• Tidak ada hasil yang ditemukan

TOR Promkes

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TOR Promkes"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Kerangka acuan kerja ( term OF reference ) PROGRAM PROMKES SURVEY MAWAS DIRI

Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

1. Gambaran Umum

Survey mawas diri adalah Pengamatan para pemuka masyarakat atau pengenalan masalah kesehatan yang sering melanda masyarakatnya dengan mengali penyebab masalah kesehatan .

Dalam rangka Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan penanggulangan permasalahan kesehatan desa siaga dalam hal ini 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah Kerja Puskesmas Durian Depun Kecamatan Merigi kabupaten kepahiang,maka perlu di laksanakan survey mawas diri.

Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja dan telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. yang terdiri dari Desa siaga kategori madya,di harapkan pada tahun 2016 (100%) menjadi desa siaga purnama dan mandiri. Desa dan Kelurahan siaga Aktif adalah desa dengan penduduknya dapat dengan mudah mengakses Pelayanan kesehatan dasar , yang memberikan pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan desa ,atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut. seperti pusat Kesehatan masyarakat atau sarana kesehatan lainnya ,serta penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan bersumber daya Masyarakat dan melaksanakan

surveilans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit ,Kesehatan Ibu dan anak , gizi , lingkungan dan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Desa Siaga memiliki macam kegiatan sebagai wahana untuk menggali dan mengenal masalah kesehatan di desa secara bersama-sama, Salah satu kegiatan Desa Siaga adalah Survey Mawas Diri (SMD), akan dibahas dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) masyarakat bermusyawarah dalam upaya memecahkan masalah yang ada di Desa terutama bidang kesehatan, sehingga masyarakat mampu mengupayakan kehidupan secara mandiri dan meningkatkan derajat kesehatannya.

Dalam kegiatan Survey mawas diri (SMD), masyarakat bisa mengenali masalah kesehatan di desa oleh karena itulah Survey mawas diri (SMD) harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga Desa Siaga yang telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

(2)

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memberikan gambaran permasalahan yang ada didesa 2. Tujuan Khusus

a. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan Desa Siaga dan Poskesdes

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB

c. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

d. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB ,DBD serta permasalahan lingkungan.

III. SASARAN

Kepala desa,Bidan Desa,kader poskesdes. IV. RUANG LINGKUP

Kegiatan SMD adalah identifikasi permasalahan kesehatan serta daftar potensi di desa yang di daya gunakan dalam menyelesaikan masalah

V. KELUARAN

Hasil Survey mawas diri di tingkat desa untuk dapat ditindak lanjuti. VI. METODE PELAKSANAAN

Kegiatan dilaksanakan di 1 kelurahan dan 7 desa dengan cara survey langsung menggunakan format survey mawas diri kepada kepala desa bidan desa kader poskesdes

VII. PELAKSANA KEGIATAN

P.Promkes , bidan desa dan 2 orang kader poskesdes

VIII.WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Survey Mawas Diri Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Survey

mawas diri

- Ket: pelaksanaan kegiatan IX. TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan kegiatan SMD di laksanakan di 8 desa di wilayah kerja puskesmas

Durian Depun.

X. Biaya

Pembiayaan yang di perlukan untuk kegiatan Survey mawas Diri (SMD)

dibebankan pada dana BOK di Puskesmas Durian Depun Tahun 2016 .

(3)

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai acuan pelaksanaan kegiatan SMD ini.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

(4)

Kerangka acuan kerja (term OF reference )

PROGRAM PROMKES MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

I.Latar Belakang 1. Gambaran Umum

Musyawarah masyarakat desa adalah pertemuan perwakilan warga desa berserta tokoh masyarakat untuk membahas hasil Survey mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang di peroleh dari hasil Survey mawas diri.

Dalam rangka Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dan penanggulangan permasalahan kesehatan desa siaga dalam hal ini 1 Kelurahan 7 desa di wilayah Kerja Puskesmas Durian Depun Kecamatan Merigi kabupaten kepahiang,maka perlu di laksanakan Musyawarah Masyarakat desa ( MMD ) .

