Enzim merupakan protein yang memilki sifat katalitik yang sangat tinggi. Enzim dapat Enzim merupakan protein yang memilki sifat katalitik yang sangat tinggi. Enzim dapat mempercepat reaksi namun tidak mempengaruhi kesetimbangan akhir. enzim bekerja hanya mempercepat reaksi namun tidak mempengaruhi kesetimbangan akhir. enzim bekerja hanya pada
pada satu satu macam macam reaksi reaksi dan dan sangat sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh oleh konsentrasi konsentrasi substrat, substrat, pH, pH, suhu, suhu, dandan kofaktor. Enzim Katalase adalah enzim
kofaktor. Enzim Katalase adalah enzim yang terdapat di dalam hampir semua sel hidup, dapatyang terdapat di dalam hampir semua sel hidup, dapat mengkatalase penguraian H
mengkatalase penguraian H22OO22 menjadi air dan oksigen. Kentang merupakan salah satu menjadi air dan oksigen. Kentang merupakan salah satu
tanaman yang memiliki enzim katalase yang terdapat di dalam
tanaman yang memiliki enzim katalase yang terdapat di dalam sel peroksisomnya.sel peroksisomnya.
Penelitian ini menggunakan bahan dasar kentang karena kentang mudah didapat dan Penelitian ini menggunakan bahan dasar kentang karena kentang mudah didapat dan memiliki sel peroksisom dalam jumlah besar yang terdapat dalam daging buahnya. Enzim memiliki sel peroksisom dalam jumlah besar yang terdapat dalam daging buahnya. Enzim katalase merupakan enzim yang tahan panas, karena sifat tersebut maka katalase digunakan katalase merupakan enzim yang tahan panas, karena sifat tersebut maka katalase digunakan sebagai indikator untuk mengetahui aktivitas enzimnya dalam kentang melalui berbagai sebagai indikator untuk mengetahui aktivitas enzimnya dalam kentang melalui berbagai perlakuan.
perlakuan.
3.
3. Tinjauan PustakaTinjauan Pustaka 2.1. Enzim
2.1. Enzim
Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi pemecahan dan Enzim adalah protein yang berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi pemecahan dan pembentukan
pembentukan (metabolisme) (metabolisme) suatu suatu zat zat yang yang terjadi terjadi didalam didalam sel sel jaringan. jaringan. Enzim Enzim dihasilkandihasilkan oleh sel hidup (eukariotik dan prokariotik) dan berfungsi sebagai katalis biologi yang oleh sel hidup (eukariotik dan prokariotik) dan berfungsi sebagai katalis biologi yang spesifik, namun aktifitasnya dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia. Seluruh reaksi kimia spesifik, namun aktifitasnya dipengaruhi oleh kondisi fisik dan kimia. Seluruh reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel memerlukan jasa enzim. Enzim disintesis di dalam sel, tetapi yang berlangsung di dalam sel memerlukan jasa enzim. Enzim disintesis di dalam sel, tetapi aktivitasnya tidak selalu di dalam sel. Berbagai reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim, aktivitasnya tidak selalu di dalam sel. Berbagai reaksi kimia yang dikendalikan oleh enzim, antara lain respirasi, pertumbuhan, kontraksi otot, fotosintesis, pencernaan, fiksasi nitrogen, antara lain respirasi, pertumbuhan, kontraksi otot, fotosintesis, pencernaan, fiksasi nitrogen, dan pembentukan urine.
dan pembentukan urine.
Enzim mempunyai sifat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
1. Enzim berfungsi sebagai katalisator, artinya sebagai zat yang mampu mempercepat reaksi 1. Enzim berfungsi sebagai katalisator, artinya sebagai zat yang mampu mempercepat reaksi kimia, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.Denagn demikian enzim tidak diperlukan dalam kimia, tetapi enzim tidak ikut bereaksi.Denagn demikian enzim tidak diperlukan dalam jumlah yang banyak.
jumlah yang banyak. 2.
2. Enzim adEnzim adalah alah suatu psuatu protein, rotein, ini terbuini terbukti kkti karena arena enzim di enzim di dalam dalam larutan larutan membentuk membentuk suatusuatu koloid.
koloid. 3.
