• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL. Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL. Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL

Jumlah dan Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol

Jumlah Sel Somatik pada Kelompok Kontrol

Pengujian awal dalam penelitian ini adalah penentuan standar komposisi sel somatik sampel susu dari ternak yang mengalami mastitis subklinis (kontrol positif) dan tidak (kontrol negatif). Sampel diambil pada laktasi normal. Penentuan kejadian mastitis subklinis atau tidak dilakukan dengan uji menggunakan pereaksi IPB-1. Nilai positif dan negatif ditentukan berdasarkan massa kental yang terbentuk antara reagen dengan sampel susu. Sampel yang mengalami mastitis subklinis memiliki jumlah sel somatik yang lebih tinggi (Sudarwanto dan Sudarnika 2008b). Sampel yang mengalami mastitis subklinis mempunyai jumlah sel somatik > 400 000 sel somatik/ml (IDF 1999).

Tabel 3 Rataan dan simpangan baku jumlah sel somatik pada kontrol positif dan negatif (n=20)

Kelompok Hasil uji IPB-1 Jumlah sel somatik

(sel somatik/ml)

Kontrol positif (+) 3 1 812 000 ± 272 254

Kontrol negatif (-) 240 000 ± 106 227

Komposisi Sel Somatik pada Kelompok Kontrol

Jenis sel somatik yang teridentifikasi pada kelompok kontrol baik positif maupun negatif adalah leukosit yang terdiri atas neutrofil, limfosit dan monosit. Tabel 4 Rataan dan simpangan baku komposisi sel somatik pada kontrol

positif dan negatif (n=20)

Kelompok

Komposisi sel somatik (%)

Neutrofil Limfosit Makrofag

Kontrol positif 56 ± 7 8 ± 2 36 ± 6

(2)

Komposisi neutrofil pada kelompok kontrol positif lebih tinggi daripada

kontrol negatif. Komposisi limfosit dan makrofag pada kelompok kontrol positif lebih rendah daripada

Gambar 4 Komposisi sel somatik

Tabel 5 Selang kepercayaan bagi

kontrol positif dan negatif dibandingkan dengan pustaka

Jenis sel somatik Sampel (+) Neutrofil Limfosit Makrofag Keterangan: a) Gargouri b) Kelly et al.

Selang kepercayaan komposisi sel somatik tersebut digunakan sebagai acuan penentuan kejadian

komposisi sel somatik pada kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui kesesuaian hasil yang diperoleh dengan

metode pengujian yang digunakan. Penghitungan kompo

kelompok kontrol baik positif maupun negatif menunjukkan kisaran hasil yang sesuai dengan hasil penelitian Gargouri

0 10 20 30 40 50 60 70 K o m p o si si s el s o m a ti k ( %)

Komposisi neutrofil pada kelompok kontrol positif lebih tinggi daripada . Komposisi limfosit dan makrofag pada kelompok kontrol positif

lebih rendah daripada kontrol negatif.

omposisi sel somatik pada kontrol positif dan

Selang kepercayaan bagi rataan komposisi sel somatik pada kelompok

positif dan negatif dibandingkan dengan pustaka

Hasil pengujian (%) Pustaka

Sampel (+) Sampel (-) Sampel (+)a

52-59 10-18 30-90

20-23 7-9 20-40

33-38 62-66 20-36

a) Gargouri et al. (2008) et al. (2000)

Selang kepercayaan komposisi sel somatik tersebut digunakan sebagai acuan penentuan kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal. Penghitungan komposisi sel somatik pada kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui

kesesuaian hasil yang diperoleh dengan pustaka yang ada serta sebagai validasi

metode pengujian yang digunakan. Penghitungan komposisi sel somatik pada kelompok kontrol baik positif maupun negatif menunjukkan kisaran hasil yang

sesuai dengan hasil penelitian Gargouri et al. (2008) dan Kelly

Neutrofil Limfosit Makrofag Jenis sel somatik

Positif mastitis subklinis Negatif mastitis subklinis

Komposisi neutrofil pada kelompok kontrol positif lebih tinggi daripada . Komposisi limfosit dan makrofag pada kelompok kontrol positif

ontrol positif dan negatif.