Puskesmas Durian Depun Mempunyai 1 Kelurahan 7 desa di wilayah kerja dan telah membentuk 8 desa Siaga. yang terdiri dari Desa siaga kategori madya ,di harapkan pada tahun 2016 menjadi desa siaga purnama dan mandiri. Desa dan kelurahan siaga Aktif adalah desa yang penduduknya dapat dengan mudah mengakses Pelayanan kesehatan dasar yang memberikan pelayanan setiap hari melalui pos kesehatan desa ,atau sarana kesehatan yang ada di wilayah tersebut seperti pusat Kesehatan masyarakat atau sarana kesehatan lainnya ,serta penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan bersumber daya Masyarakat dan melaksanakan surveylans berbasis masyarakat (meliputi pemantauan penyakit ,Kesehatan Ibu dan anak,gizi,lingkungan dan perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS} Desa Siaga memiliki macam kegiatan sebagai wahana untuk memecahkan masalah desa secara bersama-sama, Salah satu kegiatan Desa Siaga adalah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD). Dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa

(5)

(MMD) masyarakat bermusyawarah dalam upaya memecahkan masalah yang ada di Desa terutama bidang kesehatan, sehingga masyarakat mampu mengupayakan kehidupan secara mandiri dan meningkatkan derajat kesehatannya.

Dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), masyarakat juga bisa bekerja sama dengan lintas Sektor dan program dalam penyelesaian masalah yangada di desa oleh karena itulah Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga Desa Siaga yang telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk Mencari alternatif penyelesaian masalah kesehatan yang di dapat dari hasil SMD (survey mawas diri ).

2. Tujuan Khusus

a. Masyarakat menyusun rencana kerja untuk menanggulangi masalah kesehatan, melaksanakan Desa Siaga dan Poskesdes

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB

c. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu, terutamaberkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

d. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB sesuai dengan hasil temuan dari survey mawas diri ( SMD )

III. SASARAN

Kepala desa , perangakat desa TOMA dan TOGA, kader Poskesdes , PKK desa IV. RUANG LINGKUP

Kegiatan MMD ini untuk mencari alternatif pemecahan masalah kesehatan yang ada di desa dan di peroleh nya hasil pemecahan masalah dari usulan masyarakat desa .

V. KELUARAN

Pertemuan dan musyawarah masyarakat desa VI. METODE KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan dibalai desa ( di 5 desa) dengan mengundang perangkat desa, kader posyandu, Tokoh Masyarakat dan warga desa , Pelaksanaan dilakukan dengan cara metode Diskusi dan Tanya jawab.

VII. PELAKSANA KEGIATAN

Pengelola program.Promkes dan TIM VIII. PESERTA

(6)

- Kepala desa jumlah :1 orang - Perangkat desa jumlah :2 orang

- Tokoh masyarakat dan Agama jumlah :2 orang - Anggota PKK dan kader Poskesdes jumlah : 5

IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

MMD

Ket: pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan MMD di laksanakan di balai desa XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang di perlukan untuk kegiatan Musyawarah masyarakat desa (MMD) dibebankan pada BOK puskesmas Durian Depun Tahun 2016.

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan keagiatan Musyawarah masyarakat desa untuk membahas hasil Survey mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah kesehatan yang di peroleh dari hasil Survey mawas diri.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

(7)

NIIP. 196407281984122001

Kerangka acuan kerja (term OF reference ) TOR KEGIATAN ORIENTASI KADER POSKESDES

Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

1. Gambaran Umum

Orientasi kader adalah pertemuan dan pembinaan kader membahas bagaimana cara meningkatkan kwalitas seorang kader poskesdes untuk berperan aktif meningkatkan pembangunan kesehatan.

Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja dan telah membentuk telah mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa siaga aktif. Yang terdiri dari desa siaga dengan strata madya, Purnama dan mandiri , di harapkan pada tahun 2016 menjadi desa siaga Purnama dan mandiri . desa siaga merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) yang di kelola dan di selenggarakan dari , oleh , untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan , guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanaan kesehatan dasar , utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.

Dalam orientasi kader, masyarakat juga bisa bekerja sama dengan lintas Sektor dan program dalam penyelesaian masalah yang ada di desa harus dilaksanakan dan digerakkan, sehingga Siaga aktif yang telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

(8)

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kwalitas kader serta pengetahuan kader tentang tugas pokok dan fungsi kader poskesdes

1. Tujuan Khusus

a. Dengan adanya orientasi kader terbentuk desa siaga yang aktif.

b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan

dasar,terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB c. peran lintas sector dalam penyelenggaraan desa siaga,

terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

d.Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang

berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

III. SASARAN

Sasaran kegiatan orientasi kader poskesdes 14 orang kader 8 desa (1 desa 2 orang kader poskesdes)

IV. RUANG LINGKUP

Orientasi kader poskesdes adalah kegiatan yang di laksanakan untuk menambah pengetahuan kader poskesdes tentang tugas dan fungsi sebagai kader poskesdes

V. KELUARAN

Pertemuan dan pembinaan VI. METODE KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan di Balai desa dengan mengundang 14 orang kader poskesdes dari 8 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun Pelaksanaan dilakukan dengan cara metode Diskusi dan Tanya jawab

VII.PELAKSANA KEGIATAN Program Promkes VIII. PESERTA

Peserta dalah 14 orang kader poskesdes dari 8 desa IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan orientasi kader poskesdes Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Orientasi

kader

poskesdes

Ket: pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan orientasi kader poskesdes di laksanakan di aula puskesmas Durian Depun.

(9)

Pembiayaan yang diperlukanuntuk kegiatan orientasi kader poskesdes dibebankan pada dana BOK Puskesmas Durian Depun Tahun 2016.

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai pedoman pelaksanaan Kegiatan orientasi kader poskesdes.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

Kerangka acuan kerja (term OF reference ) TOR KEGIATAN ORIENTASI KADER POSYANDU

Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

I. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

Orientasi kader adalah pertemuan dan pembinaan kader membahas bagaimana cara meningkatkan kwalitas seorang kader posyandu untuk berperan aktif meningkatkan pembangunan kesehatan.

Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja dan telah membentuk telah mempunyai 8 Posyandu Aktif. Yang terdiri dari posyandu dengan strata madya, Purnama dan mandiri , di harapkan pada tahun 2016 menjadi Posyandu Purnama dan mandiri . Posyandu merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan bersumber daya masyarakat ( UKBM ) yang di kelola dan di selenggarakan dari , oleh , untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan , guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanaan kesehatan dasar , utamanya untuk mempercepat penurunan angka kematian Ibu dan Bayi.

(10)

Dalam orientasi kader, masyarakat juga bisa bekerja sama dengan lintas Sektor dan program dalam penyelesaian masalah yang ada di desa harus dilaksanakan dan digerakkan,sehingga Siaga aktif yang telah terbentuk mampu meningkatkan kriteria desa yang telah disandangnya dan mampu menggerakkan masyarakatnya secara mandiri terutama dalam bidang kesehatan untuk terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

II. Tujuan

1. Tujuan Umum

Meningkatkan kwalitas kader serta pengetahuan kader tentang tugas pokok dan fungsi kader posyandu

2. Tujuan Khusus

a. Dengan adanya orientasi kader terbentuk posyandu yang aktif.

b.Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan

dasar,terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB c.Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

d.Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama yang

berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

III. SASARAN

Sasaran kegiatan orientasi kader posyandu 31 orang kader posyandu aktif IV. RUANG LINGKUP

Orientasi kader posyandu adalah kegiatan yang di laksanakan untuk menambah pengetahuan kader posyandu tentang tugas dan fungsi sebagai kader posyandu

V. KELUARAN

Pertemuan dan pembinaan VI. METODE KEGIATAN

Kegiatan dilaksanakan di Balai desa dengan mengundang 2

31 kader posyandu dari 8 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun Pelaksanaan dilakukan dengan cara metode Diskusi dan Tanya jawab

VII. PELAKSANA KEGIATAN Program Promkes VIII. PESERTA

Peserta 31 orang kader posyandu . IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan orientasi kader posyandu Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Orientasi

kader

posyandu

(11)

X. TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksanaan orientasi kader posyandu di laksanakan di Puskesmas Durian Depun.

