en(akup di dalamnya adalah asam pekat, basa pekat, (airan pelarut kuat, 1at %ksidat%r dan redukt%r kuat' Sedangkan pada DKI kumulati* +DKIK kerusakan terjadi setelah beberapa kali pajanan pada l%kasi kulit yang sama , yaitu terhadap 1at 3 1at iritan lemah seperti 4 air, deterjen, 1at pe)arut lemah, minyak dan pelumas' 0at 3 1at ini tidak (ukup t%ksik untuk mneimbulkan kerusakan kulit pada satu kali pajanan, melainkan se(ara perlahan 3 lahan hingga pada sutau saat kerusakannya , mampu menimbulkan
in*lamsi' Penyebab DKI kumulati* biasanya bersi*at multi*akt%rial'
Fakt%r 3 *akt%r pen(etus terjadinya DKIK berhubungan dengan 1at iritan, pajanan +waktu dan *rekuensi lingkungan + tekanan mekanis, suhu dan kelembaban
serta bergantung pada *akt%r predisp%sisi yaitu karakteristik indi5idu + umur, jenis kelamin, etnis, penyakit kulit yang telah ada, at%pi, l%kasi anat%mis yang terpajan dan pr%*esi'
Fakt%r 1at iritan men(akup si*at *isik dan kimia 1at tersebut seperti 4 ukuran m%lekul, i%nisasi, p%larisasi, P/ dan kelarutan'Sedangkan *akt%r pajanan meliputi 4 k%nsentrasi , 5%lum, waktu aplikasi serta durasi pajanan' Umumnya , waktu pajanan yang lama dan 5%lum yang besar meningkatkan penetrasi' Pengaruh lingkungan , seperti kelembaban yang rendah dan suhu yang dingin, merupakan *akt%r penting dalam menurunkan kadar air stratum k%rneum' Suhu yang dingin saja dapat menurunkan kelenturan lapisan tanduk, sehingga menyebabkan retaknya stratum k%rneum' 6klusi meningktkan kadar air strtaum k%rneum sehingga menurunkan *ungsi e*isiensi sawarnya'
/al ini mengakibatkan peningkatkan abs%rpi perkutan 1at 3 1at yang larut dalam air' Penderita at%pi rentan terhadap e*ek iritasi 1at iritan' Kandungan 1at iritan juga penting dalam meningkatkan iritasi' Kebanyakn pr%duk pemersih kulit di pasaran dapat mneyebabkan e*ek iritasi primer jika digunakan berulang 3ulang atau berlebihan, akan tetapi jika digunakan sesuai aturan, kulit n%rmal tidak akan teriritasi'
Kulit n%rmal memiliki P/ berkisar sekitar 7,7 meski beberapa peneliti berpendapat bahwa P/ kulit berkisar antara # -8' Kisaran P/ kulit natara lain ditentukan %leh adanya mantel asam yaitu lapisan tipis yang ditinggalkan %leh keringat dan bersi*at asam' Bakteri angg%ta mikr%*l%ra kulit memerlukan P/ tertentu untuk dapat melaksanakan pertumbuhan %ptimum' $erdapat perbedaan P/ untuk pertumbuhan setiap jenis bakteri, misalnya S'aureus membutuhkan P/ 8,7 untuk pertumbuhannya, sedangkan P'aureus memerlukan P/ antara # 3 #'7' 9arutan
deterjen memiliki P/ :,7 dan jika digunakan berulang 3ulang selama beberapa hari P/ kulit akan naik menjadi ;' K%ndisi kulit yangd emikian tidak menjadi sarana yang baik bagi pertumbuhan mikr%*l%ra yang penting untuk menjaga lapisan matel asam'
Saat terpajan dengan iritan yang sama dengan k%ndisi yang sama pula, perkembangan tingkat iritasi tiap indi5idu berbeda 3beda' Fakt%r 3 *akt%r yang berpengaruh terhadap kerentanan indi5idu meliputi 4
- Umur dan l%kasi
