Kompatibilitas hardware
Pastikan semua hardware yang ada di dalam
komputer anda didukung oleh Centos yang akan diinstall tersebut.
Untuk melihat daftar list hardware yang kompatibel Untuk melihat daftar list hardware yang kompatibel
dengan Centos, dapat dilihat di bagian Release Note pada DVD Centos dan di website resminya
http://wiki.centos.org/Manuals/ReleaseNotes/CentO S5.3.
Adapun tipe-tipe hardware dan spesifikasinya yang
perlu dicatat dalam sebuah komputer adalah sebagai berikut:
Hardware checking
Harddisk
Jumlah, dan kapasistas harddisk.
Misal 1 buah harddisk IDE dengan kapasitas 10
GB, atau 1 buah harddisk SATA 80 GB
Memory
Kapasitas RAM yang terpasang pada komputer.
Misal DDR2 128 Mb
Network Interface Card
Vendor network interface card dan kecepatan
Space hardisk yang dibutuhkan
Untuk server tanpa GUI hanya butuh
sekitar 3 Gigabyte bahkan kurang
Untuk paket lengkap bisa sampai 5
Gigabyte Gigabyte
Source installasi
semua versi Centos dapat diperoleh di
website resminya di
http://isoredirect.centos.org/centos/5/iso s/i386/
s/i386/
Tersedia untuk arsitektur 32 dan 64 bit Untuk praktikum akan digunakan versi
Installasi
Installasi
Pemilihan layout partisi, custom
atau default
Setup network(1)
Setup network(2)
Setup network(3)
Memilih aplikasi yang diinstall di
OS
Fetch aplikasi dari network(1)
Pilih "Packages from CentOS Extras" –
akan keluar popup,menanyakan
konfigurasi netowrk. Jika anda telah
melakukan knfigurasi terhadap network melakukan knfigurasi terhadap network maka lanjutkan ke step selanjutnya, jika tida maka lakukan konfigurasi network.
Installasi aplikasi custom(1)
Jika anda memilih pilihan custom maka anda akan melihat tampilan seperti berikut, pilih group software di bagian kiri dan setelahnya pilih software yang kiri dan setelahnya pilih software yang berada di dalam group tersebut di
sebelah kanan. Sekarang klik di bagian “Optional Packages”.
Tampilan untuk pemilihan paket
software, anda bisa memilih
Klik “Next” jika anda sudah selesai melakukan
pemilihan, system akan melakukan check dependency terhadap software-software yang dipilih tadi
Installasi selesai, reboot,
keluarkan media installasi
Startup wizard
firewall
Startup wizard
Startup wizard
selinux nonaktif
Startup wizard
time setting
Startup wizard
NTP
Startup wizard
tambah user
Pengecekan keberadaan
souncard
Proses booting
Proses booting
Proses booting
Proses booting adalah suatu proses suatu komputer dan operating systemnya
mulai bekerja dengan menginisialisasi semua device yang ada di komputer semua device yang ada di komputer
beserta driver2 yang menjalankannya. Selain itu juga proses menjalankan
servic-service utama yang ada didalam suatu sistem operasi.
Urutan proses booting
Boot loader mencari image kernel, meloadnya ke
memory, kemudian di memory itu image kernel tadi dijalankan.
Kernel mengenali device-device berikut driver bagi
device2 tersebut.
Kernel kemudian mengemount root filesystem. Kernel kemudian mengemount root filesystem. Selanjutnya kernel akan menjalankan program
bernama init.
Init kemudian menjalankan service selanjutnya. Setelah proses terakhir yang dijalankan init,
kemudian getty dijalankan untuk masuk ke dalam halaman login.
Inisiasi bios(1)
Tahap ini adalah tahap pertama yang harus
dijalankan ketika kita menghidupkan komputer. BIOS adalah singkatan dari Basic Input Output System, yaitu suatu program yang ada (
embedded ) di dalam chip yang dapat
mengenali dan mengontrol berbagai macam mengenali dan mengontrol berbagai macam devais di dalam PC.
Fungsi dari BIOS adalah mempersiapkan
mesin dan devais-devais dalam komputer, sehingga program / software yang tersimpan di berbagai media ( Harddisk, floppy, dan DVD ) dapat di load dan dieksekusi di PC.