3. Kerja enKerja enzim bersifat zim bersifat khusus/khas, khusus/khas, artinya artinya bahwa bahwa enzim tidak enzim tidak dapat dapat bekerja padbekerja pada semuaa semua zat
zat
4. Enzim tidak tahan panas, Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dalam 4. Enzim tidak tahan panas, Aktivitas enzim sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan dalam
sel.Kebanyakan enzim akan aktif pada kisaran suhu tertentu. sel.Kebanyakan enzim akan aktif pada kisaran suhu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim: 1. Suhu, pada suhu 0
1. Suhu, pada suhu 0oo C (minimum) enzim non aktif tapi tidak rusak. Jika suhu dinaikkan C (minimum) enzim non aktif tapi tidak rusak. Jika suhu dinaikkan enzim akan aktif dan bekerja optimum pada suhu 30
enzim akan aktif dan bekerja optimum pada suhu 30
–
–
4040˚˚C. Pada suhu 60C. Pada suhu 60˚˚C enzimC enzimmengalami denaturasi (rusak pada bagian sisi aktifnya dan tidak bisa balik) sehingga tidak mengalami denaturasi (rusak pada bagian sisi aktifnya dan tidak bisa balik) sehingga tidak bisa mengikat substrat.
bisa mengikat substrat.
2. pH, pH optimum pada masing
2. pH, pH optimum pada masing
–
–
masing enzim bervariasi. Khusus enzim katalase pH masing enzim bervariasi. Khusus enzim katalase pH optimum 7optimum 7
–
–
7,2 (sedikit basa). Perubahan pH menyebabkan sisi aktif enzim berubah 7,2 (sedikit basa). Perubahan pH menyebabkan sisi aktif enzim berubah sehingga tidak sesuai dengan substratnya.sehingga tidak sesuai dengan substratnya.
3. Konsentrasi enzim, konsentrasi enzim setara dengan kecepatan reaksi (jika konsentrasi 3. Konsentrasi enzim, konsentrasi enzim setara dengan kecepatan reaksi (jika konsentrasi enzim ditambah maka reaksinya pun semakin cepat berlangsung)
enzim ditambah maka reaksinya pun semakin cepat berlangsung)
4. Zat penggiat (aktivator), berfungsi untuk memacu / menggiatkan kerja enzim sehingga 4. Zat penggiat (aktivator), berfungsi untuk memacu / menggiatkan kerja enzim sehingga bekerja lebih cepat (kofaktor : ion logam, koen
bekerja lebih cepat (kofaktor : ion logam, koenzim : vitamin B kompleks)zim : vitamin B kompleks)
5. Zat penghambat (inhibitor), pada dasarnya ada 2 macam berdasarkan sifatnya, yaitu : 5. Zat penghambat (inhibitor), pada dasarnya ada 2 macam berdasarkan sifatnya, yaitu : Reversibel (bisa kembali ke bentuk semula dengan memperbanyak substrat, misalnya Reversibel (bisa kembali ke bentuk semula dengan memperbanyak substrat, misalnya kompetitif [inhibitor mirip substrat], non kompetitif [sisi aktif rusak]), Irreversibel (sisi aktif kompetitif [inhibitor mirip substrat], non kompetitif [sisi aktif rusak]), Irreversibel (sisi aktif enzim mengikat kuat inhibitor dan tidak dapat balik)
enzim mengikat kuat inhibitor dan tidak dapat balik)
6. Konsentrasi substrat, jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun 6. Konsentrasi substrat, jika konsentrasi substrat ditambah maka kecepatan reaksi pun semakin lambat (Yulia,2009:1)
semakin lambat (Yulia,2009:1) 2.2. Enzim Katalase
2.2. Enzim Katalase
Pada tahun 1818 Thenart penemu hydrogen peroksida H2O2 menyatakan bahwa Pada tahun 1818 Thenart penemu hydrogen peroksida H2O2 menyatakan bahwa H2O2 dapat diuraikan oleh suatu enzim. Hal ini dibuktikan oleh Jacobson pada tahun 1892 . H2O2 dapat diuraikan oleh suatu enzim. Hal ini dibuktikan oleh Jacobson pada tahun 1892 . Dan pada tahun 1901 lowie menamai enzim ini sebagai katalase. Sebagian besar enzim Dan pada tahun 1901 lowie menamai enzim ini sebagai katalase. Sebagian besar enzim
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Hydrogen peroksida merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan Hydrogen peroksida merupakan senyawa reaktif dan dapat merusak sel, kemudian akan didegrasi oleh katalase. Katalase mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) didegrasi oleh katalase. Katalase mendegrasi Hydrogen peroksida (H2O2) menjadi air (H2O) dan oksigen (O2).
dan oksigen (O2).