Kerentanan kulit terhadap e*ek iritasi 1at iritan menurun seiriing dengan usia' /al ini disebabkan %leh penurunan *ungsi sawar' Penelitian menunjukkan bahwa iritabilitas kulit terhadap s%dium lauril sul*at men(apai pun(aknya selama masa kanak 3 kanak dan menurun selama dewasa, men(apai tingkat terendah saat de(ade keenam' 9%kasi dengan rekati5itas tertinggi adalah paha, punggung atas dan lengan bawah'
- Ras
Indi5idu berkulit gelap seperti %rang A*rikan dan /ispanik, memperlihatkan resp%n iritasi yang lebih besar terhadap sur*aktan, s%dium lauril sul*at, begitu pula terhadap 1at kimia dan sinar ultra 5i%let' Dikatakan bahwa kulit berwarna + A*rika, Asia, /ispanik memiliki *ungsi sawar yang lebih rentan dibandingkan dengan kulit putih'
- .enis Kelamin
Kerentanan kulit terhadap iritasi tidak berbeda antar jenis kelamin' Akan tetapi penelitina menunjukkan bahwa kulit wanita (enderung lebih mudah terkena iritasi
selama peri%de prementruasi'
- Dermatitis yang telah ada dan dermatitis at%pi
Penderita at%pi rentan terhadap e*ek iritasi' $rans-epidermal water l%ss + $<=9 lebih tinggi pada subjek dengan riwayat dermatitis setelah terpajan deterjen' Abn%rmalitas sawar kulit at%pi dari menurunnya ambang iritasi merupakan *akt%r penyebab kerentananya terhadap iritasi
- Pr%*esi
Deterjen merupakan pembersih kulit yang seting digunakan %leh seluruh pekerja industri , dan bersi*at iritan lemah' Pembersihan kulit yang berlebihan dengan deterjen dapat meneybabkan DKI kumulati* pada iundi5idu yang memiliki *akt%r predisp%sisi kel%mp%k beresik% ini yaitu para petugas kebersihan, (atering,
k%nstruksi, penata rambut, petugas rumahs akit, pekerja industri kimia, petugas dry (leaning dan pekerja l%gam Se(ara umum, akti5itas wet w%rk mudah memi(u terjadinya DKI' >
Kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan %leh bahan iritan melalui kerja kimiawi atau *isis' Bahan iritan merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit'
Kebanyakan bahan iritan +t%ksin merusak membrane lemak +lipid membrane keratin%sit, tetapi sebagian dapat menembus membrane sel dan merusak lis%s%m, mit%k%ndria, atau k%mp%nen inti' Keruskan membrane mengakti*kan *%s*%lipase dan melepaskan asam arakid%nat +AA, diasilgliserida +DA?, platelet a(ti5ating *a(t%r @ PAF , dan in%sitidan +IP>' AA dirubah menadi pr%staglandin +P? dan leuk%triene +9$' P? dan 9$ mengiduksi 5as%dilatasi, dan meningkatkan permebilitas 5askular sehingga memermudah transudasi k%mplemen dan kinin' P? dan 9$ juga bertindak sebagai kem%atraktan kuat untuk lim*%sit dan nutr%*il, serta mengakti*asi sel mas melepaskan histamine' 9$ dan P? lain, dan PAF, sehingga memperkuat perubahan 5askular'
DA? dan se(%nd messangers lain menstimulasi ekspresi gen dan sintesis pr%tein, misalnya interleukin-" +I9-" dan granul%(yte-ma(r%phage (%l%ny stimulatun* *a(t%r +?2SF' I9-" mengakti*kan sel $-pen%l%ng mengeluarkan I9- dan mengekspresi resept%r I9-, yang menimbulkan stimulasi aut%krin dan pr%li*erasi sel tersebut'