Proses inisialisasi bios(1)
clock generator
processor dan cache
chipset ( memory controller dan I/O
controller ).
system memory
system memory
semua devais PCI
primary graphics controller mass storage controllers various I/O controllers
Proses inisialisasi bios(2)
Ketika system memory sudah
terinisialisasi, BIOS akan menduplikat dirinya ke dalam memory tersebut dan mengeksekusi perintah-perintah
mengeksekusi perintah-perintah
selanjutnya. Pada akhirnya, BIOS akan meload boot loader untuk kemudian
memilih operating system yang akan
dijalankan. Semua proses itu dinamakan POST (Power On Self Test).
Grub boot loader(1)
Sebelum kernel dapat menjalankan init, terlebih dahulu boot
loader akan menjalankan kernel terlebih dahulu. Kita
membutuhkan boot loader untuk meload kernel suatu operating system dan menajalankannya ke dalam mode yang berbeda-beda. Ada bermacam-macam boot loader yang biasa dipakai dilingkungan UNIX, yaitu : LILO dan GRUB. Pada Centos, boot loader yang biasa digunakan adalah GRUB, maka pada sesi ini kita akan banyak membahas tentang GRUB.
kita akan banyak membahas tentang GRUB.
GRUB singkatan dari Grand Unified Bootloader. GRUB memiliki
banyak sekali fitur yang menarik, tapi yang paling penting adalah kemampuannya dalam menavigasi filesystems,
sehingga anda dapat membaca file-file tanpa meload kernel dulu.
GRUB memiliki tampilan menu yang cukup mudah untuk
melakukan navigasi. Untuk melakukan booting dari kernel yang berbeda, mengganti root partition, ataupun menambahkan
Grub boot loader(2)
anda dapat masuk ke mini-shell. Tekan c pada menu utama GRUB untuk
melakukannya, maka akan muncul prompt seperti ini :
grub>
Misalkan anda ingin melakukan booting pada /boot/vmlinuz dengan root pada
/dev/hda3. Selain itu saat itu sistem anda sedang crash, sehingga anda harus masuk ke single-user mode dengan option -s pada kernelnya. Ketikkan perintah berikut ini kedalam GRUB prompt :
root (hd0, 2)
kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda3 -s kernel /boot/vmlinuz root=/dev/hda3 -s boot
Baris root (hd0,2) menyeting GRUB pada root partition yang ditunjuk, yaitu filesystem
dimana GRUB dapat menemukan kernel. Maksud dari tulisan hd0 adalah hard drive pertama ( yaitu hard drive pertama yang ditemukan oleh GRUB, misal bila /dev/hda adalah hard disk pertama maka hd0 adalah /dev/hda tersebut ). Lalu angka 2 setelah hd0 adalah partisi ketiga, yaitu /dev/hda3 (karena GRUB menghitung partisi mulai dari 0).
Baris kernel /boot/vmlinuz menunjukkan directory dimana file image kernel itu berada,
dan roo=partition sebagai kernel parameter.
Baris terakhir pada perintah di atas, memerintahkan GRUB untuk meload dan
mengeksekusi image kernel. Grub biasanya berada di dalam file yang bernama /boot/grub/menu.lst
Inisiasi kernel
Sebelum memahami devais dan filesystem, hendaknya kita
memahami dulu konsep tentang kernel. Di dalam suatu
operating system, kernel adalah bagian terpentingnya. Kernel merupakan suatu program yang mengatur semua proses, device driver, dan I/O.
Ketika sistem melakukan booting, kernel adalah program yang
pertama kali dijalankan, serta menginisialisasi hardware dan struktur data komputer dan operating system. Setelah proses struktur data komputer dan operating system. Setelah proses tersebut dijalankan, kernel kemudian meload dan menjalankan program yang bernama init. Program init ini akan dibahas lebih banyak pada bab selanjutnya.
Fungsi yang paling penting di dalam kernel adalah manajemen
proses dan devais. Konsepnya adalah walaupun komputer dengan satu CPU hanya dapat menjalankan program sekali waktu, kernel dapat menyimpan beberapa program sekaligus di dalam memory pada saat yang sama.
Manajemen device dan proses
oleh kernel
Kernel mengontrol processor. Dalam keadaan seperti ini,
biasanya terdapat proses yang disimpan di dalam memory.
Kernel kemudian memilih sebuah proses dan mencari dimana
proses terakhir kali berjalan.
Kernel melepas kontrol terhadap processor untuk kemudian
melakukan proses tersebut.
Proses itu kemudian berjalan selama beberapa microseconds.Proses itu kemudian berjalan selama beberapa microseconds. Saat waktunya sudah habis, sebuah clock interrupt kemudian
menghentikan proses dan menyerahkan kembali kendali ke kernel.
Kernel mengawasi dan melayani kerja sistem, seperti membaca
dari atau ke devais.