Berdasarkan mekanisme kinerja dan aktivitas yang diketahui, mayoritas enzim Berdasarkan mekanisme kinerja dan aktivitas yang diketahui, mayoritas enzim komersial adalah hidrolase( termasuk protease,karbohidrolase,esterase ) dan oksidoreduktase. komersial adalah hidrolase( termasuk protease,karbohidrolase,esterase ) dan oksidoreduktase. Salah satu klasifikasi enzim yang sering dipelajari adalah osidoreduktase yang di dalamnya Salah satu klasifikasi enzim yang sering dipelajari adalah osidoreduktase yang di dalamnya termasuk katalase. Katalase merupakan protein dengan gugus prostetik berupa empat gugus termasuk katalase. Katalase merupakan protein dengan gugus prostetik berupa empat gugus protohemin
protohemin terkonjugasi terkonjugasi (ferriheme/Fe3+-Protohemin (ferriheme/Fe3+-Protohemin IX) IX) yaitu yaitu heme heme b b atau atau heme heme d.d. Molekul katalase berupa tetramer yang tersusun atas empat sub unit identik (monomer) yang Molekul katalase berupa tetramer yang tersusun atas empat sub unit identik (monomer) yang masing-masing memiliki sebuah gugus protohemin (hemoprotein) pada sisi katalitiknya masing-masing memiliki sebuah gugus protohemin (hemoprotein) pada sisi katalitiknya (Balasubramanian 1987:1).
(Balasubramanian 1987:1).
Struktur
Struktur Heme Heme b b Struktur Struktur Heme Heme dd cis
cishydroxychlorin spirolactonehydroxychlorin spirolactone
Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Struktur heme b dheme b dan heme dan heme d
Keempat ikatan koordinasi enam VI dari besi dalam protohemin berinteraksi dengan keempat Keempat ikatan koordinasi enam VI dari besi dalam protohemin berinteraksi dengan keempat nitrogen cincin pirol (atom
nitrogen cincin pirol (atom
–
–
atomnitogen porifirin, A, B, C, D). atomnitogen porifirin, A, B, C, D). HaemTrusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Hidrogen peroksida merupakan salah satu
Hidrogen peroksida merupakan salah satu zat sisa hasil sampingan dari metabolismezat sisa hasil sampingan dari metabolisme tubuh, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Apabila hidrogen peroksida tidak diuraikan, tubuh, baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Apabila hidrogen peroksida tidak diuraikan, maka akan terjadi
maka akan terjadi kematian sel kematian sel secara massal. secara massal. Enzim katalase mampu Enzim katalase mampu memecah ikatanmemecah ikatan hidrogen peroksida, menjadi dua zat yang tidak berbahaya, yaitu hidrogen (H2) dan air hidrogen peroksida, menjadi dua zat yang tidak berbahaya, yaitu hidrogen (H2) dan air (H2O). Meskipun demikian, karena enzim katalase
(H2O). Meskipun demikian, karena enzim katalase mempunyai mayoritas bahan dasar berupamempunyai mayoritas bahan dasar berupa protein, maka
protein, maka sifat-sifat sifat-sifat protein juga protein juga masih masih melekat melekat erat erat di dalam di dalam enzim enzim katalase. katalase. Salah satSalah satuu sifat enzim adalah termolabil, atau rentan rusak jika suhu lingkungan terlalu panas. Enzim sifat enzim adalah termolabil, atau rentan rusak jika suhu lingkungan terlalu panas. Enzim akan mengalami denaturasi, sehingga tidak bisa melakukan fungsinya. Demikian pula dengan akan mengalami denaturasi, sehingga tidak bisa melakukan fungsinya. Demikian pula dengan enzim katalase, jika suhu lingkungan terlalu panas, maka enzim ini tidak akan mampu enzim katalase, jika suhu lingkungan terlalu panas, maka enzim ini tidak akan mampu bekerja
bekerja optimal. Enzim optimal. Enzim katalase katalase dapatdapat bekerja bekerja pada pada rentan rentan keasaman keasaman (pH) (pH) yang yang sempit.sempit. Enzim katalase bekerja maksimum pada pH netral (pH 7). Ketika kondisi keasaman bergeser Enzim katalase bekerja maksimum pada pH netral (pH 7). Ketika kondisi keasaman bergeser menjadi sedikit
menjadi sedikit asam asam (pH < 7) ataupun sedikit basa (pH > 7), maka kapasitas enzim katalase(pH < 7) ataupun sedikit basa (pH > 7), maka kapasitas enzim katalase untuk menguraikan H2O2 akan semakin berkurang. Malah menurut beberapa literatur, pada untuk menguraikan H2O2 akan semakin berkurang. Malah menurut beberapa literatur, pada pH tertentu enzim katalase akan sama sekali tidak mampu bekerja.