Keratin%sit juga membuat m%lekul permukaan /9A-DR dan adesi intrasel-" +IA2-"' Pada k%ntak dengan iritan, keratin%sit juga melepaskan $F3a, suatu sit%kin pr%in*lamasi yang dapat mengakti*asi sel $, makr%*ag dan granul%sit, menginduksi ekspresi m%lekul adesi sel dan pelepasan sit%kin,
Renteta kejadian tersebut menimbulkan gejala peraadangan klasik di tempat terjadinya k%ntak di kulit erupa eritema, edema, panas, nyeri, bila iritan kuat' Bahan iritan lemah akan menimbulkan kelainan kulit setelah berulang kali k%ntak, dimulai denga kerusakan stratum k%rneum %lh karena delipidasi yang menyebabkan desikasi dan kehilangan *ungsi sawarnya, sehingga mempermudah kerusakan sel di bawahnya %leh iritan'
Dermatitis k%ntak iritan dibagi tergantung si*at iritan' Iritan kuat memberikan gejala akut, sedang iritan lemah memberi gejala kr%nis' Selain itu juga banyak hal yang mempengaruhi sebagaimana yang disebutkan sebelumnya' Berdasarkan penyebab
tersebut dan pengaruh *akt%r tersebut, dermatitis k%ntak iritan dibagi menjadi sepuluh ma(am' Ada yang membagi dermatitis k%ntak iritan menjadi kateg%ri may%r yaitu DKI akut dan DKI kumulati*' Pada DKI akut,, kerusakan kulit %leh bahan iritan terjadi hanya dalam satu kali pajanan'
(# Dermatitis Kontak Iritan Akut
Pada DKI, kulit terasa pedih atau panas, eritema, 5esikel atau bula' 9uas kelainanya sebatas daerah yang terkena dan berbatas tegas'",8 Pada beberapa
indi5idu, gejala subyekti* +rasa terbakar, rasa tersengat mungkin hanya satu-satunya mani*estasi' Rasa sakit dapat terjadi dalam beberapa detik dari pajanan' Spektrum perubahan kulit berupa eritma hingga 5esikel dan bahan pajanan bahan yang dapat membakar kulit dapat menyebabkan nekr%sis'",
Se(ara klasik, pembentukan dermatitis akut biasanya sembuh segera setelah pajanan, dengan asumsi tidak ada pajanan ulang 3 hal ini dikenal sebagai Cde(res(end% phen%men%n' Pada beberapa kasus tidak biasa, dermatitis k%ntak iritan dapat timbul beberapa bulan setelah pajanan, diikuti dengan res%lusi lengkap'# Bentuk DKI Akut seringkali menyerupai luka bakar akibat
bahan kimia, bulla besar atau lepuhan' DKI ini jarang timbul dengan gambaran eksemat%usa yang sering timbul pada dermatitis k%ntak';
*# Dermatitis Kontak Iritan ,amat 6 Delayed ICD7
Pada dermatitis k%ntak iritan akut lambat, gejala %b yekti* tidak mun(ul hingga ;-E jam atau lebih setelah pajanan'",,8 Sebaliknya, gambaran
kliniknya mirip dengan dermatitis k%ntak iritan akut'" %nt%hnya adalah
dermatitis yang disebabkan %leh bulu serangga yang terbang pada malam hari +dermatitis 5enenata) penderita baru merasa pedih pedih es%k harinya, pada awalnya terlihat eritemadan s%reya sudah menjadi 5esikel atau bahkan nekr%sis '
8# Dermatitis Kontak Iritan Kronis 6DKI Kumulati57
.uga disebut dermatitis k%ntak iritan kumulati*' Disebabkan %leh iritan lemah +seperti air, sabun, detergen, dll dengan pajanan yang berulang-ulang, biasanya lebih sering terkena pada tangan'",,8 Kelainan kulit baru mun(ul