XI.PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan orientasi kader posyandu dibebankan pada dana BOK puskesmas Durian Depun Tahun 2016. XII.PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan di susun sebagai pedoman pelaksanaan Kegiatan orientasi kader posyandu.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

KERANGKA ACUAN KERJA(TERM OF REFERENCE)

TOR KEGIATAN PEMBINAAN KELUARGA BELUM BER PHBS TAHUN 2016 Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

a. Latar Belakang

1. Gambaran Umum.

Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. Desa Siaga memiliki komponen antara lain pelayanan kesehatan dasar, Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

(12)

Rumah tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

Penerapan PHBS di Rumah Tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga,jawab, pemerintah Kabupaten/ kota beserta yang juga menjadi tanggung jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatanpada masyarakat

maupun pada kelurga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/ masyarakat untuk berikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di wilayah kerja puskesmas Durian Depun.

2. Tujuan Khusus:

- Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS

- berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat. III. SASARAN

Masyarakat desa yang belum berPHBS dalam wilayah kerja Puskesmas Durian Depun

IV. RUANG LINGKUP

Untuk meningkatkan 10 indikator PHBS di tatanan rumah tangga

V. KELUARAN

Survey dan pembinaan masyarakat untuk berPHBS VI. METODE KEGIATAN

Kegiatan di laksanakan dengan metode tanya jawab dan pembinaan dengan menggunakan

Formulir PHBS.

VII. PELAKSANA KEGIATAN

Pengelola Program Promkes , bidan desa . VIII. PESERTA

Kegiatan ini melibatkan Rumah tangga sebanyak 15 KK di tiap Desa IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Pembinaan Pembinaan Keluarga Belum berPHBS

Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

(13)

1

Pembinaan

Keluarga

Belum

berPHBS

Ket: pelaksanaan kegiatan

X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan pembinaan bagi keluarga yang belum ber PHBS di laksanakan 1 kelurahan dan

5 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun. XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan keluarga belum ber PHBS

di wilayah kerja puskesmas Durian Depun dibebankan pada dana BOK puskesmas Durian Depun Tahun 2016 .

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan disusun sPebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembinaan keluarga yang belum berPHBS .

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

(14)

TOR KEGIATAN ADVOKASI DANA ADD Puskesmas Durian Depun Tahun 2016 I. Latar Belakang

1. Gambaran Umum

Masalah kesehatan di Indonesia, termasuk di Puskesmas sangat kompleks, meliputi penyakit menular, penyakit tidak menular, penyakit infeksi yang baru, akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan, dan lain lain. Selain itu, puskesmas mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendukung pencapaian cakupan pelayanan kesehatan yang ada dalam Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Puskesmas perlu mendapat dukungan kebijakan, dana, sarana, serta sumberdaya lainnya dari para penentu kebijakan.

Advokasi merupakan upaya atau proses yang terencana untuk mendapatkan komitmen dan dukungan dari pihak pengambil keputusan (tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun in-formal) terhadap penyelenggaraan upaya kesehatan di puskesmas. Dukungan dari para penentu kebijakan tersebut, merupakan salah satu kunci yang menentukan keberhasilan puskesmas dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang menjadi tanggung jawabnya.

Sehubungan dengan itu, puskesmas harus melaksanakan kegiatan advokasi kesehatan secara berkelanjutan. Petugas puskesmas terutama Petugas Promosi Kesehatan diharapkan mampu memahami kaidah-kaidah dalam pengelolaan advokasi kesehatan dengan benar dan tepat sesuai dengan permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerjanya.

II. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Advokasi bidang kesehatan bertujuan untuk mempengaruhi para penentu kebijakan atau pengambil keputusan, agar memberikan dukungan anggaran bidang kesehatan kepada kepentingan masyarakat b. Tujuan Khusus:

b. Memahami adanya masalah kesehatan yang ada, berada pada tahap serius dan perlu segera dilakukan upaya untuk mengatasinya.

c. Tertarik, peduli serta bersedia menjadikan program kesehatan dalam agenda prioritas kerjanya.

d. Bertindak memberikan dukungan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerjanya tersebut.

III. SASARAN

Pengambil Kebijakan di Desa ( Kepala Desa ) IV. RUANG LINGKUP

penyusunan rencana kegiatan advokasi kesehatan, melalui tahapan A Frame yaitu menyusun strategi advokasi, menggalang kemitraan (mobilisasi), tindakan aksi pelaksanaan advokasi, evaluasi serta kesinambungan dan juga

(15)

pelaksanaan advokasi kesehatan yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan umpan balik.

V. KELUARAN

Dikeluarkan suatu peraturan VI. METODE KEGIATAN

Advokasi ( pendekatan ) melalui negosiasi VII. PELAKSANA KEGIATAN

Pengelola Program Promkes VIII. PESERTA

Pengambil kebijakan di desa IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Advokasi dana ADD Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Advokasi

dana ADD

Ket: pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan di lakukan di kantor kepala desa di 7 desa dan 1 kelurahan di wilayah kerja puskesmas Durian Depun.

XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan Advokasi mengenai dana ADD dibebankan BOK puskesmas Durian Depun tahun 2016 .

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai pedoman pelaksanaan keagiatan advokasi dana ADD.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

(16)

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN PELATIHAN DOKTER KECIL Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

I. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

Usaha kesehatan sekolah ( UKS ) merupakan program kesehatan anak sekolah . Anak usia sekolah adalah anak berusia 6 – 21 tahun , yang sesuai dengan proses tumbuh kembangnya di bagi menjadi 2 sub kelompok yakni praremaja 9( 6-9 tahun) dan remaja ( 10 – 19 tahun ).Program UKS adalah upaya terpadu lintas program dan lintas sektordalam rangka meningkatkan derajat kesehatan serta memebentuk perilaku hidup bersih dan sehat peserta didik yang berada di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.

Peserta dididk yang di tentukan menjadi penggerak hidup bersih dan sehat hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup agar dapat berperan sesuai di harapkan. Untuk mencapai hasil yang optimal , perlu di lakukan pelatihan bagi siswa sejkolah dasar dan madrasah ibtidaiyah menjadi kader kesehatan yang di kenal dengan Pelatihan Dikter Kecil.

Untuk itulah Puskesmas Durian Depun melakukan pelatihan Dokter Kecil di sekoah dasar yang ada di wilayah kerja puskesmas, sehingga kader kesehatan yang ada di sekolahakan mampu meningkatkan kemampuan perilaku hidup bersih dan sehat dan meningkatkan derajat kesehatan siswa dididk serta menciptakan lingkungan yang sehat di sekolah nya.

II. TUJUAN

a. Tujuan Umum

Meningkatkan kemampuan siswa berPHBS dan derajat kesehatan pesrta didik serta menciptakan lingkungan yang sehat dan peningkatan strata sekolah menjadi standar , sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal.

b. Tujuan Khusus:

Memupuk kebiasaan PHBS dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik , yg mencakup :

1) Memiliki pengetahuan , sikap dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah , di rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

2) Sehat fisik , mental maupun sosial.

3) Memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan NAPZA

III. SASARAN

Siswa Sekolah Dasar ( SD ) kelas IV – VI diwilayah puskesmas Durian Depun IV. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup UKS tercermin dalam TRIAS UKS , yang meliputi: e. Pendidikan kesehatan

f. Pelayanan Kesehatan

g. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

V. KELUARAN

Pertemuan dan pembinaan VI. METODE KEGIATAN

a. Tahap pencairan

(17)

b. Tahap pemebkalan materi c. Tahap Konsolidasi

VII. PELAKSANA KEGIATAN

Tim pelaksana UKS Puskesmas. VIII. PESERTA

Siswa Sekolah Dasar kelas IV – V dengan jumlah 5 – 10 orang diwilayah puskesmas Durian Depun

IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Pembinaan Dokter kecil Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Pembinaan

dokter kecil

Ket: pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan di lakukan di Sekolah 6 SD dalam wilayah puskesmas Durian Depun. XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan dokter kecil dibebankan pada dana BOK puskesmas Durian Depun .

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan disusun sebagai pedoman pembinaan dokter kecil.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

KERANGKA ACUAN KERJA (TERM OF REFERENCE)

KEGIATAN KAMPANYE PHBS DI SEKOLAH Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

(18)

1.Latar Belakang

1. Gambaran Umum

Sehat adalah hak asasi manusia dan merupakan investasi

pembangunan investasi pembangunan sehingga perlu

dipelihara,dilindungi dan ditingkatkan kualitasnya melalui berbagai

upaya yang dilakukan oleh semua pihak. Undang-undang No.23 Tahun

1992 pasal 45 menyebutkan bahwa penyelenggaraan kesehatan

sekolah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup

sehat,meningkatkan lingkungan sehat,dan mendidik sumber daya

manusia berkualitas.

Saat ini di Indonesia terdapat lebih dari 250.000 sekolah

negeri,swasta maupun sekolah agama dari berbagai tingkatan. Jika

tiap sekolah memiliki 20 kader kesehatan maka akan ada 5 juta kader

kesehatan yang dapat membantu “ Menggerakkan dan

memberdayakan Masyarakat untuk hidup sehat”.

Anak sekolah merupaakan aset atau modal utaama

pembangunan dimasa depan yang perlu dijaga dan dilindungi

kesehatannya. Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran

juga dapat menjadi ancaman penularan penyakit jika tidak dikelola

dengan baik. Oleh karena itu promosi kesehatan puskesmas sangat

perlu melakukan kampanye hidup sehat di sekolah, agar derajat

kesehatan anak sekolah dapat ditingkatkan.

a. II.

TUJUAN

1. Tujuan Umum

Tercapainya peningkatan pengetahuan,sikap,dan kemampuan

warga sekolah dan masyarakat lingungan sekolah dalam mencegah

penyakit,memelihara dan meningkatkan kesehatan serta berperan

aktif dalam upaya peningkatan kesehatan yang didukung dengan

kebijakan sekolah sehat.

Tujuan Khusus:

-

Meningkatkan warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah

yang ber PHBS

-

Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat,aman dan nyaman

-

Meningkatkan peran aktif masyarakat sekolah untuk

meningkatkan kesehatan masyarakat di lingkungan sekolah dan

sekitarnya

-

Meningkatkan dukungan kebijakan sehat dalam promosi

kesehatan di sekolah

-III. SASARAN

Siswa/i Sekolah Dasar kelas IV dan V

IV. RUANG LINGKUP

(19)

-

Pendidikan kesehatan

-

Pelayanan Kesehatan

-

Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat.

V. KELUARAN

-

Meningkatnya pengetahuan anak –anak sekolah ttg PHBS

-

Menumbuhkan kesadaran dan kebiasaan anak – anak sekolah

untuk selalu be PHBS

-VI. METODE KEGIATAN

Dengan metode Penyuluhan dan demonstrasi CTPS.

VII. PELAKSANA KEGIATAN

Pengelola program promkes

VIII. PESERTA

Siswa/i SD kelas IV dan V

IX.

WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Kampanye PHBS

Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11 12

1

Kampanye

PHBS

Ket: pelaksanaan kegiatan

X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan di laksanakan diSekolah Dasar 03 dan MIN 03 Merigi

XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan yang di perlukan untuk kegiatan Kampanye PHBS ini di bebankan pada dana BOK Puskesmas Durian Depun tahun 2016

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan ini di buat untuk pelaksanaan kegiatan Kampanye PHBS

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

(20)

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

KERANGKA ACUAN KERJA(TERM OF REFERENCE)

TOR KEGIATAN PEMBINAAN KELUARGA BELUM BER PHBS TAHUN 2016 PUSKESMAS DURIAN DEPUN TAHUN 2016

a. Latar Belakang

1. Gambaran Umum.

Puskesmas Durian Depun mempunyai 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja telah membentuk 1 kelurahan dan 7 desa Siaga. Desa Siaga memiliki komponen antara lain pelayanan kesehatan dasar, Pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan UKBM dan

(21)

mendorong upaya survailans berbasis masyarakat, kedaruratan kesehatan dan penanggulangan bencana serta penyehatan lingkungan dan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Rumah tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.

Penerapan PHBS di Rumah Tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga,jawab, pemerintah Kabupaten/ kota beserta yang juga menjadi tanggung jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif.

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatanpada masyarakat

maupun pada kelurga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/ masyarakat untuk berikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.

II. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di desa . 2. Tujuan Khusus:

h. Meningkatnya pengetahuan, kemauan dan kemampuan anggota rumah tangga untuk melaksanakan PHBS

i. berperan aktif dalam gerakan PHBS di masyarakat.

j. Masyarakat tahu PHBS sangat penting bag dirinya dan keluarga.

V. SASARAN

Masyarakat dalam wilayah kerja Puskesmas Durian Depun VI. RUANG LINGKUP

Prilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah salah satu strategi yang dapat

ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan pada masyarakat

maupun pada keluarga

V. KELUARAN

Survey dan pembinaan VI. METODE KEGIATAN

Kegiatan di laksanakan dengan metode tanya jawab dan pembinaan VII. PELAKSANA KEGIATAN

Program Promkes , bidan desa , 2 orang kader Poskesdes VIII. PESERTA

Kegiatan ini melibatkan Rumah tangga sebanyak 15 kk di 1 kelurahan 7 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun

IX. WAKTU PELAKSANAAN

Matrik Pencapaian Keluaran Kegiatan Pembinaan Pembinaan keluarga yang belum ber PHBS

(22)

N

O

Kegiatan

Waktu Pencapain (Bulan)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 11

12

1

Pembinaan

keluarga

yang belum

ber PHBS

Ket: pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Kegiatan pembinaan bagi keluarga yang belum ber PHBS di laksanakan 1 kelurahan dan 7 desa di wilayah kerja puskesmas Durian Depun. XI. PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan keluarga belum ber PHBS

di wilayah kerja puskesmas Durian Depun dibebankan pada dana APBD kabupaten Kepahiang Tahun 2016 yang terlampir dalam POA.

IX. PENUTUP

Demikianlah Penerapan PHBS di Rumah Tangga merupakan tanggung jawab setiap anggota rumah tangga, pemerintah Kabupaten/ kota serta juga menjadi tanggung jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi kegiatan PHBS di rumah tangga agar dapat dijalankan secara efektif.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

KERANGKA ACUAN KERJA(TERM OF REFERENCE)TOR

KEGIATAN PEMBINAAN TOGA/TOMA/KADER/DALAM PROMKES TAHUN 2016 Puskesmas Durian Depun Tahun 2016

(23)

a. Latar Belakang

1. Gambaran Umum.

Kementrian kesehatan yang memiliki visi “Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat” Dengan misi ”Membuat rakyat sehat” serta strategi “menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat” berupaya untuk memfasilitasi percepatan pencapaian derajad kesehatan setingi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kegiatan Poskesdes di tingkat desa.