pH tertentu enzim katalase akan sama sekali tidak mampu bekerja. Selain pH, juga masih ada beberapa
Selain pH, juga masih ada beberapa faktor faktor lain yang dapat mempengaruhi kerja enzimlain yang dapat mempengaruhi kerja enzim katalase. Faktor-faktor tersebut di antaranya suhu, konsentrasi (banyaknya) substrat, katalase. Faktor-faktor tersebut di antaranya suhu, konsentrasi (banyaknya) substrat, konsentrasi (banyaknya) enzim, keberadaan aktivator (pemicu enzim untuk bekerja lebih konsentrasi (banyaknya) enzim, keberadaan aktivator (pemicu enzim untuk bekerja lebih cepat) serta adanya inhibitor (penghambat kerja enzim). Mengingat begitu sempitnya rentang cepat) serta adanya inhibitor (penghambat kerja enzim). Mengingat begitu sempitnya rentang kerja enzim katalase, maka menjaga kondisi tubuh supaya tetap
kerja enzim katalase, maka menjaga kondisi tubuh supaya tetap sehatsehat sangatlah penting,sangatlah penting, sehingga semua enzim di dalam
sehingga semua enzim di dalam tubuh tubuh kita dapat bekerja dengan optimal (Anne ahira,2010:1)kita dapat bekerja dengan optimal (Anne ahira,2010:1) Katalase dinilai memiliki potensial komersial yang menarik karena spesifitasnya yang Katalase dinilai memiliki potensial komersial yang menarik karena spesifitasnya yang tinggi terhadap substratnya (H
tinggi terhadap substratnya (H22OO22) dan produk reaksinya yang sangat aman (H) dan produk reaksinya yang sangat aman (H22O dan OO dan O22),),
diantaranya sebagai
diantaranya sebagai scavenger scavenger dan enzim antioksidan dalam jaringan suatu organisme. dan enzim antioksidan dalam jaringan suatu organisme. Katalase juga sering digunakan sebagai
Katalase juga sering digunakan sebagai biomaterial risetybiomaterial risety pada berbagai disiplin ilmu pada berbagai disiplin ilmu biokimia
biokimia molekuler. molekuler. Katalase Katalase merupakan merupakan komponen komponen sistem sistem protektan protektan dan dan antioksidanantioksidan endogen terpenting
endogen terpenting dalam jaringan tanaman, terutama pada dalam jaringan tanaman, terutama pada kentang yang mengkentang yang mengandung andung 2 %2 % protein dan memiliki suseptibilitas (rangsangan) cukup tinggi terhadap gang
protein dan memiliki suseptibilitas (rangsangan) cukup tinggi terhadap gangguan fisiologis.guan fisiologis. Enzim katalase pada kentang terletak pada dagingnya karena dalam daging kentang Enzim katalase pada kentang terletak pada dagingnya karena dalam daging kentang terdapat sel peroksisom yang dapat menghasilkan enzim katalase. Kentang yang memiliki terdapat sel peroksisom yang dapat menghasilkan enzim katalase. Kentang yang memiliki banyak enzim katalase a
banyak enzim katalase adalah kentang yang belum tumbuh tunasnya Selaidalah kentang yang belum tumbuh tunasnya Selain itu katalase n itu katalase dapatdapat dijadikan indikator terjadinya proses pematangan pada buah atau
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Katalase adalah enzim yang mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida (H Katalase adalah enzim yang mengkatalisis dekomposisi hidrogen peroksida (H22OO22))
selain peroksidase dan glutation peroksidase. Produk reaksi dekomposisi oleh katalase adalah selain peroksidase dan glutation peroksidase. Produk reaksi dekomposisi oleh katalase adalah molekul air (H
molekul air (H22O) dan oksigen (OO) dan oksigen (O22). Hidrogen peroksida sebagai substrat merupakan salah). Hidrogen peroksida sebagai substrat merupakan salah
satu metabolit atau spesi oksigen reaktif yang bersifat sitotoksik dan sebagai inhibitor satu metabolit atau spesi oksigen reaktif yang bersifat sitotoksik dan sebagai inhibitor beberapa enzim (Anonim,2010:1).
beberapa enzim (Anonim,2010:1).