setelah beberapa hari, minggu, bulan, bahkan tahun' Sehingga waktu dan rentetan pajanan merupakan *akt%r yang paling penting' Dermatitis k%ntak iritan kr%nis ini merupakan dermatitis k%ntak iritan yang paling sering ditemukan' ?ejala berupa kulit kering, eritema, skuama, dan lambat laun akan menjadi hiperkert%sis dan dapat terbentuk *isura jika k%ntak terus berlangsung'",
Gambar 2 : DKI akut akibat penggunaan pelarut industri. Dikutip dari kepustakaan [7]
Gambar 3 : DKI kronis akibat efek korosif dari semen Dikutip dari kepustakaan [7]
Distirbusi penyakit ini biasanya pada tangan' Pada dermatitis k%ntak iritan kumulati*, biasanya dimulai dari sela jari tangan dan kemudian menyebar ke bagian d%rsal dan telapak tangan' Pada ibu rumah tangga, biasanya dimulai dari ujung jari +pulpitis'8 DKI kumulati* sering
berhubungan dengan pekerjaan, %leh karena itu lebih banyak ditemukan pada tangan dibandingkan dengan bagian lain dari tubuh +(%nt%hnya4 tukang (u(i, kuli bangunan, m%ntir bengkel, juru masak, tukang kebun, penata rambut'
)# Reaksi Iritan
Se(ara klinis menunjukkan reaksi akut m%n%m%r*ik yang dapat berupa skuama, eritema, 5esikel, pustul, serta er%si, dan biasanya terl%kalisasi di d%rsum dari tangan dan jari' Biasanya hal ini terjadi pada %rang yang terpajan dengan pekerjaan basah' Reaksi iritasi dapat sembuh, menimbulkan penebalan kulit atau dapat menjadi DKI kumulati*'",,8
9# Reaksi Traumatik 6DKI Traumatik7
Reaksi traumatik dapat terbentuk setelah tauma akut pada kulit seperti panas atau laserasi' Biasanya terjadi pada tangan dan penyembuhan sekitar # minggu atau lebih lama'", Pada pr%ses penyembuhan, akan terjadi eritema,
skuama, papul dan 5esikel' Se(ara klinik gejala mirip dengan dermatitis numular'",#
4# Dermatitis Kontak Iritan 'oneritematous
.uga disebut reaksi suberitemat%us' Pada tingkat awal dari iritasi kulit, kerusakan kulit terjadi tanpa adanya in*lamasi, namun perubahan kulit terlihat se(ara hist%l%gi'",# ?ejala umum yang dirasakan penderita adalah rasa terbakar, gatal, atau rasa tersengat' Iritasi suberitemat%us ini dihubungkan dengan penggunaan pr%duk dengan jumlah sur*aktan yang tinggi'" Penyakit ini ditandai dengan perubahan sawar stratum k%rneum tanpa tanda klinis +DKI subklinis'
:# Dermatitis Kontak Iritan Suyekti5 6 Sensory ICD)
Kelainan kulit tidak terlihat, namun penderita mengeluh gatal, rasa tersengat, rasa terbakar, beberapa menit setelah terpajan dengan iritan'
Biasanya terjadi di daerah wajah, kepala dan leher' Asam laktat biasanya menjadi iritan yang paling sering menyebabkan penyakit ini'",#,
;# Dermatitis Kontak Iritan -esekan 6Friction ICD7
$erjadi iritasi mekanis yang merupakan hasil dari mikr%trauma atau gesekan yang berulang'",# DKI ?esekan berkembang dari resp%n pada gesekan
yang lemah, dimana se(ara klinis dapat berupa eritema, skuama, *isura, dan gatal pada daerah yang terkena gesekan'# DKI ?esekan dapat hanya mengenai
telapak tangan dan seringkali terlihat menyerupai ps%riasis dengan plakat merah menebal dan bersisik, tetapi tidak gatal' Se(ara klinis, DKI ?esekan dapat hanya mengenai pinggiran-pinggiran dan ujung jemari tergantung %leh tekanan mekanik yang terjadi';