Init (1)
Sebenarnya tidak ada yang spesial dengan init. Init
adalah sebuah program biasa seperti program-program lainnya di Linux dan bisa ditemukan di directory /sbin. Fungsi utama dari sebuah program init adalah
menjalankan dan menghentikan program-program lain dalam suatu urutan tertentu. Dan yang paling penting kita pelajari dari sebuah program init adalah bagaimana
urutan-urutan pengeksekusian program-program lain itu pelajari dari sebuah program init adalah bagaimana
urutan-urutan pengeksekusian program-program lain itu bekerja.
Program init sendiri sebenarnya memiliki banyak variasi,
untuk Linux kebanyakan menggunakan System V. Ada juga yang menggunakan BSD Style terutama untuk keluarga BSD (bagian ini tidak kita bahas kali ini).
Init berkaitan erat dengan program-program lain dan file
konfigurasi lain dalam menjalankan fungsinya. Antara lain yang penting adalah runlevels dan file /etc/inittab.
Init(2)
Dikarenakan init adalah proses pertama dalam suatu
sistem. Proses ID nya selalu bernilai 1. Maka init haruslah selalu up-to-date dengan membaca
pergantian konfigurasi di file /etc/inittab dan
perubahan runlevel yang terjadi. Untuk mengontrol program init itu dapat dilakukan dengan perintah beriktu ini :
beriktu ini :
# telinit 3 ;untuk berpindah ke runlevel 3
Hati-hati dalam menjalankan perintah di atas, ketika
dilakukan perubahan runlevel, maka init akan
mencoba menghentikan semua proses pada runlevel sebelumnya yang terdapat pada file /etc/inittab dan memulai proses baru berdasarkan runlevel yang dipilih.
Init(3)
Perlu diingat juga, ketika melakukan
perubahan-perubahan penting pada service yang dijalankan oleh suatu runlevel seperti penambahan dan pengurangan service yang dijalankan serta perubahan pada file
/etc/inittab. Init harus diberitahu tentang /etc/inittab. Init harus diberitahu tentang
perubahan tersebut, caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini :
# telinit q
Selain itu, anda juga dapat berpindah ke
single user mode, dengan mengetikkan perintah
/etc/inittab(1)
File inittab adalah suatu file konfigurasi
yang berisi informasi tentang runlevel yang sedang dijalankan system dan mode serta fungsi masing-masing mode serta fungsi masing-masing runlevel.
Berikut adalah baris-baris penting dalam
file inittab yand dapat memberikan
informasi tentang runlvel dan command yang dijalankan.
/etc/inittab(2)
id:5:initdefault:
Maksud dari baris di atas adalah bahwa
runlevel yang dijalankan adalah runlevel 5 sebagai initdefault. Baris di atas akan
mempengaruhi baris-baris berikut ini. Dari baris-baris berikut ini, command yang
baris-baris berikut ini, command yang
dijalankan adalah yang runlevelnya sesuai dengan baris di atas.
l0:0:wait:/etc/rc.d/rc 0 l1:1:wait:/etc/rc.d/rc 1 ...
/etc/inittab(3)
Kolom kedua memberikan informasi bahwa
runlevel yang dijalankan adalah runlevel 5
Kolom ketiga adalah mode dalam
menjalankan runlevel yang bersangkutan. Wait berarti bahwa system akan menunggu dan tidak melakukan apa-apa selama
Wait berarti bahwa system akan menunggu dan tidak melakukan apa-apa selama
service-service yang berhubungan dengan runlevel tersebut dijalankan.
Kolom keempat berisi informasi tentang
service-service yang dijalankan oleh runlevel yang bersangkutan. rc adalah singkatan dari run command.
/etc/inittab(4)
Ada juga mode dalam baris level itu yang tidak
kalah penting, yaitu mode respawn.
1:2345:respawn:/sbin/mingetty 9tty1
Respawn ini berfungsi untuk menjalankan
suatu program kemudian menjalankannya lagi ketika program tersebut setelah selesai
ketika program tersebut setelah selesai
dieksekusi. Contohnya adalah program getty, program getty ini adalah program yang
meminta username dan password ketika akan masuk ke dalam suatu system. Ketika suatu virtual console (tty) selesai dijalankan, maka otomatis getty akan dijalankan lagi untuk
Runlevel(1)
Runlevel adalah suatu set proses yang dijalankan suatu
sistem Linux. Sistem Linux akan sangat bergantung kepada sebuah runlevel yang dijalankan. Dengan kata lain, runlevel adalah sekumpulan service-service dalam suatu sistem Linux. Di Linux terdapat 7 jenis runlevel, dimulai dari angka 0 sampai 6.