Mekanisme pembentukan enzim katalase untuk memecah H
Mekanisme pembentukan enzim katalase untuk memecah H22OO22 yaitu saat melakukan yaitu saat melakukan
respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H
respirasi, bakteri menghasilkan berbagai macam komponen salah satunya H22OO22. Bakteri yang. Bakteri yang
memiliki kemampuan memecah H
memiliki kemampuan memecah H22OO22 dengan enzim katalase maka segera membentuk suatu dengan enzim katalase maka segera membentuk suatu
sistem pertahanan dari toksik H
sistem pertahanan dari toksik H22OO22 yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan yang dihasilkannya sendiri. Bakteri katalase positif akan
memecah H
memecah H22OO22 menjadi H menjadi H22O dan OO dan O22 dimana parameter yang menunjukkan adanya aktivitas dimana parameter yang menunjukkan adanya aktivitas
katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen seperti pada percobaan yang katalase tersebut adalah adanya gelembung-gelembung oksigen seperti pada percobaan yang telah dilakukan. Dengan enzim katalase, H
telah dilakukan. Dengan enzim katalase, H22OO22 diurai dengan reaksi sebagai berikut: diurai dengan reaksi sebagai berikut:
2H
2H22OO22 --> 2H --> 2H22O + OO + O22
-- Siklus terjadinya reaksi enzim katalaseSiklus terjadinya reaksi enzim katalase
Pada siklus reaksi katalase diatas yang bereaksi dengan molekul dari peroksida untuk Pada siklus reaksi katalase diatas yang bereaksi dengan molekul dari peroksida untuk membentuk campuran intermediate/antara dari suatu kation porfirin radikal berisi FeIV. membentuk campuran intermediate/antara dari suatu kation porfirin radikal berisi FeIV. Berikutnya, oksidasi dari suatu donor elektron mengembalikan campuran siklus reaksi dari Berikutnya, oksidasi dari suatu donor elektron mengembalikan campuran siklus reaksi dari katalase-katalase mulai dengan
katalase-katalase mulai dengan highspin ferric (FeIII)highspin ferric (FeIII) pada kondisi awal (Simon,2008:1). pada kondisi awal (Simon,2008:1). -- Sifat-Sifat Enzim KatalaseSifat-Sifat Enzim Katalase
Aktivitas katalitik katalase memiliki dua jenis reaksi yaitu secara katalitik dan Aktivitas katalitik katalase memiliki dua jenis reaksi yaitu secara katalitik dan peroksidatik yang mendekomp
peroksidatik yang mendekomposisi hydrogen peroksida dan hidroosisi hydrogen peroksida dan hidroperoksidaperoksida Katalitik
Katalitik : : HH22OO22 + H + H22OO22 2 H2 H22O + OO + O22
Peroksidatik : H
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
temperatur optimum berkisar 0
temperatur optimum berkisar 0
–
–
55°C, sehingga katalase akan kehilangan aktifitasnya 55°C, sehingga katalase akan kehilangan aktifitasnya dengan cepat pada 35°C dan akan rusak pada 65°C. Katalase akan mengalami denaturasi dengan cepat pada 35°C dan akan rusak pada 65°C. Katalase akan mengalami denaturasi dingin bila dibiarkan pada temperatur rendah bukan beku ataudingin bila dibiarkan pada temperatur rendah bukan beku atau chilling chilling . Katalase merupakan. Katalase merupakan enzim oksidoreduktase (Wikipedia,2010:1).
enzim oksidoreduktase (Wikipedia,2010:1). 2.3 Ekstraksi dan Fraksinasi Enzim
2.3 Ekstraksi dan Fraksinasi Enzim
Ektraksi merupakan salah satu metode pemisahan kimia. Pada percobaan ini ektraksi Ektraksi merupakan salah satu metode pemisahan kimia. Pada percobaan ini ektraksi dilakukan dengan cara penyaringan. Penyaringan merupakan pemisahan endapan dari larutan dilakukan dengan cara penyaringan. Penyaringan merupakan pemisahan endapan dari larutan induknya,
induknya, tujuannya adalah agtujuannya adalah agar endapan ar endapan dan medium dan medium penyaring secara kupenyaring secara kuantitatif antitatif bebasbebas dari larutan. Media
dari larutan. Media yang digunakan untuk penyaringan adalah :yang digunakan untuk penyaringan adalah : 1.