<# Dermatitis Kontak Iritan Aknei5orm
Disebut juga reaksi pustular atau reaksi aknei*%rm' Biasanya dilihat setelah pajanan %kupasi%nal, seperti %li, metal, hal%gen, serta setelah penggunaan beberapa k%smetik' Reaksi ini memiliki lesi pustular yang steril dan transien, dan dapat berkembang beberapa hari setelah pajanan' $ipe ini dapat dilihat pada pasien dermatitis at%py maupun pasien dermatitis seb%r%ik'",#
(+# Dermatitis Asteatotik
Biasanya terjadi pada pasien-pasien usia lanjut yang sering mandi tanpa menggunakan pelembab pada kulit' ?atal yang hebat, kulit kering, dan skuama ikhti%si*%rm merupakan gambaran klinik dari reaksi ini'",#
Gambar 5 : DKI Gesekan. Dikutip dari
Gambar 7: DKI steatotik. Dikutip dari kepustakaan [22]
Diagnosis
Diagn%sis dermatitis k%ntak iritan didasarkan atas anamnesis yang (ermat dan pengamatan gambaran klinis yang akurat' DKI akut lebih mudah diketahui karena mun(ulnya lebih (epat sehingga penderita lebih mudah mengingat penyebab terjadinya' DKI kr%nis timbul lambat serta mempunyai gambaran klinis yang luas, sehingga kadang sulit dibedakan dengan DKA' Selain anamnesis, juga perlu dilakukan beberapa pemeriksaan untuk lebih memastikan diagn%sis DKI'
A# Anamnesis
Anamnesis yang detail sangat dibutuhkan karena diagn%sis dari DKI tergantung pada anamnesis mengenai pajanan yang mengenai pasien' Anamnesis yang dapat
mendukung penegakan diagn%sis DKI +gejala subyekti* adalah4:
- Pasien mengklain adanya pajanan yang menyebabkan iritasi kutaneus
- 6nset dari gejala terjadi dalam beberapa menit sampai jam untuk DKI akut' DKI lambat dikarakteristikkan %leh (ausa pajanannya, seperti ben1alk%nium kl%rida +biasanya terdapat pada (airan disin*ektan, dimana reaksi in*lamasinya terjadi ;-E jam setelah pajanan'
- 6nset dari gejala dan tanda dapat tertunda hingga berminggu-minggu ada DKI kumulati* +DKI Kr%nis' DKI kumulati* terjadi akibat pajanan berulang dari suatu bahan iritan yang merusak kulit'
- Penderita merasakan sakit, rasa terbakar, rasa tersengat, dan rasa tidak nyaman akibat pruritus yang terjadi'
B# Pemeriksaan Fisis
2enurut Riets(hel dan Fl%wler, kriteria dign%sis primer untuk DKI sebagai berikut4 :-"E
- 2akula eritema, hiperkerat%sis, atau *isura pred%minan setelah terbentuk 5esikel
- $ampakan kulit berlapis, kering, atau melepuh - Bentuk sirkumskrip tajam pada kulit
- Rasa tebal di kulit yang terkena pajanan =# Pemeriksaan Penun>ang#
$idak ada pemeriksaan spesi*ik untuk mediagn%sis dermatitis k%ntak iritan' Ruam kulit biasanya sembuh setelah bahan iritan dihilangkan' $erdapat beberapa
tes yang dapat memberikan indikasi dari substansi yang berp%tensi menyebabkan DKI' $idak ada spesi*ik tes yang dapat memperlihatkan e*ek yang didapatkan dari setiap pasien jika terkena dengan bahan iritan' Dermatitis k%ntak iritan dalam beberapa kasus, biasanya merupakan hasil dari e*ek berbagai iritans'"E
"' Pat(h $est
Pat(h test digunakan untuk menientukan substansi yang menyebabkan k%ntak dermatitis dan digunakan untuk mendiagn%sis DKA' K%nsentrasi yang digunakan harus tepat' .ika terlalu sedikit, dapat memberikan hasil negati* palsu %leh karena tidak adanya reaksi' Dan jika terlalu tinggi dapat