Dalam ragka meningkatkan kemandirian masyarakat agar mampu mengupayakan derajat kesehatan secara mandiri, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang mencanangkan pembentukan Poskesdes. Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang adalah sebagai induk pelayana kesehatan dan memiliki 14 Puskesmas yang dibentuk sebagai pelayanan dasar kesehatan masyarakat, yang salah satu diantara 14 puskesmas tersebut adalah Puskesmas Durian Depun.

Dalam rangka peningkatan kualitas Posyandu, maka perlu melaksanakan Pembinaan Posyandu guna pencapaian target kegiatan Poskesedes pada tahun 2016. Puskesmas Ujan Mas mempunyai 8 wilayah kerja Desa dengan membentuk 8 Posyandu yang terdiri dari 3 Posyandu madya,3 Posyandu purnama 1 Posyandu agar dapat ditingkatkan kestrata yang lebih baik.

Untuk itulah Puskesmas Durian Depun melakukan pembinaan pembinaan terhadap Posyandu agar kegiatan Posyandu dapat ditingkatakan serta mengetahui permasalahan yang dihadapi di poyandu tersebut, sehingga Posyandu yang diharapkan berjalan sebagaimana mestinya.

II. TUJUAN a. Tujuan Umum

Untuk mengaktifkan kegiatan Posyandu guna Pencapaian MDGs b. Tujuan Khusus

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

b. Meningkatnya peran lintas sector dalam penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.

c. Meningkatkan kualitas pelayanan Posyandu kepada masyarakat. d. Meningkatkan kemitraan petugas kesehatan dengan Kader Posyandu. III. SASARAN

Semua posyandu diwilayah kerja Puskesmas Durian Depun. IV RUANG LINGKUP

Kegiatan posyandu system 5 meja V. KELUARAN

Meningkatkan strata posyandu VI. METRODE KEGIATAN

Diskusi dan Tanya jawab VII. PELAKSANA KEGIATAN

Pengelola program promkes

VIII. PESERTA

Kader posyandu

IX. WAKTU PELAKSANAAN

N

O

KEGIATAN

BULAN

1

Pembinaa

(24)

Posyandu

Ket. Bulan pelaksanaan kegiatan X. TEMPAT PELAKSANAAN

Pelaksnaan pembinaan posyandu ini dilakukan di 8 posyandu XI. PEMBIAYAAN

Pembiayan yang diperlukan untuk kegiatan pembinaan posyandu ini dibebankan pada dana BOK Puskesmas Durian Depun tahun 2016.

XII. PENUTUP

Demikianlah kerangka acuan ini disusun sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan pembinaan posyandu.

MENGETAHUI

KEPALA PUSKESMAS DURIAN

DEPUN

ERTARINI, SKM

NIIP. 196407281984122001

PENGELOLA PROGRAM

RITA ERYANTI

,SKM

NIP. 197609082006042012

Referensi

Dokumen terkait

setiap hari, untuk anaknya ketika masih di bangku sekolah dasar suamiselalu menanyakan kabar mereka kepada istri, dan berkomunikasi langsung dengan anak-anak

Mahasiswa yang dengan terpaksa tidak dapat mengikuti praktikum yang sudah dijadwalkan pada kelasnya disertai alasan yang jelas HARUS melapor maksimal saat... topik

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 03/PMK.06/2C11 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Berasal Dari Barang Rampasan Negara Dan Barang Gratifikasi; 8.. percepatan

Menyikapi pengelolaan hutan rakyat pinus oleh masyarakat selama ini dan adanya permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaannya, maka dalam tulisan ini dilakukan analisis

4 Ayi Sofyan, Etika Politik Islam (Bandung: Pustaka Setia, 2012), h. Perlu diketahui bahwa prinsip yang kedelapan yang diteliti oleh Eva, menurut penulis, jika prinsip

A DENGAN ISOLASI SOSIAL DIRUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA” Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan PPh Pasal 21 yang digunakan perusahaan adalah metode Gross Up melalui pemberian tunjangan PPh Pasal 21 sebagai