1. Kertas saringKertas saring 2.
2. Penyaring asbes murni (krus gooch) atau platinum ( krus munroe)Penyaring asbes murni (krus gooch) atau platinum ( krus munroe) 3.
3. Lempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan, silika atau porselenLempeng berpori yang terbuat dari kaca bertahanan, silika atau porselen (Vogel,1994:).
(Vogel,1994:).
Fraksinasi adalah presipitasi ekstrak kasar dengan konsentrasi bertingkat dari garam Fraksinasi adalah presipitasi ekstrak kasar dengan konsentrasi bertingkat dari garam atau pelarut organik jenuh
atau pelarut organik jenuh.. Metode ini dilakukan secara bertahap atau Metode ini dilakukan secara bertahap atau step step by by stepstep agaragar
didapatkan zat fraksi
didapatkan zat fraksi
–
–
fraksi enzim yang lebih murni. Metode ini dapat menggunakan garam fraksi enzim yang lebih murni. Metode ini dapat menggunakan garam (NH(NH44))22SOSO4,4, presipitasi presipitasi dengan dengan (NH(NH44))22SOSO44 didasarkan pada kecenderungan protein untukdidasarkan pada kecenderungan protein untuk
memebentuk agregat dan mengendap dalam larutan akibat adanya garam berkonsentrasi memebentuk agregat dan mengendap dalam larutan akibat adanya garam berkonsentrasi tinggi (salting out).(NH
tinggi (salting out).(NH44))22SOSO44 lebih dipilih sebagai garam yang digunakan karena memiliki lebih dipilih sebagai garam yang digunakan karena memiliki
kelarutan dan daya pengendapan yang tinggi, memiliki panas pelarutan yang rendah dan kelarutan dan daya pengendapan yang tinggi, memiliki panas pelarutan yang rendah dan fleksibilitas pH , serta tidak akan mempengaruhi bentuk dan fungsi enzim (Winarno.1995). fleksibilitas pH , serta tidak akan mempengaruhi bentuk dan fungsi enzim (Winarno.1995).
Selain itu,
Selain itu, metode pemisahan metode pemisahan dalam fraksinasi biasa dalam fraksinasi biasa dilakukan dengan dilakukan dengan sentrifugasisentrifugasi untuk memurnikan suatu senyawa. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, untuk memurnikan suatu senyawa. Sentifugasi merupakan tahap pertama dalam fraksinasi, memisahkan organel berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa memisahkan organel berdasarkan ukuran dan densitasnya. Prinsip sentrifugasi ialah bahwa untuk memperoleh organel yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan untuk memperoleh organel yang besar, diperlukan kecepatan sentrifugasi yang rendah, dan sebaliknya (Anonim,2010:1)
sebaliknya (Anonim,2010:1)
Enzim dapat diisolasi (difraksinasi) berdasarkan informasi tentang lokasi enzim Enzim dapat diisolasi (difraksinasi) berdasarkan informasi tentang lokasi enzim tersebut di dalam sel. Enzim ekstraseluler (Eksoenzim) lebih mudah diisolasi karena dapat tersebut di dalam sel. Enzim ekstraseluler (Eksoenzim) lebih mudah diisolasi karena dapat diperoeh tanpa pemecahan sel, sedangkan enzim intraseluler (Endoenzim) diisolasi dengan diperoeh tanpa pemecahan sel, sedangkan enzim intraseluler (Endoenzim) diisolasi dengan memecah dinding sel dan organel di dalam sel secara kimia maupun fisika. Sebagai memecah dinding sel dan organel di dalam sel secara kimia maupun fisika. Sebagai makromolekul yang memiliki ukuran, bentuk dan muatan tertentu, maka enzim dapat makromolekul yang memiliki ukuran, bentuk dan muatan tertentu, maka enzim dapat
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Start Free Trial
Cancel Anytime.