komposisi sel somatik pada kelompok positif dan negatif dibandingkan dengan pustaka

Pustaka (%)

Sampel (-)b 3-26 16-28 35-79

Selang kepercayaan komposisi sel somatik tersebut digunakan sebagai acuan mastitis subklinis pada laktasi normal. Penghitungan komposisi sel somatik pada kelompok kontrol bertujuan untuk mengetahui yang ada serta sebagai validasi sisi sel somatik pada kelompok kontrol baik positif maupun negatif menunjukkan kisaran hasil yang

Kelly et al. (2000)

Positif mastitis subklinis Negatif mastitis subklinis

(3)

kecuali komposisi limfosit pada sampel negatif. Hal tersebut menunjukkan metode penghitungan komposisi sel somatik yang ada layak digunakan dalam penelitian ini. Pendugaan kejadian mastitis subklinis pada masa laktasi normal dilakukan berdasarkan selang kepercayaan yang ada pada pustaka.

Komposisi Sel Somatik pada Masa Kolostrum dan Laktasi Normal

Sampel kolostrum tidak dianalisis jumlah sel somatiknya, melainkan komposisinya saja. Berikut disajikan komposisi sel somatik yang diamati pada masa kolostrum yaitu hari ke-1 sampai 8 setelah beranak dan pada laktasi normal yaitu 90 hari setelah beranak (Tabel 6). Pengamatan dilakukan pada dua kelompok yaitu susu asal ambing yang mengalami mastitis subklinis dan tidak, pada laktasi normal. Penentuan kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal dilakukan dengan penggunaan pereaksi IPB-1 dan metode Breed.

Tabel 6 Komposisi sel somatik (%) pada sampel yang mengalami mastitis subklinis dan tidak mengalami mastitis subklinis pada masa kolostrum dan laktasi normal

Hasil uji pada laktasi normal Jenis sel somatik Hari ke-

Masa kolostrum Laktasi

normal 1 2 3 4 5 6 7 8 90 Mastitis subklinis Limfosit 16.8 15.4 14.5 13.9 13.2 12.3 11.9 11.5 7.4 Monosit 57.6 56.3 55.2 53.6 52.4 51.3 50.9 50.0 37.7 Netrofil 25.7 28.3 30.3 32.6 34.4 36.4 37.2 38.5 54.9 Tidak mastitis subklinis Limfosit 25.7 24.7 24.2 24.0 23.5 24.0 24.2 25.0 21.7 Monosit 65.5 66.7 67.0 66.0 66.7 65.8 66.2 66.8 65.2 Netrofil 8.8 8.7 8.8 10.0 9.8 10.2 9.7 8.3 13.2

(4)

0 10 20 30 40 50 60 70 1 2 3 4 5 6 7 8 90 P re se n ta se s el s o m a ti k Hari ke-Limfosit Makrofag Neutrofil

Gambar 5 Perubahan komposisi sel somatik pada sampel yang mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal.

Gambar 6 Perubahan komposisi sel somatik pada sampel yang tidak mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal.

Gambar 5 dan 6 menunjukkan komposisi sel somatik yang diamati selama masa kolostrum dan laktasi normal. Kelompok sampel asal ambing yang mengalami mastitis subklinis pada laktasi normal memiliki kecenderungan peningkatan jumlah neutrofil selama masa kolostrum, sedangkan jumlah limfosit dan makrofag mengalami penurunan. Kelompok sampel asal ambing yang tidak

0 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 90 P re se n ta se s el s o m a ti k Hari ke-Limfosit Makrofag Neutrofil Laktasi normal Masa kolostrum

(5)

mengalami mastitis subklinis (Gambar 6) menunjukkan jumlah neutrofil, limfosit, dan makrofag yang relatif tetap selama masa kolostrum.