terinterpretasi sebagai alergi +p%siti* palsu' Pat(h tes dilepas setelah E; jam, hasilnya dilihat dan reaksi p%siti* di(atat' Untuk pemeriksaan lebih lanjut, dan kemabali dilakukan pemeriksaan pada E; jam berikutnya' .ika hasilnya didapatkan ruam kulit yang membaik, maka dapat didiagn%sis sebagai DKI,",8
Pemeriksaan pat(h tes digunakan untuk pasien kr%nis, dengan dermatitis k%ntak yang rekuren':
' Kultur Bakteri
Kultur bakteri dapat dilakukan pada kasus-kasus k%mplikasi in*eksi sekunder bakteri':
>' Pemeriksaan K6/
Dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui adanya mik%l%gy pada in*eksi jamur super*i(ial in*eksi (andida, pemeriksaan ini tergantung tempat dan m%r*%l%gi dari lesi':
E' Pemeriksaan /ist%pat%l%gik
?ambaran hist%pat%l%gik dermatitis k%ntak iritan tidak karakteristik' Pada DKI akut +%leh iritan primer, dalam dermis terjadi 5as%dilatasi dan sebukan sel m%n%nu(lear di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas' <ks%sit%sis di epidermis diikuti sp%ngi%sis dan edema intrasel, dan akhirnya terjadi nekr%sis epidermal' Pada keadaan berat kerusakan epidermis dapat meimbulkan 5esikel atau bula' Di dalam 5esikel atau bula ditemukan lim*%sit dan neutr%*il' 7' Pemeriksaan Ig<
Peningkatan imun%gl%bulin < dapat meny%k%ng adanya diathetis at%pi( atau riwayat at%pi':
Diagnosa Banding
"' Dermatitis K%ntak Alergi
Berbeda dengan DKI, pada DKA, terdapat sensitasi dari pajanan&iritan' ?ambaran lesi se(ara klinis mun(ul pada pajanan selanjutnya setelah interpretasi ulang dari antigen %leh sel $ +mem%ri, dan keluhan utama pada penderita DKA adalah gatal pada daerah yang terkena pajanan'"! Pada pat(h
tes, didapatkan hasil p%siti* untuk alergen yang telah diujikan, dan sensiti*itasnya berkisar antara 8! 3 ;!'""
' Dermatitis At%pi
2erupakan keadaan radang kulit kr%nis dan residi*, disertai dengan gatal yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak' Sering berhubungan dengan peningkatan kadar Ig< dalam serum dan riwayat at%pi pada keluarga penderita'# 6leh karena itu, pemeriksaan Ig< pada penderita dengan suspek
DKI dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan diagn%sis dermatitis at%pi'
>' $inea Pedis
2erupakan penyakit pada jaringan yang mengandung 1at tanduk, misalnya stratum k%rneun pada epidermis, rambut, dan kuku yang disebabkan %leh jamur dermat%*it%sis' Penderita bisa merasa gatal dan kelainan berbatas tegas, terdiri atas ma(am-ma(am e**l%resensi kulit' Bagian tepi lesi lebih akti* +lebih jelas tanda-tanda peradangan daripada bagian tengah' Pada tinea pedis,
khususnya bentuk mocassin foot , pada seluruh kaki terlihat kulit menebal, dan bersisik serta eritema yang ringan terutama di tempat yang terdapat lesi'":