Berikut runlevel yang tersedia di Linux : Berikut runlevel yang tersedia di Linux : * 0 - Halt
* 1 - Single
* 2 - Not used/User definable
* 3 - Full multi-user NO display manager * 4 - Not used/User definable
* 5 - Full multi-user with display manager (GUI) * 6 - Reboot
Fungsi runlevel
0 Mematikan Proses
1 Menggunakan mode single user
2 Tidak digunakan
3 3
Menggunakan mode multy user dengan tampilan teks 4
Tidak digunakan
5
Menggunakan mode multy user dengan tampilan grafik 6
/etc/rc.d/rc.*.d
Ketika suatu runlevel dijalankan, maka dia akan menjalankan command-command yang ada di dalam directory rc*.d di /etc/rc.d/rc*.d/.
Contoh program yang ada di dalam rc*.d adalah :
S10sysklogd S20ppp S99gpm S12kerneld S25netstd_nfs S99httpd
S15netstd_init S30netstd_misc S99rmnologin S18netbase S45pcmcia S99sshd
S20acct S89atd S20logoutd S89cron
Starting aplikasi di suatu run
level(1)
S10sysklogd start S12kerneld start S15netstd_init start S18netbase start S18netbase start ... ... S99sshd startStarting aplikasi disuatu run level
Huruf S pada barisan command di atas maksudnya
command itu dijalankan di start mode. dan nomor dari 00 sampai 99 menandakan urutan command itu akan dijalankan.
Command-command rc*.d sebenarnya merupakan
script yang menjalankan program di /sbin atau
/usr/sbin. /usr/sbin.
Runlevel juga berperan dalam proses shutdown dan
proses reboot, ketika perintah shutdown dijalankan, maka init akan mengubah runlevel menjadi runlevel 1 untuk halt. Sedangkan bila perintah reboot
dijalankan, maka init akan mengubah runlevelnya menjadi runlevel 6. Itulah sebabnya jangan
Mengatur service pada runlevel
Linux menjalankan jenis service yang
berbeda-beda untuk tiap run level nya. Pada sub bagian ini kita akan mencoba mengatur macam-macam service yang berjalan secara otomatis pada tiap run berjalan secara otomatis pada tiap run
level ketika Linux baru melakukan booting.
Untuk mengetahui run level yang sedang
digunakan, dapat menggunakan perintah:
Output service untuk suatu
runlevel(1)
Sedangkan untuk mengetahui services
apa saja yang berjalan pada tiap run level dapat menggunakan perintah:
# chkconfig –list # chkconfig –list
Yang hasilnya kira-kira akan tampak
Output service untuk suatu
runlevel(2)
ipchains 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
iptables 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
crond 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
ntpd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
portmap 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
xinetd 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
identd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
radvd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
rwhod 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
snmpd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
rhnsd 0:off 1:off 2:off 3:on 4:on 5:on 6:off
ypbind 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
sshd 0:off 1:off 2:on 3:on 4:on 5:on 6:off
vncserver 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
yppasswdd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off
yppasswdd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off
6:off
ypserv 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
ypxfrd 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
named 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
smb 0:off 1:off 2:off 3:off 4:off 5:off 6:off
xinetd based services:
echo-udp: off echo: off time-udp: off time: off sgi_fam: on finger: off rexec: off rlogin: off rsh: off ntalk: off talk: off telnet: on wu-ftpd: on rsync: off swat: on
Mengatur service yang berjalan
pada suatu runlevel
Untuk mengatur service apa saja yang
akan bekerja pada level tertentu dapat menggunakan perintah:
# chkconfig --level <nama level> <nama # chkconfig --level <nama level> <nama
servis> <on|off|reset>
contoh
gtty
Getty merupakan proses booting yang terakhir dalam Linux, yang berfungsi sebagai alat untuk memproses boleh tidaknya sebuah user masuk kedalam tidaknya sebuah user masuk kedalam sebuah system aplikasi Linux tersebut. Biasanya Getty meminta user dan
Rc files
RC file merupakan file-file yang akan
dieksekusi pada waktu setelah booting berhasil dilakukan. Biasanya berisi
sejumlah perintah untuk menjalankan service (daemon) setiap kali habis
service (daemon) setiap kali habis booting secara otomatis.
Letak file-file tersebut diantaranya
/etc/rc.d/rc.local, /etc/rc.d/rc.sysinit,
/etc/rc.d/rc. File-file lain yang dieksekusi setelah booting ada di /etc/rc.d/init.d/*