Berdasarkan komposisi sel somatik pada masa kolostrum, maka diuji secara deskriptif hubungannya dengan jumlah sel somatik pada laktasi normal sebagai indikasi kejadian mastitis subklinis dalam bentuk diagram kotak garis. Hubungan jumlah sel somatik pada laktasi normal dengan komposisi neutrofil dan limfosit pada masa kolostrum disajikan pada Gambar 7 dan Gambar 8. Gambar tersebut menunjukkan pola hubungan jumlah sel somatik pada laktasi normal dengan neutrofil dan limfosit pada masa kolostrum, belum terlihat pada hari ke-1 sampai 3 karena pola diagram kotak garis yang dihasilkan tidak teratur. Pola hubungan mulai dapat terlihat sejak hari ke-4 sampai ke-8 masa kolostrum. Gambar 9 menunjukkan hubungan antara jumlah sel somatik pada laktasi normal dan komposisi makrofag pada masa kolostrum. Gambar 9 menunjukkan tidak terdapat pola hubungan antara jumlah sel somatik pada laktasi normal dan komposisi makrofag selama masa kolostrum.

(6)

Gambar 7 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi neutrofil pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.

1.00 .00 Netrofil1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-1 1.00 .00 Netrofil3 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 32 43 1.00 .00 Netrofil2 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Netrofil4 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Netrofil5 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Netrofil6 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Netrofil7 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Netrofil8 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-3 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-4 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-5 (+) (-) Hari ke-6 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-7 (+) (-) Hari ke-8

(7)

Gambar 8 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi limfosit pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.

1.00 .00 Limfosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 1.00 .00 Limfosit2 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-1 (+) (-) Hari ke-2 1.00 .00 Limfosit3 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Limfosit4 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 1.00 .00 Limfosit6 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-3 (+) (-) Hari ke-4 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-5 1.00 .00 Limfosit6 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-6 1.00 .00 Limfosit7 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-7 1.00 .00 Limfosit8 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J S S 2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) (-) Hari ke-8

(8)

Gambar 9 Diagram kotak garis hubungan antara jumlah sel somatik/ml (dalam juta) pada laktasi normal dan komposisi makrofag pada masa kolostrum hari ke-1 sampai 8.

1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-1 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-2 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-3 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-4 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-5 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-6 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-7 1.00 Monosit1 2000000.00 1500000.00 1000000.00 500000.00 0.00 J SS2 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 (+) Hari ke-8

(9)

Berdasarkan selang kepercayaan yang ada, maka penduga selang yang paling tepat untuk menentukan jumlah sel somatik adalah jumlah neutrofil pada selang 30-90% bagi sampel positif dan 3-26% bagi sampel negatif. Penduga jumlah sel somatik berdasarkan jumlah limfosit adalah 20-40% bagi sampel positif dan 16-28% bagi sampel negatif. Penduga jumlah sel somatik berdasarkan jumlah makrofag adalah pada selang kepercayaan 20-36% bagi sampel positif dan 35-79% bagi sampel negatif

Korelasi Antara Komposisi Sel Somatik pada Masa Kolostrum dan Jumlah Sel Somatik pada Laktasi Normal

Untuk mengetahui korelasi atau hubungan antara komposisi dan jumlah sel somatik pada masa kolostrum maupun laktasi normal diuji dengan korelasi Pearson. Dari hasil pengujian tersebut diharapkan dapat diketahui hubungan komposisi sel somatik pada masa kolostrum dengan jumlah sel somatik pada laktasi normal sehingga dapat ditentukan pada hari tertentu selama masa kolostrum, pendugaan pandugaan mastitis subklinis pada laktasi normal dapat dilakukan.