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan dari dermatitis k%ntak iritan dapat dilakukan dengan melakukan dengan mempr%teksi atau menghindakan kulit dari bahan iritan' Selain itu, prinsip peng%batan penyakit ini adalah dengan menghindari bahan iritan, melakukan pr%teksi +seperti penggunaan sarung tangan, dan melakukan substitusi dalam hal ini, mengganti bahan-bahan iritan dengan bahan lain'",,E,7,;,""
Selain itu, beberapa strategi peng%batan yang dapat dilakukan pada penderita dermatitis k%ntak iritan adalah sebagai berikut4
"' K%mpres dingin dengan Burr%wGs solution
K%mpres dingin dilakukan untuk mengurangi pembentukan 5esikel dan membantu mengurangi pertumbuhan bakteri'7," K%mpres ini diganti setiap ->
jam'7
' ?luk%k%rtik%id t%pikal
<*ek t%pi(al dari gluk%k%rtik%id pada penderita DKI akut masih k%ntr%*ersi%nal karena e*ek yang ditimbulkan, namun pada penggunaan yang lama dari (%rti(%ster%id dapat menimbulkan kerusakan kulit pada stratum k%rneum'" Pada
peng%batan untuk DKI akut yang berat, mungkin dianjurkan pemberian prednis%n pada minggu pertama, #! mg d%sis inisial, dan di tappering "!mg'8
>' Antibi%tik dan antihistamin
Ketika pertahanan kulit rusak, hal tersebut berp%tensial untuk terjadinya in*eksi sekunder %leh bakteri' Perubahan p/ kulit dan mekanisme antimikr%ba yang telah dimiliki kulit, mungkin memiliki peranan yang penting dalam e5%lusi, persisten, dan res%lusi dari dermatitis akibat iritan, tapi hal ini masih dipelajari' Se(ara klinis, in*eksi di%bati dengan menggunakan antibi%tik %ral untuk men(egah perkembangan selulit dan untuk memper(epat penyembuhan' Se(ara bersamaan, gluk%k%rtik%id t%pikal, em%lien, dan antiseptik juga digunakan' Sedangkan antihistamin mungkin dapat mengurangi pruritus yang disebabkan %leh dermatitis akibat iritan' $erdapat per(%baan klinis se(ara a(ak mengenai e*isiensi antihistamin untuk dermatitis k%ntak iritan, dan se(ara klinis antihistamin biasanya diresepkan untuk meng%bati beberapa gejala simpt%matis'7
E' Anastesi dan ?aram Sr%ntium +Iritasi sens%ris
9id%kain, pr%kain, dan beberapa anastesi l%kal yang lain berguna untuk menurunkan sensasi terbakar dan rasa gatal pada kulit yang dihubungkan dengan dermatitis iritan %leh karena penekanan n%sisept%r, dan mungkin dapat menjadi peng%batan yang p%tensial untuk dermatitis k%ntak iritan'7?aram str%ntium juga
dilap%rkan dapat menekan dep%larisasi neural pada hewan, dan setelah dilakuan studi, garam ini berp%tensi dalam mengurangi sensasi iritasi yang dihubungkan dengan DKI'7
Sur*aktan kati%nik ben1alkl%nium kl%rida yang iritati* dapat meringankan gejala dalam penatalaksanaan iritasi akibat ani%n kimia'7
#' <m%lien
Pelembab yang digunakan >-E kali sehari adalah tatalaksana yang sangat berguna' 2enggunakan em%lien ketika kulit masih lembab dapat meningkatkan e*ek em%lien' <m%lien dengan perbandingan lip%*ilik 4 hidr%*ilik yang tinggi diduga paling e*ekti* karena dapat menghidrasi kulit lebih baik'7
8' Imun%supresi 6ral
Pada penatalaksanaan iritasi akut yang berat, gluk%k%rtik%id kerja singkat seperti prednis%l%n, dapat membantu mengurangi resp%n in*lamasi jika dik%mbinasikan dengan k%rtik%ster%id t%pikal dan em%lien' $etapi, tidak b%leh digunakan untuk waktu yang lama karena e*ek sampingnya' 6leh karena itu, pada penyakit kr%nik, imun%supresan yang lain mungkin lebih berguna' 6bat yang sering digunakan adalah sikl%sp%rin %ral dan a1adtri%prim'7