organisme melalui pemecahan dinding sel, membran sel, dan organel. Pada percobaan ini organisme melalui pemecahan dinding sel, membran sel, dan organel. Pada percobaan ini dilakukan menggunakan metode Fisika Mekanik yaitu dengan diblender. Katalase merupakan dilakukan menggunakan metode Fisika Mekanik yaitu dengan diblender. Katalase merupakan enzim intraselular (Endoenzim) sehingga dapat diisolasi dari sel organisme melalui enzim intraselular (Endoenzim) sehingga dapat diisolasi dari sel organisme melalui pemecahan
pemecahan dinding dinding sel, sel, membran membran sel, sel, dan dan organel. organel. Pada Pada percobaan percobaan ini ini dilakukandilakukan menggunakan metode Fisika Mekanik yaitu dengan diblender (Whitaker,1994:1).
menggunakan metode Fisika Mekanik yaitu dengan diblender (Whitaker,1994:1).
4.
4. Metodologi PercobaanMetodologi Percobaan 4.1
4.1 Alat dan BahanAlat dan Bahan 4.1.1 4.1.1 AlatAlat 1. 1. BlenderBlender 2. 2. SentrifugasiSentrifugasi 3.
3. Tabung reaksiTabung reaksi 4.
4. Beaker glass (100 mL)Beaker glass (100 mL) 5.
5. Pipet tetesPipet tetes 6.
6. BotolBotol 7.
7. Gelas ukur (50 mL dan 10 mL)Gelas ukur (50 mL dan 10 mL) 8.
8. Labu ukur (10 mL)Labu ukur (10 mL) 9.
9. CorongCorong 10.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!
Start Free Trial
Cancel Anytime.
4.
4. KCNKCN 5.
5. Asam SitratAsam Sitrat 6.
6. NaCl NaCl 7.
7. Bovine Serum Albumin (BSA)Bovine Serum Albumin (BSA) 8.
8. Natrium fosfat ( Natrium fosfat () (0,05M)) (0,05M)
4.2
4.2 Prosedur KerjaProsedur Kerja 1.
1. EkstraksiEkstraksi
Sebanyak 15 gram kentang dikupas dan potong kecil-kecil. Kemudian sampel Sebanyak 15 gram kentang dikupas dan potong kecil-kecil. Kemudian sampel ditambahkan dengan 10 mL buffer Natrium Fosfat dengan konsentrasi 50 mM dengan pH 7, ditambahkan dengan 10 mL buffer Natrium Fosfat dengan konsentrasi 50 mM dengan pH 7, dan 0,5 gram asam askorbat. Campuran diatas dihomogenkan dengan cara blender. Setelah dan 0,5 gram asam askorbat. Campuran diatas dihomogenkan dengan cara blender. Setelah campuran diblender, didiamkan selama kurang lebih 5 jam pada suhu 4
campuran diblender, didiamkan selama kurang lebih 5 jam pada suhu 400C agar dihasilkanC agar dihasilkan enzim yang maksimal. Kemudian saring dan ambil filtratnya untuk dilakukan sentrifugasi. enzim yang maksimal. Kemudian saring dan ambil filtratnya untuk dilakukan sentrifugasi. Lamanya proses sentrifugasi ini adalah selama 30 menit dan kemudian ambil bagian Lamanya proses sentrifugasi ini adalah selama 30 menit dan kemudian ambil bagian supernatannya untuk kemudian dilakukan pengujian lebih lanjut.
supernatannya untuk kemudian dilakukan pengujian lebih lanjut. 2.
2. Penentuan ProteinPenentuan Protein
Supernatan yang diperoleh dari prosedur sebelumnya kemudian dilakukan pengujian Supernatan yang diperoleh dari prosedur sebelumnya kemudian dilakukan pengujian kadar protein dengan menggunakan bovine serum albumin sebagai pengujinya.
kadar protein dengan menggunakan bovine serum albumin sebagai pengujinya. 3.
3. Penentuan EnzimPenentuan Enzim
Aktivitas enzim ditentukan pada suhu 25
Aktivitas enzim ditentukan pada suhu 2500C. Campuran reaksi yang berisi 30 mMC. Campuran reaksi yang berisi 30 mM H2O2 pada 50 mM buffer natrium fosfat pH 7,0 dan 0,1 mL enzim pada volume total 3 mL. H2O2 pada 50 mM buffer natrium fosfat pH 7,0 dan 0,1 mL enzim pada volume total 3 mL. Aktivitas enzim diperkirakan
Aktivitas enzim diperkirakan dengan penurunan dengan penurunan absorbansi H2O2 pada absorbansi H2O2 pada 240 nm240 nm 4.
Start Free Trial