Tabel 7 Hasil uji korelasi Pearson antara komposisi sel somatik pada masa kolostrum terhadap jumlah sel somatik pada laktasi normal

Jenis sel somatik Hari ke- 1 2 3 4 5 6 7 8 Neutrofil 0.204 0.100 0.178 0.387* 0.462* 0.530* 0.603* 0.745* Limfosit -0.163 0.132 0.242 0.311* 0.331* 0.395* 0.393* 0.655* Makrofag NA NA NA NA NA NA NA NA

*terdapat korelasi yang nyata (P< 0.05) antara komposisi dan jumlah sel somatik NA: nilai korelasi tidak dapat dihitung karena nilai makrofag konstan (not available)

Dari hasil uji korelasi Pearson, diketahui bahwa terdapat korelasi yang nyata (P< 0.05) antara komposisi sel somatik pada masa kolostrum dan jumlah sel somatik pada laktasi normal atau kejadian mastitis subklinis. Korelasi mulai terjadi pada hari ke-4 masa kolostrum yang menunjukkan mulai pada hari tersebut

(10)

kejadian mastitis subklinis dapat diduga dari komposisi sel somatik. Jenis sel somatik yang dapat digunakan menduga mastitis subklinis adalah neutrofil. Neutrofil mempunyai nilai korelasi yang paling tinggi dibanding limfosit dan makrofag. Korelasi antara neutrofil pada masa kolostrum dan jumlah sel somatik pada laktasi normal disajikan pada Gambar 14.

Gambar 10 Diagram pencar korelasi komposisi neutrofil pada masa kolostrum dengan jumlah sel somatik pada masa laktasi normal.

Gambar 10 menunjukkan neutrofil pada rentang 0-10% belum dapat mendeskripsikan dengan baik kejadian mastitis subklinis pada laktasi normal. Presentase neutrofil >10% pada masa kolostrum dapat menunjukkan dengan jelas terjadinya mastitis subklinis pada laktasi normal.

0 200,000 400,000 600,000 800,000 1,000,000 1,200,000 1,400,000 1,600,000 1,800,000 0 10 20 30 40 50 J u m la h s el s o m a ti k Jumlah neutrofil (%) positif mengalami mastitis subklinis negatif mengalami mastitis subklinis

Gambar

Tabel 5  Selang kepercayaan bagi
Gambar 5  Perubahan  komposisi  sel  somatik  pada  sampel  yang  mengalami  mastitis subklinis pada laktasi normal
Gambar 7  Diagram  kotak  garis  hubungan  antara  jumlah  sel  somatik/ml  (dalam  juta)  pada  laktasi  normal  dan  komposisi  neutrofil  pada  masa  kolostrum hari  ke-1 sampai 8
Gambar 8  Diagram  kotak  garis  hubungan  antara  jumlah  sel  somatik/ml  (dalam  juta) pada laktasi normal dan komposisi limfosit pada masa kolostrum  hari  ke-1 sampai 8
+2

Referensi

Dokumen terkait

 Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2015, sebanyak 63 ribu orang (23,17 persen) bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam perminggu, sedangkan penduduk

Tinjauan Manajemen: capaian dari sasaran mutu belum ditambahkan, nilai IKM belum dikonversi dalam bentuk angka (bisa mengacu pada laporan IKM UB), evaluasi kinerja

Ada hubungan signifikan antara Pengaruh Promosi Oleh Harian Pagi Tribun Manado Terhadap Minat Beli Masyarakat di Kota Manado hal ini ditunjukkan melalui “uji t”

Sistem pasar monopolistik cenderung sangat terbatas dalam melakukan improvisasi teknologi dan inovasi dikarenakan jika pada saat mendapat laba yang tinggi maka akan banyak

Bidayatuna, Vol. 02 Oktober 2020 | 175 diperoleh data peserta didik untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia hanya 25% peserta didik yang mendapatkan nilai tuntas dan

Secara rasionalitas kinerja pegawai pada BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan diperhadapkan dengan permasalahan dalam menilai kinerja pegawai yang berdasarkan pengamatan masih

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) I Pesisir Barat merupakan salah satu kawasan hutan yang terletak di Pulau Sumatera yang berperan sebagai kawasan penyangga

7HODK GLODNXNDQ PRGL¿NDVL VLVWHP SHQDQJNDS JDPEDU NHGDS FDKD\D \DQJ GDSDW PHQDPSLONDQ ODQJVXQJ FLWUD UDGLRJUDI GLJLWDO SDGD OD\DU PRQLWRU 3&amp; GDQ PHQ\LPSDQ ¿OH UDGLRJUDI