;' F%t%terapi dan Radi%terapi Super*isial
F%t%terapi telah berhasil digunakan untuk tatalaksana dermatitis k%ntak iritan, khususnya pada tangan' 2%dalitas yang tersedia adalah *%t%terapi photochemotherapy ultraviolet A +PUHA dan ultra5i%let B, dimana penyinaran dilakukan bersamaan dengan penggunaan *%t%sensiti1er +s%ralen %ral atau t%pi(al' Sedangkan radi%terapi super*isial dengan sinar ?rent1 juga dapat digunakan untuk menangani dermatitis pada tangan yang kr%nis' Penalataksanaan ini jarang digunakan pada praktek terbaru, hal ini mungkin disebabkan %leh ketakutan terhadap kanker karena radi%terapi'7
Prognosis
Pr%gn%sisnya kurang baik jika bahan iritan penyebab dermatitis tersebut tidak dapat disingkirkan dengan sempurna' Keadaan ini sering terjadi pada DKI kr%nis yang penyebabnya multi*akt%r, juga pada penderita at%pi'",
DAFTAR PUSTAKA
"' =%l** K, 9%wel A?, Stephen IK, Barbara A?, Amy SP, Da5id .9, edit%rs' Fit1patri(kGs Dermat%l%gy in general medi(ine' 8th ed' ew %rk4 2(?raw 3
' Sularsit%, S'A dan Suria Djuanda, edit%rs' Dermatitis' In4 Djuanda A, 2%(htar /, Aisah S, edit%rs' Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin' .akarta4 Fakultas Ked%kteran Uni5ersitas Ind%nesia) !!;'p'">!->>'
>' Part%gi D, Dermatitis K%ntak Iritan, !!; USU e-Rep%sit%ry !!:
)# ?rawkr%djer, Da5id .' Dermat%l%gy an Illustrated %l%ur $eJt $hird <dit' British4 rur(hill 9i5ingst%ne'!!'p'>!-"
7' 9e5in , Basihir S., and 2aiba(h /I, edit%rs' $reatment 6* Irritant %nta(t Dermatitis' In4 4 hew A9 and /%ward I2, edit%rs' Irritant Dermatitis' ?ermany4 Springer-Herlag Berlin /eidelberg) !!#'p'E#"-7
#' hew A9 and /%ward I2, edit%rs' $en ?en%types 6* Irritant %nta(t Dermatitis' In4 hew A9 and /%ward I2, edit%rs' Irritant Dermatitis' ?ermany4 Springer-Herlag Berlin /eidelberg) !!#'p'7-;
8' =%l** , Ri(hard A., and Di(k S, edit%rs' Fit1patri(kGs %l%r Atlas Syn%psis 6* lini(al Dermat%l%gy 7th ed' ew %rk4 2(?raw 3 /ill) !!7'
;' ?rand SS' Allergi( %nta(t Dermatitis Hersus Irritant %nta(t Dermatitis' L6nlineM'!!;' L(ited !"" .anuary :M4L>! s(reensM' A5ailable *r%m4 UR94http4&&wsiat'%n'(a&english&ml%&allergi('htm
:' An%nim' %nta(t Dermatitis' L6nlineM !!: L(ited !"" .anuary :M4L" s(reenM' A5ailable *r%m4 UR94 http4&&nlm'nih'g%5&medlineplus&en(y&arti(le &!!!;#:''htm "!' Budimulja, Unandar' Dermat%*it%sis' In4 Djuanda A, 2%(htar /, Aisah S,
edit%rs' Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin' .akarta4 Fakultas Ked%kteran Uni5ersitas Ind%nesia) !!;'p':->'
""' B%urke ., %uls%n I, and <nglish .' ?uidelines F%r $he 2anagemen 6* %nta(t Dermatitis4 An Update' 9%nd%n4 British .%urnal %* Dermat%l%gy) !!;'p':E#-7E "' 9%**er / and Isaak <, edit%rs' Primary Pre5enti%n 6* Irritant %nta(t Dermatitis'
In4 4 hew A9 and /%ward I2, edit%rs' Irritant Dermatitis' ?ermany4 Springer-Herlag Berlin /eidelberg) !!#'p'E!"-#